Farmakologi Fisioterapi Pertemuan 3

advertisement
Tujuan Instruksional :
1. Menjelaskan susunan saraf
2. Menjelaskan penggolongan obat menurut pengaruhnya
terhadap sistem kerja saraf
3. Menjelaskan jenis obat-obat Susunan Saraf Pusat
Susunan Saraf
• Susunan Syaraf dibedakan atas 2 yakni
:
• Susunan Syaraf Pusat
• Susunan Syaraf Otonom
• Anatomi Susunan Syaraf Pusat meliputi
cerebrum,cerebelum,medula oblongata( bulbus )dan
medula spinalis
• Susunan syaraf Otonom terdiri dari syaraf simpatis
dan syaraf parasimpatis yang berpusat di Medula
Spinalis dan Medula Oblongata
Fungsi SSP
• Cerebrum merupakan pusat-pusat dari memori,
kesadaran,penyesuaian diri, dan refleks.
• Thalamus berfungsi sebagai pengatur memori secara
otomatis.
• Hipothalamus berfungsi sebagai pusat pengaturan
SSO, suhu tubuh, cairan tubuh, metabolisme, tidur dan
kelenjar hypofise.
• Disekitar Hipothalamus terdapat Sistem Aktivasi
Retikular yang berfungsi mengatur kewaspadaan,
kesiapan dan gerakan otot.
• Medula Oblongata merupakan pusat pengaturan
kardiovaskular,sistem pernafasan,pencernaan,indera
dan kelenjar
Penggolongan Obat-obat SSP
• Penggolongan Obat SSP didasarkan kepada sifat
kerja obat pada umumnya yakni depresi (
menekan ) dan stimulasi ( merangsang ):
– Obat-obat SSP yang menekan secara selektif :
• Obat Analgesik – Antipiretik yang menekan hipothalamus dan pusat
pengaturan suhu
• Obat Psikotropik yang menekan hipothalamus dan sistem retikuler
• Obat Narkotik –menekan Cortex, thalamus dan hipothalamus
• Obat Antikonvulsi yang menekan pusat rangsangan sehingga
menimbulkan rasa lelah, kantuk dan kehilangan kesadaran
• Obat-obat yang menekan hampir secara keseluruhan
(sistemik) adalah obat Sedatif-hipnotik dan obat
Anestesi
Obat Analgetik
• Obat analgetik adalah obat penghilang rasa sakit dan
obat antipiretik adalah obat penurun demam
• Obat analgetik dibedakan obat analgetik narkotik dan
obat analgetik non narkotik
• Obat analgetik narkotik ( obat analgetik visceral )
disamping berfungsi mengurangi rasa sakit, juga
menekan rasa takut, rasa susah serta menimbulkan
kedamaian. Oleh karenanya obat-obat ini sering
disalahgunakan yang kadangkala dapat menimbulkan
toleransi, adiksi, habituasi ,sedatif –hypnotik
euphorigenik, penekanan pada pusat pernafasan yang
dapat berujung kematian
• Toleransi obat adalah berkurangnya pengaruh obat
terhadap receptor ( disposisi obat ) dalam bentuk
toleransi metabolik dan toleransi farmakodinamik (
berkurangnya kepekaan ssp terhada pengaruh obat.)
Adiksi & Habituasi
• Obat analgetik narkotik dapat menimbulkan adiksi
• Adiksi adalah ketergantungan fisik dan psikologis
pada zat tertentu
• Korban adiksi menjadi sangat tidak produktif,
konsumtif, asosial, amoral, cenderung melakukan
tindak kriminal dengan mengabaikan keselamatan
dirinya dan orang lain
Obat Analgetik Narkotik
•
•
•
•
•
Morphin
HCl Hydromorphine
Pethidine
Metadon
Codein
Obat Analgetik non Narkotik
•
•
Obat analgetik non narkotik digunakan untuk nyeri
ringan disamping juga berfungsi sebagai
antipiretik dan anti inflamatory.
Obat analgesik non narkotik sangat banyak dan
pada umumnya digolongkan menurut bahan
aktifnya yakni :
1.
2.
3.
4.
5.
Salisilat
Para Amino Fenol
Pyrazolon
Asam Organik lainnya
Obat pirai
Golongan Salisilat
• Golongan salisilat merupakan obat analgesik tertua
antara lain :
• Acetosal, Aspirin, Natrium Salisilat, salisilamid
• Titik tangkap kerja golongan salisilat adalah di
hipothalamus yang dapat meningkatkan ambang
nyeri
• Obat analgesik salisilat juga berfungsi sebagai obat
antipiretik ( menurunkan demam ),anti inflamasi dan
anti allergi dan meningkatkan ekskresi asam urat
• Efek samping penggunaan obat ini umumnya
adalah dapat menimbulkan iritasi lambung yang
menimbulkan rasa panas nyeri,mual dan muntah
dan diare
Golongan
Para Amino Fenol
• Golongan obat ini adalah Fenacetin dan
Asetaminofen ( parasetamol ) hanya berfungsi
sebagai analgesik dan antipiretik
• Sejak tahun 1966 fenasetin sudah tidak boleh
digunakan lagi karena dalam tubuh fenasetin
diubah menjadi zat beracun yaitu N- asetil – para
aminofenol
• Asetaminofen banyak digunakan sekarang antara
lain karena tidak menimbulkan iritasi lambung
namun apabila digunakan dalam jangka lama dapat
menimbulkan kerusakan sel darah, hati dan ginjal,
ketegangan hingga kepada konvulsi
Golongan Pirazolon
• Kekuatan obat ini sama dengan salisilat namun
obat ini agak toksik ( beracun ) yang dapat
menimbulkan agranulositosis dengan gejala demam
tinggi, luka di tenggorokan, erupsi kulit dengan
pigmentasi, karenanya banyak negara yang
melarang penggunaannya.
