DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN LEMBANNA, KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG, KABUPATEN GOWA The Impacts Of Social Interaction Between The Visitors With Local People at The Neightbourhood Lembanna, Village Pattapang, Subdistrict of Tinggimoncong, Gowa District SKRIPSI MOCHAMAD SYAHIR E41108269 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN LEMBANNA, KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG, KABUPATEN GOWA SKRIPSI MOCHAMAD SYAHIR E41108269 SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH DERAJAT KESARJANAAN PADA JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 i ii iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini : NAMA : MOCHAMAD SYAHIR NIM : E411 08 269 JUDUL : DAMPAK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGUNJUNG DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT DI LINGKUNGAN LEMBANNA, KELURAHAN PATTAPANG, KECAMATAN TINGGIMONCONG, KABUPATEN GOWA. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Makassar, 20 Agustus 2015 Yang Menyatakan Mochamad Syahir iv HALAMAN PERSEMBAHAN Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh insan yang ada di penjuru dunia. Teruntuk kepada kedua orangtua penulis yang telah sabar, tabah serta kepercayaannya kepada penulis yang sangat luar biasa Alm. Fachruddin Sakerang dan Atirah. Dengan ini kusampaikan kepada dunia bahwa telah lahir sosok manusia yang telah belajar tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Berani mengadakan perubahan untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Dan kepada guru-guruku, kawanku, orang yang mencintaiku dan orang yang belum sempat mencintaiku selama dibelantara kampus merah. “My life never grow without you all” v KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat dan ridho Allah SWT yang telah memberikan inspirasi yang tiada batas sehingga Penulis dapat menyusun sebuah karya ilmiah, sungguh maha besar karunia yang telah Engkau berikan dan karena dengan izin-Mu lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dampak Interaksi Sosial Antara Pengunjung dan Masyarakat Setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa” karya ini ku persembahkan untuk mu “Ayahanda Almarhum FACHRUDDIN SAKERANG dan Ibunda tercinta ATIRAH yang telah memberikan penulis do’a restu serta pengorbanannya selama ini hingga penulis dapat menyelesaikan studi dari awal hingga akhir. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Namun keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang senantiasa ikhlas untuk membantu memberikan bimbingan, dukungan, dorongan yang tak pernah henti. Harapan dari penulis agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan andil guna pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut. Atas petunjuk Nya, skripsi ini dapat selesai, oleh karena itu dengan segala hormat penulis menyampaikan terima kasih kepada : vi 1. Bapak Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan tuntunan dan nasehat demi kesempurnaan skripsi ini. 2. Bapak Sultan, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina NK. M.A, selaku Rektor Universitas Hasanuddin Makassar. 4. Bapak Prof. Dr. A. Alimuddin Unde, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar. 5. Bapak Dr. H. M. Darwis, M.A, DPS, selaku Ketua Jurusan Sosiologi serta Bapak Dr. H. Rahmat Muhammad, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar. 6. Bapak Sultan, S.Sos, M.Si selaku Penasehat Akademik yang selalu sabar untuk mencurahkan perhatian terhadap penulis selama dalam proses kuliah hingga mendapatkan gelar sarjana. 7. Segenap Dosen Jurusan Sosiologi dan Staf Jurusan Sosiologi (Pak Yan, Pak Pasmudir, Pak Haliq dg. Tutu, Ibu Rosnaini, dan Dg. Rahman) FISIP UNHAS yang telah memberi bantuan dan arah tentang hasanah ilmu yang bermanfaat untuk sarana berpijak guna kelancaran skripsi. 8. Untuk adikku Ahmad Suhandina beserta istri yang telah memberikan dorongan serta bantuan secara moral maupun materil. vii 9. Terima kasih untuk Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin atas segala kepercayaan dan kesempatan untuk berproses secara keorganisasian. 10. Seluruh senior dan junior di Almamater merah ini (Universitas, Fakultas, dan Jurusan) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, adalah sebuah kebanggaan tersendiri dapat bertemu dan mengenal kalian. 11. Terima kasih untuk keluarga bahagia UKM. P.A KOMPAS FISIP UNHAS beserta seluruh anggota atas segala pembelajaran dan petualangan untuk lebih memaknai kehidupan ini. Terkhusus untuk Bunda Hasrawati, S.Ip (Acha), Bang Irvan Muh. Tahir, S.Sos (Ivan Batara), kak Alfan & kak Asri yang memotivasi (plus marah-marah) penulis pada saat-saat kritis menjelang evaluasi akhir akademik. 