profil smk n 22 jakarta

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang berasal dari negara Inggris,
merupakan bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), Amerika Serikat, serta
banyak negara diantaranya Antigua dan Barbuda, Australia, Bahama, Barbados,
Bermuda, Britania Raya, Guyana, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Selandia Baru dan
Trinidad serta Tobago
Bahasa Inggris juga merupakan salah satu bahasa resmi di organisasi
internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Olimpiade
Internasional, serta bahasa resmi di berbagai negara, seperti di Afrika Selatan,
Belize, Filipina, Hong Kong, Irlandia, Kanada, Nigeria, Singapura, dan lainnya.
Bahasa standar penerbangan internasional juga menggunakan bahasa Inggris.
Kemanapun kita pergi di seluruh belahan dunia ini, kita dihadapkan pada
penggunaan Bahasa Inggris saat pertama kali kita menginjakkan kaki di airport
(pelabuhan udara) di negara yang kita tuju. Selain itu bahasa Inggris juga merupakan
bahasa yang banyak digunakan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terus berkembang.
Ini membuktikan bahwa Bahasa Inggris sangat luas penggunaannya. Oleh
karena itu, mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris adalah suatu kebutuhan, jika
kita tidak mau mengatakannya sebagai suatu keharusan. Fenomena di Negara kita
2
Indonesia, mempelajari Bahasa Inggris masih merupakan sesuatu yang sangat susah
bagi sebagian besar orang, dan bahkan terkadang agak menakutkan bagi beberapa
kalangan.
Pesatnya penggunaan bahasa Inggris dewasa ini baik dalam bidang
pengetahuan, ekonomi, perdagangan, politik, komunikasi, social, budaya dan
bidang-bidang lainnya membawa konsekuensi tersendiri terhadap Negara Indonesia
yang sedang berkembang.
Menyadari hal itu , pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan
Nasional menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa Asing pertama di Indonesia,
dalam kurikulum 1999 dikemukakan bahwa pengajaran bahasa Inggris bertujuan
untuk mempelajari buku-buku ilmiah dan buku-buku pengetahuan yang ditulis
dalam bahasa Inggris, seperti tertera dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) sebagai berikut :
1. Membaca yang efektif (effectically reading)
2. Memahami bahasa Lisan (understanding spoken English)
3. Menulis (writing)
4. Bercakap-cakap (speaking).
Bahasa Inggris dipelajari di setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan
dasar sampai perguruan tinggi, bahkan akhir-akhir ini bahasa Inggris telah
diperkenalkan di jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dengan pengenalan
bahasa dengan cara yang sederhana. Sehingga hal ini dapat dikatakan bahwa setiap
siswa di indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama telah mengenal dan
memperoleh pelajaran bahasa Inggris. Namun sudahkan kita mengukur kemampuan
3
bahasa Inggris yang sudah kita kuasai dari pelajaran yang telah lama menemani harihari kita dalam pelajaran di sekolah.
Ketika mempelajari suatu bahasa, yang pertama-tama kita perhatikan adalah
tujuan mempelajari bahasa tersebut sebagai suatu hal yang penting, karena bahasa
Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan di berbagai negara di dunia
terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, dan
sebagian besar buku yang dipergunakan adalah dalam berbahasa Inggris.
Jika demikian adanya, maka jelaslah bahwa bahasa Inggris adalah hal yang
penting kita pelajari dan kita tekuni lebih dalam. Kita juga menyadari bahwa
mempelajari bahasa Inggris hanya melalui kurikulum sekolah saja tidak mungkin
mencukupi karena hanya berpusat pada penguasaan bahasa seperti banyak terjadi di
sekolah-sekolah, yang lebih menekankan
pada struktur atau tata bahasa saja.
Sedangkan keterampilan yang bersifat lebih aktif seperti berbicara jarang sekali
dipraktekan. Salah satu kelemahan dalam penekanan pada ketrampilan membaca
adalah peserta didik mendapat kesulitan waktu mendengarkan orang berbicara dalam
bahasa Inggris secara lisan dan tulisan.
