PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi kasus: SMA Pangudi Luhur, Jl. P.Senopati 18 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Ernestin F.T.Koban NIM : 011334140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 13 September 2007 Penulis Ernestin F.T.Koban iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : Siswa-siswi kelas III SMA Pangudi Luhur , Jl.P.Senopati 18 Yogyakarta Ernestin F.T.Koban Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara; (1) status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada bulan Mei 2006. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur sebanyak 117 siswa. Sampel dari penelitian ini sebanyak 75 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment. Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,393 dan nilai thit = 3,68 > ttab = 2,645; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,443 dan nilai thit = 4,25 > ttab = 2,645; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hal ini dapat dilihat dari nilai r = 0,433 dan nilai thit = 4,11 > ttab = 2,645 . v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S ECONOMICAL BACKGROUND, LEARNING ACHIEVEMENT LEARNING MOTIVATION AND STUDENT’S INTEREST IN TAKING AN EDUCATION IN UNIVERSITY AFTER GRADUATION A Case Study : Students of third grade of SMA Pangudi Luhur, Jl.P.Senopati 18 Yogyakarta Ernestin F.T.Koban Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of this research is to find out whether or not there are any relationship between; (1) sosial economical background of the parents and students’ interests to continue their study to university; (2) students’ achievements and students’ interests to continue their study to university; (3) learning motivation and students’ interests to continue their study to university. This research took “SMA Pangudi Luhur” Yogyakarta as the setting of the research on May 2006. The population was 117 students of third grade of “SMA Pangudi Luhur”.The samples were 75 students. The technique in sample taking was proportional random sampling.The instruments of the research were questionnaire, interview and documentation. This research used coefficient correlation product moment as the data analysis technique. The data analysis show that; (1) there is positive and significant relationship between sosial economical background of the parents and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of r = 0,393 and value of tcount = 3,68 > ttable= 2,645; (2) there is positive and significant relationship between students’ achievements and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of their study to university, it can be seen from the value of r = 0,443 and the value of tcount = 4,25 > ttable = 2,645; (3) there is positive and significant relationship between learning motivation and students’ interests to continue their study to university, it can be seen from the value of r= 0,433 and the value of tcount = 4,11 > ttable = 2,645 . vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO dan PERSEMBAHAN MOTTO : 9 “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selamalamanya kasih setia-Nya.” (Mzm 118:1) 9 Berkatalah pada diri sendiri: saya pasti jadi pemenang. Kalaupun tidak menjadi nomor satu, saya pasti dapat juara dua. Jika kesempatan itu tidak ada, setidaknya saya juara buat diri sendiri, karena telah melakukan yang terbaik, semampu saya. 9 Keep Your Smile PERSEMBAHAN : Dengan penuh rasa cinta, skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Yesus X’tus Sahabat dan Penyelamatku. 2. Bunda Maria yang selalu menghibur dan menolongku. 3. Bapa dan Mama tercinta yang selalu memberi semangat dan menyertakan aku dalam doa-doanya. 4. Kakak dan Adikku: Kak Yus, Ida, Rita, Willy dan Fredy. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Skripsi yang diajukan penulis merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari sepenuhnya proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dorongan akan perhatian yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs.T. Sarkim,M.Ed.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R, selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,M.Si, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi. 4. Ibu E. Catur Rismiati,S.Pd.,M.A, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, koreksi dan saran selama penulisan skripsi. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo,SE.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi petunjuk selama penulisan skripsi. 6. Bapak Drs. Br. Herman Yoseph,FIC, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 7. Ibu Peni yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk mendapatkan data. 8. Seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur yang telah bersedia membantu penulis dengan mengisi kuesioner demi tersusunnya skripsi. 9. Bapak dan Mama tercinta yang telah memberikan buah-buah tangannya lewat kasih sayang, kesabaran, lantunan doa, motivasi dan juga materi. 10. Kakak dan Adikku: Kak Yus, Kak Ida, Rita, Willy dan Fredy yang telah memberikan motivasi dan semangat. 11. Sahabat-sahabatku: Nata, Hexa, Sary, Taty, QQ, Dewi, setiap saran yang kalian berikan adalah nasehat yang berharga dari sebuah persahabatan. 12. My Lovely I’an, yang telah memberikan doa, bantuan & colour of love in my heart. 13. Teman-teman kos kamboja 38, yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi.Untuk Fatchan, ma’kasih buat “Mio” nya yang selalu menemani aku. Anis thanks to rentalin printernya. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan pada skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua yang membacanya Penulis. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. iv ABSTRAK ....................................................................................................... v ABSTRACT .................................................................................................... vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah ................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6 A. Diskripsi Teori ...................................................................................... 6 1. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ................................. 6 2. Status sosial ekonomi orang tua .................................................... 10 3. Prestasi belajar .............................................................................. 19 4. Motivasi belajar ............................................................................. 21 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Kerangka Teori .....................................................................................24 1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi .......................................... 24 2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi ............................................................... 25 3. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi ............................................................... 26 4. Hubungan antara studi sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar, motivasi belajar dengan minat siswa melanjutka studi ke perguruan tinggi ............................................................................................. 27 C. Hipotesis .............................................................................................. 28 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 29 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 30 C. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................... 30 D. Populasi dan Sempel ........................................................................... 33 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35 F. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................... 37 G. Teknik analisis Data............................................................................. 39 BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN .................................................. 44 A. Sejarah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .......................................... 44 B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................. 53 C. Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ...................... 54 D. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ................................... 54 E. Struktur Organisasi SMA pengudi Luhur Yogyakarta ....................... 55 F. Fasilitas Sekolah ................................................................................. 56 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 58 A. Diskripsi Data ..................................................................................... 58 B. Pengujian Persyaratan Analisa Data ................................................... 61 C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................ 64 D. Pembahasan ......................................................................................... 67 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 72 A. Kesimpulan ......................................................................................... 72 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 74 C. Saran-saran .......................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 77 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................. 79 Lampiran 2 Distribusi Frekuensi dan PAP II .............................................. 87 Lampiran 3 Data Induk ............................................................................. 103 Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas…………………………………… 112 Lampiran 5 Normalitas dan Lineoritas…………………………………… 114 Lampiran 6 Tabel Statistik……………………………………………….. 125 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner………………………………………. 36 Tabel 2 Penilaian status sosial ekonomi orang tua……………….. 58 Tabel 3 Interprestasi penilaian variable prestasi belajar…………. 59 Tabel 4 Penilaian motivasi belajar………………………………. 60 Tabel 5 Penilaian minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi…. 61 Tabel 6 Hasil pengujian normalitas……………………………… 61 Tabel 7 Hasil pengujian linearitas………………………………. 63 Tabel 8 Hasil korelasi antara variabel bebas dan variabel terkait… 66 Gambar 1 Struktur organisasi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta……. 56 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa karena dengan pendidikan dapat menghasilkan masyarakat yang berkualitas sehingga masyarakat tersebut dapat membawa perubahan dalam pembangunan. Salah satu prioritas pembangunan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan mempunyai tugas memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya berkembang sehat, wajar, optimal dan bersifat adaptif, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan kreatif bisa berkembang dan menemukan artikulasinya dalam wadah pendidikan (Pudjo Suharso, 1993:7). Begitu besar arti pentingnya pendidikan maka pemerintah berusaha menciptakan kesempatan pendidikan bagi seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yaitu setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Dari sini dapat diketahui bahwa pemerintah sangatlah memperhatikan dunia pendidikan. Tingkat pendidikan yang ada dalam keluarga khususnya orang tua siswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap pendidikan. Biasanya orang yang berpendidikan rendah akan sempit cakrawalanya terhadap pendidikan. Hal ini merupakan dampak dari manusia yang berpendidikan akan membawa perubahan pada pola hidupnya. 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Suatu pendidikan dikatakan tinggi mutunya apabila kemampuan, pengetahuan dan sikap lulusannya berguna bagi perkembangan selanjutnya baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunia kerja. Bagi seorang siswa lulusan SMA diharapkan pada pilihan yang sama-sama sulit yaitu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi harus dapat melihat faktor ekonomi yaitu kemampuan orang tua dalam membiayai, karena pada umumnya biaya pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua. Penentuan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta merupakan wujud dari minat atau keinginan siswa untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Penentuan pilihan siswa juga mengaktualisasikan diri sehingga muncul minat dan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa. Disamping itu bagi siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi harus mampu bersaing dengan siswa lain yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk dapat bersaing dia harus mempunyai prestasi yang baik. Tetapi dalam kenyataannya banyak ditemui seorang lulusan SMA yang prestasi belajarnya baik tidak dapat melanjutkan pendididikan ke perguruan tinggi karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan atau dari keluarga yang cukup mampu dia tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena prestasinya yang tidak memungkinkan. Pada akhirnya ketika siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah lanjutannya mereka harus mempertimbangkan beberapa hal (Winkel, 1984:81): 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial. 2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga. Dipilihnya status sosial ekonomi orang tua ,didasarkan pada pertimbangan bahwa faktor dari luar individu yang dominan berpengaruh terhadap seorang anak adalah orang tua. Adanya perbedaan status sosial ekonomi orang tua diperkirakan akan menimbulkan perbedaan pula dalam pola kepribadian seorang anak, sehingga munculnya minat pada seorang anak dalam menentukan pendidikan lanjutannya akan dipengaruhi pula oleh keadaan sosial ekonomi orang tua. Dipilihnya prestasi belajar siswa, didasarkan pertimbangan bahwa prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagi alat seleksi dalam penerimaan mahasiswa baru, sehingga prestasi belajar siswa diperkirakan akan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa dalam menentukan pendidikan lanjutannya. Dan dipilihnya motivasi belajar siswa, didasarkan pada pertimbangan bahwa motivasi belajar siswa dapat memberikan suatu dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar lebih baik dan kelak dengan motivasi yang kuat akan menimbulkan minat untuk melanjutkan studi ke pendidikan lanjutannya. 