Karakteristik dari Working Memory

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Perilaku dan
Proses Mental
Modul Memory
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
61093
(A21616AA)
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Abstract
Kompetensi
Penjelasan tentang Ingatan
Mahasiswa dapat menjelaskan dan
mengkomunikasikan tentang pengertian
ingatan, proses dalam ingatan,
penyimpanan ingatan, dan teori tentang
lupa
Memory
Pengertian
Memory adalah Sebuah sistem yang aktif yang menerima informasi dari indera,
mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan dan mengaturnya sama halnya
dengan menyimpan informasi tersebut kemudian memanggil kembali informasi dari
penyimpanan dan merupakan bagian dari kognisi yang bekerja untuk melakukan :
a. Record (merekam)
b. Retain (menyimpan atau mempertahankan)
c. Retrieving (mendapatkan informasi kembali)
Teori memori membuat perbedaan antara memori dan belajar. Belajar dilihat cukup
sederhana, seperti memperoleh informasi baru atau keterampilan baru. Belajar melibatkan
perubahan yang relatif menetap pada proses mental atau asosiasi sebagai hasil dari
pengalaman. Sedangkan memori berkaitan dengan kemampuan untuk mengingat kembali
informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Memori digunakan untuk merujuk pada proses
mempertahankan informasi untuk jangka waktu tertentu. Tidak semua yang telah dipelajari
dapat secara langsung diingat dalam jangka waktu yang lama.
Terdapat tiga model memory yaitu:
 Information-processing model
fokus pada cara informasi diproses melalui tahapan yang berbeda
 Levels of processing model
fokus pada kedalaman dari pemrosesan dikaitkan dengan inforamsi yang spesifik
 Parralel distributed processing model
Fokus pada pemrosesan informasi secara bersama melewati berbagai jaringan syaraf
Proses Memory
Encoding
Storage
Retrieval
 Encoding : is the set of mental operations that people perform on sensory information to
convert that information into a form that is usable in the brain’s storage system
(write to file)
 Storage : Holding on to the information for some period o time
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(save to disk)
 Retrieval : Getting information that is in storage into a form that can be used
(read from disk)
Proses memasukkan informasi baru kedalam memori dikenal sebagai proses “storage”.
Ketika individu memasukkan informasi kedalam memori, biasanya mereka memodifikasi
informasi tersebut dalam beberapa cara, proses “encoding” ini membantu mereka
menyimpan informasi dengan lebih mudah. Terkadang proses encoding melibatkan
perubahan bentuk dari informasi yang dimasukkan. Encoding juga mungkin melibatkan
menambahkan informasi baru dengan menggunakan pengetahuan yang ada. Proses
encoding juga bisa dilakukan dengan menyederhanakan informasi yang telah disajikan.
Proses dimana individu dapat memperoleh kembali informasi yang telah disimpan
sebelumnya dan digunakan kembali disebut sebagai proses “retrieval”.
Encoding
 Otomatis
Secara tak sadar(tempat, waktu, frekuensi)
-well-learned information (makna kata)
-kita dapat belajar proses otomatis( membaca dengan terbalik)
 Dengan usaha(effortful)
membutuhkan attention dan usaha kesadaran
 Rehearsal
pengulangan secara sadar sebuah informasi
(untuk mempertahankan informasi berada dalam kesadaran kita serta untuk to encode
(menyandi) informassi untuk penyimpanan)
 Apa yang kita encode
 Semantic (encoding of meaning termasuk makna kata)
 Acoustic ( encoding sound terutama suara kata)
 Visual (encoding of picture image)
Storage
 Sensory memory
Kapasitas terbatas
Durasi <1 dtk – 4 dtk
Penyimpanan sementara atas berbagai informasi yang diterima dari lingkungan
dalam bentuk :
a. echoic (audio)
b.
iconic (visual)
 Short term memory
Kapasitas terbatas
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Durasi 12-30 dtk tanpa rehearsal
Magical number +/- 2 (7-9)
penyimpanan informasi untuk jangka waktu 15 – 25 menit. Proses ini akan terjadi jika
individu dalam menerima informasi melakukan:
a. pengulangan/latihan (rehearsal)
b. elaborative
c. mnemonics
 Long term memory
Long term memory adalah penyimpanan informasi secara permanen.
