SAD KERTIH KONSEP TERPADU PELESTARIAN AIR Srirahayu

advertisement
SAD KERTIH
KONSEP TERPADU PELESTARIAN AIR
Srirahayu Puspawati
Tenaga Pengajar Jurusan Brahma Widya
STAHN Gde Pudja Mataram
Abstract
Hinduism teaches harmonious living with nature ,therefore preserving nature is one
of the topics that received significant attention in the Hindu literatures. There are a variety
of literature that teaches about the importance of preserving the environment, especially
conserving water. Sad Kertih is one concept that emphasized the importance of maintenance
of the environment. water as the most important component in human life is also the most
important component in the religious life of Hindu religion. Sad Kertih is an integrated
concept of water protection.
Key words: Sad Kertih, Water, Preservation
PENDAHULUAN.
Air adalah merupakan salah satu unsur terpenting yang dibutuhkan oleh mahluk hidup
untuk tetap bertahan hidup. Tanpa air tidak ada makhluk hidup dapat bertahan hidup. Air itu
berada di kulit bumi ini, kalau kulit bumi ini berada pada keadaan yang semestinya. Kulit bumi
yang idial adalah kulit bumi yang ditutupi oleh tujuh lapisan bumi.Kalau eksistensi tujuh unsur
kulit bumi ini normal dan wajar dan manusia penghuni bumi ini berprilaku wajar juga pada air
maka bumi akan selalu menyediakan air yang cukup pada semua makhluk hidup. Karena
demikian utamanya air dalam kehidupan semua makhluk hidup di bumi ini maka sudah sangat
tepatlah Resi Canakya dalam pustaka Canakya Nitisastra menyatakan bahwa air sebagai salah
satu dari tiga Ratna Permata Bumi. Dua Ratna Permata Bumi lainya adalah tumbuh-tumbuhan
bahan makanan dan obata-obatan dan Subha Sita atau kata-kata bijak yag dimunculkan oleh para
Resi sebagai hasil mempelajari Weda.
PEMBAHASAN
Agama Hindu adalah agama yang selaras dengan alam. Alam semesta menurut Hindu
adalah perwujudan Brahman, segala sesuatuyang ada di alam juga terdapat dalam tubuh
manusia. Alam dan tubuh manusia adalah merupakan perwujudan luas (Bhuwana Agung) dan
perwujudan kecil (Bhuwana Alit). Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Leluhurleluhur Hindu Nusantara secara spessifik menekankan hal ini dalam lontar lontar tertua yang
ditemukan di Indonesia contohnya: Bhuwana Kosa, Bhuwana Sangksepa, Tatwa Mahajnana,
Sapta Bhuwana, kesemuanya menjelaskan tentang hubungan keterkaitan dan saling
mempengaruhi antara Bhuwana Agung (alam) dengan Bhuwana Alit (Tubuh Manusia). Sangat
jelas tersirat pesan yang disampaikan oleh leluhur kita agar manusia senantiasa menjaga
kelestarian lingkunganya demi kelangsungan hidup mahluk hidup di muka bumi ini.
Dewasa ini planet Bumi semakin mengalami kerusakan, berbagai permasalahan
kerusakan lingkungna yang diakibatkan oleh ulah manusia.Emil Salim mantan Mentri
Lingkungan Hidup menyatakan bahwa sudah terjadi sepuluh jenis kerusakan muka bumi ini
disebabkan oleh ulah manusia. Salah satu adalah naiknya suhu bumi dengan pengaruhnya pada
perubahan iklim. Gas- gas karbon yang berasal dari pembakaran minyak fosil di daratan dilepas
ke udara dan membentuik semacam "selimut bumi" yang menahan panas bumi untuk naik ke
udara lebih tinggi dan memantulkan kembali panas itu ke bumi sehingga suhu bumi naik.
Dengan naiknya suhu bumi ikut dipengaruhi iklim global yang sekarang terus tidak menentu.
