PENGARUH AUDIT KEUANGAN DAN NONKEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK MAS JAKARTA Mariati Tamba Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Respati Indonesia Jl. Bambu Apus 1 No.3 Cipayung Jakarta Timur 13890 Email: [email protected] ABSTRAK Bank MAS merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa perbankan didirikan sejak 28 Juli 1992 dengan Akte Notaris H. Saidus Sjahar, SH Nomor 201 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor C2-6998.HT.01.01.Th92 tanggal 25 Agustus 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/126/122004 tanggal 24 Desember 2004 dibentuklah sebuah Komite Manajemen Resiko yang berisi tentang Rancangan Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan dan Nonkeuangan dan penanganan terhadap risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional dan risiko likuiditas, dimana dengan adanya fimgsi pengendalian internal diharapkan perusahaan dapat menjaga dan -meningkatkan efektivitas kinerja perusahaannya terutama kinerja dari sumber daya manusia serta kekayaan yang dimilikinya. Salah satu cara untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan yaitu dengan melakukan audit keuangan dan nonkeuangan. Audit keuangan dan audit nonkeuangan yang dilakukan oleh internal auditor diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan serta keandalan pelaporan keuangan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Audit Keuangan dan Audit Nonkeuangan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan pada Bank MAS, Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitis dengan variabel bebas Audit Keuangan dan Nonkeuangan dan variabel terikatnya adalah Efektivitas Peningkatan Kinerja Perusahaan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Bank MAS Jakarta sebanyak 38 orang. Dari hasil peneiitian yang telah didapat, maka dapat diketahui. Pertama, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Audit Keuangan dan Nonkeuangan terhadap Efektivitas Peningkatan Kinerja Perusahaan pada Bank MAS. Dari hasil pengujian didapat statistik bahwa t hitung > t tabel dimana 6.789 > 2,028. Kedua, koefisien determinasi (r2) sebesar 0,561 atau 56,10 %. Kata kunci : Audit Keuangan dan Nonkeuangan, efektivitas peningkatan kinerja perusahaan PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan liberalisasi, dimana batas-batas antara satu Negara dengan negara lainnya sudah tidak jelas, yang ditandai dengan semakin cepatnya perpindahan arus barang, tenaga kerja, uang, serta informasi dan teknologi telah membawa perubahan dramatis dalam dunia usaha, sehingga menimbulkan persaingan yang semakin tajam dan ketat. Persaingan yang semakin tajam dan ketat ini, juga disebabkan dengan telah dibukanya pasar perdagangan bebas di kawasan ASEAN (AFTA) tahun 2003 dan di kawasan Asia Pasifik (APEC) tahun 2010 untuk negara-negara maju dan tahun 2020 untuk negara-negara berkembang. Sementara itu, tidak dapat disangkal lagi adanya kenyataan bahwa dari sisi profesionalisme bisnis, baik karyawan maupun manajer perusahaan seringkali belum siap menghadapi persaingan yang sedemikian pesat tersebut. Pada akhirnya, keadaan seperti ini akan mempengaruhi terhadap kinerja perusahaan. Untuk dapat menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut agar menggunakan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki seefektif dan seefisien mungkin, sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang bermutu. Dalam kondisi demikian, kinerja perusahaan harus ditingkatkan agar dapat mempertahankan pasar yang sudah dikuasai dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan atau diversiflkasi produk. Dalam pelayanan jasa, seperti pada PT Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS), tenaga kerja juga menjadi faktor produksi yang penting karena berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga sangat menentukan kualitas pelayanan jasa yang diberikan kepada konsumen. Dengan kata lain, tenaga kerja sebagai sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat menentukan terhadap keberhasilan maupun kegagalan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengendalikan sumber daya manusia yang dimilikinya agar bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan. Namun, seringkali mereka tidak memiliki sumber informasi keuangan yang bebas, baik dan akurat mengenai keuangan perusahaan. Pihak yang mampu untuk mengevaluasi, menilai. mengaudit, dan menganalisa kondisi keuangan maupun sumber daya manusia perusahaan tersebut dapat dilakukan baik oleh pihak yang ada dalam perusahaan yang disebut dengan audit internal maupun pihak yang berasal dari luar perusahaan yang disebut dengan audit eksternal yang lebih dikenal dengan sebutan audit independen. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Auditing Arens and Loebbecke dalam bukunya "An Integrated Approach" (2000:9) memberikan pengertian audit (auditing) adalah sebagai berikut: "Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person". Pengertian di atas menyatakan bahwa audit merupakan proses pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan. Auditing harus dilaksanakan oleh orang yang kompeten dan independen. Sedangkan pengertian auditing yang dirumuskan oleh suatu komite yang dibentuk oleh American Accounting Association yang mempublikasikan "A Statement of BasicAuditing Concepts" (Commitee on Basic Auditing Concepts, AAA, (1997:2) merumuskan auditing: "adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi (pernyataan-pernyataan) tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi yang tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepadapihakyang berkepentingan". Jenis-jenis Auditing Ditinjau dari subjek atau pelaksana audit dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu: 1. Independent Auditing Independent auditing adalah audit yang dilaksanakan oleh independent auditor sering disebut juga dengan istilah eksternal auditor yaitu auditor yang tidak bekerja pada perusahaan yang diaudit, seperti akuntan publik yang memiliki independensi. Meskipun independent auditor disewa oleh suatu perusahaan untuk melaksanakan tugasnya, ia terutama bertanggungjawab kepada publik yang mana dapat membutuhkan opini auditor atas laporan keuangan. Karena tanggung jawab utamanya kepada pihak ketiga inilah yang menyebabkan auditor harus independen dari pengaruh klien yang menyewanya. Namun di lain pihak, auditor juga bertanggung jawab kepada kliennya. Independent auditing terutama melakukan audit atas laporan keuangan suatu perusahaan, namun dapat juga melakukan semua jenis audit yaitu audit keuangan, audit operasional dan audit kepatuhan, tergantung pada lingkup dan jenis penugasannya. Internal Auditing The Institute of Internal Auditor menyatakan bahwa internal auditing adalah penilaian independen atas aktivitas di dalam oraganisasi untuk memeriksa pengendalianpengendaliannya. Stetler menyatakan bahwa tujuan dari internal auditing adalah membantu semua manager dalam melaksanakan tanggungjawab secara efektif, dengan cara melengkapi mereka dengan analisa-analisa, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi dan komentar-komentar yang berkaitan dengan aktivitas yang diperiksa. Internal auditing dilaksanakan oleh auditor internal yaitu auditor yang bekerja pada perusahaan yang diaudit, seperti Satuan Pengawasan Internal pada Suatu Perusahaan. Auditor internal bertanggung jawab untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, serta informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor internal mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan ativitas yang diauditnya. Govermental Auditing Govermental Auditing merupakan yang paling luas di antara ketiga jenis auditing tersebut. Banyak agen-agen pemerintah memiliki departemen internal auditing yang diharapkan dapat membatasi investigasi mereka pada agen tertentu. Unit-unit pemerintah lain seperti General Accounting Officer (GAO) dibentuk untuk mengekpresikan tujuan pelaksanaan audit dari unit pemerintahan lain dan perusahaan-perusahaan swasta yang melakukan bisnis dengan pemerintah, di mana hak unit pemerintahan untuk melaksanakan audit tersebut adalah prasyarat untuk keputusan kontrak. Kinerja Perusahaan Kinerja merupakan suatu prestasi kerja, sedangkan prestasi kerja adalah hasil kerja, dengan demikian kinerja perusahaan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi atau entitas dalam periode tertentu (Becker : 1996). Sedangkan Collins, Anne dalam bukunya mengemukakan bahwa kinerja perusahaan