I-1 I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara geografis

advertisement
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis Indonesia merupakan negara dengan potensi resiko
gempa bumi yang besar, mengingat Indonesia terletak diantara pertemuan 3
lempeng tektonik aktif yaitu lempeng Euroasia, lempeng Indo-Australia, dan
lempeng Circum-Pasific. Seiring berjalannnya waktu lempengan tersebut akan
terus bergerak dan mengakumulasikan energi berupa getaran yang dapat dirasakan
sampai ke permukaan bumi dan bersifat merusak terhadap bangunan.
Ditinjau sejarah kebelakang, khususnya 10 tahun terakhir telah terjadi
beberapa peristiwa gempa bumi di Indonesia. Kerusakan terjadi pada bangunan
rumah tinggal, perkantoran dan bangunan usaha satunya ruko / rukan. Umumnya
kegagalan pada struktur kolom yang patah (soft storey), sehingga mengakibatkat
runtuhnya keseluruhan bangunan di atas kolom tersebut (Oesman, 2010).
Dari kondisi alam di Indonesia dan resiko kerusakan yang tentunya
merugikan materil itu sudah seharusnya bangunan yang dirancang harus memiliki
ketahanan terhadap gempa, khususnya pada bangunan berlantai, salah satunya
Ruko (rumah toko) atau Rukan (rumah kantor). Ruko / Rukan belakangan ini
sedang populer dijual atau dipasarkan oleh para pengembang properti dikarenakan
investasinya yang lebih menguntungkan dibanding properti lain karena bisa
disewakan atau dipakai untuk usaha. Dari segi interiornya, ruko / rukan tidak
begitu rumit hanya ruangan memanjang dengan sekat dinding pembatas di kedua
sisinya dan area kamar mandi dipaling belakang.
Ruko memiliki potensi resiko kerusakan yang cukup besar, karena
minimnya sekat dari pasangan dinding dan banyaknya bukaan di dinding depan
akan berpengaruh pada kekakuan struktur, lalu diperparah juga dengan desain
struktur yang salah, umumnya ruko / rukan di area depan lantai dasar memiliki
selasar / teras, sedangkan struktur diatasnya merupakan kantilever yang dibebani
kolom yang tidak menerus ke pondasi. Ditambah lagi bentuk ruko yang ber-blok
blok yang tidak simetris menjadi salah satu faktor geometris bangunan yang
berpengaruhi pada kerusakan akibat gempa.
I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
I-1
Bab I Pendahuluan
Dalam memanfaatkan lahan yang ada, para pengembang developer
tentunya ingin membangun dan menjual ruko dengan sebanyak mungkin. Jika
lahannya terbatas ruko akan dibuat per blok misalnya seperti berbentuk persegi,
persegi panjang atau lurus memanjang. Antar unit ruko juga bisa saling
membelakangi, saling berhimpit atau berhimpit zig zag. Kondisi tanah eksisting
pun berpengaruh pada geometrik bangunan, dalam pelaksanaan pembangunannya
dalam satu blok ruko antar unit bisa terjadi beda elevasi (split level). Dari semua
kondisi tersebut tentunya struktur sudah tidak teratur lagi baik arah vertikal
maupun horizontal. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakberaturan bentuk
tersebut yaitu dengan menyederhanakan denah per blok ruko dengan memisahkan
melalui separation joint atau dilatasi. Sehingga jika terjadi gempa struktur ruko
akan bekerja sendiri-sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Reza
Ferdi, 2012, pada gedung dengan bentuk H yang telah diberi dilatasi
menyebabkan menurunnya momen dan gaya geser yang timbul di balok dan
kolom. Perubahan gaya dalam antara bangunan tanpa dilatasi dan dilatasi
tergantung pada seberapa besar perbedaan eksentrisitas pusat masa dan pusat
kekakuannya.
. Dari peristiwa-peristiwa gempa bumi diatas telah menyadarkan kita
bahwa Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Untuk menjamin keselamatan
penghuninya dan mengurangi kerusakan bangunan diperlukan suatu analisis baik
pada perencanaan bangunan baru ataupun pada bangunan eksisting, salah satunya
menggunakan analisis statik non linier (pushover). Penggunaan analisis pushover
mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang mana metode ini menurut
Dewobroto, 2006 bahwa analisa statik pushover dapat memberikan hasil
mencukupi dibandingkan analisa dinamik nonlinier untuk bangunan regular dan
tidak tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Tugas akhir ini akan mencoba
mengevaluasi bagaimana efek dan perilaku akibat beban gempa menggunakan
analisis pushover dari bentuk bangunan suatu blok ruko eksisting yang tidak
simetris dan kemudian dipisahkan dengan dilatasi menjadi suatu blok yang
I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
simetris. Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan kinerja antara struktur bangunan blok ruko yang
tidak simetris dengan blok ruko simetris terpisah?
2. Bagaimana perbedaan desain antara struktur bangunan blok ruko yang
tidak simetris dengan blok ruko simetris terpisah
Tugas Akhir ini diharapkan menjadikan pengetahuan kinerja bangunan bagi
para pengembang properti ataupun calon pemilik terhadap potensi resiko
kerusakan gempa yang akan datang sehingga dapat menentukan model struktur
atau unit ruko yang akan dipilih dalam satu blok, karena tentunya selain mencari
investasi yang menguntungkan, faktor keamanan gedung juga menjadi prioritas
utama
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Menganalisis ulang bangunan blok ruko eksisting yang tidak simetris.
2. Mendesain bangunan blok ruko dengan bentuk simetris terpisah.
3. Mengetahui perbandingan kinerja struktur dan pola keruntuhannya pada
masing-masing struktur yang ditinjau.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Model ruko 3 dimensi berjumlah 4 lantai dengan luas 4,5 m x 15 m.
2. Objek penelitian diambil dari Ruko CBD Blok N di Green Lake City, Jakarta
Barat
3. Sistem struktur yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen
dengan material beton bertulang.
4. Analisa struktur menggunakan bantuan program ExtendedThree Dimensional
Analysis of Building System ( ETABS) versi 9.70.
5. Analisis beban gempa mengacu pada SNI 1726-2012
6. Kondisi tanah diasumsikan tanah lunak (SE).
I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
7. Penentuan level kinerja bangunan menggunakan Analisis Pushover.
8. Pelat lantai dianggap sebagai diafragma kaku.
9. Tidak meninjau arsitektur, manajemen konstruksi, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan metoda pelaksanaan.
1.5 Hipotesis
Bangunan yang memiliki denah yang tidak simetris akan memiliki simpangan
horizontal terbesar dibanding Ruko simetris terpisah.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika proposal Tugas Akhir ini terdiri dari 5 Bab, untuk lebih
jelasnya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN ; membahas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, ruang lingkup, hipotesis dan sistematika pembahasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA; membahas tentang teori yang sesuai
dengan judul Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI membahas tentang metoda pelaksanaan untuk
menunjang dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS membahas pemodelan struktur blok
ruko, perhitungan dan analisis beban gempa serta perhitungan penulangan
komponen struktur beton bertulang pada ruko dengan blok simetris terpisah.
BAB V PENUTUP berisi kesimpulan dan saran dari hasil studi yang telah
dilakukan.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download