Inilah yang menyebabkan iklim menjadi tidak menentu. Dampak tidak menentunya iklim cukup
serius bagi kehidupan pada umumnya terutama bagi kehidupan pertanian.Pernyataan Prof Dr
Emil Salim ini dituangkan dalam tulisanya berjudul:Meningkatkan Daya Dukung Lingku
ngan.Tulisan ini dimuat dalam buku : Alumni FEUI Dan Tantangan Masa Depan (l995). Dalam
tulisan tersebut Prof Emil Salim menjelaskan terjadinya sepuluh kerusakan muka bumi ini
disebabkan bergesernya gaya hidup manusia dari needs ke wants.Maksudnya dari hidup
berdasarkan kebutuhan telah bergeser menjadi hidup berdasarkan keinginan. Yang paling parah
adalah sumber daya alam dieksploitasi secara berlebihan sampai menimbulkan rusaknya alam
tersebut demi memenuhi keinginan manusia yang ingin hidup nikmattetapi merusak alam..
Yang parah adalah tidak menentunya iklim di bumi ini.
Adapun sepuluh kerusakan bumi menurut Emil Salim dalam tulisannya yang berjudul
:Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan pada buku :Alumni FEUI Dan Tantangan Masa
Depan :Beragam Pemikiran diterbitkan oleh PT.Gramedia Pustaka Jakarta th 1995 adalah sbb:
1. Meningkatnya polusi udara dengan dampak negatifnya pada infeksi saluran
pernapasan manusia.Hal ini terjadi karena hampir disemua kota baik di negara maju
maupun negara berkembang sudh tampak kongesti kota dengan kemacetan lalu ointas
yang semakin serius. Infeksi saluran pernapasan akibat polusi ini tercatat sebagai
pemubunuh bayi yang paling kejam di bumi ini.
2. Terjadinya penyusutan air tawar baik dipermukaan maupun di dalam perut bumi
akibat dari penyedotan air tawar melebihi kemampuan alam melalui curah hujan untuk
memperbaharui sumber alam dari air tersebut..Hampir semua kegiatan manusia
memerlukan air tawar,seperti pertanian.perikanan, kehutanan, perkebunan,industri,
pariwisata,pusat listrik tenaga air dan tenaga uap.angkutan perhubungan.perumahan
dan seterusnya.Sumber alam air tawar tidak saja menyusut dalam volumenya.tetapi
kadar air itu sendiri kemudian ikut dicemari oleh ulah pebuatan manusia sehingga
membawa kematian pada kehidupan biologis dalam air dan penyakit serta maut bagi
manusia.
3. Naiknya permukaan laut di seantero bumi akibat naiknya suhu bumi sebagai
kelanjutan dari perubahan iklim global.Oleh karena laut dipakai secara intensif
sebagai sarana angkutan maka permukaan laut juga menderita dampak pencemaran
dari kapal-kapal yang membuang muatan kotornya (ballast) ke dalam laut.
4. Penggundulan hutan untuk memenuhi kebutuhan manusia atas ruang bagi keperluan
pertanian,industri,pariwisata,pemukiman, dll.Setiap kegiatan manusia memerlukan
ruang dan hanya hutan yang menyimpan ruang. Dalam persainganmerebut ruang
itu,kepentingan hutan sering tersingkir oleh kepentingan diluar kehutan.
5. Terjadi penyusutan keaneka ragaman hayati.Jika kepentingan manusia yang hidup
dalam hutan saja sudah tidak digubris apa lagi kepentingan isi hutan lainya seperti
tumbuh-tumbuhan.hewan.organisme mikro dll.
6. Semakin banyak turunnya hujan asam (acid rain) sebagai hasil proses kimiawi antara
butir-butir dengan bahan pencemar dari kegiatan manusia,seperti karbon oksida dan
lain-lainya yang berlangsung di udara.Hasil pencemaran dari Jerman misalnya
mengakibatkan turunnya hujan asam di negara-negara Skandinavia.Hujan asam ini
mengakibatkan matinya pohon yang dimulai dari pembusukan pucuk pohon.