12. Forum Kriyaw Pencinta Alam yang telah menjadi tempat bagi penulis diberi kesempatan belajar untuk memberi manfaat dan telah menjadi tempat bagi penulis bertemu dengan saudara-saudara yang juga terhebat. 13. Special Thanks untuk Abang Nevy Jamest Tonggiroh yang penulis anggap telah menjadi Guru, Bapak serta Teman sehingga diri yang sombong lagi bodoh ini sirna berganti menjadi sesuatu yang sangat berharga, doa dan rasa hormatku selalu tercurahkan untuk beliau. viii 14. Terima kasih untuk teman-teman Laskar Biru Kuning 2008 atas segala pengalaman liar, lucu dan agak sedikit serius selama berada di FISIP UNHAS. 15. Kepada kawan-kawan yang bersama-sama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang 85 di Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu, terkhusus kawan-kawan di posko Desa Komba (Amri, Diaz, Ria dan Yayan). 16. Terima kasih untuk NJT Foundation, Civic Institute, Lembaga Survei Indonesia, SMRC, Indikator Politik Indonesia, Survey Script Indonesia, & Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas segala pengalaman serta segala bantuan moral maupun materil yang telah diberikan selama ini. 17. Terima kasih kepada mace-mace di lingkungan FISIP & FEB Unhas (mace sany, mace mala, mace mia, mace indah, mace halisa, istrinya dg.rahman) ix ABSTRAK MOCHAMAD SYAHIR (E41108269). Dampak Interaksi Sosial Antara Pengunjung Dengan Masyarakat Setempat Di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Dibawah bimbingan Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si sebagai pembimbing I, dan Sultan, S.Sos, M.Si sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan dampak interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat di lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan adapun lokasi penelitian yaitu di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Teknik pengambilan sampling yaitu dengan cara menentukan karakteristik sendiri (purposive sampling) dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu pengunjung cenderung untuk melakukan interaksi dengan masyarakat setempat yang lebih mengarah ke bentuk kerja sama dan adanya proses peniruan dari aspek sikap serta prilaku yang dilakukan pengunjung terhadap masyarakat setempat sehingga memunculkan dampak yaitu perubahan sikap dan prilaku yang cenderung beretika dari pengunjung yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika sudah berada di lingkungan perkotaan. Dalam hal dampak, terjadi perubahan penampilan karena seiring perkembangan zaman dan perubahan mode, munculnya dampak pada aspek ekonomi bagi masyarakat setempat yaitu lahirnya suatu kesadaran dan kemauan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan cara memasarkan segala potensi dan kemampuan diri yang dimiliki berdasarkan pembacaan sebuah peluang dan masyarakat mendapatkan berbagai macam informasi terkini dan pengetahuan-pengetahuan baru yang dianggap dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup mereka. x ABSTRACT MOCHAMAD SYAHIR (E41108269). the impact of social interaction between the visitor with local people in the neighborhood Lembanna, Village Pattapang, District Tinggimoncong, Gowa. Under the guidance of Dr. H. Suparman Abdullah, M.Si as supervisor I, and Sultan, S. Sos, M.Si as supervisor II. This study aims to determine the shape and impacts of social interaction between the visitors with local people, and the neighborhood at Lembanna. This study uses qualitative methods and location is at the neighborhood of Lembanna, Pattapang Village, District of Tinggimoncong, Gowa. The subjects are collected and determined that based on specific criterium (purposive). Data is collected by using primary data and secondary data that conducted trough observation, interviews and documentation. The results show that the visitors tend to interact with the local community that lead to forms of cooperation and a process of imitation in terms of attitudes and behaviors of the visitors towards local community. Therefore the impacts emerge such as behavior and attitude changing from the visitors which are more respectfull then applying in their daily life at urban neighborhood. This means there is a significant changing in terms of personal appearance along with times and fashion. Meanwhile, in economic aspecs of the local people, there is developing of conclousness and willingness to create value-added economy by marketing all potent natural and human resources of habitants after interpreting opportunities. Society obtains a wide variety of the latest information and new knowledge that are usefull for their survival life. xi DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN ……………………………..………………...……… HALAMAN JUDUL …...……………………....……………………….. HALAMAN PENGESAHAN …………......