MUSIK KENTRUNG PADA GRUP APRESIASI SENI BONDOWOSO (KAJIAN TEKS NYANYIAN DAN INSTRUMENTASI) Vionita Dwi Agustin Mahasiswa Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, email : [email protected] Joko Winarko, S.Sn. M.Sn. Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Surabaya Abstrak Musik Kentrung merupakan seni sastra lisan atau seni bertutur (teater lisan) yang diiringi tabuhan terbangan. Kentrung GAS Bondowoso memiliki keunikan dari segi cerita, musik, maupun dalam penyampaian pantun/ Paleggiren yang dinyanyikan sesuai dengan melodi pakem. Masyarakat di luar Bondowoso sebagai penikmat musik Kentrung mengalami kesulitan untuk memahami teks nyanyian dari musik Kentrung dikarenakan teks nyanyian yang digunakan menggunakan bahasa Madura. Keberadaannya yang kurang diketahui oleh masyarakat luas mendorong untuk segera mendokumentasikan kesenian tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian kesenian tradisional. Rumusan masalah yaitu : bagaimana kajian teks nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso, dan bagaimana sajian setiap instrumen sebagai musik pengiring dalam musik Kentrung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan lokasi penelitian di Sanggar GAS Bondowoso, tepatnya di Jalan Raya Curahdami depan polsek Curahdami RT/RW 01 Desa Curahdami, Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso. Dan stasiun televisi GMTV (Gerbong Maut Televisi). Sumber data yang digunakan yaitu sumber data manusia dan sumber data non manusia, yang berhubungan dengan musik Kentrung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan yaitu terbang Kentrung Kendang, terbang Kentrung Pethot, terbang Kentrung Jidur (Bass). Fungsi instrumen diantaranya sebagai pengatur irama dan jalannya sajian, sebagai penentu akhir lagu, dan sebagai pengatur tempo. Instrumen juga menganalisis organologi instrumen terbang, dan teknik memainkan instrumen terbang. Teks nyanyian dengan menganalisis arti kata-kata dalam teks nyanyian dan makna dari teks nyanyian secara keseluruhan. Teks nyanyian yang digunakan berupa pantun berbahasa Madura yang memiliki pola rima yang beragam dan beraturan sehingga enak didengar. Pola rima yang ada di pantun diantaranya a-a-a-a dan a-b-a-b. Beberapa teks nyanyian menggunakan pantun bebas yaitu pantun yang tidak bersajak a-b-a-b ataupun a-a-a-a hanya saja mengutamakan persamaan bunyi.. Kata Kunci : Kentrung, Bentuk Melodi, Instrumentasi, Teks Nyanyian Abstract Kentrung is the art of oral literature (verbal theater) which is accompanied by percussion instrument of tambourine. Kentrung art group of Bondowoso has a uniqueness in terms of story, music, as well as in the delivery of rhyme / Paleggiren which is sung according to the authentic melody.The devotees of Kentrung from outside Bondowoso have difficulty to understand the song text because it uses Madura Language. Public’s lack of awareness toward this art triggers immediate documentation as one of the efforts to preserve this traditional art. Two research questions are formulated based on the statement of problems, those are; how the study of song texts in Kentrung on GAS Bondowoso, as well as how each instrument serve as a musical accompaniment in Kentrung. This study uses qualitative research methods, with field study located in Studio GAS Bondowoso, precisely on Jalan Raya Curahdami, right in front of the police station Curahdami RT / RW 01, District Curahdami of Bondowoso regency. And in station of television GMTV ( Gerbong Maut Television). Source of the data used are the people and the equipments which are associated with Kentrung. Data collection techniques of this study divided into three steps; observation, interviews, and documentation. The instruments used are tambourine of Kentrung Kendang, 1 Kentrung Pethot and Kentrung Jidur (Bass). The function of instruments are as rhythmical regulator and as a song variatio, how the song ends and how the tempo goes. Instruments also analyze the organization of tambourine instrument and the technique of playing tambourine intsrument. Song texts used are in form of poetry in Madura Language with varieties of rhyme patterns which makes it easy to listen. Rhyme patterns in the poetry are a-a-a-a and a-b-a-b. Some song texts used free rhyme, which is only emphasize the synchronic sounds of the music. Keywords : Kentrung, Form of melody, instrumentation, song texts dalam masyarakat sekarang ini akan mengikis kecintaan PENDAHULUAN generasi Musik Kentrung merupakan salah satu kesenian muda terhadap kesenian tradisional dan menghilangkan nilai-nilai budaya yang dimiliki dan tradisional asli Indonesia. Kentrung adalah seni sastra mempunyai lisan atau seni bertutur (teater lisan) yang diiringi tabuhan pendukungnya. Meski demikian musik Kentrung masih alat mampu bertahan sebagai seni yang digandrungi oleh musik terbang. Pertunjukan Kentrung lebih mengutamakan pantun yang dinyanyikan dan iringan alat ciri khas tersendiri bagi masyarakat masyarakat di beberapa daerah di Bondowoso. musik terbang, sehingga pada penelitian ini lebih fokus Upaya pemerintah dalam melestarikan musik pada musik Kentrung. Kentrung ini