7. Naiknya suhu bumi dengan pengaruhnya pada perubahan iklim.Gas-gas karbon yang
berasal dari pembakaran minyak fosil di daratan dilepas keudara dan membentuk
semacam "selimut bumi" yang menahan panas bumi untuk naik ke udara lebih tinggi
dan memantulkan kembali panas itu ke bumi sehingga suhu bumi naik.Dengan
naiknya suhu bumi ikut mempengaruhi iklim global yang sekarang sudah semakin
tidak menentu..Musim hujan melewati batas waktunya dan musing kering menjadi
lebih
kering
dari
biasanya.Dampak
perubahan
iklim
cukup
serius
bagi
pertanian.Petani sulit memperhitungkan musim tanamnya secara tepat.
8. Ada proses terjadinya penggurunan pasir.Artinya ada gejala semakin meluasnya gurun
pasir di bumi ini.Karena hewan memakan rumput dan tanaman secara berlebihan
sampai keakar-akarnya.dan manusia mengeksploitasi lahan subur secara berlebihan
maka kwalitas tanah berubah menjadi gurun pasir.
9. Semakin menumpuknya timbunan sampah,limbah cair,limbah padat, dan gas yang
semakin banyak di bumi ini.Dengan meningkatnya pembangunan,tidak saja produksi
barang saja yang naik, tetapi juga naiknya jumlah produk sampingan berupa sampah
dan limbah. Yang mencemaskan adalah naiknya pula limbah beracun dan berbahaya.
Terjadinya proses semakin menipisnya lapisan ozon di udara akibat dimakannya
lapisan ini oleh gas Chloro fluor carbon yang berasal dari industri.Kadar pencemaran
industri dan konsumsi di bumi ini sudah begitu tinggi sehingga sampai menipiskan
lapisan ozon di angkasa.
AIR UNSUR UTAMA DALAM HIDUP
Menurut berbagai Sastra Hindu Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit di bangun atas lima
unsur yaitu pertiwi,apah, teja, bayu dan akasa(unsur padat.zat cair,unsur panas.udara dan
ether).Sinergi lima unsur alam inilah yang menjadi bahan dasar wujud fisik dari Bhuwana
Agung dan Bhuwana Alit. Air salah satu dari lima unsur alam itu sebagai unsur yang paling
dominan baik di Bhuwana Agung maupun di Bhuwana Alit. Dari kelima unsur Panca
Mahabhuta ini, unsur air ternyata yang paling besar jumlahnya dalam tubuh mahluk hidup dan
planet Bumi itu sendiri. Jika menelaah planet dan mengamati binatang menyusui (mamalia),anda
akan tahu bahwa tubuhnya terdiri dari 70 persen air. Ketika pertama kali mendengar itu.saya
sulit percaya.Sebab tidak dapat melihat dengan jelas atau tidak dapat mendengar gerakan air.
Tetapi 70 persen kadar air pada tubuh manusia benar-benar nyata.(Harvey dan Marilyn
Diamond, 44,1999). Pernyataan DR Harvey akhli ilmu nutrisi dari AS ini menandakan bahwa
peranan air dalam kehidupan di planet bumi ini benar-benar merupakan unsur yang paling utama
adanya dalam kehidupan ini. Kalau sampai keberadaan air di bumi ini kelestariannya tidak
terlindungi oleh upaya umat manusia ,berarti manusia itu secara tidak langsung telah merusak
hidup dan kehidupannya.Karena itu berbagai kebijakan untuk melindungi kelestarian air hendak
nya menjadi tanggung jawab semua pihak. Kalau volume air menurun di bumi maupun dalam
diri manusia maka kehidupan makhluk hidup di bumi ini akan merana. Bhagawad Gita 111.14
menyatakan sbb:
Annad bhavanti bhutani Prajanyad annasambhavah. Yadnyad bhavati parjanyo Yadnyah
karmasamudbhavah. (Mantra,52.1967)
Maksudnya :
Makhluk berkembang karena makanan,makanan berasal dari tumbuh- tumbuhan,tumbuhtumbuhan berkembang karena air hujan,air hujan muncul karena yadnya dan yadnya itu
adalah karma.
