BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan PT. Kalbe Farma, Tbk sebagai perusahaan utama dan 4 perusahaan farmasi lain yang setara dengan PT. Kalbe Farma, Tbk dalam jumlah asset dan revenue untuk menghitung rasio rata-rata kompetitor yaitu: PT. Tempo Scan Pacific, Tbk, PT. Kimia Farma, Tbk, PT. Darya Varia, Tbk, dan PT. Indofarma, Tbk. III.1.1. Sejarah Singkat PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Kalbe Farma, Tbk didirikan pada tahun 1966 dan telah menjadi perusahaan publik sejak tahun 1991 di Bursa Efek Indonesia. Berkantor pusat di Jakarta, Kalbe merupakan perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 3,6 Milyar dengan omset penjualan sebesar Rp 10,2 Triliun pada akhir tahun 2010. Dalam menjalankan usahanya, PT. Kalbe Farma, Tbk mengacu pada lima nilai perusahaan yang dikenal dengan nama “Panca Sradha Kalbe” yaitu: 1. Saling percaya adalah perekat di antara kami; 2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami; 3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami; 4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik; 55 5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi yang masing-masing memberikan kontribusi yang relatif seimbang yaitu: divisi obat resep (kontribusi 25%), divisi produk kesehatan (kontribusi 17%), divisi nutrisi (kontribusi 22%), serta divisi distribusi dan kemasan (kontribusi 36%), yang didukung oleh lebih dari 15.000 karyawan di seluruh Indonesia. Kalbe mampu menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep, dan 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi. Semangat inovasi yang tinggi telah menjadi bagian integral dari pertumbuhan Perseroan sejak awal berdirinya secara berkesinambungan yang diterapkan di lingkungan grup Kalbe, untuk pengembangan produk baru yang berdaya jual dan berbasis teknologi yang memberikan kemudahan bagi konsumen. Melalui kegiatan riset dan pengembangan di bidang media, Kalbe mendorong pertumbuhan Perseroan di masa mendatang dan berperan serta dalam memajukan dunia kesehatan demi meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Melalui peningkatan produktivitas, inovasi di bidang kesehatan, dan pengelolaan arus kas yang baik, Kalbe juga memiliki landasan yang kuat untuk terus bertumbuh sebagai perusahaan kesehatan yang unggul di Indonesia. Dengan didukung juga oleh upaya perbaikan yang berkesinambungan dalam berbagai proses bisnis dan kualitas sumber daya manusia, Kalbe terus mengembangkan diri untuk menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merk yang kuat, dan manajemen yang prima. 56 Berikut ini adalah kronologi sejarah perkembangan PT. Kalbe Farma, Tbk dari tahun 1966-2009: Tahun Sejarah 1966 Pendirian Perseroan dengan nama PT. Kalbe Farma. 1977 Akuisisi PT. Dankos Laboratories. 1981 Pengalihan bisnis distribusi kepada PT. Enseval sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah. 1985 Akuisisi PT. Bintang Toedjoe dan PT. Hexpharm Jaya. 1989 PT. Igar Jaya dan PT. Dankos Laboratories melakukan Penawaran Umum Perdana. 1991 PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana. 1993 Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan ini. 1994 Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss dan PT. Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana. 1995 Dilusi 50% kepemilikan pada PT. Helios Arnott’s Indonesia yang bergerak dalam bisnis makanan. 1997 Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT. Helios Arnott’s Indonesia, penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Betteiligungs GmBH, akuisisi merk Woods, dan akuisisi 80% saham PT Saka Farma Laboratories. 2005 Konsolidasi grup Kalbe. 2006 Memperluas cakupan regional, membangun merk dan infrastruktur global, meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi, meningkatkan pengembangan penemuan obat, serta membangun jaringan dan kemitraan global. 