BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT 25 OKTOBER 2010 GAMBARAN UMUM Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling barat pulau Sumatera (tepatnya di provinsi Sumatera Barat) dan dikelilingi oleh Samudera Hindia. Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari serangkaian pulau nonvulkanik, dan gugus kepulauan itu merupakan puncak-puncak dari suatu punggung pegunungan bawah laut. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI No. 49 Tahun 1999 dan dinamai menurut nama asli geografisnya. Kabupaten ini terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Pusat pemerintahan dari kabupaten Kepulauan Mentawai berada di Tuapejat, sebelah utara dari pulau Sipora. DATA JALAN KABUPATEN Berdasarkan SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 630/KPTS/M/2009 dan Nomor 631/KPTS/M/2009 tanggal 31 Desember 2009, Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak memiliki Jalan Nasional. Berdasarkan Peraturan Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 28 Tahun 2010, tanggal 4 Oktober 2010 tentang Penetapan Status Ruas Jalan Sebagai Jalan Kabupaten di Kepulauan Mentawai sebagaimana terlampir, Kepulauan Mentawai memiliki Jalan Kabupaten sepanjang 810.70 Km, terdiri dari: 1. Pulau Sipora = 176.70 Km, 2. Pulau Siberut = 297.20 Km, 3. Pulau Pagai Selatan = 180.80 Km, dan 4. Pulau Pagai Utara = 156.00 Km BANTUAN APBN UNTUK KEPULAUAN MENTAWAI DAK 2010 = Rp. 5.358 Milyar DAK 2009 = Rp. 14.184 Milyar DAK 2010 = Rp. 0 Milyar KRONOLOGIS PERISTIWA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa terjadi pada hari senin malam, 25 oktober 2010. Dengan kekuatan 7.2 Skala Richter (SR), dengan pusat kedalaman gempa 10 kilo meter. 10 menit sesudah gempa di ikuti oleh gelombang Tsunami setinggi 3 sampai 6 meter. Pasca gempa utama yang berkekuatan 7,2 skala Richter (SR), kemudian disusul gempa dengan kekuatan 6,1 SR dan 6,2 SR pada lima dan delapan jam dari gempa pertama di wilayah yang sama. Pusat kedalaman gempa sekitar 20,6 kilometer di bawah laut Gempa utama, yang berkekuatan 7.2 SR juga di rasakan oleh warga di pulau Sumatera, terutama di daerah Pesisir Sumatera. Sedangkan gelombang Tsunami yang terjadi juga di rasakan oleh masyarakat di kabupaten Pesisir Selatan, dengan tinggi gelombang sekitar 50 Centimeter. Tsunami yang terjadi ini semula diragukan tidak akan terjadi, walau BMKG memang dari semula sudah merilis akan ada bahaya ancaman tsunami. Ahli geologi di Sumber pun sempat meragukan adanya tsunami yang datang karena menduga kedalaman episentrum gempa lebih dari 10 kilometer. Dan akhirnya benar benar terjadi tsunami melanda Mentawai bukan di Padang, walau sempat ada kenaikan air laut 50 sentimeter di Pesisir Selatan. KORBAN AKIBAT TSUNAMI Data terakhir menyebutkan bahwa korban tewas akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, hingga Sabtu 6 November 2010 tercatat mencapai 447 orang. (ANTARA News) Menurut Kabid.Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, memasuki hari ke 12 pascatsunami, warga yang belum ditemukan 57 orang. Korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit darurat dan Puskesmas Sikakap tercatat 173 orang luka berat dan 325 orang luka ringan. Jumlah warga Mentawai yang berada di tempat-tempat pengungsian sebanyak 15.353 jiwa. KERUSAKAN INFRASTRUKTUR DAN SARANA UMUM LAINNYA Rumah penduduk yang mengalami rusak akibat diterjang tsunami: 1. 2. 517 unit rusak berat, 204 unit rusak sedang. 6 Unit Gedung sekolah rusak Rumah Dinas 4 unit rusak berat, 2 unit Resort rusak berat yakni Resort Marcaroni dan Kateit, 1 unit kapal pesiar terbakar, 1 unit kapal pesiar rusak ringan. Rumah Ibadah, 7 unit rusak berat, Fasilitas umum yang rusak ketika terjadi gempa disusul Tsunami yakni 1. 2. jembatan 7 unit, jalan P2D rusak sepanjang 8 km.