(SD dan MI) Modul Pelatihan 4: IPA

advertisement
USAID Prioritizing Reform, Innovation, and
Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators, and Students (USAID PRIORITAS)
MODUL IV
PRAKTIK YANG BAIK DI SEKOLAH DASAR/MADRASAH
IBTIDAIYAH – PEMBELAJARAN IPA
[Training Module IV - Good Practices in The Primary School: Teaching
Science]
Contract AID-497-C-12-00003
March 2017
Prepared for
USAID/Indonesia
Prepared by
RTI International
3040 Cornwallis Road
Post Office Box 12194
Research Triangle Park, NC 27709-2194
RTI International is a registered trademark and a trade name of Research Triangle Institute.
The authors’ views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the United
States Agency for International Development or the United States Government.
PRAKTIK YANG BAIK
DI SEKOLAH DASAR dan
MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD dan MI)
Modul Pelatihan 4: IPA
Maret 2017
Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United
States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini
merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and
Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan
tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.
Pengantar
Pengantar
Daftar Isi
Halaman
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Unit 4
Unit 5
Unit 6
Tata Surya
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Energi dan Perubahannya
Sistem Pernafasan Manusia
Listrik dan Magnet
Perkembangbiakan Tumbuhan
1
19
51
75
105
125
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV
v
Pengantar
Pengantar
Kata Pengantar
Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan
Pemerintah Indonesia dilaksanakan untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang
bermutu. Untuk mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan
program pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan
kelompok kerja di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas
ini adalah guru dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala
sekolah, komite sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten
terpilih di tujuah propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan
melalui kerja sama dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK
sebagai penyedia layanan untuk pendidikan dalam jabatan.
Modul IV yang digunakan dalam pelatihan ini berfokus pada isi/materi mata pelajaran
daripada metodologi seperti modul-modul sebelumnya (Modul I, II, dan III). Materi tersebut
meliputi mata pelajaran: Literasi kelas awal, IPA, dan Matematika (SD/MI); Bahasa Indonesia,
IPA, dan Matematika (SMP/MTs) dan tertuang dalam modul terpisah untuk tiap mata
pelajaran dan jenjang sekolah tersebut. Jadi, modul IV ini berjumlah 6 modul, 3 buah untuk
SD/MI dan 3 buah untuk SMP/MTs.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah ini memuat
materi yang terkait Biologi dan Fisika.
Pemilihan materi dalam modul IPA ini pada umumnya berdasar pada miskonsepsi (salah
paham), kesulitan siswa dalam memahami, dan/atau kesulitan guru dalam mengajarkan
konsep dalam materi tersebut. Dengan demikian, pelatihan yang menggunakan modul ini
diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman guru terkait materi tersebut
sehingga masalah miskonsepsi atau kesulitan yang dialami guru dalam mengajarmateri itu
sedikit demi sedikit dapat diatasi. Secara garis besar, modul ini berisi materi-materi berikut.
Unit 1: Tata Surya. Pada unit ini dibahas posisi dan pergerakan bumi, bulan, dan
matahari; peristiwa siang dan malam; peristiwa bulan penuh dan bulan tidak penuh;
peristiwa gerhana bulan dan gerhana matahari. Peserta diminta membuat model system tata
surya.
vi
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV
Pengantar
Pengantar
Unit 2: Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Pada unit ini, peserta diajak untuk
mengamati berbagai tumbuhan (monokotil maupun dikotil) secara utuh (akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji) untuk mengetahui struktur dan fungsi organ dari tumbuhan tersebut.
Kegiatan pembelajaran dalam pelatihan sesi ini dilaksanakan secara ‘jigsaw’.
Unit 3: Energi dan Perubahannya. Pada unit ini dibahas pola penggunaan dan
perpindahan energi, antara lain energi listrik menjadi energi panas dan energi listrik menjadi
energi gerak. Peserta melakukan percobaan untuk menguji energi alternatif. Mendahului
percobaan, peserta mengamati video tentang sumber energi dan perubahannya. Di akhir,
peserta diberi bahan bacaan sebagai pengayaan.
Unit 4: Sistem Pernafasan Manusia. Unit ini membahas organ pernafasan dan
fungsinya. Peserta diajak membuat alat sederhana yang memperlihatkan organ paru-paru
dan bagaimana organ tersebut berproses ketika kita bernafas. Kegiatan memperlihatkan
pula bagaimana asap rokok memberikan dampak pada paru-paru. Di akhir, peserta diberi
bahan bacaan tentang ‘Organ dan fungsi system pernafasan manusia’
Unit 5: Listrik dan Magnet. Pada unit ini, peserta diajak melakukan percobaan untuk
menemukan gejala listrik statis, syarat-syarat terjadinga arus listrik, sifat-sifat magnet, garis
gaya magnet. Di akhir peserta diberi bahan bacaan terkait listrik dan magnet.
Unit 6: Perkembangbiakan Tumbuhan. Pada unit ini, setelah peserta berurun gagasan
tentang apa, mengapa, dan bagaimana cara tanaman berkembang biak, peserta
mengidentifikasi cara perkembangbiakan pada tumbuhan, menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara stek dan cara cangkok. Di
akhir, peserta diberi bahan bacaan tentang perkembangbiakan pada tumbuhan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV
vii
Pengantar
Pengantar
JADWAL PELATIHAN
Berikut adalah contoh Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Provinsi.
Jadwal Pelatihan untuk Pelatih (ToT) Modul 4 Provinsi – IPA SD/MI
Waktu
Unit
Materi
Keterangan
Hari - 0 (Persiapan)
08.00 – 09.00
Penjelasan umum tim penyusun modul dan
fasilitator
Tim fasilitator melakukan persiapan ToT:
09.00 – 17.00
- Bedah modul dan memahami langkah setiap
unit,
- cek kelengkapan hand-out dan Power Point,
- mengatur ruang,
- mengecek perlengkapan lainnya,
- Gladi bersih pembukaan, dll.
Hari 1
Pembukaan
08.00 – 08.20
a. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (5’)
b. Sambutan Penjelasan program daan modul
oleh perwakilan USAID PRIORITAS (10’)
Doa dan penutup (5’)
08.20 – 08.45
-
Kontrak belajar
-
Penjelasan modul 4 IPA SD/MI
08.45 – 10.15 Unit 1
Sistem Tata Surya
10.15 – 10.45
Istirahat
10.45 – 11.15
Sistem Tata Surya (lanjutan)
11.15 – 12.15 Unit 2
Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan
12.15 – 13.15
Isama
13.15 – 14.15
Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan
(lanjutan)
14.15 – 15.15 Unit 3
Energi dan Perubahannya
15.15 – 15.30
Istirahat
15.30 – 16.30
viii
Energi dan Perubahannya (lanjutan)
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV
Pleno
2 Ruang untuk 2 kelompok
(SD/MI dan SMP/MTs)
(Siang hari peserta check
In)
Pengantar
Pengantar
Hari 2
08.00 – 10.00 Unit 4
10.00 – 10.15
10.15 – 12.15 Unit 5
Sistem Pernafasan Manusia
12.15 – 13.15
Isama
13.15 – 15.15 Unit 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
15.15 – 15.45
Penutupan
Istirahat
Listrik dan Magnet
Catatan:
ATK
Alat tulis kantor (ATK) yang diperlukan dalam pelatihan ini: Kertas plano/flipchart, karton
manila, HVS (putih, biru, hijau, kuning, pink), post-it warna-warni, selotip kertas, lem stick,
gunting sedang, cutter, penggaris plastik 30 cm, dan white-board marker. (Jumlah yang
dibutuhkan untuk tiap butir ATK harus dihitung tersendiri berdasarkan jumlah peserta
pelatihan).
TIK
Alat yang perlu ada untuk mendukung sesi presentasi di lokasi pelatihan adalah:
a. Proyektor LCD
b. Laptop atau desktop untuk presentasi
c. Layar proyektor LCD
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI - IV
ix
UNIT 1
Tata Surya
UNIT 1
TATA SURYA
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
1
UNIT 1
2
Tata Surya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
UNIT 1
TATA SURYA
(120 Menit)
Pendahuluan
Apakah Bumi, Bulan, dan Matahari
posisinya satu sama lain selalu tetap?
Bagaimana
masing-masing
mereka
bergerak? Mengapa ada siang dan ada
malam? Mengapa Matahari seolah-olah
bergerak dari timur ke barat? Mengapa
bulan kadang-kadang nampak kecil dan
kadang-kadang nampak besar (bulat
penuh)?
Untuk
dapat
memahami
beberapa fenomena dan menjawab
Siswa saat bermain peran tentang proses
pertanyaan di atas, maka siswa SD/MI terjadinya gerhana matahari dan bulan. Ada yang
perlu diperkenalkan tata surya yang berperan sebagai bumi, bulan dan matahari.
merupakan pembahasan materi pada unit
ini.
Kompetensi
Dasar
materi
pembelajaran IPA di kelas VI di antaranya adalah mendeskripsikan sistem tata surya,
Matahari sebagai pusat tata surya serta posisi dan karakteristik anggota tata surya serta
peristiwa rotasi dan revolusi bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. mendeskripsikan karakteristik anggota tata surya
2. membuat model sistem tata surya berdasarkan skala.
Petunjuk Umum
Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,
yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan tema/topik.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
3
UNIT 1
Tata Surya
Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi tata surya dan sesuai dengan level kelas
guru dan siswa.
Sumber dan Bahan
1. Bahan bacaan 1
2. Video tentang tata surya
3. Lembar Kerja 1.1: Identifikasi karakteristik anggota sistem tata surya
4. Lembar Kerja 1.2 : Klasifikasi planet
5. Lembar Kerja 1.3 : Besaran-besaran planet dalam sistem tata surya
6. Lembar Kerja 2.1 : Memperkirakan jarak dari benda langit ke Matahari
7. Informasi Tambahan
8. ATK
Waktu : 120 menit
Garis Besar Kegiatan
Introduction
5 menit
Connection
10 menit
Application
90 menit
Reflection
10 menit
Extension
5 menit
Fasilitator
menjelaskan:
• latar belakang
• tujuan
• garis besar
kegiatan
Melakukan
curah pendapat
tentang tata
surya
Kegiatan 1
Mendeskripsikan
karakteristik sistem
tata surya
Peserta menceritakan
kembali secara ringkas
tentang anggota tata
surya, pengelompokan
planet dan
pengklasifikasian ciri
planet
Peserta diminta
untuk membaca
bahan bacaan dan
mengembangkan
model tata surya
dalam bentuk 3 D.
4
Kegiatan 2
Membuat model
sistem tata surya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
Perincian Langkah-Langkah Kegiatan
Fasilitator memastikan peserta duduk dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6
orang (disesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan).
I
Introduction (5 menit)
Fasilitator memberikan penjelasan tentang latar belakang, tujuan pembelajaran dan langkah
kegiatan.
Fasilitator menyampaikan berbagai fenomena tentang tata surya.
 Bayang-bayang tiang bendera di depan sekolah jika kita perhatikan panjangnya tidak
sama dari jam ke jam.
 Arah kecondongan tidak sama untuk bulan yang berbeda.
 Peristiwa gerhana baik bulan maupun matahari tidak dapat disaksikan di setiap tempat
di permukaan bumi.
 Pasang surut air laut memungkinkan kita dapat menikmati indahnya pasir-pasir pantai.
 Bumi, Bulan, dan Matahari adalah anggota tata surya.
C
Connection (10 menit)
Fasilitator melakukan curah pendapat dengan peserta, melalui pertanyaan:
1. Apakah Bumi, Bulan, dan Matahari posisinya satu sama lain selalu tetap?
2. Bagaimana karakteristik anggota tata surya?
Jawaban peserta cukup dituliskan pada kertas plano dan tidak perlu dibahas.
A
Application (90 menit)
Kegiatan 1: Mendeskripsikan Karakteristik Sistem Tata Surya (50
menit)
Fasilitator memandu peserta dengan tahapan sebagai berikut:
• Peserta diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang
• Fasilitator menayangkan video tentang sistem tata surya (untuk kelas 6 SD), peserta
diminta mengamati video tersebut dipandu dengan pertanyaan dan petunjuk dari
fasilitator
1. Planet-planet apa sajakah yang termasuk dalam sistem tata surya kita?
2. Bagaimana ciri-ciri dari masing-masing planet?
3. Planet apa yang terbesar dan terjauh dari pusat tata surya?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
5
UNIT 1
Tata Surya
Fasilitator membagikan bahan bacaan tentang sistem tata surya (Bahan Bacaan 1).
Dalam kelompok, setiap peserta membaca planet yang berbeda kemudian
informasinya dilaporkan ke kelompok.
Peserta diminta mengidentifikasi karakteristik sistem tata surya dengan menggunakan
LK 1.1 : Identifikasi anggota sistem tata surya, LK 1.2 : Klasifikasi planet, dan LK 1.3 :
Besaran-besaran planet dalam sistem tata surya.
Peserta diminta mendiskusikan hasil identifikasi dengan anggota kelompoknya.
Hasil diskusi di kelompok dituliskan pada kertas plano dan dipresentasikan.
•
•
•
•
Kegiatan 2 (40 menit): Membuat Model Sistem Tata Surya
Berdasarkan Skala
Fasilitator memandu peserta dengan cara:
• Membagikan LK 1.4 : Jarak dari benda langit ke Matahari.
• Meminta peserta mengidentifikasi jarak dari benda langit ke Matahari berdasarkan
bacaan 1.
• Mendiskusikan hasil identifikasi di dalam kelompok.
• Peserta diminta mendiskusikan model skala sistem tata surya.
• Menggambar model susunan tata surya berdasarkan skala di kertas plano.
• Mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dengan karya kunjung, setiap kelompok
diwakili 2 orang.
R
Reflection (10 menit)
Fasilitator mengajak peserta merefleksikan mengenai tata surya dengan mengajukan
pertanyaan :
1. Pengetahuan dan atau kemampuan apa yang Anda peroleh setelah mengikuti unit ini?
2. Menceritakan kembali secara ringkas tentang:
 Anggota tata surya
 Pengelompokan planet
 Pengklasifikasian ciri planet
3. Apa sajakah hal-hal yang masih perlu diperjelas?
E
Extension (5 menit)
Fasilitator menegaskan kembali bahwa:
• Pembelajaran tata surya akan lebih efektif jika kita menggunakan aktivitas dan alat
peraga yang konkrit
• Coba lakukan kegiatan untuk model lintasan planet dalam tata surya
6
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
Lembar Kerja 1.1
Identifikasi karakteristik anggota sistem tata surya
Klasifikasi Anggota Tata Surya
Tugas
Planet
Asteroida
Satelit
Komet
Meteor
Definisi
Contoh
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
7
UNIT 1
Tata Surya
Lembar Kerja 1.2
Klasifikasi Planet
Beri Tanda √ pada kolom yang sesuai
Kategorisasi
Berdasarkan letaknya
Letak terhadap
orbit Mars
terhadap orbit bumi
No
Nama
Planet
P.Inferior
P.Superior
P.
Dalam
1
2
3
4
5
6
7
8
Ukuran
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
P.Luar
P.Terrestrial
P.Jovian
UNIT 1
Tata Surya
Lembar Kerja 1.3
Besaran-besaran planet dalam tata surya
No.
Nama Planet
Jarak dari
Matahari
Kala Rotasi
Kala
Revolusi
Massa
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
9
UNIT 1
Tata Surya
Lembar Kerja 1.4
Membuat model susunan tata surya berdasarkan skala

