PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000 SKRIPSI Oleh : Fahrul Rizal NPM. 10.11.1001.7311.087 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA SAMARINDA 2014 PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Oleh : Fahrul Rizal NPM. 10.11.1001.7311.087 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA SAMARINDA 2014 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang ditinjau pada pekerjaan Pembangunan Gedung Rumah Sakit Baqa di Samarinda Seberang, sesuai dengan yang telah direncanakan. Pekerjaan Laporan Tugas Akhir ini merupakan tahapan study untuk menyelesaikan pendidikan sarjana S-1 Teknik Sipil pada Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Dan pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih atas bantuan, saran dan kerja sama nya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Hendrik Sulistio, M.T. Selaku Dekan Fakultas / Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. 2. Bapak Hence Michael Wuaten, S.T., M.Eng. Selaku Ketua Jurusan Fakultas / Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. 3. Ibu Megawaty, S.T.,M.T. Selaku Dosen Pembimbing 1yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan laporan ini. 4. Bapak Purwanto, S.T.,M.T., Selaku Dosen Pembimbing 2yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan laporan ini. 5. Bapak / ibu Dosen yang telah memberikan ilmu-ilmunya selama duduk dibangku perkuliahan. 6. Reka-rakan se-Teknik yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, baik saran serta keritikannya. 7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyeleesaian Laporan Tugas Akhir ini. Saya menyadari Lapooran ini masih perlu penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Semoga Laporann ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin. Samarinda, Juli 2014 Penyusun PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT BAQA DI SAMARINDA DENGAN METODE TAKABEYA DAN SAP 2000 ABSTRAK Samarinda Seberang adalah sebuah Kecamatan yang terdapat di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan luas daerahnya yang hanya 12,49 km2 kecamatan ini merupakan kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi mempunyai jumlah kepadatan yang paling tinggi hingga mencapai 66.108 jiwa. Walaupun kecamatan ini terletak berdekatan dengan pusat pemerintahan namun pembangunan yang berada di kecamatan Samarinda Sebrang ini masih belum memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Mengingat padatnya jumlah penduduk yang berada di daerah tersebut, kebutuhan akan fasilitas umum sangatlah diperlukan terutama fasilitas di bidang kesehatan. Karena dengan luas yang hanya 12,49 km2dan jumlah penduduk yang mencapai 66.108 jiwa, yang dimana hanya mempunyai satu rumah sakit di kecamatan Samarinda Seberang dan itupun terletak jauh dari pusat kecamatan Samarinda Seberang. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dibuatlah rancangan bangunan satu gedung Rumah Sakit di Samarinda Seberang yang bertujuan untuk dapat melayani masyarakat di dearah Kecamatan Samarinda Seberang terutama di bidang kesehatan. Struktur gedung rumah sakit bisa dibilang memiliki angka kepentingan yang lebih tinggi dibanding gedunggedung lainnya. Hal ini dikarenakan gedung rumah sakit harus tetap kokoh setelah mengalami kondisi extreme,gedung rumah sakit hanya boleh mengalami kerusakan tanpa mengalami keruntuhan. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui gaya - gaya yang bekerja pada struktur bangunan lima lantai,dan untuk mengetahui pemakaian tulangan yang baik,aman dan ekonomis pada struktur tersebut. Dalam perhitungan struktur ini digunakan dua metode yaitu Metode TAKABEYA dan Metode SAP 2000. Kata Kunci : Perencanaan,Perhitungan Beban, Perhitungan Tulangan. CALCULATION OF STRUCTURAL BUILDING PLANNING BAQA HOSPITAL BUILDING IN SAMARINDA TAKABEYA METHOD AND SAP 2000 ABSTRACT Samarinda Seberang is a sub-district located in Samarinda, East Kalimantan. With width area only 12,49 km2, this is the smallest sub-district in Samarinda, but with the highest number density and reaches 66.108 inhabitants. Although this sub-district is located adjacent to the central government, but establishment in Samarinda Seberang is still not necessity fulfill for the region. Considering amount human population in this area, public facilities is be needed, especially in health facilities. Due to the broad 12,49 km2and total population is 66.108 inhabitants, which there is only one hospital in Samarinda Seberang and located far from the center of Samarinda Seberang Subdistrict. Therefore, to fulfill these needs there was planning for a planning building Hospital in Samarinda Seberang which aims to serve the community intervene in Samarinda Seberang especially in health question. Structure of the building may have higher number than the interest other buildings. This because the hospital building should sturdy after experiencing extreme conditions, building hospitals should only be damaged without fall out. The purpose of this thesis is to determine the forces that work on the structure of the fivestory building, and to determine the use of reinforcement of good, safe and economical in these structure. In this structure calculations used two methods, these two methods are TAKABEYA Methods and SAP 2000 Methods. Keywords: Planning, Load Calculation, Calculation of Reinforcement. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Samarinda Seberang adalah sebuah Kecamatan yang terdapat di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan luasnya yang hanya 12,49 Km2 Kecamatan ini merupakan Kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi dengan jumlah kepadatan yang paling tinggi mencapai 66,108 jiwa. Walaupun Kecamatan ini terletak berdekatan dengan pusat pemerintahan namun pembangunan yang berada di Kecamatan Samarinda Sebrang ini masih dibilang belum memenuhi kebutuhan daerah tersebut. Mengingat padatnya jumlahh penduduk yang berada di daerah tersebut, kebutuhan akan fasilitas umum sangatlah di perlukan terutama fasilitas di bidang kesehatan. Karena dengan luas yang hanya 12,49 Km2 ditambah jumlah penduduk yang mencapai 66,108 Jiwa, hanya ada satu Rumah Sakit di Kecamatan Samarinda Seberang itupun terletak jauh dari pusat Kecamatan Samarinda Seberang. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dibangunlah satu bangunan/gedung Rumah Sakit di Samarinda Seberang yang bertujuan untuk dapat melayani penduduk/masyarakat di dearah Kecamatan Samarinda Seberang terutama di bidang kesehatan. Struktur gedung rumah sakit bisa dibilang memiliki angka kepentingan yang lebih tinggi dibanding gedung-gedung lainnya. Hal ini dikarenakan gedung rumah sakit harus tetap berdiri setelah mengalami kondisi extreme,gedung rumah sakit hanya boleh mengalami kerusakan tanpa mengalami keruntuhan. Dengan demikian sistem struktur gedung rumah sakit haruslah dirancang mampu menahan beban-beban yang diterimanya. Sehingga gedung rumah sakit yang dibangun memiliki struktur yang kuat terhadap semua kemungkinan kombinasi beban yang akan terjadi. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana menghitung beban-beban yang bekerja pada struktur dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000 ? 2. Bagaimana perhitungan penulangan struktur gedung 5 lantai Rumah Sakit BAQA dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000 ? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka pembatasan dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Hanya merencanakan dan menganalisa perhitungan struktur bangunan Gedung. 2. Tidak akan membahas perhitungan Rencana Anggaran Biayanya (RAB). 