Paper Title (use style: paper title)

advertisement
MUSIK KENTRUNG PADA GRUP APRESIASI SENI BONDOWOSO
(KAJIAN TEKS NYANYIAN DAN INSTRUMENTASI)
Vionita Dwi Agustin
Mahasiswa Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya, email : [email protected]
Joko Winarko, S.Sn. M.Sn.
Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Surabaya
Abstrak
Musik Kentrung merupakan seni sastra lisan atau seni bertutur (teater lisan) yang diiringi tabuhan
terbangan. Kentrung GAS Bondowoso memiliki keunikan dari segi cerita, musik, maupun dalam
penyampaian pantun/ Paleggiren yang dinyanyikan sesuai dengan melodi pakem. Masyarakat di luar
Bondowoso sebagai penikmat musik Kentrung mengalami kesulitan untuk memahami teks nyanyian dari
musik Kentrung dikarenakan teks nyanyian yang digunakan menggunakan bahasa Madura.
Keberadaannya yang kurang diketahui oleh masyarakat luas mendorong untuk segera mendokumentasikan
kesenian tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian kesenian tradisional.
Rumusan masalah yaitu : bagaimana kajian teks nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso,
dan bagaimana sajian setiap instrumen sebagai musik pengiring dalam musik Kentrung. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Sanggar GAS Bondowoso, tepatnya
di Jalan Raya Curahdami depan polsek Curahdami RT/RW 01 Desa Curahdami, Kecamatan Curahdami
Kabupaten Bondowoso. Dan stasiun televisi GMTV (Gerbong Maut Televisi). Sumber data yang
digunakan yaitu sumber data manusia dan sumber data non manusia, yang berhubungan dengan musik
Kentrung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu terbang Kentrung Kendang, terbang Kentrung Pethot,
terbang Kentrung Jidur (Bass). Fungsi instrumen diantaranya sebagai pengatur irama dan jalannya sajian,
sebagai penentu akhir lagu, dan sebagai pengatur tempo. Instrumen juga menganalisis organologi
instrumen terbang, dan teknik memainkan instrumen terbang. Teks nyanyian dengan menganalisis arti
kata-kata dalam teks nyanyian dan makna dari teks nyanyian secara keseluruhan. Teks nyanyian yang
digunakan berupa pantun berbahasa Madura yang memiliki pola rima yang beragam dan beraturan
sehingga enak didengar. Pola rima yang ada di pantun diantaranya a-a-a-a dan a-b-a-b. Beberapa teks
nyanyian menggunakan pantun bebas yaitu pantun yang tidak bersajak a-b-a-b ataupun a-a-a-a hanya saja
mengutamakan persamaan bunyi..
Kata Kunci : Kentrung, Bentuk Melodi, Instrumentasi, Teks Nyanyian
Abstract
Kentrung is the art of oral literature (verbal theater) which is accompanied by percussion instrument
of tambourine. Kentrung art group of Bondowoso has a uniqueness in terms of story, music, as well as in
the delivery of rhyme / Paleggiren which is sung according to the authentic melody.The devotees of
Kentrung from outside Bondowoso have difficulty to understand the song text because it uses Madura
Language. Public’s lack of awareness toward this art triggers immediate documentation as one of the
efforts to preserve this traditional art. Two research questions are formulated based on the statement of
problems, those are; how the study of song texts in Kentrung on GAS Bondowoso, as well as how each
instrument serve as a musical accompaniment in Kentrung. This study uses qualitative research methods,
with field study located in Studio GAS Bondowoso, precisely on Jalan Raya Curahdami, right in front of
the police station Curahdami RT / RW 01, District Curahdami of Bondowoso regency. And in station of
television GMTV ( Gerbong Maut Television). Source of the data used are the people and the equipments
which are associated with Kentrung. Data collection techniques of this study divided into three steps;
observation, interviews, and documentation. The instruments used are tambourine of Kentrung Kendang,
1
Kentrung Pethot and Kentrung Jidur (Bass). The function of instruments are as rhythmical regulator and
as a song variatio, how the song ends and how the tempo goes. Instruments also analyze the organization
of tambourine instrument and the technique of playing tambourine intsrument. Song texts used are in form
of poetry in Madura Language with varieties of rhyme patterns which makes it easy to listen. Rhyme
patterns in the poetry are a-a-a-a and a-b-a-b. Some song texts used free rhyme, which is only emphasize
the synchronic sounds of the music.
Keywords : Kentrung, Form of melody, instrumentation, song texts
dalam masyarakat sekarang ini akan mengikis kecintaan
PENDAHULUAN
generasi
Musik Kentrung merupakan salah satu kesenian
muda
terhadap
kesenian
tradisional
dan
menghilangkan nilai-nilai budaya yang dimiliki dan
tradisional asli Indonesia. Kentrung adalah seni sastra
mempunyai
lisan atau seni bertutur (teater lisan) yang diiringi tabuhan
pendukungnya. Meski demikian musik Kentrung masih
alat
mampu bertahan sebagai seni yang digandrungi oleh
musik
terbang.
Pertunjukan
Kentrung
lebih
mengutamakan pantun yang dinyanyikan dan iringan alat
ciri
khas
tersendiri
bagi
masyarakat
masyarakat di beberapa daerah di Bondowoso.
musik terbang, sehingga pada penelitian ini lebih fokus
Upaya pemerintah dalam melestarikan musik
pada musik Kentrung. Kentrung ini mengandung ajaran
Kentrung atau menyelenggarakan media apresiasi budaya
kearifan lokal dalam setiap pementasannya. Seniman
bagi
Kentrung menceritakan isi pertunjukan Kentrung dengan
yakni Dinas
Pariwisata
Pemuda
urutan melodi yang sudah pakem melalui rangkaian
Perhubungan
Kabupaten
Bondowoso.
pantun atau dalam bahasa Madura disebut Paleggiren
buktinya adalah menampilkan Kentrung pada festival
yang dilakukan dengan melakukan improvisasi.
kebudayaan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai
Kentrung merupakan salah satu jenis musik
rakyat yang masih hidup, berkembang serta masih
digemari oleh rakyat di beberapa daerah di Pulau Jawa
masyarakat
luas,
melalui
lembaga
Olahraga
Salah
terkait
dan
satu
momen menarik wisatawan untuk berkunjung ke
Kabupaten Bondowoso.