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Batasan Masalah Dari masalah yang terdapat dalam latar belakang masalah diatas maka dapat diketahui banyak faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi maka peneliti membatasi pada status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar siswa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ? 2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ? 3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ? 4. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Untuk mengetahui hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 4. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar, dan motivasi belajar terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Sebagai gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan setelah lulus dari SMA. 2. Bagi SMA Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut siswa. 3. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman serta dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah pada keadaan yang sebenarnya. 4. Bagi Universitas Dapat menjadikan masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya mengenai pendidikan. 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi a. Pengertian Minat Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang, selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran perasaan, harapan, pendirian, rasa takut dan kecenderungan – kecenderungan lain yang menggerakkan individu pada suatu pilihan tertentu (Andi Mappiare, 1982:62). Sedangkan menurut Witherington (diterjemahkan oleh M. Buchori, 1985:62) minat adalah : “Kesadaran seseorang bahwa obyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Dalam hal ini minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi dirinya. Karena itu terlebih dahulu orang tersebut harus mempunyai pengetahuan atau informasi tentang obyek tersebut”. Menurut Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, (1985:68) minat adalah memusatkan kegiatan mental dan perhatian terhadap suatu obyek yang banyak sangkut paut dengan dirinya. Pemusatan perhatian 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini muncul karena obyek tersebut sesuai dengan dirinya. Sedangkan menurut W.S. Winkel dikutip dan diterjemahkan oleh Sri Rumini (1983 : 30), mengemukakan bahwa “minat adalah kecenderungan yang agak menetap sehingga subyek merasa tertarik terhadap bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dibidang itu. Dalam hal ini minat muncul karena ada rasa ketertarikan yang mendorong seseorang untuk berminat terhadap suatu obyek, sehingga dalam dirinya timbul keinginan untuk memiliki obyek tersebut. Untuk dapat mengenal obyek minat diperlukan adanya informasi tentang obyek minat tersebut. Dengan adanya informasi, seseorang dapat mengenal dan memahami bahkan tertarik dan menyenangi informasi tersebut. Dengan kata lain, informasai dapat menimbulkan dan meningkatkan minat seseorang terhadap isi informasi tersebut. Makin banyak dan terincinya informasi terhadap obyek minat yang diterima seseorang, makin besar minat orang tersebut terhadap isi informasi yang diterimanya. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa informasi terhadap perguruan tinggi dapat menimbulkan dan meningkatkan minat siswa tersebut, untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat Minat pada seseorang tidak terjadi secara tiba–tiba melainkan melalui proses. Anak memiliki minat dan pembawaannya yang 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemudian memperoleh perhatian dan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga minat itu akan timbul dan berkembang. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Crow and Crow yang diterjemahkan oleh Rachman Abror (1984:159), yang mengemukakan bahwa faktor –faktor yang mempengaruhi dan mendasari timbulnya minat meliputi : a. Minat dari dalam, yaitu yang berasal dari dalam diri individu yang mendorong pemusatan perhatian dan keterlibatan mental secara aktif. b. Faktor motif sosial, yaitu merupakan faktor yang membangkitkan minat pada hal-hal tertentu yang ada hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan sosial bagi dirinya, misalnya pendidikan yang lebih tinggi. c. Faktor emosional, merupakan faktor perasaan yang erat kaitannya dengan minat seseorang terhadap suatu obyek. Aktivitas yang memberikan keberhasilan dan kesuksesan akan menimbulkan minatnya. Kegagalan seseorang dapat menurunkan minatnya pada bidang yang bersangkutan. Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap obyek tertentu disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek itu (Bimo Walgito, 1977:38). 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siti Rahayu Haditono (1993 : 3) mengemukakan dua faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik yaitu : 1) Faktor dari dalam yaitu sifat pembawaan 2) Faktor dari luar diantarnya adalah Keluarga, Sekolah dan Masyarakat atau Lingkungan. Menurut Giatama (1990 : 6) minat dapat digolongkan menjadi dua: 1) Minat secara Intrinsik Minat secara Intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensia. 2) Minat secara Ekstrinsik Minat secara Ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik meliputi : a) Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik b) Faktor motif sosial yang berasal dari keluarga peserta didik c) Faktor motif dari sekolah d) Faktor motif dari masyarakat 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e) Faktor emosi c. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Perguruan tinggi merupakan pendidikan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi berarti merasa tertarik terhadap salah satu jenis perguruan tinggi disertai dengan usaha untuk mencapainya. Hal ini dikemukakan oleh Pasaribu (1983:75) yaitu “hasil pendidikan akan dapat berhasil apabila didasari minat, keinginan dari tujuan dalam mengikuti kegiatan belajar tersebut “. Usaha untuk melakukan kegiatan dipacu dengan adanya motivasi belajar sehingga mampu bersaing dengan siswa yang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus SMA dan keinginan itu disertai dengan usaha yang keras untuk mencapainya dan juga disertai dengan tindakan yang nyata yaitu memacu motivasi belajar. 2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia (Astrid Susanto, 1977:81). Pendapat lain mengatakan status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, sedangkan status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan sosial ekonomi seseorang 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam masyarakatnya yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang (Mayor Polak, 1946:367). Adanya perbedaan kedudukan ini menyebabkan sistem tingkatan sosial atau Sosial Stratification, yaitu perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Tiap-tiap orang akan mempunyai unsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi. Sejumlah unsur-unsur yang dimiliki baik secara kuantitas maupun kualitas akan menunjukkan tinggi rendahnya status sosial ekonomi yang dimilikinya. Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, misalnya dalam memperoleh kesempatan dalam menjalani pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan. Adapun unsurunsur yang terkandung dalam konsep status sosial ekonomi adalah sebagai berikut : a. Tingkat Pendidikan Orang Tua 1) Pengertian Pendidikan Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Antara mendidik dan pendidikan keduanya saling berkaitan. Dilihat dari makna bahasanya, mendidik merupakan kata kerja sedangkan pendidikan merupakan kata benda. Istilah mendidik merupakan suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan atau kegiatan mendidik ini melibatkan pendidik satu pihak serta pihak yang dididik dipihak yang lain. 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk lebih muda menguatkan pendapat tersebut akan penulis ungkapkan beberapa pendapat tentang pendidikan. RBS. Fudyartanto (1977:23) mengatakan bahwa “Pendidikan merupakan proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental.” Sedangkan Soerjono Soekanto (1984:21) mengatakan bahwa “Pendidikan memberikan suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah.” Pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja, melainkan juga bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan berkembang, baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan menurut Driyarkara (Driyarkara Tentang Pendidikan : 1980) mengatakan bahwa “Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda”. 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan seharihari lazim disebut Bapak Ibu. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua maksudnya tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Adapun pengertian pendidikan formal yaitu pendidikan yang bentuknya telah berstruktur hirarkis, bertingkat-tingkat secara kronologis dalam pendidikan. Ia berbentuk Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Pendidikan Tinggi (Supeno, 1976 : 17). Menurut Ekram Prawirosaputro (1990:12) berkaitan dengan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal maka sikap atau kepribadian yang terbentuk pada lulusan setiap jenjang pendidikan berbeda-beda pula , yaitu : a) Lulusan SD, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah statis, monolitis dan cenderung dogmatis. b) Lulusan SLTP, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah sedikit mempunyai inisiatif, kritis tetapi skeptis dan birokratis. c) Lulusan SMA, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah rasional, memiliki inisiatif dan cenderung otonom. d) Lulusan Perguruan tinggi, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terhadap kritikan, kosmopolis, tidak fanatik dan cenderung bersifat demokratis. 13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan orang tua disini adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan yang dicapai akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang yaitu dalam hal-hal penguasaan pengetahuan, pekerjaan, kekayaan dan status sosial dalam masyarakat (Napitupulu, 1969 : 61). Kemampuan orang tua menyelesaikan jenjang pendidikan yang tinggi akan menjadi pemicu semangat bagi anak untuk mencapai hal yang serupa. Orang tua yang berpendidikan tinggi relativ akan memiliki sikap positif terhadap dunia pendidikan, sehingga memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi kesulitan belajar anak serta selalu menyadarkan anak untuk rajin belajar dan menanamkan pengertian bahwa belajar itu penting bagi si anak kelak. b. Tingkat Pendapatan Orang Tua 1) Pengertian Pendapatan Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diperoleh responden (dalam hal ini adalah orang tua siswa) beserta anggota keluarganya yang bersumber dari sektor formal dan sektor informal yang diukur dengan rupiah. Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh melalui pekerjaan dari sektor formal sedangkan pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melalui pekerjaan dari sektor informal. (Mulyanto S dan Hans Ever, 1982 : 92). Penghasilan dalam jumlah yang besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan. Sebaliknya penghasilan dalam jumlah kecil akan mengakibatkan keluarga dalam kekurangan, sehingga dapat dikatakan rendah status sosial ekonominya. Pemenuhan kebutuhan sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak. Sedangkan pada saat ini pendapatan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam-macam kebutuhan akan pendidikan. Dengan demikian yang dimaksud dengan pendapatan orang tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok yang merupakan gaji pokok atau upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan uang. 2) Bentuk Pendapatan 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Biro Pusat Statistik Pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk : (Mulyanto S dan Hans Dieter Ever, 1982 :92) : - Pendapatan berupa uang - Pendapatan berupa barang - Lain – lain penerimaan uang dan barang Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang, hasil investasi serta keuntungan sosial. Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang-barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang. Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang. c. Jenis Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi berbagai jenis antara lain : buruh, petani, pedagang, pegawai swasta, pegawai negeri, dan sebagainya (Spillane dan Tudiati, 1983 :105). Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian yang dilakukan orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang aktivitas tersebut menyita begitu banyak waktu. Pekerjaan dibedakan menjadi beberapa jenis (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal :12). 1) Pekerjaan Pokok Pekerjaan Pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber dari penghasilan, yang digunakn untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. J.James Spillane, SJ membuat tabel tentang jenis pekerjaan dan sekitar 25 pekerjaan (James Spillane dan Ninik Yudianti, 1983 :105). Jenis pekerjaan tersebut di kelompokkan sebagai berikut: 17 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Petani/Buruh 2) Pedagang/Wiraswasta 3) Pegawai Swasta 4) Pegawai Negeri 2) Pekerjaan Sampingan Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. d. Fasilitas yang dimiliki Orang tua Fasilitas yang dimiliki oleh orang tua disini adalah sarana atau kemudahan yang diberikan oleh orang tua dengan maksud ditentukan oleh ada tidaknya atau banyak sedikitnya fasilitas khusus benda dan barang berharga lainnya yang dimiliki oleh orangtua. Dengan adanya fasilitas yang memadai dapat digunakan sebagai sarana penunjang kelancaran studi anak. 