Perkembangan proses belajar bahasa Inggris bukanlah proses perkembangan
yang lurus dan yang seragam bagi peserta didik dari pemula sampai ketingkat
menyerupai penutur asli, namun tahap perkembangan individu dapat ditempuh
dengan banyak cara, dan oleh karena itu perlu pemahaman terhadap individu peserta
didik misalnya, pemahaman terhadap kebutuhan peserta didik, pemahaman terhadap
daya serap peserta didik di dalam proses belajar.
4
Di dalam pengajaran dengan pendekatan komunikatif bahasa diajarkan
sebagaimana hal itu digunakan di dalam komunikasi. Maka yang dituju bukanlah
pencapaian pengetahuan men genai tata bahasa atau penguasaan terhadap sekian ribu
kosakata. Akan tetapi dari segi kemampuan komunikatif berbahasa inggris peserta
didik. Baru setelah semuanya jelas, dapatlah ditentukan perangkat tata bahasa dan
kosa katanya.
Selama ini masih adanya anggapan yang salah dalam mempelajari bahasa,
sebagian besar orang menganggap bahwa bahasa Inggris itu adalah pengetahuan,
bukan ketrampilan.
Karena itu, mereka menganggap bahwa cara terbaik
mempelajari bahasa Inggris adalah seperti cara mempelajari sejarah, biologi, atau
geografi, yakni dengan mempelajari teori dan menghafalkannya. Mereka lupa
bahwa bahasa adalah ketrampilan dan cara terbaik untuk mempelajarinya adalah
melalui latihan yang sering, seperti halnya cara mempelajari ketrampilan bermain
musik, bulu tangkis, atau berenang. Bahkan, karena kesalah-fahaman ini, ada
siswa/mahasiswa yang, ketika menghadapi ujian bahasa Inggris, belajar dengan
sistem kebut semalam (yang dikenal dengan SKS). Artinya, mereka mempelajari
materi ujian bahasa Inggris hanya menjelang waktu ujian dan dalam waktu yang
relatif singkat. Tentu saja hasilnya tidak memuaskan.
Mengapa banyak orang gagal dalam mempelajari bahasa Inggris di
Indonesia? Banyak orang yang sudah belajar bahasa Inggris selama 12 tahun (sejak
SD sampai SMA) tetapi tetap tidak mampu berbahasa Inggris, bahkan meskipun
hanya untuk membaca secara pasif. Banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan
atau keberhasilan seseorang belajar bahasa Inggris diantaraya adalah karena faktor :
5
motivasi, strategi belajar, lingkungan dan sebagainya. Oleh karena itu motivasi
adalah faktor yang amat menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam
berusaha maupun belajar.
Motivasi ini biasanya berupa keinginan yang kuat untuk menguasai
kemampuan berbahasa Inggris. Kebanyakan siswa mempunyai keinginan itu karena
melihat manfaat dari kemampuan berbahasa Inggris untuk masa depan pendidikan
dan karirnya. Tetapi keinginan saja belumlah cukup. Keinginan yang kuat ini harus
disertai dengan kemauan yang kuat pula untuk mewujudkannya. Artinya, ia harus
bersedia melakukan segala apa yang diperlukan untuk mengubah keinginan itu
menjadi kenyataan, apapun rintangan yang dihadapinya.
Inilah salah satu kelemahan orang yang ingin belajar bahasa Inggris di
Indonesia. Banyak orang yang ingin terampil berbahasa Inggris tetapi, setelah
mengalami sedikit kesulitan, mereka lalu menyerah dan tidak mau mencoba lagi.
Maka tinggalah keinginan itu menjadi impian yang tidak pernah terwujud. Disinilah
pentingnya peran motivasi yang dapat mendukung setiap siswa dalam mempelajari
bahasa Inggris.
