View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
ISSN 2086-4604
POTENSI PATI KETELA POHON MANIHOT UTTILISSIMA POHL SEBAGAI
BAHAN BAKU PEMBUATAN FILM PLASTIK BIODEGRADABEL
Fahruddin, dan Nur Haedar
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
Pati ketela pohon Manihot uttilissima Pohl memiliki potensi sebagai bahan baku
film plastik biodegradabel untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan film plastik dari pati ketela pohon Manihot uttilissima Pohl
sebagai bahan baku pembuatan film plastik biodegradabel. Pembuatan film
plastik menggunakan bahan utama pati ketela pohon Manihot uttilissima Pohl
dicampur aquades 10 ml, 50 ml asam asetat encer, 50 ml gliserol 75 %, 2 gram
kitosan, 25 ml HCl 1, 25 N, dan 20 tetes NaOH 3,5 %. Uji biodegradabel
dengan menggunakan media tanah dan dilakukan perbandingan dengan kontrol
positif berupa plastik oxium dan kontrol negatif dengan plastik konvensional.
Hasilnya diperoleh film plastik biodegradabel yang mempunyai karakteristik
yaitu berwarna bening, teksturnya halus, dan memiliki ketebalan 0,68 mm tiap
lembarnya, kemudian hasil uji biodegradabel pada film plastik menunjukkan
pada hari ke-12 mampu terdegradasi sedangkan kontrol positif dan kontrol
negatif belum terdegradasi.
Kata kunci : pati ketela pohon, film plastik, biodegradabel
Triliun kantong plastik. Pada dekade 50an. Konsumsi plastik (dunia) mencapai 5
juta ton per tahun dan pada tahun 2006
mencapai 100 juta ton per tahun.
Peningkatan konsumsi sebesar ± 20% per
tahun
mengakibatkan
penumpukan
sampah yang tidak dapat didegradasi
sehingga
merusak
keseimbangan
lingkungan. Keseimbangan lingkungan
akan tetap terjaga diantaranya dengan
mengurangi sampah yang tidak dapat
didegradasi.
Secara umum kemasan plastik
biodegradabel diartikan sebagai film
kemasan yang dapat didaur ulang dan
dapat dihancurkan secara alami. Plastik
biodegradabel adalah suatu bahan dalam
kondisi
tertentu,
waktu
tertentu
mengalami perubahan dalam struktur
kimianya yang mempengaruhi sifat-sifat
yang
dimilikinya
oleh
pengaruh
PENDAHULUAN
Hampir
setiap
hari
kita
membutuhkan plastik untuk berbagai hal,
yakni sebagai pembungkus makanan, alas
makan dan minum, untuk keperluan
sekolah, kantor, dan sebagainya. Hal ini
dikarenakan plastik memiliki sifat unggul
seperti ringan tetapi kuat, transparan,
tahan air serta harganya relatif murah dan
terjangkau
oleh
semua
kalangan
masyarakat. Namun, plastik yang beredar
di pasaran saat ini merupakan polimer
sintetik yang sulit untuk terurai di alam.
Akibatnya semakin banyak yang
menggunakan plastik, akan semakin
meningkat pula pencemaran lingkungan
seperti penurunan kualitas air dan tanah
menjadi tidak subur.
Menurut Roach (2003), konsumsi
dunia terhadap plastik pada tabun 2001
menunjukkan angka sebesar 500 M - 1
43
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
algae. Sedangkan, kemasan plastik
biodegradabel adalah suatu material
polimer yang berubah kedalam senyawa
berat molekul rendah dimana paling
sedikit satu tahap pada proses
degradasinya
melalui
metabolisme
organisme secara alami (Firdaus dan
Anwar, 2004).
Plastik biodegradabel berbahan
dasar pati atau amilum dapat didegradasi
bakteri Pseudomonas dan Bacillus
memutus
rantai polimer menjadi
monomer-monomernya.
Senyawasenyawa hasil degradasi polimer selain
menghasilkan karbon dioksida dan air,
juga menghasilkan senyawa organik lain
yaitu asam organik dan aldehid yang
tidak berbahaya bagi lingkungan. Plastik
berbahan dasar pati aman bagi
lingkungan.
Sebagai
perbandingan,
plastik tradisional membutuhkan waktu
sekitar
50
tahun
agar
dapat
terdekomposisi secara alami, sementara
plastik
biodegradabel
dapat
terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih
cepat. Hasil degradasi plastik ini dapat
digunakan sebagai makanan hewan
ternak atau sebagai pupuk kompos
(Pranamuda, 2003).
