PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG EKOSISTEM MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KABUPATEN TANA TIDUNG Yulis Suwandi Guru Sekolah Dasar 009 Sesayap [email protected] Abstract: The purpose of this study was to obtain empirical data on the use of learning methods Problem Based Learning (PBL) in improving learning outcomes Natural Sciences on the ecosystem. This study was conducted in primary schools to research subjects fifth grade students totaling 30 people. This research is an action using a model Kemmis and McTaggart, conducted in two cycles. The results showed an increase in the value of this is evidenced by the Natural Sciences learning outcomes of students in the first cycle is 60% of students who tuntasdengan average grade 68, increased in the second cycle at 90% of students who completed with an average grade teachers 78. Activities and students according to the steps of this method reach 100% (mastery learning) at the end of the second cycle. The conclusion of this study indicate that the use of methods Problem Based Learning (PBL) can improve learning outcomes Natural Sciences. Keyword: Learning Outcomes Natural Sciences, Methods Of Problem Based Learning (PBL), Ecosystems Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik tentang pemanfaatan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar IPA tentang ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang dengan subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart, dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa pada siklus I yaitu 60% siswa yang tuntasdengan rata-rata kelas 68, meningkat pada siklus II mencapai 90% siswa yang tuntas dengan rata-rata kelas 78. Aktivitas guru dan siswa sesuai langkah-langkah metode ini mencapai 100% (mastery learning) pada akhir siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Kata kunci: Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Metode Problem Based Learning (PBL), Ekosistem 93 Pendidikan merupakan salah satu faktor berupa utama bagi pengembangan sumber daya dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas manusia, karena pendidikan diyakini mampu secara bersama. Tindakan tersebut diberikan meningkatkan sumber sehingga dapat produktif yang sebuah tindakan, yang sengaja daya manusia oleh guru yang dilakukan oleh siswa. menciptakan manusia Dalam konteks tujuan penelitian tindakan mampu memajukan kelas ini, secara rinci Suharjo (2012:13-14) sebagai bangsanya. Dalam proses pendidikan di mengemukakan sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan berikut: 1) Meningkatkan mutui isi, masukan, yang paling utama. Tantangan pendidikan proses, saat ini adalah menciptakan mutu pendidikan pembelajaran di sekolah. 2) Membantu guru yang berkualitas. dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi Mutu pendidikan merupakan tantangan serta hasil pendidikan dan masalah pembelajaran dan pendidikan di utama dalam perkembangan globalisasi saat dalam ini. Menurut Sri Wuryastuti dalam Haryono profesional (2013: 1), sudah lama orang menyadari dan kependidikan. 4) Menumbuh-kembangkan mempertimbangkan tentang rendahnya mutu budaya akademik di lingkungan sekolah pendidikan IPA. Diantaranya indikator yang sehingga tercipta sikap pro aktif di dalam digunakan untuk menunjukkan rendahnya melakukan perbaikan mutu pendidikan dan mutu pendidikan IPA adalah laporan United pembelajaran Nation Development Project (UNDP) yang (sustainable). menunjukkan Harold spears yang dikutip Siregar dan Development menduduki bahwa Index dalam (HDI), peringkat ke Human Indonesia 110 Hartini diantara kondisi 3) Meningkatkan pendidik Nara secara (2010:4) dan sikap tenaga berkelanjutan mendeskripsikan pengertian, Blearning is to observe, to read, berbagai Negara di dunia. Dengan kelas. to imitate, to try somethingthem selves, to dapat listen, to follow direction. Gagne yang melakukan penelitian tindakan kelas untuk dikutip Wahab Jufri (2013:58) menjelaskan memperbaiki praktek pembelajaran yang hasil dilakukan menjadi lebih berkuali tas dan (ferformance) yang dapat teramati dalam diri lebih efektif. Menurut Suharmi yang dikutip seseorang dan di sebut kapabilitas. Usman