artike peningkatan keterampilan belajar siswa kelas iv pada dengan

advertisement
ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MODEL LEARNINGSTARTS WITH A QUESTIONDI SDN 39
KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG
Oleh:
ANDRE OKTAVIANDO
NPM 1110013411026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION DI SDN 39
KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG
Disusun Oleh:
ANDRE OKTAVIANDO
NPM. 1110013411026
Telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi
Pembimbing I
Dr. Marsis, M.Pd.
Padang, 14 Juni 2016
Pembimbing II
Dra. Hj ZulfaAmrina, M.Pd..
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING STARTS WITH A
QUESTION DI SDN 39 KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG
Andre Oktaviando1,Marsis2, Zulfa Amrina1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
E-mail: [email protected]
1
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of students' skills in reading and understanding the
contents of the low student learning outcomes. This study aims to determine whether the use
of the model Learning Starts With A Question can improve reading comprehension skills and
student learning outcomes in learning Indonesian. Reading Comprehension is a type of
reading that aims to understand the standards and norms of literary, reviews, papers, as well
as patterns of fiction. This research is a classroom action research with research subjects,
namely the fourth grade students of SDN 39 Kamang Sijunjung totaling 27 people. The
instrument of this study was the observation sheets teachers 'implementation of the learning
process, the observation sheet reading skills and test students' understanding of student
learning outcomes. Based on the observation sheet of students 'reading comprehension skills
obtained that the average results of the research cycle I with percentage ability to discuss,
namely the first cycle of 31.5 while in the second cycle 72, responding to the answers in the
first cycle 37 while in the second cycle 72, and the students' reading comprehension skills I
cycle 37 while in the second cycle 72. the results of students in the first cycle of 60 while in
the second cycle 79. From the increase of the research in the first cycle and the second cycle
this means a target of achieving successful learning in this study and the implementation of
learning Indonesian model learning Starts with A Question progressing well. It can be
concluded that the ability to discuss and respond to the answers, reading comprehension skills
and student learning outcomes in learning Indonesian is increased through a model Learning
Starts With A Question.
KeyWord: Skills Reading Comprehension, Learning Starts With A Question, Learning
Outcomes.
Belajar merupakan tindakan dan
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kegiatan
interaksi.
Dalam
kegiatan
interaksi
perilaku siswa yang kompleks.Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh
tersebut, guru bertindak mendidik siswa.
siswa
sendiri.
Siswa
Tindak mendidik tersebut tertuju pada
terjadinya atau tidak terjadinya proses
perkembangan siswa menjadi mandiri.
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
Untuk dapat menjadi mandiri, siswa harus
memperoleh
belajar.
lingkungan
sesuatu
sekitar.
adalah
yang
penentu
ada
Lingkungan
di
yang
dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,
Keterampilan
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
landasan dan wahana yang harus dikuasai
manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan
siswa
belajar, (Dimyati dan Mudjiono 2013:7)
pemahaman
Membaca merupakan suatu jenis
kemampuan berbahasa tulis yang bersifat
perspektif,
karena
dengan
membaca
membaca
karena
merupakan
tanpa
yang
penguasaan
mantap
terhadap
kemampuan membaca, tentu ilmu-ilmu
lain tidak dapat dikuasai.
Pembelajaran
sekarang
sering
seseorang akan memperoleh informasi,
mengabaikan penyerapan dan pemahaman
ilmu
melalui transfer informasi, tetapi lebih
pengetahuan,
pemahaman,
serta
pengalaman baru. Semua yang diperoleh
mengutamakan
dari membaca akan memungkinkan siswa
kemampuan dan pemprosesan informasi.
mampu
Informasi dapat ditransfer melalaui sebuah
meningkatkan
daya
pikir,
pemahaman dan pengetahuannya.
Sebagai
suatu
keterampilan
langsung dengan keterampilan menyimak
skills),
pengembangan
bacaan. Untuk memahami informasi dari
berbahasa, membaca juga berhubungan
(listening
pada
suatu bacaan siswa harus mempunyai
keterampilan membaca pemahaman.
