1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tak

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi informasi telah
dan akan terus dimanfaatkan dalam mendukung setiap bidang ilmu, termasuk
bidang kedokteran. Radiologi adalah salah satu bidang aplikasi utama dalam
teknologi citra medik. Perkembangan teknologi citra medik yang sekarang
digunakan, seperti : citra sinar-X (X-ray), Computed Tomography (CT Scan),
Magnetic Resonance Imaging (MRI), ataupun ultrasonography (USG) sudah
dalam bentuk pencitraan digital.
Terdapat permasalahan yang menyebabkan informasi citra medik tidak
disimpan dalam rekam medis, yaitu besarnya kapasitas penyimpanan. Sebagai
contoh, sebuah citra digital sinar-X bagian chest berdimensi 2048x2048 piksel
memiliki ukuran sebesar 16,385 MB (MegaBytes). Selain berukuran besar, dalam
sekali pemeriksaan citra medik jenis CT Scan dan MRI dihasilkan puluhan citra
medik. Hal ini tentu juga akan memperbesar bandwidth dan waktu akses dalam
mentransmisikan citra medik melalui Internet.
Kompresi data dengan berbagai metode dan algoritmanya menjadi salah
satu solusi yang dapat dikembangkan. Secara teori, kompresi citra jenis lossless
dan lossy dapat digunakan dalam kompresi citra medik. Dilihat dari sisi medis dan
legalitasnya kompresi jenis lossy bermasalah, sebab ada informasi yang hilang
pada citra hasil rekonstruksinya. Tentu hal ini akan mempengaruhi diagnosa hidup
seseorang. Sebaliknya, kompresi lossless tidak memiliki masalah karena bersifat
reversible (dapat dikembalikan) sehingga tidak menghilangkan informasi apapun.
Dilihat dari rasio kompresi, kompresi lossy memiliki hasil yang lebih baik
daripada kompresi lossless.
Pada skripsi ini akan dilakukan kompresi lossless dengan redundancy
analysis. Sebelum proses kompresi, dilakukan analisa dan segmentasi citra
berdasarkan karakteristik smoothness (kehalusan) dan similarity (kemiripan)
terlebih dahulu. Redundancy analysis yaitu analisa perulangan lokal (local
1
redundancy) dari tiap piksel tetangga pada suatu citra. Kompresi dilakukan
berdasarkan nilai threshold, yaitu nilai RGB dengan tiga pilihan penyandian,
yaitu: RLE, matching encoding, offset encoding, atau default/auto encoding.
Dekompresi akan mengembalikan citra medik sesuai dengan citra aslinya.
Melalui metode redundancy analysis, diharapkan kompresi ini dapat
diimplementasikan pada berbagai jenis citra medik sehingga dapat mengatasi
masalah ukuran file dan transmisi data.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada Sub Bab 1.1, penulis akan menerapkan algoritma
redundancy analysis untuk melakukan kompresi dan dekompresi pada citra
medik.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi serta keterbatasan waktu
yang disediakan, maka penulis membatasi perumusan masalah sebagai berikut :
9 Penerapan algoritma redundancy analysis hanya pada citra medik jenis :
sinar-X (X-ray), Computed Tomography (CT), Magnetic Resonance
Imaging (MRI), dan Ultrasonography (USG).
9 Ekstensi file citra adalah BMP (Windows bitmap) berjenis grayscale
dengan format piksel 32 bit.
9 Sistem yang akan dibangun berupa aplikasi sederhana yang hanya
menyediakan kemampuan kompresi/dekompresi, keterangan rasio dan
waktu yang diperlukan.
9 Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic.NET.
1.4 Tujuan Penulisan
Skripsi ini bertujuan untuk menerapkan redundancy analysis untuk
melakukan kompresi dan dekompresi citra medik dengan melakukan analisa dan
segmentasi berdasarkan karakteristik smoothness dan similarity.
2
1.5 Metode/Pendekatan
Metode atau pendekatan yang akan digunakan untuk merealisasikan tujuan
dan pemecahan masalah di atas adalah :
9 Pengumpulan Data
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan citra medik asli yang akan
dipergunakan untuk kompresi dan dekompresi dalam bentuk digital. Datadata tersebut diperoleh dari kerja sama dengan Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
9 Studi pustaka dan literatur
Studi pustaka dilakukan dengan membaca sumber-sumber pustaka yang
berkaitan dengan kompresi citra, segmentasi citra, dan encoding dan
decoding pada citra. Sumber-sumber tersebut berupa buku, e-book, serta
sumber-sumber online di Internet yang dapat dipercaya, seperti jurnaljurnal internasional dan makalah-makalah ilmiah.
9 Evaluasi Sistem
Setelah sistem selesai dibuat, maka akan dilakukan pengujian pada
beberapa tenaga medis untuk mencoba sistem tersebut. Tujuan yang ingin
dicapai dari evaluasi ini adalah melihat seberapa jauh sistem berfungsi dan
mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada sistem.
1.6 Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi kedalam 5 Bab. Bab 1 merupakan PENDAHULUAN
yang berisi latar belakang masalah yang akan diteliti dan rencana penelitian yang
akan dilakukan. Bab 2 berupa LANDASAN TEORI yang berisi uraian dari
konsep-konsep atau teori-teori yang dipakai sebagai dasar pembuatan skripsi ini.
Bab 3 merupakan RANCANGAN SISTEM, yang berisi rancangan pembuatan
program dan prosedur-prosedur yang ada di dalamnya. Bab 4 merupakan
IMPLEMENTASI SISTEM, yang berisi penjelasan tentang bagaimana rancangan
pada Bab 3 diimplementasikan dalam suatu bahasa pemrograman. Bab 5
merupakan KESIMPULAN DAN SARAN, yang berisi kesimpulan-kesimpulan
3
yang diperoleh setelah penelitian pada skripsi ini selesai dilakukan. Bab ini juga
berisi saran-saran pengembangan dari skripsi ini agar dapat menjadi bahan
pemikiran bagi para pembaca yang ingin mengembangkannya.
Selain berisi bab-bab utama tersebut, skripsi ini juga dilengkapi dengan
Intisari, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Pustaka
dan Lampiran.
4
Download
Study collections