ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL LEARNINGSTARTS WITH A QUESTIONDI SDN 39 KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: ANDRE OKTAVIANDO NPM 1110013411026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION DI SDN 39 KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG Disusun Oleh: ANDRE OKTAVIANDO NPM. 1110013411026 Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Pembimbing I Dr. Marsis, M.Pd. Padang, 14 Juni 2016 Pembimbing II Dra. Hj ZulfaAmrina, M.Pd.. PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION DI SDN 39 KAMANG KABUPATEN SIJUNJUNG Andre Oktaviando1,Marsis2, Zulfa Amrina1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: [email protected] 1 ABSTRACT This research is motivated by the lack of students' skills in reading and understanding the contents of the low student learning outcomes. This study aims to determine whether the use of the model Learning Starts With A Question can improve reading comprehension skills and student learning outcomes in learning Indonesian. Reading Comprehension is a type of reading that aims to understand the standards and norms of literary, reviews, papers, as well as patterns of fiction. This research is a classroom action research with research subjects, namely the fourth grade students of SDN 39 Kamang Sijunjung totaling 27 people. The instrument of this study was the observation sheets teachers 'implementation of the learning process, the observation sheet reading skills and test students' understanding of student learning outcomes. Based on the observation sheet of students 'reading comprehension skills obtained that the average results of the research cycle I with percentage ability to discuss, namely the first cycle of 31.5 while in the second cycle 72, responding to the answers in the first cycle 37 while in the second cycle 72, and the students' reading comprehension skills I cycle 37 while in the second cycle 72. the results of students in the first cycle of 60 while in the second cycle 79. From the increase of the research in the first cycle and the second cycle this means a target of achieving successful learning in this study and the implementation of learning Indonesian model learning Starts with A Question progressing well. It can be concluded that the ability to discuss and respond to the answers, reading comprehension skills and student learning outcomes in learning Indonesian is increased through a model Learning Starts With A Question. KeyWord: Skills Reading Comprehension, Learning Starts With A Question, Learning Outcomes. Belajar merupakan tindakan dan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi perilaku siswa yang kompleks.Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh tersebut, guru bertindak mendidik siswa. siswa sendiri. Siswa Tindak mendidik tersebut tertuju pada terjadinya atau tidak terjadinya proses perkembangan siswa menjadi mandiri. belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa Untuk dapat menjadi mandiri, siswa harus memperoleh belajar. lingkungan sesuatu sekitar. adalah yang penentu ada Lingkungan di yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, Keterampilan benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, landasan dan wahana yang harus dikuasai manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan siswa belajar, (Dimyati dan Mudjiono 2013:7) pemahaman Membaca merupakan suatu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat perspektif, karena dengan membaca membaca karena merupakan tanpa yang penguasaan mantap terhadap kemampuan membaca, tentu ilmu-ilmu lain tidak dapat dikuasai. Pembelajaran sekarang sering seseorang akan memperoleh informasi, mengabaikan penyerapan dan pemahaman ilmu melalui transfer informasi, tetapi lebih pengetahuan, pemahaman, serta pengalaman baru. Semua yang diperoleh mengutamakan dari membaca akan memungkinkan