Perempuan Berikat Pinggang Kekuatan Yudit. Holofernes. Penggal kepala. Kitab Yudit kurang nyaman bagi pembaca Kitab Suci zaman sekarang: terlalu kejam dan mengerikan. “Dalam tahun kedelapan belas pada tanggal dua puluh dua bulan pertama tersiarlah kabar di istana Nebukadnezar, raja orang-orang Asyur, bahwa raja hendak menghukum seluruh bumi, sebagaimana telah dikatakannya … Para pejabat serta pembesarnya pun menetapkan pula bahwa semua orang yang tidak menuruti titah raja mesti dibasmi.” Isi kitab: kemenangan seorang perempuan Israel melawan panglima kerajaan Asyur – kemenangan umat Allah melawan musuh – versi lain Daud vs. Goliat – peran iman dalam perjuangan melawan musuh. Bab 1-7: kejayaan Nebukadnezar, raja Asyur - Nebukadnezar mengadakan ekpedisi militer, dipimpin oleh Holofernes – ia berhasil menghancurkan dan menaklukkan bangsabangsa lain yang menentangnya – pasukan Asyur kemudian mengepung wilayah Israel. Bab 8-16: perjuangan Yudit untuk menyelamatkan bangsanya. Note: meski berkisah tentang kejayaan Asyur, kitab Yudit tidak ditulis pada abad 8 SM. Waktu penulisan: tahun 100 SM (ada yang memperkirakan tahun 150 SM) – aslinya dalam bahasa Ibrani – terjemahan Indonesia bersumber dari teks Yunani. Konteks: tradisi Yahudi terancam oleh budaya Yunani (filsafat, gaya hidup, agama, dan sebagainya). Tujuan penulisan kitab Yudit: ◦ Memperkenalkan sosok Yudit dan mengajak pembaca meneladaninya. ◦ Menegaskan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya. ◦ Mendorong umat untuk setia pada tradisi Yahudi (Taurat) dan menolak budaya asing. ◦ Menggugah semangat religius-nasionalistis pembaca. Bentuk kitab: kitab Yudit bukan catatan sejarah – ini adalah kitab pengajaran yang berbentuk narasi. Ydt. 1:1. Nebukadnezar adalah raja Babel, bukan raja Asyur. Ydt. 2:24. Sejumlah tempat yang disebutkan dalam kitab Yudit tidak dikenal atau letaknya salah – termasuk Betulia. Ydt. 5:18-19. Bercerita tentang kejayaan Asyur, namun menyatakan bahwa saat itu orang Israel sudah kembali dari pembuangan. Pendapat yang banyak diterima: “Penulis tampaknya sengaja dan bersusah payah memasukkan berbagai kesalahan untuk mengingatkan pembaca bahwa ini bukan catatan sejarah, tapi kisah keagamaan yang suci.” 1:1-4: Nebukadnezar vs. Arfaksad – bangsabangsa lain enggan mendukung Nebukadnezar – Nebukadnezar menang. 2:1-3: Nebukadnezar hendak membalas dendam – Holofernes ditunjuk menjadi pemimpin ekspedisi militer. 5:1-4: bangsa-bangsa lain takluk, orang Yahudi bertahan. 5:20-21: kesaksian Akhior. 7:1-5: Betulia dikepung, orang Yahudi putus asa. 8:6-8: Yudit, janda yang saleh. 8:11-14: Yudit turun tangan, menjebak Holofernes, dan berhasil. 2:4-5,19-20: Holofernes adalah panglima perang kerajaan Asyur, orang kedua sesudah raja. 6:2: memuja sang raja, angkuh, congkak, tak terkalahkan. Analisis: tipe Goliat, mengandalkan kekuatannya sendiri. 8:1-2: seorang perempuan biasa, janda – patut diperhatikan bahwa ada silsilah – Yudit artinya putri Yahudi. 8:4-8: saleh secara nyata. 8:10: berani. Analisis: tipe Daud, beriman kepada Allah. 3:6-8: Holofernes punya misi religius. 7:1,17-18: Betulia dikepung. 7:19-22: orang Yahudi menderita, putus asa, dan ingin menyerah. Analisis: iman orang Yahudi kritis –mereka terpaku kepada kekuatan manusia – kekuatan Allah dilupakan. 8:32-36: Yudit menjunjung tinggi Israel sejati – keselamatan bangsa harus diperjuangkan. 8:12-14: doa Yudit – sebagai persiapan sebelum menjumpai musuh – melihat diri sebagai alat Tuhan – persoalan Israel menjadi persoalan Allah – eksistensi Israel dalam bahaya. Lalu: apa yang akan dilakukan Yudit? Menuju lawan. Menemui lawan. Menjalankan siasat. Menang. 