II. Buku /bacaan anjuran (ba)

advertisement
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
BAHAN AJAR
1. Mata Kuliah
: Anatomi Fisiologi
2. Bobot Mata Kuliah
: 3 SKS
3. Semester
: 1 (satu)
4. Prodi
: DIII Keperawatan
5. Dosen Pengampu
: R Bayu Kusumah N, S.Kep.,Ners.,M.Kes
SESI/PERKULIAHAN KE 1
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami antara struktur dan
komponen tubuh manusia dengan fungsi sistem tubuh manusia sebagai landasan dalam
melaksanakan askep pada berbagai gangguan sistem tubuh
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengetahui dasar-dasar anatomi
Bahan Kajian :
Dasar-dasar Anatomi
Deskripsi Singkat : Mata kuliah anatomi fisiologi memberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada mahasiswa mengenai struktur dan komponen tubuh manusia serta
fungsi sistem tubuh manusia sebagai landasan dalam melaksanakan askep pada
berbagai gangguan sistem tubuh
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
I. Buku / bacaan wajib (bw)
1. Ganong WF, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia.
2. Heffner & Schust. 2005, at a glane anatomy & fisiology. Boston
II. Buku /bacaan anjuran (ba)
1. Martini F., 1989, Fundamentals of Anatomy and Physiology, New Jersey, Prentice
Hall.
2. Pearce Evelyn, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia
Jakarta.
3. Spalterotz, Atlas Anatomi Seri 1 + 2.
4. Carole, Robert, John P. Harley, Fcharles R. Noback, Human Anatomy and
Physiology, 1990.
5. Cambridge Communication Limited, Anatomi Fisiologi, Modul 1 – 5, Penerbit
EGC Jakarta, 1999.
6. Sidarta Dewanto, Anatomi Susunan Saraf Pusat Manusia, Penerbit PT Dian
Rakyat Jakarta, 1986.
7. John Gibson M. D., Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat Edisi kedua,
Penerbit EGC Jakarta, 1995
III. Pertanyaan kunci/ tugas
1. Sebutkan istilah-istilah anatomi tubuh manusia?
2. Jelaskan sistem tubuh manusia?
IV. Tugas
Simpulkan dalam bentuk portofolio dasar-dasar anatomi dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
MATERI AJAR YANG DISAJIKAN
DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI
A. Definisi Istilah Yang Digunakan Dalam Anatomi
Anatomi dalam bahasa latin
Ana = bagian, memisahkan.
Tomi (tomie) = Iris atau potong.
Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain.
Fisiologi berasal dari kata Fisis (Physis) = Alam atau cara kerja. Logos
(Logi) = Ilmu pengetahuan.
Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya.
Anatomi Fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja.
Dalam rangka mencapai keseragaman deskripsi, telah dipilih dan ditetapkan
suatu posisi anatomi àTubuh dalam posisi tegak, menghadap pengamat, dengan
lengan disisi dan tangan menghadap ke depan.
B. Garis-garis dan bidang-bidang khayal (imajiner).
 Garis tengah atau sagital merupakan garis imajiner yang melintas secara vertical
menembus garis tengah tubuh dari bagian atas kepala sampai ke bawah, di
antara kaki yang membagi sisi menjadi dua, kanan dan kiri.
 Pembelahan horizontal membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior.
 Pembelahan sagital membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, sejajar
dengan garis tengah.
 Pembelahan koronal membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior.