Peserta menentukan satuan yang akan digunakan untuk menunjukkan jarak

Menuliskan konversi antara AU dengan satuan yang digunakan dalam model
Data Sistem Tata Surya
Benda Langit
Jarak dari Matahari (AU)
Merkurius
0,39
Venus
0,72
Bumi
1,00
Mars
1,52
Yupiter
5,20
Saturnus
9,54
Uranus
19,19
Neptunus
30,07
10
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
Bahan Bacaan
Sistem tata surya terdiri dari 8 planet dan banyak benda lain yang mengorbit Matahari,
dan semuanya berada dalam medan gravitasi Matahari. Planet dalam sistem tata surya
beredar mengelilingi Matahari dalam orbit elips. Sebagian besar orbit planet berbentuk
sedikit elips atau hampir berbentuk lingkaran. Orbit Planet Merkurius berbentuk elips.
Sebelum membahas mengenai anggota tata surya, berikut ini diuraikan tentang
pengukuran jarak di alam semesta.
Mengukur jarak di ruang angkasa
Jarak di ruang angkasa sulit untuk digambarkan karena ruang angkasa begitu luas. Jika
saudara akan mengukur panjang pensil dan jarak dari rumah ke sekolah, apakah
menggunakan alat ukur yang sama? Unit yang lebih luas digunakan untuk mengukur jarak
yang lebih panjang. Jika akan menggunakan alat yang sama misalnya penggaris dengan
satuan cm untuk mengukur jarak dari rumah ke sekolah, maka kemungkinan besar yang
akan terjadi adalah pengukur akan lupa berapa ukurannya padahal masih di tengah
perjalanan, dan jika hal ini tidak terjadi maka hasilnya adalah angka dengan digit yang
sangat banyak.
Unit Astronomik
Kilometer dapat juga digunakan untuk mengukur jarak antar tempat di Bumi. Di ruang
angkasa diperlukan satuan yang lebih besar. Sebagai contoh 1 satuan astrnomi atau
astronomical unit (AU)= 150 juta km, yang merupakan jarak rerata dari Bumi ke
Matahari. AU digunakan untuk mengukur jarak antar benda di sistem tata surya.
Sistem Tata Surya
 Sistem yang terdiri dari matahari dan sejumlah benda angkasa yang terikat secara
gravitasional dengan matahari, yaitu Planet-planet, satelit, komet, planet minor
atau asteroid, meteroida dan gas serta partikel mikroskopik antar planet
Lintasan planet :
 Berbentuk elips dengan eksentrisitas kecil (mendekati nol), sehingga mendekati
bentuk lingkaran.
 Kecuali Pluto yang memiliki eksentrisitas paling besar (0,249)
 Eksentriitas merupakan bilangan yang menunjukan kepipihan suatu elips, semakin
besar eksentrisitasnya, maka semakin pipih elipsnya. (0 < e< 1)
Satuan Jarak :
 Jarak Rata-rata Bumi-Matahari adalah 149.680.000 km.
 Jarak tersebut dijadikan sebagai standar satuan jarak dalam astronomi.
 Didefinisikan bahwa 1 SA = 149.680.000 km
 Jarak Bumi-Matahari kurang lebih 400 kali jarak Bumi-Bulan
 Garis tengah Matahari kurang lebih 400 kali garis tengah Bulan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
11
UNIT 1
Tata Surya
Klasifikasi Planet :
 Berdasarkan letaknya terhadap orbit bumi:
 Planet inferior
 Planet Superior
 Berdasarkan letaknya terhadap orbit Mars:
 Planet dalam
 Planet Luar
 Berdasarkan ukurannya:
 Planet Terrestrial
 Planet Jovian
Satelit :
 Benda angkasa yang bergerak (berevolusi) mengitari suatu planet
 Kebanyakan satelit mengitari planet induknya dari barat ke timur dan bidang
orbitnya ada dalam bidang ekuator satelit induknya.
 Hampir semua planet memiliki satelit, kecuali Mercurius dan Venus
 Jupiter dan Saturnus memiliki satelit terbanyak: 16
 Uranus: 5
 Neptunus dan Mars : 2
 Total 42
 6 satelit yang besarnya lebih besar/sama dengan bulan: Io, Europa, Ganymade dan
callisto (satelit jupiter), Titan ( satelit saturnus), dan Triton (satelit Neptunus).
 Ganymade merupakan satelit terbesar dalam tata surya (diameter: 5270 km)
 Titan adalah satu-satunya satelit yang memiliki Atmosfer.
Komet :
 Komet/bintang berekor: merupakan objek yang munculnya secara tiba-tiba,
penampakannya umumnya disertai dengan jumbai cahaya
 Merupakan kumpulan gas yang beku dengan partikel padat sebagai intinya.
 Beredar mengitari Matahari dalam orbit elips dengan eksentrisitasnya yang sangat
besar.
 Ketika dekat dengan matahari komet menjadi panas, sebagian materinya menguap
membentuk awan gas yang bercampur debu menyelubungi inti, ini disebut koma.
 Partikel yang mengelilingi koma bersama inti membentuk kepala komet.
 Semakin dekat matahari, tekanan radiasi dan angin ion matahari mendorong
partikel dan gas menjauh dan membentuk ekor komet.
 Terdapat orbit komet dengan eksentrisitas mendekati satu, menyerupai parabola,
sehingga periode orbitnya hingga jutaan tahun
 Beberapa komet memiliki eksentrisitas rendah sehingga periodenya dapat
ditentukan, ia disebut sebagai komet periodik:
 Hally (76 thn), Biela (7 tahun), Encke (3,3 thn)
 Biela ditemukan pada tahun 1772, pada kemunculannya tahun 1846 terpecah
menjadi dua komet, setelah itu tidak muncul lagi.
Asteroida/Planet Minor
 Terdiri dari puluhan ribu planet kecil dengan ukuran pada kisaran beberapa km
 Asteroid terbesar adalah Ceres (diameter: 1035 km)
12
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
 Bergerak dari barat ke timur dalam orbit elips dengan eksentrisitas hampir sama
dengan bumi.
 Berada pada jarak 2,5 sampai 3 AU dari matahari dengan periode 4-6 tahun
 Terletak antara orbit mars dan jupiter
Meteroida :
 Benda-benda kecil yang mengelilingi matahari, keberadaannya baru diketahui
ketika benda tersebut memasuki atmosfir bumi dan memanas karena gesekan.
 Uap bercahaya yang dihasilkan nampak seperti bintang yang bergerak di langit,
gejala ini dinamakan meteor.
Asal mula meteor :
 Meteorid Asteroidal/keplanetan:
 Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan periode pendek,
terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola periode
tertentu)
 Meteorid Kekometan:
 Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang sangat pipih dan
sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi memotong
orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor
 Meteorid Parabolis:
 Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi masuk anggota tata
surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain.
Karakteristik Planet-planet anggota sistem tata surya :
1. Merkurius
a. Terdekat dengan matahari (± 58 x 106 km)
b. Perrmukaannya mirip dengan bulan
c. Mengelilingi matahari 88 hari sekali (revolusinya)
d. Satu kali berputar rotasinya 59 hari
e. Massanya 0,52 kali massa bumi dan diameternya 4867 km
f. Permukaannya berkepundan akibat tumbukan meteor dan atmosfernya tipis
dan tidak memiliki satelit
2. Venus
a. Jaraknya 108 x 106km
b. Planet yang terdekat dengan bumi
c. Bersuhu tinggi
d. Rotasinya 243 hari
e. Massanya 0,815 x bumi dan diameternya 12383 km
f. Disebut bintang timur, atau bintang pagi atau bintang fajar, karena tampak
disebelah timur sebelum matahari terbit.
g. Disabut bintang barat, atau bintang senja atau bintang malam karena
tampak di sebelah barat pada sore hari
h. Tidak memiliki satelit
3. Bumi
a. Jaraknya 150 juta kilometer yang disebut satuan astronomi Angstrom
b. Ada kehidupan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
13
UNIT 1
4.
5.
6.
7.
8.
Tata Surya
c. Rotasinya 23 jam 56 menit (dibulatkan 24 jam) yang disebut satu hari
d. Massa 5,98 x 1024kg volumenya 1021km3, dan massa jenisnya 5,5 x 103kg/m3
e. Revolusinya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau 365,25 hari
f. Memiliki satu satelit yangbernama bulan.
Mars
a. Berdiameter 6803 km (1/2 diameter bumi)
b. Disebut bintang merah karena pada malam har berwarna merah
Tata Surya, Bumi, dan Matahari 4
c. Revolusinya 687 hari
d. Memiliki satelit yang bernama Phobos dan Delmos
e. Rotasinya 24,6 jam
f. Massanya 0,108 x massa bumi
g. Berjarak 228 x 106km dari matahari
h. Kemungkinan ada air
Yupiter
a. Planet terbesar dan berjarak 778 x 10 6km
b. Berdiameter 139503 km
c. Kala rotasinya 9,9 jam
d. Kala revolusinya 11,9 tahun
e. Massanya 317,900 x massa bumi
f. Memiliki 16 satelit
Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali
diameter bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini
diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat
tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus
memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan
Uranus
Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi.
Akan tetapi, William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus merupakan planet
ketiga terbesar setelah Jupiter dan Saturnus. Diameter Uranus hampir empat kali
diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya yang sangat jauh dari
bumi serta Atmosfernya sangat tebal, Uranus angat sulit diamati dari bumi. Uranus
dikelilingi lima buah satelit dan yang paling besar adalah Titania
Neptunus
Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin.
Planet ini tampak seperti kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama.
Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin
daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua buah satelit,
yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit terbesar.
Sumber: Biggs, A. (2005)&Karttunen, H. ,dkk. 2007
14
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
Referensi
Anonim 1.-. Gerak Edar Bumi dan Bulan. Diunduh dari
sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Anonim 2. -. Tata surya. Diunduh dari http://www.zonasiswa.com/2014/07/tata-suryateori-terbentuknya-anggota.html
Biggs, A., etc. 2008. Science. Level Green. Columbus: Glencoe
Biggs, A., etc. 2005. Science. Level Red. Columbus: Glencoe
Feather Jr., R.M., & Dinah Zike. 2005. Earth Materials and Processes. Columbus: Glencoe
Karttunen, H. ,dkk. 2007. Fundamental Astronomy. NewYork: Springer.
S. Desli Suiryanti. 2012. Gerakan Bumi, Bulan, dan Matahari. Diunduh dari
fisikadahsyat.blogspot
Wahono, dkk. 2010. Siap Menghadapi UASBN SD. Jakarta: Grasindo
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
15
UNIT 1
Tata Surya
MATERI PRESENTASI UNIT 1
16
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 1
Tata Surya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
17
UNIT 1
18
Tata Surya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
UNIT 2
STRUKTUR DAN FUNGSI
TUBUH TUMBUHAN
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
19
UNIT 2
20
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
UNIT 2
STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN
(120 Menit)
Pendahuluan
Tumbuhan merupakan salah satu
dari makhluk hidup yang tidak
dapat
dipisahkan
dengan
manusia.
Tidak
satupun
tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai contoh khusus yang
dapat
mewakili
struktur
tumbuhan secara keseluruhan.
Akar,
batang
dan
daun
merupakan organ pokok pada
tumbuhan, sedangkan bunga,
buah, dan biji merupakan organ
Siswa sedang mengamati bentuk-bentuk tulang daun, membuat
khusus pada tumbuhan. Organ- laporan hasil pengamatan, dan mempresentasikannya.
organ tumbuhan (akar, batang,
daun, dan bunga), memiliki
struktur yang sesuai dengan fungsinya. Akar berfungsi untuk menyokong tumbuhan,
menyerap air dan garam dari tanah dan menyimpan cadangan makanan. Batang, berfungsi
memindahkan air, garam tanah dan hasil fotosintesis. Daun merupakan organ utama bagi
fotosintesis. Unit ini akan membahas struktur dan fungsi organ-organ pada tumbuhan.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi bentuk dan fungsi bagian organ-organ tumbuhan
2. menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian organ
tumbuhan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
21
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Petunjuk Umum
Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,
yaitu seperangkat alat/bahan percobaan utamanya mempersiapkan berbagai tumbuhan
atau sumber belajar yang sesuai, selain itu fasilitator perlu menyiapkan berbagai bahan
bacaan sesuai dengan tema/topik. Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi struktur
dan fungsi organ tumbuhan dan sesuai dengan level kelas guru dan siswa.
Sumber dan Bahan
Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:
1. Presentasi (PowerPoint).
2. Lembar Kerja Peserta 2.1, 2.2, dan 2.3
3. Informasi Tambahan.
4. Video tentang struktur dan Fungsi Tumbuhan
5. ATK: Kertas flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.
6. Berbagai jenis tumbuhan (lengkap daun, batang, akar, bunga dan buah).
Waktu - 120 menit
Garis Besar Kegiatan
Introduction
5 menit
Connection
10 menit
Application
90 menit
Reflection
10 menit
Extension
5 menit
Fasilitator
menjelaskan:
• latar
belakang
• tujuan
• garis besar
kegiatan
Melakukan
curah pendapat
tentang struktur
tumbuhan akar,
batang, daun,
bunga, buah dan
biji dan
fungsinya.
 Kegiatan 1:
Pengamatan tumbuhan
lengkap struktur
tumbuhan dan fungsinya
 Kegiatan 2:
Pengamatan struktur
akar, batang, daun,
bunga, dan
buah.(Kelompok Ahli)
 Kegiatan 3:
Diskusi hasil kegiatan dan
presentasi hasil diskusi
(Kelompok Asal)
Peserta menjawab
pertanyaan:
• Apakah tujuan
sesi tercapai ?
• kesulitan
apakah yang
mungkin akan
dialami siswa?
Penguatan oleh
fasilitator
Peserta
merancang
pengamatan
berbagai
tumbuhan
sebagai tindak
lanjut dari
kegiatan
22
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Perincian Langkah-Langkah Kegiatan
I
Introduction (5 menit)
Pastikan peserta duduk dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang per kelompok
1. Fasilitator menjelaskan latar belakang kegiatan dan memperlihatkan tumbuhan yang
terdiri dari akar, batang dan daun.
2. Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini.
3. Fasilitator menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.
C
Connection (10 menit)
1. Fasilitator menggali pengetahuan awal peserta tentang struktur tumbuhan dan
fungsinya, misalnya:
a. Organ apakah yang dimiliki oleh tumbuhan?
b. Apa fungsi masing-masing organ pada tumbuhan?
2. Fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya, yaitu melakukan
pengamatan struktur tumbuhan.
A
Application (90 menit)
Kegiatan 1: Mengamati tumbuhan utuh (tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil)
1. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan materi yang
akan dibahas yakni 5 kelompok yang beranggotakan 5 peserta (menyesuaikan jumlah
peserta).
2. Fasilitator menyiapkan beberapa gambar tumbuhan yang akan diamati pada setiap
kelompok (Catatan: tumbuhan utuh secara morfologi yaitu daun, akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji).
3. Fasilitator membagikan LK dan meminta setiap kelompok untuk membaca serta
memahami isi yang ada pada LK.
4. Peserta mengamati struktur tumbuhan dan mendiskusikan fungsi dari organ
tumbuhan. (setiap kelompok mengamati tumbuhan yang berbeda secara utuh)
5. Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dengan karya kunjung setiap
kelompok diwakili 2 orang.
6. Fasilitator mengajak peserta untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran 1.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
23
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Catatan untuk Fasilitator
1
 Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silakan mencari
tumbuhan lain yang memiliki karakteristik sama. Jika tidak berkarakteristik
sama, akan ada bagian organ yang tidak teramati.
 Lembar kerja Sebanyak mungkin diisi berdasarkan pengamatan.
Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Ahli Struktur Tumbuhan
1. Fasilitator membagikan beberapa tumbuhan sesuai dengan nama kelompok.
2. Peserta mengamati struktur organ tumbuhan (Kelompok Ahli)
a. Kelompok I : Organ Akar
1. Peserta melakukan pengamatan struktur morfologi akar.
2. Peserta menggambarkan hasil pengamatan kelompok pada L.K 2.8 (bagianbagian akar: akar primer, akar sekunder, leher akar/pangkal akar, cabang akar,
batang akar, ujung akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar).
3. Mengamati sistem perakaran pada tumbuhan
Peserta mendiskusikan:
- Apa fungsi dari bagian-bagian akar (rambut akar, tudung akar)?
- Apa perbedaan struktur akar pada tanaman yang diamati?
b. Kelompok II: Organ Batang
1. Peserta mengamati struktur batang tumbuhan berdasarkan jenis batangnya
2. Peserta mengamati struktur batang berdasarkan bentuk penampang melintang
Gambar 2.1 Penampang Melintang Batang Dikotil dan Monokotil
c. Kelompok III: Organ Daun
1. Peserta diminta untuk melakukan pengamatan bagian-bagian daun yang telah
diberikan oleh fasilitator
2. Peserta melakukan pengamatan permukaan daun
3. Peserta melakukan pengamatan sistem penulangan daun: menjari, menyirip,
dan sejajar.
24
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
4. Berdasarkan susunan dan rangkaiannya daun terdiri dari beberapa susunan
daun, yaitu daun majemuk dan daun tunggal. Peserta melakukan pengamatan
susunan daun, lalu kelompokkan berdasarkan susunan daun tersebut.
d. Kelompok IV: Organ Bunga
Peserta melakukan diskusi:
a. Setelah menganalisis struktur bunga di atas, bagaimana kesimpulan Anda
tentang perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan struktur
bunga?
b. Apabila Anda menemukan suatu tumbuhan di sekitar yang belum dikenal
sebelumnya, bagaimana cara menentukan apakah tumbuhan itu dikotil atau
monokotil? Atau bukan keduanya?
c. Apakah bunga Bougenvil termasuk bunga sempurna atau tidak sempurna?
Kemukakan alasan Anda!
e. Kelompok V: Organ Buah dan Biji
1. Peserta mengamati struktur buah dan Biji
2. Peserta melakukan diskusi: Apa perbedaan struktur buah dan biji dari buah
yang diamati?
Catatan untuk Fasilitator
2
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari
tumbuhan lain yang memiliki karakteristik sama .
Kegiatan 3: Diskusi Kelompok Asal
1. Fasilitator meminta peserta untuk kembali ke kelompok asal.
2. Peserta mendiskusikan hasil kegiatan yang telah dilakukan di kelompok ahli.
3. Peserta menuliskan hasil diskusi pada kertas plano yang akan digunakan untuk
presentasi.
4. Fasilitator menunjuk kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil
pengamatan yang dilakukan dan meminta kelompok lain memberikan komentar
terhadap hasil kelompok yang presentasi.
5. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta akan
konsep yang telah dipelajari.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
25
UNIT 2
R
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Reflection (10 menit)
1. Fasilitator meminta peserta untuk membuat resume hasil kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan terkait:
a. Apa kegiatan inti dari pembelajaran yang telah dilakukan dapat membantu siswa
dalam memahami konsep materi struktur tumbuhan dan fungsinya?
b. Adakah yang dapat ditambahkan untuk lebih mengembangkan kemampuan
keterampilan berpikir ilmiah siswa?
2. Fasilitator memutar video tentang struktur tumbuhan dan fungsinya agar peserta
memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.
E


