Sejarah YPB - Universitas Borobudur

advertisement
Sejarah YPB
SEJARAH SINGKAT
YAYASAN PENDIDIKAN BOROBUDUR
Yayasan Pendidikan Borobudur (YPB) yang didirikan pada 11 Maret 1971 adalah sebuah
lembaga nir laba yang dimaksudkan oleh pendirinya, Prof. Dr. H. Basir Barthos, sebagai suatu
sumbangsih sebagai anggota masyarakat dalam memajukan kehidupan bangsa melalui media
pendidikan. Dirasakan oleh pendiri YPB bahwa peran serta masyarakat dalam memberikan
layanan pendidikan tinggi pada waktu itu masih relatif sedikit. Tidak lebih dari sekitar 270
perguruan tinggi swasta (PTS) yang didirikan oleh masyarakat pada tahun 1971 diseluruh
Indonesia dan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta terdapat hanya sekitar 27 institusi PTS.
Bandingkan dengan kondisinya pada saat ini (tahun 2006) dimana telah terdapat lebih dari
2500 perguruan tinggi swasta di Indonesia dan lebih dari 300 pts yang berada di DKI Jakarta.
Hal itu berarti bahwa secara kuantitas telah terjadi perkembangan perguruan tinggi swasta
sebanyak 925% dalam kurun waktu selama 35 tahun berjalan.
KEPELOPORAN
Keberadaan data yang disebutkan di atas adalah fakta sejarah yang menyertakan dan
menyatakan bahwa YPB adalah salah satu pelopor (pioneer) penyelenggara pendidikan tinggi
yang memajukan kehidupan masyarakat melalui pendidikan tinggi. YPB yang mendirikan, 3
(tiga) unit Akademi dan secara langsung dioperasionalkan pada tahun 1972 tidak lebih dari
memberikan respons atas kebutuhan masyarakat pada waktu itu. Setelah ditemukannya
ladang minyak nasional pada tahun 1968 dengan cadangan yang cukup besar, perekonomian
Indonesia selanjutnya memperoleh kemajuan (boom) ekonomi yang cukup signifikan.
Kehidupan masyarakat mulai sejahtera dan mereka perlu mensejahterakan diri mereka secara
lahir dan mental; termasuk di dalamnya adalah memintarkan diri sendiri, keluarganya, dan
lingkungannya.
Sehubungan dengan itu, berdirinya Akademi Akuntansi Borobudur, Akademi Keuangan dan
1/4
Sejarah YPB
Perbankan Borobudur, dan Akademi Bahasa Asing Barobudur (jurusan Bahasa Inggris) pada
tahun 1972 yang menyajikan program pendidikan Sarjana Muda (B.A./B.Sc.) adalah sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Perekonomian masyarakat yang mulai berkembang
memerlukan tenaga terampil dan ahli dalam bidang akuntansi, keuangan/perbankan, dan
bahasa Inggris. Dan, benar ketiga Akademi Borobudur yang terletak di kawasan Jakarta Timur
tersebut diminati oleh masyarakat ibukota dan sampai saat ini terus berkembang dengan
sarana dan prasarananya yang lengkap yang terletak di Jalan Raya Kalimalang No. 1 Jakarta.
Bahkan, layanan pendidikan tinggi untuk bahasa asing yang dahulunya hanya menghadirkan
bahasa Inggris, kini telah dikembangkan dan dihadirkan jurusan Bahasa Jepang dan Bahasa
Prancis. Kalau dahulunya hanya menawarkan layanan pendidikan tingkat Sarjana Muda atau
Diploma, sejak Universitas Borobudur didirikan tahun 1982, layanan pendidikannya telah
ditingkatkan menjadi tingkat Sarjana (S-1), tahun 1995 dihadirkan pendidikan Magister (S-2)
dan pada tahun 2000 ini dihadirkan pendidikan program Doktor (S-3) dalam bidang Ilmu
Ekonomi. Dalam penyelenggaraan program Doktor (S-3), Universitas Borobudur adalah juga
salah satu pelopor institusi pendidikan tinggi (pts) yang mendapatkan kepercayaan
penyelenggaraannya oleh pemerintah.
KEMANDIRIAN DAN KEWIRAUSAHAAN
Pendidikan di Universitas Borobudur dan Akademi-Akademi Borobudur divisikan oleh YPB
sebagai suatu proses untuk memandirikan manusia sebagai khalifah fil ardli (penguasa bumi.)
Substansi keilmuan dengan aneka ragam berikut akar-akar ilmiah yang disajikan kepada
mhasiswa di dalam maupun di luar kelas pada hakikatnya dimaksudkan agar peserta didik
menjadi mandiri. Peserta didik diajari untuk mengenali diri sendiri dan menentukan
kehidupannya sendiri. Melalui pengua-saan substansi ilmiah tersebut diharapkan peserta didik
mampu mengidentifikasi potensi dirinya masing-masing dan selanjutnya menentukan arah
hidupnya sendiri untuk mengolah sumber daya alam di bumi ini dan memanfaatkan segenap
isinya untuk kepentingan masyarakat dan dirinya sendiri.
Realisasinya di dalam kelas adalah bahwa menguasai substansi keilmuan tidak hanya cukup
melalui mendengarkan dan mengikuti sistem perkuliahan saja. Terdapat sejumlah sumber ilmu
di luar kelas yang harus secara sadar dan mandiri dikerjakan oleh mahasiswa. Perkuliahan
dengan dosen di dalam kelas bukan dimaksudkan agar mahasiswa tergantung (dependent)
pada dosen; bahkan sebaliknya, mereka menjadi mandiri (independent). Dosen adalah
fasilitator yang setiap saat memberikan jalan bagi peserta didik untuk maju dan bukan
instruktur yang selalu mendik-tekan sesuatu karena keinginan dosen sendiri. Arahnya adalah
semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat kemandiriannya. Visi
kemandirian bagi civitas akademika di Universitas Borobudur dan Akademi-Akademi
2/4
Sejarah YPB
Borobudur telah mewarnai kehidupan mereka sehari-hari di dalam kampus maupun di luar
kampus.