Membaca
pemahaman
adalah
keterampilanberbicara
kegiatan membaca yang bertujuan untuk
(speaking skills), dan keterampilan menulis
memperoleh pemahaman dan penafsiran
(writing skills).
yang memadai terhadap makna-makna
Untuk memperoleh keterampilan
yang terkandung di
berbahasa, tidak terlepas dari tiga aspek
lambang
keterampilan berbahasa tersebut. Ketiga
merupakan unsur yang menonjol dan
aspek tersebut saling berhubungan erat
dipentingkan dalam membaca pemahaman.
satu
sama
lainnya.
Keterampilan
tulis.
dalam lambang-
Unsur
memahami
Berdasarkan observasi, penyebab
menyimak merupakan awal dari seseorang
rendahnya
dalam memperoleh bahasa. Kemudian
pemahaman siswa karena metode yang
berbicara, sesudah itu belajar membaca
digunakan guru tidak bervariasi dan guru
dan menulis.
hanya terfokus dengan buku, sehingga
Menyimak
dan
berbicara
dipelajari sebelum memasuki sekolah,
sedangkan
membaca
dipelajari
di
keterampilan
dan
sekolah.
tersebut
pada
keterampilan
membaca
siswa tidak bisa memahami materi yang
dipelajari dan mengakibatkan siswa jenuh.
menulis
Penulis juga melakukan observasi
Keempat
terhadap siswa kelas IV SDN 39 Kamang
dasarnya
Kabupaten Sijunjung, peneliti melihat
merupakan satu kesatuan (catur-tunggal).
kurangnya
keterampilan
membaca
pemahaman siswa pada mata pelajaran
Tujuan penelitian ini adalah: (1)
Bahasa Indonesia dan siswa kurang berani
Untuk
mengeluarkan argument (pendapat).
keterampilan membaca pemahaman siswa
Penyebab
peningkatan
melalui
kelas IV SDN 39 Kamang Kecamatan
wawancara peneliti dengan Bapak Efendi,
Kamang Baru Kabupaten Sijunjung pada
dari 27 orang siswa masih ada beberapa
pembelajaran
siswa yang belum mampu memahami
menggunakan model Learning Starts With
bacaan, bahkan siswa tersebut masih
A Question. (2) Untuk mendeskripsikan
belum
ketika
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
diminta guru untuk maju kedepan kelas,
SDN 39 Kamang Kecamatan Kamang
sehingga pada pelaksanaan ulangan harian
Baru
belum
pembelajaran
standar
lainnya
mendeskripsikan
mempunyai
optimal
keberanian
dan
Kriteria
belum
mencapai
Ketuntasan
Minimal
bahasa
Kabupaten
Indonesia
Sijunjung
bahasa
Indonesia
menggunakan model Learning Starts With
(KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
A Question.
tersebut adalah 70.
METODOLOGI PENELITIAN
Pada
saat
peneliti
pada
melakukan
Jenis penelitian yang digunakan
observasi, peneliti dapat mengemukakan
dalam penelitian ini adalah Penelitian
bahwa salah satu yang membuat siswa
Tindakan
kurang
dalam
research). Menurut Arikunto,dkk (2010:3)
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk
SDN 39 Kamang, karena guru kurang
dari tiga kata, yang memiliki pengertian
memberikan
sebagai
memahami
variasi
bacaan
dalam
hal
Kelas
(classroom
berikut:
(1)
action
Penelitian,
pembelajaran dan hanya terfokus dalam
menunjukkan
metode ceramah saja sehingga membuat
mencermati
pelajaran tidak menarik dan anak merasa
menggunakan cara dan aturan metodologi
bosan karena tidak menemukan sesuatu
tertentu untuk memperoleh data atau
yang baru dalam pembelajaran.
informasi
Untuk itu dapat digunakan model
pada
suatu
kegiatan
suatu
objek
dengan
yang
meningkatkan
bermanfaat
dalam
suatu
yang
mutu
hal
pembelajaran Learning Starts With A
menarik minat dan penting bagi peneliti.