…………………………. HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI ……………………… LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………. HALAMAN PERSEMBAHAN ………………….…………………….. KATA PENGANTAR …………………………….……………………. ABSTRAK ……………………………………….…………………… ABSTRACT …..………………………………….……………………... DAFTAR ISI …..………………………………….……………………... DAFTAR TABEL …...……………………….……………….................. DAFTAR GAMBAR ………...…………….………….......................... DAFTAR LAMPIRAN ……………….…….……............................... BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah. ........................................................ 1 ................................................................. 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Interaksi Sosial 2. Perubahan Sosial i ii iii iv v vi vii xi xii xiii xv xvi xvii 1 .......................................... 7 ............................................................... 9 ..................................................................... 9 ................................................................. 9 .............................................................. 16 ........................................................................... 21 …..................................... 25 B. Kerangka Konseptual ............................................................ 30 C. Definisi Operasional .............................................................. 31 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 33 3. Kelurahan 4. Kebudayaan dan Masyarakat A. Pendekatan dan Strategi Penelitian ......................................... 33 xii B. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................. 33 ...................................................... 34 1. Tipe Penelitian .................................................................. 34 2. Dasar Penelitian ................................................................ 34 C. Tipe dan Dasar Penelitian D. Teknik Pemilihan Informan ................................................. 34 ..................................................... 35 ...................................................................... 35 ................................................................. 37 ……….............................................................. 37 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder F. Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................... A. Ulasan Singkat Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa 39 ..... 39 ..................................... 40 ........................................ 41 ............................... 42 E. Kondisi Demografi Kelurahan Pattapang ......................... 44 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 52 ............................................................................... 75 ……………………………………................ 75 .................................................................................. 76 ….………………………………………………. 78 ….…………………........………………… 80 …….…….…………………...………. 86 B. Ulasan Singkat Kelurahan Pattapang C. Asal Usul Lingkungan Lembanna D. Letak Geografis Lingkungan Lembanna BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS xiii DAFTAR TABEL Tabel 1. Keadaan penduduk Kelurahan Pattapang tahun 2013 ............................... 44 Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Status Pekerjaan, dan Status Perkawinan di Kelurahan Pattapang tahun 2013 ……...................... 44 Tabel 3. Keadaan Penduduk Lingkungan Lembanna tahun 2010 .……....................45 Tabel 4. Distribusi Rumah Tangga Lingkungan Lembanna tahun 2010 …................45 Tabel 5. Pentahapan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Pattapang tahun 2013 ….......45 Tabel 6. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Pattapang tahun 2013 …............47 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Konseptual ……………………………………………….... 30 Gambar 2. Lingkungan Lembanna diambil dari citra satelit tahun 2013 ………….. 43 xv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Wawancara …………………………………………….... 80 Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian ………………………………………….... 82 xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa berinteraksi dengan manusia lain dalam mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya. Penelahan masyarakat, akan banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang berskala kecil seperti keluarga, ataupun yang berskala besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain-lain. Setiap individu pada awalnya merupakan anggota keluarga, walaupun anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar dan waktu-waktu tertentu mereka berkumpul seperti misalnya pada makan pagi, siang, dan malam. Setiap anggota keluarga mempunyai pengalaman-pengalaman masing-masing dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok sosial lainnya di luar rumah. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman diantara mereka. Pada saat-saat demikian, yang terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, tetapi 1 para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Bogardus (dalam Soekanto, 2007) saling tukar-menukar pengalaman (social experiences) di dalam kehidupan berkelompok mempunyai pengaruh yang besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Istilah community dapat diterjemahkan sebagai ”masyarakat setempat” yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Apabila anggota – anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, kelompok tadi disebut masyarakat setempat. Sebagai suatu perumpamaan, kebutuhan seseorang tidak mungkin secara keseluruhan terpenuhi apabila dia hidup bersama-sama rekan lainnya yang sesuku. Dengan demikian, kriteria yang utama bagi adanya suatu masyarakat setempat adalah adanya social relationships antara suatu anggota kelompok, yang kemudian dapat dikatakan bahwa masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di mana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya. Menurut Selo Soemardjan (dalam Soekanto, 2007) secara singkat dapat disimpulkan bahwa 2 masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat sosial yang tertentu. Masyarakat-masyarakat setempat yang mempunyai tempat tinggal tetap dan permanen biasanya mempunyai solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya. Memang dalam masyarakat modern, karena perkembangan teknologi alat-alat perhubungan, ikatan pada tempat tinggal agak berkurang, tetapi sebaliknya hal itu bahkan memperluas wilayah pengaruh masyarakat setempat yang bersangkutan. Secara garis besar, masyarakat setempat berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu. Sebagai contoh, betapa kuatnya pengaruh luar, misalnya dibidang pertanian mengenai soal cara-cara penanaman yang lebih efisien, penggunaan pupuk dan sebagainya, masyarakat desa masih tetap mempertahankan tradisi, yaitu ada hubungan yang erat dengan tanah karena tanah itulah yang memberikan kehidupan kepadanya. Akan tetapi, tempat tinggal tertentu saja, walaupun merupakan suatu dasar pokok, tidak cukup untuk membentuk masyarakat setempat. Masyarakat moderen, seringkali dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan (rural community dan urban community). Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota, sebaliknya pada masyarakat 3 bersahaja pengaruh dari kota secara relatif tidak ada. Pembedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat gradual. Agak sulit untuk memberikan batasan apa yang dimaksudkan dengan perkotaan karena adanya hubungan antara konsentrasi penduduk dengan gejalagejala sosial yang dinamakan urbanisme. Seseorang boleh saja berpendapat bahwa semua tempat dengan kepadatan penduduk yang tinggi merupakan masyarakat perkotaan, hal itu kurang tepat karena banyak pula daerah yang berpenduduk padat yang tidak dapat digolongkan ke dalam masyarakat perkotaan. Begitu pula dengan masyarakat pedesaan yang warganya mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih dalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan, dan pada umumnya hidup dari pertanian. Walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, pembuat gula, pemilik warung sembako, namun inti dari pekerjaan penduduk adalah pertanian. Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis, setiap kelompok sosial pasti mengalami perubahan. Gejala-gejala tersebut perlu ditelaah lebih lanjut dalam perihal dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelompok sosial sifatnya lebih stabil daripada kelompok-kelompok sosial lainnya, atau dengan kata lain, struktur tidak mengalami perubahan-perubahan yang mencolok. Ada pula kelompok-kelompok sosial yang mengalami perubahan-perubahan cepat, walaupun tidak ada pengaruh-pengaruh dari luar. 4 Akan tetapi, pada umumnya kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut karena pengaruh dari luar. Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Terdapat aspek-aspek struktural dan sebuah proses, yang memang tidak dapat disangkal bahwa masyarakat mempunyai bentuk-bentuk strukturalnya seperti, kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi, dan kekuasaan, tetapi semua itu mempunyai suatu derajat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola prilaku yang berbeda, tergantung dari masing-masing situasi yang dihadapi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mewujudkan segi dinamisnya disebabkan karena para warganya mengadakan hubungan satu dengan lainnya baik dalam bentuk orang-perorangan maupun kelompok sosial. Menurut Wibert E. Moore (dalam Soekanto, 2007) setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat. Perubahan bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola prilaku, 5 organisasi, lembaga kemasyrakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang. Bercermin dari begitu dinamisnya proses-proses sosial yang terjadi dalam sebuah masyarakat yang memungkinkan lahirnya beberapa dampak yang bermuara kepada fenomena perubahan dalam sebuah tatanan struktural, kebudayaan maupun prilaku individual anggota masyarakat tersebut. Asumsi awal penulis untuk menggambarkan dan berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul akibat adanya beberapa dampak yang lahir dari proses interaksi dengan individu atau kelompok dari luar masyarakat tersebut. Sebagai lokasi awal untuk memulai pendakian gunung Bawakaraeng (2830 mdpl), Lingkungan Lembanna hampir setiap hari begitu ramai dikunjungi oleh orang luar (pendatang) dengan berbagai macam karakter dan budaya. Salah satu konsekuensi logis, yakni tumbuhnya geliat ekonomi di lingkungan tersebut. Geliat ekonomi tersebut tidak hanya nampak dari perubahan struktur rumah, beragamnya mata pencaharian masyarakat bahkan terbangun kepentingan komersil untuk melakukan interaksi dengan pendatang. Dengan dasar bahwa munculnya fenomena perubahan sosial terutama dalam penanggapan hasil interaksi sosial dengan individu/kelompok dari luar merupakan bagian proses sosial bersifat anomali yang terjadi dalam sebuah masyarakat pedesaan yang bermukim di sebuah kaki gunung pada umumnya. 6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penulisan karya ilmiah ini penulis merumuskan masalah yaitu : 1. Bagaimana interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa? 2. Apa dampak interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan usaha yang dilakukan secara sistematis, diteliti secara mendalam untuk menganalisa serta memecahkan masalah yang akan dirumuskan dengan cara menyimpulkan dan mencari pengertian terhadap fenomena sosial. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial antara pengunjung dengan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa. 2. Untuk menemukan dampak dari proses interaksi sosial antara pengunjug dengan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa. 7 Sedangkan kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : a) Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terkhusus Jurusan Sosiologi dalam menambah bahan kajian perbandingan bagi yang menggunakan. b) Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat masyarakat Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa tentang fenomena perubahan yang terjadi pada mereka secara khusus dan para pendatang terutama pendaki gunung Bawakaraeng yang sering melalui Lingkungan Lembanna sebagai titik awal pendakian. 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk memahami prinsip-prinsip umum yang mendasari gejala-gejala yang menjadi pusat perhatian penelitian dan hakekat hubungan antar gejala-gejala tersebut dengan aspek kehidupan warga atau masyarakat yang diteliti. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif penulis berharap untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit pun belum diketahui (Strauss dan Corbin, 2007 : 5) Untuk penelitian kualitatif, sasaran atau masalah penelitian merupakan suatu satuan yang bulat atau menyeluruh yang dikaji dengan cara memahami dan bukan mengukur. Sasaran kajian yang dipandang sebagai satuan yang bulat menyeluruh (whole a system) tersebut merupakan corak pandang yang dinamakan pula sebagai penelitian yang bersifat holistik. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 hingga bulan Februari 2015 dan berlokasi di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. 33 C. Tipe dan Dasar Penelitian 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yakni sebuah penelitian yang berusaha memberikan gambaran atau uraian yang bersifat deskriptif mengenai suatu kolektifitas objek yang diteliti secara sistematis dan aktual mengenai fakta-fakta yang ada. 2. Dasar Penelitian Dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu dengan mengambil 10 informan yang dilakukan secara intensif mendalam, mendetail dan komperehensif terhadap objek penelitian, guna menjawab permasalahan yang diteliti. D. Teknik Pemilihan Informan Informan adalah orang yang memiliki kemampuan atau kesanggupan dalam mengunggkap kebiasaan yang dimilikinya secara lisan dan/atau tulisan dengan bahasa yang dimilikinya dan merupakan sumber informasi bagi peneliti. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 5 orang anggota masyarakat yang bermukim di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa dan 5 orang pengunjung yang kemudian akan dilakukan wawancara mendalam (indeph interview) sebagai informan. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yang dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu yaitu masyarakat atau 34 tokoh-tokoh masyarakat setempat, yang dianggap mampu memberikan data tentang apa yang akan dicapai dalam penelitian serta pengunjung yang datang ke lokasi tersebut. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan tipe dasar dari data yang dibutuhkan yaitu data primer dan data sekunder. Kedua klasifikasi ini ditempuh dengan teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut teknik pengumpulan dari masing-masing data tersebut. 1. Data Primer Observasi (Observation) Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat kondisi dan melihat secara reallitas secara langsung di lapangan. Dengan teknik ini, peneliti dapat memperoleh gambaran tentang gejala-gejala (tindakan, benda dan peristiwa) serta kaitan antara satu gejala dan gejala lain yang bermakna bagi objek penelitian. Dalam hal ini, observasi dilakukan oleh peneliti secara langsung mengamati berbagai aspek kehidupan masyarakat dan lingkungannya diantaranya kondisi lokasi penelitian secara umum, kondisi lingkungan serta berbagai peristiwa yang berkaitan dengan permasalahan. Wawancara Mendalam (Indeph Interview) Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan langsung (bertatap muka) dengan informan yang 35 telah ditetapkan dengan tujuan mendapatkan informasi secara lengkap, mendalam dan komperehensif sesuai dengan tujuan penelitian, serta mencari tahu tentang permasalahannya dengan lingkungan dilokasi penelitian. Pertanyaan yang diajukan peneliti berupa pertanyaan lisan dengan tetap merujuk pada pedoman wawancara yang ada, dan jawaban dari informan akan direspon secara lisan. Wawancara mendalam akan dilakukan oleh peneliti kepada informan yang terpilih sebagai sebuah teknik untuk mengumpulkan data primer. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait dengan masalah yang diangkat oleh peneliti, agar peneliti dapat memperoleh data yang mendukung validitas hasil penelitian yang dilaksanakan. Dokumentasi Merupakan salah satu cara memperoleh data dengan sejumlah dokumentasi yang berasal dari dinas, instansi terkait, atau orang lain berupa foto, arsip kegiatan serta berkas lainnya yang mengabadikan sebuah moment yang terkait dengan objek penelitian. Selain itu menghimpun dan merekam data yang bersifat dokumentatif. 36 2. Data Sekunder Kantor atau instansi Pengambilan data sekunder yang didapatkan dari kantor atau instansi yang terkait dengan objek penelitian guna mendukung data primer yang telah diambil di lokasi penelitian seperti peta wilayah dan data monografi. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah suatu teknik pengumpulan data melalui bantuan media kepustakaan berupa buku-buku, artikel, majalah, koran, jurnal maupun refrensi lain yang terkait dengan masalah yang diangkat peneliti. F. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh di lapangan, diolah kemudian disajikan dalam bentuk deskripif naratift. Menyangkut analisis data kualitatif, menganjurkan tahapantahapan dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut : 1. Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh di lapangan kemudian dituliskan ke dalam bentuk uraian atau laporan terperinci, laporan tersebut direduksi, dirangkum, dipilih, difokuskan pada bantuan sebuah program, kemudian disusun lebih sistematis sehingga mudah dipahami. 37 2. Penyajian data, yaitu usaha untuk menunjukkan sekumpulan data atau informasi, untuk melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian tersebut. 3. Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan sehingga ditentukan saran dan masukan untuk pemecahan masalah. 38 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan berupa hasil dari pembahasan data dan informasi yang telah diperoleh di lokasi penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengunjung mendapatkan informasi serta ajakan untuk datang dari temantemannya, dan ini menjadi indikator bahwa Lingkungan Lembanna tersosialisasi dengan luas serta efektif walaupun sebatas informasi yang beredar dari mulut ke mulut saja. 2. Pengunjung cenderung untuk melakukan interaksi dengan masyarakat setempat yang lebih mengarah ke bentuk kerja sama, sehingga menyadarkan masyarakat setempat bahwa proses berinteraksi tersebut dapat memenuhi kepentingannya. 3. Adanya proses peniruan dari aspek sikap dan prilaku yang dilakukan pengunjung terhadap masyarakat setempat sehingga memunculkan dampak yaitu perubahan sikap dan prilaku yang cenderung beretika dari pengunjung yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika sudah berada di lingkungan perkotaan. 