Terdapat
beberapa
keunikan
pada
musik
terutama di daerah Bondowoso. Kehidupan musik
Kentrung Grup Apresiasi Seni Bondowoso ini. Keunikan
Kentrung di Bondowoso dipelopori oleh seniman
tersebut yang membedakan Kentrung di Bondowoso
Bondowoso yang dinamai “Trio Nur”. Saat ini para
dengan Kentrung daerah lain. Diantaranya jumlah
personil Trio Nur telah meninggal, dan diteruskan oleh
personil pada Kentrung GAS Bondowoso sebanyak
beberapa grup kesenian yang ada di Bondowoso
empat sampai tujuh orang dalam setiap penampilan
diantaranya Grup Kwartet Women’s tepatnya di Desa
pertunjukan Kentrung. Keunikan lainnya terdapat pada
Jurangsapi Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso dan
lagu-lagu yang dibawakan menggunakan lagu modern
Grup Apresiasi Seni Bondowoso atau disingkat GAS
(populer) saat ini sesuai dengan tuntutan masyarakat
Bondowoso. Grup yang masih aktif menampilkan
pendukungnya. Hanya saja diubah lirik lagu atau
pertunjukan Kentrung sampai saat ini adalah GAS
syairnya yang dilakukan oleh pemain Kentrung dengan
Bondowoso. Melestarikan musik Kentrung pada zaman
melakukan improvisasi, tetapi pada intinya lagu yang
sekarang bukanlah hal yang mudah, karena munculnya
dibawakan tetap pada melodi yang sudah pakem namun
berbagai bentuk kesenian-kesenian modern yang hadir di
syair atau liriknya diubah sesuai dengan tema acara yang
tengah masyarakat cukup memikat hati generasi penerus.
ditampilkan (wawancara Junaidi, 12 Maret 2016).
Menurut sebagian generasi muda, musik Kentrung ini
Kentrung
di
Bondowoso
saat
ini
sering
tertutup
dimanfaatkan masyarakat dalam hajatan dan pesta.
kemungkinan kesenian-kesenian modern yang hadir
Misalnya khitanan, perkawinan, tingkepan, ataupun ulang
dianggap
ketinggalan
zaman.
Tidak
tahun istansi. Tetapi dalam perkembangannya, musik
tetap bertahan sampai saat ini karena adanya GAS
Kentrung juga tampil pada acara dialog interaktif dalam
Bondowoso. Kedua, melodi yang sudah pakem namun
seminar di perguruan tinggi dan sekolah-sekolah tertentu.
lirik atau syair yang digunakan diimprovisasi oleh
Kentrung juga sering digunakan pada acara yang
seniman Kentrung. Ketiga instrumen yang digunakan
bernuansa
hanya menggunakan alat terbang yang masing-masing
religius
dengan
cerita
tentang
Nabi
Muhammad, Nabi Musa, dan Nabi Yusuf, Sayidina Ali,
mewakili suara atau ritmis yang berbeda-beda.
zaman Walisongo dan Mataram Islam (Babad Tanah
Peneliti tertarik untuk melakukan pencatatan
Jawa)
terhadap teks nyanyian yang ada pada musik Kentrung
Instrumen-instrumen pokok dalam pertunjukan
GAS Bondowoso, dan sajian setiap instrumen sebagai
Kentrung GAS Bondowoso adalah tiga instrumen
musik pengiring. Oleh karena itu, penelitian ini akan
terbang. Instrumen terbang tersebut memiliki fungsi
mengangkat judul “Musik Kentrung pada Grup Apresiasi
sajian yang berbeda-beda, sehingga setiap instrumen
Seni Bondowoso di Kabupaten Bondowoso (Kajian Teks
terbang disebut dengan : 1. Terbang Kentrung Kendang,
Nyanyian dan Instrumentasi). Fokus penelitian yang
adalah sebuah alat terbang yang berfungsi sebagai
dipilih dalam kegiatan penelitian terhadap
pengatur irama dan sebagai variasi lagu atau dengan kata
Kentrung di Bondowoso yaitu
lain bertugas mengatur irama dan jalannya sajian. 2.
Bondowoso. Hal ini dikarenakan hanya sanggar GAS
Terbang Kentrung Jidur (Bass), adalah sebuah alat
Bondowoso yang masih aktif melestarikan musik
terbang yang berfungsi sebagai penentu akhir lagu.
Kentrung. Kajian yang akan diteliti terhadap teks
Fungsi terbang Kentrung Jidur (Bass) ini sama seperti
nyanyian yang ada pada musik Kentrung, serta sajian
gong pada karawitan Jawa. 3. Terbang Kentrung Pethot
setiap instrumen sebagai musik pengiring. Sehingga
(Rhytem), adalah sebuah alat terbang dalam pertunjukan
muncul rumusan masalah yaitu (1) bagaimana kajian teks
Kentrung yang berfungsi sebagai pengatur tempo. Sesuai
nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso? (2)
dengan jumlah peralatan musik yang terbatas itu, maka
bagaimana sajian setiap instrumen sebagai musik
pemain Kentrung terdiri dari empat orang, sebanyak-
pengiring dalam seni Kentrung GAS Bondowoso?.
banyaknya tujuh orang sehingga terdapat beberapa
Tujuan Penelitian yaitu (1) untuk mengetahui kajian teks
pemain
nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso, (2)
yang
memegang
alat
musik
yang
sama
(Wawancara Junaidi, 12 Maret 2016).