C. Istilah Anatomi
 Eksternal
 Dekstra
 Sinistra
 Lateral
 Medial
 Sentral
 Perifer
 Profunda
 Suferfisial
 Asendens
 Desenden
[Type text]
: Bagian luar
: Bagian kanan
: Bagian kiri
: Bagian samping
: Bagian Tengah
: Bagian tengah
: Bagian tepi
: Dalam
: Dangkal
: Bagian naik
: Bagian turun
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
















Cranial
Caudal
Ventral
Dorsal
Viseral
Parietal
Transversal
Longitudinal
Proksimal
Distal
Palmar
Plantar
Ulnar
Radial
Tibial
Fibular
: Bagian Kepala
: Bagian ekor
: Bagian depan ruas tulang belakang
: Bagian belakang ruas tulang belakang
: Selaput bg dalam
: Selaput bg luar
: Melintang
: Membujur
: Mendekati batang tubuh
: Menjauhi batang tubuh
: Ke arah palmaris manus (Anggota gerak atas)
: Ke arah plantar pedis (anggota gerak bawah)
: Ke arah ulna (tulang Hasta)
: Ke arah radius (Tulang pengumpil)
: Ke arah tibia (tulang Kering)
: Ke arah fibula (tulang betis)
D. Arah Gerakan






Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan
untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan.
Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang
disebut (retro) fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut
hiperekstensi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi
tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke
posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.
Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan
menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang
bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
E. SISTEM
Sebuah system adalah sekelompok organ yang bekerjasama melaksanakan
sebuah fungsi utama tubuh.
Sistem tubuh manusia terdiri atas :
 Sistim musculoskeletal: Tulang , Otot ,Sendi
 Sistim endokrin : Kelenjar dan hormon
 Sistim cardiovasculer : jantung dan pembuluh darah
 Sistim limphatis dan immun : Imunitas dan peradangan
 Sistim respirasi : saluran pernapasan
 Sistim gastrointestinal : pencernaan (mulut s/d anus)
 Sistim urinary : perkemihan (ginjal, dll)
 Sistim reproduksi : reproduksi pria dan pria
 Sistim saraf : saraf pusat dan saraf perifer
 Sistim indera: penglihatan , pendengaran, pengecapan , pembauan , perabaan
F. Homeostasis
1. Konsep Homeostatis
 Konsep homeostasis memperlihatkan keadaan statis atau konstan dalam
lingkungan interna.
 Homeostasis menggambarkan kemampuan individu mempertahankan
metabolisme relatif stabil dan fungsi normal meskipun banyak perubahan
yang terjadi secara terus menerus.
 Perubahan
metabolisme
normal
baik
internal
maupun
eksternal menyebabkan tubuh berespon secara tepat.
2. Homeostasis bagi kelangsungan hidup
 Pengaturan fungsi tubuh oleh sistem saraf dan sistem pengaturan hormon.
 Sistem saraf umumnya mengatur aktivitas otot dan sekresi dalam tubuh
sedangkan sistem hormon terutama mengatur fungsi metabolisme.
 Struktur tubuh diorganisir untuk membantu kelangsunga kehidupan.
 Salah satu kondisi homeostasis untuk mempertahankan kelangsungan hidup
yaitu pembikan yang kadang-kadang tidak dianggap fungsi homeostasis.
 Pembiakan akan membantu mempertahankan keadaan stitik dengan
menghasilkan yang baru untuk menggantikan yang telah mati.
3. Mekanisme umpan balik
 Sebagian besar sistem pengawasan tubuh bekerja dengan proses umpan
balik negatif.
 Salah satu contoh umpan balik negatif yaitu hormon tiroksin yang mengatur
kecepatan metabolisme tubuh
 Jika metabolisme rate menurun, hipotalamus dan kelenjar pituitary akan
mendeteksi penurunan ini dan menstimulasi kelenjar tiroid untuk
mensekresi hormon tiroksin. Tiroksin akan menstimulasi sistem sel enzim
untuk memproduksi energi dari makanan dengan meningkatkan
metabolisme rate. Peningkatan energi dan produksi panas akan dideteksi
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
oleh otak dan kelenjar pituitary dan menurunkan produksi hormon hingga
metabolisme rate menurun lagi.
4. Gangguan pada Homeostasis
 Jika keadaan normal tetap dipertahankan dalam lingkungan internal, sel
tubuh akan terus hidup dan berfungsi dengan baik.
 Jika salah satu sistem fungsional tubuh kehilangan kemampuan untuk
berfungsi, maka sel tubuh akan menderita.
 Disfungsi sedang mengakibatkan SAKIT sedangkan disfungsi yang
berlebihan mengakibatkan kematian.
