Sample (English version) Eye on Asia Asian equities rose about 18 per cent, and Asian bonds, about six per cent last year. Many investors continue to focus on these markets, but is it prudent to do so? With a forecast GDP (gross domestic product) across the region at 6.3 per cent, Asia is expected to be one of the world’s fastest growing regions this year. However, where financial markets are concerned, there are conflicting opinions. The relatively robust economic growth suggests a healthy domestic sector. However, exporters and technology companies are expected to post weak earnings on the back of lower business volumes and high costs. Some steam left in Asian equities Despite this possible earnings weakness in the export sector, Smith Barney analysts are still optimistic about Asian equity markets. They point to high dividend yields, stronger Asian currencies and re-flation as the key drivers of this upside potential. Asian stocks are forecast to yield annual dividends of about 3.5 per cent, currently the highest rates globally. This is also higher than most one-year Asian bank deposit rates, and even beats most two-year Asian sovereign bond yields, thereby helping to raise demand for equities among investors. Meanwhile, the low interest rate environment could help to lend further support to the domestic sector by encouraging higher corporate borrowing and investments. This could create a virtuous cycle of higher employment, wages and consumer spending, and lead to a rise in the prices of real and financial assets. Cautious outlook for Asian bonds Last year, Asian bonds were supported by improving fundamentals and a strong demand for yield last year. However, current spreads appear tight, having already priced in strong fundamentals. Diversification is key While good potential remains in Asian equities, as it has in the past, this could be accompanied by large up and down swings. Investors who wish to reduce the volatility of their portfolios should consider diversifying into other equity markets. The US is worth considering, given the positive outlook for US earnings growth. Similarly, bonds offer diversification benefits to an equities portfolio. For investors wary of stretched valuations in Asian bonds, Euro-government bonds and US corporate bonds offer possible alternatives. Sidebar: A quick look at other markets US • Growth in 2005 is expected to exceed four per cent as a strong profit performance and sustained demand growth may reduce business caution. Healthy employment gains and rising wages could also provide the impetus for continued consumer spending. • Concerns over earnings results caused the US market to pull back last month and could continue to dampen the market near term. • Citigroup analysts believe that moderate earnings growth, a measured pace or rate hikes and low inflation risk, may provide appropriate conditions for genuine market growth in 2005. Europe • Strong corporate profits and positive valuations are likely to continue to support the European market. • Citigroup analysts expect European companies to return capital to shareholders in the form of dividends, cash bids and share buybacks. This is expected to help support share prices going forward. Japan • Global expansion and higher profits may put the economy back on a recovery track early this year. • Strong overseas demand for Japanese stocks and the entry of banks into the security and brokering business should support a modest rise in the market during the first half of 2005. However the likely introduction of a consumption tax in Japan could lead to a pull back in the second half. Source: Asia Pacific Investment Research Communications, Citibank Singapore Limited Sample (Indonesian version) Fokus ke Asia Ekuitas Asia tumbuh sekitar 18 persen, sedangkan obligasi Asia sekitar enam persen tahun lalu. Banyak investor yang tetap fokus pada pasar ini, tapi apakah ini sesuatu langkah yang bijaksana? Dengan ramalan PDB (produk domestik bruto) di seluruh wilayah ini yang mencapai 6,3 persen, Asia diperkirakan akan menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat tahun ini. Namun demikian, terdapat opini yang bertentangan saat membicarakan pasar finansial. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi ini memperkirakan akan ada sektor domestik yang sehat. Namun, perusahaan teknologi dan eksportir diperkirakan akan melaporkan penghasilan yang lemah, akibat volume bisnis yang rendah dan biaya tinggi. Masih ada tenaga sisa di ekuitas Asia Meskipun ada kemungkinan melemahnya penerimaan dari sektor ekspor, para analis dari Smith Barney masih optimis memandang pasar ekuitas Asia. Mereka menunjuk yield atau hasil dividen yang tinggi, mata uang Asia yang lebih kuat, serta re-flasi sebagai pendorong utama potensi kenaikan ini. Saham-saham Asia diramalkan akan mendapatkan yield dividen tahunan sekitar 3,5 persen, dan ini merupakan nilai tertinggi di dunia saat ini. Angka ini juga lebih tinggi daripada nilai suku bunga deposito bank Asia satu tahun, bahkan mengalahkan sebagian besar yield dari obligasi dari sovereign atau badan resmi Asia masa dua-tahun, dan dengan demikian turut membantu meningkatkan permintaan akan ekuitas di kalangan investor. Sementara itu, situasi suku bunga yang rendah dapat membantu memberikan dukungan tambahan kepada sektor domestik, dengan mendorong pinjaman dan investasi korporat yang lebih tinggi. Hal ini akan menciptakan suatu siklus yang baik, yaitu tingkat orang bekerja yang lebih baik, kenaikan dalam tingkat gaji dan belanja konsumen, dan mengarah ke kenaikan dalam harga aset-aset finansial dan riil. Pandangan waswas terhadap obligasi Asia Tahun lalu, obligasi Asia didukung oleh membaiknya sektor fundamental dan permintaan yang kuat akan yield tahun lalu. Namun demikian, spread atau rentang saat ini tampak sangat sempit, karena sudah dinilai dalam fundamental yang kuat. Kuncinya adalah diversifikasi Meskipun ekuitas Asia masih memiliki potensi yang baik, seperti di masa lalu, hal ini dapat disertai dengan keadaan naik turun yang curam. Investor yang ingin mengurangi volatilitas portfolio mereka harus mempertimbangkan diversifikasi ke pasar ekuitas lainnya. Amerika Serikat juga dapat dipertimbangkan, karena adanya harapan yang positif akan pertumbuhan pendapatan AS. Sama halnya, obligasi juga menawarkan keuntungan diversifikasi kepada portfolio ekuitas. Bagi investor yang merasa kuatir dengan besarnya penafsiran terhadap obligasi Asia, obligasi dari pemerintah Eropa dan obligasi korporat AS dapat menjadi alternatif. Sidebar/kolom samping: Ulasan singkat pada pasar lain AS • Pertumbuhan di tahun 2005 diperkirakan akan melebihi empat persen, karena kinerja laba yang kuat dan pertumbuhan permintaan yang tetap baik akan mengurangi kekuatiran di kalangan bisnis. Kenaikan yang sehat dalam tingkat orang bekerja serta naiknya gaji juga dapat memberikan momentum untuk terus berlanjutnya belanja konsumen. • Kekuatiran terhadap hasil pendapatan menyebabkan pasar AS menurun bulan lalu, dan akan terus melemahkan pasar di jangka pendek. • Para analis Citigroup percaya bahwa pertumbuhan pendapatan yang moderat, tingkat kecepatan atau kenaikan yang bertahap, serta risiko inflasi yang rendah, dapat membentuk kondisi yang cocok bagi pertumbuhan pasar yang sebenarnya di tahun 2005 ini. Eropa • Laba korporat yang kuat dan penilaian yang positif kemungkinan besar akan terus mendukung pasar Eropa. • Para analis Citigroup memperkirakan perusahaan-perusahaan Eropa dapat mengembalikan modal kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen, program penawaran tunai dan program pengembalian saham kembali. Hal ini diperkirakan akan membantu mendukung harga saham untuk naik. Jepang • Ekspansi global dan laba yang lebih baik dapat mengembalikan ekonomi ke jalur penyembuhan di awal tahun ini. • Permintaan yang kuat dari luar negeri atas saham-saham Jepang dan masuknya kalangan perbankan ke bisnis sekuritas dan pialang akan mendukung kenaikan dengan tingkat sedang di pasar, selama paruh pertama 2005. Namun demikian, peluncuran pajak konsumsi di Jepang dapat mengakibatkan arah yang berlawanan di paruh kedua. Sumber: Asia Pacific Investment Research Communications, Citibank Singapore Limited