Introduction to the Abhidhamma

advertisement
Mengenal Abhidhamma
Abhidhamma
Pali Canon, atau Tipitaka, berisikan kumpulan
dari Tiga Pitaka : Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka dan
Abhidhamma Pitaka.
Although traditionally attributed to the
Buddha, Abhidhamma Pitaka is generally
accepted to be the watauk of later scholar
monks who re-atauganized and tabulated
His teachings into this set of 7 books.
Abhidhamma
Pali Canon, atau Tipitaka, berisikan kumpulan
dari Tiga Pitaka : Sutta Pitaka, Vinaya Pitaka dan
Abhidhamma Pitaka.
Walaupun secara tradisional dikatakan bersumber
dari Buddha, Abhidhamma Pitaka pada
umumnya diterima sebagai hasil dari bhikkhu
kaum pelajar belakangan yang mengatur kembali
dan menstabulasi ajaran Buddha kedalam
kumpulan 7 buku..
Abhidhamma
Menurut tradisi dalam Kitab Komentar pada
Abhidhamma, Buddha naik ke surga Tavatimsa
dengan tiga langkah besar setelah melakukan
keajaiban ganda.
The Buddha then preached Abhidhamma to
his late mother (who was rebataun in the
heavenly realms), together with an
audience of thousands of Devas.
Abhidhamma
Menurut tradisi dalam Kitab Komentar pada
Abhidhamma, Buddha naik ke surga Tavatimsa
dengan tiga langkah besar setelah melakukan
keajaiban ganda.
Buddha kemudian membabarkan Abhidhamma
kepada ibunya yang terdahulu (yang terlahir
kembali di alam surga), bersamaan dengan
pendengar dari ribuan Dewa.
Abhidhamma
Selama 3 bulan membabarkan Dhamma,
Buddha akan turun ke bumi untuk meminta
sedekah, dengan menciptakan kesan dari dirinya
di Tavatimsa untuk melanjuti pembabaran.
He taught Abhidhamma to the Devas rather
than to humans because to give a complete
picture, it has to be expounded from the
beginning to the end to the same audience
in a single session.
Abhidhamma
Selama 3 bulan membabarkan Dhamma,
Buddha akan turun ke bumi untuk meminta
sedekah, dengan menciptakan kesan dari dirinya
di Tavatimsa untuk melanjuti pembabaran.
Beliau mengajarkan Abhidhamma kepada Dewa
daripada Manusia, dengan gambaran penuh,
karena ajaran tersebut harus dibabarkan dari
awal sampai akhir kepada pendengar yang sama
dalam satu bagian.
Abhidhamma
Berhubung seluruh ajaran membutuhkan masa
3 bulan, hanya Dewa dan Brahma yang dapat
menerimanya secara penuh, karena mereka
mampu berdiam dalam satu postur tubuh
dalam waktu yang lama.
Back on the Alam Manusia fatau His alms,
the Buddha would then relate it to Ven.
Sariputta who then taught it to his own
500 pupils.
Abhidhamma
Berhubung seluruh ajaran membutuhkan masa
3 bulan, hanya Dewa dan Brahma yang dapat
menerimanya secara penuh, karena mereka
mampu berdiam dalam satu postur tubuh
dalam waktu yang lama.
Semasa pengembaliannya ke alam Manusia
untuk bersedekah, Buddha akan
menyampaikan ajaran tersebut kepada Yang
Mulia Sariputta yang kemudian mengajari ke
500 muridnya.
Abhidhamma
Setelah selesai membabarkan Abhidhamma,
Raja Dewa menciptakan tiga tangga yang
terbuat dari perak, emas dan permata yang
berharga sehingga Buddha dapat turun ke kota
Manusia yang bernama Sankassa.
While descending, the Buddha used his
powers to enable the millions of humans
who had come to welcome him, to see the
celestial beings accompanying him down.