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penyusuan Tugas Akhir ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ada, antara lain : 1. Untuk mengetahui perhitungan beban-beban yang bekrja pada struktur gedung Rumah Sakit BAQA dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000. Untuk mengetahui jumlah penulangan yang baik,kuat dan ekonomis pada gedung 5 lantai Rumah Sakit BAQA dengan menggunakan metode TAKABEYA dan SAP 2000. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Umum Pada tahap perencanaan Struktur Gedung Rumah Sakit BAQA ini perlu di lakukan setudy litelatur untuk menghubungkan satuan fungsional gedung dengan sistem struktur yang akan digunakan, disamping untuk mengetahui dasr-dasar teorinya. Pada jenis gedung tertentu, perencanaan sering kali diharuskan menggunakan pola akibat syarat-syarat fungsional maupun strukturnya. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan, misal pada situasi yang mengharuskan bentang ruang yang besar serta harus bebas kolom, sehingga akan menghasilkan beban besar dan berdampak pada balok.. setudy litelatur dimaksudkan untuk dapat memperoleh hasil perencanaan yang optimal dan aktul. Dalam bab ini akan dibahas tentang metode perhitungan struktur dan konsep perencanaan struktur bangunannya, pembebanan struktur atas dan struktur bawah serta dasar- dasar perhitungan, dalam hal perhitungan ini metode yang di gunakan adalah metode takabeya dan SAP 2000 di tambah dengan ketentuan perencanaan pembangunan gedung yakni SNI-02-1726. 2.2 METODA TAKABEYA Salah satu metoda yang sering digunakan dalam perhitungan konstruksi statis tak tentu, khususnya pada konstruksi portal yang cukup dikenal adalah perhitungan konstruksi dengan metode TAKABEYA. Dibandingkan dengan metoda yang lain, seperti metoda Cross dan metoda Kani, untuk penggunaan metoda ini terutama pada struktur portal bertingkat banyak merupakan perhitungan yang paling sederhana dan lebih cepat serta lebih mudah untuk dipelajari dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat. Metoda perhitungan dengan cara Takabeya yang disajikan dalam bagian ini adalah menyangkut materi perhitungan untuk portal dengan titik hubung yang tetap dan portal dengan titik hubung yang bergerak (pergoyangan). Mengenai hal tersebut, teks ini hanya memberikan dasar-dasar pemahaman tentang metoda Takabeya yang berhubungan dengan portal-portal yang sederhana dengan atau tanpa mengalami suatu pergoyangan. Diharapkan dari dasar-dasar ini, kita sudah dapat menghitung besarnya gaya-gaya dalam berupa momen-momen ujung (momen akhir) dari suatu batang yang menyusun konstruksi portal yang bentuknya sederhana. Persamaan - persamaan yang digunakan dalam metoda perhitungan ini hanya merupakan persamaan dasar dari Takabeya sendiri, dimana persamaan-persamaan tersebut hanya dapat digunakan khusus untuk portal yang sederhana dan hal-hal yang berhubungan dengan pergoyangan dalam satu arah saja yaitu pergoyangan dalam arah horizontal. Mengenai pergoyangan dalam dua arah ( harizontal dan vertikal) persamaan-persamaan dasar yang digunakan dalam teks ini masih perlu diturunkan lebih lanjut. Untuk menganalisa struktur portal yang sederhana, bab ini memberikan contohcontoh perhitungan yang sudah disesuaikan dengan langkah-langkah perhitungan yang sesuai dengan prosedur perhitungan dalam metoda Takabeya. Perhitunganperhitungan yang dimaksudkan di sini adalah hanya sampai pada bagaimana menentukan momen-momen ujung ( momen akhir ) dari suatu konstruksi. Mengenai reaksi perletakan tumpuan dan atau gaya-gaya lintang dan normal yang terjadi dalam suatu penampang batang serta penggambaran diagram dari gaya-gaya dalam tersebut, sudah dibahas dalam materi perkuliahan pada Mekanika Rekayasa I dan Mekanika Rekayasa II semester sebelumnya. 