Kedudukan air menurut kutipan sloka Bhagawad Gita ini menegaskan amat sangat
strategis.Manusia hidup karena ia makan dan minum. Makanan dan minuman berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan berkembang apa bila ada air hujan turun
kebumi. Turunnya hujan karena yadnya Hyang Widhi.Dari yadnya Hyang Widhi itu alam dapat
beryadnya kepada semua makhluk hidup.Yadnya itu adalah perbuatan suci yang dilakukan tanpa
pamerih Alam beryadnya menurunkan hujan karena ada sinergi antara air laut.mata hari dan
gunung. Air laut menguap menjadi mendung karena disinari oleh panasnya mata hari.Mendung
dalam keadaan tertentu dan karena deburan angin terus turun menjadi hujan Air hujan yang
turun di tampung oleh gunung kalau hutannya lebat.Air akan langsung kembali ke laut apa bila
gunung dan daratan tanpa hutan.Turunnya hujan seperti itu justru dapat menimbulkan
malapetaka seperti banjir.tanah longsor dan bencana alam lainya. Proses alam akan berlanjut
untuk terus beryadnya apa bila proses alam itu tidak diganggu oleh karma buruk manusia
merusak tumbuh-tumbuhan di hutan yang tumbuh di gunung. Jadinya air hujan itu akan
mencapai 70 persen lebih di bumi ini apa bila yadnya Tuhan dan alam tidak diganggu oleh
karma buruk manusia.
AIR RATNA PERMATA BUMI
Orang bodoh akan menganggap pecahan batu sebagai ratna permata.Tetapiorang bijak
menyatakan bahwa ada tiga ratna permata di bumi ini yaitu air,tumbuh-tumbuhan dan kata-kata
bijak sebagai tiga ratna permata.Tumbuh-tumbuhan itusebagai bahan makanan dan obatobatan. Hal itu dinyatakan dalam CanakyaNitisastra XIII.21 sebagai berikut :
Prthivyam trini ratnani permata Annamapah subhasitam Mudhaih pasana
khandesu Ratna samkhya vidhiyate. (Darmayasa,119,1995).
Maksudnya :
Ada tiga ratna permata di bumi ini.yaitu air,bahan makanan/bahan obat- obatan dan
kata-kata bijak. Tetapi bagi orang bodoh pecahan batu itu dianggap ratna permata.
Pernyataan Resi Canakya ini sangat nyata. Karena kalau orang tidak menggunakan
perhiasan seperti batu-batu mulia emas perak dan sejenisnya tidak akan terjadi apa-apa bagi
yang bersangkutan.Tetapi kalau tidak minum air, tidak makan dan tidak tersedianya obatobatan akan terjadi berbagai masyalah bagi umat manusia dalam kehidupannya di bumi ini.
Apa lagi menyangkut air.sehari saja tidak minum air orang akan merasakan penderitaan.
Bahkan orang akan lebih bertahan hidup kalau ia tidak diberi makan tetepi dibolehkan terus
minum air.Karena itu air memegang kedudukan yang sangat utama dalam kehidupan di bumi
ini. Namun masih banyak prilaku manusia pada jaman modern ini tidak begitu hirau dengan
utamanya kedudukan air itu. Mungkin mereka itu menganggap air itu melimpah bahkan adanya
tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan air. Misalnya dengan menggali
sumur di pekarangan rumah sudah dapat air yang cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan
sehari hari. Tetapi masih banyak orang tidakpaham dari mana datangnya air bawah tanah itu.
Masih banyak orang yangmenyangka bahwa dibawah tanah itu memang merupakan air abadi
yang tidakakan habis-habisnya. Masih banyak penduduk yang menyangka air itu tidak datang
dari gunung yang hutannya lebat. Karena itu ada yang membabat hutan seenaknya. Setelah air
bawah tanah semakin sulit didapat barulah mereka sadar bahwa air bawah tanah itu berasal dari
hutan yang lebat. Karena itu orang yang bijak akan menggunakan kata-kata bijak yang
terdapatdalam kitab suci Veda dan kitab-kitab susastranya untuk menentukan kebijakandalam
mengelola air dan tumbuh-tumbuhan bahan makanan dan bahan obat-obatan. Orang bodoh
tidak memandang air dan tumbuh-tumbuhan sebagai ratna permata. Karena itu orang bodoh itu
akan memandang air dan tumbuh-tumbuhan itu sebagai barang biasa saja bahkan mungkin
sampah saja. Dari kebodohan itulah merekamempelakukan air dan tumbuh-tumbuhan tanpa
pehitungan dengan kata-kata bijakyang ada dalam kitab suci Veda dan sastranya.Kedepan katakata bijak yang ada di dalam kitab suci Veda dan Sastranya itulah yang dijadikan pegangan
utama dalam menentukan kebijaksanaan pengelolaan air dan tumbuh-tumbuhan.