Abhidhamma
Setelah selesai membabarkan Abhidhamma,
Raja Dewa menciptakan tiga tangga yang
terbuat dari perak, emas dan permata yang
berharga sehingga Buddha dapat turun ke kota
Manusia yang bernama Sankassa.
Semasa turun, Buddha menggunakan
kekuatannya sehingga jutaan Manusia yang
datang menyambut, mampu melihat makhluk
surgawi yang menemaninya turun.
Abhidhamma
Akan tetapi, para pelajar umumnya
memperkirakan Abhidhamma muncul sekitar
100 sampai 200 tahun setelah kemangkatan
Buddha.
Also, there is no mention of Abhidhamma
in the First Council and the early schools
all had different versions.
Therefataue, Abhidhamma is likely not to
represent the watauds of the Buddha
Abhidhamma
Akan tetapi, para pelajar umumnya
memperkirakan Abhidhamma muncul sekitar
100 sampai 200 tahun setelah kemangkatan
Buddha.
Juga, tidak disebutkan tentang Abhidhamma
di Sidang Pertama dan sekolah-sekolah awal
semuanya memiliki versi yang berbeda-beda.
Therefataue, Abhidhamma is likely not to
represent the watauds of the Buddha
Abhidhamma
Akan tetapi, para pelajar umumnya
memperkirakan Abhidhamma muncul sekitar
100 sampai 200 tahun setelah kemangkatan
Buddha.
Juga, tidak disebutkan tentang Abhidhamma
di Sidang Pertama dan sekolah-sekolah awal
semuanya memiliki versi yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, Abhidhamma sepertinya tidak
langsung mewakili perkataan Buddha, tetapi
Abhidhamma
Bagaimanapun, itu adalah kumpulan tulisan
yang rumit dan menarik yang menghadirkan
ajaran dalam kaitannya dengan “Realitas
Pokok” sebagai ajaran yang berlawanan
dengan “Realitas Konvensional”.
Kesadaran is defined. Thoughts and
mental states are analyzed and classified
from an ethical standpoint. Mind and
matter are discussed, with the aim of
realizing Nibbana.
Abhidhamma
Bagaimanapun, itu adalah kumpulan tulisan
yang rumit dan menarik yang menghadirkan
ajaran dalam kaitannya dengan “Realitas
Pokok” sebagai ajaran yang berlawanan
dengan “Realitas Konvensional”.
Kesadaran dijelaskan. Pemikiran dan keadaan
mental dianalisis dan dikelompokkan dari
sudut pandang yang etis. Mental dan materi
didiskusikan, dengan tujuan mencapai
Nibbana.
Abhidhamma
• Kesadaran / Citta
• Proses Pemikiran
• Faktor Mental / Cetasika
• Proses pemikiran terakhir
• Bentuk / Rupa
Abhidhamma
• Kesadaran / Citta
• Proses Pemikiran
• Faktor Mental / Cetasika
• Proses pemikiran terakhir
• Bentuk / Rupa
Abhidhamma
• Kesadaran / Citta
• Proses Pemikiran
• Faktor Mental / Cetasika
• Proses pemikiran terakhir
• Bentuk / Rupa
Abhidhamma
• Kesadaran / Citta
• Proses Pemikiran
• Faktor Mental / Cetasika
• Proses pemikiran terakhir
• Bentuk / Rupa
Abhidhamma
• Kesadaran / Citta
• Proses Pemikiran
• Faktor Mental / Cetasika
• Proses pemikiran terakhir
• Bentuk / Rupa
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
16 Alam Berbentuk
Makhluk materi halus
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
7 Alam Nafsu Indera
6 Alam Dewa
1 Alam Manusia
4 Alam Menderita
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
16 Alam Berbentuk
Makhluk materi halus
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
7 Alam Nafsu Indera
6 Alam Dewa
1 Alam Manusia
4 Alam Menderita
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
16 Alam Berbentuk
Makhluk materi halus
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
7 Alam Nafsu Indera
6 Alam Dewa
1 Alam Manusia
4 Alam Menderita
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
16 Alam Berbentuk
Makhluk materi halus
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
7 Alam Nafsu Indera
6 Alam Dewa
1 Alam Manusia
4 Alam Menderita
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
16 Alam Berbentuk
Makhluk materi halus
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
6 Alam Dewa
Alam Nafsu Indera
1 Alam Manusia
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
4 Alam Tanpa Bentuk
Makhluk dengan batin saja
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
Alam Berbentuk
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
6 Alam Dewa
Alam Nafsu Indera
1 Alam Manusia
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
Alam Tanpa Bentuk
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
Alam Berbentuk
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
6 Alam Dewa
Alam Nafsu Indera
1 Alam Manusia
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
These are actual places of existence.