26
Extension (5 menit)
Fasilitator meminta peserta untuk mengamati beberapa tumbuhan yang lain seperti
kangkung, pepaya, bunga bougenvil, bunga kastuba.
Fasilitator mengemukakan pertanyan: Jika materi ini diditerapkan di kelas, adakah
kesulitan yang mungkin akan dialami siswa? Apa saja? Bagaimana upaya mengatasinya?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.1
Pengamatan Struktur Tumbuhan dan Fungsi
Nama Tumbuhan:
Organ Tumbuhan
Fungsi
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah dan Biji
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
27
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.2.1
b. Kelompok Ahli I : Organ Akar
Lembar Pengamatan Sistem Perakaran Tumbuhan
Nama
Tumbuhan
Perkembangan
Lembaga
Sifat dan Tugas Khusus
Serabut Tunggang Gantung Pengisap
Pembelit Nafas Tunjang Pelekat
Sirih
Benalu
Anggrek
Padi
Mangga
Cabe
Kangkung
Catatan:
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang memiliki
karakteristik sama.
Diskusikanlah!
- Apa fungsi dari bagian-bagian akar (rambut akar, tudung akar)?
- Apa perbedaan struktur akar pada tanaman yang diamati?
28
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.2.2
c. Kelompok Ahli II: Organ Batang
1. Peserta mengamati struktur batang tumbuhan berdasarkan jenis batangnya
L.K 2.2.2a Lembar Pengamatan Jenis Batang
Nama
Tumbuhan
Jenis Batang
Basah
Berkayu
Rumput
Mendong
Bayam
Mangga
Padi
Teki
Kangkung
Mawar
2. Peserta mengamati struktur batang berdasarkan bentuk penampang melintang
L.K 2.2.2b Lembar Pengamatan Bentuk Penampang Melintang Batang
Nama Tumbuhan
Bentuk Batang
Bulat
Bersegi/
Segitiga/
Segiempat
Pipih
Bambu
Rumput teki
Mangga
Catatan:
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang
memiliki karakteristik sama .
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
29
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.2.3
d. Kelompok Ahli III: Organ Daun
L.K 2.2.3a. Lembar Pengamatan Bagian-Bagian Daun
Nama
Tumbuhan
Bagian-Bagian Daun
Pelepah
Tangkai
Helaian
Daun
Lengkap/
tidak lengkap
Nangka
Mawar
Rumput teki
Jambu
Mangga
Bayam
L.K 2.2.3b. Lembar Pengamatan Tulang Daun
Nama
Tumbuhan
Penulangan Daun
Menyirip
Menjari
Sejajar
Melengkung
Singkong
Tebu
Sirih
Terong
Mangga
Catatan:
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang
memiliki karakteristik sama.
30
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.2.4
Lembar Pengamatan Struktur Bunga
e. Kelompok Ahli IV: Organ Bunga
Nama
Bunga
Organ Reproduksi
Benang
Putik
Sari
Warna
Mahkota
Bunga
Mahkota Bunga
Ada
Tidak
Jumlahnya
ada
Jenis Bunga
Sempurna
Tidak
Sempurna
Kembang
Sepatu
Mawar
Melati
Jagung
Terong
Catatan:
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang memiliki
karakteristik sama.
Diskusikanlah :
a. Setelah menganalisis struktur bunga di atas, bagaimana kesimpulan Anda tentang
perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan struktur bunga?
b. Apabila Anda menemukan suatu tumbuhan di sekitar yang belum dikenal sebelumnya,
bagaimana cara menentukan apakah tumbuhan itu dikotil atau monokotil? Atau bukan
keduanya?
c. Apakah bunga Bougenvil termasuk termasuk bunga sempurna atau tidak sempurna?
Kemukakan alasan Anda!
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
31
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.2.5
Lembar Pengamatan Struktur Buah dan Biji
f.
Kelompok Ahli V: Organ Bunga
Nama
Tumbuhan
Struktur Buah
Biji
Daging
Biji
Kulit
Berkeping
Satu
Berkeping
Dua
Catatan:
Apabila fasilitator tidak menemukan jenis tumbuhan pada LK silahkan mencari tumbuhan lain yang
memiliki karakteristik sama .
Diskusikanlah!
Apa perbedaan struktur buah dan biji dari buah yang diamati?
32
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Lembar Kerja 2.3
Membuat Peta Konsep Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Petunjuk!
Buatlah peta konsep Struktur Tumbuhan dan Fungsinya berdasarkan diskusi yang
dilakukan di kelompok Anda !
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
33
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Bahan Bacaan 2.1
STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
Di bumi ini terdapat 275.000 jenis tumbuhan dan tidak satupun tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai contoh khusus yang dapat mewakili struktur tumbuhan secara
keseluruhan. Akar, batang dan daun merupakan alat tubuh pokok (organ pokok) pada
tumbuhan, sedangkan Bunga, buah, dan biji merupakan organ khusus pada tumbuhan.
Berikut ini akan dibahas satu per satu tentang struktur dan fungsi alat-lat tubuh pada
tumbuhan.
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan
bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal
ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).
Struktur akar tersusun dari akar primer, akar sekunder, rambut akar, ujung akar dan
tudung akar (kaliptra). Rambut akar umumnya terbentuk didekat ujung akar dan berumur
pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar
berfungsi untuk memperluas daerah absorpsi mineral dan air dari dalam tanah. Tudung
akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. Bagian
luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam,yang didalamnya terdapat enzim
yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu,yang tidak mudah tembus oleh ujung
akar. Dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi
bangunan yang sangat kokoh sekalipun. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel
akar dari kerusakan akibat pertumbuhan akar menembus tanah.
Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut
daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona
pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti
xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
34
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Gambar struktur anatomi akar
Fungsi akar pada tumbuhan sangatlah bermacam ragam, di antaranya adalah sebagai
berikut ini.
 Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
 Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
Berikut ini adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar.
a. Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis
supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut
akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan
b. Korteks
Korteks tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang
antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
c. Endodermis
Endodermis berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel.
Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
d. Stele/silinder pusat
Stele atau silinder pusat di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengna proses yang di sebut dengan Imbibisi,
Difusi dan Osmosis. bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah
daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum
air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis),
korteks, endodermis, dan perisikel.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
35
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Sistem perakaran pada tumbuhan ada dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar
tunggang merupakan akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabangcabang lebih kecil. Akar serabut merupakan akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang banyak dengan
ukuran relatif sama.
Akar tunggang
Akar serabut
Struktur Akar Dikotil
Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik
tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem
mengelilinginya.Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur
kayu ke arah luar membentuk kulit.
Struktur Akar Monokotil
Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel
memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xilem dan floem mirip
dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki
kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara
berselang-seling.
Jenis-jenis Akar
Bentuk-bentuk perakaran pada tumbuhan menjadi salah satu faktor pembeda dalam
mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi. Pada saat biji berkecambah, bakal akar
(radikula) berkembang menjadi akar lembaga. Berdasarkan sistem perakarannya ini, akar
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
1) Akar serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut-serabut kelapa, kecil, dan panjang. Umumnya
tumbuhan monokotil memiliki akar serabut. Namun perakaran tumbuhan dikotil yang
36
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
diperbanyak secara vegetatif juga berupa akar serabut. Akar serabut terbentuk dari akar
lembaga yang mati dan tumbuh akar-akar baru yang memiliki ukuran yang relatif sama dan
keluar dari pangkal batang. Adapun menurut bentuknya, jenis jenis akar serabut dapat
dibedakan menjadi akar benang (contohnya padi), akar tambang (contohnya kelapa), dan
akar serabut besar (contohnya pandan).
2) Akar tunggang
Akar tunggang umumnya dimiliki oleh tumbuhan dikotil yang diperbanyak secara generatif
dengan biji. Perakaran tumbuhan dikotil mempunyai akar utama yang menghujam lurus ke
dalam lapisan tanah dan mempunyai percabangan di sisi-sisinya. Tumbuhan dengan akar
tunggang mempertahankan akar lembaganya sehingga berkembang menjadi akar primer
yang disebut dengan akar tunggang (radix primaria) yang memiliki percabangan.
Berdasarkan banyaknya percabangan, jenis jenis akar tunggang dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu akar tunggang tidak atau sedikit bercabang dan akar tunggang bercabang.
a. Tidak atau sedikit bercabang
Tumbuhan jenis ini memiliki akar tunggang tanpa percabangan atau hanya sedikit
bercabang. Akar tunggang jenis ini mempunyai bentuk yang khas, yaitu bentuk tombak
atau pena (fusiform) seperti pada wortel dan lobak, bentuk gasing seperti pada
bengkuang, serta bentuk benang seperti pada akar tanaman kratok.
b. Bercabang (ramosus)
Akar tunggang jenis ini memiliki percabangan yang banyak dan setiap percabangan
memiliki percabangan lagi sehingga memiliki zona perakaran yang lebih luas. Contohnya
pada pohon buah-buahan.
Jenis Jenis Akar Berdasarkan Fungsinya
Fungsi utama akar adalah sebagai organ penyerap air dan hara mineral. Namun, terdapat
fungsi lain dari akar tumbuhan. Menurut fungsinya tersebut, akar dibedakan menjadi:
1) Akar gantung atau akar udara (radix aereus)
Akar gantung terdapat di atas permukaan tanah, melekat pada batang, tumbuh menjuntai
ke arah tanah. fungsi dari akar gantung ini yaitu sebagai organ penyerap uap air dan gas,
tetapi jika sudah mencapai tanah dan masuk ke dalam tanah, akar ini berfungsi
sebagaimana akar pada umumnya. Contoh tanaman yang memiliki akar gantung ini yaitu
pohon beringin dan tanaman anggrek.
2) Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar ini membelit batang pokok tempat melekatnya tumbuhan. Contohnya dapat kita
temukan pada tumbuhan panili.
3) Akar nafas (pneutophora)
Akar nafas merupakan bagian akar yang tumbuh keluar dari batang bagian bawah, yang
sebagian menyembul keluar dan sebagian lagi tumbuh di dalam tanah. Bagian akar yang
menyembul keluar merupakan tempat masuknya udara melalui celah-celah permukaan
akar. Contoh tanaman yang memiliki akar nafas ini yaitu bakau dan pandan.
4) Akar pelekat akar (radix adligans)
Akar ini tumbuh, melekat dan memanjat pada batang. Contoh tumbuhannya yaitu sirih.
5) Akar penghisap (haustorium)
Akar ini mempunyai fungsi sebagai penyerap air, hara mineral, dan makanan dari batang
pohon yang ditumpangnya. Tumbuhan dengan akar ini hidup sebagai parasit, contohnya
seperti pada akar benalu.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
37
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
6) Akar tunjang
Akar ini tumbuh ke segala arah, berbentuk seperti serabut-serabut. Akar jenis ini dimiliki
oleh tumbuhan pandan.
7) Akar lutut
Sebagian akar ini tumbuh di atas tanah kemudian tertanam di dalam tanah, timbul
tenggelam seperti bentuk gelombang yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Contohnya
yaitu pohon tanjang.
8) Akar banir
Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan.
Contoh tumbuhan dengan akar ini yaitu sukun.
2. Batang
Batang merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai
penyangga. batang di susun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri
dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan
batang tipe rumput (kalmus).
Struktur batang secara umum berikut ini :
a. Epidermis
Epidermis tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi
epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
b. Korteks
Korteks tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat
banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
c. Stele (silinder pusat)
stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan
berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.
Struktur Batang Dikotil
Batang dikotil memiliki jaringan sebagai berikut ini:
1. Epidermis.
Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi
batang agar tidak kehilangan banyak air.
2. Korteks.
Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel
parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim
sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
3. Stele.
Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi
kekuatan pada batang. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
4. Berkas pembuluh.
Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut
zat.
5. Kambium.
Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami
penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem.
38
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan
floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut.
6. Floem.
Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem
adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
7. Xilem.
Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem
adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
2. Struktur Batang Monokotil
Sementara itu Untuk Struktur batang Monokotil tersusun atas beberapa jaringan di
antarnya adalah sebagai berikut ini.
1. Epidermis.
Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel
epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak
kehilangan air.
2. Meristem dasar.
Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang
belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
3. Berkas pembuluh.
Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki
tumbuhan dikotil.
Fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut ini.
 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
 Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
 Tempat penimbunan cadangan makanan.
 Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
3. Daun
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang memiliki fungsi utama sebagai pembuat
makanan melalui proses fotosintesis. selain itu juga Fungsi daun adalah sebagai tempat
keluarnya air dengan cara penguapan serta respirasi. Ada 5 struktur yang melapisi daun
mulai dari atas. Berikut ini kelima struktur tersebut.
1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi
dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5. Epidermis bawah, terdapat stomata.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
39
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Secara morfologi daun terdiri dari helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (folius). Daun yang memiliki helai, tangkai, dan pelepah disebut daun
lengkap. Pelepah daun berfungsi sebagai pelindung kuncup muda dan menguatkan batang
tanaman, membungkus batang. Contoh pisang, jahe. Tangkai daun merupakan bagian daun
mendukung helaiannya dan bertugas menempatkan helaian daun agar mendapatkan cahaya
matahari. Tangkai daun pada umumnya berbentuk silinder. tangkai daun ada yang
berbentuk bulat dan berongga, pipih dan tepinya melebar, bersegi, dan setengah lingkaran.
Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis tanaman.
Daun tumbuhan pada dikotil pada umumnya memiliki daun dengan susunan tulang, daun
menyirip dan menjari. Sedangkan untuk daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki
susunan tulang daun sejajar ataupun melengkung.
Bagian-Bagian Daun Dikotil
a. Epidermis.
Epidermis Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di
permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian
dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
b. Kutikula
melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula
adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
c. Stomata.
Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel
penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
d. Mesofil
Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan
pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
e. Urat daun.
Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
40
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
4. Bunga
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga
(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, “tumbuhan berbiji tertutup”). Pada bunga
terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik).
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang
diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga
memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang
khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Morfologi bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk
bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak
dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap
apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke
dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
c. Alat kelamin jantan berupa benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik
atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan
sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
5. Buah dan Biji
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
41
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk
dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena
itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut
buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Buah dalam arti botani dan arti pertanian atau pangan. Pada banyak spesies tumbuhan,
yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan
jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar
luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut
adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah
apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, ‘biji’ (juga
merupakan bulir!) jagung, ‘biji’ bunga-matahari, ‘biji’ lada, atau polong kacang tanah.
Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah
sejati.
Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh
masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Setiap bagian
tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau
banyak mengandung air dapat disebut buah.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayursayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun.
Namun demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan
sebagai buah-buahan, seperti ‘buah’ jambu monyet (yang sebetulnya merupakan
pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti
monyet membungkuk), ‘buah’ nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati
adalah isi buah nangka yang berwarna putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian
‘daging buah’ yang dimakan orang adalah tenda bunga), atau ‘buah’ nanas.
Pembentukan buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik,
serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.
42
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam
dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan
berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan
sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi
berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan
keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal),
benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga
buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada
sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat
dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp
(exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau
endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,
terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk
buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut
buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam
kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.
Tipe-tipe buah
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu
skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal
orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan
buah (misal: ‘biji’ jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu,
dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1. Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang
berisi satu biji atau lebih.
2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal
buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah
sirsak (Annona).
3. Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah
ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
43
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari
(Helianthus).
Buah Kering
Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas
bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau
seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal
berdaging. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens)
dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk
memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.
Buah padi (caryopsis)
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu
dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus
oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke
dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri
dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya
setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan
embrio.
Buah kurung (achenium)
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak
berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (‘biji’) bunga pukul empat (Mirabilis).
Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.
Buah keras (nux)
Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal
biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah
keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah
sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam
sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon
induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea)
dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga
memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak
terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:
44
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Buah berbelah (schizocarpium)
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan
sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih
terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang
tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan
lain-lain.
Buah kendaga
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing
memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu
daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak
Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak,
namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak
macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih;
jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan
bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio), anggrek (Orchidaceae).
‘Daging buah’ durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari
selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:
Buah bumbung
Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan
banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh
perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).
Buah polong
Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji;
sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka
menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polongpolongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).
Buah lobak
Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh
sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya
masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah
tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis Cruciferae.
Buah berdaging
Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak.
Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di
antaranya:
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
45
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Buah buni
Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar
(eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan
berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya adalah buni (Antidesma),
belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), tomat (Lycopersicum).
Buah mentimun
Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih
tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging
buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah
mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.
Buah jeruk
Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah.
Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga
karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembunggelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).
Buah batu
Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat
(seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal
dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera),
dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut.
Buah delima
Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat,
bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat
dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).
Buah ganda
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak
bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan
bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda.
Misalnya:
* buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
* buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
* buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
* buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).
46
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Buah majemuk
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah
ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga
pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah
majemuk, di antaranya:
* buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan
buah-buah jagung, bukan biji jagung.
* buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
* buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
* buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul
dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan
dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam
perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah
batu majemuk.
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena
pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang
turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian
utama buah ataupun bukan.
Buah tak berbiji
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivarkultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan
semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji
demikian biasa pula disebut sukun.
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni
proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi
bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk
sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas
tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi
karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan,
keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan
dan pembuahan secara normal.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
47
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Referensi
Campbell NA, Reece JB, Michael LC, Wasserman SA, Minorsky PV, Jackson RB. 2012.
Biologi,Edisi 8 Jilid 2. Alih Bahasa: Damaring TW, Editor: Wibi H.& Prinandita A.
Jakarta (ID): Erlangga.
Djumhana, dkk, 2006, Konsep Dasar Biologi untuk SD-Bahan Belajar Mandiri-edisi kesatu,
Bandung, UPI Press.
Warnita, dkk. Materi Ajar Matakuliah Botani-Morfologi. https://www.google.co.id/ Bahan Ajar
Botani.pdf (diakses tanggal 2 Juni 2016)
48
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 2
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
MATERI PRESENTASI UNIT 2
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
49
UNIT 2
50
Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
UNIT 3
ENERGI DAN
PERUBAHANNYA
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
51
UNIT 3
52
Energi dan Perubahannya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
UNIT 3
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
(90 Menit)
Pendahuluan
Energi merupakan aspek yang
sangat penting dalam kehidupan.
Perubahan bentuk energi banyak
ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya perubahan
energi listrik menjadi energi
panas, perubahan energi listrik
menjadi energi gerak, dan
sebagainya. Energi yang banyak
kita gunakan saat ini merupakan
berasal dari bahan bakar minyak
(BBM).
Guru sedang mendampingi siswa membuat roket dari
kertas untuk mempelajari energi angin.
Energi ini berasal dari fosil yang
suatu saat pasti akan habis, maka perlu dipikirkan pengganti BBM sebagai sumber energi
alternatif. Jadi kita harus selalu berupaya penghematan energi. Berkaitan dengan itu, perlu
diajarkan topik energi dalam kehidupan untuk siswa sekolah dasar. Kompetensi Dasar
materi pembelajaran IPA di kelas VI SD diantaranya adalah mempraktikkan pola
penggunaan dan perpindahan energi, yang akan dipelajari dalam unit ini.
Tujuan
1. Menjelaskan sumber dan perubahan energi
2. Merancang percobaan sederhana untuk menyelidiki perubahan energi
3. Menyelidiki adanya sumber energi alternatif
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
53
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Petunjuk Umum
Fasilitator perlu menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,
yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan tema/topik.
Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi IPA dan sesuai dengan jenjang kelas guru
dan siswa.
Sumber dan Bahan
Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:
1. Bahan bacaan tentang “energi dan perubahannya”
2. Tayangan PowerPoint unit
3. Alat dan bahan untuk praktik: kentang, jeruk nipis, mangga, tomat, masing-masing 6
buah, kabel secukupnya, 4 buah LED,12 buah penjepit buaya, 4 buah lempeng
tembaga/12 paku per kelompok, 4 buah lempeng seng/4 buah koin per kelompok,
voltmeter (sensivitas tinggi: millivolt atau microvolt).
4. ATK (Lem, gunting, kertas Plano, kertas HVS putih, spidol warna besar dan kecil)
Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat
dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.
54
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Garis Besar Kegiatan
Introduction
5 menit
Penjelasan
tentang:
-Latar
Belakang
Tujuan
Garis Besar
Kegiatan
Connection
10 menit
Urun gagasan
berkaitan
tentang materi
• Sumber
energi
• Perubahan
energi
• Sumber
energi
alternatif
P
Application
90 menit
Kegiatan 1
Menjelaskan sumber
dan perubahan energi
• Sumber dan
perubahan energi
Kegiatan 2.
Merancang dan
menyelidiki perubahan
energi dan sumber
energi alternatif
• Energi Alternatif dari
Buah-buahan
Reflection
10 menit
Melihat
ketercapaian
tujuan unit
1. Sumber
energi
2. Perubahan
energi
3. Sumber
energi
alternatif
Extension
5 menit
Fasilitator
memberi
penguatan dan
saran tindak
lanjut
Perincian Langkah-Langkah Kegiatan
I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menjelaskan latar belakang unit ini, yaitu:
1. Kompetensi Dasar materi pembelajaran IPA di kelas VI di antaranya adalah
mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi
2. Energi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan dan energi banyak
jenisnya
3. Perubahan energi banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