2007 Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses transformasi. Produk-produk Kalbe memasuki semua negara ASEAN, kecuali Laos. Pendirian Stem Cell dan Cancer Institute, adanya implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh, dan sistem teknologi informasi yang terintegrasi. 2008 Pendirian PT. Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan dan peralatan kesehatan, perolehan izin edar TheraCIM di Indonesia dan Filipina, dan peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di Cikarang. 2009 Peningkatan kepemilikan atas PT. Saka Farma Laboratories hingga 100% melalui PT. Bintang Toedjoe, peningkatan kepemilikan atas PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk hingga 83,75% melalui Penawaran Tender, pelunasan obligasi Kalbe Farma tahun 1 tahun 2006 sejumlah Rp 300 Milyar, dan pelaksanaan strategi Productivity-Inovation-CashFlow (PIC). 57 III.1.1.1. Moto, Visi, dan Misi Perusahaan Di bawah ini adalah moto, visi, dan misi dari PT. Kalbe Farma, Tbk: Moto Perusahaan “The Scientific Pursuit of Health for a Better Life”. Visi Perusahaan “Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merk yang kuat, dan manajemen yang prima”. Misi Perusahaan “Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”. III.1.1.2. Bidang dan Produk Usaha PT. Kalbe Farma, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi serta riset dan pengembangan, yang mana dalam produksinya menghasilkan berbagai jenis produk dan layanan kesehatan yang bermanfaat bagi para konsumen. Dalam menjalankan usaha, PT. Kalbe Farma, Tbk berfokus pada 4 divisi yang masing-masing memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi perusahaan dimana dalam periode 2008-2010, PT. Kalbe Farma, Tbk telah mengembangkan beberapa jenis produk pada masingmasing divisi yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Divisi obat resep Divisi obat resep Kalbe menguasai pangsa pasar tertinggi di pangsa pasar obat resep Indonesia pada tahun 2010 yakni: sebesar 14% pangsa pasar di 58 antara sekitar 200 perusahaan farmasi di Indonesia. Pada divisi ini, Kalbe terus berupaya untuk memperluas portfolio produknya dengan mengandalkan pendekatan pelayanan holistik bagi para konsumen. Perseroan memiliki rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat yang terdiri dari: obat paten, obat generik, dan obat generik bermerk yang disalurkan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat melalui jaringan distribusi yang terintegrasi dan tim penjualan yang fokus pada masing-masing segmen. Produk obat untuk seluruh kelas terapi kanker, ginjal, dan diabetes seperti: Nocid, obat penderita gagal ginjal kronik untuk pemakaian jangka panjang, Pionix, obat oral anti diabetik, dan TheraCIM yang merupakan antibody untuk terapi kanker kepala dan leher, tumor otak, dan tumor lainnya. Kalbe juga mengembangkan produk baru untuk perawatan mata yang efektif seperti: RG Choline dan Cationorm. Beberapa produk unggulan divisi obat resep Kalbe adalah produk-produk pareto seperti: Brainact, Neurotam, Neuralgin RX, dan produk lisensi seperti: Cefspan, Fixef, Cravit, Reskuin, Paxus, Alloclair, dan Truvaz yang termasuk dalam kategori obat generik bermerk. 2. Divisi produk kesehatan Dalam divisi produk kesehatan Kalbe terdapat 2 kategori produk yakni: Minuman energi seperti: Extra Joss dan E-Juss. 59 Obat bebas Portfolio Kalbe mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas yang merupakan penopang utama dari penjualannya. Jenis Terapi Obat maag Obat diare Obat batuk Obat flu Nama Produk Promag dan Waisan. Neo Entrostop. Komix, Woods, Mextril, Mixadin. Mixagrip, Procold. Anti-fungal Kalpanax dan Mikorex. Suplemen multivitamin dan vitamin C Cerebrofit, Cerebrofort, Fatigon, Sakatonik, dan Xon-Ce. Selain itu, Kalbe juga meluncurkan 8 produk kesehatan baru berbahan dasar alami dan herbal yang diantaranya adalah Bintangin, Remufit, JossFit, dan produk herbal yang bernama Mensana yang berfungsi untuk mengurangi keluhan selama menstruasi dengan kemasan sachet yang lebih praktis, serta minuman kesehatan Tipco Fruit Juice yang bekerja sama dengan perusahaan Thailand. 