Atkinson dan Shiffrin mengemukakan bahwa memori memiliki tiga komponen, yaitu sensory
register (SR), short-term memory (STM), dan long-term memory (LTM). Model ini disebut
“Dual store Model” karena merujuk pada perbedaan antara STM dan LTM. Informasi dari
lingkungan pertama kali masuk melalui sensory register, yang hanya bertahan dalam jangka
waktu yang sangat pendek (hanya beberapa detik). Jika informasi tersebut diproses dengan
cara tertentu maka akan berpindah ke short-term memory. Informasi yang masuk pada STM
bertahan selama kurang dari satu menit dan harus diproses lebih lanjut jika ingin dilanjutkan
pada LTM. Pengolahan informasi dalam STM sering melibatkan penggunaan informasi dari
LTM juga. Jika sepotong informasi mencapai SR atau STM tapi kemudian tidak cukup diolah
cukup untuk transferensi ke komponen berikutnya dari sistem memori, informasi tersebut
dianggap hilang dari sistem memori atau kata lainnya adalah terlupakan/lupa. Namun
apakah informasi bisa hilang dari memori jangka panjang, hal itu juga masih menjadi
pertanyaan terbuka. Dalam perkembangannya, teori belajar terus membangun dan
modifikasi Dual-store model dari Atkinson dan Shiffrin, namun mungkin perubahan yang
paling terlihat adalah sebuah referensi untuk STM sebagai working memory yang
memproses informasi selain menyimpannya.
Lost
Lost
Lost?
input
input
Sensory
input
Register
Short-Term/
Working
Memory
Long-Term
Memory
Sensory Register
Komponen pertama dari Dual-Store Model adalah sensory register. Sensory register
menyimpan informasi yang masuk cukup lama untuk menjalani proses kognitif awal. Semua
informasi lingkungan yang melewati penginderaan kita mungkin tinggal di dalam sensory
register untuk waktu yang sangat singkat.
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karakteristik Dari Sensory Register
3 karakteristik spesifik dari Sensory Register adalah capacity, form of storage dan duration.
 Capacity
Kapasitas dari sensory register tidak terbatas. Semua informasi dari lingkungan yang dapat
diinderakan oleh individu dapat disimpan secara singkat di sensory register.
 Form Of Storage
Informasi muncul untuk disimpan didalam sensory register dalam bentuk yang pada
dasarnya sama seperti yang dirasakan, visual input akan disimpan dalam bentuk visual,
auditory input akan disimpan dalam bentuk auditory, dan seterusnya. Pada fase ini,
informasi yang disimpan belum dipahami atau diinterpretasi oleh individu. Dengan kata lain,
sensory register menyimpan informasi sebelum informasi tersebut diproses.
 Duration
Informasi akan berada pada sensory register dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Namun untuk menentukan waktunya secara tepat sulit dilakukan. Dari penelitian Sperlings
tampak bahwa durasi informasi visual dalam SR mungkin kurang dari satu detik, informasi
auditori mungkin berlangsung lama, dengan durasi antara dua sampai empat detik. Terdapat
dua faktor yang mungkin dapat menjelaskan hilangnya informasi dari sensory register
dengan cepat. Yang pertama adalah adanya gangguan. Informasi baru yang diperoleh dapat
secara langsung menggantikan atau menghapus informasi yang ada sebelumnya.
Moving Information On To Working Memory: The Role Of Attention
Jika kita ingin memindahkan informasi dari sensory memory ke dalam working memory
maka kita harus memberikan perhatian pada informasi tersebut. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi perhatian individu, antara lain:
Size (ukuran), kita akan lebih memperhatikan huruf dengan tulisan besar dibandingkan
tulisan dengan ukuran yang kecil. Intensity, intensitas yang lebih dari stimulus, misalnya
warna yang lebih terang atau suara yang lebih keras dapat menarik perhatian. Novelty,
stimulus yang baru atau tidak biasa cenderung menarik perhatian orang. Incongruity, objek
yang ganjil biasanya menarik perhatian orang. Emotion, stimulus dengan asosiasi emosi
yang kuat menarik perhatian. Personal significance, makna pribadi dan relevansi dari suatu
objek
atau
peristiwa
dapat
mempengaruhi
bagaimana
individu
menangkap
dan
mempertahankan perhatiannya.
