MODUL PERKULIAHAN Perilaku dan Proses Mental Modul Memory Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh 61093 (A21616AA) Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Abstract Kompetensi Penjelasan tentang Ingatan Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan tentang pengertian ingatan, proses dalam ingatan, penyimpanan ingatan, dan teori tentang lupa Memory Pengertian Memory adalah Sebuah sistem yang aktif yang menerima informasi dari indera, mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan dan mengaturnya sama halnya dengan menyimpan informasi tersebut kemudian memanggil kembali informasi dari penyimpanan dan merupakan bagian dari kognisi yang bekerja untuk melakukan : a. Record (merekam) b. Retain (menyimpan atau mempertahankan) c. Retrieving (mendapatkan informasi kembali) Teori memori membuat perbedaan antara memori dan belajar. Belajar dilihat cukup sederhana, seperti memperoleh informasi baru atau keterampilan baru. Belajar melibatkan perubahan yang relatif menetap pada proses mental atau asosiasi sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan memori berkaitan dengan kemampuan untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Memori digunakan untuk merujuk pada proses mempertahankan informasi untuk jangka waktu tertentu. Tidak semua yang telah dipelajari dapat secara langsung diingat dalam jangka waktu yang lama. Terdapat tiga model memory yaitu: Information-processing model fokus pada cara informasi diproses melalui tahapan yang berbeda Levels of processing model fokus pada kedalaman dari pemrosesan dikaitkan dengan inforamsi yang spesifik Parralel distributed processing model Fokus pada pemrosesan informasi secara bersama melewati berbagai jaringan syaraf Proses Memory Encoding Storage Retrieval Encoding : is the set of mental operations that people perform on sensory information to convert that information into a form that is usable in the brain’s storage system (write to file) Storage : Holding on to the information for some period o time 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (save to disk) Retrieval : Getting information that is in storage into a form that can be used (read from disk) Proses memasukkan informasi baru kedalam memori dikenal sebagai proses “storage”. Ketika individu memasukkan informasi kedalam memori, biasanya mereka memodifikasi informasi tersebut dalam beberapa cara, proses “encoding” ini membantu mereka menyimpan informasi dengan lebih mudah. Terkadang proses encoding melibatkan perubahan bentuk dari informasi yang dimasukkan. Encoding juga mungkin melibatkan menambahkan informasi baru dengan menggunakan pengetahuan yang ada. Proses encoding juga bisa dilakukan dengan menyederhanakan informasi yang telah disajikan. Proses dimana individu dapat memperoleh kembali informasi yang telah disimpan sebelumnya dan digunakan kembali disebut sebagai proses “retrieval”. Encoding Otomatis Secara tak sadar(tempat, waktu, frekuensi) -well-learned information (makna kata) -kita dapat belajar proses otomatis( membaca dengan terbalik) Dengan usaha(effortful) membutuhkan attention dan usaha kesadaran Rehearsal pengulangan secara sadar sebuah informasi (untuk mempertahankan informasi berada dalam kesadaran kita serta untuk to encode (menyandi) informassi untuk penyimpanan) Apa yang kita encode Semantic (encoding of meaning termasuk makna kata) Acoustic ( encoding sound terutama suara kata) Visual (encoding of picture image) Storage Sensory memory Kapasitas terbatas Durasi <1 dtk – 4 dtk Penyimpanan sementara atas berbagai informasi yang diterima dari lingkungan dalam bentuk : a. echoic (audio) b. iconic (visual) Short term memory Kapasitas terbatas 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Durasi 12-30 dtk tanpa rehearsal Magical number +/- 2 (7-9) penyimpanan informasi untuk jangka waktu 15 – 25 menit. Proses ini akan terjadi jika individu dalam menerima informasi melakukan: a. pengulangan/latihan (rehearsal) b. elaborative c. mnemonics