keyakinan - Hadara Kwik`s Portfolio

advertisement
KEYAKINAN
BY: HADARA 6C
Pengertian Saddha
Saddha mempunyai arti kata Keyakinan. Keyakinan disini
bukan berarti kepercayaan yang membabi buta atau asal
percaya saja, akan tetapi suatu "Keyakinan yang didasarkan
pada pengertian yang muncul karena bertanya dan
menyelidiki“ Keyakinan itu muncul karena pengertian,
maka keyakinan umat Buddha pada sesuatu yang diyakini
adalah tidak sama kualitasnya. Tidak ada pengertian yang
sama dari orang yang berbeda-beda, akibatnya kualitas
keyakinan setiap individu berbeda. Saddha mempunyai 3
keyakinan dasar, yaitu terhadap Buddha, Dhamma dan
Sangha.
Pokok pokok saddha
“Pintu kehidupan telah terbuka, Brahma. Biarlah mereka yang dapat
mendengar, menjawabnya dengan keyakinan.” Kata
Buddha menjawab permohonan Brahma Sahampati, agar Buddha
mengajarkan Dharma kepada orang lain. Ada empat pokok
keyakinan yang paling utama, yaitu: keyakinan kepada Buddha,
keyakinan kepada Jalan Mulia Berunsur Delapan, keyakinan kepada
Nirwana, dan keyakinan kepada Ariya Sangha. Keyakinan kepada
Buddha berarti memiliki keyakinan pada perenungan sempurna dari
Tathagata (Tathagata–Saddha), keyakinan ini juga terkait
pada keyakinan terhadap hukum karma atau perbuatan (Kamma-Saddha);
keyakinan terhadap akibat dari karma (Vipaka-Saddha), keyakinan bahwa
semua makhluk mempunyai karma masing-masing dan bertanggung
jawab atas perbuatannya sendiri (Kammassakata-Saddha).
Keyakinan terhadap jalan mulia
berunsur 8
Jalan Utama Berunsur Delapan (bahasa Pali: Ariyo aṭṭhaṅgiko
maggo; bahasa Sanskerta: Ārya 'ṣṭāṅga mārgaḥ) merupakan
ajaran
utama
agama
Buddha
yang
menjelaskan "Jalan" menuju lenyapnya Penderitaan (Dukkha)
dan mencapai pencerahan. Jalan Utama Berunsur Delapan
merupakan bagian keempat dari Empat Kebenaran Mulia.
Bagian pertama dari Jalan Utama Berunsur Delapan adalah
Pengertian Benar akan Empat Kebenaran Mulia yang juga
dikenal sebagai "Jalan Tengah".
Keyakinan terhdap nibbana
Keyakinan umat Buddha terhada adanya Nibbana
didasarkan pada kotbah Sang BUdha yang pertama
yaitu Dhammacakkapavatanasutta dinyatakan untuk
mengatasi penderitaan adalah dengan mencapai
Nibbana.Nibbana adalah amat tentram, suci, luhur, di
mana semua bentuk kamma telah berhenti, gugurnya
semua lapisan kehidupan, padamnya keinginan nafsu
(tanha)
Keyakinan terhadap para suciwan
ketekunan dan keyakinannya melaksanakan ajaran Sang
Buddha dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat
mengatasi serta melenyapkan semua kekotoran batin
dan mencapai tingkat kesucian tertinggi. suciwan adalah
Makhluk yang hidup dialam Surga, yang hidup berkat
kekuatan karma baiknya atau kusala-kamma yang
dlakukan pada kehidupannya yang lampau.
Keyakinan terhadap tuhan yang maha esa
Agama Budha adalah religi humanistik, berpusat
pada diri sendiri dengan segala kekuatannya yang
dapat
dikembangkan
hingga
mencapai
kesempurnaan. Berbeda dengan religi otoriter,
yang menghendaki penyerahan, kepasrahan dan
ketergantungan terhadap kekuatan di luar
manusia.
Keyakinan terhadap hukum kebenaran
Kesunyataan (Sacca) berarti apa yang sesungguhnya.
Dalam bahasa Sansekerta disebutSatya yang artinya
fakta yang tidak dapat dibantah. Kesunyataan ini
dalam bahasa Pali disebut ariyasaccani. Disebut
begitu karena diungkapkan oleh seorang Ariya
Agung, Sang Buddha, yang telah bebas dari nafsu
keinginan.
Keyakinan terhadap dewa dan
boddhisatva
Kehidupan beragama Buddha sepenuhnya
dibangun atas dasar kebijaksanaan kepada
Buddha Gautama, yang disebut juga Sakyamuni.
Buddha artinya orang yang telah mencapai
penerangan sempurna. Ada banyak Buddha.
Sammasambuddha adalah Buddha yang
mencapai penerangan sempurna dengan
usahanya sendiri menurunkan ajaran kepada
orang lain, baik manusia maupun para dewa.
Keyakinan terhadap kitab suci tri
pitaka
Keyakinan terhadap kitab suci adalah titik tolak
atau dasar suatu agama berdasarkan pada ajaran
yang tertulis atau yang ada dalam kitab suci,
seseorang mulai mengembangkan kehidupan
beragamanya secara jelas dan terarah. Kitab Suci
agama Buddha adalah Tripitaka/Tipitaka
Cara menjadi umat buddha sejati
melalui pentasbihan upasika dan upasaka
1. Berlindung kepada Buddha, berarti kita mengambil
teladan Sang Buddha sebagai Guru Junjungan Agung kita.
2. Berlindung kepada Dhamma, berarti kita menjalankan
Dhamma
dlm
kehidupan
sehari-hari.
3. Berlindung kepada Sangha, berarti kita menghormati
Sangha sbg pewaris dan pelestari Dhamma yg sejati serta
meneladaninya sbg panutan praktek Dhamma dlm
kehidupan sehari-hari (sesuai dg kapasitas kita sbg umat
awamnya tentunya).
Download