Psychological view :
These are states of mind.
Composite view :
These are states of mind pertaining to
the 31 Planes, leading eventually to
rebirth in one of these 31 Planes.
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
These are actual places of existence.
Pandangan secara psikologis :
These are states of mind.
Composite view :
These are states of mind pertaining to
the 31 Planes, leading eventually to
rebirth in one of these 31 Planes.
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
Ini adalah alam-alam kehidupan yang
sebenarnya.
Pandangan secara psikologis :
These are states of mind.
Composite view :
These are states of mind pertaining to
the 31 Planes, leading eventually to
rebirth in one of these 31 Planes.
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
Ini adalah alam-alam kehidupan yang
sebenarnya.
Pandangan secara psikologis :
Ini adalah keadaan mental.
Composite view :
These are states of mind pertaining to
the 31 Planes, leading eventually to
rebirth in one of these 31 Planes.
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
Ini adalah alam-alam kehidupan yang
sebenarnya.
Pandangan secara psikologis :
Ini adalah keadaan mental.
Pandangan gabungan :
These are states of mind pertaining to
the 31 Planes, leading eventually to
rebirth in one of these 31 Planes.
31 Alam Kehidupan
Pandangan secara harfiah :
Ini adalah alam-alam kehidupan yang
sebenarnya.
Pandangan secara psikologis :
Ini adalah keadaan mental.
Pandangan gabungan :
Ini adalah keadaan mental sehubungan
dengan 31 alam, yang pada akhirnya
menuntun pada kelahiran ulang di salah
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Akar
Yang Tak
Bajik
(Akusala)
Ketamakan
(Lobha)
Kebencian
(Dosa)
Yang Bajik
(Kusala)
Tiada
ketamakan
(Alobha)
Tiada
kebencian
(Adosa)
Kesadaran / Citta - Jenis
• Kehendak (Kamma)
• Yang dihasilkan (Vipaka)
• Fungsional (Kriya)
Kesadaran / Citta - Jenis
• Kehendak (Kamma)
• Yang dihasilkan (Vipaka)
• Fungsional (Kriya)
Kesadaran / Citta - Jenis
• Kehendak (Kamma)
• Yang dihasilkan (Vipaka)
• Fungsional (Kriya)
Kesadaran / Citta - Jenis
• Kehendak (Kamma)
• Yang dihasilkan (Vipaka)
• Fungsional (Kriya)
31 Alam Kehidupan
Alam Tanpa Bentuk
Bukan persepsi pun bukan tidakpersepsi
Kekosongan
Kesadaran tanpa batas
Ruang tanpa batas
5 Kediaman Murni untuk Anagami
Alam Berbentuk
10 Alam Brahma
1 Alam untuk makhluk dengan tubuh
saja (tanpa batin)
6 Alam Dewa
Alam Nafsu Indera
1 Alam Manusia
Alam Raksasa
Alam Hantu kelaparan
Alam Binatang
Alam Neraka
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Alam Tanpa Bentuk
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Pembebasan
Jalan
Yang Bajik Yang dihasilkan Fungsional
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Fungsional Tak berakar
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Yang Bajik
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Penghasil
Fungsional Tak berakar
Pembebasan
Jalan
Fungsional
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Yang Bajik
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Penghasil
Fungsional Tak berakar
Pembebasan
Jalan
Fungsional
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Yang Bajik
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Penghasil
Fungsional Tak berakar
Pembebasan
Jalan
Fungsional
Buah
PENGGOLONGAN CITTA BERDASARKAN ALAM KEHIDUPAN
Kesadaran atau Citta (89)
Alam Nafsu Indera
Alam Berbentuk
Yang Bajik
Penghasil
Alam Tanpa Bentuk
Fungsional
Yang Bajik
Yang Bajik
Yang Tak Bajik
Penghasil
Fungsional Tak berakar
Pembebasan
Jalan
Fungsional
Buah
Kesadaran / Citta
Menurut Abhidhamma, jutaan pemikiran
melewati pikiran kita setiap detiknya.