2.3 SAP 2000 2.3.1 Merancang Menggunakan SAP 2000 Salah satu program aplikasi yang paling populer dalam dunia desain struktur konstruksi adalah SAP 2000. Hal ini tidak lepas dari kemudahan yang di tawarkan program ini yang antara lain menyediakan modus grafis dan sepenuhnya bekerja dalam lingkup operasi Windows. (Wigroho, 2001). SAP 2000 benar – benar mampu menganalisis struktur karena jika kita sudah melakukan input data dengan benar maka proses analisis akan langsung di ambil alih oleh SAP 2000 dan prosesnya pun sangat cepat. ( Wigroho, 2001 ). Fasilitas yang di sediakan oleh SAP 2000 antara lain dengan kemampuannya untuk merancang model struktur dari yang sederhana, hinggan yang rumit, beban bergerak dan sebagainya. Khusus untuk struktur baja, Sap 2000 menyediakan Auto Select yang mampu mendesain profil baja yang paling optimal. ( Wigroho, 2001 ). Secara garis besar perancangan model struktur rangka pada SAP 2000 ini akan melalui tujuh tahapan, yaitu : 1. Menentukan geometri atau bentuk dan ukuran model struktur. 2. Mendifinisan data – data. Jenis dan kekuatan beban. Di mensi penampang elemen struktur. Macam – macam beban. Kombinasi pembebanan. 3. menetapkan data – data yang telah di definisikan ke model struktur. Data penampang. Data beban. 4. Memeriksa input. 5. Analisis mekanika teknik oleh Sap 2000. 6. Desaign struktur beton / baja sesuai aturan yang ada. 7. Memodifikasi struktur jika di perlukan adanya perubahan. Salah satu kelebihan ini adalah kita tidak hanya bias menganilis strukturnya ( untuk mengetahui gaya yang timbul ), tetapi juga bias melanjutkan ke bagian desaign struktur untuk mngetahui jumlah tulangan pada beton atau tegangan yang timbul pada profil baja. ( Wigroho, 2001 ). BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 PENGUMPULAN DATA Untuk membuat perencanaan struktur gedung Rumah Sakit BAQA yang terletak di daerah Samarinda Sebrang ini diperlukan data-data sebagai bahan acuan. Dat-data tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu : Data Primer Data Sekunder 3.1.1 Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari lokasi rencana pembangunan maupun hasil survey yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam perancangan struktur. a. Data Proyek Data Proyek adalah data-data mengenai proyek yang bersangkutan seperti nama proyek, Fungsi Bangunan, Jumlah Lantai, Lokasi, Jenis Struktur Bangunan, Struktur Atap, dan Bahan Bangunan, dan lain-lain. b. Struktur Utama Struktur Utama sendiri meliputi data Pelat, Balok, kolom, Pondasi, Tulangan, dan lain-lain. 3.1.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berasal dari peratuaran-peraturan atau ketentuaan-ketentuan yang berlaku yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung. Data sekunder merupakan data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan struktur bangunan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel dan peta/tanah yang berkaitan erat dengan proses perancangan struktur gedung. a. Data Teknis Data teknis merupakan data yang berhubungan langsung dengan perencanaan struktur gedung seperti data tanah, bahan bangunan yang digunakan, data beban rencana yang bekerja, dan sebagainya. b. Data Non Teknis Adalah data yang berfungsi sebagai penunjang dan perencanaan, seperti kondisi dan letak lokasi proyek. Data yang harus dilengkapi baik berupa data berdasarkan jenisnya (primer dan sekunder) dalam perencanaan struktur antara lain terdiri dari : Lokasi/letak bangunan Kondisi/sistem struktur bangunan sekitar Data pembebanan Mutu bahan yang digunakan Metode analisis yang digunakan Standar dan referensi yang digunakan dalam perencanaan. Langkah yang dilakukan setelah mengetahui data-data yang diperlukan adalah menentukan metode pengumpulan datanya. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah : o Observasi Adalah pengumpulan data melalui peninjauan dan pengamatan langsung dilapangan. o Studi Pustaka Adalah pengumpulan data dengan data-data dari hasil penyelidikan, penelitian, tes atau uji laboratorium, pedoman, bahan acuan, maupun standar yang diperlukan dalam perencanan bangunan melalui perpustakaan ataupun instansi-instansi pemerintah yang terkait. Setelah diperoleh data yang diperlukan, maka selanjutnya dapat dilakukan proses perhitungan. 