Normal Versus Effective Stimuli
Ketika beberapa orang memperhatikan stimulus yang sama, mereka semua dapat
memperhatikan aspek yang berbeda dari stimulus itu. Stimulus yang muncul bagi kita,
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai orang luar (kadang-kadang disebut stimulus nominal) belum tentu menjadi stimulus
bagi orang-orang yang benar-benar memperhatikan (rangsangan efektif).
Nature of Attention
Proses kognitif apa yang mendasari kemampuan individu untuk memperhatikan aspek dari
lingkungan dan mengabaikan stimulus lainnya? Hal ini mungkin dapat dijelaskan dengan
sederhana, individu hanya akan memfokuskan perhatiannya pada hal yang menarik
perhatian mereka.
Attention as a Limited Capacity
Barangkali hidup akan menjadi lebih mudah jika individu tidak perlu memilih stimulus mana
yang perlu diperhatikan, tapi dapat memperhatikan semua hal yang terekam pada sensory
register. Sayangnya, individu tidak dapat memberikan perhatiannya pada segala hal pada
satu waktu. Psikologi Gestalt mengajukan pandangan bahwa individu dapat memberikan
perhatian pada satu hal di satu waktu. Pada waktu yang sama, para ahli juga mengajukan
hal yang serupa bahwa individu hanya mampu memberikan perhatian pada satu informasi
yang kompleks pada satu waktu. Dalam situasi dimana terdapat lebih dari satu stimulus
yang meminta perhatian maka perhatian kita harus dipindahkan dengan cepat dari satu
stimulus ke stimulus lainnya.
Tapi sekarang bayangkan situasi dimana anda sedang menyetir dan mengobrol dengan
teman anda pada satu waktu. Bukankah hal ini berarti anda memberikan perhatian pada dua
hal sekaligus? Pada kondisi seperti ini, beberapa ahli telah menggambarkan bahwa
perhatian yang dilibatkan adalah perhatian yang terbatas, dan bergantung pada berapa
banyak proses kognitif terlibat didalamnya. Jika individu terlibat pada suatu tugas yang sulit,
misalnya belajar menyetir, mungkin individu tersebut akan memberikan perhatian yang
penuh pada tugas tersebut dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan teman. Namun
apabila individu tersebut melakukan hal yang sudah biasa dilakukannya, misalnya jika
individu tersebut sudah biasa menyetir selama 5 tahun, maka ia akan dengan mudah
membagi perhatiannya pada apa yang dikatakan temannya.
Kemampuan individu untuk memperhatikan suatu stimulus disekitarnya itu terbatas. Jadi,
individu harus memilih informasi mana yang akan diproses dan mana yang diabaikan dari
keseluruhan informasi yang diperoleh.
Working Memory
Atkinson and Shiffrin menggunakan istilah short-term memory untuk menunjuk pada
mekanisme penyimpanan yang menyimpan informasi dalam waktu yang singkat yang
kemudian akan diproses. Namun seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan
para ahli saat ini percaya bahwa komponen memori ini juga menjadi tempat terjadinya
proses kognitif, karenanya mereka lebih sering menyebutnya sebagai “working memory”.
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Working memory adalah komponen dari memori, tempat dimana pengolahan informasi
secara aktif terjadi. Working memory mengindentifikasi informasi yang terdapat pada
sensory register yang mendapatkan perhatian, menyimpan informasi dalam jangka waktu
yang lebih lama, dan kemudian memproses informasi tersebut. Working memory juga
berperan dalam mendapatkan kembali informasi yang terdapat pada long-term memory
(informasi yang dapat membantu dalam mengartikan informasi baru yang diperoleh dari
lingkungan).
Beberapa ahli menggambarkan working memory berperan sebagai central executive,
mengatur dan mengawasi keseluruhan pemikiran individu dan proses memori nya. Pada
dasarnya working memory adalah tempat dimana “proses berpikir” terjadi, sebagai
komponen “sadar” dari sistem memori.
