BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian

advertisement
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan PT. Kalbe Farma, Tbk sebagai
perusahaan utama dan 4 perusahaan farmasi lain yang setara dengan PT. Kalbe
Farma, Tbk dalam jumlah asset dan revenue untuk menghitung rasio rata-rata
kompetitor yaitu: PT. Tempo Scan Pacific, Tbk, PT. Kimia Farma, Tbk, PT.
Darya Varia, Tbk, dan PT. Indofarma, Tbk.
III.1.1. Sejarah Singkat PT. Kalbe Farma, Tbk
PT. Kalbe Farma, Tbk didirikan pada tahun 1966 dan telah menjadi
perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia. Berkantor pusat di
Jakarta, Kalbe merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia
Tenggara yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 3,6 Milyar dengan
omset penjualan sebesar Rp 10,2 Triliun pada akhir tahun 2010.
Dalam menjalankan usahanya, PT. Kalbe Farma, Tbk mengacu pada lima
nilai perusahaan yang dikenal dengan nama “Panca Sradha Kalbe” yaitu:
1. Saling percaya adalah perekat di antara kami;
2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami;
3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami;
4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik;
55
5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami.
Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi yang masing-masing
memberikan kontribusi yang relatif seimbang yaitu: divisi obat resep (kontribusi
25%), divisi produk kesehatan (kontribusi 17%), divisi nutrisi (kontribusi 22%),
serta divisi distribusi dan kemasan (kontribusi 36%), yang didukung oleh lebih
dari 15.000 karyawan di seluruh Indonesia. Kalbe mampu menjangkau 70%
dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar
obat-obat resep, dan 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi.
Semangat inovasi yang tinggi telah menjadi bagian integral dari
pertumbuhan Perseroan sejak awal berdirinya secara berkesinambungan yang
diterapkan di lingkungan grup Kalbe, untuk pengembangan produk baru yang
berdaya jual dan berbasis teknologi yang memberikan kemudahan bagi
konsumen. Melalui kegiatan riset dan pengembangan di bidang media, Kalbe
mendorong pertumbuhan Perseroan di masa mendatang dan berperan serta dalam
memajukan dunia kesehatan demi meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Melalui peningkatan produktivitas, inovasi di bidang kesehatan, dan
pengelolaan arus kas yang baik, Kalbe juga memiliki landasan yang kuat untuk
terus bertumbuh sebagai perusahaan kesehatan yang unggul di Indonesia.
Dengan didukung juga oleh upaya perbaikan yang berkesinambungan dalam
berbagai proses bisnis dan kualitas sumber daya manusia, Kalbe terus
mengembangkan diri untuk menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia
terbaik yang didukung oleh inovasi, merk yang kuat, dan manajemen yang prima.
56
Berikut ini adalah kronologi sejarah perkembangan PT. Kalbe Farma,
Tbk dari tahun 1966-2009:
Tahun
Sejarah
1966
Pendirian Perseroan dengan nama PT. Kalbe Farma.
1977
Akuisisi PT. Dankos Laboratories.
1981
Pengalihan bisnis distribusi kepada PT. Enseval sesuai dengan ketentuan
peraturan pemerintah.
1985
Akuisisi PT. Bintang Toedjoe dan PT. Hexpharm Jaya.
1989
PT. Igar Jaya dan PT. Dankos Laboratories melakukan Penawaran
Umum Perdana.
1991
PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana.
1993
Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam
anak perusahaan ini.
1994
Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss dan PT.
Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana.
1995
Dilusi 50% kepemilikan pada PT. Helios Arnott’s Indonesia yang
bergerak dalam bisnis makanan.
1997
Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT. Helios Arnott’s Indonesia,
penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke
Betteiligungs GmBH, akuisisi merk Woods, dan akuisisi 80% saham PT
Saka Farma Laboratories.
2005
Konsolidasi grup Kalbe.
2006
Memperluas cakupan regional, membangun merk dan infrastruktur
global, meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan
akuisisi, meningkatkan pengembangan penemuan obat, serta
membangun jaringan dan kemitraan global.