adalah prestasi yang dicapai suatu organisasi atau entitas dalam periode akuntansi tertentu yang diukur berdasarkan perbandingan dengan berbagai standar. Kinerja bisnis memiliki esensi penting dalam eksistensi perusahaan yang merupakan indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola dan melaksanakan tanggungjawabnya dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Keberhasilan tersebut sebagai dampak dari terciptanya sinergi positif antara tujuan individu dan tujuan organisasi, yang direfleksikan melalui pemberdayaan peran dari masing-masing fungsi dan bagian mulai dari rnanajer puncak sampai dengan pegawai bawah (Anthony, Govindarajan : 2004). Penilaian kinerja (performance appraisal), yang dikenal juga dengan istilah evaluasi kinerja (performance evaluation), pada dasarnya merupakan proses yang digunakar. perusahaan untuk mengevaluasi job performance (kinerja). Penilaian kinerja merupakan penilaian prilaku dalam melaksanakan peranan yang dimainkan oleh sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi, dimana organisasi tersebut dijalankan oleh sumber daya manusia. Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja karyawan merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi kerja sesungguhnya) yang dicapai seseorang. Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara dalam buku "Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia" (2006:67) kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Malayu S. P Hasibuan dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Daya Manusia" (2007:87) pengertian kinerja karyawan adalah : "kinerja karyawan adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas - tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu". Dari pengertian beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tenaga kerja karyawan adalah suatu tingkat kemajuan seorang karyawan atas hasil dari usahanya untuk meningkatkan kemampuan secara positif dalam pekerjaannya. METODOLOGI PENELITIAN Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi linear sederhana merupakan suatu teknik untuk menentukan paramenter a (konstanta) dan b (slope) yang secara konsisten dan memberikan hasil baik adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Metode kuadrat terkecil berusaha mencari perkiraan yang meminimumkan antara hipotesa dan hasil penelitian. Perbedaan antara hipotesa dan hasil penelitian bisa positif dan negatif. Analisis regresi linear dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil yang menurut Sudjana(2004: 204) merupakan "cara yang cukup baik dan sering digunakan". Metode Kuadrat Terkecil ini digunakan untuk mengetahui parameter yang mencerminkan pengaruh antara variabel independen dan variable dependen. Dengan rumus statistik sebagai berikut: Y = a + bx Dimana: Y = variabel nilai efektivitas peningkatan kinerja perusahaan a = nilai konstanta, yaitu bersarnya Y apabila X = 0 b = koefisien arah regresi yang menyatakan besarnya perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X sebesar satu satuan unit. X = variabel pelaksana audit internal Nilai a merupakan konstanta yang berarti semakin besar nilai a berarti semakin besar nilai minimum variabel dependen (Y) yang harus terjadi, meskipun variable bebas sebesar nol. Nilai b adalah slope, semakin besar nilai b berarti semakin besar pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Rumus yang digunakan untuk mencari a dan b adalah sebagai berikut : a Y b X b n XY X . Y n n n X 2 X 2 a. Analisis Koefisien Determinasi Berdasarkan adanya regresi linear sederhana, dihitung pula koefisien determinasi yaitu r2 yang merupakan bagian dan variasi total dalam variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Uji Koefisien Regresi Linear Sederhana Karena data variabel X dan Y merupakan data berdistribusi normal, maka dapat digunakan analisis regresi untuk melihat bagaimana variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Perhitungan dimulai dengan penetapan regresi sederhana untuk mengetahui hubungan fungsional antara audit keuangan dan audit non keuangan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Secara sistemalika, dapat dikatakan bahwa hubungan Y atas X mengikuti model: Y = a + bx Dimana : Y = variabel nilai efetivitas peningkatan