Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. The Description about Mother’s Knowledge about Infant Massage at Raci Village Batangan Sub-district Pati Regency Dewi Indriyani, Heni Hirawati Pranoto, S.SiT, M.Kes, Luvi Dian Afriyani, S.SiT, M.Kes [email protected] Program Studi Diploma III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Pijat bayi merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan berabad-abad silam dan merupakan sentuhan tertua. Pijat Bayi sangat penting dan berpengaruh positif terhadap bayi. Dari hasil wawancara kepada ibu di Desa Raci tentang pijat bayi, sebagian ibu memijatkan pijat bayi ke dukun dan sebagian belum begitu mengerti tentang petunjuk dan pelaksanaan pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Jenis Penelitian ini adalah Deskriptif. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Sampel penelitian yaitu ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Desa Raci kecamatan Batangan kabupaten Pati. Sampel sejumlah 93 responden,dan dilakukan pada bulan Juli 2014.Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan adalah analisa distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini pengetahuan ibu tentang pengertian pijat bayi sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 77 responden (82.8), pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 68 responden (73.1%), pengetahuan ibu tentang persiapan pemijatan sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 54 responden (58.1%), pengetahuan ibu tentang pelaksanaan pijat bayi sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 42 responden (45.2%), pengetahuan ibu tentang petunjuk pijat bayi sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 54 responden (58.1%) Diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi dapat meningkatkan dan memperkaya pengetahuan tentang pijat bayi terutama pada pelaksanaan dan petunjuk pijat bayi dengan mencari informasi melalui media masa, TV, internet atau ke tenaga kesehatan. Kata Kunci Daftar Pustaka : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi : 6 (2003-2012) ABSTRACT Infant massage is the art of health care and medicine that is practiced for centuries ago and is the oldest touch. Infant massage is very important and have positive effect on the baby. According to the result of interviews about infant massage with mothers at Raci Village, some mothers have massaging their baby to a masseur and most of them have not really understand about direction and implementation of infant massage. This study aims to find the description of mother’s knowledge about infant massage. This was a descriptive study. The data instrument used questionnaires that had been tested for its validity and reliability. The samples in this study were the mothers with infants 1 aged 0-12 months at Raci Village Batangan Sub-district Pati Regency. The samples in this study were 93 respondents, and this study was conducted in July 2014. The data sampling was conducted by using total sampling technique. The data analysis used frequency distributions analysis. The results of this study indicate that the mother’s knowledge about definition of infant mostly in the category of good by 77 respondents (82.8%), the mother’s knowledge about the benefits of infant massage mostly in the category of good by 68 respondents (73.1%), the mother's knowledge about the preparation of infant massage mostly in the category of good by 54 respondents (58.1%), the mother’s knowledge about infant massage implementation mostly in the category of sufficient by 42 respondents (45.2%), the mother’s knowledge about infant massage direction mostly in the category of sufficient by 54 respondents (58.1%). The mothers who have a baby are expected to improve and enrich their knowledge about infant massage, especially on the implementation and direction of infant massage by searching for information through the mass media, TV, the Internet or to a health worker. Keywords Bibliographies : Levels of knowledge, Infant massage : 6 (2003-2012) PENDAHULUAN Latar Belakang Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak dengan aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa tersebut terjadi secara sinkron pada setiap individu. Upaya mengoptimalkan tumbuh kembang terdapat beberapa faktor yang saling bekaitan yaitu faktor genetik, perilaku dan lingkungan bio-fisik-psikososial. Faktor lingkungan diantaranya yaitu rangsangan atau stimulasi. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi ( Supartini, 2008). Stimulasi adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua system indra.Stimulasi atau rangsangan dapat dilakukan dengan memberikan sentuhan-sentuhan. Salah satu bentuk stimulasi adalah pijat bayi. Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan dengan melakukan sentuhan atau tekanan halus yang dilakukan pada bayi yang sudah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia. Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi (Roesli, 2010). Sentuhan adalah indra pertama dimana bayi dapat memberikan reaksi. Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh atau raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban. Ujungujung syaraf terdapat pada pemukaan kulit akan bereaksi terhadap sentuhan-sentuhan. Selanjutnya, mengirimkan pesan-pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di tulang belakang. Sentuhan juga akan merangsang peredaran darah dan akan menambah energi karena gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan ke seluruh tubuh 2 (Roesli, 2010). Seperti yang telah disebutkan diatas, salah satu bentuk stimulasi adalah pijat bayi. Pijat bayi telah dipraktikkan sejak dulu. Pijat bayi memiliki nilai khusus di berbagai kelompok masyarakat, terutama di Asia, dan saat ini banyak daerah yang mempraktikkan pijat bayi setelah orang mengetahui kelebihan pijat bayi yang menenangkan, dan kelebihan lain yang membuat pijat bayi kembali mencuat. Fenomena di Indonesia, pijat bayi sejak dulu sudah dilakukan oleh dukun-dukun bayi. Seni pijat diajarkan secara turun-temurun walaupun pada waktu itu tidak diketahui secara pasti bagaimana sentuhan dan pijatan dapat berpengaruh demikian positif pada tubuh manusia (Roesli, 2010). Pijat bayi sudah digunakan sejak dahulu sebagai teknik pengobatan sederhana dengan sentuhan yang memberikan kenyamanan bagi tubuh. Sebagai terapi sentuhan,pijat bayi secara rutin member rasa rileks sekaligus sebagai cara yang luar biasa untuk komunikasi dan mempererat ikatan emosi antara ibu atau anggota keluarga yang lain dengan bayi (Suririnah, 2009). Ilmu kesehatan tentang pijat bayi ini masih belum diketahui oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat masih mempercayakanpijat bayi pada dukun bayi. Faktor lain yang menyebabkan masyarakat lebih memilih pijat bayi kepada dukun adalah karena faktor adat istiadat yang masih dipegang teguh dan berkembang secara turun temurun (Roesli, 2008). Di Indonesia pemijitan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga saat bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir (Sari, 2004). Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati kepada 10 ibu yang memiliki bayi 0-12 bulan, dari hasil wawancara diperoleh 5 orang ibu menyatan pernah melakukan pijat bayi di dukun bayi ketika bayi susah tidur atau rewel akan tetapi tidak semua tahu cara yang tepat untuk melakukan pijat bayi. Sedangkan 2 orang ibu melakukan pemijatan pada bayi setelah bayi selesai di mandikan dan 3 orang ibu tidak pernah melakukan pemijatan pada bayinya dikarenakan tidak sempat dan takut terjadi apa-apa pada bayinya. Dari fenomena di atas dapat diketahui bahwa jumlah ibu yang tidak melakukan pijat bayi sendirilebih besar dari pada ibu yang melakukan pijat sendiri, hal ini di karenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang pijat bayi yang dilakukan oleh ibunya sendiri. Pada dasarnya pijat bayi yang dilakukan ibunya sendiri lebih banyak manfaatnya dari pada memijatkan bayinya ke orang lain / dukun. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil penelitian dengan judul “gambaran pengetahuan ibu tentang pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati” A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka yang menjadi masalah pada penelitian ini adala “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati” B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran ibu tentang pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati b. Mengetahui pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi di Desa 3 Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati c. Mengetahui pengetahuan ibu tentang persiapan pemijatan bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. d. Mengetahui pengetahuan ibu tentang pelaksanaan pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. e. Mengetahui pengetahuan ibu tentang petunjuk pemijatan bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati. C. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi proses penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan pijat bayi. 2. Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi Untuk menambah pengetahuan dan wawasan ibu-ibu yang mempunyai bayi tentang pijat bayi dan manfaat pijat bayi. 3. Bagi Peneliti Sebagai penerapan mata kuliah metodelogi penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan adalah analisa distribusi frekuensi dilakukan di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati pada 7-11 Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebanyak 93 responden. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan membagikan kuesioner pada ibu-ibu di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebanyak 93 responden. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada yaitu data jumlah ibu yang mempunyai bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebanyak 93 responden. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi. HASIL PENELITIAN A. Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati Tahun 2014 Pengetahuan tentang Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah Persentase (%) 56 35 2 93 60.2 37.6 2.2 100 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetahuan baik, yaitu sejumlah 56 responden (60.2%). B. Pengetahuan Tentang Pijat Bayi 1. Pengetahuan tentang pengertian pijat bayi Tabel 4.2 Pengetahuan tentang Pengertian Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batanagan Kabupaten Pati Tahun 2014 Pengetahuan Tentang Pengertian Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah Persentase (%) 77 15 1 93 82.8 16.1 1.1 100 4 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang pengertian pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetehuan baik, yaitu 77 responden (82.8%). 2. Pengetahuan tentang manfaat pijat bayi Tabel 4.3 Pengetahuan tentang Manfaat Pijat bayi Di Desa Raci kecamatan Batangan Kabupaten Pati Tahun 2014 Pengetahuan Tentang Manfaat Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah Persentase (%) 68 24 1 93 73.1 25.8 1.1 100 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang manfat pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetehuan baik, yaitu 68 responden (73.1%) 3. Pengetahuan tentang persiapan pijat bayi Tabel 4.4 Pengetahuan tentang Persiapan Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan kabupaten Pati tahun 2014 Pengetahuan Tentang Persiapan Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah 54 36 3 93 Persentase (%) 58.1 38.7 3.2 100 4. Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Pijat Bayi Tabel 4.5 Pengetahuan tentang Pelaksanaan Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan kabupaten Pati tahun 2014 Pengetahuan Tentang Pelaksanan Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah Persentase (%) 40 42 11 93 43.0 45.2 11.8 100 Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetehuan cukup, yaitu 42 responden (45.2%) 5. Pengetahuan Tentang Petunjuk Pijat Bayi Tabel 4.6 Pengetahuan tentang Persiapan Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan kabupaten Pati tahun 2014 Pengetahuan Tentang Petunjuk Pijat Bayi Baik Cukup Kurang Jumlah Jumlah Persentase (%) 32 54 7 93 34.4 58.1 7.5 100 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetehuan cukup, yaitu 54 responden (58.1%) Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar memiliki pengetehuan baik, yaitu 54 responden (58.1%) 5 PEMBAHASAN A. Gambaran pengetahuan ibu tentang pijat bayi Tingginya pengetahuan responden karena sebagian besar responden memiki pendidikan tinggi yaitu sebanyak 15 orang SD, SMP sebanyak 26 orang, SMA sebanyak 39 orang, dan PT sebanyak 13. Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk mendapatkan informasi sehingga mampu meningkatkan hidupnya. Semakin tinggi pendidikan sesorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin meningkatka pengetauan yang dimilikinya. Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu sebanyak 35 responden (37.6%), hal ini dikarenakan bekerja sebagai IRT, padahal lingkungan kerja berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Pengetahuan yang didapat responden bervariasi dari pengetahuan baik hingga kurang, hal ini dapat dikarenakan keterpaparan responden terhadap informasi tentang manfaat pijat bayi yang diterima. Dilihat dari jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tinggi dapat diperoleh dari lingkungan pekerjaannya, pengalaman diri sendiri maupun orang lain serta dari apa yang telah didengarnya. Semakin banyak informasi yang didapatkan semakin tinggi tingkat pengetahuan yang diperolehnya. Penelitian juga menunjukan bahwa pengetahuan responden kurang sebanyak 2 responden (2.2%) hal ini dikarenakan sedikitnya informasi yang didapat dan dikarenakan rendahnya pendidikan mereka yaitu lulusan SD, padahal pendidikan akan berpengaruh terhadap pengetahuan mereka. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pengetahuan seseorang tersebut. 