Long term memory Long term memory adalah penyimpanan informasi secara permanen. Atkinson dan Shiffrin mengemukakan bahwa memori memiliki tiga komponen, yaitu sensory register (SR), short-term memory (STM), dan long-term memory (LTM). Model ini disebut “Dual store Model” karena merujuk pada perbedaan antara STM dan LTM. Informasi dari lingkungan pertama kali masuk melalui sensory register, yang hanya bertahan dalam jangka waktu yang sangat pendek (hanya beberapa detik). Jika informasi tersebut diproses dengan cara tertentu maka akan berpindah ke short-term memory. Informasi yang masuk pada STM bertahan selama kurang dari satu menit dan harus diproses lebih lanjut jika ingin dilanjutkan pada LTM. Pengolahan informasi dalam STM sering melibatkan penggunaan informasi dari LTM juga. Jika sepotong informasi mencapai SR atau STM tapi kemudian tidak cukup diolah cukup untuk transferensi ke komponen berikutnya dari sistem memori, informasi tersebut dianggap hilang dari sistem memori atau kata lainnya adalah terlupakan/lupa. Namun apakah informasi bisa hilang dari memori jangka panjang, hal itu juga masih menjadi pertanyaan terbuka. Dalam perkembangannya, teori belajar terus membangun dan modifikasi Dual-store model dari Atkinson dan Shiffrin, namun mungkin perubahan yang paling terlihat adalah sebuah referensi untuk STM sebagai working memory yang memproses informasi selain menyimpannya. Lost Lost Lost? input input Sensory input Register Short-Term/ Working Memory Long-Term Memory Sensory Register Komponen pertama dari Dual-Store Model adalah sensory register. Sensory register menyimpan informasi yang masuk cukup lama untuk menjalani proses kognitif awal. Semua informasi lingkungan yang melewati penginderaan kita mungkin tinggal di dalam sensory register untuk waktu yang sangat singkat. 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik Dari Sensory Register 3 karakteristik spesifik dari Sensory Register adalah capacity, form of storage dan duration. Capacity Kapasitas dari sensory register tidak terbatas. Semua informasi dari lingkungan yang dapat diinderakan oleh individu dapat disimpan secara singkat di sensory register. Form Of Storage Informasi muncul untuk disimpan didalam sensory register dalam bentuk yang pada dasarnya sama seperti yang dirasakan, visual input akan disimpan dalam bentuk visual, auditory input akan disimpan dalam bentuk auditory, dan seterusnya. Pada fase ini, informasi yang disimpan belum dipahami atau diinterpretasi oleh individu. Dengan kata lain, sensory register menyimpan informasi sebelum informasi tersebut diproses. Duration Informasi akan berada pada sensory register dalam jangka waktu yang sangat singkat. Namun untuk menentukan waktunya secara tepat sulit dilakukan. Dari penelitian Sperlings tampak bahwa durasi informasi visual dalam SR mungkin kurang dari satu detik, informasi auditori mungkin berlangsung lama, dengan durasi antara dua sampai empat detik. Terdapat dua faktor yang mungkin dapat menjelaskan hilangnya informasi dari sensory register dengan cepat. Yang pertama adalah adanya gangguan. Informasi baru yang diperoleh dapat secara langsung menggantikan atau menghapus informasi yang ada sebelumnya. Moving Information On To Working Memory: The Role Of Attention Jika kita ingin memindahkan informasi dari sensory memory ke dalam working memory maka kita harus memberikan perhatian pada informasi tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perhatian individu, antara lain: Size (ukuran), kita akan lebih memperhatikan huruf dengan tulisan besar dibandingkan tulisan dengan ukuran yang kecil. Intensity, intensitas yang lebih dari stimulus, misalnya warna yang lebih terang atau suara yang lebih keras dapat menarik perhatian. Novelty, stimulus yang baru atau tidak biasa cenderung menarik perhatian orang. Incongruity, objek yang ganjil biasanya menarik perhatian orang. Emotion, stimulus dengan asosiasi emosi yang kuat menarik perhatian. Personal significance, makna pribadi dan relevansi