Menurut Sardiman (1990:82-83): ”Anak yang memiliki tingkat motivasi
yang tinggi, akan tekun dan giat dalam belajar, serta berusaha keras mencapai hasil
belajar yang baik. Disamping itu anak yang memiliki motivasi belajar yang tinggi,
memiliki konsentrasi belajar yang tinggi pula dan tidak mudah menyerah apabila
menghadapi tugas-tugas yang sulit di sekolah, apabila dibandingkan dengan anak
yang memiliki motivasi belajar rendah. Guru sebagai seorang pendidik harus tahu
6
apa yang diinginkan oleh para siswanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena
setiap siswa memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya.
Tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah, mereka
cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi
belajar yang tinggi. Melihat dari kompleksitas permasalahan terhadap
proses
pembelajaran berbahasa Inggris bagi peserta didik, baik karena kurangnya motivasi
belajar peserta didik baik dilingkungan rumah maupun khususnya dilingkungan
sekolah, maka penulis
ingin
mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah
tersebut. Dengan peran motivasi baik internal maupun eksternal
peserta didik
mungkin dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris pesesrta didik.
Oleh karena itu motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar
mereka dengan senang hati mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.
Perlu ditanamkan pada diri siswa bahwa dengan belajar mereka akan mendapatkan
pengetahuan yang luas dan pengalaman yang banyak, sehingga siswa akan memiliki
bekal yang cukup bagi masa depan mereka.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan , dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
1. Apakah yang menyebabkan kesulitan siswa dalam berbicara Bahasa Inggris ?
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris ?
7
3. Apakah motivasi penting bagi siswa untuk mempelajari kemampuan berbicara
bahasa Inggris ?
4. Apakah dengan motivasi dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa
Inggris siswa ?
5. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris
siswa. ?
6. Apakah hubungan antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris
siswa ?
7. Apakah motivasi dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siswa SMK
28 PGRI Jakarta ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
beberapa permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka
penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah motivasi berpengaruh positif terhadap kemampuan berbicara bahasa
Inggris siswa ?
2. Bagaimana hubungan antara motivasi dengan kemampuan berbicara bahasa
Inggris siswa?
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :
8
“Bagaimanakah korelasi antara motivasi dengan kemampuan berbicara bahasa
Inggris pada siswa?"
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan
perumusan masalah maka tujuan dan kegunaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Penelitian ini adalah :
a. Untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam berbicara bahasa
Inggris terkait dengan motivasi dari dalam diri siswa.
b. Untuk mengetahui korelasi antara motivasi dan kemampuan berbicara bahasa
Inggris pada siswa.
2. Kegunaan Penelitian ini adalah :
a. Kegunaan teoritis
Penelitian diharapkan dapat memberikan pemikiran dan masukan yang cukup
berarti sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian materi perkuliahan di
Program studi pendidikan Bahasa Inggris khususnya mata kuliah Seminar on
Language Teaching.
b. Kegunaan praktis
1) Bagi Kepala Sekolah
Menambah pengetahuan dan masukan guna mengambil berbagai
kebijakan yang berhubungan dengan pembelajaran, penyediaan sarana
dan prasarana serta penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas.
9
2) Bagi guru
Dapat dijadikan bahan masukan guna meningkatkan mutu pengajaran
dan penyelenggaraan praktik pengajaran yang lebih berorientasi kepada
perkembangan anak didik.
3) Bagi Masyarakat dan Orang tua
Dapat memberikan masukan dan pemahaman tentang pentingnya
motivasi untuk mendukung pendidikan dan perkembangan anak.
4) Bagi peneliti
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengadakan penelitian
terkait dengan permasalahan ini atau penelitian lanjutan.
F. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran isi skripsi ini secara umum penulis membuat sistematika
penulisan yang dijabarkan pada bab demi bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini
menguraikan tentang pendahuluan yang terdiri dari
latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang landasan teori, kerangka berfikir,
dan rumusan hipótesis.
10
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini terdiri dari tempat dan waktu, variabel penelitian, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik
analisa data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan mengenai pengumpulan data, pengolahan
data, deskripsi dari data yang diperoleh serta pengujian hipotesis.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam
bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan mengenai
kesimpulan yang diambil dari keseluruhan penulisan yang telah
dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dan dapat digunakan dalam
rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pengajaran.
Download