1. Pengetahuan Tentang Pengertian Pijat Bayi Dalam hal tersebut banyak responden yang mengetahui tentang pengertian pijat bayi yang tepat karena responden sering mendapat informasi dari media massa dan lingkungan tempat tinggalnya. Pengetahuan yang didapat responden bervariasi dari pengetahuan baik hingga kurang, hal ini dapat dikarenakan keterpaparan responden terhadap informasi tentang pijat bayi. Tetapi dilihat dari hasil penelitian diatas beberapa responden belum mengetahui tentang pengertian pijat bayi. Hal ini disebabkan mereka kurang mengetahui bahwa pijat bayi merupakan stimulasi sentuhan yang dapat memperbaiki sirkulasi darah pada anak 2. Gambaran pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi Dalam hal tersebut banyak responden yang mengetahui tentang manfaat pijat bayi yang tepat karena responden sering mendapat informasi dari tenaga kesehatan, media massa dan lingkungan tempat tinggalnya. Pengetahuan yang didapat responden bervariasi dari pengetahuan baik hingga kurang, hal ini dapat dikarenakan keterpaparan responden terhadap informasi tentang pijat bayi. Dari hasil penelitian di atas sebagian besar responden berpengetahuan baik, karena sebagian besar responden berumur 20-25 tahun (44.1%). Hal ini sesuai yang diungkapkan Hendra (2008) bahwa umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan baik fisik, psikis, maupun sosial. 6 3. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Pemijatan Di lihat dari pengisian lembar kuesioner yang di isi oleh responden sebagian besar responden bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan persiapan pijat bayi, sebanyak 82 responden atau 83,5% bisa menjawab pertanyaan tentang cuci tangan sebelum melakukan pemijatan. Dalam hal tersebut responden banyak yang melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemijatan. 4. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pelaksanaan Pijat Bayi Dari hasil diatas responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 79 responden yang bisa menjawab pertanyaan tentang pelaksanaan pijat bayi yang berkaitan dengan pijat bayi tidak dilakukan segera setelah bayi selesai makan, hal ini di tandai dengan responden tidak langsung memijat bayi nya setelah selesai makan dengan alasan supaya bayi tidak muntah. 5. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Petunjuk Pemijatan Dari hasil diatas banyak responden yang mempunyai pengetahuan cukup. Sebanyak 39 responden atau 41,9% belum mengetahui tentang pijat bayi dianjurkan pada malam hari, ini ditandai responden banyak yang tidak melalukan pemijatan pada malam hari. Pemijatan dapat dilakukan pada pagi hari (pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru) dan malam hari (sebelum tidur, ini sangat baikuntuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.(febriani,2009). Dan item soal yang yang banyak tidak di jawab benar oleh responden yaitu soal namor 25 yang berisi tentang setelah di pijat bayi dimandikan. Sesuai teori pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum bayi mandi. Bisa juga malam hari sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat tidur nyenyak. Mandikan bayi setelah pemijatan agar bayi merasa segar PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan ibu tentang Pijat Bayi di Desa Raci Kecamatan batangan kabupaten pati sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 66 responden (60.2%) 2. Pengetahuan ibu tentang pengertian pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 77 responden (82.8%) 3. Pengetahuan ibu tentang manfaat pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 68 responden (73.1%) 4. Pengetahuan ibu tentang persiapan pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 54 responden (58.1%) 5. Pengetahuan ibu tentang pelaksanaan pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 42 responden (45.2%) 6. Pengetahuan ibu tentang persiapan pijat bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 54 responden (58.1%) 7 B. Saran 1. Bagi Peneliti Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut secara lebih detail yang berhubungan dengan pijat bayii sebaiknya menggunakan observasi guna mendapatkan hasil yang lebih mendalam. 2. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi bisa mempelajari teknik pijat bayi sehingga orang tua yang mempunyai bayi dapat melakukan pijat bayi sendiri dirumah, terutama tentang pelaksanaan dan petunjuk pijat bayi. 3. Bagi Institusi Pendidikan Institusi perlu menambah bahan referensi tentang pijat bayi untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswanya. DAFTAR PUSTAKA Dasuki, M. 2003.Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi, Yogyakarta: Pustaka Baru. Roesli, U. 2008.Pedoman Pijat Bayi.Jakarta:TrubusAgriwidya. Sari. 2004. Buku Pintar Pijat Bayi Untuk Tumbuh Kembang OptimalSehat dan Cerdas.yogyakarta:Pinang Merah Publisher. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Supartini, Yupi. 2008. Buku Ajaran Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:EGC. Suririnah, 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan.Jakarta.Gramedia PustakaUtama. 8