10:1-5: Yudit memanfaatkan kecantikannya sebagai strategi - kehebatan Holofernes perlu dilawan dengan pendekatan militer, kebijaksanaan, dan kecantikan – membawa kantong adalah bagian dari strategi – menentukan jam doa juga merupakan bagian dari strategi. 10:20-23: Yudit berpura-pura menyerah dan akan membantu lawan – Holofernes menyambut baik – ada maksud seksual – menekankan bahwa Nebukadnezar adalah penguasa dunia Tujuan Yudit: dipercaya oleh musuh – menunda serangan musuh – sendirian dengan Holofernes – keluar dengan selamat. 12:1-2: siasat Yudit adalah makan, doa, dan pesta – sambil menunggu saat yang tepat. 12:16-13:2: saat yang tepat tiba akhirnya tiba – sendirian dengan musuh – musuh tidak berdaya. 13:4-10: sebelum membunuh, Yudit berdoa – Yudit menjalankan tugas bangsa, bukan untuk kepentingan sendiri. Mengingatkan pada Daud vs. Goliat: lawan mati karena senjata sendiri. Holofernes mau menghina umat Allah, Yudit, dan Allah sendiri. Ia hancur. Kekuatan manusia tidak akan mengalahkan kekuatan Allah. Pentingnya beriman kepada Allah. Pentingnya hidup saleh sesuai dengan ketentuan Taurat. Sejalan: Makabe. Tidak sejalan: Daniel, Tobit. Tokoh: laki-laki, kepala keluarga. Cakupan: keluarga. Sikap terhadap masalah: tetap beriman, saat menderita harus sabar (pasif). Peran utama: Tuhan. TOBIT perempuan, janda. bangsa. tetap beriman, saat menderita harus berjuang (aktif). manusia. YUDIT Perkataan Akhior (Ydt. 5:5-21) sangat mirip dengan perkataan Rahab (Yos. 2:9-14). Yudit digambarkan seperti seorang hakim yang dibangkitkan Tuhan ketika umat-Nya terdesak (Ydt. 4:13; Hak. 2:16). Tindakan Yudit membunuh Holofernes paralel dengan tindakan Yael membunuh Sisera (Hak. 4-5). Kesimpulan: itu semua bukanlah suatu kebetulan - penulis kitab Yudit agaknya dengan sengaja “meminjam” sangat banyak unsur dari Alkitab - unsur-unsur itu kemudian dirangkai menjadi kisah yang utuh dan menarik tentang kepahlawanan seorang perempuan yang mempertaruhkan hidupnya demi keselamatan bangsanya - dengan kisah ini, penulis mau mengekspresikan sukacitanya atas kemerdekaan yang berhasil diraih oleh bangsa Yahudi setelah melalui berbagai macam konflik dan pertempuran. Meski sebagian tidak menerimanya dalam kanon Kitab Suci, kitab Yudit dulu sangat populer. Pada abad 19, nilai historis ditonjolkan, sehingga kitab Yudit dipandang mengecewakan. Tindakan Yudit memperdaya musuh juga kurang diapresiasi, terutama oleh kalangan non-Yahudi. Sekarang, setelah pembaca menerima bentuk/jenis sastra kitab Yudit, kitab ini mulai kembali dihargai dengan selayaknya, bahkan dijadikan bahan studi oleh banyak pihak, didukung pula oleh berkembangnya studi feminis dan minat pada tokoh perempuan dalam Alkitab. Pahami kitab ini sebagai suatu ironi: kejadian atau situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan. Ironi-ironi dalam kitab Yudit: ◦ Kita biasa mendengar tentang orang kudus yang dibunuh demi keselamatan orang lain – Yudit malah berkisah tentang orang kudus yang membunuh demi keselamatan bangsanya. ◦ Nebukadnezar/Holofernes berhasil menaklukkan banyak bangsa – kejayaan mereka tumbang secara memalukan di Betulia, oleh seorang perempuan, sekaligus janda. ◦ Masyarakat Israel didominasi laki-laki – yang maju melawan musuh malah seorang perempuan. ◦ Tambahan: meski menghembuskan semangat nasionalisme Yahudi dan kesalehan kaum Farisi, kitab ini tidak diterima dalam kanon orang Yahudi – yang justru orang Kristen. Nebukadnezar/Holofernes berhasil menaklukkan banyak bangsa – kejayaan mereka tumbang secara memalukan di Betulia, oleh seorang perempuan, sekaligus janda. Masyarakat Israel didominasi laki-laki – yang maju melawan musuh malah seorang perempuan. Ironi lain, meskipun isi kitab ini menghembuskan semangat nasionalisme Yahudi dan kesalehan kaum Farisi, yang menerima kitab Yudit dalam kanon Kitab Suci justru sebagian orang Kristen, bukan orang Yahudi sendiri. o o o