3757

advertisement
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi Di Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati.
The Description about Mother’s Knowledge about Infant Massage at Raci Village
Batangan Sub-district Pati Regency
Dewi Indriyani, Heni Hirawati Pranoto, S.SiT, M.Kes, Luvi Dian Afriyani, S.SiT, M.Kes
[email protected]
Program Studi Diploma III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo
ABSTRAK
Pijat bayi merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan
berabad-abad silam dan merupakan sentuhan tertua. Pijat Bayi sangat penting dan
berpengaruh positif terhadap bayi. Dari hasil wawancara kepada ibu di Desa Raci tentang
pijat bayi, sebagian ibu memijatkan pijat bayi ke dukun dan sebagian belum begitu mengerti
tentang petunjuk dan pelaksanaan pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi
Jenis Penelitian ini adalah Deskriptif. Instrumen pengumpulan data dengan
menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Sampel penelitian yaitu ibu
yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan di Desa Raci kecamatan Batangan kabupaten Pati.
Sampel sejumlah 93 responden,dan dilakukan pada bulan Juli 2014.Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling. Analisa yang digunakan adalah
analisa distribusi frekuensi.
Hasil penelitian ini pengetahuan ibu tentang pengertian pijat bayi sebagian besar
berpengetahuan baik sebanyak 77 responden (82.8), pengetahuan ibu tentang manfaat pijat
bayi sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 68 responden (73.1%), pengetahuan ibu
tentang persiapan pemijatan sebagian besar berpengetahuan baik sebanyak 54 responden
(58.1%), pengetahuan ibu tentang pelaksanaan pijat bayi sebagian besar berpengetahuan
cukup sebanyak 42 responden (45.2%), pengetahuan ibu tentang petunjuk pijat bayi sebagian
besar berpengetahuan cukup sebanyak 54 responden (58.1%)
Diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi dapat meningkatkan dan memperkaya
pengetahuan tentang pijat bayi terutama pada pelaksanaan dan petunjuk pijat bayi dengan
mencari informasi melalui media masa, TV, internet atau ke tenaga kesehatan.
Kata Kunci
Daftar Pustaka
: Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi
: 6 (2003-2012)
ABSTRACT
Infant massage is the art of health care and medicine that is practiced for centuries ago
and is the oldest touch. Infant massage is very important and have positive effect on the baby.
According to the result of interviews about infant massage with mothers at Raci Village,
some mothers have massaging their baby to a masseur and most of them have not really
understand about direction and implementation of infant massage. This study aims to find the
description of mother’s knowledge about infant massage.
This was a descriptive study. The data instrument used questionnaires that had been
tested for its validity and reliability. The samples in this study were the mothers with infants
1
aged 0-12 months at Raci Village Batangan Sub-district Pati Regency. The samples in this
study were 93 respondents, and this study was conducted in July 2014. The data sampling
was conducted by using total sampling technique. The data analysis used frequency
distributions analysis.
The results of this study indicate that the mother’s knowledge about definition of
infant mostly in the category of good by 77 respondents (82.8%), the mother’s knowledge
about the benefits of infant massage mostly in the category of good by 68 respondents
(73.1%), the mother's knowledge about the preparation of infant massage mostly in the
category of good by 54 respondents (58.1%), the mother’s knowledge about infant massage
implementation mostly in the category of sufficient by 42 respondents (45.2%), the mother’s
knowledge about infant massage direction mostly in the category of sufficient by 54
respondents (58.1%).
The mothers who have a baby are expected to improve and enrich their knowledge
about infant massage, especially on the implementation and direction of infant massage by
searching for information through the mass media, TV, the Internet or to a health worker.
Keywords
Bibliographies
: Levels of knowledge, Infant massage
: 6 (2003-2012)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Istilah
tumbuh
kembang
sebenarnya mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan
dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan
dan
perkembangan.
Pertumbuhan
mempunyai dampak dengan aspek fisik,
sedangkan
perkembangan
berkaitan
dengan pematangan fungsi organ individu.