siswa kemampuan dan pemprosesan informasi. mampu Informasi dapat ditransfer melalaui sebuah meningkatkan daya pikir, pemahaman dan pengetahuannya. Sebagai suatu keterampilan langsung dengan keterampilan menyimak skills), pengembangan bacaan. Untuk memahami informasi dari berbahasa, membaca juga berhubungan (listening pada suatu bacaan siswa harus mempunyai keterampilan membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah keterampilanberbicara kegiatan membaca yang bertujuan untuk (speaking skills), dan keterampilan menulis memperoleh pemahaman dan penafsiran (writing skills). yang memadai terhadap makna-makna Untuk memperoleh keterampilan yang terkandung di berbahasa, tidak terlepas dari tiga aspek lambang keterampilan berbahasa tersebut. Ketiga merupakan unsur yang menonjol dan aspek tersebut saling berhubungan erat dipentingkan dalam membaca pemahaman. satu sama lainnya. Keterampilan tulis. dalam lambang- Unsur memahami Berdasarkan observasi, penyebab menyimak merupakan awal dari seseorang rendahnya dalam memperoleh bahasa. Kemudian pemahaman siswa karena metode yang berbicara, sesudah itu belajar membaca digunakan guru tidak bervariasi dan guru dan menulis. hanya terfokus dengan buku, sehingga Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dipelajari di keterampilan dan sekolah. tersebut pada keterampilan membaca siswa tidak bisa memahami materi yang dipelajari dan mengakibatkan siswa jenuh. menulis Penulis juga melakukan observasi Keempat terhadap siswa kelas IV SDN 39 Kamang dasarnya Kabupaten Sijunjung, peneliti melihat merupakan satu kesatuan (catur-tunggal). kurangnya keterampilan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Tujuan penelitian ini adalah: (1) Bahasa Indonesia dan siswa kurang berani Untuk mengeluarkan argument (pendapat). keterampilan membaca pemahaman siswa Penyebab peningkatan melalui kelas IV SDN 39 Kamang Kecamatan wawancara peneliti dengan Bapak Efendi, Kamang Baru Kabupaten Sijunjung pada dari 27 orang siswa masih ada beberapa pembelajaran siswa yang belum mampu memahami menggunakan model Learning Starts With bacaan, bahkan siswa tersebut masih A Question. (2) Untuk mendeskripsikan belum ketika peningkatan hasil belajar siswa kelas IV diminta guru untuk maju kedepan kelas, SDN 39 Kamang Kecamatan Kamang sehingga pada pelaksanaan ulangan harian Baru belum pembelajaran standar lainnya mendeskripsikan mempunyai optimal keberanian dan Kriteria belum mencapai Ketuntasan Minimal bahasa Kabupaten Indonesia Sijunjung bahasa Indonesia menggunakan model Learning Starts With (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah A Question. tersebut adalah 70. METODOLOGI PENELITIAN Pada saat peneliti pada melakukan Jenis penelitian yang digunakan observasi, peneliti dapat mengemukakan dalam penelitian ini adalah Penelitian bahwa salah satu yang membuat siswa Tindakan kurang dalam research). Menurut Arikunto,dkk (2010:3) pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk SDN 39 Kamang, karena guru kurang dari tiga kata, yang memiliki pengertian memberikan sebagai memahami variasi bacaan dalam hal Kelas (classroom berikut: (1) action Penelitian, pembelajaran dan hanya terfokus dalam menunjukkan metode ceramah saja sehingga membuat mencermati pelajaran tidak menarik dan anak merasa menggunakan cara dan aturan metodologi bosan karena tidak menemukan sesuatu tertentu untuk memperoleh data atau yang baru dalam pembelajaran. informasi Untuk itu dapat digunakan model pada suatu kegiatan suatu objek dengan yang meningkatkan bermanfaat dalam suatu yang mutu hal pembelajaran Learning Starts With A menarik minat dan penting bagi peneliti. Question yang mana dapat membuat siswa (2) Tindakan, menunjukkan pada suatu belajar secara aktif dengan gerak kegiatan yang sengaja dilakukan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, dan model yang diterapkan guru jadi menarik. dengan tujuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan di SDN penelitian ini kemudian dianalisis dengan 39 Kamang Kabupaten Sijunjung, pada menggunakan kelas IV. Pemilihan SDN 39 Kamang. kualitatif, yakni analisis yang dimulai Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas dengan menelaah data sejak pengumpulan IV yang berjumlah 27 orang terdiri atas 15 data sampai seluruh data terkumpul, dan orang siswa laki-laki dan 12 orang siswi data kuantitatif yang diperoleh dari data perempuan.Penelitian nilai siswa. Penelitian ini model analisis data dilaksanakan pada semester genap Tahun HASIL DAN PEMBAHASAN Ajaran 2015/2016 terhitung dari waktu 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Siklus I 1. Hasil Data dalam penelitian ini berupa Observasi Membaca Pemahaman Siswa data kualitatif dan kuantitatif. Data yang Data hasil observasi yang didapat baik adalah data yang diambil dari sumber menggunakan lembar observasi membaca yang akurat dan tepat. Penelitian dilakukan pemahaman dengan mengacu pada disain Arikunto,dkk melihat (2010:16) empat membaca pemahaman yang terjadi selama komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan pembelajaran. Hasil observasi observer tindakan, terhadap pemahaman siswadapat dilihat yang terdiri dari observasi/pengamatan dan refleksi. siswa. proses Digunakan dan untuk perkembangan dalam pembelajaran pada Tabel 2.berikut: Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes hasil belajar sebagai Tabel 1. Jumlah dan Observasi Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa pada Siklus I 2. Lembar Observasi Aktifitas siswa Skor Pertemuan Ke 1 2 Rata-rata Indikator Juml % Juml % Persentase ah ah Kemampan berdiskusi 8 30,00 9 33,00 31,5 3. Lembar Tes Hasil Belajar Menanggapi jawaban berikut. 1. Lembar Observasi Aktifitas Guru Indikator proses keberhasilan pembelajaran diukur dalam dengan menggunakan persentase proses belajar siswa danKKM. Teknik pengumpulan data yang digunakan 11 41,00 37 Keterampilan 10 membaca pemahaman Rata-rata 9 37,00 10 37,00 37 33,33 10 35 Hasil keterampilan 37 membaca pemahaman belajar siswa pada siklus I lembar belum meningkat terlihat pada persentase observasi (2) Pengumpulan data berupa yang ditetapkan guru sebanyak 70 %. hasil tes. Data yang diperoleh dalam Sedangkan hasil siklus I pertemuan I rata- data berikut: 33,00 (1) Pengumpulan sebagai 9 berupa rata persentase kemampuan berdiskusi siswa hanya jawaban 30,00%, 33,00%, menanggapi serta Pada pembelajaran obsever melihat siswa yang mampu berdiskusi, keterampilan menanggapi jawaban dan keterampilan membaca pemahaman 37,00%. Sedangkan membaca pemahaman siswa dalam proses pertemuan II belajar mengajar. Berdasarkan hasil data kemampuan berdiskusi rata-rata persentase siswa hanya observasi di atas dapat disimpulkan pada 33,00%, menanggapi jawaban 41,00%, dan siklus I pada pertemuan I dan pertemuan II keterampilan membaca pemahaman siswa bahwa guru harus lebih meningkatkan 37,00% hal ini dapat dijelaskan sebagai kemampuan membaca pemahaman siswa, berikut: (1) kemampuan berdiskusi siswa sehinggga siswa lebih semangat dalam pada pertemuan 1 berjumlah 8 orang pembelajaran Bahasa Indonesia. dengan persentase 30,00%, sedangkan 2. Data Hasil Observasi kegiatan Guru pada pertemuan 2 siklus I kemampuan Berdasarkan lembar observasi berdiskusi siswa berjumlah 9 orang dengan pelakasanaan proses pembelajaran guru persentase 33,00%. Sehingga diperoleh dalam pembelajaran pada siklus I, maka rata-rata persentase kategori kurang. 31,50 (2) % dalam jumlah skor dan persentase kegiatan guru Siswa yang dalam mengelola pembelajaran pada siklus menanggapi jawaban pada pertemuan 1 I dapat dilihat pada Tabel 3berikut: berjumlah 8 orang dengan persentase Tabel 2. Hasil Pelaksanaan Proses Pembelajaran Terhadap Guru Pada Siklus Pertama menggunakan Model Learning Starts With A Question. 