3. Divisi nutrisi Divisi nutrisi Kalbe meluncurkan sebuah merk baru yang bernama Kalbe Nutritionals yang telah dirintis sejak tahun 1982, yang mencakup 11 rangkaian produk-produk nutrisi yang lengkap untuk seluruh usia konsumen mulai dari bayi hingga usia senja dan produk konsumen dengan kebutuhan khusus. 60 Beberapa produk unggulan Kalbe dalam divisi ini: Morinaga Platinum Series; Prenagen pada pasar produk susu ibu hamil dan menyusui; Diabetasol pada pasar minuman diabetik; Milna pada pasar makanan produk bayi dan balita. Pada tahun 2010, Kalbe juga melakukan pengembangan varian baru pada produk susu kesehatan dewasa Entrasol Gold untuk konsumen usia paruh baya, produk Milna Toddler Pudding dan Milna Toddler Milk with Vegetable untuk bayi, dan minuman susu baru yang bernama KidZee dan Zee yang diarahkan ke dalam segmen kelas menengah pada kelompok usia pra-remaja dan remaja. 4. Divisi distribusi dan kemasan Untuk menciptakan keunggulan kompetitif, Kalbe memfokuskan distribusi produk-produknya termasuk penjualan peralatan kesehatan secara lancar dan merata ke jutaan outlet di seluruh Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menjamin ketersediaan produk dan peningkatan penetrasi produk Perseroan ke daerah baru. Jaringan distribusi farmasi Kalbe yang paling luas di Indonesia dijalankan oleh PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk dan anak perusahaannya yang berada di kota Jakarta dan Surabaya, serta 65 cabang lainnya yang mampu untuk menjangkau lebih dari 1.000.000 outlet di Indonesia. 61 Selain itu, divisi distribusi juga menjalankan aktivitas perdagangan yang dinamis dan terus berkembang yang mencakup penjualan bahan baku industri farmasi, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan hewan yang dipasok dari produsen lokal dengan mengimpor dari negara Eropa, Asia, Amerika, dan Australia. Sedangkan pada divisi kemasan, Kalbe memasok berbagai bentuk kemasan seperti: kotak, composite can, dan kemasan fleksibel yang terbuat dari bahan aluminium foil/plastik untuk produk obat-obatan, kosmetik, bahan bangunan, obat hewan, dan makanan kesehatan Indonesia. Dalam divisi ini, Perseroan berkomitmen untuk terus berupaya memperkokoh keberadaan distribusi divisi melalui perluasan jangkauan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, menumbuh-kembangkan budaya perbaikan berkelanjutan (continious improvement), dan pemanfaatan teknologi informasi di masa yang akan datang. 62 III.1.1.3. Struktur Organisasi General Meeting of Shareholders Nomination Committee Remuneration Committee Board of Commissioners Risk Management Committee Board of Directors Corporate Function Audit Committee GCG Committee Strategic Business Unit Corporate Legal Pharmaceuticals Corporate Human Resources Consumer Health Corporate Management System and Business Development Nutritionals Distribution & Logistics Corporate IT & System Biopharma Corporate Communication Eye Care Corporate Treasury & Investor Relations Medical Devices Health Services Corporate Finance, Accounting & Tax International Corporate Audit Gambar III.1. Sumber: Laporan Tahunan PT. Kalbe Farma, Tbk 63 III.1.2. Sejarah Singkat PT. Tempo Scan Pacific, Tbk PT. Tempo Scan Pacific, Tbk yang awalnya bernama PT. Scanchemie dan anak perusahaannya (Perseroan) memulai usaha perdagangan produk farmasi pada tahun 1953. Pada tahun 1970, PT. Tempo Scan Pacific, Tbk memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam skala besar dan dilanjutkan dengan memproduksi produk kosmetika dan konsumen pada tahun 1977 dengan misi untuk menjadi pemimpin pasar farmasi, produk konsumen, dan kosmetika melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran, dan distribusi dengan