Sisi lain dari kemandirian yang ditanamkan dalam sistem pendidikan di lingkungan YPB
adalah kewirausahaan (entrepreneurship). Hal yang terakhir ini adalah ujud nyata secara
teknologis dari kemandirian yang merupakan sistem kejiwaan seseorang. Kewirausahaan
adalah sebuah kemam-puan untuk berusaha secara mandiri yang didasarkan atas potensi diri.
Kewirausahaan dari sisi lain adalah kreativitas yang muncul dalam diri seseorang karena bekal
investasi intelektual yang cukup kokoh dalam dirinya.
Secara kongkret konsep kewirausahaan yang berada di Universitas Borobudur dan
Akademi-Akademi Borobudur diterjemahkan dalam dua macam pendekatan (approach). Yang
pertama adalah penyertaan konsep kewirausahaan dalam sistem kurikulum dalam ujud mata
kuliah terpisah. Dalam mata kuliah tersebut disajikan beberapa pengetahuan dan keterampilan
dasar untuk menciptakan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik. Dan, yang kedua
adalah pendekatan metodologis di mana setiap dosen yang mengajarkan mata kuliah apa pun
memberi-kan contoh dan nuansa kewirausahaan yang selalu membangkitkan kreativitas
seseorang untuk berusaha secara mandiri.
KESTABILAN INSTITUSIONAL
Kemandirian dan kewirausahaan bagi masyarakat Universitas Borobudur dan
Akademi-Akademi Borobudur adalah landasan yang kuat untuk menatap dunia luar yang
pragmatis. Bagi mahasiswa, dunia perguruan tinggi adalah ‘dunia maya’ dimana ia berkiprah
dengan kehidupan yang semu. Lingkungan sosial mereka adalah homogen (sesama
mahasiswa), kehidupan ekonomi secara nyata tidak ada, otonomi kampus yang memberi
kebebasan hanya berlaku di kampus itu, dan lain sebagainya adalah contoh kesemuan yang
mewarnai kehidupan mahasiswa di kampus. Untuk itu, kemandirian dan kewirausahaan adalah
kondisi kejiwaan dan mental yang menjembatani antara kehidupan maya tersebut dengan
kehidupan pragmatis pada saat mereka telah lulus dan memasuki dunia nyata di
tengah-tengah masyarakat luas.
Nuansa kejiwaan yang berujud kemandirian dan kewirausahaan tersebut juga menghasilkan
kepekaan mahasiswa terhadap tanggung jawab pribadi dan sosial. Hal ini dibuktikan dengan
terli-batnya civitas akademika Universitas Borobudur dan Akademi-Akademi Borobudur dalam
pembangunan sistem kemasyarakatan dan lingkungan. Keterlibatan mereka dalam kegiatan
pengab-dian masyarakat yang dilakukan sendiri maupun melalui kerja sama dengan fihak lain
(termasuk dengan Pemda DKI Jakarta) adalah kenyataan yang ada. Pada saat terjadinya
gonjang-ganjing ekonomi dan politik pada tahun 1997-1998, mahasiswa Borobudur juga tidak
3/4
Sejarah YPB
tinggal diam. Bahkan, dicatat dalam sejarah reformasi bahwa peran mahasiswa Universitas
Borobudur dan Akademi-Akademi Borobudur yang mengadakan aksi reformasi melalui demo
dan dialog dengan pemerintah dan DPR adalah juga nyata.
Landasan kokoh yang ditanamkan kepada masyarakat Borobudur melalui kemandirian dan
kewirausahaan yang tersebut di atas membawa kestabilan institusional bagi Universitas
Borobudur dan Akademi-Akademi Borobudur. Pemahaman terhadap tanggung jawab
masing-masing menjadikan institusi ini berjalan stabil dan terhindar dari pergolakan
institusional. Pada saat mahasiswa ramai mengadakan aksi demo ke luar kampus untuk
menyampaikan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan secara bergelombang, perkuliahan
tetap berjalan seperti biasa. Kehidupan kampus tetap normal berjalan sesuai dengan kalender
akademik yang telah ditetapkan.
NAMA BOROBUDUR
Borobudur adalah nama yang telah mendunia dan melekat sebagai nama untuk sebuah candi
yang terletak di kawasan Magelang Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah peninggalan nenek
moyang bangsa Indonesia yang monumental dan diakui sebagai salah satu dari tujuh
keajaiban dunia (seven wonders of the world). Candi Borobudur menggambarkan kehebatan
struktur ar-sitektur dan konstruksi bangunan yang menakjubkan dan menunjukkan kemajuan
dan kehebatan pengetahuan, teknologi dan budaya tinggi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
pada jaman dahulu.
Terinspirasi dengan kehebatan pengetahuan, teknologi dan budaya yang tinggi tersebut,
pendiri YPB memberikan nama terhadap yayasan yang didirikan serta perguruan tinggi yang
diselenggarakannya dengan nama dan atribut ‘Borobudur’. Harapannya adalah setiap program
dan kegiatan yang diselenggarakan dalam naungan YPB selalu menjunjung tinggi dan
mengedepankan aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya bangsa.
(Bambang Bernanthos)
4/4
Download