4. Energi BBM yang berasal dari fosil suatu saat pasti akan habis, maka perlu dipikirkan
pengganti BBM sebagai sumber energi alternatif
5. Guru perlu diberikan pemahaman pentingnya mempelajari materi tentang usaha dan
energi serta energi alternatif dalam kehidupan dan dapat menerapkannya di kelas
Fasilitator juga menjelaskan tujuan dan langkah-langkah kegiatan sesuai alur.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
55
UNIT 3
C
Energi dan Perubahannya
Connection (5 menit)
 Fasilitator mengajak peserta berdiskusi dan curah pendapat tentang pentingnya usaha
dan energi serta alternatifnya untuk kehidupan dan pendapat peserta dituliskan oleh
fasilitator di slide presentasi dengan didasarkan pada pertanyaan sebagai berikut:
 Apa yang dirasakan oleh tubuh kita setelah melakukan aktivitas berlari?
 Perubahan apa yang saja yang terjadi ketika kita bersepeda?
 Bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif?
A
Application (90 menit)
Peserta berada dalam kelompok mata pelajaran IPA. Peserta duduk dalam kelompok,
setiap kelompok dengan kurang lebih 5 atau 6 peserta. Fasilitator menjelaskan bahwa
dalam Tahap Aplikasi ini Peserta melakukan dua kegiatan, 1) Kegiatan Merancang
percobaan 2) Melakukan percobaan 3) Menganalisis dan mengkomunikasikan data dan
Kegiatan 4) Penguatan materi.
Catatan untuk Fasilitator
1
 Fasilitator hendaknya mencoba terlebih dahulu sebelum memberikan
fasilitasi kepada peserta;
 Bahan dan alat hendaknya disediakan secara LENGKAP agar kegiatan
percobaan/pengamatan berjalan baik.
Kegiatan 1 (45 menit)
1. Fasilitator membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
2. Fasilitator membagikan Lembar Kerja 2.1
3. Fasilitator menanyangkan video tentang sumber energi dan perubahannya dan peserta
diminta untuk memperhatikannya
4. Fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan hasil pengamatan video dengan
anggota kelompok dan menuliskannya pada kertas plano
5. Fasilitator meminta peserta untuk melakukan kunjung karya antar kelompok dengan
cara berputar searah jarum jam
6. Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan komentar pada kertas post-it dan
tempelkan
7. Fasilitator memberikan bahan bacaan tambahan sebagai pengayaan.
56
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Kegiatan 2 (45 menit)
Dalam kegiatan ini, peserta akan merancang percobaan terkait Percobaan Energi
Alternatif dari buah-buahan. Fasilitator menyampaikan kepada peserta tentang langkah
kegiatan yaitu merancang eksperimen/percobaan.
1. Fasilitator membagikan peserta ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5
orang dan meminta peserta merancang percobaan yang terkait sumber energi alternatif
dari buah-buahan.
2. Fasilitator menyiapkan bahan percobaan yang diperlukan dalam percobaan oleh peserta
dan dilakukan langkah-langkah berikut berdasarkan Lembar kerja.
3. Secara berkelompok, melakukan percobaan untuk menguji energi alternatif dari buahbuahan.
4. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur percobaan
pada lembar kerja berikut.
5. Fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan dalam Lembar
Kerja dengan anggota kelompok.
6. Fasilitator meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
7. Fasilitator meminta peserta membuat laporan eksperimen yang dituliskan dalam kertas
plano.
8. Fasilitator menayangkan video tentang sumber energi alternatif sebagai bahan
pengayaan.
R
Reflection (10 menit)
(1) Fasilitator mengajak perserta merefleksi ketercapaian tujuan unit ini. Refleksi
berpandu pada pertanyaan berikut ini:
a. Apakah tujuan dari unit ini tercapai?
b. Apa manfaat tema sumber energi, perubahan energi, dan sumber energi
alternatif dalam pembelajaran? Jelaskan !!
c. Apakah unit energi dan perubahannya yang dilatihkan ini dapat diterapkan di
sekolah?
(2) Fasilitator memberikan penguatan bahwa mempelajari energi dan perubahannya
melalui praktik percobaan dan mengkomunikasikannya sangat penting dalam
pembelajaran dan membantu menguatkan pemahaman tentang energi dan
prubahannya.
(3) Fasilitator menanyakan kepada peserta jika diterapkan di sekolah, adakah kesulitan
yang mungkin akan dialami siswa? Apa saja? Bagaimana upaya mengatasinya?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
57
UNIT 3
E
Energi dan Perubahannya
Extension (5 menit)
Fasilitator mendorong peserta untuk:
• Melakukan pembelajaran energi dan perubahannya akan lebih efektif jika
melakukan percobaan dengan bahan dan alat yang lebih bervariasi
• Mencoba merancang alat yang dapat menggambarkan penggunaan sumber energi
alternatif.
58
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Lembar Kerja 3.1
a. Mencatat info dan fakta-fakta yang terdapat pada tayangan video
Video-1 (energi dan perubahan energi)
Diskusikan dalam kelompok dan tulis pada kertas plano:
 Apa yang dimaksud dengan energi?
 Sebutkan berbagai bentuk energi
 Jelaskan berbagai bentuk perubahan energi
b. Menuliskan alat yang terdapat pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan
perubahan energi berdasarkan pada tayangan video pada tabel berikut:
No
Alat/kegiatan
Perubahan Bentuk Energi yang Terjadi
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
59
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Lembar Kerja 3.2
Setiap kelompok melakukan percobaan berikut:
a. Tancapkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada kedua bagian/ ujung kentang,
kemudian rangkai secara seri dengan LED sehingga lampu LED menyala.
b. Ukurlah tegangan yang dihasilkan dari rangkaian tersebut
c. Lakukan untuk bahan yang lain
d. Tulislah hasil pengamatanmu kedalam tabel berikut :
Hasil Pengamatan Percobaan
Nama Bahan
Tegangan (millivolt)
Kentang
Mangga
Jeruk Nipis
Tomat
e. Diskusikan perubahan energi apa yang terjadi pada percobaan di atas
f.
Bandingkan besar tegangan yang dihasilkan dari bahan-bahan tersebut.
g. Diskusikan dalam kelompok
h. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1) Urutkan ketiga bahan tersebut mulai dari yang menghasilkan tegangan terkecil!
2) Mengapa terjadi seperti itu?
3) Buat rancangan ide membuat lampu senter tanpa baterai!
i.
60
Presentasikan hasil kerja kelompok.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Bahan Bacaan 3.1
Kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi:
misalnya bermain, belajar, dan bekerja kita memerlukan energi. Energi adalah kemampuan
untuk melakukan usaha. Contohnya adalah kasus berikut. Anda akan merasa lelah ketika
anda berlari karena anda mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat anda akan
kehabisan energi dan ahirnya anda tidak mampu lagi berlari. Agar mampu berlari lagi, anda
harus istirahat atau bahkan harus makan. Makan memberi anda energi kimia yang siap
dibakar dalam tubuh anda untuk menghasilkan energi yang anda perlukan untuk
melakukan usaha (berlari lagi). Mobil dapat melaju dijalan karena ada sumber energi kimia
yang dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil kehabisan energi
dan akibatnya mobil tidak dapat lagi melakukan usaha (melaju lagi).
Ada beberapa pengertian dan definisi energi menurut para ahli, diantaranya adalah:
1. Energi adalah kemampuan membuat sesuatu terjadi (Robert L. Wolke)
2. Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha (Mikrajuddin)
3. Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda
(Pardiyono)
4. Energi adalah sebuah konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu
aspek penting dalam analisis teknik (Michael J. Moran), dan masih banyak lagi.
Dari berbagai pengertian dan definisi energi di atas dapat disimpulkan bahwa secara
umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda sehingga
mampu untuk melakukan kerja.
USAHA DAN KAITANNYA DENGAN ENERGI
Ketika gaya berinteraksi dengan benda sehingga benda itu mengalami perpindahan maka
gaya itu dikatakan melakukan usaha pada benda. Lalu, apakah yang dimaksud dengan usaha
itu? Samakah dengan pengertian usaha dalam istilah sehari-hari?
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah usaha dapat diartikan sebagai segala daya upaya atau
kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh untuk
meraih tujuan berupa pengetahuan seseorang melakukan usaha berupa kegiatan belajar.
Lalu bagaimanakah arti usaha dalam fisika? Misalkan kita mendorong dinding dengan suatu
gaya tertentu, namun dinding tersebut tetap dalam kondisi diam (tidak terjadi
perpindahan). Apabila gaya tersebut digunakan untuk mendorong kursi, ternyata kursinya
bergerak. Dalam pengertian sehari-hari kita mengatakan bahwa usaha yang kita lakukan
untuk mendorong dinding maupun untuk mendorong kursi adalah sama, karena gaya yang
kita gunakan besarnya sama, tanpa memperhatikan benda tersebut tetap diam atau
bergerak. Apakah hal ini sama dengan pengertian usaha dalam fisika?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
61
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
BENTUK-BENTUK ENERGI
1. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dilepaskan selama reaksi kimia. Contoh sumber energi
kimia adalah bahan makanan yang kita makan. Bahan makanan yang kita makan
mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam
makanan mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang
bereaksi melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia yang dilepaskan berguna bagi
tubuh kita untuk membantu kerja organ-organ tubuh, menjaga suhu tubuh, dan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh energi kimia lainnya adalah dalam bateray atau
aki.
2. Energi Listrik
Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang
bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai penerangan. Energi listrik juga dapat digunakan
untuk menggerakkan mesin-mesin. Energi listrik yang biasa kita gunakan dalam rumah
tangga berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan
berbagai sumber energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi
listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan
sumber energi listrik yang lebih kecil, kita dapat menggunakan aki atau baterai.
3. Energi Bunyi
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika kita mendengar bunyi guntur yang
sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut bergetar. Hal ini disebabkan
bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan energinya melalui udara.
Sebenarnya ketika terjadi guntur, energi yang dimiliki guntur tidak hanya mengenai
kaca rumah tetapi mengenai seluruh bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki
guntur tidak cukup besar untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya.
4. Energi Kalor (Panas)
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu
maupun perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil sampingan dari
perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi kimia,
misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari energi
kinetik benda-benda yang bergesekan. Sebagai contoh, ketika kamu menggosokgosokkan telapak tanganmu maka kamu akan merasakan panas pada telapak tanganmu.
5. Energi Cahaya
Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan cahaya,
misalnya api dan lampu. Matahari merupakan salah satu sumber energi cahaya. Energi
cahaya biasanya disertai bentuk energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan
dengan menggunakan sel surya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari dapat
diubah menjadi energi listrik.
62
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
6. Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir. Reaksi nuklir terjadi
pada inti atom yang pecah atau bergabung menjadi inti atom yang lain dan partikelpartikel lain dengan melepaskan energi kalor. Reaksi nuklir terjadi di matahari, reaktor
nuklir, dan bom nuklir. Energi yang ditimbulkan dalam reaksi nuklir sangat besar, oleh
karena itu energi nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
7. Energi Mekanik
Mengapa kita terasa sakit saat kejatuhan buah mangga dari atas pohon ke tubuh kita?
Hal itu disebabkan buah mangga yang berada di atas pohon memiliki energi. Buah
mangga yang jatuh dari pohonnya memiliki energi mekanik. Pada saat buah mangga
masih berada di pohon, energi mekaniknya sama dengan energi potensialnya. Ketika
buah mangga tersebut jatuh sampai di tanah, energi mekaniknya sama dengan energi
kinetiknya. Besarnya energi mekanik merupakan penjumlahan antara besarnya energi
kinetik dengan energi potensial.
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi
mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
a. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena pengaruh dari sistem.
Sebagai contoh sebuah benda yang massanya m berada pada ketinggian h dari
permukaan bumi (lihat Gambar 2.7). Karena benda tersebut dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (g), maka besar gaya pada benda tersebut adalah F=m.g. Jika benda
tersebut kita lepas maka benda akan bergerak menuju permukaan bumi karena
memiliki energi potensial. Jika massa benda lebih besar maka energi yang dimiliki
juga lebih besar. Energi ini disebut energi potensial bumi.
b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar
kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa
benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
SUMBER-SUMBER ENERGI
Secara umum berdasarkan sifatnya energi terbagi atas 2 macam, yaitu :
1. Sumber energi berdasarkan sifat alaminya
a. Primer
Yaitu sumber energi yang langsung bisa di temukan di alam seperti :
 Angin
 Air
 Matahari
 Kayu
 Batu-bara
 Minyak
 Nuklir
 Gas Alam
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
63
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
b. Sekunder
Yaitu sumber energi yang diperoleh dari sumber-sumber energi primer lainnya,
misalnya:
 Listrik
 Cahaya (lampu)
2. Sumber energi berdasarkan ketersediaanya
Klasifikasi atau pengelompokan macam-macam sumber energi berdasarkan dari cadangan
(jumlah) yang tersedia di alam dan kapassitas regenerasinya adalah sebagai berikut:
a. Energi Tidak Terbarukan
Energi tak terbarukan adalah energi yang tidak bisa diperbaharui dalam jangka pendek,
sehingga jumlah ketersediaan energi ini akan kekurangan pada suatu saat nantinya. Contoh
energi tidak terbarukan adalah:
1. Minyak Bumi
2. Gas Alam
3. Batubara
b. Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber energi yang cepat dipulihkan kembali secara alami, dan
prosesnya berkelanjutan. Energi terbarukan dihasilkan dari sumberdaya energi yang secara
alami tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan
kerap disebut juga sebagai energi berkelanjutan (sustainable energi).
Konsep energi terbarukan mulai dikenal di dunia pada era 1970-an. Kemunculannya
sebagai antitesis terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil (batubara,
minyak bumi, dan gas alam) dan nuklir. Selain dapat dipulihkan kembali, energi terbarukan
diyakini lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat. Penggunaan
energi terbarukan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi pencemaran
lingkungan dan kerusakan lingkungan di banding energi non-terbarukan.
Jenis sumber energi terbarukan (renewable energi) yang dimiliki Indonesia cukup banyak.
Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil. inilah
daftar 8 sumber energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan.
1. Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar
(baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah
tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).
2. Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal
dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan
bakar kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM
Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
64
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
3. Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi
thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini
cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun
pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau
di sekitar lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki
Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP
Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
4. Air
Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi
ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air.
Sat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Di Indonesia saja terdapat puluhan PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera
Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam
Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan).
5. Angin
Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir
angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik atau
listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta.
6. Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan
panas yang dipancarkan matahari. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di
Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor
Barat (NTT)
7. Gelombang Laut
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari
tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak
diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang
laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia.
8. Pasang Surut
Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang
surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama
adalah perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus
pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut,
Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut.
Sayangnya, sumber energi ini belum termanfaatkan.
Sumber energi terbarukan ternyata belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.
Sebanyak 90% energi di Indonesia masih menggunakan energi berbahan fosil (batubara,
minyak bumi, dan gas alam) dan sisanya, kurang dari 10%, yang memanfaatkan sumber
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
65
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
energi terbarukan. Sebuah ironi mengingat Indonesia mempunyai potensi yang tinggi akan
sumber energi terbarukan.
Dari berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia, baru energi air yang banyak
dimanfaatkan. Jumlah pembangkit listrik bersumber dari energi panas bumi, angin, dan
matahari pun masih bisa dihitung dengan jari, dengan kapasitas energi yang sangat kecil.
Apalagi sumber energi yang berasal dari laut, meski pun potensinya sangat besar, nyatanya
belum satupun yang berhasil dikembangkan.
PERUBAHAN ENERGI
Ketika sebuah batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut memiliki energi. Jika batu
tersebut jatuh ke tanah, energi ini akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada
tanah yang menjadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi. Jika jumlah energi
tersebut dihitung, jumlah total energi tersebut adalah sama. Energi gerak yang dimiliki
batu yang jatuh akan sama dengan energi bunyi ditambah energi kalor. Jadi, energi tidak
pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
Dengan konsep di atas, maka energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak semua energi dapat langsung dimanfaatkan tetapi perlu diubah ke bentuk lain.
Hukum kekekalan energi menyatakan : “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah bentuknya dari bentuk yang satu menjadi bentuk
energi yang lain.”
Macam – macam perubahan bentuk Energi antara lain:
1. Energi kimia menjadi energi listrik, contohnya:
a. Pada batu baterai yang sedang digunakan
b. Aki yang sedang digunakan
2. Energi listrik menjadi energi kimia, contohnya:
a. Pada waktu menyetrum aki
b. Pelapisan logam oleh logam lainnya (penyepuhan)
3. Energi gerak atau kinetic menjadi energi listrik, contohnya:
a. Pada waktu dinamo sepeda digunakan
b. Pada waktugenerator digunakan
4. Energi listrik menjadi energi gerak/kinetik, contohnya:
a. Blander yang digunakan
b. Kipas angin listrik
c. Bor listrik
d. Hair dryer
66
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
5. Energi listrik menjadi energi cahaya, contohnya:
a. Lampu pijar
b. Lampu neon
c. Televisi
d. Computer
6. Energi listrik menjadi energi bunyi, contohnya:
a. Radio
b. Televisi
c. VCD player
d. Tape recorder
7. Energi listrik menjadi energi kalor atau panas, contohnya:
a. Kompor listrik
b. Solder listrik
c. Heater
d. Dispenser
8. Energi nuklir menjad energi listrik, contohnya: pada PLTN
9. Energi matahari menjadi energi listrik, contohnya pada sistem solar cell
10. Energi panas atau kalor menjadi Energi listrik, contohnya pada:
a. Energi panas bumi menjadi listrik (PLTG)
b. Energi uap menjadi listrik (PLTU)
Contoh bentuk – bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Tenaga air yang memanfaaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang
tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air
manjadi Energi listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut
“hydroelectric”.
2. Anak panah (pemanah) yang hendak memanah terdapat energi potensial pada tali
busur yang ditarik, dan energi gerak yang dilakukan pemanah untuk menarik busur dan
tali busur. Dan memberikan energi kinetik untuk energi gerak pada anak panah. Energi
kinetik ini digunakan untuk melakukan kerja kesasaran ketika anak panah dilepaskan.
3. Dalam oven microwave, energi elektromagnetik yang diperoleh dari perusahaan listrik
diubah menjadi energi termal dari makanan yang dimasak. Saat melempar bola keatas
terjadi perubahan energi dalam molekul-molekul mejadi Energi kinetik yang dimiliki
bola, lalu diubah menjadi energi potensial gravitasi saat naik dan saat turun terjadi
perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.
4. Motor lisrik yang mengangkat peti, usaha yang dilakukan untuk gaya tegangan tali yang
melalui katrol listrik mengubah energi listrik dari motor menjadi energi potensial
gravitasi pada peti.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
67
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
5. Manusia mendorong mobil, ketika gaya otot lengan melakukan usaha mendorong
mobil maka terjedi perubahanbentuk energi dari energi kimia dalam tubuh menjadi
energi gerak.
6. Bensin, ketika satu liter bensin dibakar dalam sebuah mesin mobil, bensin melepas 33
jt joule dari energi dalamnya, dalam mobil energi ini dapat diubah menjadi energi
kinetic (membuat mobil bergerak lebih cepat), atau menjadi energi potensial
(membuat mobil mampu menaiki bukit).
7. Dalam mesin mobil, energi kimia yang disimpan dalam bahan bakar yang sebagian
diubah menjadi energi gerak mobil dan sebagian lagi menjadi energi termal.
8. Ikan, telur, susu, dan apel yang dimakan mamusia mengandung energi kimiaketika
berlari gaya otot melakukan usaha untuk menggerakan diri pada kecepatan tertentu,
setelah lari merasa lelah. Usaha oleh gaya otot ketika berlari mengubah sebagian
energi kimia menjadi energi gerak.
9. Energi gerak (yang dijatuhkan kebawah makin cepat) menjadi energi kalor (bekas
batubara dilantai menjadi makin panas saat diraba), dan menjadi energi bunyi
(terdengar suara buk sesaat setelah batu menumbuk lantai).
10. Energi kimia terkendung dalam aki dan baterai yang menjadikan energi listrik didalam
kabel, selanjutnya menjadi menjadi energi cahaya dan energi kalor dalam bola lampu.
11. Ban mobil yang bergerek terdapat energi kinetik yang menimbulkan panas pada jalan
(energi kalor).
12. Sertika yang dihubungkan dengan listrik, terjadi perubahan energi listrik menjadi
energi kalor.
13. Ayunan yang digoyang mengubah energi kinetik menjadi energi potensial saat berhenti
sejenak di atas dan sebaliknya saat turun.
14. Pada dinamo sepeda saat digerakkan maka akan terjadi perubahan energi dari gerak
menjadi energi lisrtik dan energi cahaya.
15. Pada pelompat galah, mula-mula pelompat mengerahkan energi kimia dalam tubuhnya
untuk berlari sambil memegang galah. Disitu terjadi transport energi dari energi kimia
menjadi energi kinetik pelompat yang berlari, tetapi di dekat palang pelompat yang
sedang berlari menancapkan ujung galahnya kesebuah soket yang terdapat di tanah.
Energi kinetik lari pelompat di simpan sementara di dalam galah yang membengkok
sebagai energi potensial elastis galah. Ketika galah melurus, energi potensial elastis
galah dikembalikan lagi ke pelompat, sebagian sebagai energi potensial gravitasi (dapat
dinaikkan ketinggian pelompat sampai enem meter di tanah) dan sebagian lagi sebagai
energi kinetik untuk melompatkan pelompat.
68
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
PENGHEMATAN ENERGI
Slogan Pengehematan Energi
Sumber:https://www.google.com/search?q=penghematan+energi&client=firefoxbeta&hs=2aU&rls=org.mozilla:en
Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi
memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat
seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Di sisi lain,
penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat
meningkatkan kebutuhan energi.
Diperkirakan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan
batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar
serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya
dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi
alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita
dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari
penggunaan energi yang berlebihan.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah
penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi
secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih
sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi.
Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai
lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasiorganisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
69
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan
efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi.
Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi.
Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita,
sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan
populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan
pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat
memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting
dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga
memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumbersumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling
ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk
menghemat energi.
1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat
energi daripada lampu bohlam. Di siang hari dapat menggunakan penerang alami
secara optimal.
2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat
diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar
matahari.
5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan
ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon yang ramah
lingkungan.
6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan,
perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik
dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari,
mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam
ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di
dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan
efisien.
9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi
positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
70
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara,
sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan.
12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi
biodiesel.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di
manapun kita berada, di rumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar.
Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak
dan cucu kita kelak.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
71
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
Referensi
Bueche J. Frderick dan Hecht Eugene. 2006. Fisika Unifersitas. Jakarta, Erlangga.
Young & Freedman. 2003. Fisika Universitas. Jakarta, Erlangga.
Osa Pauliza. 2006. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung, Grafindo Media
Pratama.
Walisiewicz, M. 2003. Energi Alternatif: Panduan ke masa depan teknologi energi.
Terjemahan oleh Dwi Satya Palupi. Jakarta: Erlangga
Prihandana, R & Hendroko, R. 2008. Energi hijau: Pilihan bijak menuju negeri mandiri
energi.Jakarta: Penebar Swadaya
Denianari.blogspot.com/2011/04.Mari-menghemat-energi-dari-sekarang.html
Mustugino.blogspot.com/2013/11/bentuk-bentuk-energi.html
Rizki 3044.blog.teknikindustri.mercubuana.ac/id
https://www.google.com/search=sumber+energi
id.wikipidia.org/wiki/energi_terbarukan
www.youtube.com/watch. desember 28,2011
www.youtube.com/watch. May 19,2012
https://www.google.com/search=gambarbentukenergi
http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi
72
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3
Energi dan Perubahannya
MATERI PRESENTASI UNIT 3
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
73
UNIT 3
74
Energi dan Perubahannya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3C
UNIT 4
SISTEM PERNAPASAN
MANUSIA
Modul 4 - Pelatihan Praktik Pembelajaran yang Baik di SD/MI : IPA
UNIT 4
76
Sistem Pernafasan Manusia
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
UNIT 4
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
(120 Menit)
Pendahuluan
Kita dapat hidup tanpa makanan
dan minuman selama beberapa
hari, tetapi kita tidak dapat hidup
tanpa bernafas. Kita perlu bernafas
untuk
memenuhi
kebutuhan
oksigen dalam tubuh setiap waktu.
Manusia membutuhkan energi
untuk beraktivitas sehari-hari,
untuk itu perlu oksigen dari udara
yang berada di sekitar kita, untuk
mendapatkan oksigen tersebut Siswa sedang praktik membuat alat peraga sederhana
diperlukan kegiatan bernafas, tentang sistem pernafasan manusia.
oksigen yang kita peroleh dari
udara sekitar nantinya di dalam tubuh akan dilakukan proses pembakaran yang
selanjutnya akan diubah menjadi energi.
Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini
terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan.
Pernafasan dapat dilakukan dengan adanya alat-alat yang menyusun sistem pernafasan.
Tanpa hal tersebut, mahkluk hidup tidak akan pernah bisa melakukan proses
pernafasan. Alat-alat itu antara lain, hidung, laring, trakea dan paru-paru.
Proses pernapasan akan terganggu apabila kita memiliki penyakit-penyakit ataupun
gangguan-gangguan maka akan terasa tidak nyaman sama sekali dan bahkan kita tidak
bisa bernapas. Tidak jarang dalam hal ini banyak orang yang di bantu oleh bantuan alat
pernapasan, dan banyak pula yang meninggal akibat gangguan pernapasan ini. Salah satu
penyebab gangguan pada sistem pernapasan adalah rokok. Menurut Dr Robert KimFarley, utusan WHO di Jakarta, terdapat pergeseran persentase perokok dari
pria ke wanita dan anak-anak (kammi-aceh.org, 2009), menjelaskan bahwa jumlah
perokok di dunia mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah
wanita dan 49% adalah anak-anak.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
77
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Unit 4 ini akan menunjukkan kepada kita tentang: 1) Organ dan fungsi pernapasan
manusia, 2) Proses pernapasan manusia, 3) Gangguan sistem pernapasan pada
manusia.
sistem pernapasan manusia
organ
pernapasan
Contoh
Gangguan pada
proses
pernapasan
Bagian yg ada di
luar paru-paru:
hidung,
Bagian yg ada di
dalam paru-paru:
bronkiolus,
laring, trakea,
bronkus
ductus alveoli,
saccus alveoli,
alveoli
Sistem
pernapasan
inspirasi
• Asma
ekspirasi
• Kanker paruparu
• Tuberkulosis
• Bronkhitis
• Influenza
Bagan. 4.1. Ruang lingkup sistem pernapasan manusia.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ pernapasan manusia
2. Membuat model sederhana organ pernapasan manusia
3. Menganalisis pengaruh bahaya rokok dan hubungannya dengan kesehatan
Sumber dan Bahan
Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:
1. Tayangan Power Point unit 4
2. Tayangan video “bahaya rokok”
3. Gambar
a. Organ pernapasan manusia
b. Model organ paru-paru manusia
c. Data Jumlah Perokok Remaja Indonesia
4. LK
78
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
5. Alat dan bahan praktik:

Botol aqua yang besar 2 buah beserta 
tutupnya
Selang plastik kecil 1 meter/pipet plastik 
sedang 2 buah

Balon besar 2 buah

Balon kecil 2 buah

Gunting

Lilin

Korek api

gelas plastik 2 buah

Kapur (gamping)

Sendok

Air

Masker

Sedotan

Botol air mineral 1 buah

Rokok

Selang 2 buah

Pemantik api

Kapas

Selotip


Karet gelang 2 buah
Plastisin secukupnya
Lem lilin
6. ATK: Pisau/cutter, lem, gunting, kertas plano, kertas HVS putih, spidol warna
ukuran besar dan kecil.
Garis Besar Kegiatan
Introduction
5 menit
Connection
10 menit
Application
90 menit
Reflection
10 menit
Extension
5 menit
Penjelasan
tentang:
-Latar
Belakang
-Tujuan
-Garis Besar
Kegiatan
Melakukan curah
pendapat :
Mengapa oksigen
sangat dibutuhkan
manusia ? Dari
mana oksigen
diperoleh?
Bagaimana proses
pernapasan pada
manusia? Apa saja
penyebab
gangguan
kesehatan
pernafasan pada
manusia ?
Kegiatan 1(40’):
- Mengamati gambar dan
mengajukan pertanyaan
- Membuat model paruparu
Kegiatan 2 (40’):
- Menayangkan video,
mengamati bagan dan
mengajukan pertanyaan
- Mensimulasikan
kegiatan “bahaya
merokok”
Kegiatan 3. Kunjung Karya
Kegiatan 1 & 2 (10’)
Kesulitan apa
yang mungkin
akan dialami
siswa?
Kegiatan
belajar apalagi
yang dapat
dikembangkan
untuk
meningkatkan
kemampuan
berfikir siswa
Fasilitator
memberi:
Penguatan dan
saran tindak
lanjut
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
79
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Rincian Langkah-Langkah Kegiatan
I
Introduction (5 menit)
1. Fasilitator menjelaskan latar belakang kegiatan melakukan percobaan tentang
sistem pernapasan manusia
o Manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas sehari-hari, untuk
pembentukan energi memerlukan oksigen dari udara yang berada di sekitar
kita.
o Oksigen diperoleh melalui proses pernafasan.
o Proses pernafasan menggunakan organ-organ tertentu yang harus dijaga
kesehatannya.
o Terganggunya kesehatan organ tersebut akan mempengaruhi terjadinya proses
pernafasan.
2. Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini.
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
• Mengidentifikasi organ pernapasan dan fungsinya pada manusia
• Menjelaskan cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia
• Membuat model sederhana organ pernapasan manusia
• Menganalisis pengaruh bahaya rokok dan hubungannya dengan kesehatan
3. Fasilitator menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.
C
Connection (10 menit)
1. Fasilitator menggali pengetahuan awal peserta tentang organ pernapasan, proses
pernapasan, dan gangguan pernapasan pada manusia, misalnya;
a. Mengapa oksigen dibutuhkan oleh manusia?
b. Dari mana oksigen diperoleh?
c. Bagaimana proses masuk dan keluarnya udara pada proses pernafasan
manusia ?
d. Apa yang menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan manusia?
Catatan untuk Fasilitator
1
80
Oksigen sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, karena oksigen dapat
membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Dari proses
perombakan makanan inilah energi bisa diperoleh. Dalam keadaan
biasa, sehari semalam kita memerlukan 300 liter oksigen, atau lebih
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
kurang 0,25 per menit. Jumlah tersebut akan semakin meningkat bila
aktivitas tubuh meningkat. Sepanjang hidupnya semua makhluk hidup
harus memasukkan oksigen ke dalam tubuhnya secara terus-menerus
dan tidak boleh berhenti. Sel-sel tubuh akan rusak atau mati bila tidak
mendapatkan oksigen dalam jangka waktu tertentu. Sel otak akan
mati atau rusak bila tidak mendapatkan oksigen selama 3-4 menit.
Oksigen yang dibutuhkan diperoleh melalui pernafasan. Pernafasan
adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan
gas yang ada di lingkungannya. Pernafasan dapat dilakukan dengan
adanya alat-alat yang menyusun sistem pernafasan. Tanpa hal
tersebut, mahkluk hidup tidak akan pernah bisa melakukan proses
pernafasan. Alat-alat itu antara lain, hidung, laring, trakea dan paruparu.
2. Fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya, yaitu
melakukan simulasi sederhana berkaitan dengan sistem pernapasan manusia.
A
Application (90 menit)
1. Selama kegiatan ini pastikan peserta duduk dalam kelompok mata pelajaran
dalam pleno.
2. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 4-5 peserta (menyesuaikan jumlah peserta).
Catatan untuk Fasilitator
1
 Fasilitator sebaiknya mencoba terlebih dahulu berbagai percobaan
yang ada pada unit ini sebelum memberikan fasilitasi;
 Bahan dan alat harus disediakan secara LENGKAP agar percobaan
berjalan baik.
Kegiatan I (40 menit): membuat model paru-paru
1. Fasilitator meminta peserta memperhatikan struktur organ pernapasan
dengan teliti pada gambar di bawah ini!
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
81
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Gambar 4.1. Organ pernapasan manusia
2. Fasilitator mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
a. Organ apa saja yang termasuk pada sistem pernapasan?
b. Bagaimana proses mengembang dan mengempis paru-paru terjadi pada
pernafasan?
c. Proses apa yang akan terjadi saat mengembang dan mengempisnya paruparu?
3. Fasilitator akan membagikan LK 4.1. (terlampir), meminta peserta untuk
membuktikan melalui sebuah model/karya sederhana paru-paru untuk
mensimulasikan kerja paru-paru!.
Catatan:
Jika pertimbangan waktu tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan
disimulasikan oleh fasilitator terhadap “model paru-paru”
4. Peserta melakukan simulasi sesuai dengan LK 4.1. (terlampir) yang diperoleh
secara berkelompok.
5. Peserta menuliskan hasil simulasi pada kerta plano yang akan digunakan untuk
presentasi.
6. Fasilitator meminta kelompok memajang hasil pengamatan.
7. Fasilitator akan membagikan informasi bacaan 4.1 dan 4.2, dan meminta
peserta untuk membacanya.
8. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta
tentang konsep yang telah dipelajari dengan mengajukan pertanyaan:
a. Pada bagian manakah terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida?
b. Bagaimanakah proses kerja paru-paru pada saat bernapas?
82
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Kegiatan 2 (40 menit): Dampak Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia
1. Fasilitator menayangkan video “bahaya rokok”,
2. Fasilitator mengajukan pertanyaan
a. Bagaimanakah dampak yang dialami Rudi akibat dari merokok?.
b. Kandungan apa sajakah pada rokok yang mengakibatkan Rudy sakit?
3. Tugaskan peserta membaca bacaan sebagai berikut:
Salah satu faktor penyebab penurunan tingkat kesehatan adalah rokok. Perhatikan
kasus merokok di kalangan remaja! Jumlah remaja perokok di Indonesia setiap
tahunnya meningkat. Mereka umumnya dihasilkan dari orangtua/ lingkungan
perokok. Indonesia kembali mendapat julukan negara baby smoker karena jumlah
perokok terbanyak di Indonesia dari usia remaja dan anak-anak.
Gambar 4.3 Data Jumlah Perokok Remaja Indonesia
4.
5.
6.
7.
8.
Berdasarkan bacaan dan diagram di atas, diskusikan:
a. Berapakah persentase anak-anak dan remaja perokok di Indonesia?
b. Mengapa anak-anak dan remaja terlibat merokok?
c. Usaha apa yang harus dilakukan untuk menurunkan jumlah perokok di
Indonesia?
Fasilitator akan membagikan LK 4.2. (terlampir), meminta peserta untuk
membuktikan melalui kegiatan simulasi “dampak bahaya rokok”!
Peserta melakukan simulasi sesuai dengan LK 4.2. (terlampir) yang diperoleh
secara berkelompok.
Peserta menuliskan hasil simulasi pada kerta plano yang akan digunakan untuk
presentasi.
Fasilitator meminta kelompok memajang hasil pengamatan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
83
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
9. Fasilitator akan membagikan informasi bacaan 4.3, dan meminta peserta untuk
membacakannya.
10. Fasilitator memberikan umpan balik untuk mengecek pemahaman peserta akan
konsep yang telah dipelajari.
a. Bagaimanakah perubahan warna kapas setelah pembakaran rokok?
b. Mengapa rokok dapat membahayakan kesehatan manusia?
c. Bagaimanakah tindakan kita mengurangi persentase perokok di Indonesia?
Kegiatan 3: Kunjung Karya (10 menit)
1. Peserta melakukan kunjung karya ke kelompok lain dengan prosedur: kelompok 12, 2-3, 3-4, 4-1 dst dengan menaggapi hasil karya kelompok lain dengan
menggunakan post it.
2. Mengecek pemahaman peserta dengan mengajukan pertanyaan:
a. Bagaimanakah organ pernapasan bekerja?
b. Apakah saja penyakit atau gangguan pada sistem pernapasan pada manusia?
R
Reflection (10 menit)
Fasilitator meminta kepada peserta:
• Sebutkan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia
• Bagaimana cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia?
E
Extension (5 menit)
Fasilitator meminta peserta untuk:
 Mempraktekkan hasil pelatihan tentang membuat model paru-paru dan
simulasi dampak bahaya rokok bagi kesehatan manusia dalam pembelajaran di
kelas serta menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan teman sejawat.
 Kegiatan belajar apalagi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan
kemampuan berfikir siswa tentang model paru paru dan bahaya merokok?
84
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
LEMBAR KERJA 4.1
Membuat Model Paru-Paru Sederhana
1. Tujuan : mensimulasikan cara kerja paru-paru
2. Pertanyaan
“bagaimana keadaan balon (sebagai paru-paru) dalam botol pada saat ditarik dan
dilepaskan selaput balon (sebagai diafragma)?
3. Hipotesis :
Berdasarkan rumusan pertanyaan utama di atas, kemukakan hipotesis saudara!
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
4. Alat dan Bahan:
a. Botol air mineral yang besar 2 buah beserta tutupnya
b. Karet gelang 2 buah
c. Selang plastik kecil 1 meter/pipet plastik sedang 2 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Balon besar 2 buah
f.
Balon kecil 2 buah
g. Lem lilin
h. Lilin
i.
Gunting
j.
Korek api
5. Cara Kerja
a. Siapkan selang kemudian potong pendek yang panjangnya sekitar 3 cm 2
bagian dan yang agak panjang sekitar 8 cm 1 bagian!.
b.
Kedua potongan selang yang pendek salah satu ujungnya dipotong runcing!
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
85
UNIT 4
c.
Sistem Pernafasan Manusia
Kemudian, kedua selang potongan pendek dan satu potongan selang yang agak
panjang di satukan membentuk huruf Y menggunakan lem lilin (usahakan
untuk aliran udara dalam selang yang membentuk Y tidak tersumbat lem lilin)!
d.
Buat dua bentuk Y dari selang!
e.
Ambil kedua buah aqua, potong masing-masing bagian bawah botol aqua,
sekitar setengah botol menggunakan gunting!
f.
Ambil dua buah balon besar, potong bagian bawahnya, kemudian tutup lubang
botol dengan potongan balon!
g.
Lubangi tutup botol aqua, seukuran diameter selang plastik!
h.
Ambil balon kecil dan ikat pada selang plastik yang tadi dibentuk huruf Y,
masing-masing selang bentuk Y ikatkan 2 buah balon kecil pada bagian selang
potongan pendek. Bagian potongan selang panjangnya dilewatkan melalui
tutup botol!.
i.
Masukkan selang plastik yang diikat balon ke dalam mulut botol. Kemudian
tutup rapat mulut botol. Tambahkan plastisin pada tutup botol di sekitar
selang agar tidak ada celah!.
j.
Tarik balon bagian bawah botol ke bawah, perhatikan apa yang terjadi dengan
balon yang ada di dalam botol?
Gambar. 4.2. Model organ paru-paru manusia
k. Setelah membuat model organ paru-paru manusia, pertanyaan apa yang
muncul dalam pikiran Anda? Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada
selembar kertas. Diskusikan perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.
86
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Pertanyaan
Perkiraan Jawaban
1. ........................................................
1. ........................................................
........................................................
........................................................
2. ........................................................
2. ........................................................
........................................................
........................................................
Dst
l.
Sistem Pernafasan Manusia
Dst
Simpulkan dari hasil kegiatan membuat model organ paru-paru manusia!
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
87
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
LEMBAR KERJA 4.2
Dampak Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia
1. Tujuan Percobaan
Melakukan simulasi efek dari asap rokok terhadap warna kapas (sebagai paruparu)?
2. Pertanyaan
“Bagaimanakah kondisi (warna) kapas setelah pembakaran rokok?
3. Hipotesis:
Berdasarkan rumusan pertanyaan utama di atas, kemukakan hipotesis saudara!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
4. Alat dan Bahan
a. Rokok 1 batang
b. Kapas (dianggap sebagai paru-paru manusia)
c. Pemantik api
d. plastisin
e. Masker
f. Botol akua
5. Cara Kerja
I. Langkah kesatu
a. Lubangilah tutup botol air mineral bagian tengah sebesar ukuran rokok!
b. Masukkan rokok pada tutup botol yang telah dilubangi dan pasangkan tutup
botol tersebut pada mulut botol!
c. Nyalakan korek api, dan bakarlah rokok tersebut!
d. Tekanlah pelan dan berulang-ulang botol tersebut sampai rokok habis
terbakar!
e. Amati warna kapas dalam botol
f. Catat perubahan sebelum terkena asap dan setelah terkena asap rokok.
II.
88
Langkah kedua
a. Bukalah tutup botol dan langsung tutuplah dengan tissu
Catatan: hindari agar asap tidak keluar dari botol!
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
b. Tekanlah pelan dan berulang-ulang botol tersebut sampai asap rokok habis
dalam botol!
c. Amatilah warna pada tissue tersebut!
d. Bagaimana perubahan warna tissue sebelum dan sesudah terkena asap
rokok
e. Bandingkan warna kapas pada kegiatan langkah kesatu dengan warna
tissue hasil kegiatan langkah kedua.
III. Langkah ketiga
a. Deskripsikan hasil percobaan dikaitkan dengan dampak merokok terhadap
kesehatan manusia.
b. Jika kapas tersebut dianggap sebagai paru-paru manusia, maka
bagaimanakah dampak pada kesehatan manusia?
c. Jika tissue diibaratkan paru-paru orang yang dekat dengan perokok,
bagaimana dampak kesehatan perokok pasif/orang yang dekat dengan
perokok.
d. Bandingkan efek yang ditimbulkan bagi perokok aktif dan perokok pasif.
e. Setelah kegiatan simulasi, pertanyaan apa yang muncul dalam pikiran
Anda? Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada selembar kertas.
Diskusikan perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.
Pertanyaan
Perkiraan Jawaban
1. ........................................................
1. ........................................................
........................................................
........................................................
2. ........................................................
2. ........................................................
........................................................
........................................................
Dst
f.
Dst
Simpulkan hasil simulasi yang telah dilakukan
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
89
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Informasi Tambahan
Bahan Bacaan 4.1.
Organ dan fungsi sistem pernapasan manusia
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
(karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini
disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Fungsi organ pernafasan antara lain :
a. menyelenggarakan pengambilan O2 & pembuangan CO2 oleh darah. (tempat
pertukaran gas pernafasan).
b. mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan
karbondioksida (CO2) sebagai hasil respirasi tersebut dan dihasilkan energi
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi, karena pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi.
Proses Persamaan kimia respirasi
C6H12O6 + 6 02 -----------> 6 CO2 + 6 H2O + Energi
1. Alat pernapasan
Gambar 4.3. Organ pernapasan pada manusia
90
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Alat penapasan pada manusia adalah:
1.1.
HIDUNG
Gambar 4.4 Hidung pada manusia
 Struktur tulang rawan, epitel respirasi
(pseudostratificatum
columnar
bersilia), indera penciuman.
 Terdapat saraf penciuman/pembau
 Terdiri dari dua lubang (kanan dan
kiri), dibatasi sekat hidung
 Banyak mengandung pembuluh darah
& kelenjar-kelenjar.