2007
Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses
transformasi. Produk-produk Kalbe memasuki semua negara ASEAN,
kecuali Laos. Pendirian Stem Cell dan Cancer Institute, adanya
implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh,
dan sistem teknologi informasi yang terintegrasi.
2008
Pendirian PT. Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang
perdagangan dan peralatan kesehatan, perolehan izin edar TheraCIM di
Indonesia dan Filipina, dan peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di
Cikarang.
2009
Peningkatan kepemilikan atas PT. Saka Farma Laboratories hingga
100% melalui PT. Bintang Toedjoe, peningkatan kepemilikan atas PT.
Enseval Putera Megatrading, Tbk hingga 83,75% melalui Penawaran
Tender, pelunasan obligasi Kalbe Farma tahun 1 tahun 2006 sejumlah
Rp 300 Milyar, dan pelaksanaan strategi Productivity-Inovation-CashFlow (PIC).
57
III.1.1.1. Moto, Visi, dan Misi Perusahaan
Di bawah ini adalah moto, visi, dan misi dari PT. Kalbe Farma, Tbk:
Moto Perusahaan
“The Scientific Pursuit of Health for a Better Life”.
Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh
inovasi, merk yang kuat, dan manajemen yang prima”.
Misi Perusahaan
“Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”.
III.1.1.2. Bidang dan Produk Usaha
PT. Kalbe Farma, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang
farmasi serta riset dan pengembangan, yang mana dalam produksinya
menghasilkan berbagai jenis produk dan layanan kesehatan yang bermanfaat
bagi para konsumen. Dalam menjalankan usaha, PT. Kalbe Farma, Tbk
berfokus pada 4 divisi yang masing-masing memberikan kontribusi yang
menguntungkan bagi perusahaan dimana dalam periode 2008-2010, PT. Kalbe
Farma, Tbk telah mengembangkan beberapa jenis produk pada masingmasing divisi yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Divisi obat resep
Divisi obat resep Kalbe menguasai pangsa pasar tertinggi di pangsa pasar
obat resep Indonesia pada tahun 2010 yakni: sebesar 14% pangsa pasar di
58
antara sekitar 200 perusahaan farmasi di Indonesia. Pada divisi ini, Kalbe
terus berupaya untuk memperluas portfolio produknya dengan mengandalkan
pendekatan pelayanan holistik bagi para konsumen.

Perseroan memiliki rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh
segmen ekonomi masyarakat yang terdiri dari: obat paten, obat generik,
dan obat generik bermerk yang disalurkan ke rumah sakit, apotek hingga
toko obat melalui jaringan distribusi yang terintegrasi dan tim penjualan
yang fokus pada masing-masing segmen.

Produk obat untuk seluruh kelas terapi kanker, ginjal, dan diabetes
seperti: Nocid, obat penderita gagal ginjal kronik untuk pemakaian
jangka panjang, Pionix, obat oral anti diabetik, dan TheraCIM yang
merupakan antibody untuk terapi kanker kepala dan leher, tumor otak,
dan tumor lainnya.

Kalbe juga mengembangkan produk baru untuk perawatan mata yang
efektif seperti: RG Choline dan Cationorm.

Beberapa produk unggulan divisi obat resep Kalbe adalah produk-produk
pareto seperti: Brainact, Neurotam, Neuralgin RX, dan produk lisensi
seperti: Cefspan, Fixef, Cravit, Reskuin, Paxus, Alloclair, dan Truvaz
yang termasuk dalam kategori obat generik bermerk.
2. Divisi produk kesehatan
Dalam divisi produk kesehatan Kalbe terdapat 2 kategori produk yakni:

Minuman energi seperti: Extra Joss dan E-Juss.
59

Obat bebas
Portfolio Kalbe mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas yang
merupakan penopang utama dari penjualannya.
Jenis Terapi
Obat maag
Obat diare
Obat batuk
Obat flu
Nama Produk
Promag dan Waisan.
Neo Entrostop.