Question yang mana dapat membuat siswa
(2) Tindakan, menunjukkan pada suatu
belajar secara aktif dengan
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
membuat
mereka bertanya tentang materi pelajaran
sebelum ada penjelasan dari guru, dan
model yang diterapkan guru jadi menarik.
dengan tujuan tertentu.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN
penelitian ini kemudian dianalisis dengan
39 Kamang Kabupaten Sijunjung, pada
menggunakan
kelas IV.
Pemilihan SDN 39 Kamang.
kualitatif, yakni analisis yang dimulai
Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas
dengan menelaah data sejak pengumpulan
IV yang berjumlah 27 orang terdiri atas 15
data sampai seluruh data terkumpul, dan
orang siswa laki-laki dan 12 orang siswi
data kuantitatif yang diperoleh dari data
perempuan.Penelitian
nilai siswa.
Penelitian
ini
model
analisis
data
dilaksanakan pada semester genap Tahun
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ajaran 2015/2016 terhitung dari waktu
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
perencanaan sampai penulisan laporan
hasil penelitian.
Siklus I
1. Hasil
Data dalam penelitian ini berupa
Observasi
Membaca
Pemahaman Siswa
data kualitatif dan kuantitatif. Data yang
Data hasil observasi yang didapat
baik adalah data yang diambil dari sumber
menggunakan lembar observasi membaca
yang akurat dan tepat. Penelitian dilakukan
pemahaman
dengan mengacu pada disain Arikunto,dkk
melihat
(2010:16)
empat
membaca pemahaman yang terjadi selama
komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran. Hasil observasi observer
tindakan,
terhadap pemahaman siswadapat dilihat
yang
terdiri
dari
observasi/pengamatan
dan
refleksi.
siswa.
proses
Digunakan
dan
untuk
perkembangan
dalam pembelajaran pada Tabel 2.berikut:
Instrumen penelitian berupa lembar
observasi dan tes hasil belajar sebagai
Tabel 1. Jumlah
dan
Observasi
Keterampilan
Membaca
Pemahaman Siswa pada Siklus I
2. Lembar Observasi Aktifitas siswa
Skor Pertemuan Ke
1
2
Rata-rata
Indikator
Juml % Juml % Persentase
ah
ah
Kemampan berdiskusi 8 30,00 9 33,00
31,5
3. Lembar Tes Hasil Belajar
Menanggapi jawaban
berikut.
1. Lembar Observasi Aktifitas Guru
Indikator
proses
keberhasilan
pembelajaran
diukur
dalam
dengan
menggunakan persentase proses belajar
siswa danKKM. Teknik pengumpulan data
yang digunakan
11 41,00
37
Keterampilan
10
membaca pemahaman
Rata-rata
9
37,00
10 37,00
37
33,33
10
35
Hasil
keterampilan
37
membaca
pemahaman belajar siswa pada siklus I
lembar
belum meningkat terlihat pada persentase
observasi (2) Pengumpulan data berupa
yang ditetapkan guru sebanyak 70 %.
hasil tes. Data yang diperoleh dalam
Sedangkan hasil siklus I pertemuan I rata-
data
berikut:
33,00
(1)
Pengumpulan
sebagai
9
berupa
rata persentase kemampuan berdiskusi
siswa
hanya
jawaban
30,00%,
33,00%,
menanggapi
serta
Pada pembelajaran obsever melihat
siswa
yang
mampu
berdiskusi,
keterampilan
menanggapi jawaban dan keterampilan
membaca pemahaman 37,00%. Sedangkan
membaca pemahaman siswa dalam proses
pertemuan
II
belajar mengajar. Berdasarkan hasil data
kemampuan
berdiskusi
rata-rata
persentase
siswa
hanya
observasi di atas dapat disimpulkan pada
33,00%, menanggapi jawaban 41,00%, dan
siklus I pada pertemuan I dan pertemuan II
keterampilan membaca pemahaman siswa
bahwa guru harus lebih meningkatkan
37,00% hal ini dapat dijelaskan sebagai
kemampuan membaca pemahaman siswa,
berikut: (1) kemampuan berdiskusi siswa
sehinggga siswa lebih semangat dalam
pada pertemuan 1 berjumlah 8 orang
pembelajaran Bahasa Indonesia.