Rongga hidung:
– berhubungan dengan rongga mulut
– Fungsi: menghangatkan, melembapkan dan menyaring udara
– Terdapat rambut halus dan selaput lendirmenyaring udara yang
masuk, mengeluarkan partikel-partikel
 Fungsi : menangkap bebau dan menyaring udara masuk.
 Bentuk melengkung pada hidup dapat menghangatkan udara yang masuk
1.2.
FARING
g.
Gambar 4.5 Faring pada manusia.
1.3.
a.
b.
c.
d.
1.4.
Faring (tekak) merupakan
persimpangan antara
kerongkongan dan tenggorokan
Letak di bagian belakang rongga
hidung merupakan lanjutan dari
saluran hidung yang
meneruskan udara ke laring
LARING (PANGKAL TENGGOROKAN)
Terdiri dari lempengan tulang rawan
Bagian dalam dindingnya digerakan oleh ototmenutup glotis:
lubang/celah menghubungkan faring ke trakea
Terdapat selaput suara, bergetar jika dilalui udara, dan saat berbicara
Memiliki katup yang disebut epiglotis, akan terbuka dan menutup jika ada
makanan masuk ke kerongkongan
TRAKEA (BATANG TENGGOROKAN)
a. Terletak di depan kerongkongan
b. Berbentuk pipa.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
91
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
c. Permukaan bagian dalam licin dilapisi oleh selaput lendir
d. Terdapat sel epitel silindris bersilia yang berfungsi menahan
debu/kotoran dalam udara agar tidak masuk ke paru-paru
e. Lanjutan dari laring, panjang sekitar 9 cm, terdiri dari deretan cincin tulang
rawan hyalin, berbentuk huruf ‘C’
f. Rambut getar berjumlah miliaran, dengan strutur terdiri dari 9 rantai
protein, 2 rantai protein di tengah sebagai penggerak.
1.5.
BRONKUS (CABANG BATANG TENGGOROKAN)
a. Bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru
b. Terdapat di paru-paru kanan dan kiri
c. Bronkus ada yg terletak di luar paru-paru & di dalam paru-paru.
d. Terdiri dari lempengan tulang rawan
e. Dinding tersusun dari otot halus
f. Cabang bronkus adalah bronkiolus bentuk tipis dan tidak bertulang
rawan
1.6.
Paru-paru (Pulmo)
Gambar4.6 Paru-paru pada manusia
a. Diselubingi oleh selaput elastis yang sisebut pleura
b. Letaknya di dalam rongga dada, di atas diafragma: sekat yang membatasi
rongga dada dan rongga perut
c. Paru-paru kanan 3 gelambir, paru-paru kiri 2 gelambir
d. Terdapat bronkus dan bronkiolusalveolus
e. Jaringan paru-paru bersifat elastis, berpori, & spongeus.
f. Paru-paru terbagi atas beberapa bagian (lobus). Paru-paru kanan 3 lobus,
paru-paru kiri 2 lobus, Fungsi untuk pertukaran oksigen & karbondioksida.
Serta Pengendalian pernafasan secara kimiawi (kadar CO2 darah) & dg
kontrol saraf.
92
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Bacaan 4.2.
PROSES PERNAPASAN
1. Pengatur udara (ac) yang bekerja tak kenal henti di dalam tubuh kita
Bernafas adalah salah satu perbuatan yang dilakukan tanpa sadar sepanjang hari.
Banyak organ yang berperan dalam proses pernafasan antara lain hidung, saluran
pernafasan, dan paru-paru. Bernafas berarti mensuplai oksigen sel dalam tubuh kita.
Sel-sel tidak akan dapat bertahan hidup tanpa adanya oksigen. Itulah sebabnya kita
hanya bisa menahan nafas untuk waktu yang singkat saja. Jika lebih lama lagi, sel-sel
mati, yang menyebabkan kematian tubuh kita.
Udara yang kita hirup pertama-tama dibersihkan dalam hidung, hidung akan
mengatur udara, dengan adanya rambut-rambut dalam rongga hidung udara dapat di
saringa. Rambut-rambu ini menyaring udara yang tercemar atau dingin menjadi
udara yang cocok untuk paru-paru. Berkat rambut-rambu inilah udara yang kita
hirup tersaring, dibersihkan, dilembabkan, dihangatkan, dan dimurnikan dari bakteribakteri. Jelaslah rambut-rambu halus ini melindungi tubuh kita dari sekitar 20 miliar
partikel zat asing setiap hari.
Dua puluh miliar adalah bilangan yang setara dengan 3 kali penduduk dunia. Inilah
proses yang begitu teliti dilakukan oleh hidung dan yang digunakan hidung untuk
memisahkan begitu banyak partikel benda asing. Dua puluh miliar partikel benda
asing tidak mungkin bisa dikenal dan dicegah dari melewati hidung secara kebetulan.
Ini jelas menunjukkan besarnya kekuatan penciptaan Tuhan.
Sistem pengaturan udara di dalam hidung adalah bagian sempurna lain di dalam
tubuh manusia. Sistem yang bekerja sempurna seperti itu tidak bisa muncul akibat
kebetulan.Renungkanlah sebuah AC, yang mengendalikan suhu untuk melindungi kita
dari panas di musim panas dan menghangatkan kita di musim dingin, yang
dikendalikan dengan remote control. Bisakah sistem seperti ini terjadi secara
kebetulan? Apa yang akan terjadi jika seluruh bagian AC itu dicerai-beraikan dan
dibiarkan begitu saja? Bisakah bagian-bagian itu bersatu kembali suatu waktu dan
menjadi AC yang lengkap dengan sendirinya? Tentu saja tidak.
Hidung kita berfungsi seperti sebuah AC, terdiri atas banyak komponen dan
memiliki sistem yang jauh lebih sempurna dibandingkan AC mana pun di seluruh
dunia. Seperti halnya AC yang tidak bisa ada secara kebetulan, begitu pula hidung,
yang bahkan lebih canggih lagi. Kenyataan ini membuktikan kepada kita bahwa alat
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
93
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
tubuh ini, yang dikenal sebagai ”AC terbaik di dunia”, diciptakan oleh Tuhan suatu
kesempurnaan yang luar biasa.
2. Rambut-Rambut Dalam Saluran Pernafasan Yang Bisa Menunjukkan
Arah Tanpa Kesalahan
Udara yang dibersihkan di dalam hidung akan diteruskan perjalanannya ke saluran
pernafasan melalui pipa saluran pernafasan. Udara yang masuk masih terdapat benda
asing (seperti debu) yang merugikan kesehatan manusia. Oleh karena itu, udara yang
dihirup perlu melalui bagian aman lainnya sebelum mencapai paru-paru. Bagian ini
berupa lapisan licin yang terbentuk pada permukaan saluran pernafasan disebut
lapisan mukus.
Lapisan mukus menahan partikel-partikel yang sangat halus seperti debu yang kita
hirup bersama dengan udara dan menghambatnya memasuki paru-paru. Bagianbagian yang dapat membersihkan udara yang akan masuk dalam hidung terdiri atas
rambut halus yang sangat kecil yang disebut dengan silia yang berada di bawah
lapisan mukus. Rambut-rambut yang sangat kecil ini secara berirama bergerak ke
atas menuju mulut, gerakan ini seperti bulir tanaman gandum yang melambai-lambai
dalam angin semuanya bergerak ke arah yang sama. Dengan gerakan silia ini, mukus
menahan benda-benda asing dan didorong ke bagian atas dalam saluran pernafasan.
Begitu benda-benda asing masuk ke dalam tenggorokan dengan sendirinya kita
merasa perlu menelannya. Dengan begitu, semua benda asing yang bisa
membahayakan kesehatan kita akan diteruskan ke lambung, yang kemudian akan
dipecah dan dihancurkan oleh asam lambung.
Silia yang terletak di dalam saluran pernafasan tidak punya mata untuk melihat, juga
tidak punya otak yang memberi mereka kecerdasan. Namun mereka bisa
menentukan letak pangkal tenggorokan, yang begitu jauh darinya jika dibandingkan
dengan ukurannya. Di samping itu, sadar akan bahaya yang mungkin datang dari
benda asing, silia tidak membiarkannya memasuki tubuh. Meskipun penelitian ilmiah
selama bertahun-tahun telah dilakukan, cara kerja rambut-rambut ini masih belum
sepenuhnya terpecahkan. Tetapi ingatlah bahwa rambut-rambu ini, yang sistemnya
belum ditemukan oleh manusia, telah bekerja dengan sempurna sebagaimana halnya
komponen tubuh lainnya sejak manusia pertama diciptakan di muka bumi.
3. Udara Yang Kita Hirup Sampai di Paru-Paru
Udara yang telah mencapai paru-paru siap untuk digunakan setelah dibersihkan dan
kelembabannya yang telah diatur melalui saluran pernafasan. Melalui pembuluh
94
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
darah di dalam paru-paru, udara diteruskan ke seluruh sel tubuh untuk diberikan
pada sel-sel seluruh tubuh. Sementara itu karbondioksida dari sel-sel dalam tubuh
yang merupakan bahan sisa pembakaran, dikeluarkan pada saat menghembuskan
nafas.
Gambar 4.7 Mekanisme pertukaran O2& CO2
Kita menganggap bernafas merupakan proses yang sederhana, sebetulnya proses ini
merupakan proses yang komplek yaitu terjadinya pertukaran oksigen dan
karbondiioksida dalam tubuh kita. Tuhan telah menciptakan semuanya dan
menempatkannya demi kepentingan kita. Renungkanlah apa yang akan terjadi
seandainya pernafasan semata-mata terjadi jika berada di bawah kendali sadar kita.
Tuhan mengetahui bahwa kita tidak bisa melakukan tugas ini sendiri. Oleh karena itu
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
95
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Dia menciptakan sistem pernafasan yang berjalan sempurna seperti semua sistem
lain.
Proses pernapasan telah diungkapkan secara rinci di atas. Pada saat manusia
bernapas, ada dua proses yang tidak bisa diabaikan yaitu proses inspirasi (menghirup
udara) dan ekspirasi(menghembuskan udara).
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi dan tempat terjadinya,
pernapasan dapat terbagi dua yaitu:
1. Pernapasan dada
a. Inspirasi: muskulus interkostalis (otot antar tulang rusuk) kontraksitulang
rusuk terangkatrongga dada membesar, paru-paru mengembangtekanan
udara rongga paru-paru lebih rendah tekanan udara di luar naikudara dari
luar masuk ke paru-paru
b. Ekspirasi: muskulus interkostalis relaksasitulang rusuk turunrongga dada
menyempit, paru-paru mengeciltekanan udara rongga paru-paru naik
tekanan udara di luar turunudara keluar dari paru-paru
2. Pernapasan perut
a. Inspirasi: otot diafragma kontraksidiafragma datarrongga dada dan paruparu mengembangtekanan udara rongga paru-paru turunudara dari luar
masuk ke paru-paru
b. Ekspirasi: otot diafragma relaksasidiafragma melengkungrongga dada dan
paru-paru mengeciltekanan udara rongga paru-paru naikudara keluar dari
paru-paru
Gambar 4.8 Paru-paru – diafragma
96
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Bacaan. 4.3.
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan Manusia
Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar
yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% adalah anak-anak.
Menurut Dr Robert Kim-Farley, utusan WHO di Jakarta, terdapat pergeseran
persentase perokok dari pria ke wanita dan anak-anak (kammi-aceh.org, 2009).
Hal ini tentu saja merupakan hal yang sangat memprihatinkan dimana tumpuan
bangsa adalah pada anak-anak dan wanita. Sedangkan survei dilakukan oleh Global
Health Proffesional Survei (GHPS) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa 48,4%
mahapeserta dan mahasiswi Fakultas Kedokteran di Indonesia adalah perokok
dan 9,3%nya masih merokok hingga saat survei dilakukan (Suryo Sukendro, 2007
: 17). Sedangkan survei yang dilaksanakan di Indonesia menunjukkan angka yang
beragam yaitu 4% anak sekolah dan 2,9% mahasiswi merokok (Yumaria, 2002 :
6). Selain itu, survei yang dilakukan oleh Komnas Perlindungan Anak dengan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, pada tahun
1995, prevalensi perokok remaja usia 15- 19 tahun adalah 13,7% dan pada tahun
2004 menjadi 32,8%. Sehingga terjadi kenaikan sebesar 144% (www.rri.co.id,
2009).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003
tantang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, yang dimaksud dengan rokok adalah
hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan species
lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan.
Kandungan yang terdapat pada rokok yaitu :
a. Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik
(PP RI No. 19 Tahun 2003). Tar terbentuk selama pemanasan tembakau dan
kadar tar yang terdapat asap rokok inilah yang menyebabkan adanya resiko
kanker (Suryo Sukendro, 2007 : 83)
b. Nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirolidin yang terdapat dalam
Nikotiana Tobacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sistesisnya
yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan (PP RI No. 19
Tahun 2003). Formula kimia dari nikotin adalah C10H14N2 yaitu cairan
berminyak yang beracun dan tidak berwarna atau terkadang berwarna kekuningan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
97
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Nikotin merupakan obat perangsang yang memiliki efek berlawanan yaitu
memberikan rangsangan sekaligus menenangkan. Nikotin menyebabkan ketagihan
karena dapat memicu dopamine yaitu unsur kimia di dalam otak yang
berhubungan dengan perasaan senang (Yumaria, 2002 : 17)
c. Karbon Monoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna dan terdapat
pada rokok dengan kandungan 2% - 6%. Karbon monoksida pada paru- paru
mempunyai daya pengikat (afinitas) dengan hemoglogin (Hb) sekitar 200 kali
lebih kuat dibandingkan dengan daya ikat oksigen (O2) dengan Hb. Berbagai
macam anggota tubuh dapat terkena penyakit yang disebabkan oleh rokok.
Berikut adalah bagian-bagian tubuh dan penyakit yang ditimbulkan akibat rokok:
a. Mata
Merokok dapat menyebabkan katarak dan menyebabkan kebutaan. Resiko
perokok adalah tiga kali lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.
b. Mulut
Tenggorokan, pita suara dan esofagus, rokok dapat menyebabkan kanker pada
bagian tubuh mulut, tenggorokan, pita suara dan esofagus serta dapat
menyebabkan penyakit gusi, pilek dan kerongkongan kering. Lebih dari 90%
penderita kanker mulut adalah perokok dan tingkat kematian penderita
kanker mulut pada perokok lebih besar 20 sampai dengan 30 kali dibandingkan
dengan penderita kanker mulut yang bukan perokok.
c. Gigi
Pada perokok, resiko menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah
ke infeksi dan akan merusak jaringan halus dan tulang) sebesar 10 kali lebih
tinggi.
d. Paru- paru
Penyakit yang mungkin diderita oleh perokok pada paru- paru adalah kanker
paru- paru, pnemonia, bronkitis, asma dan batuk kronis.
e. Perut
Penyakit akibat merokok yang menyerang perut adalah kanker perut dan
lambung. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiko kanker perut
berbanding lurus dengan jumlah dan lama merokok.
f. Ginjal
Kanker ginjal dapat juga menyerang perokok dan kanker ini lebih sering
ditemukan di antara perokok dibandingkan dengan yang tidak merokok.
g. Pankreas
Tingkat kesembuhan kanker pankreas tidak lebih dari 4% pada penderita yang
lebih dari lima tahun menderita kanker ini.
h. Kantung kemih
Kanker kandung kemih merupakan salah satu resiko yang dapat diderita oleh
perokok.
98
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
i.
Leher rahim
Kanker juga dapat menyerang bagian leher rahim pada perokok.
j. Kehamilan
Pada ibu hamil, merokok dapat menyebabkan bayi lahir prematur, berat
badan lahir rendah dan keguguran. Menurut WHO, wanita merokok pada
negara maju adalah 15%, pada negara berkembang adalah 8%. Sedangkan di
Amerika Serikat, wanita perokok mencapai 15%- 30% dan sebagian dari
mereka adalah wanita hamil.
k. Tulang
Merokok dapat menyebabkan tulang rapuh.
l. Darah
Resiko terkena kanker darah (leukimia) pada perokok adalah 1,53 sedangkan
pada mantan perokok adalah 1,39.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernasan pada Manusia
a. Faringitis : radang faring, nyeri saat menelan, kerongkongan terasa kering, infeksi
bakteri atau virus, rokok
b. Pneumonia : peradangan paru-paru, alveolus berisi cairan dan eritrosit yang
berlebihan. Infeksi alveolus (membran paru-paru mengalami peradangan dan
berlubang-lubang) menyebabkan cairan dan eritrosit masuk ke alveolus. Infeksi
disebarkan oleh bakteri dari alveolus ke alveolus lain, dapat meluas ke lobus lain
bahkan seluruh paru-paru
c. Influenza : disebabkan oleh virus influenza.
d. Asma : kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi
seperti debu, bulu, atau rambut.
e. Emfisema : penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada
paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Penyebab hilangnya
elatisitas alviolus. Akibatnya sulit bernafas, batuk kronis, sesak nafas.
f. Bronkitis : peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial
g. Asbestosis : suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes -, yaitu terjadinya penebalan pluera
h. Sinusitis : penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus.
i. Tuberculosis (TBC) : penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterum
tuberculosis.
j. Renitis: Peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan
banyak menyeluarakn lendir.
k. Kanker paru-paru: sel-sel kanker pada paru-paru terus berkembang tidak
terkendali diakibatkan oleh merokok.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
99
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
l.
gejala pembengkakan pada wajah dan leher, napas sesak dan pendek, kehilangan
nafsu makan, dahak berdarah berubah warna dan semakin banyak, sakit kepala
batuk yang terus menerus.
m. SARS: (severe Acute Respiratory Syndrome); sebuah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus coronavirus yang menginfeksi saluran pernapasaan. Gejala:
pusing, muntah-muntah, panas tinggi dan batuk.
100
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Referensi
Bambang Wahyono, Chatila Maharani. Peningkatan Pengetahuan Tentang Bahaya
Merokok Pada Siswa Sltp Negeri Limbangan Kendal. Semarang:Fakultas ilmu
keolahragaan universitas negeri semarang
http://id.harunyahya.com/list/type/1/name/kitaplar
Kita”[diakses tanggal 02-Juni-2015]
“Keajaiban di Dalam Tubuh
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
101
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
MATERI PRESENTASI UNIT 4
102
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 4
Sistem Pernafasan Manusia
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
103
UNIT 4
104
Sistem Pernafasan Manusia
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
UNIT 5
LISTRIK DAN MAGNET
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
105
UNIT 5
106
Listrik dan Magnet
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
UNIT 5
LISTRIK DAN MAGNET
(120 Menit)
Pendahuluan
Elektromagnetisme
merupakan
salah satu anugerah Tuhan yang
sangat menentukan bagi kemajuan
umat manusia hari ini. Pemahaman
manusia tentang atom, elektron,
proton, medan listrik, dan medan
magnet sejauh ini telah membawa
manusia pada peradaban modern.
Secara umum, berbagai teknologi
yang dapat dikembangkan manusia
hari
ini
hampir
semuanya
berhubungan
dengan
listrik- Siswa didampingi guru saat membuat rangkaian listrik
magnet. generator, motor, lampu, sederhana di dalam kelompok kecil.
kulkas,
AC,
televisi,
radio,
komputer, internet dan berbagai teknologi lain selalu berhubungan dengan pengetahuan
manusia tentang listrik-magnet.
Dalam Unit ini kita akan mempelajari listrik-magnet. Hal ini penting untuk mendukung
pengembangan sikap dan metode ilmiah saat mencermati fenomena di alam, menemukan
konsep dan mengaplikasikan konsep pada kehidupan sehari-hari.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
(1) Menganalisis gejala listrik statis
(2) Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya arus listrik
(3) Menemukan sifat-sifat magnet
(4) Membuktikan gaya tembus magnet
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
107
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Petunjuk Umum