dari suatu objek atau peristiwa dapat mempengaruhi bagaimana individu menangkap dan mempertahankan perhatiannya. Normal Versus Effective Stimuli Ketika beberapa orang memperhatikan stimulus yang sama, mereka semua dapat memperhatikan aspek yang berbeda dari stimulus itu. Stimulus yang muncul bagi kita, 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebagai orang luar (kadang-kadang disebut stimulus nominal) belum tentu menjadi stimulus bagi orang-orang yang benar-benar memperhatikan (rangsangan efektif). Nature of Attention Proses kognitif apa yang mendasari kemampuan individu untuk memperhatikan aspek dari lingkungan dan mengabaikan stimulus lainnya? Hal ini mungkin dapat dijelaskan dengan sederhana, individu hanya akan memfokuskan perhatiannya pada hal yang menarik perhatian mereka. Attention as a Limited Capacity Barangkali hidup akan menjadi lebih mudah jika individu tidak perlu memilih stimulus mana yang perlu diperhatikan, tapi dapat memperhatikan semua hal yang terekam pada sensory register. Sayangnya, individu tidak dapat memberikan perhatiannya pada segala hal pada satu waktu. Psikologi Gestalt mengajukan pandangan bahwa individu dapat memberikan perhatian pada satu hal di satu waktu. Pada waktu yang sama, para ahli juga mengajukan hal yang serupa bahwa individu hanya mampu memberikan perhatian pada satu informasi yang kompleks pada satu waktu. Dalam situasi dimana terdapat lebih dari satu stimulus yang meminta perhatian maka perhatian kita harus dipindahkan dengan cepat dari satu stimulus ke stimulus lainnya. Tapi sekarang bayangkan situasi dimana anda sedang menyetir dan mengobrol dengan teman anda pada satu waktu. Bukankah hal ini berarti anda memberikan perhatian pada dua hal sekaligus? Pada kondisi seperti ini, beberapa ahli telah menggambarkan bahwa perhatian yang dilibatkan adalah perhatian yang terbatas, dan bergantung pada berapa banyak proses kognitif terlibat didalamnya. Jika individu terlibat pada suatu tugas yang sulit, misalnya belajar menyetir, mungkin individu tersebut akan memberikan perhatian yang penuh pada tugas tersebut dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan teman. Namun apabila individu tersebut melakukan hal yang sudah biasa dilakukannya, misalnya jika individu tersebut sudah biasa menyetir selama 5 tahun, maka ia akan dengan mudah membagi perhatiannya pada apa yang dikatakan temannya. Kemampuan individu untuk memperhatikan suatu stimulus disekitarnya itu terbatas. Jadi, individu harus memilih informasi mana yang akan diproses dan mana yang diabaikan dari keseluruhan informasi yang diperoleh. Working Memory Atkinson and Shiffrin menggunakan istilah short-term memory untuk menunjuk pada mekanisme penyimpanan yang menyimpan informasi dalam waktu yang singkat yang kemudian akan diproses. Namun seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan para ahli saat ini percaya bahwa komponen memori ini juga menjadi tempat terjadinya proses kognitif, karenanya mereka lebih sering menyebutnya sebagai “working memory”. 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Working memory adalah komponen dari memori, tempat dimana pengolahan informasi secara aktif terjadi. Working memory mengindentifikasi informasi yang terdapat pada sensory register yang mendapatkan perhatian, menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih lama, dan kemudian memproses informasi tersebut. Working memory juga berperan dalam mendapatkan kembali informasi yang terdapat pada long-term memory (informasi yang dapat membantu dalam mengartikan informasi baru yang diperoleh dari lingkungan). Beberapa ahli menggambarkan working memory berperan sebagai central executive, mengatur dan mengawasi keseluruhan pemikiran individu dan proses memori nya. Pada dasarnya working memory adalah tempat dimana “proses berpikir” terjadi, sebagai komponen “sadar” dari sistem memori. Karakteristik dari Working Memory Capacity Tidak seperti sensory register, working memory tampaknya memiliki kapasitas yang