33,00%, sedangkan pada pertemuan 2 siswa yang menanggapi jawaban 11 orang dengan persentase41,00%. Sehingga diperoleh berjumlah rata-rata persentase 37 % dalam kategori kurang. (3) Keterampilan membaca Pertemuan 1 2 Jumlah Skor 24 33 Rata-rata Diperoleh fakta Persentase 40% 55% 45,5% bahwa dalam pemahaman siswa pada pertemuan 1 siklus model Learning Starts With A Question I berjumlah 10 orang dengan persentase dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 37,00%, sedangkan pada pertemuan 2 pada siklus pertama pertemuan pertama siklus membaca persentase 40,00% dan pertemuan kedua pemahaman siswa berjumlah 10 orang 55%. disebabkan karena guru belum dengan Sehingga terbiasa menyajikan pembelajaran dengan persentase37,00% mengunakan model Learning Starts With A diperoleh I keterampilan persentase rata-rata dalam kategori kurang. 37,00%. Question. Dapat disimpulkan kalau kriteria dalam pengamatan Pelaksanaan Proses perkembangan pembelajaran pemahaman siswa yang terjadi selama guru mendapatkan nilai keterampilan membaca cukup. pembelajaran. Hasil observasi observer 3. Data Hasil Belajar terhadap Berdasarkan hasil tes siklus I keterampilan membaca pemahaman siswa dapat dilihat dalam terkait tes akhir siklus, persentase siswa pembelajaran pada Tabel berikut: yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata Tabel 5. : Jumlah dan Hasil Observasi Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa pada Siklus II melalui Model Learning Starts With A Question. skor tesnya dapat dilihat pada Tabel 4.berikut: Tabel 3. : Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada akhir siklus pada Siklus I Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Persentase ketuntasan belajar siswa Rata-rata skor siswa Pertemuan Ke 1 Indikator % Rata-rata Persentas e 78,00 72,00 2 Nilai Target Juml % Jum ah lah Kemampan berdiskusi 18 66,00 21 27 - Menanggapi jawaban 19 70,00 20 74,00 72,00 11 16 41,00 % 60 - Keterampilan 18 membaca pemahaman Rata-rata 18 66,00 21 78,00 72,00 67 18 76 70% 72 70 Hasil keterampilan membaca Hasil belajar siswa pada tes akhir pemahaman siswa pada siklus II sudah siklus Isiswa yang mengikuti tes hasil meningkat terlihat pada persentase yang di belajar adalah 27 orang. Sedangkan siswa tetapkan guru sebanyak 70 %. Sedangkan, yang tuntas dalam tes adalah 11 orang dan hasil siklus II pertemuan I rata-rata yang tidak tuntas adalah 16 orang. persentase kemampuan berdiskusi siswa Persentase ketuntasan hasil belajar adalah hanya 66%, menanggapi jawaban 70%, 41,00%, sedangkan, target ketuntasan hasil dan keterampilan membaca pemahaman belajar adalah 70%. 66%. Sedangkan pertemuan II rata-rata 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran persentase kemampuan berdiskusi siswa Siklus II 1. Data Hasil hanya 78%, menanggapi jawaban 74%, Observasi Membaca Pemahaman Siswa 78%. dapat di jelaskan sebagai berikut: (1) Data hasil observasi yang didapat menggunakan lembar dan keterampilan membaca pemahaman observasi kemampuan berdiskusi siswa pada pertemuan 1 berjumlah 18 orang dengan keterampilan membaca pemahaman siswa. persentase 66,00%, Digunakan untuk melihat proses dan pertemuan 2 siklus sedangkan II pada kemampuan berdiskusi siswa 21 orang dengan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat persentase 78,00%. Sehingga diperoleh pada Tabel berikut: rata-rata Tabel 6. persentase 72,00 % dalam kategori baik. (2) Siswa yang menanggapi jawaban pada pertemuan 1 berjumlah 19 Pertemuan orang 1 2 Rata-rata dengan sedangkan persentase pada pertemuan 70,00%, 2 siswa menanggapi jawaban berjumlah 20 orang Hasil Pengamatan menggunakan Model Learning Starts With A Question. Jumlah Skor 41 50 Diperoleh fakta Persentase 68% 83% 75,5% bahwa dalam Sehingga model Learning Starts With A Question diperoleh rata-rata persentase 72% dalam dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kategori baik. (3) keterampilan membaca pada siklus kedua pertemuan pertama pemahaman siswa pada pertemuan 1 persentase 68% dan pertemuan kedua 83%. berjumlah 18 orang dengan persentase Dapat disimpulkan kalau kriteria dalam 66,00%, sedangkan pada pertemuan 2 pengamatan keterampilan membaca pemahaman siswa pembelajaran berjumlah 21 orang sangat baik dengan persentase 78,00%. 