Each thought consists of a stream of 17
thought moments which are Jenis of
Kesadaran atau Citta.
Therefataue, there are billions of Citta
occurring in our minds each second,
which are too quick to be perceived.
Kesadaran / Citta
Menurut Abhidhamma, jutaan pemikiran
melewati pikiran kita setiap detiknya.
Setiap pemikiran berisikan arus dari 17
momen pemikiran yang merupakan jenis dari
kesadaran atau citta.
Therefataue, there are billions of Citta
occurring in our minds each second,
which are too quick to be perceived.
Kesadaran / Citta
Menurut Abhidhamma, jutaan pemikiran
melewati pikiran kita setiap detiknya.
Setiap pemikiran berisikan arus dari 17
momen pemikiran yang merupakan jenis dari
kesadaran atau citta.
Oleh sebab itu, terdapat milyaran citta dalam
pikiran kita setiap detiknya, yang terlalu cepat
untuk dirasakan.
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Proses pemikiran dimulai ketika suatu objek
mengenai salah satu dari indera kita. Dalam
ajaran Buddha, terdapat 6 indera :
1. Melihat (Mata)
2. Mendengar (Telinga)
3. Membaui (Hidung)
4. Mencicipi (Lidah)
5. Menyentuh (Tubuh)
6. Berpikir (Pikiran)
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Bergerak ke pintu indera (1)
Indera kesadaran (3)
Kesadaran penentuan (1)
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Yang
dihasilkan
Fungsional
Yang
dihasilkan
Fungsional
Kamma
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Yang
dihasilkan
Fungsional
Kesadaran penentuan (1)
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Yang
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Yang
dihasilkan
Fungsional
Kesadaran penentuan (1)
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Yang
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Penghasil
Kesadaran penentuan (1)
Fungsional
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Yang
dihasilkan
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Penghasil
Kesadaran penentuan (1)
Fungsional
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Yang
dihasilkan
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Penghasil
Kesadaran penentuan (1)
Fungsional
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Yang
dihasilkan
Proses Pemikiran
Contoh proses pemikiran dari Melihat :
Bawah Sadar (3)
Penghasil
Bergerak ke pintu indera (1)
Fungsional
Indera kesadaran (3)
Penghasil
Kesadaran penentuan (1)
Fungsional
Kesadaran yang dikehendaki
(7)
Kesadaran ingatan (2)
Kamma
Penghasil
Faktor Mental / Cetasika
These are the 52 Faktor Mental that
arise together, and are associated,
with Kesadaran and can be subdivided
into four Jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
Ini adalah ke 52 faktor mental yang
muncul bersamaan, dan berhubungan
dengan kesadaran dan dapat dibagi
kedalam empat jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
Ini adalah ke 52 faktor mental yang
muncul bersamaan, dan berhubungan
dengan kesadaran dan dapat dibagi
kedalam empat jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
Ini adalah ke 52 faktor mental yang
muncul bersamaan, dan berhubungan
dengan kesadaran dan dapat dibagi
kedalam empat jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
Ini adalah ke 52 faktor mental yang
muncul bersamaan, dan berhubungan
dengan kesadaran dan dapat dibagi
kedalam empat jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
Ini adalah ke 52 faktor mental yang
muncul bersamaan, dan berhubungan
dengan kesadaran dan dapat dibagi
kedalam empat jenis :
1.