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah masalah setiap orang, karena itu dapat dipastikan bahwa setiap orang memerlukan kegiatan belajar di dalam hidupnya, hanya saja orang tidak menyadari tentang hal tersebut. 18 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Belajar dilakukan orang dimana saja dan kapan saja, sebab belajar berkaitan dengan upaya individu untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Definisi belajar menurut Withaker yang dikutip oleh Sumanto (1984:98) adalah suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan melalui latihan atau pengalaman. Gagne juga menyatakan bahwa belajar terjadi sebagai akibat interaksi belajar dengan lingkungannya dan belajar terjadi jika performance pelajaran telah berubah (Sumanto 1984 : 99). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh W.S. Winkel, (1989:36) yang mengartikan “belajar terjadi sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai serta sikap” . Dengan belajar, manusia melakukan perubahan perubahan kualitatif sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil belajar. Seseorang dikatakan belajar jika telah terjadi perubahan. Menurut Sumadi Suryabrata bahwa (1987:5) “Seseorang telah belajar kalau padanya terjadi perubahan tertentu, perubahan dari hasil belajar diperoleh karena individu yang bersangkutan berubah” . Lebih lanjut Sumadi Suryabrata (1987:249) mengidentifikasikan kegiatan yang disebut sebagai belajar sebagai berikut : 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (dalam arti behavioral changes), baik aktual maupun potensial. 2) Perubahan ini pada pokoknya adalah terdapat perubahan pada diri individu yang belaku pada waktu yang relativ lama. 3) Perubahan itu terjadi karena usaha b. Prestasi Belajar Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti suatu hasil yang telah dicapai (Purwodarminto,W.JS, 1976 :768). Woodworth dan Marquis (1957:58) mendefinisikan prestasi sebagai berikut “Achievement is actual ability and can be measured directly by the use of test”. Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes. Karena dapat diukur, maka bersifat sementara dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada. Sedangkan W.S. Winkel (yang diterjemahkan oleh Sri Rimini) mengemukakan bahwa “Prestasi itu bukti usaha yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes”. Prestasi belajar yang diperoleh merupakan suatu hasil dari perubahan karena belajar. Menurut Winarno Surakhmad (1990:700) di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian prestasi belajar adalah : “Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru” . Manfaat yang diambil dari tes akan dapat diketahui tentang kesulitan, kekurangan dan kelebihan subyek didik, mendapatkan umpan balik dari kegiatan belajar mengajar dan mengambil keputusan apakah subyek didik memenuhi kriteria atau belum. Hasil dari evaluasi belajar yang berupa prestasi belajar siswa tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai. Nilai yang diperoleh dari guru merupakan hasil pengeluaran atau output. Berdasarkan berbagai batasan di atas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar. 4. Motivasi Belajar Motivasi dapat dikatakan timbul dari kata motif. Abdul Rahman Abror (1993 : 114) mengemukakan tentang motif. Motif (motive) berasal dari kata bahasa latin “movere” yang kemudian menjadi “motion” yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorong,daya gerak,atau penyebab seseorang untuk melaksanakan kegiatan dengan tujuan tertentu. Menurut MC. Donald (1986:73) mengemukakan bahwa “ motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tujuan”. Sedangkan W.S.Winkel (1987 :93) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Motivasi belajar seorang siswa untuk mempelajari tentang sesuatu kegiatan mata pelajaran mempunyai fungsi terhadap belajar siswa itu sendiri. Ahmadi (1995 : 11) mengemukakan tentang fungsi motivasi belajar . Fungsi motivasi belajar adalah : a. Memberi semangat dan mengefektifkan peserta didik pada tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar. b. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Dalam melakukan kegiatan belajar setiap individu harus mempunyai motivasi seperti kutipan Nasution bahwa “motivation is an essential condition of learning”. (Nasution, 1995 : 76). Ahli lain mengatakan bahwa “siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar” (Sardiman,2001 : 73) Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. “Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.” (Sardiman 1992 :84). Dalam kegiatan belajar motivasi dapat berfungsi sebagai (Sugeng Paranto,1981:7-8): 22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar. 2) Menggiatkan semangat belajar siswa. 3) Menimbulkan atau menggugah minat siswa untuk mau belajar. 4) Memikat perhatian siswa pada kegiatan belajar. 5) Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya. Dari pengertian–pengertian motivasi belajar tersebut dapat diambil kesimpulan tentang motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan-dorongan yang timbul dari dalam individu secara psikis yang efektif dengan sengaja maupun tidak, yang timbul oleh keinginankeinginan untuk mengetahui sesuatu dalam belajar. Dorongan tersebut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu sendiri untuk mencapai tujuan. B. Kerangka Teori 1. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Status Sosial Ekonomi Orang tua menunjukkan ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki orang tua. Setiap siswa mempunyai orang tua yang status sosial ekonomi orang tuanya berbeda. 23 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Baik status sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari aspek tingkat pendapatan orang tua, jenis pekerjaan, maupun penghasilan yang diperoleh oleh orang tua mereka. Keadaan sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan sekolahnya. Hal ini akan tampak apabila siswa tamat dari SMA, mereka dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun mereka yang kurang mampu hanya menyekolahkan anaknya sampai SMA saja, adapula yang hanya sampai SMP saja kemudian segera mencari pekerjaan (Soejono Soekanto,190:63). Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan mencerminkan cakrawala pengetahuan yang diperolehnya, yang pada gilirannya akan menentukan kemampuannya dalam mendidik anaknya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang tinggi pula, sehingga dengan jenis pekerjaan yang tinggi maka penghasilan yang diperoleh juga tinggi. Hal ini juga akan memberikan pengaruh terhadap munculnya minat siswa untuk melanjutkan sekolah. Status sosial ekonomi orang tua dapat berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan asumsi bahwa siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi akan cenderung untuk melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh karena siswa tak perlu lagi memikirkan biaya-biaya sekolah. Sebaliknya bagi siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah, minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga rendah.. Siswa yang 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI status sosial ekonomi orang tuanya rendah cenderung akan langsung bekerja setelah tamat dari sekolahnya. 2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilainilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai raportnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya.Menurut Rostiyah N.K. (1982:154) siswa yang berprestasi rendah salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Dalam kaitannya prestasi belajar digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Diduga prestasi belajar akan berpengaruh terhadap munculnya minat siswa dalam menentukan pendidikan selanjutnya. Pada kenyataannya banyak siswa dari SMA yang mempunyai minat pendidikan di SMA melanjutkan pendidikannya. Dalam menjalani hanya sedikit siswa yang tidak berharap untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka sebagian besar menaruh harapan untuk dapat kuliah, tetapi minat itu biasanya terhambat karena biaya yang kurang bisa orang tua mereka penuhi. Terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun demikian banyak anak yang mempunyai prestasi baik tapi berasal dari keluarga yang tidak mampu, mereka tetap ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Mereka tidak peduli darimana mereka harus mendapatkan biaya untuk sekolahnya. 25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hal ini mereka lakukan karena merasa mampu untuk belajar di perguruan tinggi. 3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktorfaktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal pertumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar (Mc Donald dalam Sardiman, 1986 :75) Dalam belajar seseorang sangat membutuhkan dorongan atau motivasi. Dorongan tersebut untuk melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu sendiri untuk mencapai tujuannya. Dalam membahas masalah minat tidak lepas dari masalah motivasi, karena minat merupakan salah satu bentuk motivasi yang berasal dari dalam individu yang mendorong timbulnya berbagai aktivitas dalam pengajaran dan dalam memecahkan suatu masalah. Berdasarkan uraian diatas dapat diduga ada hubungan yang positif antara motivasi siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar dan Motivasi belajar Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Siswa dari latar belakang keluarga yang memiliki tingkat pendapatan tinggi akan cenderung memiliki prestasi yang tinggi pula. Hal ini karena didukung oleh motivasi, fasilitas, dan perhatian yang diberikan orang tuanya. Bagi mereka yang berasal dari keluarga yang mampu ekonominya, akan lebih berprestasi bila dibandingkan dengan mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu ekonominya. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan fasilitas yang dimiliki dan perbedaan keadaan ekonomi dari orang tuanya. Sehingga hal ini juga akan berpengaruh pada minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dari pemikiran di atas dapat diduga bahwa ada hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. C. Hipotesis 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, presatasi belajar dan motivasi belajar terhadap siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan meliputi sebagai berikut : 1. Deskriptif Penelitian Deskriptif yaitu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga bersifat mengungkapkan fakta (APTIK, 1990 : 9). 2. Studi Kasus Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan terinci tentang seseorang atau suatu unit tertentu dalam kurun waktu tertentu. Atau dengan kata lain studi kasus adalah penelitian terhadap obyek tertentu, kemudian data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan diambil dan hanya berlaku pada obyek yang diteliti. 3. Studi Ex Post Facto Studi Ex Post Facto adalah suatu metode pengumpulan data setelah kejadian yang dipersoalkan berlangsung dan data yang diperoleh tidak dapat dimanipulasi (Departemen P & K, 1985 : 14). 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di “SMA PANGUDI LUHUR, jalan Senopati No. 18 Yogyakarta”. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2006 C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas : 1) Status Sosial Ekonomi Orang tua 2) Prestasi Belajar 3) Motivasi Belajar b. Variabel Terikat : Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. 2. Pengukuran Variabel a. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat yang meliputi unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang (Mayor Polak 1996 : 307). Dalam hal ini status sosial ekonomi orang tua dapat dilihat dari : 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat Pendidikan Orang tua adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut (Yuniarti, 2002:19): Tingkat pendidikan Skor tertinggi Ayah atau Ibu SD 1 SMP 2 SMA/sederajat 3 Diploma/Sarjana 4 2) Tingkat Pendapatan Orang Tua a) Pendapatan Orang Tua adalah keseluruhan penerimaan orang tua dari pekerjaan pokok atau upah tetap yang diterima setiap bulan serta penerimaan dari pekerjaan tambahan atau sampingan serta penerimaan lain yang dinilai dengan uang. No. Tingkat pendapatan Skor 1 < Rp. 500.000,- 1 2 Rp.500.000 – Rp.999.999 2 3 Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 3 4 > Rp. 1.500.000 4 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3) Jenis Pekerjaan Orang Tua Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok yang ditekuni orang tua setiap harinya. Jenis pekerjaan tersebut di kelompokkan dan diberi skor sebagai berikut : No. Jenis Pekerjaan Skor 1 Petani//Buruh 1 2 Pedagang/Wiraswasta 2 3 Pegawai Swasta 3 4 Pegawai Negeri 4 4) Fasilitas yang dimiliki Orang tua Fasilitas yang dimiliki oleh orang tua disini adalah sarana atau kemudahan yang diberikan oleh orang tua dengan maksud ditentukan oleh ada tidaknya atau banyak sedikitnya fasilitas khusus benda dan barang berharga lainnya yang dimiliki oleh orang tua. Misalnya kendaraan, rumah, listrik, alat komunikasi dan lain-lain. b. Prestasi Belajar Prestasi belajar menunjukkan hasil setelah proses belajar yang merespons tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai siswa. Pengukuran prestasi belajar yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang dicapai pada semester I. 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Motivasi Belajar Motivasi Belajar merupakan dorongan –dorongan yang timbul dari dalam individu secara psikis yang efektif dengan sengaja maupun tidak, yang timbul oleh keinginan-keinginan untuk mengetahui sesuatu dalam belajar. d. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat SMA. Untuk mengukur minat melanjutkan ke perguruan tinggi cara yang digunakan penulis adalah kuisioner tipe pilihan dengan 4 alternatif jawaban. Adapun pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut: 1) Jawaban a diberi skor 1 2) Jawaban b diberi skor 2 3) Jawaban c diberi skor 3 4) Jawaban d diberi skor 4 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian yaitu kumpulan yang lengkap dari sejumlah elemen yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. 33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang terdiri dari III IPS1, III IPS2, III IPS3 yang berjumlah 117 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Departemen P&K, 1985:4). Sampelnya adalah siswa-siswi kelas III Jurusan IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu kelas III IPS1, III IPS2, dan III IPS3. Teknik pengambilan sampel adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan teknik proporsional sampling atau sampel sederhana dengan melakukan lotre atau undian terhadap semua populasi. Metode ini digunakan untuk memberikan hak yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan sebagai berikut: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar tentu saja jika sampelnya lebih besar, hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini, besarnya sampel yang akan diambil siswa – siswi kelas III IPS SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang terdiri dari III IPS1, III IPS2, III IPS3 sebanyak 75 orang. Dengan perhitungan sebagai berikut : Kelas III IPS1 = 38/117 x75 = 24,35 dibulatkan 24 Kelas III IPS2 = 39/117 x 75 = 25 25 Kelas III IPS3 = 40/117 x75 = 25,64 dibulatkan 26 75 orang E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner Kuisioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Teknik pengumpulan data kuesioner digunakan untuk memperoleh data primer, meliputi status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kuesioner ini dibagikan kepada siswa – siswi kelas III SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. 35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Indikator Minat siswa melanjutkan a. Faktor yang berasal dalam diri studi ke Perguruan Tinggi No. Butir No Butir Positif Negatif 1,2,3,4 Jumlah 7 9,5,12 peserta didik 6,7,8,10 4 12,13,14 3 11,7 2 e. Faktor motif dari sekolah 15 1 Status Sosial ekonomi a. Tingkat pekerjaan orang tua 1,2 2 orang tua b. Tingkat pendapatan orang tua 3,4 2 c. Jenis pendidikan orang tua 5,6 2 7,8,9,10, 14 b. Faktor motif sosial yang berasal dari keluarga peserta didik c. Faktor motif dari masyarakat d. Faktor emosi d. Fasilitas yang dimiliki orang 11,12,13 tua 14,15,16 17,18,19, 20 Motivasi belajar siswa 1,2,3 3 4,5,6,7,8,9 6 13,14,15 3 meningkatkan 16,19 2 meningkatkan 10,11 2 1 1 a. Kemauan belajar b. Hasrat untuk berprestasi c. Usaha untuk menghindari kegagalan d. Hasrat untuk kualitas belajar e. Hasrat untuk prestasi Prestasi belajar siswa a. Hasil prestasi yang diperoleh 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Wawancara Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang berupa tanya jawab langsung dengan guru dan karyawan maupun siswa untuk memperoleh data sekunder. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada di SMA Pangudi Luhur untuk memperoleh data prestasi belajar siswa kelas III dan data tentang keadaan sekolah, misalnya jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki sekolah. F. Pengujian Instrumen Penelitian Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuisioner yang dibuat sudah sahih atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur kesahihan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas. 1 . Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan atau kevaliditan suatu instrumen. Tingkat kesahihan suatu instrumen dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson (Arikunto, 1996:138) sebagai berikut : Rxy = N ∑ xy − (∑ x )(∑ y ) {N ∑ x 2 }{ − (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y ) 2 37 2 } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : x = nilai jawaban masing-masing nomor dari responden y = total butir dari jawaban responden Untuk mengetahui koefisien korelasi perlu diuji signifikansinya dengan membandingkan nilai koefisien korelasi pada taraf signifikan 5 % apabila rhit > rtab maka pengukuran tersebut valid karena menyatakan adanya korelasi antara kedua variabel dan jika rhit< rtab maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan berhubungan erat dengan taraf kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap mantap serta stabil (Suharsimi Arikunto, 1998 : 81). Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien reliabilitas alpha cronbach (Suharsimi Arikunto, 1998 : 193) dengan rumus sebagai berikut : 2 ⎡ k ⎤ ⎡ ∑ αb ⎤ 1 − Rtt = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ αt 2 ⎦⎥ ⎣ k − 1⎦ ⎣⎢ Keterangan : rtt = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Σαb2 = jumlah varian soal αt2 = varian soal 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah rtt diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 %. Instrumen dikatakan andal jika rtt lebih besar dari r tabel. G. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi sederhana. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang diharapkan, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas sebagai persyaratan untuk dilakukan analisis data. 1.Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Ababila data yang diperoleh berdistribusi normal maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilaksanakan. Uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov - Smirnov. D = maksimum | Fo(x)- Sn(X) | Keterangan : D = Deviasi maksimum Fo =Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn(X) = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi 39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Uji Linearitas Uji Linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel bebas yang dijadikan predictor memenuhi asumsi linearitas atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk menghitung linearitas dilakukan dengan menggunakan rumus F tuna cocok sebagai berikut (Sudjana, 1989 :327) F= S 2TC Se 2 Dimana : S2TC = JK (TC ) k −2 Se2 = JK ( E ) n−k Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k2) dan dk penyebut = (n-k). Kriteria pengujian linearitas yaitu jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel pada taraf signifikan 5 %, maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat linear. Tetapi jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 5 % maka hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat bersifat tidak linear. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Teknik Korelasi Product Moment 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan analisis koefisien korelasi product moment dari Pearson (Sutrisno Hadi, 2001: 294) sebagai berikut: ( x )( y ) ∑ x y − ∑ N∑ ⎡ ( x ) ⎤⎥ ⎡⎢ y (∑ y ) ⎤⎥ ⎢∑ x − ∑ ∑ N ⎥⎢ N ⎥ ⎢ 1 rx1y = 1 2 2 1 ⎣ Keterangan : 2 1 2 ⎦⎣ ⎦ rx1y = koefisien korelasi antara x1 dan y x1 = status sosial ekonomi orang tua y = minat melanjutkan ke perguruan tinggi Dari hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bila: r = 0, berarti tidak ada korelasi atau korelasinya sangat lemah r = +1, atau mendekati satu, maka korelasi antara dua variabel searah r = -1, atau mendekati -1, maka korelasi antara dua variabel berlawanan arah. Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan antara X dan Y digunakan kriteria sebagai berikut: Besarnya antara ± 0,800 s/d ± 1000 = sangat besar ± 0,600 s/d ± 0,799 = tinggi ± 0,400 s/d ± 0,599 = cukup ± 0,200 s/d ± 0,399 = rendah ± 0,000 s/d ± 0,2 = sangat rendah 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sedangkan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi rxy digunakan t-test dengan tingkat signifikansi 5 %. Harga t-test dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : t= r n−2 1− r2 Ho diterima bila thitung < ttabel Ha diterma bila thitung > ttabel b. Teknik analisis korelasi ganda Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat yaitu hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, digunakan rumus korelasi ganda (Suharsimi Arikunto, 1998 : 486). Ry(12) = a1 ∑ x1 y + a2 ∑ x2 y ∑y 2 Keterangan : Ry(1,2) = koefisien antara variabel x1, x2 dan Y a1 = koefisien prediktor x1 a2 = koefisien prediktor x2 Σx1Y = korelasi antara x1 dengan Y Σx2Y = korelasi antara x2 dengan Y Untuk megetahui sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan rumus determinasi berbentuk Ry(1,2)2 = R2. sedangkan Ftes yang digunakan 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk menguji signifikansi antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat adalah : F= R2 / k 1 − R 2 / (n − k − 1) ( ) Keterangan : F = F (statistik) n = banyaknya responden R = koefisien determinan korelasi ganda k = banyaknya variabel bebas harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel db (derajat kebebasan) : {k : (n-k-1)} pada taraf signifikansi 5 %. Kriteria : jika Fhitung > Ftabel maka harga Ry(1,2) signifikan dan berarti ada korelasi antara variabel bebas secara keseluruhan dengan variabel terikat. 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Sejarah Singkat SMA Pangudi Luhur 1. Sejarah Sekolah Pada mulanya SMA Pangudi Luhur, dikenal dengan nama Sekolah Guru Agama Katolik (SGAK), yang didirikan pada bulan April 1942. Sekolah tersebut pada awalnya dikelola oleh Pater-Pater Yesuit dan pada tanggal 1 Agustus 1952 diserahkan kepada Bruder-Bruder FIC (Fractum Immaculatum Conceptionis), yang pusatnya di Jl. Dr. Sutomo 4 Semarang. Proses belajar mengajar awal mulanya di gedung yang kini digunakan SD Pangudi Luhur demi pertumbuhan dan perkembangan ketiga-tiganya baik SD, SMP, maupun SGAK/SMA Pangudi Luhur secara keseluruhan. Sedangkan SLTP/SMP-nya menempati gedung dan tempat baru di Jl. Timoho, Baciro Yogyakarta. Secara kronologis perubahan-perubahan yang terjadi sebagai berikut : Tahun 1942 : Sekolah berdiri, nama SGAK (putra) dikelola Pater-Pater Yesuit. Tahun 1952 : SGAK menempati gedung di Jl.P.Senopati 16, dikelola para Bruder FIC (Santa Maria Yang Dikandung Tidak Bernoda). Tahun 1965 : Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara resmi. Tahun 1973 : Mulai kelas I menerima siswa putri, nama menjadi SPG. 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tahun 1983 : Menempati gedung di Jl.P.Senopati 18 sampai saat ini. Tahun 1987 : SPG memperoleh status DISAMAKAN. Tahun 1989 : SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur. Tahun 1992 : SMA Pangudi Luhur St.Yusuf memperoleh status DISAMAKAN dengan SK No.476/C/Kep/1991 (Akreditasi 1). Tahun 1997 : Secara resmi nama SMA menjadi SMU Pangudi Luhur. Tahun 1999 : SMU Pangudi Luhur St.Yusuf memperoleh status DISAMAKAN dengan SK No.237/C/07/Kep/MN/1999 (Akreditasi 1). 2. Pejabat Struktur Organisasi Sekolah SMU Pangudi Luhur. Kepala Sekolah Drs. Br.Herman Yoseph,FIC Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan H.Y.Unggul P.S.Pd Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum A. Mujiyono, S.Pd Wakil Kepala Sekolah urusan Sarana Prasarana Drs. Y.Agus Joko P Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan Masyarakat Dra. Th.Ridha Purwanti Koordinator BP/BK Drs. C. Peniyati Pembinaan OSIS Drs. F.X. Sudarno Ign. Rudi Hartono, S.Pd Penanggung Jawab Perpustakaan Th. Sasi Ambarwati,S.Pd 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Koordinator Tata Usaha A.M. Sri Hartuti 3. Kepala Sekolah Kepala Sekolah yang pernah mengelola sekolah ini adalah sebagai berikut Tahun 1949-1952 : Pater H. Loeff, SY (Pendiri) Tahun 1952-1957 : Br. Joachim, FIC Tahun 1957-1970 : Br. Rodulfus, FIC Tahun 1971-1977 : Br. Yustinus Sukirno,FIC Tahun 1078-1984 : Drs. Bonifasius Sudiyo Dijosusanto Tahun 1984-1985 : Aloysius Djatmiko,BA Tahun 1985-1987 : Br. Drs. Albertus Maria Sutarno,FIC Tahun 1987-1989 : Br. Drs. Yohanes Budi Suyanto,FIC Tahun 1989-1992 : Br. Alfonsus Marsuki,FIC Tahun 1992-1995 : Br.Drs. Stephanus Parno,FIC Tahun 1995-1999 : Drs. H.R. Sumarsono Tahun 1999-2003 : Drs. Sumarinta Stanislaus Tahun 2003-sekarang : Drs. Br. Herman Yoseph,FIC 4. Wewenang dan Tugas a) Kepala Sekolah Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur yang sekarang dibantu oleh 4 wakil kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut: 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Mengatur Proses Belajar Mengajar a. Program tahunan, semesteran, berdasarkan kalender pendidikan b. Jadwal pelajaran pertahunan, persemesteran, termasuk penetapan jenis mata pelajaran/bidang pengembangan/bidang studi/bidang pengajaran/ketrampilan dan pembagian tugas guru. c. Program satuan pelajaran (teori dan praktek) menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan. d. Pelaksanaan ulangan/test/hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan EBTA e. Penyusunan kelompok murid/siswa berdasarkan penjurusan f. Penyusunan norma penilaian g. Penetapan kenaikan kelas 2) Laporan Kemajuan Hasil Belajar Murid/Siswa 3) Penetapan dalam Peningkatan Proses Belajar Mengajar a. Mengatur administrasi kantor b. Mengatur administrasi murid/siswa c. Mengatur administrasi pegawai d. Mengatur administrasi perlengkapan e. Mengatur administrasi keuangan f. Mengatur administrasi perpustakaan g. Mengatur hubungan dengan masyarakat 47 norma PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b) Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Urusan Penerimaan Siswa Baru (PSB) 2. Urusan Kegiatan Ekstra Kurikuler 3. Urusan Pembinaan OSIS 4. Urusan Tata Tertib Siswa 5. Mengelola pelaksanaan upacara bendera dan upacara hari-hari besar 6. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan 7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah 8. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa 9. Urusan Usaha Kesehatan Sekolah 10. Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala c) Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum Wakil Kepala Sekolah urusan Kurikulum mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun program pengajaran 2) Urusan kegiatan belajar mengajar 48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Membuat/menyusun format kerja : Formulir, blangko, dsb yang diperlukan untuk proses belajar mengajar. b. Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan mengajar dari para pamong. c. Mengusahakan agar proses belajar mengajar tiap hari berjalan lancar. 3) Mengatur pembagian tugas guru 4) Menyusun jadwal pelajaran 5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas 6) Mengkoordinasikan pengumpulan nilai untuk dituangkan pada rapor dan STTB d) Wakil Kepala Sekolah urusan Sarana dan Prasarana Wakil Kepala Sekolah urusan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Urusan Inventarisasi Sarana dan Prasarana a. Menyusun inventarisasi semua fasilitas yang dimiliki sekolah. b. Menginventarisasi barang-barang yang rusak untuk dilaporkan penghapusannya. c. Mencatat dan menempatkan menyusun laporannya. 49 barang-barang baru serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2) Urusan Pendayagunaan Sarana dan Prasarana a. Merencanakan dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada secara maksimal. b. Merencanakan dan melaksanakan perbaikan fasilitas agar dapat didayagunakan secara maksimal. 3) Urusan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana a. Mengatur/merapikan, merawat semua fasilitas agar rapi, bersih dan siap pakai. b. Mengkoordinasikan wali kelas untuk merawat, merapikan dan menjaga fasilitas siswa. c. Mengkoordinasikan para karyawan untuk merawat, merapikan, menjaga kebersihan fasilitas sekolah. 4) Urusan Perpustakaan a. Mengkoordinasikan semua petugas perpustakaan b. Mengadakan inventarisasi terhadap perangkat yang ada c. Mengatur semua perangkat yang ada d. Melaporkan semua sarana dan prasarana yang hilang/rusak e. Merencanakan pengadaan buku yang dibutuhkan f. Melayani peminjaman g. Menentukan syarat peminjaman dan pengembalian h. Mengatur buku-buku yang tidak terpakai/penghapusan buku i. Bertanggung jawab terhadap kegiatan kepustakaan j. Menciptakan suasana yang baik bagi peminjam 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI k. Bertanggung jawab terhadap keutuhan buku yang ada l. Melakukan kegiatan yang relevan dengan bidangnya 5) Urusan Laboratorium Komputer dan Mengetik, Laboratorium Bahasa, Fisika, Kimia,Biologi a. Mengadakan inventarisasi terhadap semua alat yang ada b. Mengatur semua perangkat yang ada c. Melaporkan semua sarana yang hilang/rusak d. Mengadakan kegiatan seperti pemeliharaan, pengamanan, penghapusan serta menjaga kebersihan ruangan. e. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan bidangnya. e) Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan Masyarakat Wakil Kepala Sekolah urusan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan : 1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan masyarakat,orangtua/wali siswa. 2) Urusan guru piket a. Menyusun jadwal piket guru b. Mengkoordinasikan guru piket untuk selalu mengisi buku piket. 3) Membina hubungan antar sekolah dengan POMG Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya. 4) Membimbing para siswa dalam kegiatan sosial 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Memberi pengarahan kepada para siswa untuk melaksanakan kegiatan sosial pada hari besar nasional dan hari besar agama. b. Mengkoordinasi pengumpulan dan penyerahan dana sosial kepada yang berhak menerima. 5) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. f) Guru Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru : 1. Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar mengajar caturwulan/tahunan) 2. Membuat satuan pelajaran 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar 4. Melaksanakan kegiatan penilaian 5. Mengisi daftar nilai siswa 6. Melaksanakan analisa hasil belajar siswa 7. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 8. Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses belajar mengajar 9. Membuka alat pelajaran/alat peraga 10. Menciptakan karya seni 11. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum 52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah 13. Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya 14. Membuat lembar kerja siswa B. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1. Visi SMA Pangudi Luhur SMA Pangudi Luhur merupakan tempat mewujudkan komunitas iman dengan cara menempatkan Yesus Kristus Sang Guru Sejati sebagai pusat hidup dalam upaya membangun persaudaraan sejati serta menanggung karya bersama dalam upaya pendampingan kaum muda menuju pribadi dewasa, beriman, berpengalaman, terampil, bermartabat, berbudi pekerti luhur dan terbuka menghadapi tantangan zaman. 2. Misi SMA Pangudi Luhur Membantu, mendampingi siswa menemukan potensi yang dimiliki untuk dikembangkan secara optimal serta melatih siswa mandiri, bertanggung jawab, bermartabat dan berbudi pekerti luhur, menghargai, menghormati sesamanya dan menerima diri sebagai pribadi yang unik sehingga menjadi pribadi dewasa. 53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 1. SMA Pangudi Luhur memiliki jumlah guru sebanyak 29 orang yang terdiri dari 21 orang guru dari yayasan, 1 orang guru dari DPK, 2 orang guru dalam masa orientasi dan 5 orang guru honorer. 2. Karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebanyak 9 orang, terdiri dari 2 orang karyawan Tata Usaha, 2 orang karyawan perpustakaan, 3 orang pembantu pelaksana, 1 orang Laboran dan 1 orang Satpam. D. Siswa- Siswi SMA Pangudi Luhur memiliki 15 ruang kelas dengan 5 ruang kelas untuk kelas I, 5 ruang kelas untuk kelas II, dan 2 ruang kelas untuk kelas III IPA, dan 3 ruang kelas untuk kelas III IPS, sedangkan jumlah siswa pada tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 575 siswa yang terdiri dari. 1. Kelas I : 197 siswa Kelas X.1 sebanyak 40 siswa, 24 putra dan 16 putri Kelas X.2 sebanyak 39 siswa, 24 putra dan 15 putri Kelas X.3 sebanyak 40 siswa, 25 putra dan 15 putri Kelas X.4 sebanyak 38 siswa, 24 putra dan 14 putri Kelas X.5 sebanyak 40 siswa, 26 putra dan 14 putri 2. Kelas II : 194 siswa Kelas XI. IA.1 sebanyak 39 siswa, 21 putra dan 18 putri Kelas XI. IA.2 sebanyak 37 siswa, 20 putra dan 17 putri Kelas XI. IS.1 sebanyak 39 siswa, 25 putra dan 14 putri 54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kelas XI. IS.2 sebanyak 39 siswa, 24 putra dan 15 putri Kelas XI. IS.3 sebanyak 40 siswa, 27 putra dan 13 putri 3. Kelas III : 184 siswa Kelas III. IPA 1 sebanyak 38 siswa, 26 putra dan 12 putri Kelas III IPA 2 sebanyak 35 siswa, 24 putra dan 11 putri Kelas III IPS 1 sebanyak 36 siswa, 22 putra dan 14 putri Kelas III IPS 2 sebanyak 38 siswa, 25 putra dan 13 putri Kelas III IPS 3 sebanyak 37 siswa, 22 putra dan 15 putri E. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Struktur organisasi sekolah sangatlah penting artinya bagi pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, sebab hal ini berhubungan dengan masalah tata kerja personal dari suatu sekolah. Oleh karena itu, struktur organisasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan menengah dengan mengutamakan perluasan pengetahuan serta peningkatan keterampilan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur tampak dalam bagan seperti dibawah ini : 55 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar I. Bagan Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur Yayasan Pangudi Luhur Cab. Yogyakarta Dinas P & K Yogyakarta Kepala Sekolah Tata Usaha Wakil Ka Urusan Kurikulum Wakil Ka Urusan Kesiswaan Wakil Ka Urusan Sarana/prasarana Koordinator BP Wakil Ka Urusan Kesiswaan Guru Siswa F. Fasilitas Sekolah Adapun fasilitas yang mendukung program pendidikan dan latihan di SMA Pangudi Luhur ini adalah sebagai berikut : Ruang tamu Kepala Sekolah 1 buah Ruang Kepala Sekolah 1 buah Ruang Tata Usaha 1 buah Ruang UKS Putra 1 buah Ruang UKS Putri 1 buah 56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ruang Komputer 1 buah Ruang Lab.Bahasa 1 buah Ruang OSIS 1 buah Koperasi 1 buah Ruang Kelas 15 buah Ruang Bimbingan dan Konseling 1 buah Ruang Guru 1 buah Ruang Lab IPA 1 buah WC dan kamar mandi guru 3 buah WC siswa Putra 3 buah WC dan kamar mandi Putri 6 buah Ruang ganti pakaian putrid 1 buah Ruang gamelan/kulintang 1 buah Aula, ruang serba guna 1 buah Gudang Olahraga 1 buah Ruang baca/perpustakaan 1 buah Tempat sepeda/Parkir 2 buah Warung/Kantin 3 buah Ruang Stensil 1 buah Dapur 1 buah Gudang 1 buah 57 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk kegiatan komputer, di SMA Pangudi Luhur memiliki 16 unit dan pemakaiannya diatur sesuai jadwal. Sedangkan mesin ketik yang dimiliki berjumlah 25 buah dan mesin fotokopi ada 1 buah. 58 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan analisis data yang meliputi pengujian kuesioner (validitas dan reliabilitas), pengujian normalitas, pengujian linearitas dan pengujian hipotesis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Sosial Science). A. Deskripsi Data 1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X1) Untuk mengetahui tinggi rendahnya status sosial ekonomi orang tua maka tabel distribusi frekuensi berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II ditentukan sebagai berikut : Tabel 2. Penilaian Status Sosial Ekonomi Orang Tua Perhitungan 1). 20 + 81% (80 – 20) = 68,6 Skor Frekuensi Frekuensi Interpretasi Relatif penilaian 69 – 80 3 4% Sangat Tinggi 60 – 68 24 32% Tinggi 54 – 59 16 21,33% Cukup 48 – 53 20 26,66% Rendah < 48 12 16% Sangat Rendah 75 100% Dibulatkan menjadi 69 2). 20 + 66% (80 – 20) = 59,6 Dibulatkan menjadi 60 3). 20 + 56% (80 – 20) = 53,6 Dibulatkan menjadi 54 4). 20 + 46% (80 – 20) = 47,6 Dibulatkan mejadi 48 Dibawah ...............48 Jumlah 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari hasil analisis perhitungan yang diperoleh bahwa rata – rata (mean) variabel status sosial ekonomi orang tua siswa sebesar 56,8. Berdasarkan kategori penilaian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa kelas III SMA Pangudi Luhur yaitu III IPS 1, III IPS 2, III IPS 3 termasuk dalam kategori sangat tinggi. 2. Variabel Prestasi Belajar (X2) Berdasarkan data induk variabel prestasi belajar ( lih. Lamp 2), diketahui skor tertinggi = 8,0 dan skor terendah = 6,00. Dengan Mean = 6,85 Median = 6,36 Modus = 6,44 dan Standar Deviasi = 0,47. Interpretasi penilaian siswa terhadap variabel prestasi belajar diketahui dari tabel Penilaian Acuan Patokan II (Ign. Masidjo, 1995 : 157) sebagai berikut: Tabel 3. Interpretasi Penilaian Variabel Prestasi Belajar (X2) Skor - skor 8,10 – 10,00 6,60 – 8,09 5,60 – 6,59 4,60 – 5,59 0 - 4,59 Frekuensi 1 51 23 - Interpretasi Penilaian Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata (mean) data prestasi belajar sebesar 6,85 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel prestasi belajar siswa-siswi SMA Pangudi Luhur termasuk kategori tinggi. 3. Variabel Motivasi belajar (X3) Dari data yang diperoleh penelitian variabel motivasi belajar, diketahui skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 45 dengan Mean = 67,97 Median = 60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67,84 Modus= 67 dan Standar deviasinya = 10,14. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap variabel motivasi belajar digunakan Acuan Patokan II sebagai berikut: Tabel 4. Penilaian Motivasi Belajar Perhitungan 19 + 81% (95 – 19) 19 + 66% (95 – 19) 19 + 56% (95 – 19) 19 + 46% (95 – 19) 19 + 45% (95 – 19) Skor-skor 80 – 91 69 – 79 61 – 68 54 – 60 < 53 Frekuensi 10 25 19 11 10 Kategori Penilaian Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Berdasarkan kategori penilaian diatas maka rata-rata (mean) data motivasi belajar sebesar 67,97 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel motivasi belajar siswa-siswi SMA Pangudi Luhur termasuk dalam kategori tinggi. 4. Variabel Minat Siswa ( Y ) Dari data yang diperoleh dalam penelitian minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, skor tertinggi = 59 dan skor terendah = 24 dengan Mean= 45,23 Median= 47,87 Modus= 41,45 dan Standar deviasinya = 7,17. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. Untuk mengetahui kategori penilaian minat siswa digunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut : Tabel 5. Penilaian Minat Siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y) Perhitungan 15 + 81% (60 – 15) Skor - skor 51 – 59 61 Frekuensi 14 Kategori Penilaian Sangat tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 + 66% (60 – 15) 15 + 56% (60 – 15) 15 + 46% (60 – 15) 15 + 45% (60 – 15) 44 – 50 40 – 43 36 – 39 < 35 34 10 10 7 Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Berdasarkan kategori penilaian diatas maka rata-rata (mean) minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 45,23 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi termasuk dalam kategori tinggi. B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus KolmogorovSmirnov, dengan bantuan komputer SPSS (lih.lamp V). Rangkuman dari uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Pengujian Normalitas No. 1 2 3 Variabel Probabilitas Status sosial ekonomi orang tua (X1) 0,484 Prestasi belajar (X2) 0,60 Motivasi belajar (X3) 0,924 Taraf signifikansi Kesimpulan 0,05 Normal 0,05 Normal 0,05 Normal Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel status sosial ekonomi orang tua (X1) diperoleh hasil 0,838 dengan probabilitas (P) 0,484. Karena nilai probabilitas hitung = 0,484 > 0,05 berarti distribusi data variabel status sosial ekonomi orang tua (X1) normal. 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel prestasi belajar (X2) diperoleh hasil 1,323 dengan probabilitas (P) 0,60. Karena nilai probabilitas hitung = 0,60 > 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar (X2) normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel motivasi belajar (X3) diperoleh hasil 0,549 dengan probabilitas (P) 0,924. Karena nilai probabilitas hitung = 0,924 > 0,05 berarti distribusi data variabel motivasi belajar (X3) normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tentang variabel status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar, dan motivasi belajar pada studi kasus siswa siswi kelas III SMA Pangudi Luhur Yogyakarta berdistribusi normal. 2. Uji Linearitas Setelah dilakukan uji asumsi normalitas maka dilanjutkan dengan uji linearitas untuk mengetahui apakah ada hubungan linear atau tidak antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan ini per variabel yaitu variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, variabel prestasi belajar siswa terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan variabel motivasi siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pengujian linearitas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS dan didasarkan pada uji F dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-k-1. Kriteria pengambilan kesimpulan linear, terjadi apabila nilai Fhitung < Ftabel, demikian sebaliknya setelah dilakukan uji linearitas dari masingmasing variabel dapat diperoleh hasil sebagai berikut : 63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 7 Hasil pengujian linearitas No. 1. 2. 3. Variabel Bebas Variabel Terikat Status sosial ekonomi Minat melanjutkan orang tua studi ke perguruan tinggi Prestasi belajar Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi Motivasi belajar Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi df Fhitung Ftabel (28;45) 0,785 1,727 Kesimpulan Linear (13;60) 1,396 1,887 Linear (36;37) 1,564 1,734 linear Dari tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Uji linearitas regresi antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh Fhitung sebesar 0,785 sedangkan Ftabel dengan db pembilang 28 dan penyebut 45. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh F sebesar 1,727. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel ( 0,785 < 1,727). b. Uji linearitas regresi antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh Fhitung sebesar 1,396 sedangkan Ftabel dengan db pembilang13 dan penyebut 60. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh F sebesar 1,887. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel ( 1,396 < 1,887). c. Uji linearitas regresi antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh Fhitung sebesar 1,564 sedangkan Ftabel dengan db pembilang 36 dan penyebut 37. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh F sebesar 1,734. Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa Fhitung < Ftabel ( 1,564 < 1,734). 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar mempunyai hubungan linear dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. C. Pengujian Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi product moment. 1. Pengujian Hipotesis pertama Hasil pengujian nilai koefisien korelasi ( rhitung ) variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,393. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 3,68. Mengingat nilai thitung = 3,68 > t tabel = 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hasil pengujian nilai koefisien korelasi ( rhitung ) variabel prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,443. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan 65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI antara prestasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan cukup. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 4,25. Mengingat nilai thitung = 4,25 > ttabel = 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hasil pengujian nilai koefisien korelasi ( rhitung ) variabel motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,433. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan cukup. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 4,11. Mengingat nilai thitung = 4,11 > ttabel = 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tabel 8. Hasil Korelasi Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Var.bebas Var.terikat N X1 X2 X3 Y Y Y 75 75 75 Harga rhitung 0,393 0,443 0,433 Harga rtabel 0,227 0,227 0,227 66 thitung ttabel kesimpulan 3,68 4,25 4,11 2,645 2,645 2,645 Signifikan Signifikan signifikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pengujian Hipotesis Keempat Rumusan hipotesis keempat (hipotesis alternatif) yaitu terdapat pengaruh positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah menerima hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil analisis data yang menggunakan bantuan program SPSS, maka didapat koefisien regresi variabel status sosial ekonomi orang tua (X1) 0,33644, koefisien prestasi belajar (X2) 5, 03417, koefisien regresi variabel motivasi belajar (X3) 0,24894 dan serta konstanta (a) sebesar -25,277. Dengan demikian diperoleh persamaan regresi (Sugiyono, 217) sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y = -25,277 + 0,33644 X1 + 5,03417 X2 + 0,24894 X3 Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda, diperoleh harga Ry (1,2,3) sebesar 0,67741. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh (R2) adalah 0,45888. Artinya pengaruh variabel status sosial ekonomi orang tua (X1), Variabel prestasi belajar (X2), variabel motivasi belajar (X3) secara bersama – sama terhadap variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y) sebesar 45,88%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi Ry (1,2,3) dan analisis regresi linear ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Adapun harga Fhitung yang diperoleh sebesar 20,070 67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan db pembilang 3 dan db penyebut 71 adalah 2,734. Dengan demikian harga Fhitung > Ftabel ( 20,070 > 2,734 ), pada taraf signifikansi 5% . Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua , prestasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi terkategorikan kuat. D. Pembahasan 1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil pengujian nilai koefisien korelasi (rhitung) variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,393. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan rendah. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 3,68. Mengingat nilai thitung = 3,68 > ttabel = 2,645 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Status sosial ekonomi orang tua menunjukkan ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki orang tua. Setiap siswa mempunyai orang tua yang 68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI status sosial ekonomi orang tuanya berbeda. Baik status sosial ekonomi orang tua yang dilihat dari aspek tingkat pendapatan orang tua, jenis pekerjaan, maupun penghasilan yang diperoleh oleh orang tua mereka. Keadaan sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan sekolahnya. Hal ini akan tampak apabila siswa tamat dari SMA, mereka dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan mencerminkan cakrawala pengetahuan yang diperolehnya, yang pada gilirannya akan menentukan kemampuannya dalam mendidik anaknya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang tinggi pula, sehingga dengan jenis pekerjaan yang tinggi maka penghasilan yang diperoleh juga tinggi. Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap munculnya minat siswa untuk melanjutkan sekolah. 2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Hasil pengujian nilai koefisien korelasi ( rhitung) variabel prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,443. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan cukup. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 4,25. Mengingat nilai thitung = 4,25 > ttabel = 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 69 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai mata pelajaran yamg tercermin dalam rata-rata nilai raportnya. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dapat diraih siswa akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, harapan dan cita-citanya. Dalam kaitannya prestasi belajar digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Diduga prestasi belajar akan berpengaruh terhadap munculnya minat siswa dalam menentukan pendidikan selanjutnya. Pada kenyataannya banyak siswa dari SMA yang mempunyai minat melanjutkan pendidikannya. 3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Hasil pengujian nilai koefisien korelasi (rhitung) variabel motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,433. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan terkategorikan cukup. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5% besarnya nilai thitung = 4,11. Mengingat nilai thitung = 4,11 > ttabel = 2,645, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor – faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam belajar seseorang 70 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sangat membutuhkan dorongan atau motivasi. Dorongan tersebut untuk melaksanakan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dapat menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan itu sendiri untuk mencapai tujuannya.Dalam membahas masalah minat tidak lepas dari masalah motivasi, karena minat merupakan salah satu bentuk motivasi yang berasal dari dalam individu yang mendorong timbulnya berbagai aktivitas dalam pengajaran dan dalam memecahkan suatu masalah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan ada hubungan yang positif antara motivasi siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 4. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang tua, Prestasi Belajar, dan Motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan koefisien regresi variabel status sosial ekonomi orang tua (X1) 0,33644 , koefisien regresi variabel prestasi belajar (X2) 5,03417, koefisien regresi variabel motivasi belajar (X3) 0,24894, dan serta konstanta (a) sebesar – 25,277 dan koefisien korelasi ganda sebesar 0,67741 sedangkan R2 sebesar 0,45888. Untuk variabel status sosial ekonomi orang tua sumbangan relatif sebesar 33,20% dan sumbangan efektif sebesar 15,24%. Untuk variabel prestasi belajar sumbangan relatif sebesar 34,15% dan sumbangan efektif sebesar 15,67%. Dan 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk variabel motivasi belajar sumbangan relatif sebesar 32,65% dan sumbangan efektif sebesar 14,98%. Dengan ditemukannya pengaruh yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, anak pada umumnya akan lebih tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dari pada langsung terjun ke dunia kerja kalau didukung dengan faktor-faktor yang memadai yaitu fasilitas yang mendukung, dorongan dari orang tua dan finansial, motivasi dalam diri dan prestasi belajar yang memuaskan. Siswa dari latar belakang keluarga yang memiliki tingkat pendapatan tinggi akan cenderung memiliki prestasi yang tinggi pula. Hal ini karena didukung oleh motivasi, fasilitas dan perhatian yang diberikan orang tuanya. 72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan rhitung sebesar 0,393 lebih besar dari rtabel sebesar 0,227 dan diuji signifikansi hitung (thitung) sebesar 3,68 yang lebih besar dari uji signifikansi tabel (ttabel ) sebesar 2,645. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua semakin tinggi pula minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya semakin rendah status sosial ekonomi orang tua, semakin rendah pula minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan rhitung sebesar 0,443 lebih besar dari rtabel sebesar 0,227 dan diuji signifikansi 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hitung ( thitung ) sebesar 4,25 yang lebih besar dari uji signifikansi Tabel ( ttabel ) sebesar 2,645. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena semakin tinggi prestasi seorang siswa maka akan semakin tinggi juga minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan diperoleh rhitung sebesar 0,433 lebih besar dari rtabel sebesar 0,227 dan diuji signifikansi hitung ( thitung ) sebesar 4,11 yang lebih besar dari uji signifikansi tabel ( ttabel ) sebesar 2,645. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa merupakan faktor yang sangat mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena semakin tinggi motivasi belajar seorang siswa maka akan semakin tinggi juga minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hal tersebut dapat dijelaskan dengan diperoleh Fhitung sebesar 20,070 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,734 pada taraf signifikansi 5%. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar merupakan faktor yang mempengaruhi dalam minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan memiliki status sosial ekonomi yang baik, prestasi belajar yang baik dan motivasi belajar yang tinggi secara tidak langsung dapat menumbuhkan semangat anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. B. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain : 1. Ada banyak hal yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, namun dalam penelitian ini, hanya faktor status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar saja yang diteliti. 2. Penulis kurang mampu melacak kejujuran responden dalam memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang diperoleh kurang maksimal. 3. Variabel prestasi belajar hanya dapat dilihat dari nilai rapor semester ganjil kelas III SMA Pangudi Luhur tahun ajaran 2004/2005. 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Saran-Saran 1. Status sosial ekonomi orang tua memegang peran yang penting dalam mengarahkan, membimbing dan menumbuhkan minat anak. Orang tua yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi agar lebih membimbing dan memotivasi anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sedangkan orang tua yang memiliki status sosial ekonominya cukup ada baiknya untuk lebih mengarahkan anaknya untuk terjun langsung ke dunia kerja, atau mengikuti kursus-kursus atau sekolah yang akan menambah wawasan dan pengalaman dalam bekerja. 