kinerja perusahaan a = nilai konstanta, yaitu besarnya Y apabila X = 0 b = koefisein arah regresi yang menyatakan besarnya nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X sebesar satu satuan unit x = variabel pelaksanaan audit internal Untuk menentukan koefisien-koefisien a dan b akan digunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Methods) (Sudjana, 1997:205). imana harga a dan b dapat dihitung dengan cara : Y X X XY a n X X 2 2 2 2 Dalam menerapkan rumus di atas penulis melakukan penghitungan untuk variabel audit keuangan (X|) dan audit nonkeuangan (X2) pengaruhnya terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) a. Pengaruh Audit Keuangan (Xj) terhadap Efefktivitas Peningkatan Kinerja Perusahaan (Y) Dengan bantuan program SPSS 12.0, berdasarkan rumus tersebut di atas dapat dilihat nilai masing-masing a dan b sebagai berikut : Tabel 5.10 Hasil Analisis Re *resi Liner Sederhana untuk X] Stand Unstand ardiz Collineari Mo ardized Si ed t ty del Coeffici g Coeffi Statistcs ent cient B St Beta Tole VI d ranc F Err e or 1 9,4 6, 2, ,1 (Consta 55 44 ,649 02 0 nt) 1 8 1 1,00 1, Au ,82 0 00 dit 5 0, 8, ,0 0 Ke ua ng an (X1 ) 12 4 77 0 3 0 Coefficients (a) Dari tabel 5.10 diketahui nilai a diperoleh sebesar : 9,455 Nilai b diperoleh sebesar: 0,835 Sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + bx Y = 9.455 + 0,825x Angka-angka tersebut di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1) Konstanta (a) sebesar 9,455: artinya jika pelaksanaan audit keuangan (X1) adalah 0 maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif yaitu sebesar 9,455 2) Koefisien regresi (b) variabel X1 sebesar 0,825 artinya apabila pelaksanaan audit keuangan mengalami kenaikan 1 poin, maka peningkatan kinerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,825 atau koefisien bernilai positif, hal ini artinya terjadi hubungan positif antara pelaksanaan audit keuangan (X1) terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y), semakin meningkat pelaksanaan audit keuangan semakin efektif peningkatan kinerja perusahaan. b. Pengaruh Audit Nonketiangan (X2) terhadap Efefktivitas Peningkatan Kinerja Perusahaan (Y) Dengan bantuan program SPSS 12.0, berdasarkan rumus tersebut di atas dapat dilihat nilai masing-masing a dan b sebagai berikut: Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana untuk X2 Stand Unstand ardiz Collineari Mo ardized Si ed t ty del Coeffici g Coeffi Statistcs ent cient B St d Err or 1 7,2 4, (Consta 78 95 nt) 8 Au 4,9 dit 58 0, No 10 n 7 Ke ua ng an (X2 ) Beta ,684 2, ,1 02 0 8 1 8, ,0 08 0 7 0 Tole ranc e VI F 1,00 0 1, 00 0 Coefficients (a) Dari tabel 5.1 1 dapat diketahui nilai a sebesar : 7,278 Nilai b sebesar : 0,746 Sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + bx Y = 7.278 + 0,746x Angka-angka tersebut di atas dapat diartikan sebagai berikut : 1) Konstanta (a) sebesar 7.278 : artinya jika pelaksanaan audit nonkeuangan (X2) adalah 0 maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif yaitu sebesar 7.278 2) Koefisien regresi (b) variabel X2 sebesar 0,746 artinya : apabila pelaksanaan audit keuangan mengalami kenaikan 1 poin, maka peningkatan kinerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,746 atau koefisien bernilai positif, hal ini artinya terjadi hubungan positif antara pelaksanaan audit nonkeuangan (X2) terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y), semakin meningkat pelaksanaan audit nonkeuangan semakin efektif peningkatan kinerja perusahaan. c. Pengaruh Audit Keuangan (Xj) dan Audit Nonkeuangan (Xz) terhadap Efefkti vitas Peningkatan Kinerja Perusahaan (Y) Menurut H. Indriyo Gitosudarmo dan Mohamad Najmudin dalam bukunya Teknik Proyeksi Bisnis (TPB) (2000 : 73) untuk menghitung variabel dependen yang dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel independen, menggunakan metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : Untuk mengetahui nila a, bi dan b2 dipergunakan persamaan-persamaan sebagai berikut : (1) ∑Y = n a + b1∑X1 + b2∑X2 (2) ∑XY = a ∑X1 + b1∑X1 + b2∑X1X2 (3) ∑X2Y = a ∑X2 + b1∑X1 X2 + b2∑X2 Dengan demikian akan diketahui nilai a, b1, dan tn sebagai berikut: Tabel 5.13 Hasil Analisis Regreasi Linear Berganda untuk X1 dan X2 Vari Ko Ko Ko Koe t t abel nst