menawarkan produk yang berkualitas dan inovasi yang berkelanjutan, serta dipandu juga oleh tata kelola perusahaan yang baik untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan. Untuk produk kosmetika yang sebagian besar terdiri dari merk kosmetika internasional dipasarkan berdasarkan perjanjian lisensi oleh perusahaan. PT. Tempo Scan Pacific, Tbk telah menjadi perusahaan publik sejak tahun 1994 dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 75.000.000 lembar saham dan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 7,695 Triliun di akhir tahun 2010. III.1.2.1. Bidang dan Produk Usaha PT. Tempo Scan Pacific, Tbk memiliki tiga divisi usaha inti yaitu: divisi farmasi yang menjual obat resep dan obat bebas (over the counter), divisi produk konsumen dan kosmetika, serta divisi distribusi dan penunjang. Ketiga divisi ini dijalankan oleh anak perusahaan dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk. 64 Divisi Usaha Divisi farmasi Jenis Produk Tablet, serbuk effervescent, sirup/liquid, cream, ointment, dan kapsul. Nama Produk Obat Resep: 1.Ismacrol 2.Improvox 3.Trozin 4.Scantipid 5.Glicab dan Kalipar 6.Temprozone Cream 7.Tempovate Cream Obat Bebas: Obat sakit kepala: 1.Oskadon Extra dan Migra 2.Bodrex Extra dan Mirga Obat batuk: 1.Oskadryl 2.Wybert 3.Oskadon Flu dan Batuk 4.Bodrex Flu dan Batuk 5.Contrexyn 6.Bodrexin Obat demam: 1.Bodrex Demam 2.Contrexyn Acetosal Multivitamin: 1.Hemaviton Energy Drink 2.Herbaviton, Scaven, dan Neo Hormoviton 3.CandyvitC 4.Vidoran Smart Divisi produk konsumen dan kosmetika Produk konsumen, kosmetika, dan pembersih perabot rumah tangga. Marina, My Baby, Claudia, Natural Honey, Revlon, Ultima II, MAC, Clinique, Estee Lauder, Total Care, Dione Kids, Tamara, Exclusive Barclay, dan SOS. Divisi distribusi dan penunjang Layanan jasa. Jasa distribusi dan pemasaran, jasa riset dan pengembangan produk, jasa teknologi informasi, jasa promosi dan pemasangan iklan, serta jasa penyediaan bangunan dan pengelolaan properti. 65 III.1.3. Sejarah Singkat PT. Kimia Farma, Tbk PT. Kimia Farma, Tbk merupakan salah satu perusahaan farmasi milik pemerintah (BUMN) pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co pada tahun 1817 dan telah menjadi perusahaan publik sejak tanggal 14 September 2000. Tanggal 4 Juli 2001, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga IPO yang ditawarkan adalah sebesar Rp 200,00. Saat ini, sebagian saham PT. Kimia Farma, Tbk dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dengan persentase sebesar 90% dan sisanya dimiliki oleh masyarakat. Sebagai BUMN, perusahaan dianjurkan untuk tetap peduli terhadap kebutuhan masyarakat mengingat bahwa produk farmasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan. Selain di bidang farmasi, PT. Kimia Farma, Tbk juga melaksanakan kegiatan usaha di bidang industri kimia, biologi dan kesehatan, serta industri makanan dan minuman dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan jangkauan daerah operasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kesuksesan yang diraih oleh PT. Kimia Farma, Tbk saat ini tidak terlepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma, Tbk seperti: 1. Kimia Farma adalah perusahaan farmasi yang terintegrasi dalam bidang produksi, distribusi, dan retail; 2. Memiliki standar produksi yang tinggi; 3. Memiliki portfolio yang terdiferensiasi; 66 4. Kimia Farma memiliki jaringan distribusi yang luas dan jaringan retail terbesar di Indonesia; 5. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengalaman usaha dan kompetensi yang memadai. III.1.3.1. Bidang dan Produk Usaha PT. Kimia Farma, Tbk memiliki lima bidang usaha utama yaitu: industri yang didukung oleh riset dan pengembangan, pemasaran yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma, Tbk (holding), laboratorium klinik, ritel farmasi dan kesehatan yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Apotek, serta perdagangan dan distribusi yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution. 