musik
Kentrung pada GAS
untuk mengetahui sajian setiap instrumen sebagai musik
Pantun atau Paleggiren terdapat pada isi/ inti
pengiring dalam musik Kentrung GAS Bondowoso.
musik Kentrung. Pantun tersebut dinyanyikan oleh
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
seniman Kentrung sesuai melodi yang sudah pakem
atau bermanfaat bagi : (1) Bagi Penulis, sebagai sarana
dengan iringan alat musik terbang. Menariknya musik
untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman
Kentrung yang terdapat pada isi pantun tersebut
dalam penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai
dinyanyikan dengan melakukan improvisasi. Pantun
landasan awal untuk penulisan selanjutnya. (2) Bagi
tersebut di improvisasi oleh seniman Kentrung, sesuai
Pelaku Musik Kentrung, sebagai motivasi untuk terus
dengan tema acara yang dibawakan. Para seniman
meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya dalam
Kentrung memang selalu kompak. Dasar pandangan para
melestarikan Kentrung di Bondowoso. (3) Bagi Jurusan
seniman kentrung ini mengabdi pada empat hal yaitu
Sendratasik, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
kepada Bapak-Ibu, Guru, pemerintah, dan Allah SWT.
refrensi pada penelitian berikutnya dan menambah
Fenomena yang terdapat pada musik Kentrung
perbendaharaan pustaka tentang seni pertunjukan tradisi.
membuat peneliti tertarik karena beberapa alasan.
Kajian teoritik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Pertama, keberadaan musik Kentrung di Bondowoso
etnomusikologi, kajian etnomusikologi sebagai satu-
3
satunya kajian dimana musik tidak hanya dipahami dari
menggunakan lirik bahasa Indonesia yang di dalamnya
aspek aural (pendengaran) saja, tetapi juga meliputi
berisi tentang penyambutan kepada para penonton dalam
pengkajian sosial, kultural, psikologi, dan estetik, maka
pertunjukan musik Kentrung.
terdapat paling sedikit enam penyelidikan yang di
dalamnya saling timbal balik. Beberapa
Teks nyanyian yang digunakan pada isi atau inti
penyelidikan
pertunjukan musik Kentrung menggunakan bahasa
yang akan digunakan dalam skripsi penelitian ini hanya
Madura. Setiap kata yang diambil dalam teks nyanyian
dua penyelidikan, yaitu:Instrumentasi dan teks nyanyian.
berupa pantun atau Paleggiren yang dinyanyikan dengan
melodi yang sudah pakem. Ketika diartikan secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
harafiah, teks nyanyian lagu Kentrung merupakan
Teks Nyanyian Kentrung
bangunan kalimat yang tidak mempunyai arti kata yang
Menurut Junaidi syair dalam nyanyian musik
Kentrung merupakan permainan kata-kata yang berupa
pantun atau Paleggiren yang dilakukan atau dinyanyikan
oleh pemain Kentrung dengan melakukan improvisasi.
Biasanya teks nyanyian yang digunakan dalam musik
Kentrung “GAS Bondowoso” ini menggunakan bahasa
jelas. Teks nyanyian Kentrung merupakan bentuk
ekspresi dari seniman Kentrung. Bentuk ekspresi yang
terkandung dalam teks nyanyian musik Kentrung ini
memiliki makna dan tujuan agar penikmat musik
Kentrung bisa ikut merasakan dan dapat memperoleh
manfaat saat melihat musik Kentrung.
Madura. Karena sebagian besar masyarakat Bondowoso
menggunakan bahasa Madura. Teks nyanyian yang
ditampilkan pun berbeda-beda sesuai dengan tema acara
yang ditampilkan. Sesuai dengan penelitian secara
langsung yang dilakukan di lapangan pada tanggal 6
April 2016, teks nyanyian yang digunakan ada dua
Makna teks nyanyian musik kentrung juga dapat
dideskripsikan dengan menganalisis arti dari setiap kata
yang terkandung dalam teks nyanyian musik Kentrung.
Berikut arti setiap kata dalam teks nyanyian dan makna
teks nyanyian tersebut pada isi atau inti pertunjukan
musik Kentrung.
bagian yaitu bagian pembukaan sajian musik Kentrung
dan bagian isi/ inti sajian musik Kentrung. Berikut teks
Isi atau Inti Teks Nyanyian musik Kentrung
(wawancara Junaidi, April 2016)
nyanyian musik Kentrung bagian pembukaan dan bagian
isi/ inti sajian musik Kentrung.
1.
Pa’ empa’ lè’ perrèng talèh
Deun’nah deun maronggih
“Pembukaan Pertunjukan Kentrung”
Mon tak teppak torè jek calèh
Mon senneng torè pèrenga ghih
Assalamualaikum kami ucapkan
Kepada para hadirin sekalian
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Inilah kentrung GAS Bondowoso
Untuk menghibur warga semua
Empat bambu ikat
Pabila ada salah dan lupa
Daunnya daun kelor
Mohon dimaafkan sebesar-besarnya
Kalau tidak bagus jangan dicaci
Assalamualaikum kami ucapkan
Kalau senang harap diterima
Kepada para hadirin sekalian
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
Teks
nyanyian
yang
digunakan
sebagai
pembukaan lagu Kentrung diciptakan sendiri oleh GAS
Bondowoso.
Pembukaan
musik
Kentrung
ini
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
tersebut yaitu saling menghargai sesama manusia. Dalam
suatu kehidupan terdapat beberapa perbedaan pendapat.
Jika senang terhadap suatu hal mohon diterima dengan
3.