4. Ada dampak yang kemudian menghasilkan sebuah perubahan penampilan karena seiring perkembangan zaman dan perubahan mode, model pakaian yang 52 mereka kenakan mengalami perubahan semisalkan anak-anak maupun remaja sekarang yang tinggal di Lingkungan Lembanna yang cara berpakaiannya sudah mulai mengikuti trend atau gaya berbusana pengunjung yang datang dari luar daerah terutama yang berasal dari lingkungan perkotaan. 5. Munculnya dampak pada aspek ekonomi bagi masyarakat setempat yaitu lahirnya suatu kesadaran dan kemauan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi dengan cara memasarkan segala potensi dan kemampuan diri yang dimiliki berdasarkan pembacaan sebuah peluang. Kemudian secara umum tergambarkan melalui tiga fase kepentingan yang menggambarkan suatu kesadaran ekonomi dari masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, yaitu kepentingan kekeluargaan, kepentingan agrobisnis, serta kepentingan penyedia jasa dan fasilitas. 6. Lahirnya dampak yang dirasakan oleh masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna yaitu mereka dapat mendapatkan berbagai macam informasi terkini dan pengetahuan-pengetahuan baru yang dianggap dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup mereka. B. Saran. Berdasarkan temuan dari penelitian ini mengenai Dampak interaksi sosial antara pengunjung dan masyarakat setempat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa maka disarankan sebagai berikut : 53 1. Agar masyarakat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa dan pengunjung saling berinteraksi dengan baik, agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka. Karena diketahui dalam masyarakat yang heterogen kita mempunyai latar belakang budaya, ras yang berbeda dan akan mudah terjadi pertentangan. 2. Kepada masyarakat di Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa agar tidak terlalu mengikuti atau meniru apa yang dilakukan pengunjung yang datang tetap menjaga adat istiadat masyarakat, karena hal tersebut yang menjadi pembeda antara masyarakat dengan pengunjung dari luar. 3. Kepada para pengunjung agar menghormati segala sesuatu yang sudah tertata rapi dikalangan masyarakat Lingkungan Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa seperti sistem adat istiadat, etika dan perilaku luhur. 4. Kepada aparat setempat kiranya dapat memperbaiki sistem pelaporan pengunjung, karena hal itu dapat bermanfaat apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 54 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa (2014). Kecamatan Tinggimoncong Dalam Angka Tahun 2014. Gowa Bungin, Burhan (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Martono, Nanang (2012). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Moleong, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Sajogyo, Pudjiwati (penyunting) (2005). Sosiologi Pedesaan: kumpulaan bacaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Salam, Muslim (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Menggugat Doktrin Kuantitatif. Makassar: Masagena Press Soekanto, Soerjono (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Strauss, Anseln dan Juliet Corbin (2007). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sztompka, Piotr (2010). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Pernada Media Group Sumber Lain : Fajar Alam Pawaka, E et. All (2006). “Pasarean Gunung Kawi: Perubahan Sosial dan Dinamika Ekonomi”. Surabaya Ina Astari Utaminingsih (2006). Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja (Kasus SMUN 68, Salemba Jakarta Pusat, DKI Jakarta). Bogor: Program Studi Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Christin Natalia Sattu (2012). Situs Facebook Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus Perubahan Pola Interaksi Mahasiswa Fisip Unhas). Makassar: Antropologi FISIP UNHAS. Sri Rahayu Rahmah Nasir (2014). Perubahan Sosial Masyarakat Lokal Akibat Perkembangan Pariwisata Dusun Wakka Kab. Pinrang (Interaksi Antara Wisatawan dan Masyarakat lokal). Makassar: Sosiologi FISIP UNHAS. 55 Academia, makalah interaksi sosial, diakses 29 Oktober 2014. https://www.academia.edu/makalah interaksi sosial. Carapedia, Definisi interaksi sosial menurut para ahli, diakses 29 Oktober 2014. http://carapedia.com/pengertian_definisi_interaksi_sosial_menurut_para_a hli_infi965.html Pengertian Ahli, Pengertian interaksi sosial menurut ahli,diakses 29 Oktober 2014. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-interaksi-sosialmenurut-ahli.html Totosimandja, Makalah Filsafat Umum, diakses 29 Oktober 2014. http://www.totosimandja.com/2013/12/makalah-filsafat-umumtentang.html Wikipedia, Kelurahan, diakses 29 Oktober 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan Febryaristian, Perbedaan desa dengan kelurahan, diakses 29 Oktober 2014. http://febryaristian.blogspot.com/2012/12/perbedaan-desa-dengankelurahan_29.html Historycal Education, Sejarah desa dan kelurahan, diakses 29 Oktober 2014. http://historycal-education.blogspot.com/2013/01/sejarah-desa-dankelurahan.html Dian Husada Nurul Eka, Konsep perilaku manusia, diakses 31 Oktober 2014. http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html Agroteknologi Umpar, Sosiologi Pedesaan (Laporan Hasil Praktek Lapang), diakses 12 Mei 2015. http://agrotekumpar.blogspot.com Winaa Kurniaa, Only Lembanna, diakses 12 Mei 2015. http://winaa-kurniaa.blogspot.com Dialektika Manusia, Lembanna, desa diatas awan, diakses 12 Mei 2015. http://dialektikamanusia.blogspot.com Area Freandana, Pengaruh Pendatang Terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Pribumi, diakses 12 Mei 2015. http://freandana.blogspot.com 56 LAMPIRAN 1 Pedoman Wawancara A. IDENTITAS INFORMAN Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Status : Pendidikan : Agama : Suku : Alamat : B. PERTANYAAN WAWANCARA Masyarakat Lembanna. 1. Sejak kapan anda tinggal di Lembanna? 2. Apa yang anda ketahui tentang Lembanna? 3. Selama anda tinggal di Lembanna, berapa jumlah pengunjung yang anda ketahui? 4. Sejauh yang anda perhatikan,apa-apa saja yang pengunjung lakukan disini? 5. Biasanya sampai berapa lama pengunjung berada di sini? 57 6. Pernah anda melakukan interaksi dengan pengunjung-pengunjung tersebut?seperti apa bentuk interaksi tersebut? 7. Pada situasi seperti apa anda melakukan interaksi dengan pengunjungpengunjung tersebut? 8. Apakah anda merasa akrab dengan pengunjung-pengunjung tersebut? 9. Apakah ada dampak yang terjadi setelah anda melakukan proses interaksi tersebut? 10. Apa pendapat anda tentang Lembanna ditahun 2010 hingga 2015 dari aspek Sosial dan Ekonomi? Pengunjung. 1. Dari mana anda mengetahui informasi tentang Lembanna? 2. Sudah berapa kali anda datang ke Lembanna? Tahun berapa anda datang pertama kali ke Lembanna? 3. Apa tujuan anda datang ke Lembanna? 4. Pernah anda melakukan interaksi dengan masyarakat Lembanna?seperti apa bentuk interaksi tersebut? 5. Pada situasi seperti apa anda melakukan interaksi dengan masyarakat Lembanna? 6. Apakah anda merasa akrab dengan masyarakat Lembanna? 7. Apakah ada dampak yang terjadi setelah anda melakukan proses interaksi tersebut? 8. Apa pendapat anda tentang Lembanna ditahun 2010 hingga 2015 dari aspek Sosial dan Ekonomi? 58 LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI PENELITIAN Suasana Lingkungan Lembanna. Kelompok Pengunjung yang baru tiba di rumah salah satu warga. 59 Kendaraan yang dimiliki oleh salah satu pengunjung Portal di pintu masuk Lingkungan Lembanna, pengunjung akan dikenakan sumbangan sukarela oleh masyarakat untuk perbaikan jalan di Lembanna. 60 Papan nama masjid yang berada di Lingkungan Lembanna. Air terjun Lembanna tampak dari kejauhan. Salah satu pintu untuk jalur pendakian menuju gunung Bawakaraeng. 61 Wawancara dengan salah satu informan (masyarakat setempat). Papan tanda biaya parker di halaman rumah salah satu warga. Salah satu informan (masyarakat setempat). 62 Kantor Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap Tempat & Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat Riwayat Pendidikan 1) SD 2) SLTP 3) SMA 4) Perguruan Tinggi Riwayat Organisasi : Mochamad Syahir : Jakarta, 09 Desember 1989 : Laki – laki : Islam : BTP Blok. AA No.117 Makassar : SDN Mangun Jaya I, Kec. Tambun, Kab. Bekasi, Jawa Barat : SLTP Negeri 1 Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan : SMA Negeri 2 Sinjai Utara, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan : Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Hasanuddin 1) Anggota Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin tahun 2008-2015. 2) Anggota Lingkar Pengkajian Sosial Politik (LIPSTIK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin tahun 2008-2011. 3) Anggota Divisi Kesekretariatan dan Perlengkapan pada Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2010-2011. 4) Penanggung Jawab Urusan Rumah Tangga pada Badan Pengurus Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2010-2011. 5) Ketua I pada Badan Pengurus Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2011-2012. 6) Ketua Umum Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2011-2012. 7) Koordinator Tim Perumus Konstitusi Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin tahun 2012. 8) Koordinator Badan Pertimbangan Organisasi Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2012-2013. 9) Koordinator Pusat Pendidikan dan Latihan pada Badan Pengurus Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam Sosial Politik (KOMPAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin periode 2013-2014. 10) Sekretaris Dewan Musyawarah Kriyaw Pencinta Alam periode 2014-2016. 63