1 Keanekaragaman Dan Kelimpahan Serangga

advertisement
Jurnal Biosains Vol. 2 No. 2. Juli 2016
ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)
Keanekaragaman Dan Kelimpahan Serangga Pengunjung Bunga Jambu Air Deli Hijau
(Syzygium samarangense) Di Desa Kwala Begumit Stabat
1)Mahasiswa
Fathimah Nurfithri Hashifah1) Lazuardi2)
Jurusan Biologi, 2)Jurusan Biologi, Program Studi Biologi,Universitas Negeri Medan
[email protected]
Abstrak
Jambu air deli hijau memiliki nilai ekonomi yang tinggi dari jambu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan keanekaragaman dan kelimpahan serangga pengunjung pada bunga jambu air deli hijau
(Syzygium samarangense) dengan menggunakan alat yellow sticky trap yang dijelaskan dalam skripsi ini.
Bunga jambu dari family Myrtaceae memerlukan bantuan serangga dalam proses penyerbukan. Faktor
yang mempengaruhi kunjungan serangga pada bunga yaitu kandungan nektar, konsentrasi gula, dan
kelimpahan bunga serta memiliki bau harum. Sampel penelitian yang diambil menggunakan metode
yellow sticky trap kemudian dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman dan indeks dominansi.
Selama pengambilan sampel dilakukan didapat 235 jenis serangga yang mengunjungi bunga jambu air
deli hijau terdiri dari 21 famili dan 8 ordo serangga. Dengan indeks keanekaragaman diwaktu pagi 2,774,
siang 2,774 dan sore 2,379 sesuai dengan kriteria Shanon-Wiener indeks keanekaragaman ini
dikategorikan sedang dan indeks dominansi serangga diwaktu pagi 0,074, siang 0,073 dan sore 0,131
dikategorikan sebagai indeks dominansi yang rendah. Serangga yang mendominasi berkunjung adalah
ordo Diptera yaitu pada pagi dan siang hari dari family Tephritidae dan sore hari dari family Tabanidae.
Parameter lain yang dilihat ada faktor fisika lingkungan yaitu temperatur suhu yang memiliki suhu tinggi
32°C pada siang hari, kelembaban udara tertinggi 79% pada pagi hari dengan kondisi cuaca mendung dan
intensitas cahaya tertinggi 835 x 100 Lux pada siang hari dengan kondisi cuaca terik.
Kata kunci : Keanekaragaman, Kelimpahan, Serangga Pengunjung, Bunga Jambu Air Deli Hijau
The Diversity And Abundance Of Flower Visitor Insects Species On Deli Hijau Rose Apple
(Syzigium samarangense) At Desa Kwala Begumit Stabat
Abstract
Deli hijau rose apple the high economic value of other guava. This research aims to explain about
diversity and abundance of visitor insect species in deli hijau rose apple (Syzigium samarangense) by
using yellow sticky trap instrument. The flower of Myrtaceae require family the help of insects for
pollinating process. The factors that influence insects visiting frequency to the flowers are nectar that
they contain, sugar concentration, flowers in profusion and also their scent. The sample was taken by
using yellow sticky trap method that next be analyzed by diversity and domination index. Along the three
days sampling was obtained 235 species of insects that visiting deli hijau rose apple consisting of 21
families and 8 order of insect. According to the Shanon-Wiener, the diversity index that obtained in
morning 2,774; day 2,774; and afternoon 2,379 were categorized as moderate and the domination index
that obtained in morning 0,074; day 0,073; and afternoon 0,131 were categorized as low. The inscets that
frequently visit in the morning were come from Diptera order, in day come from order of Tephritidae, and
in the afternoon from Tabanidae. The other parameter that be inconsiderated was physical environment
factors that consist of the high temperature of 320 C in day, the highest level of humidity 79% in cloudy
morning and the highest level of light intensity 835 x 100 lux in blazing day.
Key word : Diversity, Abundance, Visitor insect species, Deli Hijau Rose Apple Flowers
167
Jurnal Biosains Vol. 2 No. 2. Juli 2016
ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang kaya akan
keanekaragaman hayati. Beberapa tanaman
dijadikan tanaman hias, tanaman budidaya dan
tanaman obat. Jambu air deli hijau merupakan
salah satu komoditas pertanian buah-buahan
yang memiliki prospek yang bagus untuk
dikembangkan. Selain memiliki harga yang
cukup tinggi berkisar antara Rp. 30.000,00 – Rp.
40.000,00 per kilogramnya. Jambu air deli hijau
juga memiliki kelebihan lain seperti mudah
dibudidayakan, rasa manis, bobot buah besar,
dan perawatan relatif lebih mudah (Hidayat,
2013).
Keberadaan
serangga
pengunjung
bunga dalam suatu habitat dapat berpindah ke
habitat lain tergantung pada ketersediaan
makanan dalam suatu habitat tersebut. Serangga
umumnya mengunjungi bunga karena ada faktor
penarik (atraktan), yaitu serbuk sari dan nektar
(sebagai penarik primer) serta aroma (sebagai
penarik sekunder) (Kusumawardhani, 2011).
Beberapa serangga bisa bernilai ekonomi lewat
perannya yaitu sebagai penyerbuk (pollinator)
(Manurung, 2014). Ada banyak jenis serangga
yang mengunjungi bunga namun tidak semua
serangga yang mengunjungi bunga mampu
berperan
sebagai
penyerbuk.
Beberapa
serangga mengunjungi bunga untuk aktivitas
mencari makanan, dan melalui proses ini
penyerbukan terjadi. Penyerbukan hanya
mentransfer serbuk sari dari satu bunga ke
stigma lain atau sesama bunga. Setelah produksi
organ seksual dan struktur terkait, penyerbukan
adalah langkah pertama dalam proses
reproduksi tanaman yang lebih tinggi (Kevan,
1999). Efekifitas serangga ini penting dalam
proses penyerbukan karena dapat menentukan
jumlah dan kualitas hasil produksi.
Sampai saat ini jenis serangga apa saja yang
sering mengunjungi bunga jambu air deli hijau
dan jumlah dari serangga pengunjung dengan
beberapa faktor fisika lingkungan yang turut
mempengaruhi keberadaan serangga belum
diketahui datanya. Oleh karena itu penelitian ini
mengkaji temuan serangga yang sering
mengunjungi bunga jambu air deli hijau yang
dilakukan menggunakan yellow sticky trap dan
di identifikasi serta pengamatan tambahan
mengenai bunga anthesis jambu air deli hijau.
Bahan dan Metode
Pengambilan sampel dilakukan di Desa
Kwala Begumit Kecamatan Stabat pada bulan
Desember 2015 – Bulan Februari 2016.
Serangga pengunjung yang didapatkan
diobservasi, diidentifikasi berdasarkan buku
identifikasi dan diolah dengan menggunakan
rumus keanekaragaman dan dominansi beserta
indeks kenakeragaman dan indeks dominan.
Pengambilan sampel setiap hari selama tiga
hari mulai pukul 06.00 sampai pukul 18.00
WIB, terbagi atas tiga yaitu pagi (06.00-09.00),
siang (11.00-14.00) dan sore (15.00-18.00)
WIB. Serangga diperangkap menggunakan
Yellow Sticky Trap.
Hasil dan Pembahasan
Sampel dalam penelitian ini mencakup
235 serangga dari 8 ordo yaitu Homoptera (19
individu), Hemiptera (2 individu), Coleoptera
(41
individu),
Diptera
(68
individu),
Hymenoptera (58 individu), Blattaria (16
individu), Lepidoptera (15 individu) dan
Neuroptera (16 individu).
Tabel 1. Jumlah Ordo, Famili dan individu serangga yang ditemukan pada areal kebun jambu air deli
hijau dengan menggunakan Yellow Sticky Trap
No
Kelas
Ordo
1
Homoptera
3
4
6
Hemiptera
Insekta
Coleoptera
7
8
9
Kelimpahan Total
Individu
2. Dictyopharidae
1
19
3. Membracidae
16
1. Pentatomidae
2
1. Curculionidae
26
2. Chrysomelidae
2
3. Scarabaeidae
13
1. Dolichopididae
17
2. Calliphoridae
5
1. Cercopidae
2
5
Kelimpahan
Takson
2
Family
Diptera
2 68
2
41
68
Jurnal Biosains Vol. 2 No. 2. Juli 2016
ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)
10
3. Tabanidae
31
11
4. Stratiomyidae
13
12
5. Tephritidae
2
13
1. Apidae
31
2. Vespidae
10
3. Ampulicidae
5
4. Formicidae
12
1. Blatidae
14
2. Blatelidae
2
1. Hepialidae
14
2. Arctiidae
1
1. Chrysopidae
Σ
16
14
15
Hymenoptera
16
17
18
19
20
21
Blattaria
Lepidoptera
Neuroptera
58
16
15
16
235
Pengolahan data menggunakan rumus Shanon-Wiener dengan metode indeks keanekaragaman
dan indeks dominansi :
Parameter utama dalam penelitian ini
mencakup faktor fisika lingkungan meliputi
intensitas cahaya, suhu dan kelembaban.