2.
3.
4.
Universal
Berkala
Yang Tak Bajik
Yang Bajik
Faktor Mental / Cetasika
1. Universal (7) :
Ini terjadi dalam setiap kesadaran.
Sebagai contoh, Kontak dan Perhatian.
2. Berkala (6) :
These may atau may not arise
together with Kesadaran. Fatau
example, Effataut and Joy.
Faktor Mental / Cetasika
1. Universal (7) :
Ini terjadi dalam setiap kesadaran.
Sebagai contoh, Kontak dan Perhatian.
2. Berkala (6) :
Ini mungkin saja muncul bersamaan
dengan kesadaran ataupun tidak.
Sebagai contoh, Usaha dan
Kegirangan.
Faktor Mental / Cetasika
1. Yang Tak Bajik (14) :
Ini berhubungan dengan 3 akar
kejahatan. Sebagai contoh,
Kecemburuan dan Keegoisan.
2. Yang Bajik (25) :
These are associated with the 3
Yang Bajik Akar. Fatau example,
Mindfulness and Compassion.
Faktor Mental / Cetasika
1. Yang Tak Bajik (14) :
Ini berhubungan dengan 3 akar
kejahatan. Sebagai contoh,
Kecemburuan dan Keegoisan.
2. Yang Bajik (25) :
Ini berhubungan dengan 3 akar
kebajikan. Sebagai contoh,
Kewaspadaan dan Belas kasih.
Proses pemikiran terakhir
Menurut Theravada Abhidhamma, momen
pemikiran terakhir sebelum kematian adalah
sangat penting karena menentukan tujuan dan
kondisi dari kehidupan yang akan datang.
Therefataue, a person who has done
much good in his life, may have an
unfatautunate rebirth due to an adverse
last thought moment, and vice versa.
Proses pemikiran terakhir
Menurut Theravada Abhidhamma, momen
pemikiran terakhir sebelum kematian adalah
sangat penting karena menentukan tujuan dan
kondisi dari kehidupan yang akan datang.
Oleh sebab itu, seseorang yang telah banyak
berbuat kebajikan dalam hidupnya, bisa
memperoleh kelahiran ulang yang tidak
beruntung sehubungan dengan momen
pemikiran terakhir yang kurang baik, dan
sebaliknya.
Proses pemikiran terakhir
Akan tetapi, hal ini berlawanan dengan
prinsip dasar dari kamma bahwa suatu momen
pemikiran tunggal dapat menggantikan
kebajikan yang telah dilakukan seumur
hidupnya, atau sebaliknya, kejahatan yang
telah dilakukan seumur hidupnya.
In any case, it is impossible to control
atau predict Proses pemikiran terakhir as
there are billions of thought moments
arising and passing away every second.
Proses pemikiran terakhir
Akan tetapi, hal ini berlawanan dengan
prinsip dasar dari kamma bahwa suatu momen
pemikiran tunggal dapat menggantikan
kebajikan yang telah dilakukan seumur
hidupnya, atau sebaliknya, kejahatan yang
telah dilakukan seumur hidupnya.
Dalam kasus apapun, tidak mungkin untuk
mengendalikan atau melamarkan momen
pemikiran terakhir karena terdapat milyaran
dari momen pemikiran yang muncul dan
lenyap setiap detiknya.
Proses pemikiran terakhir
Nampaknya, lebih memungkinkan bahwa
seseorang yang telah banyak berbuat
kejahatan akan memiliki kamma buruk dari
momen pemikiran terakhir yang tidak bajik,
daripada kondisi kematian, yang menuntun
pada kelahiran ulang yang kurang beruntung.
In the same way, a person who has done
many good things, will very likely have the
good kamma of a Yang Bajik last thought
moment, leading to a fatautunate rebirth,
despite the conditions of death.