sangat terbatas untuk menyimpan informasi. Setelah meninjau beberapa studi awal, George Miller (1956) mengusulkan kapasitas yang dapat dicirikan sebagai nomor yaitu, magical number seven, plus or minus two: orang bisa memegang lima sampai sembilan unit informasi dalam working memory pada satu waktu, dengan rata-rata jumlah unit informasi yang dapat diingat sekitar tujuh. Miller mengajukan bahwa meskipun jumlah informasi dari unit di working memory tidak dapat ditingkatkan melampaui 7+2, namun jumlah informasi di setiap unit dapat ditingkatkan, metodenya dinamakan chunking. Para ahli saat ini percaya bahwa penilaian awal Miller mengenai 7+2 terlalu sederhana, jumlah item yang dapat disimpan tergantung pada seberapa banyak informasi yang mencakup disetiap itemnya. Oleh karena itu, Anderson (1990) telah menunjukkan, mungkin sulit untuk mengidentifikasi kapasitas sebenarnya dari working memory, setidaknya dalam hal jumlah spesifik dari item yang dapat disimpan di sana. Lebih lanjut, mungkin ada trade-off antara berapa banyak pengolahan diperlukan dan berapa banyak informasi dapat disimpan di working memory: pengolahan kognitif mungkin membutuhkan beberapa kapasitas, dan meninggalkan sedikit ruang untuk penyimpanan informasi. Form of Storage Apapun bentuk informasi yang diterima, tampak bahwa banyak informasi yang tersimpan di working memory disimpan dalam bentuk auditory, terutama ketika informasi tersebut berbasis bahasa. Namun working memory juga termasuk sarana untuk menyimpan dan memanipulasi informasi dalam suatu bentuk visual atau spasial. Para ahli percaya bahwa working memory sebenarnya melibatkan dua atau lebih penyimpanan terpisah yang mengkhususkan diri dalam modalitas sensori yang berbeda. Bukti neurologis mendukung 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ide tersebut: tugas yang melibatkan proses pada verbal dan auditory informasi mengaktif bagian yang berbeda pada otak jika dibandingkan dengan tugas pada visual dan spatial informasi. Mungkin working memory juga termasuk “tempat” dimana informasi dari berbagai modalitas diintegrasikan menjadi sebuah pemahaman yang menyeluruh dari suatu situasi. Duration Berdasarkan hasil penelitian dari Peterson and Peterson, para ahli psikologi percaya bahwa durasi dari working memory berkisar diantara 5 sampai 20 detik. Seperti yang berlaku untuk sensory register, informasi pada working memory hanya bertahan dalam jangka waktu yang singkat karena dapat hilang dan mendapatkan gangguan. Beberapa informasi yang tersimpan di working memory mungkin hanya memudar jika tidak diproses lebih lanjut. Informasi lain mungkin akan digantikan dengan masuknya informasi yang baru. Control Processes in Working Memory Working memory, khususnya komponen central executive muncul sebagai tempat bagi terjadinya berbagai proses penting seperti learning, thinking dan perilaku. Sekarang kita akan membahas 3 proses kontrol utama yang mempengaruhi fungsi dari working memory, yaitu organization, retrieval dan maintenance rehearsal. Organization Sebelumnya, telah dijelaskan Miller (1956) bahwa proses chunking membantu meningkatkan jumlah informasi yang dapat disimpan dalam working memory. Chunking adalah proses organisasi, yang didalamnya dua atau lebih informasi dikombinasikan. Informasi dapat diorganisasikan melalui beberapa cara. Misalnya saja anda diberi sejumlah deret angka, angka diminta untuk mengingat angka-angka tersebut. Anda dapat melakukan metode chunking dengan mengelompokkan angka tersebut tiap 3 angka. Anda juga dapat melakukan pengelompokan lain berdasarkan ritme angkanya, atau bunyi dari angka tersebut. Ada satu cara lagi untuk mengorganisasikannya, yaitu dengan memberikan makna pada angka tersebut (proses yang melibatkan proses mendapatkan kembali informasi yang telah tersimpan dalam long-term memory). Retrieval Perolehan kembali informasi yang tersimpan dalam working memory sangat tergantung pada seberapa banyak informasi tersimpan didalamnya. Tampaknya, pencarian informasi