Indonesia
dengan
kekayaan
sumber daya alamnya sangat potensial
untuk dikembangkan produksi plastik
biodegradabel. Salah satu komoditi yang
dapat diproduksi untuk membuat plastik
biodegradabel adalah jenis tanaman
umbi-umbian.
Umbi-umbian
yang
dimanfaatkan pada penelitian ini berupa
ketela pohon karena ketela pohon masih
digolongkan sebagai hasil pertanian
sekunder yang kurang dimanfaatkan
selain sebagai makanan pokok. Selain
sebagai makanan pokok, ketela pohon
memiliki potensi yang besar untuk
dijadikan
bahan
baku
plastik
biodegreadabel. Sehingga penelitian ini
memanfaatkan ketela pohon Manihot
uttilissima Pohl sebagai bahan penghasil
ISSN 2086-4604
plastik biodegradabel (Huda dan Firdaus,
2007).
METODE PENELITIAN
Penelitian
dilaksanakan
di
Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan
Alam,
Universitas
Hasanuddin, Makassar. Dilaksanakan
dari bulan Oktober 2012 - April 2013.
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah gelas kimia (Pyrex),
gelas ukur (Pyrex), erlenmeyer (Pyrex),
pipet tetes, batang pengaduk, pemarut,
penangas,
timbangan listrik, oven,
saringan, dan plat kaca.
Bahan-bahan yang diperlukan
pada penelitian ini yaitu pati ketela
pohon, sampel tanah, aluminium foil,
aquades, asam asetat encer sebanyak 50
ml, gliserol 75 % sebanyak 50 ml,
kitosan 2 gram, HCl 1, 25 N sebanyak 25
ml, dan NaOH 3,5 % sebanyak 20 tetes.
Penelitian
ini
menggunakan
bahan utama yaitu ketela pohon Manihot
uttilissima Pohl untuk menghasilkan film
plastik yang biodegradabel.
Sterilisasi Alat
Alat-alat yang akan digunakan
dicuci dengan menggunakan deterjen lalu
dibilas dengan air bersih yang mengalir
kemudian dikeringkan. Untuk alat-alat
gelas yang tahan terhadap panas seperti
gelas kimia, gelas ukur, dan cawan petri
dibungkus dengan kertas perkamen
sedangkan erlenmeyer diberi kapas pada
mulut tabung lalu ditutup dengan
aluminium foil kemudian alat-alat
tersebut disterilisasikan dalam oven pada
suhu 1800C selama 2 jam. Alat-alat yang
tidak tahan panas seperti batang
pengaduk dibungkus dengan kertas
kemudian disterilkan dalam otoklaf pada
suhu 1210 C dengan tekanan 2 atm
selama 15 menit.
Pembuatan Film
44
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
1. Pembuatan Pati Ketela Pohon
Ketela pohon dikupas terlebih
dahulu dan dibuang kulitnya. Daging
ketela pohon dibersihkan dengan aquades
kemudian diparut sehingga diperoleh
bubur ketela pohon basah. Bubur yang
diperoleh disaring dan hasil saringannya
diendapkan. Kemudian bagian yang
mengendap berupa pati dijemur sampai
kering lalu ditimbang sebanyak 50 gr.
ISSN 2086-4604
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
dalam pembuatan film plastik dari pati
ketela pohon Manihot uttilissima Pohl
yang dicampur dengan
asam asetat
encer, kitosan, HCl, NaOH dan gliserol
sehingga terbentuk biopolimer film
plastik di atas cetakan plat kaca.
2. Pembuatan Film (Huda dan Firdaus,
2007)
Pati ketela pohon sebanyak 50
gram dicampur dengan aquades 10 ml, 50
ml asam asetat encer, 50 ml gliserol 75
%, 2 gram kitosan, 25 ml HCl 1, 25 N,
dan 20 tetes NaOH 3,5 %. Campuran
tersebut dihaluskan secara pelan-pelan
selama 10 menit. Campuran dipanaskan
sambil diaduk pada suhu 70-80 oC
selama 5-10 menit sampai terbentuk
biopolimer dan ditambahkan 50 ml
gliserol 2,5 %. Biopolimer yang telah
terbentuk didiamkan selama 5 menit
tanpa pemanasan.
Biopolimer
yang
dihasilkan
dicetak di atas wadah plastik yang licin
kemudian disimpan dalam oven pada
suhu 60 oC selama 24 jam.Setelah itu
dikondisikan dalam suhu kamar selama
24 jam.Diperoleh film plastik yang
berasal dari pati ketela pohon.