Komix, Woods, Mextril, Mixadin.
Mixagrip, Procold.
Anti-fungal
Kalpanax dan Mikorex.
Suplemen multivitamin
dan vitamin C
Cerebrofit, Cerebrofort, Fatigon, Sakatonik, dan
Xon-Ce.
Selain itu, Kalbe juga meluncurkan 8 produk kesehatan baru berbahan
dasar alami dan herbal yang diantaranya adalah Bintangin, Remufit, JossFit,
dan produk herbal yang bernama Mensana yang berfungsi untuk mengurangi
keluhan selama menstruasi dengan kemasan sachet yang lebih praktis, serta
minuman kesehatan Tipco Fruit Juice yang bekerja sama dengan perusahaan
Thailand.
3. Divisi nutrisi
Divisi nutrisi Kalbe meluncurkan sebuah merk baru yang bernama Kalbe
Nutritionals yang telah dirintis sejak tahun 1982, yang mencakup 11
rangkaian produk-produk nutrisi yang lengkap untuk seluruh usia konsumen
mulai dari bayi hingga usia senja dan produk konsumen dengan kebutuhan
khusus.
60
Beberapa produk unggulan Kalbe dalam divisi ini:

Morinaga Platinum Series;

Prenagen pada pasar produk susu ibu hamil dan menyusui;

Diabetasol pada pasar minuman diabetik;

Milna pada pasar makanan produk bayi dan balita.
Pada tahun 2010, Kalbe juga melakukan pengembangan varian baru pada
produk susu kesehatan dewasa Entrasol Gold untuk konsumen usia paruh
baya, produk Milna Toddler Pudding dan Milna Toddler Milk with Vegetable
untuk bayi, dan minuman susu baru yang bernama KidZee dan Zee yang
diarahkan ke dalam segmen kelas menengah pada kelompok usia pra-remaja
dan remaja.
4. Divisi distribusi dan kemasan
Untuk menciptakan keunggulan kompetitif, Kalbe memfokuskan
distribusi produk-produknya termasuk penjualan peralatan kesehatan secara
lancar dan merata ke jutaan outlet di seluruh Indonesia baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menjamin ketersediaan produk
dan peningkatan penetrasi produk Perseroan ke daerah baru. Jaringan
distribusi farmasi Kalbe yang paling luas di Indonesia dijalankan oleh PT.
Enseval Putera Megatrading, Tbk dan anak perusahaannya yang berada di
kota Jakarta dan Surabaya, serta 65 cabang lainnya yang mampu untuk
menjangkau lebih dari 1.000.000 outlet di Indonesia.
61
Selain itu, divisi distribusi juga menjalankan aktivitas perdagangan yang
dinamis dan terus berkembang yang mencakup penjualan bahan baku industri
farmasi, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan hewan yang dipasok dari
produsen lokal dengan mengimpor dari negara Eropa, Asia, Amerika, dan
Australia. Sedangkan pada divisi kemasan, Kalbe memasok berbagai bentuk
kemasan seperti: kotak, composite can, dan kemasan fleksibel yang terbuat
dari bahan aluminium foil/plastik untuk produk obat-obatan, kosmetik, bahan
bangunan, obat hewan, dan makanan kesehatan Indonesia.
Dalam divisi ini, Perseroan berkomitmen untuk terus berupaya
memperkokoh keberadaan distribusi divisi melalui perluasan jangkauan,
peningkatan kompetensi sumber daya manusia, menumbuh-kembangkan
budaya perbaikan berkelanjutan (continious improvement), dan pemanfaatan
teknologi informasi di masa yang akan datang.
62
III.1.1.3. Struktur Organisasi
General Meeting of Shareholders
Nomination
Committee
Remuneration
Committee
Board of Commissioners
Risk
Management
Committee
Board of Directors
Corporate Function
Audit
Committee
GCG
Committee
Strategic Business
Unit
Corporate Legal
Pharmaceuticals
Corporate Human
Resources
Consumer Health
Corporate
Management System
and Business
Development
Nutritionals
Distribution &
Logistics
Corporate IT &
System
Biopharma
Corporate
Communication
Eye Care
Corporate Treasury &
Investor Relations
Medical Devices
Health Services
Corporate Finance,
Accounting & Tax
International
Corporate Audit
Gambar III.1. Sumber: Laporan Tahunan PT.