dari working memory hanyalah sebuah proses scanning seluruh isi working memory, secara berturut-turut dan mendalam, hingga informasi yang diinginkan ditemukan. Maintenance Rehearsal Mengulang informasi agar tetap berada pada working memory disebut sebagai maintenance rehearsal. Maintenance rehearsal menyediakan sarana untuk menyimpan informasi agar tidak terjadi proses kelupaan melalui hilangnya informasi atau ada gangguan terhadap informasi tersebut. Ketika pengulangan seperti itu tidak mungkin dilakukan, informasi di 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id working memory dapat hilang dengan cepat. Tampaknya ada batas atas untuk jumlah informasi tetap dalam memori kerja hanya melalui pengulangan, dan batas atas ini mencerminkan seberapa banyak informasi dapat diulang sebelum sebagian informasi tersebut mulai memudar. Ketika kita dihadapkan pada item-item yang pendek lalu membandingkannya dengan item yang panjang, maka kita akan mengingat lebih banyak item yang pendek dibandingkan item yang panjang, fenomena ini dinamakan word length effect. Maintenance rehearsal diamati lebih sering pada anak-anak yang lebih tua yang dewasa dari pada anak-anak muda. Maintenance rehearsal meskipun memang dapat menjadi strategi yang berguna untuk menjaga informasi di working memory, kita harus ingat bahwa informasi dalam working memory akan hilang setelah berhenti latihan. Informasi yang penting harus tetap disimpan di dalam long-term memory. Long term memory Long term memory mungkin komponen paling rumit dari sistem memory manusia. Karakteristik long term memory Kapasitas Sejauh yang diketahui para ahli, kapasitas dari long term memory tidak terbatas. Semakin banyak informasi yang sudah tersimpan dalam long term memory, semakin mudah untuk menyimpan memori tambahan di dalamnya. Form of storage Informasi dapat tersimpan di long term memory dalam berbagai cara. Contohnya, bahasa menyediakan satu tempat untuk informasi yang tersimpan dan visual imagery menyediakan tempat lainnya. Namun, sebagian besar psikolog setuju bahwa banyak informasi dalam long term memory mungkin tersimpan dalam bentuk maknanya yaitu semantically. Dalam berbagai kasus, informasi jarang diingat tepat sebagaimana yang diterima dari lingkungannya. Individu cenderung mengingat intisari dari apa yang mereka lihat dan mereka dengar dibandingkan kata perkataannya atau bayangan yang tepat. Karakteristik lain yang harus diperhatikan dari long term memory adalah interconnectedness. Informasi yang terkait cenderung digabungkan bersama. Episodic, semantic, procedural and conceptual knowledge Tulving (1983, 1991, 1993) telah membuat perbedaan antara episodic memory (memori seseorang tentang pengalaman hidup pribadi) dengan semantic memory (pengetahuan umum seseorang tentang dunia yang independen/tidak terikat dari pengalamannya). Contohnya, kita mengingat kejadian yang kita alami (episodic) tapi kita mengetahui tentang dunia. Kita terkadang teringat kembali kejadian yang kita alami tapi biasanya kita tidak bisa mengingat kembali kenyataankenyataan yang terjadi di dunia (lingkungan). Kita biasanya mengingat kembali kejadian2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kejadian di dalam hidup kita ketika kita berada pada kejadian dengan konteks yang sama seperti yang kita alami pertama kali, juga dapat meningat kembali infomasi umum mengenai lingkungan tanpa memperhatikan konteks spesifik yang kita temui. Dan memory semantic sifatnya lebih lama tersimpan dibandingkan dengan episodic memori. Contohnya, kita jauh lebih mudah mengingat kembali jenis menu yang ada di restoran fast food dibandingkan mengingat menu apa yang kita pesan hari kamis tahun lalu. Episodic dan semantic memori berkaitan dengan konsep “bagaimana ini / bagaimana itu?” sesuatu yang banyak disebut oleh para ahli sebagai declarative knowledge. Tapi kita juga mempunyai hal lain yang disebut “procedural knowledge”: kita tahu tentang “bagaimana melakukan ini?” (J.R. Anderson. 