67 Bidang usaha Industri farmasi Jenis Produk Tablet, kapsul, granul, sirup, krim, injeksi, Anti Retro Viral (ARV), alat kontrasepsi, serbuk, pil KB, minyak jarak, minyak nabati, yodium, kina dan turunannya, kapsul lunak vitamin A, cairan obat luar dan dalam, salep serta kosmetika. Nama Produk Obat Ethical: 1.Cefaxon 2.Doxef 3.Dasabion 4.Alergin 5.Asmacare 6.Fungoral Obat Bebas (OTC): 1. Bekamin B Comp. Forte 2.Bekarbon 3.Erceevit 4.Supra Flu 5.Vitamin A 6.Scabicid Cream 7.Undecyl Salep 8.Calcidol B12 Obat herbal: 1.Batugin Elixir 2.Enkasari 3.Fitocare (minyak kayu putih) 4.Fituno 5.Liverfit dan Megafit 6.OB Sari Suplemen Makanan: 1.Nature Pristine Breast Health Formula 2.Nature Pristine Children Multi Chew 3.Nature Pristine Eye Factor 4.Nature Pristine Multi Start Men and Women 5.Nature Pristine Wild Alaska Salmond Oil Kosmetika: 1.Bedak Salicyl 2.Marck’s Bedak 3.Marck’s Venus Compact and Loose Powder 4.Yeastafort Obat Generik: 1.CTM 2.Amoxycillin 3.Tetracycline 4.Ampicillin 5.Ascorbic Acid 6.Oralit 7.Vitamin A, B Complex, dan C 68 Pemasaran Layanan jasa. Jasa pemasaran produk perusahaan di dalam negeri dan ekspor untuk memenuhi permintaan obat di negara Asia, Eropa, dan Afrika. Laboratorium klinik Layanan jasa. Jasa layanan pemeriksaan kesehatan (medical check up). Distribusi Layanan jasa. Jasa distribusi produk yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), dimana KFTD juga bertindak sebagai distributor untuk produkproduk prinsipal dalam dan luar negeri seperti: PT. Merapi (infus), PT. Tirta Santana (kasa elastis), PT. Biofarma, PT. Mahakam Betafarma, PT. Meier, dan PT. Reddis Papua. Ritel farmasi dan kesehatan Layanan jasa. Jasa pengoperasian apotek, dimana pada tahun 2010 jumlah apotek Kimia Farma berjumlah 390 apotek, jasa konsultasi dan pemeliharaan kesehatan. III.1.4. Sejarah Singkat PT. Darya Varia, Tbk Darya Varia menjadi perusahaan publik pada bulan Oktober 1994 dan berubah nama menjadi PT. Darya Varia, Tbk. PT. Darya Varia, Tbk memulai kegiatan operasional pada tahun 1976 dan menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Asia Tenggara yang memproduksi kapsul gelatin lunak. PT. Darya Varia, Tbk juga melakukan toll manufatcturing ke perusahaan afiliasinya yaitu: PT. Medifarma Laboratories yang memiliki pabrik di kawasan Cimanggis. Perlu diketahui juga bahwa sebagian besar saham dari Darya Varia dimiliki oleh perusahaan luar yaitu: Blue Sphere Singapore Pte, Ltd sebesar 92% yang merupakan afiliasi dari Unilab Group. United Laboratories Inc adalah 69 sebuah perusahaan kesehatan terkemuka di Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 1945, dengan bisnis utama adalah memproduksi dan memasarkan berbagai macam produk obat resep dan obat bebas lainnya yang meliputi terapeutik utama. III.1.4.1. Bidang dan Produk Usaha PT. Darya Varia, Tbk memiliki tiga bisnis utama yaitu: bisnis obat resep, bisnis consumer health (kombinasi dari bisnis obat bebas dan perawatan kesehatan natural), serta bisnis ekspor dan toll manufacturing. Secara keseluruhan, pasar obat resep Darya Varia memberikan kontribusi sebesar 58% di pasar total dan sisanya sebesar 42% diberikan oleh pasar obat bebas. Jenis Produk Obat resep/obat ethical Nama produk Obat asma: 1.Bronchophylin 2.Mediamer Obat flu dan batuk: 1.Cohistan 2.Disudrin 3.Silex 4.Paratusin 5.Nalgestan Vitamin dan mineral: 1.Adelysin 2.Cardimoin 3.Dalfarol 4.Ferlin 5.Growee Obat kulit: 1.Burnazin 2.Dermofix 3.Septadine 4.Griseofulvin 70 Obat mata: 1.Otopraf Consumer health Obat Bebas Obat asma: 1.Asmasolon Obat flu dan batuk: 1.Allerin 2.Decolgen 3.Decolsin 4.Neozep 5.Stopcold 6.Degirol Vitamin dan mineral: 1.Enervon-C 2.Supertin 3.Vicee Obat Perawatan Kesehatan Natural: 1.Blood Care 2.Natur-E 3.Hobat Ekspor dan toll manufacturing Kegiatan ekspor dan