Gambar 1 :Hasil Pembuatan Film Plastik
Biodegradabel dari Pati Ketela
Pohon Manihot uttilissima Pohl
Hasil pembuatan film plastik
diperoleh dari pati basah 125 gram yang
menghasilkan pati kering sebanyak 50
gram. 50 gram pati kering yang dicampur
dengan
beberapa
larutan
dapat
menghasilkan 150 ml yang siap dicetak
di atas plat kaca. Setelah dioven film
plastik yang diperoleh sebanyak 24 plat
kaca atau 24 lembar. Setiap lembar film
plastik yang diperoleh berukuran 17,5 cm
x 10,5 cm atau 183,75 cm2 dengan
ketebalan 0,68 mm tiap lembarnya.
Berat yang diperoleh tiap lembar yaitu
4,24 gram sehingga total keseluruhan
pembuatan
plastik
biodegradabel
sebanyak 50 gram pati ketela pohon
Manihot uttilissima Pohl yaitu 101, 76
gram. Film plastik yang dihasilkan dari
pati ketela pohon Manihot uttilissima
Pohl mempunyai karakteistik yaitu
berwarna bening dan tekstrurnya halus.
Uji Biodegradasi
Film plastik biodegradabel yang
dihasilkan,
diuji
sifat
biodegradabilitasnya dengan cara film
plastik dimasukkan ke dalam wadah yang
berisi tanah sebanyak 200 gr, kemudian
dilihat perubahan tekstur selama 2
minggu.
Hal yang sama dilakukan pada
kontrol positif dan kontrol negatif.
Kontrol positif dengan menggunakan
plastik oxium dan kontrol negatif dengan
menggunakan plastik sintetik.
Tabel 1. Hasil Uji Biodegradasi pada 3 Jenis
Plastik Pada Media Tanah
Hari keJenis Plastik
1
12
45
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
Film Plastik Biodegradabel
Plastik Oxium
Plastik Konvensional
A
-
ISSN 2086-4604
Rhodospirillium,
Rhodopseudomonas,
Chromatium, Thiocystis, pembentuk
endospora seperti Bacillus,Clostridium,
gram negatif aerob seperti Pseudomonas,
Zoogloa,
Azotobacter,
Rhizobium,Actynomycetes, Alcaligenes
(Griffin, 1994).
Kontrol positif berupa plastik
biodegradabel jenis oxium yang terbuat
dari polimer bahan sintetis dari hari 1-11
tidak menunjukkan adanya perubahan.
Pada hari ke-12 hanya menunjukkan satu
lubang kecil. Hal ini menandakan bahwa
plastik yang terbuat dari bahan alami
berupa pati ketela pohon Manihot
uttilissima Pohl lebih mudah didegradasi
dibandingkan dengan bahan sintesis.
Kontol
negatif
berupa
plastik
konvensional yang berbahan dasar
minyak
bumi
tidak
mengalami
perubahan. Hal ini dikarenakan plastik
konvensional tidak mudah terurai oleh
bakteri tanah dan membutuhkan waktu
yang sangat lama agar bisa terurai.
+++
-
B
Gambar 2 : A. Perlakuan film plastik pada
media tanah
B. Hasil Uji Biodegradasi
Tabel 1 menunjukkan hasil uji
biodegradasi pada 3 jenis plastik pada
hari ke-1 belum menunjukkan adanya
perubahan. Pada hari ke-12 film plastik
biodegradabel
terdegradasi
ditandai
dengan film plastik berubah menjadi
potongan-potongan kecil
sedangkan
plastik oxium dan konvensional tidak
menunjukkan perubahan seperti terlihat
pada Gambar 1. Ini menunjukkan bahwa
film plastik yang berbahan dasar
bioplimer dapat hancur atau terdegradasi
dengan mudah. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat biodegradabilitas
film plastik setelah kontak dengan
mikroorganisme, yakni : sifat hidrofobik,
bahan aditif, proses produksi, struktur
polimer, morfologi dan berat molekul
bahan kemasan.