3.2 SURVEY A. Survey Topografi Survei topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tandatanda (features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan tanah. Survei topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi medan (terrain). Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari gabungan data akan membentuk suatu peta topografi. Sebuah topografi memperlihatkan karakter vegetasi dengan memakai tanda-tanda yang sama seperti halnya jarak horizontal diantara beberapa features dan elevasinya masing-masing diatas datum tertentu. Metode-metode yang umum digunakan untuk pemetaan topografi antara lain adalah : 1. Metode tachymetri 2. Metode offset 3. Fotogrametri 4. Pengukuran meja lapangan Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat serta penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis. Demikian pula wahana pemetaan tidak hanya dapat dilakukan secara teristris, namun dapat pula secara fotogrametris radargrametris, videografis, bahkan sudah merambah pada wahana ruang angkasa dengan teknologi satelit dengan berbagai kelebihannya. Setiap wahana mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing, sehingga pemilihannya sangat tergantung dari tujuan pemetaan, tingkat kerinciaan obyek yang harus disajikan, serta cakupan wilayah yang akan dipetakan. Secara garis besar langkah-langkah pemetaan secara teristris adalah sebagai berikut : a. Persiapan Dalam proses pemetaan teristris, banyak hal yang harus dipersiapkan agar pemetaan dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Persiapan dalam hal ini adalah persiapan peralatan, perlengkapan dan personil. b. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan maksudnya adalah peninjauan lapangan lebih dahulu untuk melihat kondisi medan secara menyeluruh, sehingga dari hasil survey ini akan dapat ditentukan: 1. Teknik pelaksanaan pengukurannya Penentuan posisi titik-titik kerangka peta yang representative dalam arti distribusinya merata, intervalnya seragam, aman dari gangguan, mudah untuk mendirikan alat ukur, mempunyai kapabilitas yang baik untuk pengukuran detil, saling terlihat dengan titik sebelum dan sesudahnya, dan lain-lain. 2. Pengolahan data (perhitungan) Setelah dilakukannya pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data yang sudah di dapat dari lapangan. Beberapa hal yang dilakukan dalam pengolahan data adalah: o Perhitungan kerangka peta (X, Y, Z) o Perhitungan detil (X, Y, Z) atau cukup sudut arah / azimuthnya, jarak datar, dan beda tinggi dari titik ikat. o Ploing atau penggambaran 3.3 LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini ber ada di Jalan Sutra Kembang, Kecamatan Samarinda Seberang Gambar 3.1 Peta sebagian daerah samarinda seberang Gambar 3.2 Peta titik lokasi penelitian 3.5 Flowchart Mulai Permasalahan Pengumpulan Data Data Sekunder Data Primer Analisa Perhitungan Hasil dan Kesimpulan Finish Studi Literatur BAB IV PERHIITUNGAN STRUKTUR Data pada Struktur Beton Bertulang Dinding pasangan Bata Merah Tebal 0,5 Bata Tebal Adukan semen per 1 cm Beban Hidup Rumah Sakit/Puskesmas Data air hujan pada plat atap Berat plafond dan penggantung Berta keramik + lantai Dimensi Balok 1 Balok 2 Balok 3 Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Tebal plat Tinggi dinding Tinggi kolom Dimesi Balok ( Tinggi ) = = ( Lebar ) = = Dimensi Kolom = = 1 10 1 10 2 3 2 3 1 = = = = = = = 2400 kg/m3 250 kg/m2 21 kg/m2 250 kg/m2 100 kg/m2 18 kg/m2 24 kg/m2 = = = = = = = = = = 0,40 x 0,30 m 0,35 x 0,25 m 0,30 x 0,20 m 0,50 x 0,50 m 0,45 x 0,45 m 0,40 x 0,40 m 0,35 x 0,35 m 0,12 m 3,5 m 3,5 m x Jarak bentang balok x 400 cm = 40 cm x Tinggi balok x 40 cm = 26,7 cm di bulatkan menjadi 30 cm 12 1 12 x Jarak antar kolom x 400 cm = 33,3 cm Karena ukuran dimensi balok adalah 30 x 40 cm dan agar kolom dapat memopong balok dengan kuat serta dengan kondisi bangunan yang berjumlah 5 lantai maka