Fasilitator menyiapkan berbagai sumber informasi yang dapat dimanfaatkan peserta,
yaitu seperangkat alat/bahan percobaan, berbagai bahan bacaan sesuai dengan
tema/topik. Bahan bacaan diharapkan sesuai dengan materi listrik dan magnet yang
sesuai dengan level kelas guru dan siswa.
Fasilitator diminta untuk memberi perhatian khusus pada alat-alat kaca untuk
menghindari hal-hal yang tidak diharapkan terjadi di kelas.
Sumber dan Bahan
Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:
1. Bahan Bacaan 5.1 tentang listrik dan 5.2 tentang magnet
2. LK 5.1: Listrik statis; LK 5.2: Arus listrik; LK 5.3.a: Sifat-sifat magnet dan
LK 5.3.b: Gaya tembus magnet
3. Botol, sedotan plastik, batere, bola lampu, kabel penghubung, saklar, dudukan
lampu, magnet, serbuk besi, kertas karton, kertas HVS, papan triplek, kaca,
kardus.
3. ATK
Waktu : 120 menit
Garis Besar Kegiatan
Introduction
1.
5 menit
Connection
10 menit
Application
90 menit
Reflection
10 menit
Extension
5 menit
Curah pendapat
mengenai
 listrik statis
 listrik dinamis
 kemagnetan
Kegiatan 1
Mengamati gejala listrik
statis
Kegiatan 2
Arus dan rangkaian
listrik
Kegiatan 3
Magnet
Menanyakan
beberapa hal
kepada peserta,
mengenai
pembelajaran
yang sudah
berlangsung
Fasilitator
memberi:
Penguatan dan
saran tindak
lanjut
2.
Penjelasan
3.
tentang:
4.
- Latar
5.
Belakang
Tujuan
Garis 6.
Besar
Kegiatan
108
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Perincian Langkah-Langkah Kegiatan
I
Introduction (5 menit)
Fasilitator menjelaskan tentang latar belakang, tujuan kegiatan, dan garis besar langkah
kegiatan topik listrik dan magnet.
C Connection (10 menit)
Fasilitator memandu peserta untuk menggali pengetahuan awal peserta, dengan
melakukan curah pendapat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Apa itu listrik statis ?
Syarat apa saja yang diperlukan untuk terjadi aliran listrik ?
Apa yang terjadi jika dua buah kutub magnet saling didekatkan?
Bagaimana cara membuktikan kuat lemahnya gaya magnet ?
Jawaban peserta cukup dituliskan di kertas plano dan belum perlu dibahas.
A Application (90 menit)
Kegiatan 1 (30 menit) : Mengamati Gejala Listrik Statis
(Kelompok 4-6 orang)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Listrik Statis
berpandu pada LKP 5.1
(2) Peserta diminta untuk menuliskan 1 – 2 pertanyaan terkait listrik statis dan
memperkirakan jawabannya. Pertanyaan dituliskan pada tabel 5.1
(3) Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi secara pleno,
kelompok lain memberikan komentar.
Kegiatan 2 (30 menit): Arus listrik
(Kelompok 4-6 orang. Kepada peserta dibagikan pipet plastik dan botol platik bekas)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Arus Listrik berpandu
pada LKP 5.2
(2) Berdasar pada hasil percobaan tersebut, peserta diminta mendiskusikan rangkaian
listrik tertutup dan terbuka berpandu pada pertanyaan berikut:
- Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian tertutup?
- Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian terbuka?
- Apa saja syarat agar arus listrik mengalir pada rangkaian?
(Gunakan Bahan Bacaan 5.1 sebagai tambahan bahan informasi)
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
109
UNIT 5
Listrik dan Magnet
(3) Peserta diminta menuliskan hasil diskusi pada kertas Plano
(4) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara pleno, kelompok lain
memberikan komentar.
Kegiatan 3 (30 menit) : Menemukan Sifat-sifat Magnet
a. Gaya Tarik Magnet (Kelompok 4 – 6 orang)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan percobaan terkait Gaya Tarik Magnet
berpandu pada LKP 5.3a
(2) Berdasar pada hasil percobaan tersebut, peserta diminta mendiskusikan sifat-sifat
magnet tersebut;
(3) Peserta diminta menuliskan hasil diskusi pada kertas Plano
(4) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara pleno, kelompok lain
memberikan komentar.
b. Garis Gaya Magnet (Kelompok 4 – 6 orang)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk meakukan percobaan terkait garis gaya dan
diskusikan hasilnya berpandu pada pertanyaan:
- Bagaimana gambar garis gaya magnet dari sebuah magnet batang?
- Apakah jarak berpengaruh terhadap medan magnet?
(Gunakan LKP 5.3b. Sebelum percobaan, peserta diminta merumuskan hipotesis
sebagai jawaban sementara atas pertanyaan tersebut)
(1) Peserta diminta menuliskan hasil percobaan dan diskusi pada kertas Plano
(2) Peserta diminta untuk melakukan kunjung karya untuk saling menjelaskan hasil
percobaan dan memberikan komentar.
Catatan untuk Fasilitator
1
 Jika diperlukan, peserta perlu dibantu dalam merumuskan HIPOTESIS.
Kesulitan dalam merumuskan hipotesis akan berakibat pada kesulitan
dalam merancang percobaan.
R Reflection (10 menit)
Fasilitator mengajak peserta untuk mencek kembali ketercapaian tujuan sesi dengan
menanyakan beberapa hal kepada peserta, antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan listrik statis?
2. Apa syarat-syarat terjadinya arus listrik?
3. Apa saja sifat-sifat magnet?
110
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
E Extension (5 menit)
Fasilitator memberikan saran agar sepulang dari pelatihan, peserta:
• Membaca bahan bacaan yang dibagikan sebagai tambahan informasi tentang listrik dan
magnet.
• Mencari informasi tambahan yang berkaitan dengan listrik dan magnet yang dapat
diaplikasikan langsung pada pembelajaran di kelas.
• Melakukan kegiatan pembelajaran di kelas yang memudahkan siswa memahami
konsep listrik dan magnet.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
111
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Lembar Kerja 5.1
Mengamati gejala listrik statis
Tujuan Pembelajaran : Mengamati gejala listrik statis
Kegiatan Pembelajaran
Disediakan botol air mineral, dan sedotan.
Lakukan kegiatan berikut ini :
1) Menggosokan tangan kanan pada sedotan secara berulang-ulang dalam waktu 2-3
menit,
2) Meletakan sedotan pada mulut botol air mineral seperti ditunjukan Gambar 5.1
(Note : Tangan kanan jangan sampai menyentuh sedotan saat meletakan di atas
mulut botol)
Gambar 5.1 Percobaan Listrik Statis Menggunakan Sedotan
3) Mendekatkan tangan kanan pada ujung sedotan yang sudah di gosok-gosok
sebelumnya
4) Mengamati apa yang terjadi dengan sedotan saat di dekatkan dengan tangan,
5) Setelah mengamati demonstrasi, pertanyaan apa yang muncul dalam pikiran Anda?
Tulislah daftar pertanyaan yang muncul pada selembar kertas. Diskusikan
perkiraan jawaban Anda dalam kelompok.
112
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Tabel 5.1 Pertanyaan dan perkiraan jawaban tentang listrik statis
Pertanyaan
Perkiraan Jawaban
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
113
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Lembar Kerja Siswa 5.2
Menemukan Syarat-syarat Terjadinya Arus Listrik
Tujuan Pembelajaran: Menemukan syarat-syarat terjadinya arus listrik
Kegiatan Pembelajaran
1. Disediakan sebuah baterai, 2 buah kabel ukuran 30 cm, lampu kecil, dudukan
lampu (fitting), saklar.
Gambar 5.2 Rangkaian Listrik
2.
3.
4.
5.
6.
Rangkailah kabel, baterai, lampu dan saklar seperti ditunjukan oleh gambar.
Bukalah saklar, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.
Pasang kembali saklar, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.
Lepaskan baterai dari dudukan baterai, lalu amati apa yang terjadi dengan lampu.
Pasang kembali batere, namun kini lepaskan salah satu ujung kabel yang terhubung
dengan lampu. Amati apa yang terjadi.
Tabel 5.2 Tabel Hasil Pengamatan Rangkaian Listrik
No
Kegiatan
1
Saat saklar terbuka
2
Saat saklar tertutup
3
Saat baterai di lepas dari dudukan
4
Saat kabel dilepas dari lampu
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan diskusikan hal-hal berikut ini :
1) Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian tertutup?
2) Pada saat seperti apa suatu rangkaian dikatakan sebagai rangkaian terbuka?
Apasaja syarat agar arus listrik mengalir pada rangkain?
114
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Lembar Kerja 5.3a
Menemukan Sifat-sifat Magnet
TujuanPembelajaran :
1. Menjelaskan sifat-sifat magnet
2. Menunjukkan kutub senama tolak menolak dan tidak senama tarik menarik
Langkah Pembelajaran:
1. Disediakan dua buah magnet batang, kemudian letakan kedua magnet di atas meja,
2. Dekatkan kedua kutub utara dari magnet-magnet tersebut. Amati apa yang terjadi!
3. Dekatkan kedua kutub selatan dari magnet-magnet tersebut. Amati apa yang
terjadi!
4. Dekatkan kutub utara magnet yang kamu pegang dengan kutub selatan. Amati apa
yang terjadi!
5. Dekatkan kutub selatan magnet yang kamu pegang dengan kutub utara magnet.
6. Tuliskan pengamatanmu pada tabel berikut!
No
Tabel 5.3 : Hasil Pengamatan Gaya Tarik Magnet
Jika didekatkan antara
Menarik
1
Kutub utara dengan selatan
2
Kutub utara dengan utara
3
Kutub selatan dengan selatan
4
Kutub selatan dengan utara
Menolak
Diskusikan:
1. Mengapa jika kutub senama didekatkan akan terjadi tolak menolak?
2. Mengapa jika kutub tidak senama didekatkan akan terjadi tarik menarik?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
115
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Lembar Kerja 5.3b
Melihat Garis Gaya Magnet
Kegiatan:
1. Disediakan magnet batang, serbuk besi, kertas HVS, paper clip logam.
2. Buatlah hipotesis untuk masalah-masalah berikut ini :
a. Bagaimana gambar garis gaya magnet dari sebuah magnet batang?
b. Apakah jarak berpengaruh terhadap medan magnet?
Hipotesis :
3. Rancanglah sebuah percobaan untuk menguji hipotesis Anda dengan memanfaatkan
alat dan bahan yang sudah disediakan!
a. Buat percobaan untuk menggambarkan garis gaya magnet dari sebuah magnet
batang.
b. Buat percobaan untuk apakah jarak berpengaruh terhadap besar-kecilnya
medan magnet. Seberapa jarak sebuah logam (paper clip logam) masih
dipengaruhi oleh medan magnet dari sebuah magnet batang yang dicoba di atas?
4. Buatlah laporan hasil pengamatan secara berkelompok.
116
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Bahan Bacaan 5.1
Bacaan untuk bahan diskusi
Gambar 5.3 menyajikan deret Tribolistrik. Sebuah deret benda-benda di alam yang
menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila digosok dengan
sembarang benda di atasnya, dan akan kehilangan muatan negatif/menjadi
bermuatan positif bila digosok dengan benda di bawahnya. Contoh : jika kain
sutra digosokan ke selembar kaca, maka elektron pada kaca akan berpindah ke
sutar. Dampaknya kaca menjadi bermuatan positif dan sutra bermuatan negatif.
Deret semacam ini dinamakan deret tribolistrik. Dengan memahami deret
tribolistrik kita dapat mengetahui mengapa penggaris bila digosokkan dengan
rambut akan bermuatan negatif.
Gambar 5.3 Deret Tribolistrik
Arus listrik dapat mengalir jika terdapat suatu rangkaian tertutup. Apakah yang dimaksud
dengan rangkaian tertutup?
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
117
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Perhatikanlah Gambar 5.4 berikut:
Gambar 5.4. Rangkaian terbuka dan tertutup
Jika saklar dalam keadaan terbuka (gambar a) maka bola lampu tidak menyala karena tidak
ada arus listrik yang mengalir, dalam keadaan ini rangkaian disebut dengan rangkaian
terbuka. Sebaliknya jika saklar dalam keadaan tertutup (gambar b) maka rangkaian
dikatakan sebagai rangkaian tertutup, dalam keadaan ini arus akan mengalir melalui
penghantar dan menyebabkan bola lampu menyala.
118
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Bahan Bacaan 5.2
1. Magnet
Sebagian bahan di alam ada yang memiliki kemampuan untuk menarik beberapa jenis
logam. Fenomena ini sudah diketahui oleh manusia sejak 2000 tahun yang lalu di suatu
kawasan di turki yang bernama magnesia. Maka benda yang dapat menarik benda lain
tersebut kemudian diberi nama magnesium (Mg). Pada dasarnya semua bahan di alam
memiliki komponen yang dapat menghasilkan sifat magnet.Komponen tersebut dinamakan
sebagai magnet elementer. Benda yang telah termagnetkan adalah benda yang komponenkomponen magnet elementernya tersusun secara rapih menunjuk pada satu arah yang
sama. Adapun benda non magnetik susunan magnet elementernya bersifat acak.
Secara umum, berdasarkan kemagnetannya, benda di alam dibedakan menjadi :
a. Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang dapat ditarik oleh magnet dengan gaya yang
kuat. Hal ini karena susunan magnet elementernya mudah diserahakan. Bahan
ferromagnetic dengan demikian juga bahan yang mudah dimagnetkan. Bahan ini
misalnya besi, baja, kobalt dan nikel.
b. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya yang lemah.
Bahan ini misalnya aluminium, platina, dan mangaan.
c. Diamagnetik
Bahan diamagnetic adalah bahan yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya bismut,
tembaga, seng, emas dan perak.
2. Sifat-sifat Magnet
Apabila sebuah magnet digantungkan sehingga dapat bergerak dengan bebas, ternyata
dalam keadaan seimbang ujung-ujung atau kutub-kutub magnet selalu mengarah keutaraselatan. Kutub magnet yang mengarah keutara disebut kutub utara, sedangkan yang
mengarah keselatan disebut kutub selatan.
Apabila kutub utara disebuah magnet didekatkan pada kutub utara magnet yang
tergantung, ternyata kedua kutub tolak-menolak. Sebaliknya, apabila kutub selatan yang
didekatkan pada kutub utara magnet yang tergantung, kedua kutub magnet tarikmenarik.Kita dapat menyimpulkan bahwa sifat-sifat magnet antara lain :
1) Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2) Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak yang paling kuat terdapat pada kutub
magnet.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
119
UNIT 5
Listrik dan Magnet
3) Kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub yang tidak senama tarik-menarik
3. Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan disekitar benda-benda yang bersifat magnet sehingga masih
terpengaruh oleh gaya magnet. Suatu kenyataan bahwa indra kita tidak dapat secara
langsung mengamati adanya medan magnet, jadi adanya medan magnet dapat digambarkan
dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang merupakan lintasan
kutub utara magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas. Garis gaya magnet selalu
mengarah dari kutub utara ke kutub selatan dan tidak pernah berpotongan (Gambar 5.5).
Gambar 5.5. Garis Gaya Magnet
120
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Referensi
Biggs Altons. 2005. Glencoe Science Level Red. Ohio: The McGraw-Hill Companies
Sabar Nurohman. 2012. Modul PLPG : Materi Listrik-Magnet. Yogyakarta : UNY Press
Serway, Jewett. (2013). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Physical
Sciences : Mary Finch
http://aneka-sains.blogspot.com/2012/01/wow-belimbing-wuluh-sumber-energi.html
http://modulfisika.blogspot.com/2013/02/kelas-ix-elemen-volta.html
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
121
UNIT 5
Listrik dan Magnet
MATERI PRESENTASI UNIT 5
122
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 5
Listrik dan Magnet
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
123
UNIT 5
124
Listrik dan Magnet
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 3C
UNIT 6
PERKEMBANGBIAKAN
TUMBUHAN
UNIT 6
126
Perkembangbiakan Tumbuhan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
UNIT 6
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
(120 Menit)
Pendahuluan
Amatilah tumbuhan di sekelilingmu. Apakah
dari hari ke hari bertambah jumlahnya?
Mengapa jumlah tumbuhan bisa bertambah?
Tumbuhan bisa bertambah karena tumbuhan
memiliki kemampuan berkembang biak
untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan
berkembang biak untuk untuk melestarikan
jenisnya dari kepunahan. Perkembangbiakan
merupakan ciri makhluk hidup yang penting
untuk untuk melestarikan jenisnya dari
kepunahan.
Secara umum perkembangbiakan makhluk Siswa sedang mengamati pertumbuhan tanaman yang
menjadi ujicoba.
hidup dibedakan menjadi dua cara,
yaitu:
a. Perkembangbiakan secara generatif yaitu dihasilkannya individu baru (anak) melalui
perkawinan antara induk jantan dan induk betina. Oleh karena itu, perkembangbiakan
generatif disebut juga sebagai perkembangbiakan secara kawin.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan proses penyerbukan, yaitu
jatuhnya serbuk sari diatas kepala putik, yang dilanjutkan dengan proses pembuahan
(peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina), sehingga dihasilkan biji.
b. Perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu dihasilkannya individu baru (anak) hanya
berasal dari satu induk saja sehingga individu baru merupakan bagian tubuh induknya.
Sifat-sifat individu baru sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif
disebut juga sebagai perkembangbiakan secara tak kawin.
Lalu, bagaimanakah cara tumbuhan berkembang biak? Pada unit ini akan dipelajari cara
tumbuhan berkembangbiak. Secara garis besar, ruang lingkup materi yang akan dikaji pada
Unit 6 dapat dilihat pada Bagan 6.1.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
127
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Perkembang Biakan pada Tumbuhan
Generatif
Biji
Vegetatif
Alami
Buatan
Bagan 6.1. Ruang Lingkup Materi Perkembangbiakan pada tumbuhan
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan pada aneka jenis tumbuhan
2. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan cara perkembangbiakan (generatif atau
vegetatif)
3. Mendeskripsikan proses perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif
4. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada perkembangbiakan secara vegetatif
buatan (stek dan cangkok)
Sumber dan Bahan
Sumber dan bahan yang disiapkan dalam melaksanakan unit ini adalah:
1. Materi presentasi
2. Lembar kerja
3. Informasi tambahan
4. ATK (Lem, gunting, kertas plano, kertas HVS putih, spidol berwarna: besar dan kecil)
5. Video tentang cara mencangkok
128
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Garis Besar Kegiatan
Introduction
5 menit
Connection
10 menit
Application
90 menit
Reflection
10 menit
Extension
5 menit
Fasilitator
menjelaskan:
• latar belakang
• tujuan
• garis besar
kegiatan
Melakukan
curah pendapat
dan kerja
berpasangan:
 Peserta
mengamati
gambar
“tumbuhan
pisang”
 Fasilitator
memberikan
pertanyaan
tentang “apa“,
“mengapa”,
dan
“bagaimana”
cara tumbuhan
berkembang
biak
Kegiatan 1(30’):
cara perkembangbiakan
aneka jenis tumbuhan
Kegiatan 2 (30’):
Menganalisis faktor-faktor
yang berpengaruh pada
perkembangbiakan secara
stek
Kegiatan 3 (30’):
Menganalisis faktor-faktor
yang berpengaruh pada
perkembangbiakan secara
cangkok.
Peserta menjawab
pertanyaan:
• Apakah tujuan
sesi ini tercapai ?
• Selesaikan kuis
yang tersedia
• kesulitan apakah
yang mungkin
akan dialami
siswa?
Peserta diharapkan
dapat:
Mencari informasi
ke narasumber atau
mengkaji literatur
mengenai cara
perkembang-biakan
tumbuhan melalui
okulasi dan
menyambung serta
faktor-faktor yang
mempengruhinya.
Fasilitator
memberikan informasi
tambahan berupa
bahan bacaan 6.1
Rincian Langkah-Langkah Kegiatan
I
1.
2.
3.
Introduction (5 menit)
Fasilitator menjelaskan peranan perkembangbiakan pada mahkluk hidup, khususnya
perkembangbiakan tumbuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Fasilitator menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada sesi materi ini.
Fasilitator menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
129
UNIT 6
C
Perkembangbiakan Tumbuhan
Connection (10 menit)
1. Peserta mengamati gambar tanaman di bawah ini!
2. Fasilitator memberikan pertanyaan tentang “apa“, “mengapa”, dan “bagaimana”
cara tanaman berkembang biak
3. Peserta secara berpasangan menuliskan jawaban di kertas HVS yang disediakan
