BERITA PERDAGANGAN Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Optimis Ekspor Kopi Meroket, KDEI Taipei Galang Tour de Coffee Forum Jakarta, 19 Agustus 2015 – Upaya Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan pangsa pasar kopi Indonesia ke dunia semakin intensif. Kali ini melalui Tour de Coffee Forum, buyer Taiwan diajak berkeliling Jawa Timur dan Bali pada 2-8 Agustus 2015 lalu. Tidak sia-sia, kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei bekerjasama dengan Taiwan Coffee Association ini berhasil meraih kontrak dengan nilai estimasi sebesar USD 11,5 juta. “Para pengusaha lebih mengenal daerah asal kopi yang dibelinya. Cara ini efektif meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan," jelas Kepala KDEI Arief Fadhillah. Rombongan buyer kopi Taiwan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Perdagangan Ikhwan Aman mengawali kegiatannya dengan one-on-one meeting dengan 11 eksportir kopi Indonesia anggota Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Jawa Timur. Pertemuan ini berlangsung di kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor (P3E), Surabaya, Jawa Timur (3/8). Rombongan juga diajak mengamati lokasi pembibitan kopi Arabica di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, di ketinggian 1.200 mdpl. Tidak hanya itu, rombongan buyer kopi asal Taiwan turut mengamati proses panen kopi, sortir buah kopi yang dipetik, pengolahan kopi, sampai penjemuran dengan tingkat kekeringan 12%. Di PTPN XII, para buyer juga berkesempatan melihat cara luwak memilih kopi berkualitas baik untuk dimakan. Untuk melengkapi rangkaian kegiatan ini, diadakan cupping yang dipimpin oleh cupper PTPN XII Dedi Setiadi dengan hasil good body, good acidity, chocolate smell and taste. Di akhir kunjungan, para buyer diberikan sampel green bean coffee. “Selain terkesan dengan manajemen perkebunan dan proses pengolahan kopi, para buyer kopi Taiwan tertarik untuk bertransaksi langsung dengan PTPN XII, mengingat selama ini mereka banyak menggunakan pihak ketiga,” jelas Arief. Selanjutnya, tur berlanjut ke perkebunan kopi di Kintamani, Bali (5/8). Perkebunan ini dikelola oleh 64 kelompok tani kopi dan dipasarkan oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG). Para buyer Taiwan diperlihatkan proses panen, sortir, pencucian dan penjemuran kopi yang menghasilkan 3 jenis kopi, yaitu standar organik, rasa madu (dicuci satu kali proses) dan asam (dijemur bersama kulitnya tanpa dicuci). Kunjungan diakhiri dengan cupping yang dipimpin oleh Ketut Jati dan menghasilkan good body, good acidity (medium), smell citrus and caramel, dan chocolate taste. Ketut Jati juga memberikan sampel green bean coffee kepada para buyer. Keesokan harinya, dilakukan one-on-one meeting dengan 6 pengusaha kopi Indonesia di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Bali di Denpasar. Tur berakhir di perusahaan eksportir kopi Niraa Bali Coffee di Denpasar dan Seniman Coffee Industries di Ubud milik pengusaha asal Inggris yang menikah dengan wanita Taiwan. Arief optimis bahwa akan terjadi peningkatan ekspor kopi Indonesia langsung ke Taiwan pada 2015 dan 2016 mendatang sebab Tour de Coffee akan dilanjutkan pada 2016 dengan tujuan perkebunan kopi di Mandheiling, Sumatera Utara dan Malabar, Pengalengan, Jawa Barat. --selesai-Sumber: KDEI Taipei Disunting oleh Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan