hukum benda kelompok 4

advertisement
HUKUM BENDA
Arti Benda

(Pasal 499 BW) Menurut paham undangundang yang dinamakan kebendaan ialah, tiaptiap barang dan tiap-tiap hak, yang dapat
dikuasai oleh hak milik.
Dalam sistem hukum perdata Barat (BW)
pengerian benda sebagai objek hukum tidak
hanya meliputi benda yang berwujud yang
dapat ditangkap dengan pancaindera, tetapi
juga benda yang tidak berwujud yakni hak-hak
atas benda yang berwujud.


Benda berarti semua barang yang dapat
menjadi alat atau hasil manusia, yaitu semua
barang, hewan dan hak-hak yang dapat
dimilliki oleh orang atau badan hukum.
KUHS menetapkan, bahwa benda adalah
semua barang dan hak yang dapat dikuasai
oleh hak milik.
Contoh :




Bapak Hartono mempunyai 2 buah rumaah, hak guna
usaha atas sebidang tanah dengan tanaman kopi,
simpanan uang di Bank Negara sebanyak Rp.
100.000.000 dan piutang kepaada Bpk. Sukardi
sebanyak Rp. 500.000.000. keadaan ini menunjukan,
bahwa milik Hartono terdiri dari :
Dua rumah (barang)
Hak guna usaha atas sebidang tanah (hak)
Simpanan uang di Bank (hak)
Piutang kepada Sukardi (hak)
C dan D menyebut hak untuk menagih kembali uang
yang ada di tangan orang lain, hak itu dinamakan hak
tuntutan, Cokrohartono adalah pemilik hak itu yang
merupakan hak benda.
Hak kebendaan
Menurut KUH Perdataa buku kedua
tentang kebendaan, pasal 499.
Kebendaan adalah tiap-tiap barang dan
tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh
hak milik
Benda tetap yang diatur dalam KUH Perdata buku II telah
diganti oleh UU No 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar
pokok-pokok agraria









hak milik
hak guna usaha
hak guna bangunan
hak pakai
hak sewa untuk bangunan
hak membuka tanah dan memungut hasil hutan
hak guna air
hak guna ruang angkasa
hak-hak tanah untuk kepentingan suci dan
sosial
MACAM-MACAM BENDA






Benda tidak bergerak dan bergerak
Benda yang berujud dan benda yang tidak
berujud
Benda yang musnah dan tidak musnah
Benda yang dapat diganti dan tidak dapat
diganti
Benda yang dapat dibagai dan tidak dapat
dibagi
Benda yang diperdagangkan dan tidak
diperdagangkan
Perbedaan Benda Bergerak dan
Benda Tidak Bergerak
1.
Benda tak bergerak dibedakan
antara :
Benda tak bergerak menurut
sifatnya
Benda tak bergerak karena
tujuannya
Benda tidak bergerak menurut
ketentuan undang-undang
2. Benda bergerak dibedakan
antara lain :


Benda bergerak menurut ketentuan
Undang-Undang menurut pasal 511 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata ialah
hak-hak atas benda bergerak
Benda bergerak menurut sifatnya
menurut pasal 1509 Kitab UndangUndang Hukum Perdata ialah benda yang
dapat dipindahkan
Perbedaan benda bergerak dan
tidak bergerak





Bezit
Bezwaring (pembebanan)
Levering (penyerahan)
Verjaring (kadaluarsa)
Beslag (penyitaan)
Benda yang musnah dan benda yang tetap ada


benda yang musnah adalah benda-benda
yang pemakaiannya akan musnah,
kegunaan/manfaat dari benda-benda ini
justru terletak pada pemusnahannya
benda yang tetap ada, benda yang dalam
pemakaiannya tidak mengakibatkan benda
itu menjadi tidak musnah, tapi memberi
manfaat bagi si pemakai
Benda yang dapat diganti dan benda yang tidak
dapat diganti

Perbedaan antara benda yang dapat
diganti dan tidak dapat diganti ini tidak
disebut secara tegas dalam BW, tetapi
perbedaan itu ada dalam BW. Misalnya,
dalam pasal yang mengatur perjanjian dan
penitipan barang yang disebutkan dalam
pasal 1694 BW
Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak
dapat dibagi


benda yang dapat dibagi
benda yang dapat dibagi adalah benda
yang apabila wujudnya dibagi tidak
mengakibatkan hilangnya hakikat
daripada benda itu sendiri
benda yang tidak dapat dibagi
benda yang tidak dapat dibagi adalah
benda yagn apabila wujudnya dibagi
mengakibatkan hilangnya atau
lenyapnya hakikat benda itu sendiri
PERBEDAAN SISTEM HUKUM BENDA
DAN SISTEM HUKUM PERIKATAN
SISTEM HUKUM BENDA
SISTEM HUKUM PERIKATAN




Mengatur
seseorang
dengan orang lain

Persoonlijk recht

Sifatnya nisbi
“sistem terbuka”
Kedudukan
rangkaian
pasal-pasal dalam hukum
perikatan
hanyalah
bersifat mengatur atau
hanya sebagai hukum
pelengkap
saja
(aanvullende recht)
~ Prof. R. Subekti, S.H. ~


Mengatur
seseorang
dengan benda
Zakelijk recht
Bersifat absolut
Prof. Dr. R. Wirjonio P,
S.H
“sistem tertutup”
Jumlah
hak-hak
kebendaan
adalah
terbatas pada apa yang
hanya termuat dalam
Buku II BW bersifat
memaksa
(dwingend
recht)
~ Prof. R. Subekti, S.H. ~
Benda yang dapat diperdagangkan dan tidak dapat
diperdagangkan


Benda yang dapat diperdagangkan adalah
benda yang dapat dijadikan objek suatu
perjanjian.
Benda yang tidak diperdagangkan adalah
benda yang tidak dapat dijadikan obyek
pokok suatu perjanjian dilapangan
PERBEDAAN POKOK
BUKU II BW DAN BUKU III BW



Hak kebendaan bersifat mutlak (absolut),
sedangkan hak kebendaan bersifat relatif
(nisbi).
Hak kebendaan berlangsung lama,
sedangkan hak perseorangan bisa lenyap.
Jumlah hak kebendaan terbatas pada apa
yang hanya ditentukan undang-undang,
sedangkan hak perseorangan jumlahnya
tidak terbatas pada apa yang telah
ditentukan dalam undang-undang.
Download