1983a,1995). Contohnya kita mungkin tahu bagaimana mengendarai sepeda, membungkus kado. Untuk melakukan semua itu dengan benar, kita harus menyesuaikan tindakan kita dengan kondisi yang berubah-ubah; contohnya, ketika mengendarai sepeda, kita harus mampu berbelok kiri atau kanan ketika kita menemui benda yang berada tepat di jalur kita dan kita harus mampu berhenti ketika kita mencapai tujuan kita. Seperti yang anda tahu, pengetahuan episodic, semantic, dan prosedural saling terhubung satu sama lain dalam long term memori. Untuk contoh langsungnya, ketika saya memikirkan anjing itu seperti apa (semantic knowledge) saya mungkin teringat bagaimana anjing kita satu waktu memakan sisa kue cokelat yang kita bawa pulang setelah ulang tahun tina di Mc Donald’s (episodic) dan saya juga mungkin teringat bagaimana memasangkan boots anjing kita tobey sehingga dia bisa berdiri di atas salju yang tebal (procedural). Bagaimana anna memperoleh kue cokelat? Kenapa tobey memerlukan boots/sepatu untuk berjalan di atas salju? Dan kenapa memasangkan boots disitu lebih baik dibandingkan memasangkan boots di tempat lain? Mungkin ada pengetahuan yang lainnya yaitu conceptual knowledge, yang mencerminkan pemahaman kita tentang mengapa kejadian-kejadian itu terjadi, kenapa kejadian tersebut terjadi seperti apa yang terjadi dan kenapa cara yang satu berjalan lebih efektif dibanding cara yang lainnya (J.R. Anderson, 1995; Byrnes, 2001). Duration Beberapa ahli percaya bahwa informasi yang tersimpan di long term memory akan tetap disana secara permanen. Namun para ahli lain percaya bahwa informasi bisa hilang dari long term memori melalui berbagai proses pelupaan. Pada kenyataannya, beberapa informasi akan tetap berada dalam long term memori untuk periode yang panjang. Mungkin tidak akan ada cara untuk menyimpulkan bahwa semua informasi yang tersimpan di long term memory akan tetap tersimpan permanen. Control processes in long term memory Storage 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Proses penyimpanan informasi pada long term memory tidak begitu sederhana. Namun beberapa informasi dapat disimpan dengan mudah, contohnya visual image. Sebagian besar informasi biasanya secara sadar dan aktif diproses sebelum itu disimpan. Individu menyimpan informasi didalam long term memory lebih baik ketika mereka memahaminya terlebih dahulu, mengorganisirnya dan menyatukannya dengan informasi yang sudah ada sebelumnya. Recall adalah proses yang penting untuk menyimpan informasi dalam long term memory yang terjadi pada working memory. Working memory memiliki kapasitas yang terbatas yang dapat mengatasi sejumlah informasi dalam satu waktu. Hal ini mengakibatkan penyimpanan dalam long term memory berjalan lambat, dan ada banyak informasi yang hilang selama proses tersebut. Pada intinya, working memory bagaikan sebuah “leher botol” pada sistem memori. Working memory mencegah sebagian besar informasi masuk ke dalam long term memory. Retrieval Long term memory memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan yang dapat individu cari secara realistis pada satu waktu. Maka keberhasilan dari retrieval sangat tergantung dari apakah individu mencari pada “lokasi” yang tepat. Lebih jauh lagi, retrieval dari long term memory sangat terikat pada proses penyimpanan. Semakin lengkap informasi yang sudah dipahami, semakin baik informasi tersebut diorganisir dan semakin dekat informasi tersebut digabungkan dengan konsep yang sudah disimpan sebelumnya, maka semakin mudah informasi tersebut untuk diingat. Daftar Pustaka Atkinson & Hilgard’s, 2009, Introduction to Psychology, Cengage Learning, UK King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta.Feldman Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisikesepuluh. Salemba Humanika:Jakarta. Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta. Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima.Andi Jogjakarta: Jogjakarta 2016 2 Perilaku dan Proses Mental Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id