Dalam Mantra Rgveda X.9.6 dinyatakan bahwa air memiliki unsur-unsur
penyembuhan.Mantra Rgveda itu adalah sbb:
Apsu me soma abravid. Antarvisvani bhesaja (Titib.563.1998).
Maksudnya : Sang Hyang Soma menyatakan bahwa air memiliki semua faktor
penyembuhan.
Apa id va u bhesajir. Apo amivacatanih
Apah sarvasya bhesajih.(Titib.564.1998)
Maksudnya :
Air adalah obat la mengusir penyakit-penyakit la menyembuhkan semua penyakit.
Dalam berbagai Mantra Veda dan Sastranya menjelaskan bahwa air itu adalah sumber
kemuliaan dan kemakmuran semua makhluk hidup. Perlu diupayakan agar semua pihak
paham bahwa air itulah sesungguhnya salah satu dari tiga "ratna permata" di bumi ini.
SAD KERTIH SEBAGAI LANGKAH PELESTARIAN AIR
Sad Kertih adalah sebuah konsep pelestarian lingkungan dalam ajaran Hindu. Namun
secara implisit seseungguhnya konsep ini secara terpadu mengajarkan cara-cara pelestarian air
sebab air adalah unsur yang paling disucikan di dalam ajaran agama Hindu.
a. Atma Kerti :yaitu suatu upaya untuk melakukan pelestarian segala usaha untuk
menyucikan Sang Hyang Atma dari belenggu Tri Guna. Karena upacara penyucian
Atman seperti Ngaben.Memukur.Nuntun Ngelinggihan Dewa Hyang atau Dewa Pitra
Pratista dilakukan untuk menyucikan Atman dari belenggu Tri Sarira. Disamping itu juga
dilakukan usaha untuk melindungi dan memelihara berbagai tempat untuk melakukan
upacara penyucian Atman. Inti Atma Kerti dalah mengupaya kan tetap tegaknya fungsi
kawasan suci,tempat suci dan kegiatan suci sebagai media untuk membangun kesucian
Atman.
Jadinya semua pihak harus mengupayakan agar tidak terjadi alih fungsi kawasan suci
,tempat suci dan kegiatan suci seperti upacara Yadnya. Semuanya itu agar tetap berfungsi
untuk melakukan prosesi penyucian diri atau Atman agar kesucian Atman itulah yang
menjadi sumber prilaku manusia didunia ini. Prilaku yang suci diantaranya adalah tidak
ikut-ikutan merusak alam. Bahkan ikut aktif bersama- sama mebangun lingkungan alam
yang yang lestari. Cara penyucian yang dianjurkan dalam agama Hindu adalah
menggunakan sarana air, berupa penglukatan, mandi suci, melasti ke pantai dan lain-lain.
Jadi Atma kerti membutuhkan sarana air suci, air bersih yang berasal dari sumber air
yang tidak tercemar contohnya: pancuran, mata air, danau, laut dan lain-lain.
b. Samudra Kertih. yaitu upaya untuk menjaga kelestarian samudra sebagai sumber alam
yang memiliki fungsi yang sangat komplek dalam kehidupan umat manusia. Dilautlah
diadakan Upacara Nanggluk Merana.Upacara Melasti, Nganyut Abu Jenazah.Nganyut
Sekah .Upacara Mapekelem di laut.dll. Semua Upacara tersebut bermakna untuk
memotivasi umat agar memelihara kelestarian laut.
