BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 42 indeks saham yang ada di 3 benua. Untuk menguji apakah terjadi Turn Of The Year Effect pada setiap benua. Untuk di Benua Amerika menggunakan 13 indeks saham, Benua Eropa menggunakan 14 indeks saham, dan Benua Asia Pasifik menggunakan 15 indeks saham. Indeks saham yang di gunakan pada penelitian ini hanya 3 benua di karenakan bursa efek di benua Afrika tidak pernah di jadikan acuan oleh investor dalam pengambilan keputusan. Sedangkan indeks saham yang ada pada benua Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik memiliki keterkaitan satu sama lain. Biasanya investor langsung merespon suatu berita dan mengkaitkannya terhadap indeks saham yang ada di benua lain. Terkadang satu berita menjadi positif untuk bursa di benua satu tetapi menjadi berita negative pada benua lain. Pada setiap indeks yang di gunakan terdiri dari saham-saham yang berkapitalisasi kecil dan saham-saham yang berkapitalisasi besar. Sehingga hasil penelitian tidak menjadi bias. 3.1.1 Indeks Saham Benua Amerika Dalam penelitian ini tidak semua indeks saham memiliki penjelasan mengenai indeks saham tersebut. Hanya beberapa indeks yang memiliki penjelasan di karenakan tidak semua indeks saham yang ada di gunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan oleh para investor. Indeks pertama yang di bahas dalam penelitian ini adalah Dow Jones Industrial Average (^DJI) adalah indeks saham yang didirikan oleh editor The Wall Street Journal dan pendiri Dow Jones & Company. Dow Jones Industrial Average (^DJI) merupakan indeks 34 pasar AS tertua yang masih berjalan. Selain itu, indeks ini juga dikenal sebagai simbol dari kekuatan keuangan AS. Sekarang bursa saham ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar dan ternama di Amerika Serikat yang sudah go public. Awalnya, pada 1896, terdapat 12 perusahaan yang terdaftar di DJIA.Jumlah keanggotaan bursa kemudian diperbanyak menjadi 20 pada 1916 dan akhirnya menjadi 30 perusahaan sejak 1928 hingga saat ini. Indeks saham yang di bahas selanjutnya adalah S&P 500 ( ^GSPC ) adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Indeks ini merupakan indeks paling terkenal yang dimiliki dan dirawat oleh Standard & Poor's, sebuah divisi dari McGraw-Hill. Seluruh saham yang terdaftar dalam indeks ini adalah perusahaan publik besar dan diperdagangkan di bursa saham utama di AS seperti Bursa saham New York dan Nasdaq. Setelah Dow Jones Industrial Average, S&P 500 adalah indeks yang paling banyak diperhatikan. Banyak Funds Indeks dan Funds exchange - traded melacak performa S&P 500 dengan memegang saham yang sama dengan indeks tersebut. Karena itu, sebuah perusahaan yang sahamnya dimasukkan ke dalam daftar ini, harga saham perusahaan tersebut akan meningkat. Dan indeks saham terakhir yang dibahas adalah NASDAQ ( National Association of Securities Dealers Automated Quotations/ ^IXIC ) adalah sebuah bursa saham yang dioperasikan oleh National Association of Securities Dealers. Ketika memulai perdagangan pada 8 Februari 1971 NASDAQ merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia. 35 Sejak 1999, ia adalah bursa saham terbesar di Amerika Serikat dengan lebih dari setengah jumlah perusahaan yang diperdagangkan di AS dicatat di sini. NASDAQ terdiri dari NASDAQ National Market dan NASDAQ SmallCap Market. Bursa utamanya terletak di Amerika Serikat, dengan cabang di Kanada dan Jepang. NASDAQ juga mempunyai asosiasi dengan bursa saham di Hong Kong dan Eropa. Pada 17 Juli 1995 NASDAQ ditutup pada level di atas 1.000 poin untuk pertama kalinya. Puncaknya terjadi pada 10 Maret 2000, di mana indeks mencapai 5048,62 poin. NASDAQ ditutup dari 11 hingga 14 September 2001 akibat terjadinya Serangan Teroris 11 September 2001. 3.1.2 Indeks Saham Benua Eropa Sama seperti indeks saham yang ada di benua Amerika tidak semua indeks saham yang ada di Eropa terdapat penjelasan yang lebih lanjut tentang indeks saham tersebut. Di benua Eropa hanya terdapat tiga indeks saham yang ada penjelasannya dari empat belas indeks saham yang di gunakan dalam penelitian ini. Indeks saham yang pertama yang di bahas adalah Stoxx 50 E adalah indeks saham saham di zona eropa yang dirancang oleh Stoxx Ltd, adalah penyedia indeks yang dimiliki oleh Deutsche Börse dan SIX Group. Menurut Stoxx, tujuannya adalah "untuk menyediakan representasi blue chip sebagai pemimpin Supersector di zona eropa". Indeks saham yang kedua adalah FTSE adalah indeks saham London yang dikelola oleh Group FTSE. Nama FTSE sendiri merupakan gabungan dari Financial Times dan London Stock Exchange. Indeks ini diketahui mulai meramaikan pasar bursa sejak 1984. Kepopuleran FTSE rasanya tidak perlu 36 diragukan lagi. Pasalnya, telah banyak perusahaan ternama dari dalam dan luar London yang tertarik dengan indeks FTSE. Seperti yang dilansir dari situs resmi FTSE, perusahaan-perusahaan dalam indeks ini mewakili sekitar 80% pasar saham yang ada di kawasan Britania.salah satu indeksnya adalah FTSE 100. Dan indeks saham terakhir yang di bahas adalah indeks DAX (Deutscher Aktien-Index / indeks saham Jerman) adalah indeks dari saham-saham blue chip yang terdiri dari 30 perusahaan yang ada pada perdagangan utama di Jerman yaitu Frankfurt Stock Exchange. Harga ini diambil dari sistem perdagangan Xetra elektronik. Menurut Deutsche Börse, operator Xetra, DAX mengukur kinerja 30 Standar Perdana perusahaan Jerman terbesar dalam hal volume nilai pesanan dan kapitalisasi pasar. L-DAX Index merupakan indikator kinerja patokan indeks DAX Jerman setelah sistem elektronik-trading Xetra menutup berdasarkan lantai perdagangan di Bursa Saham Frankfurt. Dasar Indeks L-DAX adalah "lantai" perdagangan (Parketthandel) di bursa saham Frankfurt, yang dihitung harian pada pukul 9:0017:30 Jam CET. L-indeks DAX (DAX Akhir) dihitung 17:30-20:00 CET. Para Eurex, sebuah berjangka elektronik Eropa dan pertukaran opsi yang berbasis di Zurich, Swiss dengan anak perusahaan di Frankfurt, Jerman, menawarkan pilihan (ODAX) dan Futures (FDAX) pada DAX 8:00-22:00 CET. Tanggal Awal untuk indeks DAX adalah 30 Desember 1987 dan itu dimulai dari nilai dasar 1.000. Sistem Xetra menghitung indeks setelah setiap 1 detik sejak 1 Januari 2006. 3.1.3 Indeks Saham Benua Asia Pasifik Untuk di benua Asia Pasifik juga tidak semua informasi mengenai indeks yang di gunakan dalam penelitian ini dapat di sajikan. Dari 15 indeks saham yang 37 ada di benua Asia Pasifik hanya tiga indeks saham yang dapat di sajikan. Yang pertama adalah Hang Seng Index (HSI) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa Saham Hong Kong. Indeks ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong.Selain itu,HSI biasanya digunakan sebagai indikator utama dari performa pasar di Hong Kong. HSI didirikan pada 24 November 1969 oleh anak perusahaan dari Bank Hang Seng. Bank ini merupakan salah satu perbankan terbesar di Hong Kong berdasarkan kapitalisasi pasar.Perusahaan ini bertanggung jawab untuk membuat, menerbitkan, dan mengatur Indeks Hang Seng dan beberapa indeks saham lain,seperti Hang Seng Composite Index dan Hang Seng HK MidCap Index. Indeks saham yang kedua adalah NIKKEI merupakan indeks pasar saham dari Tokyo ini didirikan sejak 1950. Saat ini Nikkei adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak dilirik para investor, seperti layaknya indeks Dow Jones dari Amerika Serikat. Tak hanya ternama di negara asalnya, indeks Nikkei juga dikenal di berbagai belahan dunia. Mulai dari di bursa saham Singapura (SGX),bursa saham Osaka (Ose),hingga bursa saham Chicago (CME). Dengan ketenaran ini,tidak heran bila kini indeks Nikkei telah diakui di dunia saham internasional. Dan indeks saham yang terakhir yang di bahas adalah indeks saham Negara kita yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEI, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks 38 ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham. Hingga saat ini sudah ada 400 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tabel 3.1 Daftar Sampel Indeks Saham di Benua Amerika No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode ^DJA ^DJI ^DJT ^DJU ^MERV ^BVSP ^GSPTSE ^MXX ^GSPC ^NYA ^MID ^NDX ^IXIC Negara Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Argentina Brazil Amerika Serikat Mexico Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Amerika Serikat Tabel 3.2 Daftar Sampel Indeks Saham di Benua Eropa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kode ^FTSE ^ATX ^FCHI ^GDAXI ^SSMI ^MDAX ^IGEN ^FTMC AEX.AS ^OMX ^FTAS Stoxx50E ^IBEX ^BFX Negara Inggris Austria Perancis Jerman Swiss Perancis Irlandia Inggris Belanda Swiss Inggris Kawasan Eropa Italia Belgia 39 Tabel 3.3 Daftar Sampel Indeks Saham di Benua Asia Pasifik No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3.2 Kode ^JKSE ^AORD ^SSEC ^HSI ^BSESN ^KLSE ^N225 ^STI ^KS11 ^NSEI ^TWII ^PSI ^CSE ^KSE ^HSCE Negara Indonesia Australia China China India Malaysia Jepang Singapura Korea Selatan India Taiwan Philipina Sri Lanka Pakistan China Desain Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa data indeks harga saham harian selama 1 hari, 3 hari, 5 hari perdagangan akhir bulan Desember dan 1 hari, 3 hari, 5 hari, 10 hari perdagangan awal bulan Januari selama periode 2004-2013 yang diperoleh melalui yahoo.finance. Data sekunder lainnya yaitu berupa referensi atau literatur dari berbagai buku atau media. 