Kota tape ning è bendebesah
baik. Tetapi jika tidak suka terhadap suatu hal karena
Gerbong maut sejarah’nah
tidak bagus, mohon jangan dicaci. Intinya dalam
Mon panjenengan tako’ ka dhusah
kehidupan ini sesama manusia harus saling menghargai.
Jek kaloppaèn lèmma bektonah
Menjalin hubungan persaudaraan dengan sesama manusia
sangat dianjurkan agar sesuai dengan ajaran agama.
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Manusia yang hakikatnya sebagai mahluk sosial dan
tidak bisa hidup sendiri dan sepatutnya saling membantu
Kota Tape di Bondowoso
satu sama lain. Teks nyanyian ini mengingatkan kembali
Gerbong Maut sejarahnya
akan pentingnya memperbaiki kehidupan sosial dalam
Kalau Anda takut dengan dosa
masyarakat yang semakin hilang rasa persaudaraannya.
Jangan lupa dengan lima waktunya
2.
Kauleman arèh juma’at
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
Arèh juma’at meliah kemondung
pada bait ketiga dan keempat. Makna teks nyanyian
Panjenengan mon pajjet muslimat
tersebut yaitu tentang Agama/ religius. Lebih tepatnya
Palèng pantes dhikah akodung
tentang ketaatan pada sholat lima waktu. Jika takut akan
dosa kepada Allah SWT, maka jangan lupa dengan
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
kewajiban yaitu sholat lima waktu. Sholat adalah sarana
untuk berkomunikasi dengan Allah Sang Maha Pencipta.
Ke undangan hari jum’at
Makna teks nyanyian tersebut mengingatkan kembali
Hari jumat beli Duku
tentang sholat sebagai sarana ibadah. Banyak sekali
Kalau Anda memang muslimah
generasi muda yang melupakan ibadahnya hanya demi
Alangkah baiknya Anda berkerudung
tuntutan kesenangan semata.
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
4.
Mellè rokok ta’ ollè nyolet
pada bait ketiga dan keempat. Pantun atau Paleggiren
Mon nyolettah è eddhi’en tabbing
tersebut mengandung makna religius yang mempunyai
Ollè noro’ ta’ ollè nginep
hubungan sisi religius manusia dengan Sang Maha
Mon nginep’a kodhu akabin
Kuasa. Teks nyanyian tersebut memiliki makna, jika
seorang muslimah (seorang wanita yang beragama Islam)
maka
wajib
berkerudung.
hukumnya
menutup
Berjilbab/ berkerudung
aurat
bukan
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
dengan
hanya
Beli rokok tidak boleh dibakar
sebuah identitas bagi umat Islam untuk menunjukkan
Kalau dibakar di dekat dinding bamboo
bahwa seorang muslimah. Tetapi jilbab/kerudung adalah
Boleh ikut tidak boleh bermalam
suatu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Maka dapat
Kalau mau bermalam harus menikah
disimpulkan dari teks nyanyian di atas memuat unsur
kearifan lokal yang berhubungan dengan sisi religius
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
manusia. Manusia diingatkan kembali agar tetap menjaga
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
ketaatannya dengan Sang Maha Pencipta.
tersebut yaitu hukum laki-laki dan perempuan yang
bukan mahram. Bagi laki-laki dan perempuan yang
bukan mahram, tidak boleh berada dalam satu atap rumah
5
atau tinggal bersama sebelum menikah. Makna tersebut
dan bertemu atau hidup bersama, maka berbahagia lah
masih berhubungan dengan unsur Agama/ religius.
dua insan ini.
5.
Bedhe rengi’ è ngakan manisan
7.
Mapan ongghu mon Kawah Ijen
Bede empè’ nyo’on bhekoh
È bebenah bedhe Kawah Wurung
Mon se bini’ è jek nangisan
Mon panjenengan alakoh sè atè-atè
Perlonah se lake’ mon alakoh
Jhe’ loppa è ka jenjinah
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Ada semut makan permen atau manisan
Indah sekali kawah Ijen
Ada anak sapi menggotong tembakau
Di bawahnya ada Kawah wurung
Kalau jadi Istri jangan menangis
Kalau Anda kerja hati-hati
Selama suami masih kerja
Jangan lupa dengan janjinya
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
tersebut yaitu sebagai seorang istri harus menghormati
tersebut
dan menghargai suami. Selama suami bekerja atau
dilakukan dengan hati-hati dan sungguh-sungguh. Selain
mencari nafkah, seorang istri haruslah menghormati dan
itu makna selanjutnya yaitu tentang janji yang harus
menghargai suami saat bekerja. Sebagai istri dilarang
ditepati.
mengeluh, mengoceh atau rewel pada sang suami saat
kewajiban untuk menepati suatu janji yang diucapkan
suami sedang bekerja atau mencari nafkah.
atau dibuat. Karena janji itu adalah hutang dan akan
yaitu
melakukan
Sebagai
manusia,
suatu
pekerjaan,
sudah
menjadi
harus
suatu
ditagih diakhirat nanti oleh Allah SWT.
6.
Sello’ seser soccah mira
È arak’a ka jhu tenga
8.
Duh Ondem le’ ma’ bere’ dejeh
La mon niser ka sè èara
Bedhe Proto mua’ ranjang
Mon tatemmoh mon pade bunga
Mon ghelem dika noro’ buleh
Kor a foto setengah badan
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Cincin berakik warna merah
Mau dipamerkan ke wilayah tengah
Awan mendung di barat laut
Kalau Cinta sama seseorang
Ada truk membawa ranjang
Kalau bertemu sama-sama bahagia
Kalau mau Anda ikut saya
Tetapi harus foto setengah badan
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
tersebut yaitu tentang percintaan. Jika dua orang insan
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
manusia laki-laki dan perempuan yang saling mencintai,
tersebut yaitu jika ingin hidup bersama dengan orang
yang bukan muhrim, maka harus menikah dahulu.
yang terdapat pada teks nyanyian musik Kentrung
9.