Berdasarkan identifikasi morfologi pada
serangga memiliki bentuk badan kecil dengan
warna badan mencolok dan bervariasi. ordo
Homoptera terdiri dari famili Cercopidae yang
memiliki ciri kepala yang sedikit lebar bagian
anterior, tibia bagian belakang memilki duri dan
tubuh berwarna abu-abu atau cokelat, famili
Dictyopharidae memiliki ciri kepala yang
memanjang bagian anterior ramping dan
panjang,
famili
Membracidae
memiliki
pronotum lebar ke belakang dan ada tonjolan
diatas pronotum. Dari ordo Hemiptera terdiri
dari family Pentatomidae yang memiliki
struktur tubuh bulat, sungutnya lima ruas dan
memiliki bau busuk pada tubuhnya. Ordo
Coleoptera terdiri dari family Curculionidae
yang memiliki ciri yang pada umumnya
menunjukkan variasi yang besar dalam ukuran
bentuk tubuh dan bentuk moncong serta
memiliki sungut pada moncongnya, family
Chrysomelidae yaitu sejenis kumbang daun yang
memiliki sungut pendek dan kecil, femora
bagian belakang panjang dan ujungnya berduri,
family Scarabaeidae yaitu sejenis kumbang yang
struktur tubuh cembung bulat atau memanjang
dengan tarsi beruas dan memiliki sungut.
Ordo diptera terdiri dari family
Dolichopididae yang memiliki ciri tubuh kecil
berwarna metalik kehijau-hijaujan, kebiru-
biruan
atau
seperti
lembaga,
family
Calliphoridae memiliki ciri tubuh sedikit lebih
besar dari lalat rumahan dan berwarna biru
atau hijau metalik dan hamper mirip dengan
lalat daging, family Tabanidae memiliki ciri
struktur tubuh bulat dengan abdomen lebih
besar dengan ujung abdomen meruncing dan
mata berwarna cemerlang, family Stratiomyidae
disebut lalat tentara karena berukuran lebih
besar dari lalat lain dengan struktur tubuh
memanjang berwarna hitam dan sering berada
di bunga jambu, dan family Tephritidae yaitu
lalat buah yang berukuran kecil sampai sedang
dengan sayap tipis dan sering berada disekitar
tumbuhan berbunga. Dari ordo Hymenoptera
terdiri dari family Apidae yaitu serangga yang
disebut lebah madu atau lebah besar berbadan
kokoh berwarna hitam dan kuning dibagian
abdomen dengan struktur tubuhnya memliliki
rambut halus. Menururt Atmowidi (2007)
serangga dari family Apidae membantu dalam
penyerbukan dan mengunjungi bunga untuk
mencari makanan berupa nektar dan serbuk
sari. Family Vespidae merupakan serangga
tabuhan berwarna hitam dengan kuning atau
tanda-tanda keputih-putihan atau kecoklatcoklatan pada abdomen, memiliki sungut dan
kakainya bergerigi, family Ampulicidae memiliki
tubuh ramping memanjang berukuran sedang
berwarna hijau metalik dan ada warna merah
dibawah abdomen, family Formicidae yaitu
semut merah yang berukuran lebih besar dari
3 69
Jurnal Biosains Vol. 2 No. 2. Juli 2016
ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)
pada semut lainnya, disebut rangrang dan sering
berada pada tanaman berbuah.
Ordo Blattaria terdiri dari family
Blatidae memiliki ciri serangga berwarna
cokelat tua dengan sayap-sayap pendek bening,
sungut panjang dari tubuhnya, dan berbau
busuk dan family Blatelidae memiliki ciri
tubuhnya berwarna cokelat dengan sayap lebih
tebal dan memiliki sungut. Ordo Lepidoptera
terdiri dari family Hepialidae merupakan
ngengat yang memiliki tubuh berukuran sedang
sampai besar dan sayap berwarna cokelat atau
abu-abu dengan bintik-bintik keperak-perakan
dan memiliki sungut, family Arctiidae disebut
ngengat harimau atau ngengat tabuhan karena
pada sayapnya terdapat warna belang merah
dan hitam dengan struktur tubuh berukuran
kecil sampai sedang dan pada sayap terdapat
bintik-bintik atau pita berwarna cerah. Ordo
Neuroptera terdiri dari family Chrysopidae yaitu
serangga yang memiliki sayap berwarna hijau
dengan lebar sayap hampir sama dengan
tubuhnya, sungut panjang dan memiliki mata
keemasan atau berwarna seperti lembaga,
family ini merupakan family terbesar di dalam
ordo Neuroptera.