Kalbe Farma, Tbk
63
III.1.2. Sejarah Singkat PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
PT. Tempo Scan Pacific, Tbk yang awalnya bernama PT. Scanchemie
dan anak perusahaannya (Perseroan) memulai usaha perdagangan produk farmasi
pada tahun 1953. Pada tahun 1970, PT. Tempo Scan Pacific, Tbk memulai
kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam skala besar dan dilanjutkan
dengan memproduksi produk kosmetika dan konsumen pada tahun 1977 dengan
misi untuk menjadi pemimpin pasar farmasi, produk konsumen, dan kosmetika
melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran, dan distribusi dengan
menawarkan produk yang berkualitas dan inovasi yang berkelanjutan, serta
dipandu juga oleh tata kelola perusahaan yang baik untuk menciptakan nilai bagi
para pemangku kepentingan. Untuk produk kosmetika yang sebagian besar
terdiri dari merk kosmetika internasional dipasarkan berdasarkan perjanjian
lisensi oleh perusahaan. PT. Tempo Scan Pacific, Tbk telah menjadi perusahaan
publik sejak tahun 1994 dengan jumlah saham yang beredar sebanyak
75.000.000 lembar saham dan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 7,695
Triliun di akhir tahun 2010.
III.1.2.1. Bidang dan Produk Usaha
PT. Tempo Scan Pacific, Tbk memiliki tiga divisi usaha inti yaitu: divisi
farmasi yang menjual obat resep dan obat bebas (over the counter), divisi produk
konsumen dan kosmetika, serta divisi distribusi dan penunjang. Ketiga divisi ini
dijalankan oleh anak perusahaan dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk.
64
Divisi Usaha
Divisi farmasi
Jenis Produk
Tablet, serbuk effervescent,
sirup/liquid, cream, ointment,
dan kapsul.
Nama Produk
Obat Resep:
1.Ismacrol
2.Improvox
3.Trozin
4.Scantipid
5.Glicab dan Kalipar
6.Temprozone Cream
7.Tempovate Cream
Obat Bebas:
Obat sakit kepala:
1.Oskadon Extra dan
Migra
2.Bodrex Extra dan Mirga
Obat batuk:
1.Oskadryl
2.Wybert
3.Oskadon Flu dan Batuk
4.Bodrex Flu dan Batuk
5.Contrexyn
6.Bodrexin
Obat demam:
1.Bodrex Demam
2.Contrexyn Acetosal
Multivitamin:
1.Hemaviton
Energy
Drink
2.Herbaviton, Scaven, dan
Neo Hormoviton
3.CandyvitC
4.Vidoran Smart
Divisi produk konsumen dan
kosmetika
Produk konsumen, kosmetika,
dan pembersih perabot rumah
tangga.
Marina,
My
Baby,
Claudia, Natural Honey,
Revlon, Ultima II, MAC,
Clinique, Estee Lauder,
Total Care, Dione Kids,
Tamara,
Exclusive
Barclay, dan SOS.
Divisi distribusi dan penunjang
Layanan jasa.
Jasa
distribusi
dan
pemasaran, jasa riset dan
pengembangan
produk,
jasa teknologi informasi,
jasa
promosi
dan
pemasangan iklan, serta
jasa penyediaan bangunan
dan pengelolaan properti.
65
III.1.3. Sejarah Singkat PT. Kimia Farma, Tbk
PT. Kimia Farma, Tbk merupakan salah satu perusahaan farmasi milik
pemerintah (BUMN) pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan
Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co pada
tahun 1817 dan telah menjadi perusahaan publik sejak tanggal 14 September
2000. Tanggal 4 Juli 2001, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia dengan harga IPO yang ditawarkan adalah sebesar Rp 200,00. Saat ini,
sebagian saham PT. Kimia Farma, Tbk dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
dengan persentase sebesar 90% dan sisanya dimiliki oleh masyarakat.