di gunakan kolom dengan ukuran 50 x 50 cm. Perhitungan Pembebanan Lantai Data P dan Q Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 3.214 3.214 3.214 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 1.509 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 3.214 Q41 Q42 Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q48 Q49 Q50 Q51 Q52 Q53 Q54 Q55 Q56 Q57 3.214 3.214 3.214 1.509 1.509 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 Q61 Q62 Q63 Q64 Q65 Q66 Q67 Q68 Q69 Q70 Q71 Q72 Q73 Q74 Q75 Q76 Q77 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 3.277 Q18 Q19 Q20 3.214 3.214 3.214 Q38 Q39 Q40 3.214 3.214 3.214 Q58 Q59 Q60 3.277 3.277 3.277 Q78 3.277 Q79 3.277 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 1.509 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41 P42 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 5.752 1.509 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 10.310 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62 P63 10.310 10.310 10.310 10.310 1.509 1.509 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 15.288 P64 P65 P66 P67 P68 P69 P70 P71 P72 P73 P74 P75 P76 P77 P78 P79 P80 P81 P82 P83 P84 15.288 15.288 15.288 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 20.965 BAB V Kesimpulan dan Saran Kesimpuulan Dari hasil perhitungan Struktur bangunan gedung 5 lantai rumah sakit baqa dapat kita ambil kesimpulan yaitu : Pada bangunan tersebut terdapat gaya maksimail,gaya lintang dan gaya normal,gaya-gaya tersebut di dapat melalui perhitungan dengan menggunakan metode takabeya Untuk mengetahui penulangannya dapat dihitung dengan menggunakan nilai gaya-gaya dari perhitungan takabeya. Nilai gaya-gaya yang diambil untuk perhitungan penulangan adalah nilai yang terbesar. Pada perhitungan penulangan ini di dapat data sebagai berikut Pelat,yaitu dengan tulangan ∅ 12 mm – 10 cm dengan tebal pelat 12 cm Balok I dimensi 30x40 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan sengkang ∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan tarik dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 3 batang pada tulangan tarik. Balok II dimensi 25x35 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan sengkang ∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan tarik dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 2 batang pada tulangan tarik. Balok III dimensi 20x30 cm dengan tulangan utama D 16 dan tulangan sengkang ∅ 10,pada Tulangan Tumpuan di dapat 2 batang pada tulangan tarik dan 2 batang pada tulangan tekan,sedangkan pada Tulangan Lapangan di dapat 2 batang pada tulangan tekan dan 2 batang pada tulangan tarik. Kolom I dimensi 50x50 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 14 batang. Kolom II dimensi 45x45 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 12 batang. Kolom III dimensi 40x40 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulaangan sengkang ∅ 10 dengan jumlah tuulangan 10 batang. Kolom IV dimensi 35x35 cm dengan tulangan utama D 25 dan tulangan sengkang ∅ 10 dengan jumlah tulangan 8 batang. Saran Mengingat perhitungan takabeya sangatlah panjang dan rumit sebaiknya untuk memper mudah pelaksanakan perhitungan dapat menggunakan bantuan program computer seperti excel. Dan dalam perhitungan penulangan sebaiknya digunakan tulangan yang dianggap aman untuk menahan gaya-gaya pada struktur tersebut meski berdiameter kecil. DAFTAR PUSTAKA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM,1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM,1971. Peraturan Beton Bertulang N.I-2 Ir. Soetomo HM. 1981. Perhitungan Portal Bertingkat Dengan Cara Takabeya Bagian Satu. Jakarta: Departemen Sipil FTSP ITB Ir. Soetomo HM. 1981. Perhitungan Portal Bertingkat Dengan Cara Takabeya Bagian Dua. Jakarta: Departemen Sipil FTSP ITB Cahya Indra. 1997. Beton Bertulang Lanjutan. Malang: Fakultas Teknik Universitas Brawijaya