efi efi fisi hit ta Beb ant sie sie en un be as a n n Det g l (a) Re Ko erm gr rel inas esi asi i (b) (r) (r2) Audi t Keu ang 0, 6, 2, an 79 12, 0, 0,5 7 0 (X1) 6 44 74 61 8 2 Audi 0, 1 9 9 8 t 81 Non 0 keu ang an (X2,) Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dilihat nilai a sebesar: 12,441 Nilai b untuk X] sebesar: 0,796 Nilai b untuk x2 sebesar : 0,810 Dengan demikian persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2X2 , Y = 12,441 + 0,796X, +0,810X2 Angka-angka tersebut di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1) Konstanta (a) sebesar 12,441 : artinya apabila pelaksanaan audit kcuangan (X1) dan audit nonkeuangan (X2) adalah 0, maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif yaitu sebesar 12,441 2) Koefisien regresi (b) pada masing-masing variabel bebas bernilai positif, yaitu 0,796 untuk audit keuangan (X1) dan 0,810 untuk audit nonkeuangan (X2). Hal ini, menggambarkan adanya pengaruh positif antara audit keuangan dan nonkeuangan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan; di mana semakin meningkat pelaksanaan audit keuangari dan nonkeuangan akan menyebabkan semakin efektif peningkatan kinerja perusahaan sebesar 0,796 yang disebabkan oleh variabel audit keuangan dan 0,810 disebabkan oleh variabel audit nonkeuangan. 1. Analisis Koefisien Deteminasi Untuk menentukan tingkat pengaruh variabel audit keuangan (X1} dan variabel audit nonkeuangan (X2) terhadap variabel efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) digunakan Koefisien Determinasi (KD), dengan rs didapat dari persamaan regresi sebagaimana terlihat dalam tabel 5.14 berikut: Tabel 5.14 Model Summary Std. Durbi R Adjust Error Mod nR Squa ed R of the el Wats re Square Estima on te ,649( 6,4159 X1, a) 1 ,421 ,415 X2 ,684( 6,4159 ,468 .457 2,137 Y a) 1 ,561 ,549 ,749( 6,4159 a) 1 a. Koefisien korelasi (r) untuk variabel audit keuangan (X1) adalah 0,649 koeflsien determinasinya (r2) sebesar 0,421 artinya besarnya pengaruh variabel audit keuangan (X1) terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan sebesar 0,421 atau 42,10 %; sedangkan koefisien korelasi untuk audit nonkeuangan (X1) adalah 0,684 koefisien determinasinya (r2) sebesar 0,468 atau 46,80 % b. Koefisien korelasi ( r ) untuk variabel audit keuangan (X1) dan variabel audit nonkeuangan (X2) secara simultan adalah 0,749 koefisien determinasinya (r) sebesar 0,561 hal ini menggambarkan pengaruh audit keuangan dan nonkeuangan secara bersama-sama dapat mempengaruhi efektivitas peningkatan kinerja perusahaan sebesar 0,561 atau 56,10% PEMBAHASAN Angka-angka dari analisis hasil penelitian yang penulis lakukan di Bank MAS sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dalam kesempatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) variabel X1 sebesar 9,455 artinya jika dilakukan audit keuangan adalah 0, maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif yaitu, sebesar 9,455. Dan konstanta (a) variabel X2 sebesar 7,278 artinya apabila dilakukan audit nonkeuangan adalah 0, maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif, yaitu sebesar 7,278 2. Konstanta (a) variabel X1 dan Xa sebesar 12,441 artinya jika dilakukan audit keuangan dan nonkeuangan secara bersama-sama adalah 0, maka efektivitas peningkatan kinerja perusahaan (Y) nilainya positif, yaitu 12,441 3. Koefisien regresi variabel secara sendirisendiri mempunyai nilai positif mendekati 1, yaitu 0,825 untuk variabel audit keuangan (X1), dan 0,746 untuk audit nonkeuangan (X2) 4. Koefisien regresi variabel secara besamasama mempunyai nilai yang positif juga mendekati 1, yaitu 0,796 untuk audit keuangan (X1) dan 0,810 untuk audit nonkeuangan (X2) 5. Koefisien korelasi ( r ) untuk variabel audit keuangan (X1) sebesar 0,649 menghasilkan koefisien determinasinya (r2) 0,421 atau 42,10 %. Sedangkan untuk koefisien korelasi ( r ) untuk variabel audit nonkeuangan sebesar 0,684 koefisien determinasinya (r2 ) 0,468 atau 46,80 % 6. Koefisien korelasi ( r ) untuk variabel keuangan dan nonkeuangan secara bersama-sama sebesar 0,749 koefisien determinasinya 0,561 atau 56,10 Dari uraian tersebut di atas dapat penulis kemukakan berupa realisasi Dari uraian tersebut di atas menunjukan korelasi mendekati 1, hal ini berarti hubungan dua