Mohammad Asrori (2012:5) mendefinisikan yang dikutip Asep Jihad dan Abdul (2012:14) penelitian suatu menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai belajar oleh siswa sangat erat kaitannya dengan tindakan pencermatan tersebut kelas terhadap guru adalah kegiatan 94 belajar adalah kemampuan JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015 rumusan tujuan direncanakan instruksional yang sebelumnya yang guru METODE dikelompokkan kedalam tiga katogori, yakni Tujuan penelitian ini adalah untuk domain kognitif, afektif, dan psikomotor. memperoleh Menurut Ngalimun (2014:89) PBL adalah pemanfaatan model pembelajaran Problem suatu model pembelajaran yang melibatkan Based Learning (PBL) dalam meningkatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah hasil belajar siswa SDN 009 Sesayap pada melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga pembelajaran IPA tentang ekosistem pada siswa dapat mempelajari pengetahuan yang pembelajaran berhubungan dengan masalah tersebut dan dalam ekosistem. sekaligus memiliki keterampilan untuk data empirik hubungan tentang makhluk Penelitian ini merupakan hidup penelitian memecahkan masalah. Abidin (2013:163- tindakan kelas (Classroom Action research). 165) menjelaskan langkah-langkah PBL yaitu Desain intervensi tindakan/rancangan siklus Prapembelajaran, dalam penelitian ini menggunakan model Fase 1: menemukan masalah, Fase 2: Membangun Struktur Kerja, Kemmis and Mc Taggart, Fase 3: menetapkan masalah, Fase 4: menggunakan sistem spiral yang dimulai dari mengumpulkan dan berbagai informasi, Fase perencanaan 5: merumuskan solusi, Fase 6: menentukan (acting), pengamatan (observing), solusi terbaik,Fase 7: menyajikan solusi, (reflecting), Pasca Pembelajaran. perencanaan kembali (replanning) sebagai Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar untuk strategi pemecahan masalah. tindakan kelas (Classroom Action research) Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua dengan model Kemmis and Mc Taggart, siklus, yang disesuaikan dengan kondisi dan dimana alternatif tindakan yang dipilih hasil refleksi ketercapaian peningkatan yang adalah metode Problem Based Learning diharapkan pada siklus sebelumnya, sesuai (PBL), sebagai upaya untuk meningkatkan dengan tindakan yang dilakukan. Pada siklus hasil belajar siswa tentang ekosistem pada pertama belum berhasil, maka dilanjutkan pembelajaran hubungan mnakhluk hidup pada siklus berikutnya. dalam ekosistem dalam lingkungan sekolah, Pada tahap perencanaan tindakan yang rumah dan masyarakat siswa kelas V SDN meliputi perencanaan umum dan perencanaan 009 Sesayap Kabupaten Tana Tidung. khusus. (planning), dan pelaksanaan dilanjutkan Perencanaan dengan umum refleksi lagi ke meliputi perencanaan waktu pelaksanaan penelitian 95 Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem Yulis Suwandi yang akan dilakukan selama kurang lebih dua Sesayap bulan. pertemuan sebanyak 2 kali pertemuan dalam seminggu. dengan kepala sekolah untuk konsultasi, dan Satu kali pertemuan dilakukan 2 jam pertemuan dengan rekan sejawat penelti pelajaran, 1 jam pelajaran berlangsung mendiskusikan langkah-langkah pelaksanaan selama 35 menit. Dalam penelitian tindakan penelitian. dilakukan dalam bentuk siklus. Peneliti mengadakan Selain itu direncanakan pengaturan kondisi kelas, persiapan materi khususnya Intrumen kelas V pengumpulan dilakukan data yang pelajaran serta media/alat pembelajaran yang digunakan sebagai bahan penilaian terhadap diperlukan, pembuiatan kisi-kisi instrumen kegiatan proses dan hasil belajar siswa adalah observasi tindakan, dan kisi-kisi instrumen menggunakan instrumen pengumpulan data hasil belajar siswa tentang ekosistem pada yang telah diperasiapkan, seperti tes hasil pembelajaran belajar hubungan makhluk hidup dalam ekosistem. IPA dan berupa lembar observasi/pengamatan ketika menjalankan Kemudian, peneliti merencanakan metode. Oleh sebab itu teknik penilaian yang tindakan yang akan dilakukan dalam proses digunakan disesuaikan dengan objek yang pembelajaran. dinilai Perencanaan tersebbut dan disesuaikan dengan tujuan meliputi analisis kurikulum terutama pada penilaian. Untuk menilai aktivitas proses dan kompetensi dasar