Bede ranjang tedhung maleko’
mempunyai beberapa makna, seperti memuji keagungan
Mon ka jember mellèyah bedih
Tuhan, menghormati dan menghargai sesama, serta nilai
Mon ta’ sala ta’ ollè tako’
kemanusiaan. Inti makna yang ada pada teks nyanyian
Mon bhender je’ sala’ agih
seni Kentrung ini mengabdi pada empat hal yaitu kepada
Bapak-Ibu, Guru, pemerintah, dan Allah SWT.
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
Sebagai kesenian yang bernafaskan Islami,
makna dalam teks nyanyian musik Kentrung tidak hanya
Ada tempat tidur langsung tidur nyenyak
tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Tetapi juga
Kalau ke jember mau membeli pasir
berisi tentang hubungan manusia dengan manusia. Teks
Kalau tidak salah tidak boleh takut
nyanyian musik Kentrung juga mempunyai makna yang
Kalau benar jangan disalahkan
berhubungan dengan solidaritas dan interaksi dalam
kehidupan bermasyarakat. Pada bagian penutup biasanya
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
terdapat teks nyanyian yang menunjukkan doa dan
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
harapan para seniman Kentrung.
tersebut yaitu jika ingin berpendapat tidak boleh takut
Kebersamaan yang dilakukan oleh seniman
asalkan benar. Tetapi jika mengetahui suatu pendapat itu
Kentrung
GAS
benar, jangan dibuat salah atau disalahkan.
menumbuhkan
Bondowoso
rasa
selama
kekeluargaan
berkesenian
tanpa
adanya
perbedaan. Setiap seniman Kentrung memiliki karakter
10. Motor koning ma’ deri dejeh
yang berbeda-beda sesuai latar belakang masing-masing
Rokok èskot talènah mira
individu. Karakter yang dimiliki oleh masing-masing
Mator oning de’ trètan sadhejeh
seniman Kentrung akan menghilang dan dipersatukan
Sala lopot nyo’on sapora
oleh aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama-sama
selama
proses
latihan
lain
Mobil kuning dari utara
interaksi yang dilakukan berkali-kali ini, maka masing-
Rokok eskot talinya merah
masing anggota Kentrung akan menyesuaikan diri satu
Kasih tau kepada semua saudara
sama lain. Sehingga akan menimbulkkan kekompakan
Jika ada salah mohon maaf
bagi setiap pemain Kentrung di atas panggung.
Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung
Instrumentasi
yang
Kentrung.
yang
berhubungan
Instrumen
kesenian
aktivitas
Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah
pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian
dengan
dan
digunakan
dalam
Dengan
musik
tersebut yaitu mohon maaf atas kesalahan yang ada.
Kentrung di Desa Curahdami Kecamatan Curahdami
Biasanya teks nyanyian ini dilakukan atau dinyanyikan di
Kabupaten Bondowoso secara keseluruhan tergolong
akhir penampilan musik kentrung. Tujuannya untuk
dalam kelompok instrumen musik membranofon, karena
meminta maaf kepada para penonton selama pertunjukan
sumber bunyinya berasal dari membran atau kulit. Dilihat
Kentrung berlangsung mungkin ada salah yang disengaja
dari cara memainkan, maka instrumen yang digunakan
ataupun tidak disengaja yang dilakukan oleh para pemain
pada musik Kentrung GAS Bondowoso termasuk dalam
atau seniman kentrung.
kelompok instrumen pukul atau perkusi. Instrumen
Berdasarkan dari pengertian setiap kata dalam
perkusi yaitu alat musik yang hasil bunyinya diperoleh
teks nyanyian musik Kentrung tersebut, makna syair
dengan cara dipukul (Sukarya, 1982:141). Instrumen
7
yang digunakan pada musik kentrung GAS Bondowoso
sebagai variasi lagu atau dengan kata lain bertugas
yaitu terbang Kentrung. Ketiga alat terbang Kentrung ini
mengatur irama dan jalannya sajian. Pola permainan
bentuk dan bahannya sama. Namun ketiga alat terbang
instrumen terbang Kentrung kendang saling mengisi satu
kentrung ini memiliki fungsi sajian yang berbeda-beda.
sama lain.
Sehingga setiap instrumen terbang kentrung GAS
Pola yang dimainkan oleh terbang Kentrung
Bondowoso, disebut dengan terbang Kentrung kendang,
kendang saling mengisi satu sama lain dan menjadikan
terbang Kentrung jidur (bass), dan terbang Kentrung
patokan bagi instrumen lain dalam perubahan tempo.
pethot (pengatur tempo). satu-satunya melodi dalam
Urutan pola permainan nyanyian Kentrung berganti
musik Kentrung ini yaitu vokal manusia. Melodi-melodi
sesuai tanda yang dimainkan oleh terbang Kentrung
lagu dinyanyikan oleh semua pemain Kentrung secara
kendang. Berikut adalah gambar dari alat musik terbang
bergantian. Instrumen yang berperan sebagai pengendali
Kentrung Kendang.
tempo adalah terbang Kentrung pethot. Instrumen yang
Terbang Kentrung Jidur (Bass)
berfungsi sebagai pengatur irama dan sebagai variasi lagu
Instrumen terbang Kentrung jidur (bass) dalam
atau dengan kata lain bertugas mengatur irama dan
kesenian Kentrung berfungsi sebagai penentu akhir lagu.
jalannya sajian adalah terbang Kentrung Kendang.