2. Tinggi rendahnya prestasi akan membawa dampak pada kepercayaan diri dan cita-cita anak. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik cenderung lebih berminat dan percaya diri yang besar untuk melanjutkan studi. Sedangkan bagi siswa yang berprestasi rendah, lebih baik jika siswa memilih untuk langsung bekerja, karena jika memilih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi nanti akan mengalami kesulitan dalam belajar. 3. Adanya dorongan atau motivasi yang baik kepada anak dapat meningkatkan semangat anak tersebut untuk belajar lebih baik dan meningkatkan minat anak untuk melanjutkan studi. 4. Munculnya minat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya motivasi belajar dan status sosial ekonomi orang tua. Seorang siswa yang mempunyai minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi 76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI harus mempunyai motivasi yang kuat dalam dirinya untuk belajar dan didukung pula oleh kondisi ekonomi orang tua. 77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Ace Partadireja.(1993). Pengantar Ekonomika. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UGM. Andi Mappiare (1982). Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional. Arikunto Suharsimi,Dr, (1991), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta. Crow and Crow (1984). Psikologi Pendidikan (dikutip dan diterjemahkan oleh Rachman Abror). Yogyakarta : Nur Cahaya. Departemen P&K. Metodologi Penelitian. Universitas Terbuka. Jakarta.1985. Hadi Sutrisno,Prof,Dr.M.A., (1984), Statistik 2, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Mayor Polak. (1964). Ichtisar Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta. Purwodarminto W. JS. (1976) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Roestiyah N. K, (1982) Masalah-masalah Keguruan, P.T Bina Aksara, Jakarta. Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. CV.Rajawali. Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar, CV Rajawali, Jakarta,1982 Spillane, JJ, Yudiyati, Ninik, Motivasi Cita-cita Dan Harapan Mahasiswa IKIP Sanata Dharma Dan IKIP Negeri, Yogyakarta : Fak. Psikologi UGM Sri Krismiwati Sisilia. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar dan minat Melanjutkan Studi di SMK, Universitas Sanata Dharma,2000. Sudjana.Metode Statistika. Tarsito, Bandung.1995. Walgito Bimo, (1997), Psikologi Umum, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta Winkel W.S. Psikologi Pembelajaran, Gramedia, Jakarta 1987 78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Yuniarti Wahyu, (2002), Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi (Sripsi), Yogyakarta : FKIP Sanata Dharma 79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 1 KUESIONER 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kepada Yth. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur yang saya hormati, ditengah – tengah kesibukan anda dalam belajar, ijinkanlah saya mohon bantuan anda untuk berkenan mengisi angket ini. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data bagi penelitian saya tentang “HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini dimaksudkan untuk penyusunan skripsi. Jawaban yang anda berikan akan dirahasiakan dan tidak akan mempengaruhi pencapaian nilai rapor anda di sekolah. Adapun penulisan identitas anda hanya digunakan untuk mempermudah proses pengolahan data saja. Jawaban yang terbaik adalah yang sesuai dengan keyakinan dan keadaan anda. Oleh karena itu kesungguhan anda dalam memberikan jawaban sangat saya harapkan. Penelitian ini tidak berarti tanpa partisipasi dan bantuan anda. Mengingat arti pentingnya penelitian ini maka saya berharap angket dan jawabannya dapat saya terima sesegera mungkin. Atas bantuan dan partisipasi anda saya ucapkan terima kasih. Peneliti, (Ernestin) 81 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUESIONER A. Petunjuk 1. Isilah pertanyaan sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya. 2. Untuk pertanyaan yang berbentuk pilihan anda dapat menjawab dengan membuat tanda silang (X) pada alternatif jawaban. 3. Untuk menjawab pertanyaan yang berbentuk isian, maka anda dapat menuliskan jawaban pada tempat yang telah disediakan. B. Identitas Siswa Nama : Kelas/No : A. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi 1. Terhadap ajakan teman untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, anda merasa…… a. Tidak senang c. Senang b. Biasa saja d. Sangat senang 2. Dengan tingkat pendidikan yang dimiliki lulusan perguruan tinggi diharapkan akan mampu mempunyai jabatan yang layak, bagi anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi…… a. Tidak tertarik c. Tertarik b. Biasa saja d. Sangat senang 3. Apakah anda selalu memperhatikan apabila ada teman anda yang mengajak membicarakan tentang perguruan tinggi ? a. Tidak pernah c. Sering b. Jarang d. Selalu 4. Sesuai dengan hobby/ kegemaran anda, sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Sesuai dengan prestasi belajar anda sekarang ini, sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 6. Apabila orang tua menganjurkan agar anda melanjutkan ke perguruan tinggi setelah tamat SMU, menurut anda….. a. Tidak senang c. Senang b. Biasa saja d. Sangat senang 7. Pada saat anda bepergian, anda melihat sebuah perguruan tinggi, apakah hal itu menarik perhatian anda ? a. Tidak c. Sering b. Jarang d. Selalu 8. Apakah anda tertarik membaca bila di surat kabar terdapat artikel tentang perguruan tinggi ? a. Tidak c. Sering b. Jarang d. Selalu 9. Apabila di televisi/ radio ada siaran mengenai perguruan tinggi, apakah anda akan menyimak ? a. Tidak c. Sering b. Jarang d. Selalu 10. Sesuai dengan kondisi sosial ekonomi orang tua anda, sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 11. Sesuai dengan cita-cita yang akan anda raih, sejauh mana keinginan anda melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Apakah anda pernah bertanya tentang hal-hal yamg berkaitan dengan perguruan tinggi ? a. Tidak pernah c. Sering b. Jarang d. Selalu 13. Mengingat pentingnya memiliki keterampilan untuk bersaing dalam mencari pekerjaan, maka sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 14. Apabila di dekat tempat tinggal anda terdapat perguruan tinggi yang bermutu, sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar 15.Apabila pihak sekolah memberikan informasi mengenai perguruan tinggi, maka sejauh mana keinginan anda untuk melanjutkan ke perguruan tinggi? a. Tidak ada c. Besar b. Biasa saja d. Sangat besar B. Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1. Pekerjaan pokok Ayah…………. 2. Pekerjaan pokok Ibu…………… 3. Pendapatan Ayah : a. < Rp 500.000 c. Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 b. Rp. 500.000- Rp.1.000.000 d. > Rp. 1. 500.000 4. Pendapatan Ibu : a. < Rp 500.000 c. Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000 b. Rp. 500.000- Rp.1.000.000 d. > Rp. 1. 500.000 5. Pendidikan / ijazah terakhir Ayah : a. SD c. SMA b. SMP d. Diploma / Sarjana 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Pendidikan / ijazah terakhir Ibu : a. SD c. SMA b. SMP d. Diploma / Sarjana 7. Status tempat tiggal : a. Rumah kontrak c. Rumah famili b. Rumah dinas d. Rumah pribadi 8. Dinding rumah : a. Bambu gedeg c. Papan + tembok b. Papan d. Tembok semua 9. Lantai rumah : a. Marmer c. Tegel biasa b. Semen plester d. Tegel keramik 10. Sumber kebutuhan air minum : a. Air sumur timba c. Air PDAM b. Air sumur pompa d. Air mineral 11. Jumlah kamar mandi dan WC : a. Tidak ada c. >2 kamar mandi dan WC b. 2 kamar mandi dan WC d. Tidak ada 12. Sawah : a. < ¼ ha c. ½ - 1 ha b. ¼ - ½ ha d. > 1 ha 13. Tegalan : a. < ¼ ha c. ½ - 1 ha b. ¼ - ½ ha d. > 1 ha 14. Besarnya TV yang dimiliki : a. Tidak punya c. 21 – 24 inch b. 14 – 20 inch d. > 24 inch 15. Harga VCD player yang dimiliki : a. Tidak punya c. Rp. 460.000 – Rp. 1.000.000 b. Rp. 250.000 – Rp. 450.000 d.> Rp. 1.000.000 85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Harga kulkas yang dimiliki : a. Tidak punya c. Rp. 1.600.000 – Rp. 2.500.000 b. Rp.1.000.000-Rp.1.500.000 d. > Rp. 2.500.000 17. Harga mesin cuci yang dimiliki : a. Tidak punya c. Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000 b. Rp.500.000 – Rp.1.000.000 d. >Rp. 2.000.000 18. Harga motor yang dimiliki : a. Tidak punya c. Rp.5.500.000 – Rp. 10.000.000 b. Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 d. > Rp.10.000.000 19. Harga mobil yang dimiliki : a. Tidak punya c. Rp.30.500.000 – Rp.60.000.000 b. Rp.15.000.000-Rp.30.000.000d. > Rp.60.000.000 20. Alat yang digunakan untuk memasak : a. Pakai kayu api c. Pakai listrik b. Pakai kompor sumbu d. Pakai gas elpiji C. Motivasi Belajar Siswa 1. Apakah Anda mengajukan pertanyaan kepada tutor pada saat pelajaran berlangsung ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 2. Apakah Anda datang ke lembaga bimbingan belajar tepat waktu ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 3. Apabila dilakukan suatu kegiatan, misalnya diskusi Apakah Anda mengikuti kegiatan tersebut ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 4. Apabila diadakan diskusi, apakah Anda mengeluarkan pendapat ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang 86 e. Tidak pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Apabila tuntor meninggalkan kelas, Apakah Anda tetap belajar ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 6. Apakah dalam kegiatan belajar di dalam kelas sering diadakan kerja kelompok ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 7. Apakah Anda merasa bosan bila diberi pekerjaan rumah oleh tutor ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 8. Apakah Anda berusaha mengerjakan pekerjaan rumah walaupun sulit ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 9. Apakah Anda selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam tugas yang Anda kerjakan ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 10. Apakah Anda memiliki jadwal belajar yang teratur ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 11. Apabila memiliki jadwal belajar, Apakah Anda menepati jadwal tersebut ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 12. Apabila Anda tidak mempunyai jadwal belajar, Apakah Anda juga belajar setiap hari di rumah ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 13. Apakah Anda mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang 87 e. Tidak pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Apakah Anda membaca materi pelajaran sebelum pelajaran dimulai ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 15. Apabila Anda menghadapi UAN, Apakah Anda selalu mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 16. Apabila Anda memperoleh nilai yang kurang dalam ujian, apakah Anda berusaha memperbaikinya ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 17. Apabila Anda tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, Apakah Anda bertanya pada guru ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 18. Apabila Anda tidak puas dengan penjelasan guru pada waktu pelajaran, apakah Anda berusaha mencari penjelasan yang lebih mendalam pada waktu pelajaran berikutnya ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 19. Untuk setiap mata pelajaran, apakah Anda selalu untuk mengikutinya dengan baik ? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Jarang D. Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai raport anda catur wulan semester I …….. 88 e. Tidak pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 2 DISTRIBUSI FREKUENSI 89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penilaian Status Sosial Ekonomi Orang Tua a. Komposisi responden menurut Pekerjaan Orang Tua Tabel V.1. Komposisi menurut Tingkat Pekerjaan Ayah Frekuensi Petani/Pengrajin/Buruh 7 Pedagang/Wiraswasta 15 Pegawai Swasta 36 Pegawai Negeri 17 Jumlah 75 Jenis Pekerjaan % 9,33 20 48 22,66 100 Ibu Frekuensi 7 31 29 8 75 Jumlah A+I 14 46 65 25 150 % 9,33 41,33 38,66 10,66 100 % 9,33 30,66 43,33 16,66 100 Dari data komposisi responden berdasarkan pekerjaan sangat bervariasi sesuai dengan kondisi perekonomian yaitu pegawai swasta 43,33%, pedagang/wiraswasta 30,66%, pegawai negeri 16,66%, dan petani sebesar 9,33% dapat disimpulkan bahwa tingkat pekerjaan orangtua termasuk dalam kategori tinggi. b. Komposisi responden menurut Tingkat Pendapatan Tabel V.2. Komposisi menurut Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan Kurang dari 500.000 Antara 500.000- 999.999 Antara 1.000.000-1.500.000 Lebih dari 1.500.000 Jumlah Ayah Frekuensi 5 19 25 26 75 % 6,66 25,33 33,33 34,66 100 Ibu Frekuensi 10 24 21 20 75 % 13,33 32 28 26,66 100 Jumlah A+I 15 43 46 46 150 Berdasarkan responden maka tingkat pendapatan yang dimiliki orangtua siswa dapat dilihat pada tabel diatas yaitu: tingkat pendapatan kurang dari 500.000 sebesar 10%, antara 500.000 – 999.999 sebesar 28,66%, antara 1.000.000 – 1.500.000 sebesar 30,66 dan yang berpendapatan lebih dari 1.500.000 sebesar 90 % 10 28,66 30,66 30,66 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30,66. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan orangtua termasuk dalam kategori tinggi. c. Komposisi responden menurut Tingkat Pendidikan Tabel V.3. Komposisi responden menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Diploma / Sarjana Jumlah Ayah Frekuensi 0 4 29 42 75 0 5,33 38,66 56 Ibu Frekuensi 1 5 40 29 100 75 % 1,33 6,66 53,33 38,66 Jumlah A+I 1 9 69 71 0,66 6 46 47,33 100 150 100 % d. Komposisi Fasilitas yang dimiliki Orangtua Tabel V.4. Komposisi Fasilitas yang dimiliki Orangtua No. 