Proses pemikiran terakhir
Nampaknya, lebih memungkinkan bahwa
seseorang yang telah banyak berbuat
kejahatan akan memiliki kamma buruk dari
momen pemikiran terakhir yang tidak bajik,
daripada kondisi kematian, yang menuntun
pada kelahiran ulang yang kurang beruntung.
Dengan cara yang sama, seseorang yang telah
banyak berbuat kebajikan, akan
memungkinkan untuk memiliki kamma baik
dari momen pemikiran terakhir yang bajik,
yang menuntun pada kelahiran ulang yang
Bentuk / Rupa
All matter is comprised of 4 elements, in
varying degrees, which are the building
blocks of all material things :
1.
2.
3.
4.
Earth element : Solidity
Water element : Fluidity
Fire element : Temperature
Wind element : Motion
Bentuk / Rupa
Semua materi terdiri dari 4 elemen, dalam
kadar yang berbeda, yang merupakan balok
pembangun dari semua hal-hal material :
1.
2.
3.
4.
Earth element : Solidity
Water element : Fluidity
Fire element : Temperature
Wind element : Motion
Bentuk / Rupa
Semua materi terdiri dari 4 elemen, dalam
kadar yang berbeda, yang merupakan balok
pembangun dari semua hal-hal material :
1. Elemen tanah : Padat
2. Water element : Fluidity
3. Fire element : Temperature
4. Wind element : Motion
Bentuk / Rupa
Semua materi terdiri dari 4 elemen, dalam
kadar yang berbeda, yang merupakan balok
pembangun dari semua hal-hal material :
1. Elemen tanah : Padat
2. Elemen air : Cair
3. Fire element : Temperature
4. Wind element : Motion
Bentuk / Rupa
Semua materi terdiri dari 4 elemen, dalam
kadar yang berbeda, yang merupakan balok
pembangun dari semua hal-hal material :
1. Elemen tanah : Padat
2. Elemen air : Cair
3. Elemen api : Panas
4. Wind element : Motion
Bentuk / Rupa
Semua materi terdiri dari 4 elemen, dalam
kadar yang berbeda, yang merupakan balok
pembangun dari semua hal-hal material :
1. Elemen tanah : Padat
2. Elemen air : Cair
3. Elemen api : Panas
4. Elemen udara : Pergerakan
Abhidhamma
Walaupun Abhidhamma bukan merupakan
perkataan langsung dari Buddha, kebanyakan
dari elemennya yang penting dapat dijejaki
kedalam ajaran Beliau.
Therefataue, if placed in the proper
context, we should learn Abhidhamma to
broaden our knowledge and acquire
different perspectives of the Buddha’s
teachings.
Abhidhamma
Walaupun Abhidhamma bukan merupakan
perkataan langsung dari Buddha, kebanyakan
dari elemennya yang penting dapat dijejaki
kedalam ajaran Beliau.
Oleh sebab itu, jika ditempatkan dalam
konteks yang sesuai, kita harus mempelajari
Abhidhamma untuk meluaskan pengetahuan
kita dan memperoleh berbagai perspektif
ajaran Buddha.
Abhidhamma
Pengetahuan Abhidhamma berguna untuk
meditasi, terutama praktisi dari meditasi
Vipassana.
Mataue impatautantly, it is useful and
applicable fatau our daily lives. It can
help us to see our own states of mind and
recognize whether they are Yang Bajik
atau Yang Tak Bajik. In this way, we can
be better Buddhists and people too.
Abhidhamma
Pengetahuan Abhidhamma berguna untuk
meditasi, terutama praktisi dari meditasi
Vipassana.
Lebih penting lagi, ia berguna dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Ia dapat membantu kita untuk melihat
keadaan mental kita sendiri dan mengenali
apakah mereka bajik atau tidak bajik.
Dipersiapkan oleh T Y Lee
www.justbegood.net
Download