KULIAH - XIV TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 1 BAB IV HUKUM TERMODINAMIKA II Hukum Termodinamika I adalah : - Menetapkan adanya suatu ekivalensi antara panas dan kerja (panas ↔ kerja) - Digunakan untuk menghubungkan dan menentukan type – type energi yang terlibat dalam suatu proses. - atau menyatakan bahwa sewaktu proses berlangsung terdapat suatu keseimbangan energi. Hukum termodinamika I merupakan pernyataan dari hukum kekekalan energi dan tidak menyatakan sesuatu apapun mengenai arah dari proses yang berlangsung. Proses termodinamika itu dapat berlangsung kedua arah yaitu : - Diekspansikan (pengembangan) - Dikompresikan (penekanan) Hukum Termodinamika I juga belum menjelaskan kearah mana suatu perubahan keadaan itu berjalan dan apakah perubahan itu reversible atau irreversible. → Dalam pengembangannya diterangkan dan dibahas dalam Hukum Termodinamika II MHZ 2 Jadi : Hukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang arah yang dijalani suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau irreversible dan salah satu akibat dari Hukum Termodinamika II ialah perkembangan dari suatu sifat phisik alam yang disebut ENTROPI. Perubahan entropi → menentukan arah yang dijalani suatu proses. Hukum Termodinamika II menyatakan : * Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja seluruhnya, tetapi sebaliknya kerja dapat dirubah menjadi panas. atau : Q ≠ W seluruhnya W → Q (sama besarnya) atau untuk mendapatkan sejumlah kerja (W) dari suatu siklus, maka kalor (Q) yang harus diberikan kepada sistem selalu lebih besar. → Q diserap > W sehingga, η siklus < 100 %. * Suatu yang bekerja sebagai sebagai suatu siklus tidak dapat memindahkan kalor (Q) dari bagian yang bertemperatur rendah ke bagian yang bertemperatur lebih tinggi, tanpa menimbulkan perubahan keadaan pada sistem yang lain. MHZ 3 Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan tentang arah proses perubahan energi dalam dalam bentuk panas ke bentuk kerja → yang menyatakan adanya pembatasan transformasi energi. MHZ 4 KULIAH - XV TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 5 Mesin Panas ( Heat Engine ) Mesin panas adalah sistem yang bekerja secara siklus, dan melalui permukaan-permukaan batasannya, energi dalam bentuk panas dan kerja yang dapat mengalir. Tujuannya mengubah panas menjadi kerja. Mesin panas mengalami proses – proses secara periodik kembali kekeadaan semula (reversible). Sebagai contoh yaitu PEMBANGKIT TENAGA UAP, fluida kerjanya adalah H2O yang mengalir secara kontiniu dan stasioner melalui : Ketel (dalam bentuk air dan kemudian menguap), mengalir ke Turbin. Keluar dari turbin sebagai uap air pada temperatur dan tekanan rendah. H2O (uap air) masuk ke Condenser, disini H2O (uap air) berubah menjadi air kembali, dan air ini di pompa kembali ke ketel. Proses ini berlangsung secara periodik. MHZ 6 Menurut Hukum Termodinamika I : atau MHZ φ dQ = φ dW Qk − Qc = WT − WP 7 Maka, Effisiensi