Dengan masuknya pemahaman nilai-nilai Samudra Kerti itu maka langkah selanjutnya
adalah berbuat nyata atau Sekala untuk melakukan pengamaman samudra dari prilaku
negatif. Kalau manusia berprilaku negatif kepada samaudra maka hal itu sudah berbuat
asusila kepada samudra sebagai citaan Tuhan. Secara mitologi bahwa hal itu sama saja
dengan mengotori Dewa Wisnu dan Dewa Waruna.Karena laut simbol mulut Naga
Basuki penjelmaan Dewa Wisnu.
c. Wana Kertih; yaitu upaya untuk melestarikan hutan. Karena itu di hutan umumnya
dibangun Pura Alas Angker untuk menjaga kelestarian hutan secara Niskala Di hutan
juga ada upacara Pakelem kehutan atau ke gunung. Dengan upacara tersebut umat
hendaknya terdorong untuk membuat program-program aksi memelihara keutuhan hutan.
Dalam kitab Pancawati ada diajarkan tentang tiga fungsi hutan untuk membangun hutan
yang lestari disebut Wana Asri yaitu : Maha wana, Tapa wana dan Sri wana. Maha wana
adalah hutan belantara sebagai sumber dan pelindung berbagai sumber hayati
didalamnya. Maha wana juga sebagai waduk alami yang akan menyimpan dan
mengalirkan air sepanjang tahun. Hutan adalah tempat penampungan air tanah, jika hutan
tidak terpelihara maka sumber air akan menyusut. Hutan yang lebat dibutuhkan oleh
manusia dan seluruh mahluk hiidup untuk tetap menjaga sumber air yang menjadi
sumber kehidupan.
d. Danu Kertih : yaitu suatu upaya untuk menjaga kelestarian sumber- sumber air tawar di
daratan seperti mata air,danau sungai dll.Di danau ini juga diadakan upaya keagamaan
yang berbentuk ritual sakral.Ada upacara Mapekelm ke Danu.ada juga umat Melasti ke
Danau. Di Bali dikenal adanya Pura Ulun Danu.Disawah-sawah ada dikenal adanya Pura
Ulun Carik atau Pura Bedugul Disetiap sumber atau mata air selalu didirikan tempat
pemujaan atau pura.Hal ini untuk mengingatkan masyarakat agar menjaga keamanan
sumber atau mata air tersebut.Melalui tempat pemujaan pada Tuhan di Pura Ulun Carik
atau Pura Bedugul itu umat diingatkan lewat proses keagamaan agar lewat proses itu
muncul kesadaran bahwa menjaga kelestarian sumber-sumber alam seperti sumber air
sebagai suatu kewajiban dari Tuhan. Dalam Manawa Dharmasastra IV.52 ada dinyatkan
bahwa tidak boleh mengotori sungai Sloka tersebut adalah sbb:
Pratyagnim pratisuuryam ca pratisomodakah vijaan praatigaan prativatamca
prajnyaa nasyati mehatah. (Puja dan Sudharta.228.1971).
Artinya :
Kecerdasan orang akan sirna bila kencing menghadapi api.mata hari,bulan, kencing
dalam air sungai (air yang mengalir),menghadapi Brahmana,sapi, atau arah angin. Sloka
Manawa Dharmasastra ini saja sudah cukup kuat acuan hukumnya bahwa Ajaran agama
Hindu sangat melarang prilaku yang merusak air apa lagi sumber-sumbernya seperti mata
air.danau .sangai dll. Sayang ajaran yang sangat jelas ini sangat jarang dipahami oleh
umat manusia di dunia ini apa lagi diamalkan. Bahkan banyak prilaku beragama justru
terbalik dengan esensi ajarannya.