yang akan disampaikan hasil belajar siswa, teknik penilaian yang kepada siswa dengan menggunakan PBL. dipergunakan adalah dengan mengumpulkan Selanjutnya menyusun rencanapembelajaran data dengan menggunakan tes hasil belajar (RPP) dengan berpedoman pada kurikulum berupa tes soal pilihan ganda dengan empat 2013 untuk menentukan standar kompetensi pilihan yaknia, b, c, dan d, serta lembar dan kompetensi dasar, sedangkan untuk penilaian indikator observasi/pengamatan. pembelajaran menggunakan indikator keterampilan proses sains dasar. berupa Kegiatan observasi lembar melakukan Selain itu, peneliti juga menyiapkan media pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan dan membuat instrumen tindakan, pengumpulan data dan menyiapkan yang soal tes tertulis. peneliti. Pengamatan Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai telah disiapkan sebelumnya oleh tersebut mencakup pengaqmatan selama tindakan siswa dan guru dengan jadwal yang telah ditentukan oleh di pihak sekolah. Pembelajaran IPA di SDN 009 96 kelas serta pengamatan dalam JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015 keterampilan proses yang dilakukan selama yang di ambil. Data tes berupa skor pada proses pembelajaran berlangsung. pembelajaran hubungan makhluk hidup Peneliti bersama observers melakukan dalam ekosistem mengalami peningkatan, evaluasi terhadap kegiatan siswa dan guru dan hasil analisisnya dapat dilihat pada selama melakukan kegiatan pembelajaran. perkembangan hasil yang dicapai mulai dari Jika kurang siklus I meliputi data hasil observasi yang memuaskan atau belum sesuai dengan yang diperoleh dari lembar observasi tindakan diharapkan maka peneliti dapat melakukan guru dan siswa. hasil yang didapatkan revisi untuk perbaikan tindakan pada siklus Hasil pada siklus I pertemuan pertama berikutnya. lembar observasi guru dalam pembelajaran Selanjutnya pada siklus berikutnya PBL mencapai 65% dan kemudian menjadi dilaksanakan berdasarkan analisis data hasil 90%. Hasil pada siklus lembar observasi observasi, pemaknaan data hasil observasi, siswa dalam pembelajaran PBL mencapai penjelasan hasil analisis dan kesimpulan 75% dan kemudian menjadi 90%. Hasil pada mengenai presentase teratasi atau tidaknya siklus II pertemuan pertama lembar observasi permasalahan dalam pembelajaran , serta guru dalam pembelajaran PBL mencapai faktor-faktor lainnya menjadi 95% dan kemudian menjadi 100%. Hasil pertimbangan belum target pada siklus II pertemuan pertama lembar yang tercapainya dal;am penelitian ini. observasi siswa dalam pembelajaran PBL mencapai 95% dan kemudian menjadi 100%. HASIL Perbandingan hasil analisis data observasi aktivitas guru dan siswa, secara visual dapat tindakan mulai siklus I sampai siklus II pula disajikan dalam Gambar 1 sebagai terlihat adanya peningkatan dari semua data Berikut: Persentase (%) Dilihat dari hasil analaisis data selama 120 100 80 60 40 20 0 Aktivitas Guru dan Siswa SiswaGuru Tindakan I Siklus I SiswaGuru Tindakan II Siklus I 97 SiswaGuru Tindakan I Siklus II SiswaGuru Tindakan II Siklus II Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem Yulis Suwandi Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Peningkatan ini menunjukkan bahwa nilai di atas 70 sebanyak 18 siswa (60%). metode PBL yang diterapkan pada proses Distribusi nilai siswa disajikan dalam Tabel 1 pembelajaran ini dapat membuat perubahan berikut ini: yang cukup bagi keberhasilan guru dalam Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil proses pembelajarannya. Tes hasil belajar Belajar tentang Ekosistem Pada Pembelajaran siswa tentang ekosistem pada pembelajaran Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem hubungan makhluk hidup dalam ekosistem Siklus I pada siklus I menunjukkan perolehan nilai F Nilai yang paling banyak pada nilai 50-59, yaitu 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah sebanyak 7 siswa (23,33%) selanjutnya dapat dideskripsikan bahwa siswa yang belum tuntas yaitu mendapat nilai yang kurang dari 7 5 9 5 4 30 Frekuensi Relatif (%) 23,33 16,67 30 16,5 13,33 Frekuensi Komulatif (%) 23,33 40 70 86,5 100 70 sebanyak 12 siswa (40%), dikategorikan belum tuntas sedangkan yang mendapatkan 10 Frekuensi