Termik dari siklus tertutup ini adalah : η th = Q WT − WP QK − QC = = 1− C QK QK QK Disini dapat dilihat bahwa, sistem menerima panas pada temperatur tinggi, kemudian panas dibuang oleh sistem temperatur rendah, dan kerja dilakukan pada lingkungan. Kita ambil “dua mesin pemanas”, yang tujuan utamanya adalah mengubah panas menjadi kerja, dan melakukan kerja pada lingkungan. MHZ Gambar mesin panas dan pompa panas 8 Untuk mesin panas : Wout = Qin − Qout Wout + Qout = Qin η th = Wout Q − Qout Q = in = 1 − uot Qin Qin Qin Untuk pompa panas : Win = Qout − Qin Win + Qin = Qout koefisien prestasi = ( KP) pompa panas = Qout Qout = = Win Qout − Qin ( KP ) me sin pendingin = ( KP ) me sin pendingin = MHZ efek energi yang dituju pemasukan energi yang diperlukan 1 Q 1 − in Qout efek energi yang dituju (efek pendinginan) pemasukan energi yang diperlukan Qin = Qout − Qin 1 Qin −1 Qout 9 Contoh Soal 1. Panas yang digunakan oleh suatu mesin panas adalah : 1150 Kj/mnt dan mesin menghasilkan 7,5 Kw Ditanya : Jawab : a. ηth = a. η th = ........ ? b. Qout = ........ ? Qin = 1150 kJ/mnt Wout = 7,5 kW = 7,5(60) = 450 kJ/mnt 450 kJ / mnt 1150 b. Qout = Qin − Qout MHZ = 0,391 (39,1%) = ( 1150 – 450 ) kJ/mnt = 700 kJ/mnt 10 2. Sebuah bangunan memerlukan panas : 100.000 Kj/mnt dari suatu pompa panas yang menyerap panas dari udara dingin diluar dan memberikannya ke ruangan – ruangan bangunan tersebut. untuk menjalankan pompa diperlukan kerja :14.800 Kj. Ditanya : a) Besarnya panas yang diserap dari udara luar (Qin) b) (KP) pompa panas Jawab : Qout = 100.000 kJ/mnt a) Jumlah panas yang diperlukan pompa panas : Qout − Qin = 14.800 kJ / mnt jadi : Qin = 85.200 kJ/mnt b) Koefisien Panas pompa panas = MHZ Qout Qout − Qin = 100.000 kJ / mnt = 6,75 14.800 kJ / mnt 11 KULIAH - XVI TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 12 KEGUNAAN HUKUM TERMODINAMIKA II 1. Menentukan effisiensi paling tinggi dari mesin panas atau KP yang maximum dari mesin pendingin. 2. Menentukan apakah proses dapat berlangsung atau tidak (irreversible atau reversible). 3. Menentukan arah atau derajat suatu reaksi kimia. 4. Menentukan skala temperaturyang tidak tergantung pada sifat-sifat fisik tiap zat. 5. Mendefinisikan suatu sifat yang sangat berguna. PROSES REVERSIBEL 1. Gerakan relative tanpa gesekan (licin) 2. Peregangan dan penekanan suatu pegas. 3. Ekspansi dan kompresi adiabatik tanpa gesekan. 4. Ekspansi dan kompresi isotermik 5. Ekspansi dan kompresipolintropik. 6. Elektrolisa MHZ 13 PROSES IRREVERSIBEL 1. Gerakan relatif dengan gesekan. 2. Ekspansi bebas (tidak ada kerja karena Q = 0 → U = 0 ) 3. Pembakaran. 