Urutan pola permainan nyanyian Kentrung berganti
Instrumen yang berperan sebagai penentu akhir lagu
sesuai dengan tanda musikal yang dimainkan oleh
adalah terbang Kentrung Jidur (bass), fungsi terbang
instrumen terbang Kentrung jidur (bass). Setiap akan
Kentrung (Jidur atau bass) ini sama seperti gong pada
memasuki lagu baru, maka terbang kentrung jidur akan
karawitan Jawa hanya saja tidak pada hitungan ke-8.
memainkan pola pakem sebagai tanda kepada instrumen
Terbang yang digunakan dalam sajian musik
lain jika nyanyian sudah berakhir dan akan masuk pada
Kentrung berjumlah 3 buah. Masing-masing terbang
nyanyian selanjutnya. Selain sebagai pertanda akhir
memainkan dengan pola yang berbeda. Sehingga ketika
nyanyian, terbang kentrung jidur ini juga berperan
dimainkan bersamaan maka akan terdengar suara yang
sebagai pengisi.
bersahut-sahutan. Dalam sajian nyanyian Kentrung,
terbang berperan sebagai pengisi atau pengiring vokal.
Instrumen terbang Kentrung jidur ini memiliki
peran dan fungsi yang mirip dengan Gong dalam
karawitan Jawa. Akan tetapi, dalam sajian kesenian
Kentrung jidur dimainkan tidak pada setiap hitungan ke-8
seperti hitungan pada permainan karawitan Jawa. Pola
permainan jidur memiliki pola permainan sendiri.
Terbang Kentrung Pethot
Instrumen terbang Kentrung Pethot dalam musik
Kentrung berfungsi sebagai pengatur tempo. Masingmasing terbang memainkan pola yang berbeda. Sehingga
ketika dimainkan bersamaan maka akan terdengar suara
Gambar 4.32 Sajian lengkap Musik Kentrung.
(Dok. Vionita, 2016)
yang
bersahut-sahutan.
Pola
permainan
instrumen
terbang Kentrung pethot ini saling mengisi satu sama lain
Fungsi Sajian Instrumen Musik Kentrung
dan menjadi patokan tempo.
Terbang Kentrung Kendang
Vokal
Instrumen terbang Kentrung kendang dalam
Vokal dalam musik Kentrung merupakan satu-
musik Kentrung berfungsi sebagai pengatur irama dan
satunya unsur melodis. Vokal menjadi melodi utama
berupa lagu dengan syair atau lirik. Melodi vokal yang
berisi lirik dinyanyikan dengan pola melodi yang sudah
Kulit kambing
pakem atau sudah menjadi patokan dalam musik
Gambar 4.33 Bagian depan instrumen Kentrung terbuat
Kentrung GAS Bondowoso. Pada melodi vokal juga
dari kulit kambing
terdapat frase tanya dan jawab. Vokal yang ada pada
(Dok. Vionita, 2016)
musik Kentrung tergolong suara tenor yaitu suara yang
menghasilkan nada tinggi pada suara pria. Range suara
tenor terletak diantara nada C3 (nada C satu oktaf diatas
nada C natural) sampai nada A4 (nada A di atas nada C
tengah) dalam paduan suara dan sampai C5 untuk
penyanyi solo. Ada beberapa penyanyi tenor yang
memiliki rentang suara lebih ekstim yakni dari B♭ 2 (dua
Tali
Cina
B♭ di bawah C natural) sampai ke nada F5 (dua F di atas
C tengah). Vokal pada musik Kentrung dilakukan oleh
pemain Kentrung secara solois dan bergantian. Pembawaannya dibawakan dengan posisi berdiri sambil memegang
Gambar 4.34 Bagian belakang instrumen kentrung
alat musik terbang. Vokal pada musik Kentrung
terdapat tali Cina
dilakukan oleh pemain Kentrung secara solois dan
(Dok. Vionita, 2016)
bergantian. Pembawaannya dibawakan dengan posisi
berdiri sambil memegang alat musik terbang.
Bentuk Instrumen Musik Kentrung
Instrumen terbang Kentrung kendang, terbang
Kentrung jidur, dan terbang Kentrung pethot yang
digunakan pada kesenian Kentrung GAS Bondowoso
terbuat dari kulit kambing sebagai sumber bunyinya dan
kayu nangka digunakan sebagai pembentuk kerangka
Kayu
Nangka
atau badan alat musik terbang. Bagian belakang alat
terbang Kentrung terdapat tali yang biasa disebut tali
cina. Berikut gambar instrumen terbang kentrung tampak
Gambar 4.35 Bagian samping instrumen kentrung terbuat
bagian depan, belakang dan samping.
dari kayu nangka.
(Dok. Vionita, 2016)
Terbang Kentrung Kendang
Instrumen terbang Kentrung kendang dalam
musik Kentrung GAS bondowoso terbuat dari kulit
kambing sebagai sumber bunyi dan kayu yang digunakan
sebagai pembentuk kerangka atau badan terbang yaitu
kayu nangka. Ketika akan melakukan pementasan, tali
yang ada di bagian belakang instrumen terbang yang
biasa disebut tali cina ditarik sampai kencang agar bunyi
yang dihasilkan menghasilkan suara yang nyaring. Hal
9
ini juga dilakukan pada semua instrumen terbang
Kentrung. Pada ukuran terbang Kentrung kendang ini
memiliki ukuran diameter 30 cm.
Instrumen
terbang
Kentrung
Jidur
Instrumen
terbang
Kentrung
kendang Gambar 4.37 Bentuk Instrumen terbang Kentrung Jidur
Gambar 4.36 Bentuk Instrumen terbang Kentrung
Kendang.
(Dok. Vionita, 2016)
Terbang Kentrung Jidur (Bass)
Instrumen terbang Kentrung jidur (bass) dalam
musik Kentrung GAS Bondowoso memiliki bahan yang
sama dengan terbang Kentrung kendang dan terbang
Kentrung pethot. Hanya saja terbang Kentrung jidur ini
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
terbang Kentrung kendang dan terbang Kentrung pethot.