74,00%. Sehingga dengan persentase diperoleh rata-rata pelaksanaan guru proses mendapatkan nilai 3. Data Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes siklus II persentase 72% dalam kategori baik. Berdasarkan hasil data observasi di terkait tes akhir siklus, persentase siswa atas dapat disimpulkan pada siklus II pada yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata pertemuan I dan pertemuan II bahwa guru skor tesnya dapat dilihat pada Tabel telah mampu meningkatkan kemampuan 7.berikut: membaca pemahaman siswa, sehinggga Tabel 7.: Ketuntasan dan Rata-rata Hasil Belajar AkhirSiklus II siswa lebih pembelajaran termotivasi Bahasa dalam Indonesia Uraian A Question pada kelas IV SDN 39 Kamang Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Kabupaten Sijunjung. Persentase ketuntasan belajar siswa 2. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru Rata-rata skor siswa menggunakan model Learning Starts With Berdasarkan lembar observasi pelakasanaan proses pembelajaran guru dalam pembelajaran pada siklus II, maka jumlah skor dan persentase pelakasanaan proses pembelajaran guru dalam mengelola Nilai 27 21 6 78,00 % 79 Target 70% 70 Dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada tes akhir siklus II siswa yang mengikuti tes hasil belajar adalah 27 orang. iswa yang tuntas dalam tes adalah 21 orang dan yang tidak tuntas adalah 6 orang. Persentase ketuntasan hasil belajar persentase untuk masing-masing indikator adalah keberhasilan 78,00%, sedangkan, target kemampuan membaca ketuntasan hasil belajar adalah 70%. pemahaman siswa yang telah ditetapkan, Pembahasan Penelitian seperti: (1) kemampuan berdiskusi siswa 1. Keterampilan Membaca pada siklus 1 dengan persentase 31,50%, sedangkan pada siklus II kemampuan Pemahaman Siswa Dengan meningkatnya berdiskusi siswa dengan persentase keterampilan membaca pemahaman siswa 72,00%. Sehingga dalam kategori baik.(2) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dari Siswa yang menanggapi jawaban pada seorang siswa, diharapkan juga dapat siklus meningkatkan sedangkan pada siklus II siswa yang hasil belajar dalam 1 dengan persentase pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam menanggapi penelitian kemampuan 72%. Sehingga dalam kategori baik.(3) membaca pemahaman yang diukur dengan Keterampilan membaca pemahaman siswa menggunakan pembelajaran pada siklus 1 dengan persentase 37%, Learning Starts With A Question adalah sedangkan pada siklus II keterampilan kemampuan berdiskusi siswa, menanggapi membaca jawaban persentase 72%. Sehingga dalam kategori ini, serta indikator model keterampilan membaca pemahaman siswa. Untuk lebih jelasnya, N O Persentase Rata-ratas Keterampilan Membaca Pemahaman pada Siklus I dan Siklus II Indikator Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa 1. Kemampuan berdiskusi 2. Menanggapi jawaban 3. Keterampilan membaca pemahaman Rata-rata kedua siklus Terlihat bahwa Rata-rata Persentase Siklus Siklus II I 31,5 72 37 37 35 72 72 72 pembelajaran pemahaman persentase siswa dengan baik. dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8. jawabandengan 37%, Dalam persentase rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa siklus I dan siklus II dikatakan berhasil. Hal ini terbukti dengan menggunakan model Learning Starts With A Question telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan berdiskusi, menanggapi jawaban, dan keterampilan membaca pemahaman siswa. 