4. Proses difusi. SIKLUS REVERSIBEL : SIKLUS CARNOT Siklus carnot ini terdiri dari : - 2 proses isotermik - 2 proses adiabatik reversibel Siklus carnot : Memiliki medium kerja yang menerima panas dari suatu temperatur dan melepaskannya pada temperatur yang lain → jadi diperlukan dua reservoir yang berdasarkan hukum termodinamika kedua merupakan jumlah minimum. Siklus ini dapat terjadi pada proses-proses tak mengalir reversibel atau pada prosesproses stasioner. MHZ 14 Siklus Carnot pada diagram P-V : Karena sistem mengalami satu siklus maka energi dalam tidak berubah, jadi ∆U = 0. Maka Hukum Termodinamika I diperoleh: φ dQ = φ dW = Q2 − Q1 dimana : MHZ W adalah kerja total Q2 panas yang diserap sistem Q1 panas yang dilepaskan oleh sistem 15 Maka effisiensi temik siklus carnot, yaitu hasil bagi kerja yang dilakukan sistemdengan panas yang diserap sistem pada temperatur tinggi : v= V m η = φ dW Q2 = Q2 − Q1 Q = 1− 1 Q2 Q2 Contoh: Perhitungan effisiensi termik mesin carnot yang menggunakan gas ideal : Jawab: untuk gas ideal: PV = mRT atau pv = RT du = Cv . dT - Proses 1-2 : proses isotermik, pv = konstan. MHZ 16 2 Wda = ∫ pdV = p1v1 ln 1 q = w = p1v1 ln p1 p2 q = w = RT1 ln p1 p2 v2 p = p1v1 ln 1 v1 p2 - Proses 2-3 : proses adiabatik reversible, pvγ = konstan, dq = 0. W = - ∆U = - Cv (T3 – T2) atau W = - ∆U = - Cv (T1 – T2) W = - ∆U = Cv (T2 – T1) W = - ∆U = Cv (T2 – T1) - Proses 3-4 : Proses isotermik ; ∆U = 0 p4 pdV = − p v ln 3 3 ∫3 p3 4 Wda = p q = w = − p3 v3 ln 4 p3 MHZ p = − RT3 ln 4 p3 17 - Proses 4-1 : Adiabatik reversible dq = 0 , pvγ = konstan w = - ∆U = - Cv (T1 – T4) atau w = - Cv (T2 – T1) w = Cv (T1 – T2) → Jadi jumlah kerja siklus : φ dQ = φ dW φ dW = q1− 2 − q3−4 p1 p2 φ dW = RT2 ln p − RT1 ln 4 p3 → Untuk proses adiabatik : γ p 2 T2 γ −1 = p3 T3 p1 T1 = p 4 T4 MHZ γ γ −1 18 p2 p = 1 p3 p4 atau p4 p = 1 p3 p2 φ dW = RT2 ln η th = MHZ φ dw q1− 2 p1 p p − RT1 ln 1 = R(T2 − T1 ) ln 1 p2 p2 p2 R (T2 − T1 ) ln = RT ln p1 p2 p1 p2 = T2 − T1 T2 19 Jadi η Carnot hanya bergantung pada T1 dan T2. Maka akan diperoleh ; effisiensi carnot adalah: η = Q2 − Q1 T −T = 2 1 Q2 T2 η = 1− Q1 T = 1− 1 Q2 T2 Q2 Q1 = T2 T1 atau: Q2 T2 MHZ = Q1 T1 20 KULIAH - XVII TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 21 ”ENTROPI” - Hukum Termodinamika II dalam bentuk ketidaksamaan clasius mengenai entropi - Dari proses reversibel siklus carnot diketahui : Q2 = T2 Q1 T1 dimana : Q2 = panas masuk sistem (+) Q1 = panas keluar sistem (-) Persamaan diatas ditulis : Q2 atau : T2 + Q2 T2 = − Q1 T1 Q1 ΣQ = =0 T1 T Persamaan diatas untuk proses reversibel siklus carnot dapat ditulis: φ rev MHZ dQ T =0 22 Untuk suatu siklus yang irreversibel integral siklus ini akan lebih kecil dari nol dan dapat ditulis sebagai; φirrev dQ <0 T Persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut : φ dQ ≤0 T besaran dQ T Ketidaksamaan clausius merupakan parameter sistem dan disebut “ENTROPI” ENTROPI adalah perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel dengan temperatur absolut sistem. MHZ 23 Contoh soal : Sebuah mesin uap bekerja diantara sebuah ketel pada temperatur tetap 3280 F, dan sebuah kondensator dengan temperatur 1260 F. Air masuk kedalam ketel dalam keadaan cair jenuh. tunjukkanlah bahwa berlaku ketidaksamaan clausius untuk siklus ini. Jawab : Perpindahan panas terjadi dalam ketel dan kondensor Ketel : q k = h2 − h1 q k = 1187 − 298 = 889 BTU MHZ Lbm 24 Kondensor q k = h4 − h3 q k = 196 − 1014 = − 818 BTU Lbm Jadi Integral siklus : φ q dq q k 889 818 = + c = + = − 0,26 BTU lbm, o R T T T 788 586 → Berlaku ketidaksamaan Clausius. MHZ 25 Jadi entropi merupakan perbandingan panas yang ditransfer selama proses reversibel dengan temperatur absolut siklus. dQ ds = T rev Secara matematis atau : dQ ∆s = ∫ T rev 2 dQ S 2 − S1 = ∫ T rev 1 → Perubahan Entropi dari keadaan 1 ke keadaan 2 MHZ 26 KULIAH - XVIII TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 27 PERHITUNGAN PERUBAHAN ENTROPI 2 Perubahan Entropi dQ ∆s = ∫ T rev 1 dU + dW dQ ∆s = ∫ = ∫ T T rev rev T ds = dU + p dV dimana : H = U + pV U = H – pV T ds = d ( H − pV ) + p dV T ds = dH − p dV Satuan Entropi { (Entropi persatuan massa) MHZ }{ S = Btu 0 ; Kal gr : K lbm R { S = Btu 0 } } ; {Kal } K R T ds = dH − V dp 28 Untuk satu satuan massa : T ds = dh + v dp Contoh: Hitunglah perubahan entropi untuk 3 kg gas ideal dengan Cv = (18,94+0,0528 T) kg/kg K, selam proses volume tetap dari 75o C sampai 100o C. Jawab : Untuk gas ideal : PV = RT, du = Cv . dT dalam satu satuan massa : Tds = du + pdv Tds = Cv.dT + pdv ds = cv ; ( pdv = 0 ) dv dT P dT + dv = cv +R T T T v T2 s 2 − s1 = ∫ T1 cv v dT + R . ln 2 T v1 → R . ln v2 = 0 ; karena v = kons tan v1 T2 s 2 − s1 = dT ( ) 18 , 94 + 0 , 0528 T ∫ T1 MHZ T 29 s 2 − s1 = 18,94 ln s 2 − s1 = 2,627 KJ Untuk 3 kg, maka : MHZ 373 + 0,0528 (373 − 348) 348 kg K ∆S = 3 (2,627) = 7,881 KJ kg 30 DIAGRAM TEMPERATUR – ENTROPI Dari persamaan : atau dS = dQ T dQ = T ds s2 Q1− 2 = ∫ T dS s1 2 W12 = ∫ p dv 1 MHZ 2 Q12 = ∫ T ds 1 31 φ dW = φ dQ φ p dV = φ T dS Diagram P-V dan T-S menyatakan proses reversibel dapat kita ambil contoh pada proses / siklus carnot, sebagai berikut : MHZ 32 Garis 1-2 dan 3-4 : proses isotermik (dT = 0) Garis 2-3 dan 4-1 : proses adiabatik reversibel (dQ = 0 = T dS) ; T ≠ 0 ; dS = 0 Jadi, adiabatik reversibel = isontropik (entropi konstan) Effisiensi siklus carnot dapat dihitung dari diagram T-S : η th = η th = MHZ φ dw Qin = Qin − Qout T ( s − s ) − T1 ( s 2 − s1 ) = 2 2 1 Qin T2 ( s 2 − s1 ) T2 − T1 T = 1− 1 T2 T2 33 KULIAH - XIX TERMODINAMIKA TEKNIK I TKM 203 (4 SKS) SEMESTER III DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2006 MHZ 34 AZAS PERTAMBAHAN ENTROPI ∆S S + ∆S L = ∆S KS ∆S SK = ∆S System + ∆S Lingkungan ≥ 0 (untuk proses reversibel dan irreversibel) Bila sistem diisolasi, maka tidak ada hubungan energi dengan lingkungan, sehingga entropinya tetap. ∆S LING = 0 ∆S SK = ∆S SYS ≥ 0 MHZ 35 ENERGI YANG HILANG PADA PROSES Sebagai contoh pada siklus carnot : Effisiensi siklus carnot dan hubungannya dengan temperatur : η th = T −T W = 2 1 Q T2 Qin − Qout Qin MHZ Tin − Tout = Tin 36 Jumlah kerja yang diperoleh : T − T T W = Q 2 1 = Q 1 − 1 T2 T2 W = Q − T1 ∆S Q = Energi yang masuk T1 ∆S T1 ∆S = Energi yang hilang MHZ 37