e. Jagat Kertih ;Yaitu upaya untuk melestarikan keharmonisan hubungan sosial yang
dinamis dan produktif berdasarkan kebenaran. Wadah kehidupan bersama mewujudkan
kebenaran (Satya) membangun keharmonisan sosial yang dinamis dalam masyarkat
Hindu di Bali adalah Desa Pakraman.Desa Pakraman setelah penjajahan Belanda lebih
terkenal dengan Desa Adat . Di Desa Adat ini dikembangkan suatu keharmonisan antara
hubungan manusia dengan Tuhan berdasarkan Sradha dan Bhakti. Hubungan antara
sesama manusia berdasarkan pengabdian (Sevanam) yang timbal balik dan hubugan
antara manusia dengan alam lingkungan berdasarkan kasih sayang. Tiga hubungan inilah
yang disebut Tri Hita Karana.
f. Jana Kertih. Artinya Ngertianng manusia agar berkwalitas secara individu. Atma Kerti
membangun lingkugan rokhani dalam sistem spiritual yang aktual dan kontaktual dengan
sistim kehidupan terus berjuang mencari bentuknya yang idial. Samudra,Wana dan Danu
Kertih membangun lingkungan alam yang lestari atau Bhuta Hita. Sedangkan Jagat
Kertih membangun lingkungan sosial yang kondusif. Perpaduan lingkungan rokhani,
lingkungan alam yang lestari dan lingkungan sosial yang kondusive itulah yang akan
menjadi wadah membangun manusia (Jana ) yang utuh lahir batin. Jadinya lima Kerti
yang membangun tiga jenis lingkungan tersebut untuk membangun Jana Kertih. Puncak
dari enam upaya yang disebut Sad Kertih itu adalah membangun manusia yang sempurna
yaitu utuh dan seimbang secara indiviudal sehingga mampu menumbuhkan kepedulian
pada kesejahtraan alam dan kesejahtraan sosial yang adil.
KESIMPULAN DAN SARAN
Air adalah komponen yang paling besar jumlahnya sekaligus salah satu yang paling
penting baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan keagamaan Hindu. Air
mendapat tempat yang sangat strategis dalam ajaran agama Hindu. Itulah sebabnya mengapa
agama Hindu disebut sebagai agama Tirta. Dewasa ini kerusakan lingkungan yang disebabkan
karena ulah manusia semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu sebaiknya kita kembali bercermin
pada ajarna agama kita yangg mengajarkan untuk hidup selaras dengan alam. Sad Kertih adalah
konsep Hindu yang mengajarkan pelestarian lingkungan dan secara terpadu mengajarkan tentang
pelestarian air yang merupakan Ratna permata Bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmayasa, I Made Th 1995, Canakya Niti Sastra,alih bahasa dankomentar. Penerbit Yayasan
Dharma Naradha.
Harvey dan Marilyn Diamond,Th 1999. Hidup Sehat Sepanjang Masa, Judul Asali Fit For
Live, Alih Bahasa oleh Setiawan Eko dan Irma Andriani,Penerbit : Kentindo Publisher.
Kajeng dkk. I Nyoman. Th 1991, Sarasamuscaya,alih bahasa Penerbit Yayasan Dharma Sarati
Jakarta.
Mantra.Ida Bagus. Th.1967 Bhagawad Gita,Alih Bahasa Penerbit PHDIP
Puja.l Gde dan Cok, Rai Sudharta. Th 1977/1978, Manawa Dharmasastra, Alih Bahasa,
Penerbit Departemen Agama.R.I.
Sudharta.Tjokorda Rai. 2003.Slokantara,Alih Bahasa dan Komentar.Penerbit Paramita
Surabaya.
Suwojo Wojowasito, Th.1972, Kamus Kawi (Jawa Kuno Indonesia). Penerbit. IKIP Malang.
Sura.I Gede. 1987,Pengendalian Diri dan Etika Dalam Kehidupan. Penerbit.Ditjen Bimas
Hindu danBudha.
Wiana.DKK .I Ketut , Th 1989, Acara. III. Penerbit .Upada Sastra I.G.M. Sutjaya.Nym Tusthi
Edddy.
Wiana.l Ketut, Th 1997. Beragama Bukan Hanya di Pura,Agama Hindu Sebagai Tuntunan
Hidup. Penerbit Yayasan Dharma Narada.
Wiana. I Ketut,Th 2004.Mengapa Bali di sebut Bali.Penerbit Paramita Surabaya
Download