4. Peserta menunjukkan hasil diskusinya ke pasangan lain dalam kelompoknya
5. Setiap pasangan kelompok memberi komentar atas hasil diskusi pasangan lain
menggunakan kertas post-it
Catatan untuk Fasilitator
 Pohon pisang berkembang biak dengan membentuk tunas. Tunas tumbuh dari
bagian batang pisang yang berada di dalam tanah. Tunas terus tumbuh hingga
menjadi rumpun di sekitar induk pisang hingga dewasa). Tunas ini tidak bergantung
dengan pohon induknya, berarti jika induk pohon pisang tadi dipotong/ditebang
tidak mengganggu pertumbuhan tunas yang berada di sampingnya).
 Fasilitator hendaknya siapa dengan jawaban pertanyaan:
- mengapa tanaman harus dikupas bersih waktu mencangkok?
- mengapa ada bunga tetapi tidak bisa reproduksi generatif?
A
Application (90 menit)
Kegiatan 1 (30 menit): Identifikasi dan pengelompokkan cara
perkembangbiakan pada tumbuhan
1. Fasilitator membagikan LKP 6.1 pada setiap pasangan kelompok
130
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
2. Peserta menggamati aneka gambar tumbuhan pada LKP 6.1
3. Peserta diminta menjawab pertanyaan yang ada di LKP 6.1
4. Fasilitator memberikan penguatan melalui tanya jawab berdasarkan hasil diskusi
peserta
a) Jelaskan perbedaan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif
b) Deskripsikan perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan
c) Diskusikan apakah semua tumbuhan berbunga dapat melakukan perkembangbiakan
secara generatif. Berikan penjelasan!
d) Di antara tumbuhan bunga berikut ini manakah yang tidak mampu melakukan
perkembangbiakan secara generatif: bunga matahari, bunga sepatu, bunga
bougenvil, beri alasan.
Catatan untuk Fasilitator
1
 Perkembangbiakan secara generatif adalah perbanyakan tumbuhan melalui biji atau
embrio yang dihasilkan dari persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui
proses penyerbukan dan pembuahan pada tumbuhan berbunga. Perkembangbiakan
secara vegetatif artinya tumbuhan atau individu tumbuhan baru berasal dari bagian
vegetatif berupa, batang, daun, umbi yang apabila dilepas dan ditempatkan pada
lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sempurna.
 Tidak, alasannya alat reproduksi bunga tersebut tidak mendukung proses
terjadinya pembuahan.
 Bunga sepatu. Alasannya, karena alat reproduksi bunga sepatu tidak mendukung
proses terjadinya pembuahan.
Kegiatan 2 (30 menit): Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada
perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara stek
1. Fasilitator membagikan LKP 6.2 pada setiap pasangan kelompok
2. Peserta mengamati gambar pada LKP 6.2
3. Peserta menjawab pertanyaan yang ada di LKP 6.2
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
131
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
4. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya terhadap pertanyaan di
LKP 6.2
“Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan
perkembangbiakan dengan cara stek! Beri alasan”
5. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi perwakilan kelompok
Kegiatan 3 (30 menit): Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada
perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara cangkok
1. Fasilitator menayangkan video cara perkembangbiakan dengan mencangkok
2. Peserta mengamati dengan cermat tayangan video mencangkok
3. Fasilitator membagikan LKP 6.3
4. Peserta mengamati gambar pada LKP 6.3
5. Peserta menjawab pertanyaan yang ada di LK 6.3
6. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya terhadap pertanyaan di
LK 6.3
“Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan
perkembangbiakan cengan cara cangkok! Beri alasan”
7. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi perwakilan kelompok
8. Fasilitator memberikan informasi tambahan berupa bahan bacaan 6.3
Catatan untuk Fasilitator
2
132
 Faktor berpengaruh keberhasilan melakukan perkembangbiakan dengan cara stek
yaitu; pemilihan batang, cara pemotongan, penyediaan tanah, dan penempatan.
 Faktor berpengaruh keberhasilan melakukan perkembangbiakan dengan cara
cangkok yaitu; pemilihan batang, cara mengupas kulit batang, penyediaan tanah,
penutupan plastik/sabut kelapa, penyiraman, dan pemindahan tumbuhan hasil
cangkokan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
R
Perkembangbiakan Tumbuhan
Reflection (10 menit)
1. Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana tumbuhan berkembangbiak?
b. Apa beda perkembangbiakan generatif dan vegetatif?
c. Faktor-faktor apa yang berpengaruh pada perkembangbiakan secara vegetatif
buatan (stek dan cangkok)?
2. Fasilitator menanyakan ke peserta jika ada hal-hal yang masih perlu diperjelas?
E
Extension (5 menit)
Peserta diminta mencari informasi ke narasumber atau mengkaji literatur mengenai cara
perkembangbiakan tumbuhan melalui okulasi dan menyambung serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
133
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Lembar Kerja 6.1.
Identifikasi alat perkembangbiakan pada tumbuhan
Amati gambar tumbuhan yang ada di bawah ini kemudian identifikasikan alat
perkembangbiakan pada masing-masing tumbuhan tersebut. Tuliskan jawaban pada tabel
berikut ini!
Tanaman
134
Nama alat
perkembangbiakan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
Jenis
perkembangbiakan
UNIT 6
Tanaman
Perkembangbiakan Tumbuhan
Nama alat
perkembangbiakan
Jenis
perkembangbiakan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
135
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Bahan diskusi:
1. Jelaskan perbedaan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Deskripsikan perkembangbiakan secara vegetatif alami dan buatan
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................
3. Diskusikan apakah semua tumbuhan berbunga dapat melakukan perkembangbiakan
secara generatif. Berikan penjelasan!
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
..............................................................
4. Di antara tumbuhan bunga berikut ini manakah yang tidak mampu melakukan
perkembangbiakan secara generatif: bunga matahari, bunga sepatu, bunga bougenvil,
beri alasan.
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
............................................................................................................................
136
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Lembar Kerja 6.2.
Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada
perkembangbiakan vegetatif buatan secara stek
1. Amatilah gambar langkah perkembangbiakan dengan cara stek di bawah ini!
2. Diskusikan dengan anggota kelompok faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap
keberhasilan dalam melakukan perkembangbiakan cengan cara stek! Beri alasan.
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
137
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Lembar Kerja 6.3.
Percobaan perkembangbiakan pada tumbuhan vegetatif
buatan dengan cara cangkok
1. Amatilah tayangan video cara mencangkok dan dan gambar di bawah ini!
2. Diskusikan dengan anggota kelompok faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap
keberhasilan dalam melakukan perkembangbiakan dengan cara mencangkok! Beri
alasan.
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
138
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Bahan Bacaan 6.1
Perkembangbiakan pada tumbuhan
Perkembangbiakan tumbuhan adalah suatu proses dihasilkannya individu generasi
keturunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk mempertahankan dan
pengembangan suatu jenis tumbuhan. Cara perkembangbiakan tumbuhan pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu secara generatif dan secara vegetatif.
Perkembangbiakan secara generatif adalah perbanyakan tumbuhan melalui biji atau embrio
yang dihasilkan dari persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui proses penyerbukan
dan pembuahan pada tumbuhan berbunga. Perkembangbiakan secara vegetatif artinya
tumbuhan atau individu tumbuhan baru berasal dari bagian vegetatif tumbuhan induk.
Bagian vegetatif dapat berupa, batang, daun, umbi yang apabila dilepas dan ditempatkan
pada lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru yang sempurna.
A. Perkembangbiakan generatif
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia pembiakan generatif (reproduksi generatif)
adalah perkembangbiakan secara kawin atau seksual. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat
mengalami pembiakan secara generatif ini. Tumbuhan yang berkembang biak secara
generatif memiliki organ perkembangbiakan dalam bentuk bunga, yang didalamnya
terdapat alat kelamin jantan, yang disebut anther, dan alat kelamin betina, yang disebut
putik. Anter akan menghasilkan sel kelamin jantan, yaitu serbuk sari (polen), sementara
putik sebagai organ kelamin betina akan menghasilkan sel telur (ovum).
Pembiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan, yang didahului dengan
proses penyerbukan. Penyerbukan (persarian) yaitu peristiwa jatuhnya serbuk sari ke
kepala putik. Perantara yang menyebabkan terjadinya penyerbukan disebut pollinator.
Berdasarkan macam perantaranya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi penyerbukan
oleh angin, hewan, air, dan manusia.
Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin (seksual),
karena ditandai adanya peleburan sel kelamin jantan (inti sperma) dan sel kelamin betina
(ovum). Peleburan dua sel gamet tersebut dinamakan pembuahan. Setelah terjadi
pembuahan, dinding bakal buah akan menjadi buah, dan bakal biji berkembang menjadi biji.
Biji selanjutnya akan tumbuh menjadi organisme baru.
Perbanyakan generatif (biji) memiliki keuntungan seperti sistem perakaran lebih kuat,
lebih mudah diperbanyak, dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sementara itu,
kelemahan dari perbanyakan generatif adalah waktu untuk mulai berbuah lebih lama, sifat
turunan tidak sama dengan induk, dan ada banyak jenis tumbuhan produksi benihnya
sedikit atau benihnya sulit untuk berkecambah.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
139
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Gambar perkembangbiakan tumbuhan secara generatif
B. Perkembangbiakan vegetatif
Perkembangbiakan (reproduksi) secara vegetatif disebut juga cara perkembangbiakan tak
kawin (aseksual) karena individu baru dihasilkan tanpa adanya peleburan sel kelamin
jantan dan betina. Individu baru berasal bagian-bagian tumbuhan seperti batang, cabang,
ranting, pucuk daun, umbi dan akar. Individu baru akan memiliki sifar yang sama dengan
induknya. Perkembangbiakan vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.
Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi tanpa adanya campur tangan manusia, contohnya
tunas, rhizome, stolon, kormus, umbi batang, dan bulbus (umbi lapis). Adapun
perkembangbiakan vegetatif buatan terjadi karena adanya campur tangan manusia,
contohnya penyetekan, mencangkok, merundukan dan okulasi. Keuntungan cara
perkembangbiakan vegetatif adalah lebih cepat berbuah, Sifat turunan sesuai dengan induk,
dan dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan. Adapun kelemahannya adalah perakaran
kurang baik, lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian tertentu, serta jangka
waktu berbuah lebih pendek.
B.1 Perkembangbiakan vegetatif alami
Perkembangbiakan secara vegetatif alami, dapat dilakukan dengan cara:
1. Tunas
Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun pohon tersebut tumbuh
didekat induknya. tumbuhan pisang adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan tunas batang.
140
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
2. Umbi Batang
Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam
tanah. Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi batang.
3. Umbi akar
Umbi akar sebenarnya berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar
tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas dan tidak berbuku - buku. Sisa
batang pada pangkal umbi yang dapat memunculkan tunas. Akar tunas baru akan
tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi akar adalah bunga dahlia. Seringkali dikatakan umbi
akar pada wortel juga sebagai alat perkembangbiakan. Umbi akar pada wortel bukan
digunakan sebagai alat perkembangbiakan, namun lebih berperan sebagai tempat
cadangan makanan. Adapun perkembangbiakan pada wortel dilakukan pada biji
4. Umbi lapis
Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya
tumbuh tunas. Bawang merah dan tulip adalah contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi lapis.
5. Rhizoma
Rizhoma adalah batang yang tebal dan tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah Jahe.
6. Geragih (stolon)
Geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan
yang berkembang biak dengan geragih adalah arbei, strawberry, semanggi, dan
pegagan.
Keuntungan perkambangbiakan secara vegeratif alami diantaranya dapat dipraktekkan
pada tumbuhan yang tidak menghasilkan biji, sifat anakan sama seperti sifat induk, masa
juvenil relatif pendek, dan mempercepat masa persediaan bibit. Adapun kelemahan
perkembangbiakan vegetatif alami seperti infeksi sistemik oleh virus dapat menjalar ke
semua tumbuhan, periode penyimpanan bahan tanam pendek, mekanisme perbanyakan
pada beberapa tumbuhan tidak praktis. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangbiakan vegetatif alami adalah faktor intern (dormansi bahan tanam, ZPT) dan
faktor ekstern (faktor lingkungan: suhu, kelembaban, cahaya, patogen).
B.1 Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perbanyakan vegetatif buatan terdiri atas dua macam, yaitu perbanyakan vegetatif buatan
dengan perbaikan sifat (okulasi, grafting, kultur jaringan), dan perbanyakan vegetatif tanpa
perbaikan sifat (cangkok dan stek).
1. Okulasi (sambung mata tunas/menempel)
Okulasi adalah menempelkan mata tunas tumbuhan lain kepada batang muda dan dari
varietas yang sama, atau antara varietas dalam species. Bentuk okulasi yang sering
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
141
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
dilakukan oleh para pengelola kebun untuk memperbanyak tumbuhannya, terdiri dari
beberapa bentuk, antara lain okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi, okulasi
bentuk T, dan okulasi bentuk miring.
1. Grafting (sambung tunas/menyambung)
Menyambung adalah cara perbanyakan tumbuhan dengan cara menyambung pucuk (batang
atas) yang berasal dari suatu tumbuhan induk pada tumbuhan lain (batang bawah). Batang
ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang
bawah hanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah.
Oleh sebab itu, kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda. Batang bawah
diperoleh dari semai (dari biji). Adapun kriteria untuk batang atas dianatranya memiliki
sifat unggu sesuai yang diinginkan
Seni menyambungkan 2 jaringan tumbuhan hidup sedemikian rupa sehingga keduanya
bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tumbuhan gabungan.
Macam-macam menyambung:
142
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
2. Stek
Perkembangbiakan dengan stek adalah perkembangbiakan banyakan tumbuhan
dengan cara menumbuhkanakar dan pucuk dari potongan/bagian tumbuhan seperti akar,
batang atau pucuk sehingga menjadi tumbuhan baru. Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam perkembangbiakan dengan cara stek:
a) Pemilihan batang
- Batang dipilih dari tumbuhan induk yang unggul dan sehat
- Batang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Jika batang terlalu tua sulit
tumbuh tunas dan akar, cenderung akan mati. Jika terlalu muda tidak akan
tumbuh akar
- Ukuran batang minimal berdiameter 1 cm (seukuran pinsil)
b) Cara pemotongan
- Pemotongan dilakukan miring
- Pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam dan tidak
berkarat
c) Penyediaan tanah
- Tanah kebun/tanah humus/tanah gembur
- Lingkugan tanah dijaga agar tetap lembab
- Penyiraman dilakukan tidak belebihan dan dilakukan pada pagi hari
- Pilihlah pohon induk yang dikehendaki untuk sumber pengambilan stek
d) Penempatan
- Tidak terkena cahaya matahari secara langsung (tempat teduh)
3. Mencangkok
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tumbuhan dengan cara merangsang
timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai tumbuhan baru.
Cara merangsang timbulnya akar tersebut adalah dengan mengupas kulit luar cabang
selanjutnya cabang yang terkupas tadi diberi media tanah.
Beberapa persyaratan pohon yang akan dicangkok tersebut adalah:
a) Pemilihan batang
• Tumbuh baik dan sehat, serta memiliki sifat-sifat unggul
• Tanaman yang dipilih yang berkambium
• Cabang yang baik untuk dicangkok yang tumbuhnya tegak atau condong 45o
• Besarnya cabang sebesar ibu jari sampai pergelangan tangan dewasa.
• Jangan mencangkok cabang yang terlalu muda atau terlalu tua karena cabang
terlalu tua akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah patah
serta lambat berbuah
• Batang dipilih sebaiknya tidak terdapat ranting
• Panjang dari ujungnya cabang sampai tempat cangkokan 50-100 cm tergantung
besar cabang yang dicangkok
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
143
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Waktu yang baik untuk mencangkok adalah pada musim hujan supaya media
selalu basah
Cara pengelupasan kulit batang
• Pisau yang digunakan tajam dan tidak berkarat
• Pengelupasan dilakukan degan panjang 10 cm melingkari batang
• Pengelupasan kulit harus dilakukan hingga bersih tidak ada sisa lapisan yang
licin tertinggal
• Setelah dilakukan pengelupasan dibiarkan 5-10 menit hingga benar-benar
kering
Tanah
• Tanah yang digunakan untuk menutupi batang yang dikelupas adalah jenis anah
yang gembur dan lembab
• Bagian batang yang terkelupas ditutup tanah secara penuh tanpa ada bagian
yang terlihat
Penutupan plastik/sabut kelapa
• Batang yang sudah tertutup oleh tanah ditutup oleh plastuk/sabut kelapa dan
perlu diikat secara kuat
Penyiraman
• Batang tumbuhan yang telah ditutup tanah dan plastik dilakukan penyiraman
selama 3 kali seminggu dan dibiarkan selama kurang lebih 3 bulan, atau sampai
akarnya tumbuh
Pemindahan tumbuhan hasil cangkokan
• Apabila telah tumbuh akar, tumbuhan bisa dipotong dari tumbuhan induk dan
dipindahkan ke polybag berisi tanah yang subur
•
b)
c)
d)
e)
f)
144
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Referensi
Purnomosidhi, P., Suparman, J. M. Roshetko, & Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan
Budidaya Tanaman Buah-Buahan. International Centre for Reserach in
Agroforestry (ICRAF). vii + 41 hlm.
Santoso, B.B. 2013. Perkembangbiakan vegetatif: Cangkok (layering). Fakultas Pertanian
UNRAM. 37 hlm.
Sulistyanto, H. & E. Wiyono. 2008. BSE: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas VI.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. viii + 150 hlm.
Suhartanti, D., A.A. Zulaikha, & Y. E. Suryani. 2008. BSE: Ilmu Pengetahuan Alam untuk
kelas VI SD/MI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. vi + 154 hlm.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
145
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
MATERI PRESENTASI UNIT 6
146
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
UNIT 6
Perkembangbiakan Tumbuhan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
147
UNIT 6
148
Perkembangbiakan Tumbuhan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI IV - IPA
Modul Pela han
Prak k yang Baik di Sekolah Dasar/
Madrasah Ib daiyah (SD/MI)
IV
Pembelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam)
USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students
Download