Karakteristik dari Working Memory
 Capacity
Tidak seperti sensory register, working memory tampaknya memiliki kapasitas yang sangat
terbatas untuk menyimpan informasi. Setelah meninjau beberapa studi awal, George Miller
(1956) mengusulkan kapasitas yang dapat dicirikan sebagai nomor yaitu, magical number
seven, plus or minus two: orang bisa memegang lima sampai sembilan unit informasi dalam
working memory pada satu waktu, dengan rata-rata jumlah unit informasi yang dapat diingat
sekitar tujuh. Miller mengajukan bahwa meskipun jumlah informasi dari unit di working
memory tidak dapat ditingkatkan melampaui 7+2, namun jumlah informasi di setiap unit
dapat ditingkatkan, metodenya dinamakan chunking. Para ahli saat ini percaya bahwa
penilaian awal Miller mengenai 7+2 terlalu sederhana, jumlah item yang dapat disimpan
tergantung pada seberapa banyak informasi yang mencakup disetiap itemnya. Oleh karena
itu, Anderson (1990) telah menunjukkan, mungkin sulit untuk mengidentifikasi kapasitas
sebenarnya dari working memory, setidaknya dalam hal jumlah spesifik dari item yang dapat
disimpan di sana. Lebih lanjut, mungkin ada trade-off antara berapa banyak pengolahan
diperlukan dan berapa banyak informasi dapat disimpan di working memory: pengolahan
kognitif mungkin membutuhkan beberapa kapasitas, dan meninggalkan sedikit ruang untuk
penyimpanan informasi.
 Form of Storage
Apapun bentuk informasi yang diterima, tampak bahwa banyak informasi yang tersimpan di
working memory disimpan dalam bentuk auditory, terutama ketika informasi tersebut
berbasis bahasa. Namun working memory juga termasuk sarana untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi dalam suatu bentuk visual atau spasial. Para ahli percaya bahwa
working memory sebenarnya melibatkan dua atau lebih penyimpanan terpisah yang
mengkhususkan diri dalam modalitas sensori yang berbeda. Bukti neurologis mendukung
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ide tersebut: tugas yang melibatkan proses pada verbal dan auditory informasi mengaktif
bagian yang berbeda pada otak jika dibandingkan dengan tugas pada visual dan spatial
informasi. Mungkin working memory juga termasuk “tempat” dimana informasi dari berbagai
modalitas diintegrasikan menjadi sebuah pemahaman yang menyeluruh dari suatu situasi.
 Duration
Berdasarkan hasil penelitian dari Peterson and Peterson, para ahli psikologi percaya bahwa
durasi dari working memory berkisar diantara 5 sampai 20 detik. Seperti yang berlaku untuk
sensory register, informasi pada working memory hanya bertahan dalam jangka waktu yang
singkat karena dapat hilang dan mendapatkan gangguan. Beberapa informasi yang
tersimpan di working memory mungkin hanya memudar jika tidak diproses lebih lanjut.
Informasi lain mungkin akan digantikan dengan masuknya informasi yang baru.
Control Processes in Working Memory
Working memory, khususnya komponen central executive muncul sebagai tempat bagi
terjadinya berbagai proses penting seperti learning, thinking dan perilaku. Sekarang kita
akan membahas 3 proses kontrol utama yang mempengaruhi fungsi dari working memory,
yaitu organization, retrieval dan maintenance rehearsal.
 Organization
Sebelumnya,
telah
dijelaskan
Miller
(1956)
bahwa
proses
chunking
membantu
meningkatkan jumlah informasi yang dapat disimpan dalam working memory. Chunking
adalah proses organisasi, yang didalamnya dua atau lebih informasi dikombinasikan.
Informasi dapat diorganisasikan melalui beberapa cara. Misalnya saja anda diberi sejumlah
deret angka, angka diminta untuk mengingat angka-angka tersebut. Anda dapat melakukan
metode chunking dengan mengelompokkan angka tersebut tiap 3 angka. Anda juga dapat
melakukan pengelompokan lain berdasarkan ritme angkanya, atau bunyi dari angka
tersebut. Ada satu cara lagi untuk mengorganisasikannya, yaitu dengan memberikan makna
pada angka tersebut (proses yang melibatkan proses mendapatkan kembali informasi yang
telah tersimpan dalam long-term memory).
 Retrieval
Perolehan kembali informasi yang tersimpan dalam working memory sangat tergantung
pada seberapa banyak informasi tersimpan didalamnya. Tampaknya, pencarian informasi
dari working memory hanyalah sebuah proses scanning seluruh isi working memory, secara
berturut-turut dan mendalam, hingga informasi yang diinginkan ditemukan.