Banyaknya Siswa 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 49.5 57.5 65.5 73.5 81.5 89.5 97.5 Nilai Gambar 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Dari hasil analisis di atas, maka kurang maksimal dalam penerapan metode disimpulkan bahwa aktivitas guru yang pembelajaran berbasis masalah (Problem 98 JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015 Based Learning), dalam Peningkatan ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa tentang metode PBL yang diterapkan pada proses ekosistem hubungan pembelajaran ini dapat membuat perubahan makhluk hidup dalam ekosistem, secara yang cukup bagi keberhasilan guru dalam umum kurangnya proses pembelajarannya. Tes hasil belajar penekanan pada fokus masalah yang dibahas, IPA pada Siklus II yaitu siswa yang belum intervensi guru yang kurang memberikan tuntas y mendapat nilai yang kurang dari 70 kepada siswa dalam proses pembelajaran sebanyak 3 siswa (13,33%), dikategorikan untuk melakukan belum tuntas sedangkan yang mendapatkan investigasi, mendemostrasikan hasil belajar nilai di atas 70 sebanyak 27 siswa (86,67%). serta melakukan Tanya jawab dan refleksi Hal ini menunjukkan bahwa hasil siklus II pada akhir pembelajaran. Tetapi dengn mencapai standar minimal yaitu 80% dari perbaiukan yang direncanakan dan dilakukan, keseluruhan siswa yang mencapai KKM. maka pada akhir siklus II menunjukkan Distribusi nilai siswa disajikan dalam Tabel 2 peningkatan yang berarti. berikut ini pada khususnya pembelajaran berkaiatan dengan merencanakan dan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Tentang Ekosistem Pada Pembelajaran Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem Siklus II Frekuensi Frekuensi Frekuensi Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 50-59 1 6,66 6,66 60-69 2 6,67 13,33 70-79 9 16,67 29,99 80-89 10 33,33 63,33 90-100 8 36,67 100 Jumlah 30 Nilai Untuk mendapaat gambaran secara visual hubungan makhluk hidup dalam mengenai nilai hasil belajar siswa tentang ekosistem pada siklus II, dapat disajiakan ekosistem pada pembelajaran dalam bentuk grafik histogram berikut ini pada Gambar 3: 99 Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem Yulis Suwandi 12 Frekuensi 10 8 6 4 2 0 49.5 58.5 67.5 76.5 85.5 94.5 104 Nilai Gambar 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Dengan PEMBAHASAN demikian, metode PBL dapat Dengan demikian hasil belajar IPA menciptakan suasana lingkungan kelas yang meningkat secara signifikan pada siklus II, kondusif, aktif, kreatif dan menyenangka, sebagaimana harapan peneliti telah tercapai, serta membentuk kepribadian pada diri siswa. maka penelitian ini tidak dilanjutkan lagi Hasil penelitian ini juga di dukung oleh karena telah mencapai hasil yang diharapkan. temuan Johari (2013: 66-73) hasi penelitian Hasil belajar IPA yang diperoleh ini di pelaksanaan dukung oleh pendapat Amir (2009:21) yang mereka. Kesimpulannya, PBL adalah strategi menjelaskan bahwa PBL ini memepersiapkan pengajaran yang perlu diterapkan dalam mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis, proses belajar di lembaga tinggi terhadap dan pengembangan untuk mencari serta menggunakan sumber pemebalajaran yang sesuai. Lebih terampil. lanjut Ngalimun (2009:21) menjelaskan PBL SIMPULAN adalah suatu model pembelajaran yang PBL dalam siswa Berdasarkan proses yang hasil belajar brilian analisis dan data, melibatkan siswa untuk memecahkan suatu interpretasi hasil analisis dan pembahasan, masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah maka dapat diambil beberapa kesimpulan sehingga sebagai berikut: pengetahuan siswa yang dapat mempelajari berhubungan dengan Pertama, proses pembelajaran Ilmu masalah tersebut dan sekaligus memiliki Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V Sekolah keterampilan untuk memecahkan masalah. Dasar 009 Sesayap kecamatan Sesayap 100 JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2015 Kabupaten Tana Tidung, khususnya tentang membantu siswa untuk membangkitkan minat ekosistem dan kreatifitas dalam meningkatkan hasil pada pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam ekosistem melalui belajar IPA pada khususnya. metode Problem Based Learning, dapat