2. Pelaksanaan Kegiatan Guru Bahasa Indonesia menggunakan model Keberhasilan siswa dalam Learning Starts With A Question yang pembelajaran pada umumnya dilihat juga dilaksanakan dapat terjadi peningkatan dari kemampuan membaca pemahaman siswa. pembelajaran pada persentase kegiatan Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan pengelolaan pelaksanaan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran yang cukup baik.Peningkatan ini terlihat melalui model pembelajaran Learning dari nilai rata-rata kelas yang meningkat Starts With A Question pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut pada tabel di bawah ini: dapat dilihat pada tabel 10.berikut ini : Tabel 9. : Persentase Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru pada Siklus I dan Siklus II Tabel 10. : Siklus Pertemuan I II 1 2 40% 55% 68% 83% Rata-rata 47,5% 75,5% Disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan model Perbandingan Persentase Ketuntasan HasilBelajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Perbandingan Ketuntasan Hasil belajar Siswa Siklus I RataKetuntasan rata Siklus I Siklus I 60 41% Perbandingan Ketuntasan Hasil belajar Siswa Siklus II Ratarata Siklus II 79 KetuntasanSiklus II 78% Learning Peningkatan pada siklus I diperoleh dapat rata-rata 60 dan pada siklus II diperoleh meningkatkan pelaksanaan pembelajaran rata-rata 79 sedangkan ketuntasan pada kegiatan guru. Hal ini terlihat adanya siklus I diperoleh 41% dan siklus II 78%. peningkatan persentase Dengan menggunakan model Learning pelaksanaan pembelajaran oleh guru dari Starts With A Question pada pembelajaran siklus I ke siklus II yaitu dari 47,5% Bahasa Indonesia di kelas IV SDN 39 menjadi 75,5%. Peningkatan pelaksanaan Kamang Kabupaten Sijunjung meningkat pembelajaran oleh guru disebabkan guru pada siklus II. sudah bisa melaksanakan pembelajaran KESIMPULAN Starts With A Question rata-rata Bahasa Indonesia melalui model Learning Berdasarkan analisis data yang Starts With A Question. Tantangan yang diperoleh pada siklus I dan II dapat dihadapi guru selama proses pembelajaran diambil kesimpulan bahwa keterampilan salah satunya adalah guru belum terbiasa membaca pemahaman dan hasil belajar menggunakan siswa model pembelajaran dengan menggunakan model Learning Starts With A Questiondan juga Learning Starts With A Question pada guru belum mengenal karakter masing- kelas IV SDN 39 Kamang Kabupaten masing siswa sehingga guru kadang- Sijunjung meningkat. kadang salah menyikapi reaksi siswa. 3. Hasil Belajar Peningkatan ini dapat dilihat dari tes hasil belajar pada akhir siklus.Hasil Berdasarkan hasil ulangan siswa belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata yang dilakukan pada setiap akhir siklus, yaitu 60 dan pada siklus II hasil belajar hasil belajar siswa mengalami peningkatan siswa dengan rata-rata yaitu 79 (diatas KKM). Dengan model Learning Starts With A Question ini, dapat ditingkatkan hasil belajar siswa pada kelas IV SDN 39 Kamang Kabupaten Sijunjung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP Depdiknas. Dalman.2013.Keterampilan Membaca. Jakarta: Rajawali Pers. Deraukin, Roswita. 2011. “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Metode Learning Starts With A Question di Kelas V SDN Kumbayau Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto”. Padang: Universitas Bung Hatta. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran abad 21 : Jakarta : Ghalia Indonesia. Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: Prodi PGSD FKIP Universitas Bung Hatta Kerjasama dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Rahim, Farida. 2011. Dasar PengajaranMembaca di Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Resmini,dkk 2006. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Prees. Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Santosa, Puji. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Padang: Universitas Terbuka. Silberman, Mel. 2007. Aktive Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.