dengan persentase 30,00%, sedangkan
2. Data Hasil Observasi kegiatan Guru
pada pertemuan 2 siklus I kemampuan
Berdasarkan
lembar
observasi
berdiskusi siswa berjumlah 9 orang dengan
pelakasanaan proses pembelajaran guru
persentase 33,00%. Sehingga diperoleh
dalam pembelajaran pada siklus I, maka
rata-rata
persentase
kategori
kurang.
31,50
(2)
%
dalam
jumlah skor dan persentase kegiatan guru
Siswa
yang
dalam mengelola pembelajaran pada siklus
menanggapi jawaban pada pertemuan 1
I dapat dilihat pada Tabel 3berikut:
berjumlah 8 orang dengan persentase
Tabel 2.
Hasil
Pelaksanaan
Proses
Pembelajaran Terhadap Guru
Pada
Siklus
Pertama
menggunakan Model Learning
Starts With A Question.
33,00%, sedangkan pada pertemuan 2
siswa
yang
menanggapi
jawaban
11
orang
dengan
persentase41,00%.
Sehingga
diperoleh
berjumlah
rata-rata persentase 37 % dalam kategori
kurang.
(3)
Keterampilan
membaca
Pertemuan
1
2
Jumlah
Skor
24
33
Rata-rata
Diperoleh
fakta
Persentase
40%
55%
45,5%
bahwa
dalam
pemahaman siswa pada pertemuan 1 siklus
model Learning Starts With A Question
I berjumlah 10 orang dengan persentase
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
37,00%, sedangkan pada pertemuan 2
pada siklus pertama pertemuan pertama
siklus
membaca
persentase 40,00% dan pertemuan kedua
pemahaman siswa berjumlah 10 orang
55%. disebabkan karena guru belum
dengan
Sehingga
terbiasa menyajikan pembelajaran dengan
persentase37,00%
mengunakan model Learning Starts With A
diperoleh
I
keterampilan
persentase
rata-rata
dalam kategori kurang.
37,00%.
Question. Dapat disimpulkan kalau kriteria
dalam pengamatan Pelaksanaan Proses
perkembangan
pembelajaran
pemahaman siswa yang terjadi selama
guru
mendapatkan
nilai
keterampilan
membaca
cukup.
pembelajaran. Hasil observasi observer
3. Data Hasil Belajar
terhadap
Berdasarkan hasil tes siklus I
keterampilan
membaca
pemahaman siswa dapat dilihat dalam
terkait tes akhir siklus, persentase siswa
pembelajaran pada Tabel berikut:
yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata
Tabel 5. : Jumlah dan Hasil Observasi
Keterampilan
Membaca
Pemahaman Siswa pada Siklus
II melalui Model Learning
Starts With A Question.