Walaupun demikian, kedua peristiwa
tersebut terjadi secara sinkron pada setiap
individu. Upaya mengoptimalkan tumbuh
kembang terdapat beberapa faktor yang
saling bekaitan yaitu faktor genetik,
perilaku dan lingkungan bio-fisik-psikososial. Faktor lingkungan diantaranya yaitu
rangsangan atau stimulasi. Stimulasi
merupakan hal yang penting dalam
tumbuh kembang anak. Anak yang
mendapat stimulasi yang terarah dan
teratur akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang
atau tidak mendapat stimulasi ( Supartini,
2008).
Stimulasi adalah rangsangan yang
dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan
sebaiknya sejak di dalam kandungan)
dilakukan setiap hari, untuk merangsang
semua system indra.Stimulasi atau
rangsangan dapat dilakukan dengan
memberikan sentuhan-sentuhan. Salah satu
bentuk stimulasi adalah pijat bayi. Pijat
bayi adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan dengan melakukan sentuhan
atau tekanan halus yang dilakukan pada
bayi yang sudah dikenal sejak awal
manusia diciptakan di dunia. Sentuhan dan
pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh
berkelanjutan yang dapat mempertahankan
perasaan aman pada bayi (Roesli, 2010).
Sentuhan adalah indra pertama
dimana bayi dapat memberikan reaksi.
Kulit merupakan organ tubuh yang
berfungsi sebagai reseptor terluas yang
dimiliki manusia. Sensasi sentuh atau raba
adalah indera yang aktif berfungsi sejak
dini. Oleh karena itu, sejak dalam
kandungan, janin telah dapat merasakan
belaian hangat cairan ketuban. Ujungujung syaraf terdapat pada pemukaan kulit
akan bereaksi terhadap sentuhan-sentuhan.
Selanjutnya, mengirimkan pesan-pesan ke
otak melalui jaringan saraf yang berada di
tulang belakang. Sentuhan juga akan
merangsang peredaran darah dan akan
menambah energi karena gelombang
oksigen yang segar akan lebih banyak
dikirim ke otak dan ke seluruh tubuh
2
(Roesli, 2010).
Seperti yang telah disebutkan
diatas, salah satu bentuk stimulasi
adalah pijat bayi. Pijat bayi telah
dipraktikkan sejak dulu. Pijat bayi
memiliki nilai khusus di berbagai
kelompok masyarakat, terutama di
Asia, dan saat ini banyak daerah yang
mempraktikkan pijat bayi setelah
orang mengetahui kelebihan pijat bayi
yang menenangkan, dan kelebihan lain
yang membuat pijat bayi kembali
mencuat. Fenomena di Indonesia, pijat
bayi sejak dulu sudah dilakukan oleh
dukun-dukun bayi. Seni pijat diajarkan
secara turun-temurun walaupun pada
waktu itu tidak diketahui secara pasti
bagaimana sentuhan dan pijatan dapat
berpengaruh demikian positif pada
tubuh manusia (Roesli, 2010).
Pijat bayi sudah digunakan
sejak
dahulu
sebagai
teknik
pengobatan sederhana dengan sentuhan
yang memberikan kenyamanan bagi
tubuh. Sebagai terapi sentuhan,pijat
bayi secara rutin member rasa rileks
sekaligus sebagai cara yang luar biasa
untuk komunikasi dan mempererat
ikatan emosi antara ibu atau anggota
keluarga yang lain dengan bayi
(Suririnah, 2009).
Ilmu kesehatan tentang pijat
bayi ini masih belum diketahui oleh
masyarakat, dikarenakan masyarakat
masih mempercayakanpijat bayi pada
dukun bayi. Faktor lain yang
menyebabkan
masyarakat
lebih
memilih pijat bayi kepada dukun
adalah karena faktor adat istiadat yang
masih dipegang teguh dan berkembang
secara turun temurun (Roesli, 2008).
Di Indonesia pemijitan tidak hanya
dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga
saat bayi sakit atau rewel dan sudah
menjadi rutinitas
perawatan bayi
setelah lahir (Sari, 2004).
Berdasarkan studi pendahuluan
yang di lakukan di
Desa Raci
Kecamatan Batangan Kabupaten Pati
kepada 10 ibu yang memiliki bayi 0-12
bulan, dari hasil wawancara diperoleh
5 orang ibu menyatan pernah
melakukan pijat bayi di dukun bayi
ketika bayi susah tidur atau rewel akan
tetapi tidak semua tahu cara yang tepat
untuk melakukan pijat bayi. Sedangkan
2 orang ibu melakukan pemijatan pada
bayi setelah bayi selesai di mandikan
dan 3 orang ibu tidak pernah
melakukan pemijatan pada bayinya
dikarenakan tidak sempat dan takut
terjadi apa-apa pada bayinya.
Dari fenomena di atas dapat
diketahui bahwa jumlah ibu yang tidak
melakukan pijat bayi sendirilebih besar
dari pada ibu yang melakukan pijat
sendiri, hal ini di karenakan kurangnya
pengetahuan ibu tentang pijat bayi
yang dilakukan oleh ibunya sendiri.
Pada dasarnya pijat bayi yang
dilakukan ibunya sendiri lebih banyak
manfaatnya dari pada memijatkan
bayinya ke orang lain / dukun.
Oleh karena itu penulis tertarik
mengambil penelitian dengan judul
“gambaran pengetahuan ibu tentang
pijat bayi di desa raci kecamatan
batangan kabupaten pati”
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah maka yang menjadi masalah pada
penelitian ini adala “Bagaimana Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi di
Desa
Raci
Kecamatan
Batangan
Kabupaten Pati”
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran
ibu tentang pijat bayi di Desa Raci
Kecamatan Batangan Kabupaten Pati
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan
ibu tentang pengertian pijat bayi di
Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati
b. Mengetahui
pengetahuan
ibu
tentang manfaat pijat bayi di Desa
3
Raci
Kecamatan
Batangan
Kabupaten Pati
c. Mengetahui
pengetahuan
ibu
tentang persiapan pemijatan bayi di
Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati.
d. Mengetahui
pengetahuan
ibu
tentang pelaksanaan pijat bayi di
Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati.
e. Mengetahui
pengetahuan
ibu
tentang petunjuk pemijatan bayi di
Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan bahan masukan bagi
proses penelitian selanjutnya, terutama
yang berhubungan dengan pijat bayi.
2. Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi
Untuk menambah pengetahuan
dan wawasan ibu-ibu yang mempunyai
bayi tentang pijat bayi dan manfaat
pijat bayi.
3. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah
metodelogi penelitian dan menambah
pengalaman dalam penulisan KTI
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
metode penelitian pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan
teknik total sampling. Analisa yang
digunakan adalah analisa distribusi
frekuensi dilakukan di Desa Raci
Kecamatan Batangan Kabupaten Pati pada
7-11 Juli 2014. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh ibu yang mempunyai
bayi di Desa Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati sebanyak 93 responden.
Data yang dikumpulkan adalah data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh dari
pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti dengan membagikan kuesioner
pada ibu-ibu di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebanyak 93
responden. Sedangkan data sekunder
diperoleh
dari
data
yang
telah
dikumpulkan oleh pihak lain dan data
sudah ada yaitu data jumlah ibu yang
mempunyai bayi di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebanyak 93
responden. Penelitian ini menggunakan
alat pengumpulan kuesioner. Analisa yang
digunakan adalah analisa univariat dengan
distribusi frekuensi.
HASIL PENELITIAN
A. Pengetahuan Ibu Tentang Pijat Bayi
Tabel 4.1 Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Pengetahuan
tentang Pijat Bayi Di Desa
Raci Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati Tahun 2014
Pengetahuan
tentang Pijat
Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
Persentase
(%)
56
35
2
93
60.2
37.6
2.2
100
Berdasarkan tabel 4.1, dapat
diketahui bahwa pengetahuan tentang pijat
bayi di desa raci kecamatan batangan
kabupaten pati sebagian besar memiliki
pengetahuan baik, yaitu sejumlah 56
responden (60.2%).
B. Pengetahuan Tentang Pijat Bayi
1. Pengetahuan tentang pengertian pijat
bayi
Tabel
4.2
Pengetahuan
tentang
Pengertian Pijat Bayi Di Desa
Raci Kecamatan Batanagan
Kabupaten Pati Tahun 2014
Pengetahuan
Tentang Pengertian
Pijat Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
Persentase
(%)
77
15
1
93
82.8
16.1
1.1
100
4
Berdasarkan
tabel
4.2,
dapat
diketahui bahwa pengetahuan tentang
pengertian pijat bayi di desa raci
kecamatan batangan kabupaten pati
sebagian besar memiliki pengetehuan baik,
yaitu 77 responden (82.8%).
2. Pengetahuan tentang manfaat pijat bayi
Tabel 4.3 Pengetahuan tentang
Manfaat Pijat bayi Di Desa
Raci kecamatan Batangan
Kabupaten Pati Tahun 2014
Pengetahuan
Tentang Manfaat
Pijat Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
Persentase
(%)
68
24
1
93
73.1
25.8
1.1
100
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui
bahwa pengetahuan tentang manfat pijat
bayi di desa raci kecamatan batangan
kabupaten pati sebagian besar memiliki
pengetehuan baik, yaitu 68 responden
(73.1%)
3. Pengetahuan tentang persiapan pijat
bayi
Tabel
4.4
Pengetahuan
tentang
Persiapan Pijat Bayi Di
Desa Raci Kecamatan
Batangan kabupaten Pati
tahun 2014
Pengetahuan
Tentang Persiapan
Pijat Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
54
36
3
93
Persentase
(%)
58.1
38.7
3.2
100
4. Pengetahuan Tentang Pelaksanaan Pijat
Bayi
Tabel
4.5
Pengetahuan
tentang
Pelaksanaan Pijat Bayi Di
Desa Raci Kecamatan
Batangan kabupaten Pati
tahun 2014
Pengetahuan
Tentang
Pelaksanan Pijat
Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
Persentase
(%)
40
42
11
93
43.0
45.2
11.8
100
Berdasarkan tabel 4.5, dapat
diketahui bahwa pengetahuan tentang
persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan
batangan kabupaten pati sebagian besar
memiliki pengetehuan cukup, yaitu 42
responden (45.2%)
5. Pengetahuan Tentang Petunjuk Pijat
Bayi
Tabel
4.6
Pengetahuan
tentang
Persiapan Pijat Bayi Di Desa
Raci Kecamatan Batangan
kabupaten Pati tahun 2014
Pengetahuan
Tentang Petunjuk
Pijat Bayi
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Jumlah
Persentase
(%)
32
54
7
93
34.4
58.1
7.5
100
Berdasarkan tabel 4.6, dapat
diketahui bahwa pengetahuan tentang
persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan
batangan kabupaten pati sebagian besar
memiliki pengetehuan cukup, yaitu 54
responden (58.1%)
Berdasarkan tabel 4.4, dapat
diketahui bahwa pengetahuan tentang
persiapan pijat bayi di desa raci kecamatan
batangan kabupaten pati sebagian besar
memiliki pengetehuan baik, yaitu 54
responden (58.1%)
5
PEMBAHASAN
A. Gambaran pengetahuan ibu tentang
pijat bayi
Tingginya
pengetahuan
responden karena sebagian besar
responden memiki pendidikan tinggi
yaitu sebanyak 15 orang SD, SMP
sebanyak 26 orang, SMA sebanyak 39
orang, dan PT sebanyak 13.