variabel bebas dan variabel dependen semakin kuat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi kasus pada kantor pusat Bank MAS, yang berlokasi di Jalan Suryopranoto No. 24 A, Jakarta Pusat serja didukung oleh teori-teori yang mendasari dan perhitungan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Dari hasil perhitungan analisis, ternyata pelaksanaan audit keuangan di Bank MAS memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini, dapat diketahui melalui perhitungan bahwa t hitung secara simultan sebesar 8,773 > 2,028 atau t hitung lebih besar dari t tabel yang berarti Ho ditolak Dengan demikian, hasil pengujian hipotesis null/ nol (Ho) untuk signiflkansi pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan audit keuangan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Demikian juga koefisien determinasi (KD), yaitu perhitungan yang digunakan untuk mengukur besarnya faktor variabel X| dalam mempengaruhi variabel Y yang dilakukan penulis dihasilkan koefisien determinasi sebesar 0,421 atau 42,10% artinya bahwa faktor audit keuangan mempengaruhi efektivitas peningkatan kinerja perusahaan pada Bank MAS sebesar 42,10% 2. Dari hasil perhitungan analisis, ternyata pelaksanaan audit nonkeuangan di Bank MAS memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini, dapat diketahui melalui perhitungan bahwa t hitung secara simultan sebesar 8,087 > 2,028 atau t hitung lebih besar dari t tabel, yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian, hasil pengujian hipotesis null/ nol (Ho) untuk signiflkansi pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan audit nonkeuangan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Demikian juga koefisien determinasi (KD), yaitu perhitungan yang digunakan untuk mengukur besarnya faktor variabel Xa dalam mempengaruhi variabel Y yang dilakukan penulis dihasilkan koefisien determinasi sebesar 0,468 atau 46,80% artinya bahwa faktor audit nonkeuangan mempengaruhi efektivitas peningkatan kinerja perusahaan pada Bank MAS sebesar 46,80% 3. Dari hasil perhitungan analisis, ternyata pelaksanaan audit keuangan dan audit nonkeuangan di Bank MAS memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini, dapat diketahui melalui perhitungan bahwa t hitung secara simultan sebesar 8,789 > 2,028 atau t hitung lebih besar dari t tabel, yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian, hasil pengujian hipotesis null/' nol (Ho) untuk signifikansi pengarah variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan audit keuangan dan audit nonkeungan secara bersama-sama terhadap efektivitas peningkatan kinerja perusahaan. Demikian juga, berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (KD), yaitu perhitungan yang digunakan untuk mengukur besarnya faktor variabel x dalam mempengaruhi variabel y yang dilakukan penulis, dihasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,561 atau 56,10 % yang dapat diartikan bahwa faktor pelaksanaan audit keuangan dan nonkeuangan secara bersama-sama mempengaruhi efektivitas peningkatan kinerja perusahaan pada Bank MAS sebesar 56,10 % sedangkan sisanya 43,90 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya seperti gaji dan bonus, kebijakan pegawai yang merupakan variabel yang tidak diteliti oleh penulis. Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan setelah menyimpulkan hasil penelitian, meskipun pelaksanaan audit keuangan dan audit nonkeuangan berjalan dengan baik. Namun, dalam kesempatan ini ada beberapa hal yang perlu kiranya penulis sampaikan sebagai saran pada segi-segi tertentu, terutama dalam rangka perbaikan perusahaan Bank MAS dimana penulis melakukan penelitian dan para peneliti dengan upaya ingin meningkatkan dan mengembangkan penelitian selanjutnya, sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan a. Untuk lebih meningkatkan hasil audit perlu adanya pembagian tugas auditor intern yang khusus menangani satu unit pekerjaan saja; b. Dalam rangka mengembangkan usaha, Bank MAS hendaknya berupaya untuk meningkatkan status menjadi bank devisa dan pembukaan cabang di daerah fotensial dengan mempersiapkan auditor intern yang kompeten di bidangnya; c. Untuk lebih meningkatkan kinerja para pegawainya, Bank MAS hendaknya lebih intensif dalam