Sebagai BUMN, perusahaan dianjurkan untuk tetap peduli terhadap
kebutuhan masyarakat mengingat bahwa produk farmasi memiliki peran strategis
dalam meningkatkan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan. Selain di
bidang farmasi, PT. Kimia Farma, Tbk juga melaksanakan kegiatan usaha di
bidang industri kimia, biologi dan kesehatan, serta industri makanan dan
minuman dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dengan jangkauan daerah operasional yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Kesuksesan yang diraih oleh PT. Kimia Farma, Tbk saat ini tidak
terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma, Tbk seperti:
1. Kimia Farma adalah perusahaan farmasi yang terintegrasi dalam bidang
produksi, distribusi, dan retail;
2. Memiliki standar produksi yang tinggi;
3. Memiliki portfolio yang terdiferensiasi;
66
4. Kimia Farma memiliki jaringan distribusi yang luas dan jaringan retail
terbesar di Indonesia;
5. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki pengalaman usaha dan kompetensi yang memadai.
III.1.3.1. Bidang dan Produk Usaha
PT. Kimia Farma, Tbk memiliki lima bidang usaha utama yaitu: industri
yang didukung oleh riset dan pengembangan, pemasaran yang dilakukan oleh
PT. Kimia Farma, Tbk (holding), laboratorium klinik, ritel farmasi dan kesehatan
yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Apotek, serta perdagangan dan distribusi
yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution.
67
Bidang usaha
Industri farmasi
Jenis Produk
Tablet, kapsul, granul, sirup,
krim, injeksi, Anti Retro
Viral
(ARV),
alat
kontrasepsi, serbuk, pil KB,
minyak jarak, minyak nabati,
yodium,
kina
dan
turunannya, kapsul lunak
vitamin A, cairan obat luar
dan dalam, salep
serta
kosmetika.
Nama Produk
Obat Ethical:
1.Cefaxon
2.Doxef
3.Dasabion
4.Alergin
5.Asmacare
6.Fungoral
Obat Bebas (OTC):
1. Bekamin B Comp. Forte
2.Bekarbon
3.Erceevit
4.Supra Flu
5.Vitamin A
6.Scabicid Cream
7.Undecyl Salep
8.Calcidol B12
Obat herbal:
1.Batugin Elixir
2.Enkasari
3.Fitocare (minyak kayu
putih)
4.Fituno
5.Liverfit dan Megafit
6.OB Sari
Suplemen Makanan:
1.Nature Pristine Breast
Health Formula
2.Nature Pristine Children
Multi Chew
3.Nature Pristine Eye Factor
4.Nature Pristine Multi Start
Men and Women
5.Nature Pristine Wild
Alaska Salmond Oil
Kosmetika:
1.Bedak Salicyl
2.Marck’s Bedak
3.Marck’s Venus Compact
and Loose Powder
4.Yeastafort
Obat Generik:
1.CTM
2.Amoxycillin
3.Tetracycline
4.Ampicillin
5.Ascorbic Acid
6.Oralit
7.Vitamin A, B Complex,
dan C
68
Pemasaran
Layanan jasa.
Jasa
pemasaran
produk
perusahaan di dalam negeri
dan ekspor untuk memenuhi
permintaan obat di negara
Asia, Eropa, dan Afrika.
Laboratorium klinik
Layanan jasa.
Jasa layanan pemeriksaan
kesehatan (medical check
up).
Distribusi
Layanan jasa.
Jasa distribusi produk yang
dilakukan oleh PT. Kimia
Farma
Trading
&
Distribution (KFTD), dimana
KFTD juga bertindak sebagai
distributor untuk produkproduk prinsipal dalam dan
luar negeri seperti: PT.
Merapi (infus), PT. Tirta
Santana (kasa elastis), PT.
Biofarma, PT.
Mahakam
Betafarma, PT. Meier, dan
PT. Reddis Papua.
Ritel farmasi dan kesehatan
Layanan jasa.
Jasa pengoperasian apotek,
dimana pada tahun 2010
jumlah apotek Kimia Farma
berjumlah 390 apotek, jasa
konsultasi dan pemeliharaan
kesehatan.
III.1.4. Sejarah Singkat PT. Darya Varia, Tbk
Darya Varia menjadi perusahaan publik pada bulan Oktober 1994 dan
berubah nama menjadi PT. Darya Varia, Tbk. PT. Darya Varia, Tbk memulai
kegiatan operasional pada tahun 1976 dan menjadi salah satu perusahaan
terkemuka di Asia Tenggara yang memproduksi kapsul gelatin lunak. PT. Darya
Varia, Tbk juga melakukan toll manufatcturing ke perusahaan afiliasinya yaitu:
PT. Medifarma Laboratories yang memiliki pabrik di kawasan Cimanggis.
Perlu diketahui juga bahwa sebagian besar saham dari Darya Varia
dimiliki oleh perusahaan luar yaitu: Blue Sphere Singapore Pte, Ltd sebesar 92%
yang merupakan afiliasi dari Unilab Group. United Laboratories Inc adalah
69
sebuah perusahaan kesehatan terkemuka di Asia Tenggara yang didirikan pada
tahun 1945, dengan bisnis utama adalah memproduksi dan memasarkan berbagai
macam produk obat resep dan obat bebas lainnya yang meliputi terapeutik
utama.
III.1.4.1. Bidang dan Produk Usaha
PT. Darya Varia, Tbk memiliki tiga bisnis utama yaitu: bisnis obat resep,
bisnis consumer health (kombinasi dari bisnis obat bebas dan perawatan
kesehatan natural), serta bisnis ekspor dan toll manufacturing. Secara
keseluruhan, pasar obat resep Darya Varia memberikan kontribusi sebesar 58%
di pasar total dan sisanya sebesar 42% diberikan oleh pasar obat bebas.
Jenis Produk
Obat resep/obat ethical
Nama produk
Obat asma:
1.Bronchophylin
2.Mediamer
Obat flu dan batuk:
1.Cohistan
2.Disudrin
3.Silex
4.Paratusin
5.Nalgestan
Vitamin dan mineral:
1.Adelysin
2.Cardimoin
3.Dalfarol
4.Ferlin
5.Growee
Obat kulit:
1.Burnazin
2.Dermofix
3.Septadine
4.Griseofulvin
70
Obat mata:
1.Otopraf
Consumer health
Obat Bebas
Obat asma:
1.Asmasolon
Obat flu dan batuk:
1.Allerin
2.Decolgen
3.Decolsin
4.Neozep
5.Stopcold
6.Degirol
Vitamin dan mineral:
1.Enervon-C
2.Supertin
3.Vicee
Obat Perawatan Kesehatan Natural:
1.Blood Care
2.Natur-E
3.Hobat
Ekspor dan toll manufacturing
Kegiatan ekspor dan produksi.
III.1.5. Sejarah Singkat PT. Indofarma, Tbk
Indofarma didirikan pada tahun 1918 oleh pemerintah Kolonial Belanda,
dimana pada awalnya Indofarma hanya memproduksi beberapa jenis salep dan
kasa pembalut yang dilanjutkan dengan produksi berupa sediaan tablet, injeksi,
dan obat-obat esensial. Pada tahun 1950, pengelolaan Pabrik Obat Manggarai
Indofarma diserahkan kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia setelah
dinasionalisasi.
Pada tahun 2001, Indofarma melakukan Penawaran Umum Perdana
kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia
sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka dengan nama PT. Indofarma,
Tbk. Dengan struktur permodalan yang lebih kuat, perusahaan mengembangkan
71
produksi sehingga bukan hanya membuat obat-obat esensial dan generik,
melainkan juga Obat dengan Nama Dagang (OND) baik etikal maupun OTC,
obat tradisional (herbal), dan makanan kesehatan. Di samping itu, PT. Indofarma,
Tbk juga melakukan distribusi dan perdagangan atas produk farmasi dan alat
kesehatan yang dilakukan oleh anak perusahaan Indofarma yaitu: PT. Indofarma
Global Medika (IGM) dan melakukan penjualan terhadap produk Non-INAF.