Pendidikan
merupakan
penuntun
manusia untuk mendapatkan informasi
sehingga
mampu
meningkatkan
hidupnya. Semakin tinggi pendidikan
sesorang maka semakin mudah
menerima informasi dan semakin
meningkatka
pengetauan
yang
dimilikinya.
Sedangkan responden yang
mempunyai pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 35 responden (37.6%), hal
ini dikarenakan bekerja sebagai IRT,
padahal lingkungan kerja berpengaruh
terhadap
pengetahuan
seseorang.
Pengetahuan yang didapat responden
bervariasi dari pengetahuan baik
hingga kurang, hal ini dapat
dikarenakan keterpaparan responden
terhadap informasi tentang manfaat
pijat bayi yang diterima. Dilihat dari
jumlah tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan tinggi dapat
diperoleh
dari
lingkungan
pekerjaannya, pengalaman diri sendiri
maupun orang lain serta dari apa yang
telah didengarnya. Semakin banyak
informasi yang didapatkan semakin
tinggi tingkat pengetahuan yang
diperolehnya.
Penelitian juga menunjukan
bahwa pengetahuan responden kurang
sebanyak 2 responden (2.2%) hal ini
dikarenakan sedikitnya informasi yang
didapat dan dikarenakan rendahnya
pendidikan mereka yaitu lulusan SD,
padahal pendidikan akan berpengaruh
terhadap
pengetahuan
mereka.
Semakin tinggi pendidikan seseorang
akan semakin baik pengetahuan
seseorang tersebut.
1. Pengetahuan Tentang Pengertian
Pijat Bayi
Dalam hal tersebut banyak
responden
yang
mengetahui
tentang pengertian pijat bayi yang
tepat karena responden sering
mendapat informasi dari media
massa dan lingkungan tempat
tinggalnya. Pengetahuan yang
didapat responden bervariasi dari
pengetahuan baik hingga kurang,
hal
ini
dapat
dikarenakan
keterpaparan responden terhadap
informasi tentang pijat bayi.
Tetapi dilihat dari hasil penelitian
diatas beberapa responden belum
mengetahui tentang pengertian
pijat bayi. Hal ini disebabkan
mereka kurang mengetahui bahwa
pijat bayi merupakan stimulasi
sentuhan yang dapat memperbaiki
sirkulasi darah pada anak
2. Gambaran pengetahuan ibu tentang
manfaat pijat bayi
Dalam hal tersebut banyak
responden
yang
mengetahui
tentang manfaat pijat bayi yang
tepat karena responden sering
mendapat informasi dari tenaga
kesehatan, media massa dan
lingkungan tempat tinggalnya.
Pengetahuan
yang
didapat
responden
bervariasi
dari
pengetahuan baik hingga kurang,
hal
ini
dapat
dikarenakan
keterpaparan responden terhadap
informasi tentang pijat bayi.
Dari hasil penelitian di atas
sebagian
besar
responden
berpengetahuan
baik,
karena
sebagian besar responden berumur
20-25 tahun (44.1%). Hal ini sesuai
yang diungkapkan Hendra (2008)
bahwa umur merupakan salah satu
faktor yang dapat menggambarkan
kematangan baik fisik, psikis,
maupun sosial.
6
3. Gambaran
Pengetahuan
Ibu
Tentang Persiapan Pemijatan
Di lihat dari pengisian lembar
kuesioner yang di isi oleh
responden
sebagian
besar
responden
bisa
menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan
persiapan pijat bayi, sebanyak 82
responden atau 83,5% bisa
menjawab pertanyaan tentang cuci
tangan
sebelum
melakukan
pemijatan. Dalam hal tersebut
responden banyak yang melakukan
cuci tangan sebelum melakukan
pemijatan.
4. Gambaran
Pengetahuan
Ibu
Tentang Pelaksanaan Pijat Bayi
Dari hasil diatas responden
mempunyai pengetahuan cukup
sebanyak 79 responden yang bisa
menjawab pertanyaan tentang
pelaksanaan pijat bayi yang
berkaitan dengan pijat bayi tidak
dilakukan segera setelah bayi
selesai makan, hal ini di tandai
dengan responden tidak langsung
memijat bayi nya setelah selesai
makan dengan alasan supaya bayi
tidak muntah.