Pada ukuran terbang kentrung jidur ini memiliki ukuran
diameter yang lebih besar yaitu 40 cm. kerangka terbang
Kentrung jidur ini sama dengan terbang Kentrung
kendang dan terbang Kentrung pethot. Sama-sama
terbuat dari kayu nangka yang berbentuk lingkaran. Salah
satu sisi kerangka ditutup dengan kulit kambing sebagai
sumber bunyi dan sisi lain dibiarkan terbuka dengan
diikat menggunakan tali cina. Tali ini berguna untuk
menarik atau mengencangkan permukaan kulit kambing
pada saat akan melakukan pementasan hal ini guna untuk
menghasilkan suara yang nyaring saat permukaan terbang
dipukul.
(Bass)
(Dok. Vionita, 2016)
Terbang Kentrung Pethot
Instrumen terbang Kentrung pethot dalam musik
Kentrung GAS Bondowoso memiliki bahan dan bentuk
yang sama persis dengan terbang Kentrung kendang yaitu
terbuat dari kulit kambing sebagai sumber bunyi dan
kayu yang digunakan sebagai pembentuk kerangka atau
badan terbang yaitu kayu nangka. Ketika akan melakukan
pementasan, tali yang ada di bagian belakang instrumen
terbang yang biasa disebut tali cina ditarik sampai
kencang agar bunyi yang dihasilkan memiliki volume
yang nyaring. Pada ukuran terbang Kentrung pethot ini
memiliki ukuran diameter 30 cm
Instrumen
terbang
Kentrung
Pethot
Gambar 4.39 Teknik menabuh ‘tak’
(Dok. Vionita, 2016)
Suara ‘tung’ dihasilkan dengan menabuh bagian
Gambar 4.38 Bentuk Instrumen terbang Kentrung Pethot.
pinggir dari permukaan terbang Kentrung Kendang.
(Dok. Vionita, 2016)
Teknik memukulnya menggunakan jari-jari tangan. Jari
Teknik Permainan
tangan menabuh bagian permu-kaan terbang dengan
Terbang Kentrung Kendang
memantulkan jari tangan atau tidak ditahan seperti ketika
Terbang Kentrung kendang ini dimainkan
memukul untuk menghasilkan suara ‘tak’.
dengan posisi pemain terbang berdiri dan instrumen
terbang diletakkan ditangan sebelah kiri pemain kentrung
di bagian bawah instrumen terbang. Tangan kanan
memukul kulit atau membran yang berbahan kulit
kambing. Pola permainan terbang Kentrung kendang
menghasilkan tiga jenis suara yaitu ‘tak’, ‘tung’, dan
‘deng’. Ketiga suara tersebut dihasilkan dengan teknik
dan posisi daerah tabuhan yang berbeda.
Suara ‘tak’ dihasilkan dengan menabuh terbang
kentrung di bagian tengah dari permukaan terbang
Kentrung Kendang. Teknik memukul menggunakan
telapak tangan sampai jari-jari tangan dengan keras dan
Gambar 4.40 Teknik memukul terbang dengan suara
menahan pukulan dengan tidak langsung melepas tangan
‘tung’
di permukaan terbang melainkan ditahan di permukaan
(Dok. Vionita, 2016)
terbang yang tertutup kulit kambing.
Sedangkan suara ‘deng’ dihasilkan dengan
menabuh di bagian pinggir pada permukaan terbang
Kentrung. Teknik memu-kulnya menggunakan jari
tangan dengan langsung memantulkan tangan sesaat
setelah memukul.
11
dihasilkan dengan menabuh terbang Kentrung bagian
pinggir sisi kanan. Teknik memukul / menabuh dengan
menggunakan telapak tangan sampai jari-jari tangan
dengan keras. Berikut gambar teknik memukul alat musik
terbang Kentrung Jidur (Bass)
Gambar 4.41 Teknik memukul suara’deng’
(Dok. Vionita, 2016)
Terbang Kentrung Pethot
Terbang
kentrung
kendang
ini
dimainkan
dengan posisi pemain terbang berdiri dan instrumen
terbang
diletakkan
ditangan
sebelah
kiri
Gambar 4.43 Teknik memukul suara ‘dung’ pada terbang
Kentrung Jidur (Bass)
pemain
(Dok. Vionita, 2016)
Kentrung di bagian bawah instrumen terbang. Tangan
kanan memukul kulit atau membran yang berbahan kulit
kambing.
Teknik
PENUTUP
Simpulan
memukul
pada
instrumen
terbang
Kentrung pethot berbeda dengan terbang Kentrung
kendang. Cara memukul/ menabuh instrumen terbang
Kentrung pethot ini, menggunakan jari tangan dengan
keras dan tidak menahan pukulan Pola permainan terbang
Kentrung pethot menghasilkan suara ‘tuk-tuk’ suara ‘tuktuk’ ini dihasilkan dengan menabuh bagian pinggir pada
permuka-an instrumen terbang Kentrung.
Musik
Kentrung
pada
GAS
Bondowoso
memiliki beberapa keunikan. Diantaranya terletak pada
jumlah personil pada musik Kentrung sebanyak empat
sampai tujuh orang, keunikan lainnya terdapat pada lagulagu yang dibawakan menggunakan lagu modern
(populer) saat ini sesuai dengan tuntutan masyarakat
pendukungnya. Hanya saja diubah lirik lagu atau
syairnya dengan melakukan improvisasi, tetapi pada
intinya lagu yang dibawakan tetap pada melodi yang
sudah pakem namun syair atau liriknya sesuai dengan
tema
acara
yang
ditampilkan.
Dengan
demikian
menjadikan musik Kentrung GAS Bondowoso sangat
penting untuk diteliti terutama mengenai instrumentasi
pada musik Kentrung GAS Bondowoso, serta teks
nyanyian
Gambar 4.42 Teknik memukul suara ‘tuk-tuk’
(Dok. Vionita, 2016)
Terbang Kentrung Jidur (Bass)
Dalam pola permainannya, terbang Kentrung
jidur ini mengahasilkan suara ‘dung’. Suara ‘dung’
yang
ada
pada
musik
Kentrung
GAS
Bondowoso.
Instrumen yang Digunakan dan Fungsi dalam Sajian
Musik Kentrung
Kentrung GAS Bondowoso di Desa Curahdami
Kecamatan
Curahdami
Kabupaten
Bondowoso
menggunakan instrumen membranophone yang terbuat
tidak hanya sebagai pengingat dan penanda suatu
dari bahan kulit kambing sebagai sumber suara dan kayu
kebudayaan namun juga dapat berfungsi sebagai alat
nangka
pendidikan karakter bangsa.
sebagai
kerangka
atau
body
pembentuk
instrumen. Kentrung GAS Bondowoso didukung oleh
Saran
tiga alat terbang. Ketiga alat terbang Kentrung ini bentuk
Untuk memahami dan mengetahui lebih banyak
dan bahannya sama, namun ketiga alat terbang Kentrung
mengenai
musik
Kentrung
ini memiliki fungsi sajian yang berbeda-beda. Sehingga
Bondowoso, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam
setiap instrumen terbang Kentrung GAS Bondowoso,
dengan mengkaji aspek-aspek lain yang belum terungkap
disebut terbang Kentrung kendang, terbang Kentrung
dalam penelitian ini. Untuk menjaga eksistensi dari
jidur (bass), dan terbang Kentrung pethot (pengatur
musik Kentrung Bondowoso ini, seniman Kentrung
tempo). Instrumen terbang Kentrung pethot berperan
melakukan
sebagai pengendali tempo. Instrumen terbang Kentrung
perkembangan
Kendang berfungsi sebagai pengatur irama dan sebagai
menggunakan nada-nada atau lagu modern (populer) saat
variasi lagu atau dengan kata lain bertugas mengatur
ini sesuai dengan tuntutan masyarakat pendukungnya.
irama dan jalannya sajian. Sedangkan instrumen terbang
Keadaan yang demikian menjadikan nyanyian pada seni
Kentrung Jidur (bass) berperan sebagai penentu akhir
Kentrung semakin bervariasi.
perubahan
pada
pada
GAS
Bondowoso
jumlah
lagu-lagu
personil
yang
di
dan
dibawakan
lagu. Fungsi terbang Kentrung (Jidur atau bass) ini sama
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih
seperti gong pada karawitan Jawa hanya saja tidak pada
lanjut mengenai kesenian musik Kentrung dengan fokus
hitungan ke-8. Vokal berperan sebagai melodi utama
penelitian yang lain, misalnya untuk mengkaji bentuk
dalam nyanyian musik Kentrung.
musik pada musik Kentrung, hubungan sosial kesenian
Teks Nyanyian Musik Kentrung
musik Kentrung dengan masyarakatnya dan fungsi
Teks
nyanyian
Kentrung
nyanyian musik Kentrung bagi masyarakat Bondowoso.
merupakan pantun atau Paleggiren dalam bahasa
Dengan harapan agar kesenian tradisional yang tergolong
Madura. Pantun/ Paleggiren yang sangat efektif sebagai
hamper punah ini bisa dikenal oleh masyarakat luas
pendidikan
terutama para generasi muda saat ini.
karakter
dalam
bangsa.
musik
Maka
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa teks nyanyian musik Kentrung
tergolong jenis pantun biasa yang bersajak a-b-a-b, a-a-a-
DAFTAR PUSTAKA
a, dan terdapat beberapa teks nyanyian menggunakan
Abdurrahman, Dudung. 2003. Pengantar Metode
Penelitian.Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta.
jenis pantun bebas yaitu pantun yang tidak bersajak a-b-
Alan P. Merriam. 1964.The Anthropology of Music,
Chicago: North Western University Press.
a-b ataupun a-a-a-a hanya saja mengutamakan persamaan
bunyi. Teks nyanyian musik Kentrung mempunyai
beberapa makna yaitu makna yang berhubungan dengan
Anggoro, M. Toha. 2007.Metode Penelitian. Jakarta:
Universitas Terbuka..
unsur religius, makna yang berhubungan dengan antar
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius
manusia, makna yang berhubungan dengan pengabdian
Isfanhari, Musafir. 2000. Pengetahuan Dasar Musik.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Negara, makna yang berhubungan dengan orang tua dan
Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman
Musik. Jakarta: CV. Titik Terang.
keluarga, makna yang berhubungan dengan kepribadian
diri. Makna-makna tersebut sangat perlu ditanamkan agar
Kartamihardja, Prajoga. 1996/1997. Ensiklopedi Seni
Musik dan Seni Tari daerah (Laporan Penelitian
dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Jawa
Timur). Surabaya: Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Jatim.
kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih kuat
dan maju berkat kepribadian masyarakat yang kuat.
Budaya yang kita miliki menyimpan berbagai bentuk
pesan yang mengandung kearifan lokal yang tujuannya
13
Katalog BPS 1101022.3511110 Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bondowoso. 2015. Statda
Kecamatan Curahdami Tahun 2015.
Bondowoso
Mashoed. 2004.
Surabaya: Papyrus
Sejarah dan Budaya Bondowoso.
Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
. 2011. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
Galia Indonesia.
Prier,
Edmund-Karl. 1996. Ilmu Bentuk
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Sugiyono.
Musik.
2006. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD).
Bandung: Alfabeta.
. 2012. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD).
Bandung: Alfabeta.
. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD).
Bandung: Alfabeta.
Sukarya, Yaya.1982.Pengetahuan Dasar Musik,Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Supanggah, Rahayu.1995. Etnomusikologi. Yogyakarta:
Yayasan Bentang Budaya
Szwed, John. 2008. Memahami dan Menikmati Jazz.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Tim.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Download