skor tesnya dapat dilihat pada Tabel
4.berikut:
Tabel 3. : Ketuntasan dan Rata-rata Hasil
Belajar Siswa pada akhir siklus
pada Siklus I
Uraian
Jumlah siswa yang mengikuti
tes
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang tidak tuntas
Persentase ketuntasan belajar
siswa
Rata-rata skor siswa
Pertemuan Ke
1
Indikator
%
Rata-rata
Persentas
e
78,00
72,00
2
Nilai
Target
Juml %
Jum
ah
lah
Kemampan berdiskusi 18 66,00 21
27
-
Menanggapi jawaban
19
70,00
20
74,00
72,00
11
16
41,00
%
60
-
Keterampilan
18
membaca pemahaman
Rata-rata
18
66,00
21
78,00
72,00
67
18
76
70%
72
70
Hasil
keterampilan
membaca
Hasil belajar siswa pada tes akhir
pemahaman siswa pada siklus II sudah
siklus Isiswa yang mengikuti tes hasil
meningkat terlihat pada persentase yang di
belajar adalah 27 orang. Sedangkan siswa
tetapkan guru sebanyak 70 %. Sedangkan,
yang tuntas dalam tes adalah 11 orang dan
hasil siklus II pertemuan I rata-rata
yang tidak tuntas adalah 16 orang.
persentase kemampuan berdiskusi siswa
Persentase ketuntasan hasil belajar adalah
hanya 66%, menanggapi jawaban 70%,
41,00%, sedangkan, target ketuntasan hasil
dan keterampilan membaca pemahaman
belajar adalah 70%.
66%. Sedangkan pertemuan II rata-rata
2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
persentase kemampuan berdiskusi siswa
Siklus II
1. Data
Hasil
hanya 78%, menanggapi jawaban 74%,
Observasi
Membaca
Pemahaman Siswa
78%. dapat di jelaskan sebagai berikut: (1)
Data hasil observasi yang didapat
menggunakan
lembar
dan keterampilan membaca pemahaman
observasi
kemampuan
berdiskusi
siswa
pada
pertemuan 1 berjumlah 18 orang dengan
keterampilan membaca pemahaman siswa.
persentase
66,00%,
Digunakan untuk melihat proses dan
pertemuan
2
siklus
sedangkan
II
pada
kemampuan
berdiskusi
siswa
21
orang
dengan
pembelajaran pada siklus II dapat dilihat
persentase 78,00%. Sehingga diperoleh
pada Tabel berikut:
rata-rata
Tabel 6.
persentase
72,00
%
dalam
kategori baik. (2) Siswa yang menanggapi
jawaban pada pertemuan 1 berjumlah 19
Pertemuan
orang
1
2
Rata-rata
dengan
sedangkan
persentase
pada
pertemuan
70,00%,
2
siswa
menanggapi jawaban berjumlah 20 orang
Hasil Pengamatan menggunakan Model Learning Starts
With A Question.
Jumlah
Skor
41
50
Diperoleh
fakta
Persentase
68%
83%
75,5%
bahwa
dalam
Sehingga
model Learning Starts With A Question
diperoleh rata-rata persentase 72% dalam
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
kategori baik. (3) keterampilan membaca
pada siklus kedua pertemuan pertama
pemahaman siswa pada pertemuan 1
persentase 68% dan pertemuan kedua 83%.
berjumlah 18 orang dengan persentase
Dapat disimpulkan kalau kriteria dalam
66,00%, sedangkan pada pertemuan 2
pengamatan
keterampilan membaca pemahaman siswa
pembelajaran
berjumlah 21 orang
sangat baik
dengan
persentase
78,00%.
74,00%.
Sehingga
dengan persentase
diperoleh
rata-rata
pelaksanaan
guru
proses
mendapatkan
nilai
3. Data Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tes siklus II
persentase 72% dalam kategori baik.
Berdasarkan hasil data observasi di
terkait tes akhir siklus, persentase siswa
atas dapat disimpulkan pada siklus II pada
yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata
pertemuan I dan pertemuan II bahwa guru
skor tesnya dapat dilihat pada Tabel
telah mampu meningkatkan kemampuan
7.berikut:
membaca pemahaman siswa, sehinggga
Tabel 7.: Ketuntasan dan Rata-rata Hasil
Belajar AkhirSiklus II
siswa
lebih
pembelajaran
termotivasi
Bahasa
dalam
Indonesia
Uraian
A Question pada kelas IV SDN 39 Kamang
Jumlah siswa yang mengikuti tes
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang tidak tuntas
Kabupaten Sijunjung.