3.2.2 Penentuan Jumlah Sampel Dalam penelitian ini, sampel yang diambil yaitu 42 indeks harga saham yang ada di yahoo.finance. Data indeks saham yang di ambil pun sudah mewakili bursa yang ada di 3 wilayah yakni Amerika, Eropa, Asia Pasifik. 40 3.2.3 Metode Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode sampel nonprobabilitas stratified purposive sampling, dimana populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu yang disesuaikan dengan maksud penelitian. 3.2.4 Metode Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi peristiwa (event study). Metode studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman atau peristiwa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji dua sampel berpasangan yaitu uji wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95%. Uji wilcoxon ini di lakukan untuk menguji sebelum dan sesudah peristiwa. Uji wilcoxon ini digunakan peneliti dalam analisis ini di karenakan data return yang di gunakan tidak berdistribus normal. Setelah data yang diperlukan terkumpul, proses selanjutnya adalah melakukan analisis data. Pada penelitian ini, tahap-tahap analisis data adalah sebagai berikut: 1. Analisis Tingkat Pengembalian Saham (return) Di dalam menganalisa tingkat pengembalian saham, tahapan yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengurutan 1 hari, 3 hari, 5 hari perdagangan pada bulan Desember dan 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 10 hari perdagangan pada bulan Januari di setiap indeks saham yang indeks sahamnya di lakukan penelitian. 41 2. Melakukan perhitungan tingkat pengembalian (return) dari masing-masing indeks saham. Menurut Hartono (2003), tingkat pengembalian saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: Ri = return indeks saham i Pt = harga indeks saham penutupan pada periode t Pt-1 = harga indeks saham penutupan pada periode t-1 3. Menghitung rata-rata return indeks saham selama satu hari, tiga hari, lima hari, dan sepuluh hari perdagangan awal bulan Januari dengan rata-rata return satu hari, tiga hari, dan lima hari akhir perdagangan bulan Desember pada 42 indeks saham yang akan di lakukan penelitian. 4. Melakukan perbandingan antara rata-rata return bulan Desember dengan rata-rata return bulan Januari dengan menggunakan SPSS versi 20 untuk 42 indeks saham, indeks saham yang ada di benua Amerika, Eropa, Asia Pasifik selama sepuluh tahun dengan menggnakan return satu hari perdagangan akhir bulan Januari dengan satu hari . 5. Proses pengambilan keputusan dilihat dengan menggunakan angka probabilitas, dengan ketentuan: Probabilitas > 0.05 maka Ho di terima Probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak 6. Melakukan perbandingan hasil dari 42 indeks saham, indeks di Benua Amerika, Eropa, dan Asia pasifik. 42 3.2.5 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, operasionalisasi variabel adalah return saham, Turn of The Year Effect 1. Return indeks saham didefinisikan sebagai perubahan indeks harga saham yang dihitung dengan mengurangkan harga indeks saham pada waktu tertentu dengan harga indeks saham pada periode sebelumnya. Return dihitung dengan menggunakan harga penutupan indeks saham harian (closing price) pada 1 hari perdagangan akhir di bulan Desember dan 1 hari perdagangan awal di bulan Desember, 3 hari perdagangan akhir di bulan Desember dan 3 hari di bulan Januari, 5 hari perdagangan akhir di bulan Desember dan 5 hari perdagangan awal di bulan Januari, dan 5 hari perdagangan akhir di bulan Desember dan 10 hari perdagangan awal di bulan Januari selama periode 20042013 2. Turn of The Year Effect yang didefinisikan sebagai kecenderungan return saham lebih tinggi di dua minggu pertama bulan January yang lebih di sebabkan adanya Tax Loss Selling Hypothesis. 3.2.6 Keterbatasan Data Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengalami kesulitan dalam mengumpulkan harga indeks saham. Sehingga dengan adanya kesulitan ini tidak semua indeks saham yang ada di negara pada masing-masing benua di cantumkan dalam penelitian ini. Dikarenakan pula tidak semua indeks saham memiliki data yang lengkap yakni mempunyai data return selama 10 tahun berturut-turut. 43