BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

advertisement
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Dinamika pembangunan suatu daerah diindikasikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi
kedalam suatu indikator ekonomi antara lain : Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, ICOR, IPM.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal dapat berupa kemampuan daerah dalam menggerakan sektor-sektor andalan,
kepercayaan dan kestabilan dunia perbankan dan pembiayaan pemerintah dalam menopang kegiatan
perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan faktor eksternal lebih diakibatkan oleh perdagangan
antar wilayah bahkan luar negeri serta pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitarnya.
Berdasarkan
memperhatikan
analisis
terhadap
indikator
makro
kondisi ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan
perekonomian diprioritaskan pada sektor yang
PDRB, juga pada sektor
memberikan
ekonomi
Kota Semarang,
dengan
Nasional, maka arah pembangunan
kontribusi
yang
besar
terhadap
yang memiliki prospek ke depan yang baik serta tahan terhadap
gejolak ekonomi.
Arah kebijakan ekonomi Kota Semarang diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan,
mengurangi jumlah pengangguran serta dapat meningkatkan IPM sesuai dengan target yang
diharapkan.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi padan tahun 2011 sebesar 5,97 persen tentunya akan dapat
menciptakan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Jumlah kesempatan kerja yang
dapat disediakan pada tahun 2011 adalah sebanyak
..... orang dan diperkirakan pada tahun 2012
akan meningkat lagi sebanyak .... orang. Dengan jumlah tambahan kesempatan kerja ini maka tingkat
pengangguran dapat diturunkan menjadi .... orang pada tahun 2011 atau .....
persen, sedangkan
pada tahun 2012 tingkat pengangguran diperkirakan sebesar ....orang atau ......persen.
Selanjutnya tercermin pada kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2011 mencapai
..... persen dan pada tahun 2012 diperkirakan naik mencapai .... persen. Hal tersebut sejalan dengan
kenaikan angka harapan hidup yakni .....tahun; melek huruf .....persen dan rata-rata lama sekolah
adalah .... tahun pada tahun 2011 dan diperkirakan pada tahun 2012 semakin membaik yaitu untuk
angka harapan hidup mencapai .... tahun; melek huruf mencapai .... persen
dan rata-rata lama
sekolah menjadi ..... tahun.
3.1.1
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan perkiraan Tahun 2012
Pada tahun 2011 perekonomian Kota Semarang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,97%
jika dibandinglkan dengan tahun sebelumnya mengalami percepatan dimana pada tahun 2010
pertumbuhannya sebesar 5,87%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan positif disemua
sektor ekonomi.
III-1
Kondisi perekonomian tersebut dapat ditunjukkan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
kota Semarang atas dasar harga konstan, dimana tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar
Rp.22.640.409.930.000,- dari tahun 2010 sebesar Rp.21.365.817.800.000,-. Sedangkan pendapatan
perkapita penduduk mengalami peningkatan 0,78% yaitu dari Rp.13.734.280,46 pada tahun 2010
menjadi Rp.14.441.348,66 pada tahun 2011.
Bila Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2011 sebesar 5,97% digunakan sebagai dasar dalam
mengevaluasi kinerja sektor-sektor ekonomi Tahun 2011, maka kinerja sektoral dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) kelompok, yatu :
1. Kelompok Pertama adalah sektor yang berhasil mencapai diatas rata-rata LPE
Kota
Semarang, terdiri dari sektor Jasa-Jasa (8,15%), sektor bangunan (7,04%) , sektor
perdagangan hotel dan restoran (6,67%)
2. Kelompok Kedua adalah sektor yang berhasil mencapai pertumbuhan positif namun masih
dibawah rata-rata LPE Kota Semarang, terdiri dari sektor pengangkutan dan komunikasi
(5,83%), sektor listrik, gas dan air minum (4,78%), sektor industri pengolahan (4,08%),
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahanaan (3,49%), sektor pertanian (2,65%),
sektor pertambangan dan penggalian (2,33%).
3. Kelompok ketiga adalah sector yang mengalami pertumbuhan negatif, tidak ada sektor
yang mengalami pertumbuhan negatif.
Bila dibandingkan dengan tahun 2010 pada sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang
fluktuatif yaitu sektor pertanian dari 2,78% (tahun 2010) menjadi 2,65% (tahun 2011), sektor
pertambangan dari 2,83% (tahun 2010) menjadi 2,33% (tahun 2011), sektor industri pengolahan 4,90%
(tahun 2010) menjadi 4,08% (tahun 2011), sektor listrik gas dan air bersih dari 4,16% (tahun2010)
menjadi 4,78% (tahun 2011), sektor bangunan dari 7,16% (tahun 2010) menjadi 7,04% (tahun 2011),
sektor perdagangan hotel dan restoran dari 5,93% (tahun2010) menjadi 6,67% (tahun 2011), sektor
pengangkutan dan kuminikasi dari 5,87% (tahun 2010) menjadi 5,83% (tahun 2011), sektor keuangan
persewaan dan jasa perusahaan dari 3,19% (tahun 2010) menjadi 3,49% (tahun2011), sektor jasa-jasa
dari 7,46% (tahun 2010) menjadi 8,15% (tahun 2011).
Secara umum kondisi ekonomi makro kota Semarang pada tahun 2011 adalah Pertama,
perekonomian daerah mulai terlihat membaik meskipun sedikit terpengaruh oleh dampak ekonomi
global akibat krisis keuangan Amerika dan Eropa, pemberlakuan pembatasan bahan bakar minyak
bersubsisdi bagi kendaraan pribadi. Kedua peningkatan pendapatan perkapita masarakat/penduduk
per tahun terutama terjaganya daya beli masyarakat. Ketiga, sebagian besar aktivias industri dan
investasi kembali bergairah.
III-2
Untuk proyeksi pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi kota Semarang ditargetkan akan
membaik. Namun yang perlu menjadi catatan adalah perlu adanya keseimbangan pertumbuhan makro
dan mikro ekonomi diberbagai sektor dan subsektor. Pencapaian pertumbuhan ekonomi Kota
Semarang pada tahun 2011 adalah lebih baik dari apa yang telah ditargetkan sehingga target-target
pada tahun 2012 optimis bisa tercapai. Dengan melihat pertumbuhan rata-rata pertahun selama 5
tahun terakhir (tahun 2007-2011) sebesar 0,05%, maka target pertumbuhan ekonomi Kota Semarang
tahun 2012 diprediksi akan meningkat menjadi sebesar 6,02% dan pada tahun 2013 diproyeksikan
menjadi 6,07%.
3.1.2
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah tahun 2012 dan proyeksi tahun 2013.
Kondisi Ekonomi Kota Semarang diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan postif pada
kisaran 6,02 persen di tahun 2012 didorong dengan upaya keseimbangan pertumbuhan makro dan
mikro ekonomi diberbagai sektor ekonomi melalui peningkatan produksi dan investasi dengan
terbangunnya sarana prasarana infrastruktur , dibarengi dengan kebijakan ekonomi nasional dalam
mempertahankan laju inflasi dibawah 2 digit dan mempertahankan stabilitas kurs rupiah, meskipun
akan sedikit dipengaruhi oleh kebijakan pemberlakuan penghapusan subsidi bahan bakar minyak
(BBM), Kenaikan Tarif Dasar Listrik akibat penghapusan subsidi BBM, dan kondisi Krisis keuangan yang
melanda Eropa dan Amerika.
Dengan melihat kemajuan kinerja ekonomi yang telah dicapai dan masalah yang dihadapi
hingga tahun 2011, maka tantangan yang dihadapi pada tahun 2012-2013 adalah sebagai berikut ;
1.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. Tantangan ini cukup berat mengingat kondisi sektor
riil yang belum sepenuhnya pulih ditambah dengan kebijakan nasional tentang
penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan mempengurhi tingkat inflasi
dan berimplikasi pada tingkat daya beli masyarakat sehingga lebih jauh berdampak pada
melemahnya
investasi swasta dan masyarakat. Selain itu krisis keuangan global secara
langsung mempengaruhi aktifitas perekonomian nasional, regional maupun lokal sehingga
tantangan yang dihadapi semakin besar pula.
2. Peningkatan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi. Dengan
diperkirakan
jumlah pengangguran yang
masih .....persen, maka kualitas pertumbuhan perlu ditingkatkan agar
kegiatan ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih besar yang diharapkan
dapat mengurangi jumlah penduduk miskin 2 persen . Dalam tahun 2011 untuk setiap
satu persen pertumbuhan ekonomi Kota Semarang hanya mampu menciptakan lapangan
kerja bagi .... orang;
dalam tahun
2012
diproyeksikan untuk setiap
satu persen
pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja bagi sekitar .... orang.
Dalam tahun 2011 untuk setiap satu persen pertumbuhan ekonomi Kota Semarang hanya
mampu mengurangi jumlah penduduk miskin .... orang; sedang dalam tahun 2012
diproyeksikan untuk setiap
satu
persen pertumbuhan ekonomi mampu mengurangi
jumlah penduduk miskin sekitar ....orang.
III-3
Prospek ekonomi Kota Semarang tahun 2012 dan Proyeksi Tahun 2013 dengan
mempertimbangkan tantangan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Total PDRB atas dasar Harga Konstan pada tahun 2010 dipredikasi sebesar Rp.
24.002.613.650.000,-
dan
tahun
2013
diproyeksikan
menjadi
sebesar
Rp.
25.459.046.000.000,2. Laju inflasi Kota Semarang pada tahun 2012 diprediksi pada kisaran ...........dan tahun 2013
diproyeksikan pada kisaran .............
3. Laju pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang pada tahun 2012 diprediksi akan mengalami
peningkatan menjadi sebesar 6,02% dan tahun 2013 diproyeksikan sebesar 6,07%.
4. PDRB Perkapita Kota Semarang berdasarkan harga konstan pada tahun 2012 diprediksi
akan mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 15.086.489.72, dan tahun 2013
diproyeksikan menjadi sebesar Rp. 15.988.441,20
Optimisme
pencapaian prospek
ekonomi
tersebut
diatas dapat
terwujud
apabila
memperhatikan peningkatan kualitas sekaligus pertumbuhan ekonomi agar mampu memecahkan
masalah-masalah sosial mendasar terutama pengangguran dan kemiskinan dengan tetap mengacu
pada optimalisasi struktru ekonomi
yang memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB yaitu
perdagangan dan jasa, industri pengolahan; Peningkatkan peran serta swasta dan masyarakat dalam
kegiatan investasi. Peningkatan investasi tersebut dapat dicapai dengan upaya pemberian kepastian
hukum dan kepastian berusaha, penciptaan penyederhanaan prosedur perizinan investasi, peningkatan
perlindungan berinvestasi yang diatur melalui regulasi pemerintah daerah, dan menghindari biaya
ekonomi tinggi serta penciptaan sistim insentif agar produk yang dihasilkan mampu bersaing
(kompetitif), melalui :
1. Kebijakan yang dapat mendorong investasi swasta dan masyarakat, mak diproyeksikan nilai
investasi pada tahun 2012-2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Investasi pemerintah yang tergambar melalui APBD Kota Semarang juga dapat diarahkan
untuk mendukung kegiatan usaha swasta.
diharapkan
bersumber pada APBD
Adapun perkembangan investasi pemerintah yang
Kota Semarang pada tahun
2012
sebesar
Rp
24.002.613.650.000,- dan diproyeksikan meningkat pada tahun 2013 sebesar Rp
2. Perbaikan iklim investasi yang
dilakukan di berbagai bidang usaha akan menggerakkan
parameter ekonomi lainya yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan daerah, hal
tersebut tergambar pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang
(harga konstan) yang diproyeksikan meningkat dari Rp. 24.002.613.650.000,- pada tahun 2012
dan pada tahun 2013 diproyeksikan mencapai sekitar Rp. 25.459.046.000.000,-
III-4
Download