Proses terjadinya biodegradasi
film plastik pada lingkungan alam
dimulai dengan tahap degradasikimia
yaitu dengan proses oksidasi molekul,
menghasilkan polimer dengan berat
molekul yang rendah. Proses berikutnya
adalah serangan mikroorganisme berupa
bakteri, jamur dan alga dan aktivitas
enzim
baik
intracellular
maupun
extracellular. Contoh mikroorganisme
diantaranya bakteri phototrop seperti
Tabel 2. Hasil Pengukuran pada 3 Jenis
Plastik
Rata-rata
Standar
Jenis Plastik
Ketebalan
Deviasi
(mm)
Film
Plastik
0,68
0,13
Biodegradabel
Plastik Oxium
0,5
0
Plastik
0,3
0
Konvensional
Dari sisi ketebalan film plastik
dapat diketahui dengan mengukurnya
menggunakan mikrometer skrup. Dari
hasil pengukuran diperoleh ketebalan
film plastik yang telah dibuat yaitu ratarata 0,68 mm. plastik oxium dengan
ketebalan rata-rata 0,5 mm, dan plastil
konvensional dengan ketebalan rata-rata
0,3 mm. Tebalnya film plastik yang
terbentuk tidak mempengaruhi cepat atau
lambatnya film plastik tersebut dapat
terdegradasi. Faktor utama yang paling
46
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
menentukan cepat atau lambatnya film
plastik tersebut terdegradasi adalah bahan
utama dari film plastik tersebut.
Sedangkan
standar
deviasi
yang
diperoleh dari pengukuran ketebalan film
plastik
biodegradabel
yaitu
0,13
sedangkan
plastik
oxium
dan
konvensional 0. Hal ini menunjukkan
bahwa
variasi
data
pengukuran
berpengaruh terhadap besarnya standar
deviasi yang diperoleh dan standar
deviasi akan 0 jika data pengukuran sama
atau semua data memiliki nilai yang
identik.
Dari sisi ekonomi juga dapat
disimpulkan bahwa pembuatan film
plastik biodegradabel lebih efisien
dibandingkan
dengan
plastik
konvensional sekarang ini yang bahan
baku utamanya dari minyak bumi yang
sedang mengalami peningkatan harga
saat ini. Selain itu, menjaga lingkungan
dari polusi ketika plastik yang tidak lagi
tergunakan dibakar maka gas CO2 yang
dihasilkan dapat menambah emisi gas
dunia
dan
meningkatktan
global
warming.
Selain
itu,
plastik
biodegradabel
juga
mengurangi
penumpukan sampah plastik. Banyaknya
sampah plastik yang dibuang di tanah
akan mengganggu ekosistem daratan.
Plastik yang menutupi tanah akan
menghalangi penyerapan air ke dalam
tanah sehingga potensi banjir meningkat.
Selain itu plastik ini akan menutup
permukaan tanah yang mengakibatkan
aerasi tidak bisa berjalan semestinya
sehingga kehidupan hewan-hewan kecil
di dalam tanah ikut terganggu.
ISSN 2086-4604
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, F., dan Anwar, C. 2004. Potensi
Limbah
Padat-Cair
Industri
Tepung Tapioka sebagai Bahan
Baku Filmplastik biodegradable,
Jurnal Sain-Teknologi LOGIKA
UII ISSN 1410-315, Vol. 01, No.
02.
Huda, T. dan Firdaus F., 2007.
Karakteristik Fisikokimiawi Film
Plastik
Biodegradable
dari
Komposit Pati Singkong-Ubi
Jalar. Jurnal Penelitian Sains dan
Teknologi LOGIKA, Vol. 4, No.
2.
Pranamuda, H.2003. Pengembangan
Bahan Plastik Biodegradable
berbahan baku Pati Tropis,Hasil
Penelitian dari BPPT Jakarta,
http://wwwstd.ryu.titech.ac.jp/~in
donesia/
zoa/paper/html/paperHardaningPr
anamuda.html
Roach, 2003. Kajian Biodegradasi
Bioplastik
Berbasis
Poli-βHidroksialkanoat (PHA) dengan
Pemlastis Dimetil Ftalat Dietil
Glikol dan Polietilen Glikol Pada
Lingkungan
Tanah
Yang
Berbeda.
http://repository.ipb.ac.id/handle/
123456789/48545. Diakses pada
tanggal 10 Februari 2012.
Makassar.
Seal, K.J. and Griffin, G.J.L. 1994. Test
Methods and Standards for
BiodegradablePlastic.
In:
Chemistry and Technology of
Biodegradable Polymer. Blackie
Academic
and
Proffesional,
Chapman
and
Hall.
KESIMPULAN
1. Pati ketela pohon Manihot uttilissima
Pohl berpotensi dibuat film plastik
biodegradabel.
2. Film plastik dari pati ketela pohon
Manihot uttilissima Pohl
dapat
terdegradasi secara alami oleh
mikroba tanah.
47
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014
ISSN 2086-4604
48
Download