Keempat, keberhasilan pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa dan proses Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif dan Sekolah Dasar 009 Sesayap kecamatan menyenangkan. Sesuai dengan hasil observasi Sesayap Kabupaten Tana Tidung,khususnya aktivitas tentang guru dokumentasi. dan Maka siswa serta – ekosistem pada pembelajaran langkah hubungan makhluk hidup dalam ekosistem, pembelajaran dengan menggunakan metode ditandai dengan peningkatan hasil belajar Problem Based Learning yang diterapkan, siswa pada mata pelajaran IPA. Dilihat dari terus mengalami kemajuan pada setiap siklus. evaluasi siklus I dan siklus II, hasil belajar Sehingga proses IPA siswa terus mengalami peningkatan. pembelajaran telah berhasil dan tuntas yaitu Peningkatan yang signifikan terjadi pada telah mencapai 90%. siklus II, dimana nilai rata – rata kelas telah pada langkah hasil akhir siklus II Kedua, proses pembelajaran dengan menggunakan khususnya Problem tentang Based melampaui KKM yaitu 78 (KKM 70), dengan Learning, ekosistem jumlah siswa yang tuntas mencapai 90%, pada yaitu berjumlah 27 orang. pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam Kelima, peningkatan hasil belajar siswa ekosistem. Hal ini senada dengan hasil khususnya penelitian Annisa (2012) yang menunjukkan pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam bahwa pembelajaran Problem Based Learning ekosistem (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kemampuan siswa untuk meningkatkan hasil pada pembelajaran IPA kelas IV SDN belajar IPA. Begalon I Surakarta Tahun Pelajaran terutama Keenam, 2011/2012. Ketiga, tentang ekosistem menekankan Peningkatan hasil pada pada belajar siswa khususnya tentang ekosistem pada media yang pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam digunakan pada pembelajaran bervariatif ekosistem, juga menekankan pada nilai yaitu dengan media belajar berupa gambar kepedulian diri siswa khususnya pada hewan hewan dan tumbuhan, tulisan pada kertas, dan tumbuhan yang berada di daerah tempat kertas Media tinggalnya maupun lingkuingan sekolah. Hal pembelajaran yang digunakan dalam PBM ini ini dimaksudkan untuk membentuk karakter berwarna pembelajaran dan LCD. 101 Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem Yulis Suwandi peserta didik menjadi manusia yang memiliki Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang rasa scientist, dimanapun mereka berada. Menarik Sehingga dapat meletakkan dasar kecerdasan, Yogyakarta: Kepel Press. pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan Mengasyikkan. Jihad, Asep, Abdul Haris. 2012. Evaluasi dan Pembelajaran. mengikuti pendidikan lebih lanjut. Yogyakarta: Multi Pressindo. Berdasarkan paparan temuan di atas, Jufri, Wahab. Belajar 2013. Pembelajaran dapat disimpulkan bahwa metode Problem SAINS. Bandung: Pustaka Reka Cipta. Based Learning dapat meningkatkan hasil Mulyasari, Annisa Septiyani. belajar IPAkhususnya tentang ekosistem dan Peningkatan membentuk karakter kepedulian di dalam diri Melalui siswa khususnya pada hewan dan tumbuhan Learning (PBL) Materi Gaya Pada yang berada di daerah tempat tinggalnya Siswa Kelas IV SD Negeri Begalon 1 maupun No 240 Surakarta Tahun Pelajaran lingkungan sekolah mampu lingkuingan sekolah sehingga manjadikan Hasil 2012. Metode Belajar Problem IPA Based 2011/2012. siswa memiliki rasa scientist di manapun Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran. berada. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014. Siregar, Eveline, Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2014. Pembelajaran Desain Dalam Ghalia Indonesia. Sistem Surif, Johari, dkk.2013. Implementation of konteks Problem Based Learning in Higher Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Education Aditama. The Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. M Taufiq. 2009. Problem Based learning. Prenada Media Jakarta: Mohammad. Tindakan Kelas, 2012. Penelitian Bandung: International on CV Wacana Prima. 102 Research Problem-Based Learning (IRSPBL): 66-73. Group, 2009. Asrori, 4th Symposium Inovasi PendidikanMelalui and Its Impact on Students’ Learning. Ahmad, Abu, Supatmo. 1998. Ilmu Alamiah Amir, institutions