 Maintenance Rehearsal
Mengulang informasi agar tetap berada pada working memory disebut sebagai maintenance
rehearsal. Maintenance rehearsal menyediakan sarana untuk menyimpan informasi agar
tidak terjadi proses kelupaan melalui hilangnya informasi atau ada gangguan terhadap
informasi tersebut. Ketika pengulangan seperti itu tidak mungkin dilakukan, informasi di
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
working memory dapat hilang dengan cepat. Tampaknya ada batas atas untuk jumlah
informasi tetap dalam memori kerja hanya melalui pengulangan, dan batas atas ini
mencerminkan seberapa banyak informasi dapat diulang sebelum sebagian informasi
tersebut mulai memudar.
Ketika kita dihadapkan pada item-item yang pendek lalu membandingkannya dengan item
yang panjang, maka kita akan mengingat lebih banyak item yang pendek dibandingkan item
yang panjang, fenomena ini dinamakan word length effect. Maintenance rehearsal diamati
lebih sering pada anak-anak yang lebih tua yang dewasa dari pada anak-anak muda.
Maintenance rehearsal meskipun memang dapat menjadi strategi yang berguna untuk
menjaga informasi di working memory, kita harus ingat bahwa informasi dalam working
memory akan hilang setelah berhenti latihan. Informasi yang penting harus tetap disimpan di
dalam long-term memory.
Long term memory
Long term memory mungkin komponen paling rumit dari sistem memory manusia.
Karakteristik long term memory
 Kapasitas
Sejauh yang diketahui para ahli, kapasitas dari long term memory tidak terbatas. Semakin
banyak informasi yang sudah tersimpan dalam long term memory, semakin mudah untuk
menyimpan memori tambahan di dalamnya.
 Form of storage
Informasi dapat tersimpan di long term memory dalam berbagai cara. Contohnya, bahasa
menyediakan satu tempat untuk informasi yang tersimpan dan visual imagery menyediakan
tempat lainnya. Namun, sebagian besar psikolog setuju bahwa banyak informasi dalam long
term memory mungkin tersimpan dalam bentuk maknanya yaitu semantically. Dalam
berbagai kasus, informasi jarang diingat tepat sebagaimana yang diterima dari
lingkungannya. Individu cenderung mengingat intisari dari apa yang mereka lihat dan
mereka dengar dibandingkan kata perkataannya atau bayangan yang tepat.
Karakteristik
lain
yang
harus
diperhatikan
dari
long
term
memory
adalah
interconnectedness. Informasi yang terkait cenderung digabungkan bersama.
Episodic, semantic, procedural and conceptual knowledge Tulving (1983, 1991, 1993) telah
membuat perbedaan antara episodic memory (memori seseorang tentang pengalaman
hidup pribadi) dengan semantic memory (pengetahuan umum seseorang tentang dunia
yang independen/tidak terikat dari pengalamannya). Contohnya, kita mengingat kejadian
yang kita alami (episodic) tapi kita mengetahui tentang dunia. Kita terkadang teringat
kembali kejadian yang kita alami tapi biasanya kita tidak bisa mengingat kembali kenyataankenyataan yang terjadi di dunia (lingkungan). Kita biasanya mengingat kembali kejadian2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kejadian di dalam hidup kita ketika kita berada pada kejadian dengan konteks yang sama
seperti yang kita alami pertama kali, juga dapat meningat kembali infomasi umum mengenai
lingkungan tanpa memperhatikan konteks spesifik yang kita temui. Dan memory semantic
sifatnya lebih lama tersimpan dibandingkan dengan episodic memori. Contohnya, kita jauh
lebih mudah mengingat kembali jenis menu yang ada di restoran fast food dibandingkan
mengingat menu apa yang kita pesan hari kamis tahun lalu.
Episodic dan semantic memori berkaitan dengan konsep “bagaimana ini / bagaimana itu?”
sesuatu yang banyak disebut oleh para ahli sebagai declarative knowledge. Tapi kita juga
mempunyai hal lain yang disebut “procedural knowledge”: kita tahu tentang “bagaimana
melakukan ini?” (J.R. Anderson. 1983a,1995). Contohnya kita mungkin tahu bagaimana
mengendarai sepeda, membungkus kado. Untuk melakukan semua itu dengan benar, kita
harus menyesuaikan tindakan kita dengan kondisi yang berubah-ubah; contohnya, ketika
mengendarai sepeda, kita harus mampu berbelok kiri atau kanan ketika kita menemui benda
yang berada tepat di jalur kita dan kita harus mampu berhenti ketika kita mencapai tujuan
kita.