• Obat ini dapat diberikan dengan suntikan intra
muskuler
• Obat jenis ini dijual bebas dengan nama Antalgin,
dipyron, metamisol.doloneurobion, fastalgin dll
Golongan Asam Organik
• Golongan obat ini umumnya digunakan sebagai obat
analgesik dan antiinflamasi untuk rematoid
artritis pengganti obat kortikosteroid seperti
prednison.
• Obat ini dijual dengan nama generik
Indometasin,fenoprofen,ibuprofen dls
• Efek samping penggunaan obat ini a.l.:
• Gangguan saluran cerna
• Vertigo dan kelelahan,
• hipertensi dan hiperglikemi
Obat pirai
( Kelebihan asam urat )
• Pirai adalah penyakit pada sendi yang ditimbulkan
tertimbunnya asam urat (purin) terutama di sendi
,ginjal dan kulit karena kegagalan metabolisme
purin dalam tubuh
• Obat pirai yang banyak digunakan adalah
allupurinol, zyloric dan indometasin yang bersifat
urikosurik
( mengeluarkan asam urat melalui kencing )
Obat Antipsikotik
• Obat anti-psikotik tidak dapat menghilangkan
etiologi psikologik namun dapat mempengaruhi
fungsi psikhis
»Obat antipsikotik digolongkan menurut bahan aktif kimiawinya
yakni :
»Derivat Fenotiazin seperti Chlorpromazin , tioridazin, flufenazin
dan perfenazin yang efektip menenangkan penderita gangguan
jiwa yang agresif dan hiperaktif , bersifat antiallergik dan anti
konvulsi
»Derivat Haloperidol digunakan untuk keadaan penderita yang
mengalami manik-depresif dan schizofren paranoid
syndrome
Obat Sedatif-hypnotik
•
Sedatif artinya menekan reaksi terhadap rangsangan khususnya emosi
tanpa menimbulkan kantuk
•
Hypnotik artinya menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan disertai
menurunnya refleks.
Obat sedatif-hypnotik digolongkan menjadi :
1.
2.
Golongan Barbiturat
Non Barbiturat
Golongan barbiturat dalam dosis tertentu dapat menekan SSP mulai dari
sistem retikular,,hipothalamus hingga kepada medula oblongata dan
berfungsi sebagai anti konvulsi Organ lain tidak dipengaruhi, kecuali
dalam dosis yang sangat besar dapat menimbulkan penurunan
tekanan darah, motilitas usus berkurang, menurunkan suhu tubuh dan
mengurangi produksi kemih
organ penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan
obatgolongan barbiturat adalah hati dan ginjal karena kalau kedua
organ tersebut mengalami gangguan akan mengakibatkan ekskresi
obat terhambat dan efek obat berlangsung lama
Efek samping yang dapat timbul a.l. gagal pernafasan, koma, mual
vertigo, lemah ,takut, nyeri dan insomnia
Obat Sedatif-hypnotik
•
Golongan obat barbiturat yang banyak dipakai a.l.:
•
•
•
•
Phenobarbital ( luminal ) untuk anti konvulsi, antihipertensi,
antiepilepsi.
Aprobarbital, pentobarbital untuk obat tidur
Thiopental ( Penthotal ) sebagai obat anestesi
Golongan obat non barbiturat yang banyak dipakai
antara lai Hydras Chlorali, Natrium Bromida. Plasidil,
diazepam, doriden meprobamat ( medicar ),
clordiazepoxide dll umumnya digunakan untuk obat
tidur
•
Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan obat ini
adalah allergi, tremor, pusing,lemah, pelupa dan hepatitis
Obat yang merangsang SSP
( Stimulantia )
• Obat stimulantia SSP dibedakan atas :
• Obat Konvulsan
» Obat yang secara langsung menimbulkan
rangsangan kesadaran seperti :Strychnin, pikrotoksin,
pentilentetrazol, bemegrid dan nikethamide
• Obat Analeptik ( obat yang menimbulkan sulit tidur )
» Efedrin, amfetamin, kokain, pipradol, kamfer dls
• Obat psychic Energizer ( obat penyegar )
»
Coffein, imipramin, amitriptilin dls
Download