Persentase ketuntasan belajar siswa
2. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru
Rata-rata skor siswa
menggunakan model Learning Starts With
Berdasarkan
lembar
observasi
pelakasanaan proses pembelajaran guru
dalam pembelajaran pada siklus II, maka
jumlah skor dan persentase pelakasanaan
proses pembelajaran guru dalam mengelola
Nilai
27
21
6
78,00
%
79
Target
70%
70
Dapat dilihat bahwa hasil belajar
siswa pada tes akhir siklus II siswa yang
mengikuti tes hasil belajar adalah 27
orang. iswa yang tuntas dalam tes adalah
21 orang dan yang tidak tuntas adalah 6
orang. Persentase ketuntasan hasil belajar
persentase untuk masing-masing indikator
adalah
keberhasilan
78,00%,
sedangkan,
target
kemampuan
membaca
ketuntasan hasil belajar adalah 70%.
pemahaman siswa yang telah ditetapkan,
Pembahasan Penelitian
seperti: (1) kemampuan berdiskusi siswa
1. Keterampilan Membaca
pada siklus 1 dengan persentase 31,50%,
sedangkan pada siklus II kemampuan
Pemahaman Siswa
Dengan
meningkatnya
berdiskusi
siswa
dengan
persentase
keterampilan membaca pemahaman siswa
72,00%. Sehingga dalam kategori baik.(2)
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dari
Siswa yang menanggapi jawaban pada
seorang siswa, diharapkan juga dapat
siklus
meningkatkan
sedangkan pada siklus II siswa yang
hasil
belajar
dalam
1
dengan
persentase
pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam
menanggapi
penelitian
kemampuan
72%. Sehingga dalam kategori baik.(3)
membaca pemahaman yang diukur dengan
Keterampilan membaca pemahaman siswa
menggunakan
pembelajaran
pada siklus 1 dengan persentase 37%,
Learning Starts With A Question adalah
sedangkan pada siklus II keterampilan
kemampuan berdiskusi siswa, menanggapi
membaca
jawaban
persentase 72%. Sehingga dalam kategori
ini,
serta
indikator
model
keterampilan
membaca
pemahaman siswa. Untuk lebih jelasnya,
N
O
Persentase Rata-ratas Keterampilan Membaca Pemahaman pada Siklus I dan Siklus II
Indikator Kemampuan
Membaca
Pemahaman Siswa
1.
Kemampuan
berdiskusi
2. Menanggapi jawaban
3. Keterampilan
membaca pemahaman
Rata-rata kedua siklus
Terlihat
bahwa
Rata-rata
Persentase
Siklus
Siklus II
I
31,5
72
37
37
35
72
72
72
pembelajaran
pemahaman
persentase
siswa
dengan
baik.
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 8.
jawabandengan
37%,
Dalam
persentase
rata-rata
kemampuan membaca pemahaman siswa
siklus I dan siklus II dikatakan berhasil.
Hal ini terbukti dengan menggunakan
model Learning Starts With A Question
telah mampu meningkatkan kemampuan
siswa
dalam
kemampuan
berdiskusi,
menanggapi jawaban, dan keterampilan
membaca pemahaman siswa.
2. Pelaksanaan Kegiatan Guru
Bahasa Indonesia menggunakan model
Keberhasilan
siswa
dalam
Learning Starts With A Question yang
pembelajaran pada umumnya dilihat juga
dilaksanakan dapat terjadi peningkatan
dari
kemampuan membaca pemahaman siswa.
