1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA TENAGA KERJA TAMBANG BATUBARA Iwan M. Ramdan (Faculty of Public Health, Mulawarman University) Email : [email protected] Latar Belakang HIV/AIDS telah menjadi salah satu masalah kesehatan dunia yang serius di abad ke-20, Indonesia menempati urutan pertama dalam penularan HIV/AIDS di Asia Tenggara. Data Kementerian Kesehatan sampai dengan Desember 2012 tercatat 42.887 kasus. Salah satu kelompok yang rentan terkena penyakit menular seksual ini adalah tenaga kerja. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seksual berisiko HIV AIDS serta mengekplorasi faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku seksual beresiko HIVAIDS tersebut pada karyawan perusahaan tambang di Desa Separi Kutai Kartanegara. Dengan menggunakan rancangan Cross Sectional, penelitian telah dilakukan pada tenaga kerja tambang batu bara sebanyak 96 sampel, variable bebas terdiri dari pengetahuan HIV AIDS, motivasi pencegahan, keterampilan berperilaku dan kondisi sosial psikologis dan variable terikat adalah perilaku seksual berisiko HIV AIDS. Analisa data menggunakan Chi square dengan derajat kemaknaan (α) 0,05. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan 42,7% responden memiliki perilaku seksual berisiko HIV AIDS, ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seksual beresiko HIV-AIDS (p-value = 0,033), ada hubungan antara motivasi pencegahan dengan perilaku seksual beresiko HIV-AIDS (p-value = 0,000), tidak ada hubungan antara keterampilan berperilaku (p-value = 0,175) dengan perilaku seksual beresiko HIV-AIDS, dan ada hubungan antara sosio-psikologi dengan perilaku seksual beresiko HIV-AIDS (p-value = 0,000). Makalah disampaikan pada Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Padang, 28-29 Oktober 2014 2 Saran Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah peningkatan informasi dan motivasi dengan metode penyuluhan atau dengan menggunakan media massa lain yang tersedia. Sementara itu pendekatan dalam bentuk peer educator dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan status sosio-psikologis pada karyawan karena lebih efektif dan dapat dilakukan secara berjenjang. Kata Kunci : Perilaku Seksual Beresiko, HIV-AIDS Kepustakaan : 33 (1992 – 2013) Makalah disampaikan pada Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Padang, 28-29 Oktober 2014 3 Sexual risk behaviors of HIV AIDS in miners and the factors that influence Iwan M. Ramdan (Faculty of Public Health, Mulawarman University) Email : [email protected] Introduction HIV / AIDS has become a serious global health problem in the 20th century. In Indonesia, until December 2012 recorded 42.887 cases. One of the most vulnerable groups affected by sexually transmitted diseases is labor. The purpose of this study was to explores any factors associated with risky sexual behavior of HIV-AIDS on the coal mine labor in Separi Village, Kutai Kartanegara. Methods A cross sectional study was conducted at 96 samples coal mine labor. Independent variables consisting of knowledge about HIV AIDS, prevention motivation, behavior skills and social psychological conditions, while dependent variable is the sexual risk behaviors of HIV AIDS. Data analysis using Chi-square with significance level (α) of 0.05. Result The results of this study showed that Nearly half (42.7%) of respondents have HIV AIDS risky sexual behavior, there is a relationship between knowledge (p-value = 0.033), motivation prevention (p-value = 0.000), and socio-psychology (p-value = 0.000) with risky sexual behavior of HIV-AIDS. No relationship between skill behaves (p-value = 0.175) with risky sexual behavior of HIV-AIDS. Sugestion Advice given from this study is the increase of information and motivation with health aducation methods or by using other media available. While the peer educators can be an choice to improve the socio-psychological status of the employee because it is more effective and can be done in stages. Keyword : Sexual risk behaviors of HIV AIDS, coal mine labor. Makalah disampaikan pada Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Padang, 28-29 Oktober 2014 4 Makalah disampaikan pada Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Padang, 28-29 Oktober 2014