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Fasilitas Status rumah tinggal a. Rumah kontrak b. Rumah dinas c. Rumah famili d. Rumah pribadi Dinding rumah a. Bambu gedeg b. Papan c. Papan + tembok d. Tembok semua Lantai rumah a. Marmer b. Semen plester c. Tegel biasa d. Tegel keramik Sumber kebutuhan air minum a. Air sumur timba b. Air sumur pompa c. Air PDAM d. Air mineral Jumlah kamar mandi dan WC a. Tidak ada 91 f % 9 1 17 48 12 1,33 22,66 64 0 3 10 62 0 4 13,33 82,66 0 14 18 43 0 18,66 24 57,33 7 35 20 13 9,33 46,66 26,66 17,33 0 0 % PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. b. 1 KM dan WC c. 2 KM dan WC d. > 2 KM dan WC Sawah/kepemilikan sawah a. < dari ¼ ha b. ¼ - ½ ha c. ½ - 1 ha d. > 1 ha Tegalan a. < ¼ b. ¼ - ½ ha c. ½ - 1 ha d. > 1 ha Besarnya TV yang dimiliki a. Tidak punya b. 14 – 20 inch c. 21 – 24 inch d. > 24 inch Harga VCD player yang dimiliki a. Tidak punya b. Rp. 250.000 – Rp.450.000 c. Rp. 460.000 – Rp.1.000.000 d. >Rp.1.000.000 Harga kulkas yang dimiliki a. Tidak punya b. Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 c. Rp.1.600.000 – Rp. 2.500.000 d. >Rp. 2.500.000 Harga mesin cuci yang dimiliki a. Tidak punya b. Rp.500.000 – Rp.1.000.000 c. Rp.1.500.000 – Rp. 2.000.000 d. >Rp.2.000.000 Harga motor yang dimiliki a. Tidak punya b. Rp.2.500.000 – Rp.5.000.000 c. Rp.5.500.000 – Rp. 10.000.000 d. >Rp.10.000.000 Harga mobil yang dimiliki a. Tidak punya b. Rp.15.000.000 – Rp.30.000.000 c. Rp.30.500.000 – Rp.60.000.000 d. >Rp.60.000.000 Alat yang digunakan a. Pakai kayu api 92 24 39 12 32 52 16 12 16 13 14 17,33 18,66 11 39 17 8 14,66 52 22,66 10,66 1 36 30 8 1,33 48 40 10,66 17 36 15 7 22,66 48 20 9,33 14 42 13 6 18,66 56 17,33 8 29 22 19 5 38,66 29,33 25,33 6,66 6 15 23 31 8 20 30,66 41,33 52 11 8 4 69,33 14,66 10,66 5,33 0 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pakai kompor sumbu c. Pakai listrik d. Pakai gas elpiji 28 9 38 37,33 12 50,66 Berdasarkan tabel V.4 dapat diketahui fasilitas yang dimiliki orangtua responden pada status rumah tinggal pribadi sebesar 64%, dinding rumah tembok sebesar 82,66% , lantai rumah dengan tegel keramik sebesar 57,33%, sumber kebutuhan air minum dengan menggunakan air sumur pompa sebesar 46,66%, kepemilikan sawah lebih dari 1 ha sebesar 18,66%, tipe televisi 14 -20 inch sebesar 48%, kepemilikan VCD sebesar 48%, kepemilikan kulkas sebesar 56%, kepemilikan mesin cuci cenderung tidak punya sebesar 38,66%, kepemilikan motor sebesar 41,33%, kepemilikan mobil cenderung tidak punya sebesar 69,33%, dan 50,66% menggunakan gas elpiji dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. 93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Untuk membuat daftar distribusi tersebut digunakan rumus dari Nugroho (1993:34-37) yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan rentang (Range) Range adalah data terbesar dikurangi data terkecil 2. Menentukan Jumlah Kelas Jumlah kelas hendaknya ditentukan sedemikian rupa sehingga data yang diteliti terjaring seluruhnya. Dalam menentukan jumlah kelas ini ada pedoman yang diberikan oleh HA Sturges yang selanjutnya disebut sebagai rumus “Sturges”. Adapun pedoman Sturges adalah sebagai berikut : K = 1 + 3,33 log N Keterangan : K = Jumlah kelas N = Banyak frekuensi 3,33 = Bilangan konstan 3. Menentukan Interval Kelas ( Class Interval ) Interval kelas pada hakikatnya akan dipergunakan oleh jumlah frekuensi dan rentang (range) data dimana data tersebut terserak. Berdasarkan hal tersebut, Sturgesmemberikan pedoman dalam menentukan besarnya interval kelas sebagai berikut : Ci = Range K Keterangan : Ci = Interval kelas Range = Selisih data terbesar dan data terkecil K = Banyaknya kelas 4. Memasukkan frekuensi pada kelas-kelas dan menjumlahkannya. 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Langkah atau tahap terakhir dalam menyusun tabel frekuensi adalah memasukkan masing-masing kelas dan menjumlahkannya. Berpedoman dari distribusi tersebut kemudian akan dicari harga mean (rata-rata), median, modus dan standar deviasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Harga rata-rata (mean) yaitu jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian. x= ∑ fi.xi ∑ fi Keterangan : xi = Tanda kelas fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi b. Median : Nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Median juga disebut sebagai ukuran letak karena letak median membagi distribusi menjadi dua bagian yang sama. ⎡ 0,5.n − f ⎤ Me = b + p ⎢ ⎥ (Sudjana, hal. 79) f ⎣ ⎦ Keterangan : b = Batas bawah kelas median, kelas dimana median akan terletak P = Panjang kelas median n = Banyak data F = Jumlah kelas frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median f = Frekuensi kelas median c. Modus : Nilai data yang mewakili frekuensi terbesar atau dengan kata lain data yang paling sering terjadi. ⎡ b1 ⎤ Mo = b + P ⎢ ⎣ b1 + b 2 ⎥⎦ 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : b = Batas bawah kelas modus, kelas interval dengan frekuensi terbanyak P = Panjang kelas modal b1 = Frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal. b2 = Frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal. d. Standar Deviasi (S) Rumus untuk mencari standar deviasi adalah sebagai berikut : n.∑ xi − (∑ xi ) 2 S= n(n − 1) Keterangan : S = Standar deviasi X = Jumlah skor n = Jumlah subjek Berdasarkan rumus-rumus diatas maka berikut ini dicari harga-harga untuk tiap-tiap variabel sebagai berikut : 1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X1) Jumlah kasus = 75 Data terbesar = 81 Maka dari data diatas diperoleh : a. Jumlah kelas K = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 75 = 1 + 3,33 (1,87506) = 1 + 6,244 = 7,244 atau 7 96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Range = 81 – 38 = 43 c. Interval kelas = Range Jumlah kelas = 43 = 6,14 atau 6. 7 d. Tabel distribusi Frekuensi No. Interval fi xi fixi xi-x (xi-x)² Fi(xi-x) 1. 38 – 44 7 44 308 -14,93 222,9 1.560,3 2. 45 – 51 21 51 1071 -7,93 62,88 1.320,48 3. 52 – 58 15 58 870 -0,93 0,86 12,9 4. 59 – 65 22 65 1430 6,07 36,84 810,48 5. 66 – 72 8 72 576 13,07 170,82 1.366,56 6. 73 – 79 1 79 79 20,07 402,80 402,8 7. 80 – 86 1 86 86 27,07 732,78 732,78 Jumlah 75 4420 6.206,3 Berdasarkan dari distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standar deviasi sebagai berikut : a). Mean = 4420 = 58,93 75 b). ½ n = ½ x 75 = 37,5. b=59-0,5=58,5 ; p=6 ; f=22 ; dan F=7+21+15=43 ⎛ 37,5 − 43 ⎞ jadi median = 58,5 + 6 ⎜ ⎟ = 57 ⎝ 22 ⎠ c). Kelas Modus = kelas keempat ( f nya terbesar = 22) b =59 – 0,5 = 58,5 ; b1=22-15=7 (22= f kelas modus, 15= f kelas sebelumnya); b2=22-8=14 (8 = f kelas berikutnya, setelah kelas pada f 22). ⎛ 7 ⎞ Jadi Modus = 58,5 + 6 ⎜ ⎟ = 60,5 ⎝ 7 + 14 ⎠ d). Standar Deviasi = 6.206,3 = 83,87 = 9,15 = 9 75 − 1 97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Variabel Prestasi Belajar (X2) Jumlah kasus = 75 Data terbesar = 8,0 Data terkecil = 6,0 Maka dari data diatas diperoleh : a. Jumlah kelas K = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 (1,87506) = 1 + 6,244 = 7,244 atau 7 b. Range = 8,0 – 6,0 = 2 c. Interval kelas = d. Tabel Distribusi Frekuensi No. 1 2 3 4 5 6 7 Interval 6,00 – 6,28 6,29 – 6,57 6,58 – 6,86 6,87 – 7,15 7,16 – 7,44 7,45 – 7,73 7,74 – 8,02 Jumlah Re n tan g 2 = = 0,28 Jumlahkelas 7 fi 10 14 14 19 4 13 1 75 xi 6,14 6,43 6,72 7,01 7,3 7,59 7,88 fixi 61,4 90,02 94,08 133,19 29,2 98,67 7,88 514,44 xi-x -0,71 -0,42 -0,13 0,16 0,45 0,74 1,03 (xi-x)² 0,50 0,17 0,01 0,02 0,20 0,54 1,06 Fi(xi-x) 5 2,38 0,14 0,38 0,8 7,02 1,06 16,78 Berdasarkan dari distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standar deviasi sebagai berikut : a ). Mean = 514,44 = 6,85 75 b). ½ n = 1/2x75 = 37,5. b=6,87-0,5=6,37 ; p=0,28 ; f=19 dan F=10+14+14=38 ⎛ 37,5 − 38 ⎞ Jadi Median = 6,37 + 0,28 ⎜ ⎟ = 6,36 ⎝ 19 ⎠ 98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c). Kelas Modus = Kelas keempat (f nya terbesar = 19 ) b=6,87-0,5=6,37 ; b1=19-14=5 (19= f kelas modus, 14= f kelas sebelumnya) ; b2= 19-14=15 (4= f kelas berikutnya, setelah kelas pada f 19) ⎛ 5 ⎞ Jadi Modus = 6,37 + 0,28 ⎜ ⎟ = 6,44 ⎝ 5 + 15 ⎠ d). Standar deviasi = 16,78 = 0,22 = 0,476 75 − 1 3.Variabel Motivasi Belajar (X3) Jumlah kasus = 75 Data terbesar = 91 Data terkecil = 45 Maka dari data diatas diperoleh : a. Jumlah kelas K = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 75 = 1 + 3,33 (1,87506) = 1 + 6,244 = 7,244 atau 7 b. Range = 91 – 45 = 46 c. Interval kelas = Re n tan g Jumlah kelas = 46 = 6,5 atau 6 7 d. Tabel Distribusi Frekuensi No. Interval fi xi fixi xi-x (xi-x)² Fi(xi-x) 1. 45 – 51 6 48 288 -19,97 398,8 2.392,8 2. 52 – 58 6 55 330 -12,97 168,2 1.009,2 3. 59 – 65 18 62 1116 -5,97 35,6 640,8 4. 66 – 72 19 69 1311 1,03 1,06 20,14 5. 73 – 79 16 76 1216 8,03 64,4 1.030,4 99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 80- 86 9 83 747 15,03 225,9 2.033,1 7. 87 - 93 1 90 90 22,03 485,3 485,3 Jumlah 75 5098 7.611,74 Berdasarkan dari distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standar deviasi sebagai berikut : a). Mean = 5.098 = 67,97 75 b) ½ n = ½ x 75 = 37,5. b=66-0,5=65,5 ; p=6 ; f=19 dan F=6+6+18=30 ⎛ 37,5 − 30 ⎞ Jadi Median = 65,5 + 6 ⎜ ⎟ = 67,84 ⎝ 19 ⎠ c). Kelas Modus = kelas keempat (f nya terbesar = 19) b=66-0,5=65,5 ; b1=19-18=1 (19 = f kelas modus, 18 = f kelas sebelumnya); b2=19-16=3 (16 = f kelas berikutnya, setelah kelas pada f 19) ⎛ 1 ⎞ Jadi Modus = 65,5 + 6 ⎜ ⎟ = 67 ⎝1+ 3 ⎠ d). Standar deviasi = 7.611,74 = 102,86 = 10,14 75 − 1 4.Variabel Minat Siswa (Y) Jumlah kasus = 75 Data terbesar = 59 Data terkecil = 24 Maka dari data diatas diperoleh a. Jumlah kelas K = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 75 = 1 + 3,33 (1,87506) = 1 + 6,244 = 7,244 atau 7 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Range = 59 – 24 = 35 c. Interval kelas = d. 35 =5 7 Tabel Distribusi Frekuensi No. Interval fi xi fixi xi-x (xi-x)² Fi(xi-x) 1. 24 – 28 3 26,5 79,5 -18,73 350,8 1.052,4 2. 29 – 33 1 31,5 31,5 -13,73 188,5 188,5 3. 34 – 38 11 36,5 401,5 -8,73 76,21 838,31 4. 39 – 43 12 41,5 498 -3,73 13,91 166,92 5. 44 – 48 25 46,5 1.162,5 1,27 1,6129 40,32 6. 49 – 53 16 51,5 824 6,27 39,3129 629,00 7. 54 – 59 7 56,5 395,5 11,27 127,0129 889,09 Jumlah 75 3.392,5 3.804,4 Berdasarkan dari distribusi frekuensi tersebut maka dapat dicari harga mean dan standar deviasi sebagai berikut : a). Mean = 3.392,5 = 45,23 75 b). ½ n = ½ x 75 = 37,5. b=39-0,5=38,5 ; p=5 ; f=12 dan F=3+1+11=15 ⎛ 37,5 − 15 ⎞ Jadi Median = 38,5 + 5 ⎜ ⎟ = 47,8 ⎝ 12 ⎠ c). Kelas Modus = Kelas ke 5 (fnya terbesar = 25) b=39-0,5=38,5 ; b1=25-12=13 (25 = f kelas modus, 12 = f kelas sebelumnya) b2=25-16=9 (16 = f kelas berikutnya, setelah kelas pada f 25) ⎛ 13 ⎞ Jadi modus = 38,5 + 5 ⎜ ⎟ = 41,45 ⎝ 13 + 9 ⎠ d). Standar deviasi = 3.804,4 = 51,41 = 7,17 75 − 1 101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PAP II Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk menentukan kategori kecenderungan variabel. Yang dimaksud dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang membandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. 1. Penilaian Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X1) a). Tingkat Pendidikan Skor tertinggi = 2 x 4 =8 Skor terendah = 2 x 1 =2 Perhitungan data variabel dengan menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % ( nilai tertinggi – nilai terendah ) 1). 2 + 81 % ( 8 – 2 ) = 6,86 2). 2 + 66 % ( 8 – 2 ) = 5,96 3). 2 + 56 % ( 8 – 2 ) = 5,36 4). 2 + 46 % ( 8 – 2 ) = 4,76 5). 2 + 45 % ( 8 – 2 ) = 4,7 b). Fasilitas yang dimiliki Skor tertinggi = 4 x 14 = 56 Skor terendah = 1 x 14 102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 14 Perhitungan data tiap variabel dengan menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah ) 1). 14 + 81% (56 – 14) = 48,02 48 2). 14 + 66% (56 – 14) = 41,72 41 3). 14 + 56% (56 – 14) = 37,52 37 4). 14 + 46% (56 – 14) = 33,32 33 5). 14 + 45% (56 – 14) = 32,9 32 c). Status Sosial Ekonomi Orang Tua Skor tertinggi = 81 Skor terendah = 38 Perhitungan data tiap variabel dengan menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % ( nilai tertinggi – nilai terendah ) 1). 38 + 81% (81 – 38) = 72,83 2). 38 + 66% (81 – 38) = 66,38 3). 38 + 56% (81 – 38) = 62,08 4). 38 + 46% (81 – 38) = 57,78 5). 38 + 45% (81 – 38) = 57,35 2. Penilaian Prestasi Belajar (X2) Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 10 Skor terendah yang mungkin dicapai = 0 Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) 103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari rumus yang ada perhitungan selengkapnya dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut : 1). 0 + 81 % ( 10 ) = 8,1 2). 0 + 66 % ( 10 ) = 6,6 3). 0 + 56 % ( 10 ) = 5,6 4). 0 + 46 % ( 10 ) = 4,6 5). 0 + 45 % ( 10 ) = 4,5 Angka 81%, 66%, 56%, 46%, dan 45% adalah patokan penilaian dalam Penilaian Acuan Patokan II. 3. Penilaian Motivasi Belajar (X3) Skor tertinggi = 5 x 19 = 95 Skor terendah = 1 x 19 = 19 Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah ) Dari rumus yang ada perhitungan selengkapnya dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut : 1). 19 + 81 % ( 95 – 19 ) = 80,56 → 80 2). 19 + 66 % ( 95 – 19 ) = 69,16 → 69 3). 19 + 56 % ( 95 – 19 ) = 61,56 → 61 4). 19 + 46 % ( 95 – 19 ) = 53,96 → 54 5). 19 + 45 % ( 95 – 19 ) = 53,2 → 53 104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Penilaian Minat Siswa ( Y ) Skor tertinggi = 4 x 15 = 60 Skor terendah = 1 x 15 = 15 Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus : Skor = Nilai terendah + % ( nilai tertinggi – nilai terendah ) Dari rumus yang ada perhitungan selengkapnya dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut : 1). 15 + 81 % ( 60 – 15 ) = 51,45 → 51 2). 15 + 66 % ( 60 – 15 ) = 44,7 → 44 3). 15 + 56 % ( 60 – 15 ) = 40,2 → 40 4). 15 + 46 % ( 60 – 15 ) = 35,7 → 36 5). 15 + 45 % ( 60 – 15 ) = 35,25 → 35 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 3 DATA INDUK PENELITIAN 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 4 VALIDITAS DAN RELIABILITAS 115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 5 NORMALITAS DAN LINEARITAS 118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135