Seperti yang anda tahu, pengetahuan episodic, semantic, dan prosedural saling terhubung
satu sama lain dalam long term memori. Untuk contoh langsungnya, ketika saya memikirkan
anjing itu seperti apa (semantic knowledge) saya mungkin teringat bagaimana anjing kita
satu waktu memakan sisa kue cokelat yang kita bawa pulang setelah ulang tahun tina di Mc
Donald’s (episodic) dan saya juga mungkin teringat bagaimana memasangkan boots anjing
kita tobey sehingga dia bisa berdiri di atas salju yang tebal (procedural). Bagaimana anna
memperoleh kue cokelat? Kenapa tobey memerlukan boots/sepatu untuk berjalan di atas
salju? Dan kenapa memasangkan boots disitu lebih baik dibandingkan memasangkan boots
di tempat lain? Mungkin ada pengetahuan yang lainnya yaitu conceptual knowledge, yang
mencerminkan pemahaman kita tentang mengapa kejadian-kejadian itu terjadi, kenapa
kejadian tersebut terjadi seperti apa yang terjadi dan kenapa cara yang satu berjalan lebih
efektif dibanding cara yang lainnya (J.R. Anderson, 1995; Byrnes, 2001).
 Duration
Beberapa ahli percaya bahwa informasi yang tersimpan di long term memory akan tetap
disana secara permanen. Namun para ahli lain percaya bahwa informasi bisa hilang dari
long term memori melalui berbagai proses pelupaan. Pada kenyataannya, beberapa
informasi akan tetap berada dalam long term memori untuk periode yang panjang. Mungkin
tidak akan ada cara untuk menyimpulkan bahwa semua informasi yang tersimpan di long
term memory akan tetap tersimpan permanen.
Control processes in long term memory
 Storage
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Proses penyimpanan informasi pada long term memory tidak begitu sederhana. Namun
beberapa informasi dapat disimpan dengan mudah, contohnya visual image. Sebagian
besar informasi biasanya secara sadar dan aktif diproses sebelum itu disimpan. Individu
menyimpan informasi didalam long term memory lebih baik ketika mereka memahaminya
terlebih dahulu, mengorganisirnya dan menyatukannya dengan informasi yang sudah ada
sebelumnya.
Recall adalah proses yang penting untuk menyimpan informasi dalam long term memory
yang terjadi pada working memory. Working memory memiliki kapasitas yang terbatas yang
dapat mengatasi sejumlah informasi dalam satu waktu. Hal ini mengakibatkan penyimpanan
dalam long term memory berjalan lambat, dan ada banyak informasi yang hilang selama
proses tersebut. Pada intinya, working memory bagaikan sebuah “leher botol” pada sistem
memori. Working memory mencegah sebagian besar informasi masuk ke dalam long term
memory.
 Retrieval
Long term memory memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan yang dapat individu
cari secara realistis pada satu waktu. Maka keberhasilan dari retrieval sangat tergantung
dari apakah individu mencari pada “lokasi” yang tepat. Lebih jauh lagi, retrieval dari long
term memory sangat terikat pada proses penyimpanan. Semakin lengkap informasi yang
sudah dipahami, semakin baik informasi tersebut diorganisir dan semakin dekat informasi
tersebut digabungkan dengan konsep yang sudah disimpan sebelumnya, maka semakin
mudah informasi tersebut untuk diingat.
Daftar Pustaka
Atkinson & Hilgard’s, 2009, Introduction to Psychology, Cengage Learning, UK
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Salemba Humanika:Jakarta.Feldman
Robert S. 2012. Pengantar Psikologi Understanding Psychology. Edisikesepuluh. Salemba
Humanika:Jakarta.
Wade, Carole dkk. 2007. Psikologi. Edisi kesembilan. Erlangga:Jakarta.
Walgito, Bimo. Prof., Dr., 2005. Pengantar Psikologi Umum. Revisi edisi kelima.Andi
Jogjakarta: Jogjakarta
2016
2
Perilaku dan Proses Mental
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download