Lalat dari famili Tabanidae sering
mengunjungi bunga dan hinggap beberapa saat
di bunga jambu. Hal ini telah dibuktikan oleh
penelitian Chasanah (2010) yang menyatakan
bahwa Tabanidae merupakan lalat dengan
ukuran tubuh sedang atau besar, panjang 6-20
mm, warna tubuh cokelat, mata besar, membran
sayap lebih gelap dari pada warna tubuhnya
adalah sebagai serangga pengunjung bunga dan
dikategorikan sebagai serangga penyerbuk
karena aktif membantu penyerbukan bunganya.
Kelimpahan serangga Tabanidae tinggi diduga
karena jenis ini memiliki daya jelajah yang
tinggi, di mana sepanjang hari imagonya aktif
terbang pada pagi dan siang hari yang memiliki
suhu udara normal 15-30°C serta mampu
terbang cukup jauh (Purwantiningsih, 2012).
Pengolahan data menggunakan rumus
Shanon-Wiener
yang
didapat
indeks
keanekaragaman
dan
indeks
dominansi
berdasarkan waktu pengambilan sampling.
Faktor fisika lingkungan yang menjadi
pengaruh
dengan
keberadaan
serangga
pengunjung jika dilihat dari waktu pengambilan
sampling
Hubungan Serangga Pengunjung Terhadap
bunga
Suku dari Myrtaceae memiliki kepala
putik yang tumbuh melebihi tinggi antera
sehingga penyerbukannya memerlukan bantuan
serangga dengan ciri-ciri seperti benang sarinya
panjang, kepala putik (stigma) kecil, bunganya
sering mengeluarkan bau harum, dan memliki
kelenjar madu yang menghasilkan nektar atau
zat madu (Darjanto, 1982). Serangga akan
banyak berkunjung ke bunga untuk mencari
makanan disaat tanaman jambu mulai banyak
berbunga dan akan menjadi buah. Dari
pengamatan yang dilakukan sebagai data
tambahan bunga jambu air deli hijau, didapat
hasil dari waktu mekarnya bunga terjadi pada
malam hari diantara jam 20.00-22.00 WIB dan
pagi hari diantara jam 04.00-06.00 WIB.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan
serangga pada bunga, yaitu kandungan nektar,
konsentrasi gula, kandungan senyawa kimia,
dan kelimpahan bunga. Bagi serangga, serbuk
sari digunakan sebagai sumber protein,
sdeangkan nektar sebagai sumber gula yang
sangat dibutuhkan untuk kehidupannya.
Simpulan
Serangga pengunjung yang ditemukan
di tanaman jambu air deli hijau meliputi ordo
Dipter, Hymenoptera, Coleoptera, Homoptera,
Blattaria,
Neuroptera,
Lepidoptera
dan
Hemiptera dengan kelimpahan paling banyak
dari ordo Diptera family Tabanidae.
Indeks kenakeragaman 2,67 pada pagi
hari dan indeks dominansi 0,14 pada sore hari
dilihat dari tingginya diagram data.
Faktor fisika lingkungan memiliki ratarata intensitas cahaya pagi 419000 lux dengan
suhu 27°С dan kelembaban 75%, siang 651000
lux dengan suhu 29°С dan kelembaban 56% dan
sore 568000 lux dengan suhu 29°С dan
kelembaban 63%.
Daftar Pustaka
Atmowidi, T. (2007). Diversity of Pollinator
Insect in Relation of seed set of Mustard
6870
Jurnal Biosains Vol. 2 No. 2. Juli 2016
ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)
(Brassica rappa L.; Crusiferae.) Hayati J.
Biosci, 14: 155-161
Chasanah RL. (2010). Keanekaragaman dan
frekuensi kunjungan serangga penyerbuk
serta efektivitasnya dalam pembentukan
buah
Hoya
multiflora
blume
(Asclepiadaceae). Thesis IPB. Bogor
Darjanto & Satifah S. (1982). Pengetahuan dasar
biologi bunga dan teknik penyerbukan
silang buatan. Penerbit PT Gramedia.
Jakarta
Hidayat., M., A. (2013). Budidaya jambu air deli
hijau
dengan
sistem
tabulampot.
http://www.anakagronomy.com/2013/1
2/budidaya-jambu-air-deli-hijaudengan.html (Akses November 2015)
Kevan G.P. (1999). Pollinators as bioindicators
of the state of the environment: species,
activity and diversity.
Agriculture
Ecosystem Environment. 74 (1999): 373393
Kusumawardhani G. (2011). Keragaman
Serangga Pengunjung Bunga Jantan
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.).,
Skripsi FMIPA, IPB, Bogor
Manurung.,B. (2014). Entomologi. FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
69
71
Download