Topik 7 Ekspresi Gen Struktur, fungsi, pertumbuhan/perkembangan, dan reproduksi suatu organisme, tergantung pada bahan protein yang berada di dalam setiap sel dan jaringan. Suatu protein terusun atas satu atau lebih rantai asam amino. Setiap rantai asam amino disebut polipeptida, dan sekuen asam amino di dalam rantai polipeptida disandi oleh sebuah gen. Ada dua tahap utama sintesis protein, yaitu transkripsi dan translasi. Pada tahun 1956, tiga tahun setelah Watson-Crick mengemukakan teori double helix, Crick mengemukaan teori yang disebut central dogma, yaitu dua tahap proses ekspresi gen dari DNA- RNA4 protein (transkripsi diikuti translasi). Transkripsi adalah proses sintesis RNA utas tunggal dari suatu segmen DNA atau biasa disebut sebagai proses penterjemahan sandi di dalam DNA. RNA disintesis oleh enzim polimerase RNA. Tidak semua gen menyandi sintesis protein, sehingga tidak semua transkrip gen merupakan RNA yang kemudian ditranslasi. Ada empat tipe RNA, yaitu: a. mRNA-messenger RNA, berfungsi menyandi sekuen asam amino dalam polipeptida. mRNA merupakan transkrip dari gen penyandi protein, yang biasa disebut gen struktural. b. tRNA-transfer RNA, berfungsi membawa asam amino ke ribosom selama proses translasi. c. rRNA-ribosomal RNA, bersama protein ribosom memperbaiki ribosom, yang berfungsi menterjemahkan mRNA untuk memproduksi polipeptida. d. snRNA-small nuclear RNA, bersama protein membentuk suatu kompleks yang digunakan dalam prosesing RNA eukariot. 7.1. Transkripsi Dalam proses transkripsi akan dijelaskan bagaimana rantai RNA disintesis. Transkripsi sering dianggap sebagai proses ekspresi gen. Dalam setiap gen ada sekuen yang disebut gene regulatory element yang berfungsi dalam pengaturan/regulasi proses transkripsi. Baik pada prokariot maupun eukariot, enzim polimerase RNA mengkatalisis proses transkripsi. Double helik DNA terurai pada sebagian kecil segmennya yang Universitas Gadjah Mada berada di sebelah gen struktural sebelum proses transkripsi bisa dimulai. Hanya salah satu utas dari double helix yang ditranskrisi menjadi RNA. Pada proses transkripsi, RNA disintesis dengan arah 5' 3'. Utas DNA yang memiliki arah 3' 5' yang diterjemahkan menjadi utas RNA disebut utas template. Utas komplemen DNA dari utas template disebut utas nontemplate. Prekursor RNA dalam proses transkripsi berupa ribonukleosida trifosfat ATP, GTP, CTP, dan UTP yang secara kolektif semuanya itu disebut NTPs (nucleoside triphosphate). Sintesis RNA berlangsung melalui reaksi polimerisasi yang sangat mirip dengan reaksi polimerisasi sintesis DNA. Berbeda dari polimerisasi DNA, reaksi polimerisasi RNA mampu menginisiasi suatu rantai polinukleotida (tidak perlu primer), tetapi tidak memiliki proofreading abilities. Mengingat pada RNA tidak memiliki basa timin, maka setiap kali menjumpai basa adenin pada utas DNA template akan ditranskripsi menjadi urasil, bukan timin. Sebagai contoh misalnya urutan basa utas DNA template sbb.: 3'-ATACTGGAC-5' akan ditranskripsi menjadi 5'-UAUGASSUG-3'. Inisiasi transkripsi pada promotor Pada setiap gen prokariot dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, yakni: a. promotor, yaitu sekuen yang terletak paling depan sebagai titik awal penyandian RNA bekerjasama dengan enzim polimerase RNA. b. sekuen yang menyandi RNA, yaitu sekuen DNA yang ditranskripsi oleh enzim polimerase RNA kedalam transkrip RNA. c. sekuen terminator, terletak pada bagian akhir sekuen yang berfungsi mengakhiri proses transkripsi. 7.2. Translasi Informasi untuk protein dalam suatu sel disandi oleh gen struktural di dalam genome suatu sel. Ekspresi gen penyandi protein terjadi selama proses transkripsi gen untuk membentuk mRNA yang selanjutnya diikuti proses translasi, yaitu pengubahan sandi yang terbawa dalam sekuen basa mRNA menjadi sekuen asam amino dalam suatu polipeptida untuk membentuk protein. Informasi nukleotida yang menyandi asam amino disebut kode genetik (genetic code).Protein merupakan senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi. Masing-masing sel Universitas Gadjah Mada memiliki karakteristik proteinnya masing-masing sehingga memiliki fungsi yang khusus pula. Suatu protein terdiri dari satu atau lebih unit yang disebut polipeptida yang merupakan rangkaian asam amino membentuk suatu rantai linier. Ikatan antar asam amino dalam rantai polipeptida disebut ikatan peptida. Secara struktural protein dibedakan menjadi empat, yaitu protein struktur primer, sekunder, tertier, dan quartener. Kode genetik Bagaimana suatu nukleotida di dalam molekul mRNA menyandi sekuen asam amino di dalam protein? Percobaan genetik yang dilakukan oleh Crick, Leslie, Barnett, Brenner, dan Tobin menunjukkan bahwa kode genetik berupa kode triplet (triplet codon). Karakteristik kode genetik adalah sbb.: 1. kode genetik berupa kode triplet, setiap kodon mRNA yang menyandi asam amino dalam rantai polipeptida terdiri dari tiga nukleotida. 2. kode bebas dari tanda koma, dengan kata lain bersifat kontinyu. mRNA dibaca secara kontinyu tanpa meninggalkan pesan dalam setiap nukleotida. 3. kode tidak overlap, mRNA dibaca dalam kelompok tiga nukleotida secara berurutan. 4. kode bersifat hampir universal, setiap organisme memiliki bahasa genetik yang serupa. Dengan demikian suatu kodon yang diisolasi dari suatu organisme dapat diterjemahkan dalam sistem organisme lain. Akan tetapi kodon ini tidak sepenuhnya universal, seperti yang dijumpai pada mitokondria beberapa organisme a.l. mamalia dimana ada sedikit perbedaan penyandian kode. Demikian juga yang ditemukan pada protozoa Tetrahymena. 5. kode bersifat degenerate, dengan dua perkecualian (AUG menyandi methionin, dan UGG menyandi triptofan). Lebih dari satu kodon menyandi suatu asam amino. Keadaan multiple kodon ini disebut degeneracy kodon yang bersangkutan. Ada pola tertentu dalam hat degenerasi. Apabila dua nukleotida pertama dalam kodon identik dan nukleotida ketiga berupa U atau C, maka kodon selalu menyandi asam amino yang sama. Misalnya, UUU dan UUC menyandi asam amino fenilalanin. CAU dan CAC menyandi asam amino histidin. 6. kode memiliki signal untuk memulai dan mengakhiri. Kodon pemula baik pada prokariot maupun eukariot adalah AUG yang menyandi metionin, sebagai pemula sintesis protein. Mengingat ada 20 asam amino maka dalam sistemkodon, dari 64 kodon hanya 61 kodon yang menyandi asam amino dalam sintesis protein. Kodon Universitas Gadjah Mada demikian disebut sense codons. Tiga kodon yang fain berfungsi sebagai kodon untuk mengakhiri atau biasa disebut nonsense codons atau chain-terminating codons, yaitu UAG (amber), UAA (ochre), dan UGA (opal). 7. wobble occurs in the anticodon. Oleh karena 61 kodon menyandi asam amino dalam mRNA, maka 61 molekul tRNA dapat memifiki antikodon yang sesuai. Menurut hipoteis wobble yang dikemukan oleh Crick, satu set dari 61 kodon yang sempuma bisa dibaca oleh kurang dari 61 tRNA yang berbeda mengikuti kaidah komplementer yang berlaku pada bass antikodon. Universitas Gadjah Mada