 Gangguan kesehatan seperti infeksi, cedera, prosedur medis dan bedah
menyebabkan gangguan pada homeostasis.
(Jumlah halaman disesuaikan dengan banyaknya bahan ajar dan dapat berupa
handout/power point)
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
BAHAN AJAR
1. Mata Kuliah
: Anatomi Fisiologi
2. Bobot Mata Kuliah
: 3 SKS
3. Semester
: 1 (satu)
4. Prodi
: DIII Keperawatan
5. Dosen Pengampu
: R Bayu Kusumah N, S.Kep.,Ners.,M.Kes
SESI/PERKULIAHAN KE 1
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami antara struktur dan
komponen tubuh manusia dengan fungsi sistem tubuh manusia sebagai landasan dalam
melaksanakan askep pada berbagai gangguan sistem tubuh
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengetahui Konsep anatomi fisiologi
Bahan Kajian :
Konsep Anatomi Fisiologi
Deskripsi Singkat : Mata kuliah anatomi fisiologi memberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada mahasiswa mengenai struktur dan komponen tubuh manusia serta
fungsi sistem tubuh manusia sebagai landasan dalam melaksanakan askep pada
berbagai gangguan sistem tubuh
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
I. Buku / bacaan wajib (bw)
1. Ganong WF, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia.
2. Heffner & Schust. 2005, at a glane anatomy & fisiology. Boston
II. Buku /bacaan anjuran (ba)
3. Martini F., 1989, Fundamentals of Anatomy and Physiology, New Jersey,
Prentice Hall.
4. Pearce Evelyn, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Penerbit PT Gramedia
Jakarta.
5. Spalterotz, Atlas Anatomi Seri 1 + 2.
6. Carole, Robert, John P. Harley, Fcharles R. Noback, Human Anatomy and
Physiology, 1990.
7. Cambridge Communication Limited, Anatomi Fisiologi, Modul 1 – 5, Penerbit
EGC Jakarta, 1999.
8. Sidarta Dewanto, Anatomi Susunan Saraf Pusat Manusia, Penerbit PT Dian
Rakyat Jakarta, 1986.
9. John Gibson M. D., Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat Edisi kedua,
Penerbit EGC Jakarta, 1995
III. Pertanyaan kunci/ tugas
3. Sebutkan istilah-istilah anatomi tubuh manusia?
4. Jelaskan sistem tubuh manusia?
IV. Tugas
Simpulkan dalam bentuk portofolio dasar-dasar anatomi dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
MATERI AJAR YANG DISAJIKAN
CAIRAN TUBUH
Jenis dan komposisi tubuh dan pergerakan keseimbangan cairan
Lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan
(air dan elektrolit)1,2. Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh adalah umur,
jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh yang
lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional
mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita. Orang yang lebih
gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang
lebih kurus, karena sel lemak mengandung sedikit air.
Cairan tubuh terdiri dari dua kompartemen cairan, yaitu: ruang intra seluler
(cairan dalam sel) dan ruang ekstra seluler (cairan luar sel). Kurang lebih 2/3 cairan
tubuh berada dalam kompartemen cairan intra sel, dan kebanyakan terdapat pada massa
otot skeletal.
Kompartemen cairan ekstra sel lebih jelas dibagi menjadi ruang:
- Intra vascular (cairan dalam pembuluh darah), mengandung plasma.
- Ruang interstitial, mengandung cairan yang mengelilingi sel 8 pada orang dewasa.
Contohnya limfe.dan jenisnya
- Ruang muskuler, merupakan bagian terkecil dari cairan ekstra seluler dan
mengandung kurang lebih 1 liter cairan setiap waktu.
Pergerakan Cairan /Keseimbangan Cairan
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang utama
dalam upaya untuk mempertahankan keseimbangan nilai cairan. Hilangnya cairan intra
seluler (CES) ke dalam ruang yang tidak mempengaruhi keseimbangan antara cairan
intra seluler dengan ekstra seluler, (CIS) dan (CES) disebut sebagai perpindahan cairan
ruang ketiga. Efek dari perpindahan cairan ruang ketiga yaitu ditandai dengan pening,
peningkatan frekuensi jantung, penurunan tekanan darah, penurunan tekanan intra
sentral (TIS), edema, peningkatan berat badan, dan ketidakseimbangan dalam masukan
dan haluaran cairan.
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan
tergantung pada kenaikan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada
dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena.
Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh cairan plasma
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
Arah perpindahan cairan tergantung pada perbedaan dari kedua arah yang berlawanan
ini (tekanan hidrostatik dari osmotik).
Selain elektrolit CES juga mengangkut substansi lain, seperti enzim dan hormon. CES
juga membawa komponen darah seperti sel merah dan sel darah putih, ke seluruh tubuh.
Osmosis dan osmolaritas
Perpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut
yang rendah ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi sampai dengan kedua
konsentrasi tersebut sama.
- Difusi
Merupakan kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area
dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. Difusi terjadi
melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
- Filtrasi
Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar dari
kompartemen vascular ke dalam cairan intra seluler.
- Pompa natrium-kalium
Konsentrasi natrium lebih besar dalam CES di banding di CIS oleh karena itu ada
kecenderungan natrium untuk memasuki sel dengan cara difusi. Hal ini diimbangi juga
oleh pompa natrium-kalium yang terdapat pada membran sel dan sel aktif memindahkan
natrium dari sel ke dalam CES. Sebaliknya konsentrasi kalium intraseluler yang terjadi
dipertahankan dengan memompakan kalium ke dalam sel.
Rute pemasukan dan kehilangan
Air dan elektrolit diperoleh dengan berbagai cara. Dalam keadaan sehat, seorang
memperoleh cairan dengan cara minum dan makan. Tapi dalam berbagai jenis penyakit
cairan mungkin diberikan melalui jalur parenteral, atau melalui selang nutrisi enteral
dalam lambung atau intestin. Jika keseimbangan cairan bersifat kritis, semua cara
pemenuhan dan semua cara kehilangan harus dicatat dan volumenya dibandingkan.
Organ-organ tampak kehilangan cairan termasuk ginjal, kulit, paru-paru dan
gastrointestinal.
Pengaturan Keseimbangan Cairan
Organ yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi:
• Ginjal
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan:



Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi selektif
cairan tubuh.
Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi yang
dibutuhkan.
Pengaturan
pH
CES
melalui
retensi
ion-ion
hidrogen.
Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik. Oleh karena itu gagal ginjal
jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal tidak dapat berfungsi.
• Jantung dan pembuluh darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai
untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perfusi ginjal dan
karena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
• Paru-paru
Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L setiap hari pada orang
dewasa. Pada kondisi yang abnormal seperti hiperpnea atau batuk yang terus-menerus
akan memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang berlebihan
menurunkan kehilangan air ini.
• Kelenjar pituitari
Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon
penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan tekanan osmotik sel dengan
mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.
• Kelenjar adrenal
Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona glomerolus).
Peningkatan aldosteron ini mengakibatkan retensi natrium sehingga air juga ditahan,
kehilangan kalor. Sedangkan apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar
karena natrium hilang. Kortisol juga menyebabkan retensi natrium.
• Kelenjar paratiroid
Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon paratiroid (PTH). Sehingga
dengan PTH dapat mereabsorbsi tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi
kalsium dari ginjal.
[Type text]
YAYASAN PELITA DWIPUTRA HUSADA
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
SK. Mendiknas No. 127/D/0/2002
Jl. Terusan Jakarta No. 75 Telp/ Fax. (022) 7204803
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan
1. Usia
Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur keseimbangan akan menurun
fungsinya, hasilnya fungsi untuk mengatur keseimbangan juga menurun. Misalnya:
gagal ginjal, gagal jantung, dll.
2. Temperatur Lingkungan
Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan
banyak keluar
3. Diet
Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.
4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.
5. Stress
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan
ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun
6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan air yang banyak, seperti
gagal ginjal.
[Type text]
Download