Segala jenis usaha dan inovasi terus dilakukan oleh PT. Indofarma, Tbk untuk
menempatkan Indofarma Group sebagai perusahaan farmasi terkemuka di
ASEAN dengan berfokus pada pembentukan portfolio produk yang dinamis,
peningkatan pemanfaatan fasilitas produksi, memperkuat basis pertumbuhan
jangka panjang, dan peningkatan sumber daya manusia.
III.1.5.1. Bidang dan Produk Usaha
Jenis Produk
Obat generik bermerk dan berlogo
Nama Produk
Acyclovir,
Albendazole,
Ambroxol,
Allopurinol,
Amoxicillin,
Ampicillin,
Antalgin, Chloroquine, Cetirizine Sirup,
Cefadroxil,
Co
Amoxiclav,
Asam
Mefenamat, Amloten, Cetaler, Dextina,
Floxinaf, Gluconin, Hitrol, Inacid, Inciclav.
Alat diagnostik
DI Hbs Ag Fast, DI Anigen Rapid H5 AIV
Test Kit, DI Malaria Ag P.f/Pan, DI HCV,
DI Influenza Ag, DI Chikunguya IgM.
Makanan kesehatan
Bioginko Plus, Bioprost, dan Biovision
Produk lisensi
Urispas
Obat bebas bermerk
Bioralit, Indo Obat Asma, Indo Obat Batuk
& Flu, Indo Obat Cacing, Indo Obat Maag,
Indo Obat Sakit Kepala, Prouric, Prolipid.
Obat herbal
Biovision Gold, Pro asi, Pro uric, Probagin
Eliksir, Prolipid, Prorhoid.
72
III.2. Desain Penelitian
III.2.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
data kualitatif dan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung. Sumber
data yang digunakan adalah data pada laporan keuangan tahunan PT. Kalbe
Farma, Tbk dan perusahaan kompetitor dari periode 2008-2010. Sedangkan
sumber data penunjang lainnya berupa referensi atau literatur dari berbagai buku
atau media, melalui situs-situs/website, jurnal-jurnal ilmiah, dan sumber-sumber
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
III.2.2. Metode Analisis Data
Dengan melakukan penilaian bisnis terkait dengan transaksi atau kegiatan
usaha dari PT. Kalbe Farma, Tbk dari aspek non-keuangan dan keuangan. Dari
aspek non-keuangan, dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, analisis
Porter, analisis PESTLE, Shareholder analysis, Mendelow Matrix analysis,
Critical Success Factor (CSF) analysis, dan Good Corporate Governance
(GCG)
analysis.
Sedangkan
dari
aspek
keuangan,
dilakukan
dengan
menggunakan analisis horizontal dan vertikal, analisis rasio, analisis rasio ratarata kompetitor, analisis akuntansi, dan analisis prediksi kebangkrutan.
73
III.2.3. Metode Penyajian Data
Data-data yang dihasilkan selama penelitian akan disajikan dalam bentuk
tabel/bagan, grafik/kurva, dan hal-hal lainnya yang dapat menunjang proses
pembahasan dalam skripsi ini.
74
III.2.4. Kerangka Pemikiran
PT. Kalbe Farma, Tbk
Laporan
Tahunan
Aspek NonKeuangan
Analisis
SWOT
Analisis
Porter
Shareholder
analysis
Mendelow
Matrix
analysis
Aspek keuangan
Analisis
PESTLE
Critical
Success
Factor
analysis &
GCG
analysis
Analisis
horizontal
& vertikal
Analisis
rasio &
analisis
rasio ratarata
kompetitor
Analisis
akuntansi
Analisis
prediksi
kebangkrutan
Penilaian Bisnis
75
Download