pembelajaran pada persentase kegiatan
Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata
guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan
pengelolaan
pelaksanaan
pengelolaan
pelaksanaan
pembelajaran
yang cukup baik.Peningkatan ini terlihat
melalui model pembelajaran Learning
dari nilai rata-rata kelas yang meningkat
Starts With A Question
pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut
pada tabel
di
bawah ini:
dapat dilihat pada tabel 10.berikut ini :
Tabel 9. : Persentase Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru pada Siklus
I dan Siklus II
Tabel 10. :
Siklus
Pertemuan
I
II
1
2
40%
55%
68%
83%
Rata-rata
47,5%
75,5%
Disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran dengan model
Perbandingan
Persentase
Ketuntasan
HasilBelajar
Siswa Pada Siklus I dan
Siklus II
Perbandingan
Ketuntasan Hasil belajar
Siswa Siklus I
RataKetuntasan
rata
Siklus I
Siklus I
60
41%
Perbandingan Ketuntasan
Hasil belajar Siswa Siklus II
Ratarata
Siklus II
79
KetuntasanSiklus
II
78%
Learning
Peningkatan pada siklus I diperoleh
dapat
rata-rata 60 dan pada siklus II diperoleh
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran
rata-rata 79 sedangkan ketuntasan pada
kegiatan guru. Hal ini terlihat adanya
siklus I diperoleh 41% dan siklus II 78%.
peningkatan
persentase
Dengan menggunakan model Learning
pelaksanaan pembelajaran oleh guru dari
Starts With A Question pada pembelajaran
siklus I ke
siklus II yaitu dari 47,5%
Bahasa Indonesia di kelas IV SDN 39
menjadi 75,5%. Peningkatan pelaksanaan
Kamang Kabupaten Sijunjung meningkat
pembelajaran oleh guru disebabkan guru
pada siklus II.
sudah bisa melaksanakan pembelajaran
KESIMPULAN
Starts
With
A
Question
rata-rata
Bahasa Indonesia melalui model Learning
Berdasarkan analisis data yang
Starts With A Question. Tantangan yang
diperoleh pada siklus I dan II dapat
dihadapi guru selama proses pembelajaran
diambil kesimpulan bahwa keterampilan
salah satunya adalah guru belum terbiasa
membaca pemahaman dan hasil belajar
menggunakan
siswa
model
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
Learning Starts With A Questiondan juga
Learning Starts With A Question pada
guru belum mengenal karakter masing-
kelas IV SDN 39 Kamang Kabupaten
masing siswa sehingga guru kadang-
Sijunjung meningkat.
kadang salah menyikapi reaksi siswa.
3. Hasil Belajar
Peningkatan ini dapat dilihat dari
tes hasil belajar pada akhir siklus.Hasil
Berdasarkan hasil ulangan siswa
belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata
yang dilakukan pada setiap akhir siklus,
yaitu 60 dan pada siklus II hasil belajar
hasil belajar siswa mengalami peningkatan
siswa dengan rata-rata yaitu 79 (diatas
KKM). Dengan model Learning Starts
With A Question ini, dapat ditingkatkan
hasil belajar siswa pada kelas IV SDN 39
Kamang Kabupaten Sijunjung.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,dkk. 2010. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan
Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan
Pendidikan.
Jakarta:
BNSP Depdiknas.
Dalman.2013.Keterampilan
Membaca.
Jakarta: Rajawali Pers.
Deraukin, Roswita. 2011. “Peningkatan
Motivasi dan Hasil Belajar siswa
dalam Pembelajaran IPA melalui
Metode Learning Starts With A
Question di Kelas V SDN
Kumbayau Kecamatan Talawi
Kota
Sawahlunto”.
Padang:
Universitas Bung Hatta.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik
dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran
abad 21 :
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan: Media Persada.
Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II
(Kelas Tinggi). Padang: Prodi
PGSD FKIP Universitas Bung
Hatta
Kerjasama
dengan
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Rahim,
Farida.
2011.
Dasar
PengajaranMembaca di Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Resmini,dkk
2006. Pembinaan dan
Pengembangan
Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bandung: UPI Prees.
Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Kencana.
Santosa,
Puji. 2004. Materi dan
Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Padang: Universitas Terbuka.
Silberman, Mel. 2007. Aktive Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Download