5. Gambaran
Pengetahuan
Ibu
Tentang Petunjuk Pemijatan
Dari hasil diatas banyak responden
yang mempunyai pengetahuan
cukup. Sebanyak 39 responden
atau 41,9% belum mengetahui
tentang pijat bayi dianjurkan pada
malam hari, ini ditandai responden
banyak yang tidak melalukan
pemijatan pada malam hari.
Pemijatan dapat dilakukan pada
pagi hari (pada saat orang tua dan
anak siap untuk memulai hari baru)
dan malam hari (sebelum tidur, ini
sangat baikuntuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.(febriani,2009).
Dan item soal yang yang banyak
tidak di jawab benar oleh
responden yaitu soal namor 25
yang berisi tentang setelah di pijat
bayi dimandikan. Sesuai teori
pemijatan dapat dilakukan pagi
hari sebelum bayi mandi. Bisa juga
malam hari sebelum bayi tidur
sehingga bayi dapat tidur nyenyak.
Mandikan bayi setelah pemijatan
agar bayi merasa segar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan di Desa Raci
Kecamatan Batangan Kabupaten Pati,
maka peneliti mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu tentang Pijat Bayi
di Desa Raci Kecamatan batangan
kabupaten pati sebagian besar
berpengetahuan
baik
yaitu
sebanyak 66 responden (60.2%)
2. Pengetahuan ibu tentang pengertian
pijat bayi di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebagian
besar
berpengetahuan
baik
sebanyak 77 responden (82.8%)
3. Pengetahuan ibu tentang manfaat
pijat bayi di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebagian
besar
berpengetahuan
baik
sebanyak 68 responden (73.1%)
4. Pengetahuan ibu tentang persiapan
pijat bayi di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebagian
besar
berpengetahuan
baik
sebanyak 54 responden (58.1%)
5. Pengetahuan
ibu
tentang
pelaksanaan pijat bayi di Desa Raci
Kecamatan Batangan Kabupaten
Pati sebagian besar berpengetahuan
cukup sebanyak 42 responden
(45.2%)
6. Pengetahuan ibu tentang persiapan
pijat bayi di Desa Raci Kecamatan
Batangan Kabupaten Pati sebagian
besar
berpengetahuan
cukup
sebanyak 54 responden (58.1%)
7
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Diharapkan di masa yang
akan datang dapat digunakan
sebagai salah satu sumber data
untuk penelitian selanjutnya dan
dilakukan penelitian lebih lanjut
secara
lebih
detail
yang
berhubungan dengan pijat bayii
sebaiknya menggunakan observasi
guna mendapatkan hasil yang lebih
mendalam.
2. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat khususnya
ibu-ibu yang mempunyai bayi bisa
mempelajari teknik pijat bayi
sehingga
orang
tua
yang
mempunyai bayi dapat melakukan
pijat bayi sendiri dirumah, terutama
tentang pelaksanaan dan petunjuk
pijat bayi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi perlu menambah
bahan referensi tentang pijat bayi
untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, M. 2003.Pengaruh Pijat Bayi
Terhadap Kenaikan Berat Badan
Bayi, Yogyakarta: Pustaka Baru.
Roesli,
U.
2008.Pedoman
Pijat
Bayi.Jakarta:TrubusAgriwidya.
Sari. 2004. Buku Pintar Pijat Bayi Untuk
Tumbuh Kembang OptimalSehat
dan
Cerdas.yogyakarta:Pinang
Merah Publisher.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Supartini, Yupi. 2008. Buku Ajaran
Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Jakarta:EGC.
Suririnah, 2009. Buku Pintar Merawat
Bayi
0-12
Bulan.Jakarta.Gramedia
PustakaUtama.
8
Download