pemberian seminarseminar, in house training maupun pemberian kesempatan untuk d. e. 2. a. b. c. meningkatkan pendidikannya yang dapat mendukung mereka sesuai dengan fungsi dan jabatannya masing-masing; Agar rungsi audit internal dapat berjalan dengan baik, diperlukan kesamaan persepsi/ sudut pandang antara anggota komite audit sendiri, dewan komisaris, manajemen, dan semua elemen dalam perusahaan; Diperlukan dukungan yang lebih nyata dari top manajemen dan dewan komisaris terhadap auditor internal dengan sumberdaya yang memadai agar semua pelayanan yang diberikan merupakan yang terbaik dan dapat menjalankan fungsinya secara efektif; Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini hanya dilakukan pada satu perusahaan saja, sebaiknya untuk selanjutnya penelitian dilakukan dengan lebih dari satu objek; Untuk mempertajam hasil penelitian mengenai audit internal dan kinerja perusahaan, peneliti selanjutnya kiranya dapat mengganti variabel dan indikator yang digunakan agar memperoleh pemikiran yang baru, menggunakan sudut pandang yang berbeda, dan menggunakan data sekunder untuk menghindari bias serta mendapatkan data yang lebih akurat dan objektif; Penelitian ini merupakan referensi bahan pertimbangan dan perbandingan kepada peneliti di masa yang datang untuk membuktikan adanya pengaruh audit internal terhadap kinerja perusahaan, namun perlu memperbaiki metodologi penelitian dalam questinaire, pemilihan responden, dan sampel untuk menghindarkan bias yang ada dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA [1] American Accounting Association (AAA), 1973. "A Statement of Basic Auditing Concepts" (Committee on Basic Auditing Concepts. [2] Arens, Alvin A., Elder., Randal J., Beasley, 2008. Auditing & Assurance Service, 12th Edition, New Jersey. Pearson Edition [3] Alvins A, Arens and Loebbacke James K, 2000. Auditing: An Integrated Approach, 7th Edition, Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall Inc. [4]Ardiyos,2002, Kamus Isrtilah-istilah Akuntansi, Jakarta: Atraharta Prima. Badudu, J.S. 2001. Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: CV Napawutra [5] Bodrow, Milkovich.1997, Human Resources Management. Time Mirror Higher Education [6] Bungin, M. Burhanm. 2004, Metodologi Penelitian Kuantitatif Surabaya [7] Effendi, Arief. 2005. Peranan Komite Audit dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan, J. Akuntansi Pemerintah [8] Gitosudarmo, Indriyo, dan Najmudin, Mohamad. 2000 Teknik Proyeksi Bisnis, Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE [9] Hasibuan, Malayu. S. P.2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara [10] Handoko, T. Hani, 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta, BPFE [11] Indriantoro Nur, Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : BPFE [12]Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat [13] Kell, Boynton Willey & Jonson,2002. Modern Auditing. New Jersey, Bony and Wiley Inc. [14] Kusmayadi, Dedi. 2006. Pengaruh Audit Operasional terhadap Kinerja Perusahaan, J. Ekonomi dan Bisnis [15] Manullang, 1990. Management Personalia, Jakarta : PT Rika Cipta [16] Moh. Nazir, 2003. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia [17] Mulyadi.2002. Auditing, Jakarta, Salemba Empat [18] Munawir, S. 1979. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Liberty [19] Reider- Rob. 2002. Operation Review: MaX1mum Result at Efficien Cost, Third Edition, New Jersey: John Wiley & Sons Inc. [20] Richard, Ratliff L. Wanda, Wallace A. Loebbecke, 1996. "Internal Auditing Principles and Techniques" The Institute of Internal Auditors, Florida [21] Sedarmayanti, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama [22] Siamat, Dahlan. 1995. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Intermedia Siagian, Sondang P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bina Aksara [23] Siegel, Sidney. 1997. Statistik Non Parametrik Untuk flmu-ilmu Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama [24] Sugiyono, 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta [25] The Institute of Internal Auditors. 1995, "Standars For The Professional Practice of Internal Auditing", Florida [26] Tugiman, Hiro. 2007. Pengenalan Audit Internal. Qualified Internal Auditor (QIA), Bandung