produksi. III.1.5. Sejarah Singkat PT. Indofarma, Tbk Indofarma didirikan pada tahun 1918 oleh pemerintah Kolonial Belanda, dimana pada awalnya Indofarma hanya memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut yang dilanjutkan dengan produksi berupa sediaan tablet, injeksi, dan obat-obat esensial. Pada tahun 1950, pengelolaan Pabrik Obat Manggarai Indofarma diserahkan kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia setelah dinasionalisasi. Pada tahun 2001, Indofarma melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka dengan nama PT. Indofarma, Tbk. Dengan struktur permodalan yang lebih kuat, perusahaan mengembangkan 71 produksi sehingga bukan hanya membuat obat-obat esensial dan generik, melainkan juga Obat dengan Nama Dagang (OND) baik etikal maupun OTC, obat tradisional (herbal), dan makanan kesehatan. Di samping itu, PT. Indofarma, Tbk juga melakukan distribusi dan perdagangan atas produk farmasi dan alat kesehatan yang dilakukan oleh anak perusahaan Indofarma yaitu: PT. Indofarma Global Medika (IGM) dan melakukan penjualan terhadap produk Non-INAF. Segala jenis usaha dan inovasi terus dilakukan oleh PT. Indofarma, Tbk untuk menempatkan Indofarma Group sebagai perusahaan farmasi terkemuka di ASEAN dengan berfokus pada pembentukan portfolio produk yang dinamis, peningkatan pemanfaatan fasilitas produksi, memperkuat basis pertumbuhan jangka panjang, dan peningkatan sumber daya manusia. III.1.5.1. Bidang dan Produk Usaha Jenis Produk Obat generik bermerk dan berlogo Nama Produk Acyclovir, Albendazole, Ambroxol, Allopurinol, Amoxicillin, Ampicillin, Antalgin, Chloroquine, Cetirizine Sirup, Cefadroxil, Co Amoxiclav, Asam Mefenamat, Amloten, Cetaler, Dextina, Floxinaf, Gluconin, Hitrol, Inacid, Inciclav. Alat diagnostik DI Hbs Ag Fast, DI Anigen Rapid H5 AIV Test Kit, DI Malaria Ag P.f/Pan, DI HCV, DI Influenza Ag, DI Chikunguya IgM. Makanan kesehatan Bioginko Plus, Bioprost, dan Biovision Produk lisensi Urispas Obat bebas bermerk Bioralit, Indo Obat Asma, Indo Obat Batuk & Flu, Indo Obat Cacing, Indo Obat Maag, Indo Obat Sakit Kepala, Prouric, Prolipid. Obat herbal Biovision Gold, Pro asi, Pro uric, Probagin Eliksir, Prolipid, Prorhoid. 72 III.2. Desain Penelitian III.2.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung. Sumber data yang digunakan adalah data pada laporan keuangan tahunan PT. Kalbe Farma, Tbk dan perusahaan kompetitor dari periode 2008-2010. Sedangkan sumber data penunjang lainnya berupa referensi atau literatur dari berbagai buku atau media, melalui situs-situs/website, jurnal-jurnal ilmiah, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. III.2.2. Metode Analisis Data Dengan melakukan penilaian bisnis terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha dari PT. Kalbe Farma, Tbk dari aspek non-keuangan dan keuangan. Dari aspek non-keuangan, dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, analisis Porter, analisis PESTLE, Shareholder analysis, Mendelow Matrix analysis, Critical Success Factor (CSF) analysis, dan Good Corporate Governance (GCG) analysis. Sedangkan dari aspek keuangan, dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal dan vertikal, analisis rasio, analisis rasio ratarata kompetitor, analisis akuntansi, dan analisis prediksi kebangkrutan. 73 III.2.3. Metode Penyajian Data Data-data yang dihasilkan selama penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel/bagan, grafik/kurva, dan hal-hal lainnya yang dapat menunjang proses pembahasan dalam skripsi ini. 74 III.2.4. Kerangka Pemikiran PT. Kalbe Farma, Tbk Laporan Tahunan Aspek NonKeuangan Analisis SWOT Analisis Porter Shareholder analysis Mendelow Matrix analysis Aspek keuangan Analisis PESTLE Critical Success Factor analysis & GCG analysis Analisis horizontal & vertikal Analisis rasio & analisis rasio ratarata kompetitor Analisis akuntansi Analisis prediksi kebangkrutan Penilaian Bisnis 75