mengandung ajaran Kentrung atau menyelenggarakan media apresiasi budaya kearifan lokal dalam setiap pementasannya. Seniman bagi Kentrung menceritakan isi pertunjukan Kentrung dengan yakni Dinas Pariwisata Pemuda urutan melodi yang sudah pakem melalui rangkaian Perhubungan Kabupaten Bondowoso. pantun atau dalam bahasa Madura disebut Paleggiren buktinya adalah menampilkan Kentrung pada festival yang dilakukan dengan melakukan improvisasi. kebudayaan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai Kentrung merupakan salah satu jenis musik rakyat yang masih hidup, berkembang serta masih digemari oleh rakyat di beberapa daerah di Pulau Jawa masyarakat luas, melalui lembaga Olahraga Salah terkait dan satu momen menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bondowoso. Terdapat beberapa keunikan pada musik terutama di daerah Bondowoso. Kehidupan musik Kentrung Grup Apresiasi Seni Bondowoso ini. Keunikan Kentrung di Bondowoso dipelopori oleh seniman tersebut yang membedakan Kentrung di Bondowoso Bondowoso yang dinamai “Trio Nur”. Saat ini para dengan Kentrung daerah lain. Diantaranya jumlah personil Trio Nur telah meninggal, dan diteruskan oleh personil pada Kentrung GAS Bondowoso sebanyak beberapa grup kesenian yang ada di Bondowoso empat sampai tujuh orang dalam setiap penampilan diantaranya Grup Kwartet Women’s tepatnya di Desa pertunjukan Kentrung. Keunikan lainnya terdapat pada Jurangsapi Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso dan lagu-lagu yang dibawakan menggunakan lagu modern Grup Apresiasi Seni Bondowoso atau disingkat GAS (populer) saat ini sesuai dengan tuntutan masyarakat Bondowoso. Grup yang masih aktif menampilkan pendukungnya. Hanya saja diubah lirik lagu atau pertunjukan Kentrung sampai saat ini adalah GAS syairnya yang dilakukan oleh pemain Kentrung dengan Bondowoso. Melestarikan musik Kentrung pada zaman melakukan improvisasi, tetapi pada intinya lagu yang sekarang bukanlah hal yang mudah, karena munculnya dibawakan tetap pada melodi yang sudah pakem namun berbagai bentuk kesenian-kesenian modern yang hadir di syair atau liriknya diubah sesuai dengan tema acara yang tengah masyarakat cukup memikat hati generasi penerus. ditampilkan (wawancara Junaidi, 12 Maret 2016). Menurut sebagian generasi muda, musik Kentrung ini Kentrung di Bondowoso saat ini sering tertutup dimanfaatkan masyarakat dalam hajatan dan pesta. kemungkinan kesenian-kesenian modern yang hadir Misalnya khitanan, perkawinan, tingkepan, ataupun ulang dianggap ketinggalan zaman. Tidak tahun istansi. Tetapi dalam perkembangannya, musik tetap bertahan sampai saat ini karena adanya GAS Kentrung juga tampil pada acara dialog interaktif dalam Bondowoso. Kedua, melodi yang sudah pakem namun seminar di perguruan tinggi dan sekolah-sekolah tertentu. lirik atau syair yang digunakan diimprovisasi oleh Kentrung juga sering digunakan pada acara yang seniman Kentrung. Ketiga instrumen yang digunakan bernuansa hanya menggunakan alat terbang yang masing-masing religius dengan cerita tentang Nabi Muhammad, Nabi Musa, dan Nabi Yusuf, Sayidina Ali, mewakili suara atau ritmis yang berbeda-beda. zaman Walisongo dan Mataram Islam (Babad Tanah Peneliti tertarik untuk melakukan pencatatan Jawa) terhadap teks nyanyian yang ada pada musik Kentrung Instrumen-instrumen pokok dalam pertunjukan GAS Bondowoso, dan sajian setiap instrumen sebagai Kentrung GAS Bondowoso adalah tiga instrumen musik pengiring. Oleh karena itu, penelitian ini akan terbang. Instrumen terbang tersebut memiliki fungsi mengangkat judul “Musik Kentrung pada Grup Apresiasi sajian yang berbeda-beda, sehingga setiap instrumen Seni Bondowoso di Kabupaten Bondowoso (Kajian Teks terbang disebut dengan : 1. Terbang Kentrung Kendang, Nyanyian dan Instrumentasi). Fokus penelitian yang adalah sebuah alat terbang yang berfungsi sebagai dipilih dalam kegiatan penelitian terhadap pengatur irama dan sebagai variasi lagu atau dengan kata Kentrung di Bondowoso yaitu lain bertugas mengatur irama dan jalannya sajian. 2. Bondowoso. Hal ini dikarenakan hanya sanggar GAS Terbang Kentrung Jidur (Bass), adalah sebuah alat Bondowoso yang masih aktif melestarikan musik terbang yang berfungsi sebagai penentu akhir lagu. Kentrung. Kajian yang akan diteliti terhadap teks Fungsi terbang Kentrung Jidur (Bass) ini sama seperti nyanyian yang ada pada musik Kentrung, serta sajian gong pada karawitan Jawa. 3. Terbang Kentrung Pethot setiap instrumen sebagai musik pengiring. Sehingga (Rhytem), adalah sebuah alat terbang dalam pertunjukan muncul rumusan masalah yaitu (1) bagaimana kajian teks Kentrung yang berfungsi sebagai pengatur tempo. Sesuai nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso? (2) dengan jumlah peralatan musik yang terbatas itu, maka bagaimana sajian setiap instrumen sebagai musik pemain Kentrung terdiri dari empat orang, sebanyak- pengiring dalam seni Kentrung GAS Bondowoso?. banyaknya tujuh orang sehingga terdapat beberapa Tujuan Penelitian yaitu (1) untuk mengetahui kajian teks pemain nyanyian musik Kentrung pada GAS Bondowoso, (2) yang memegang alat musik yang sama (Wawancara Junaidi, 12 Maret 2016). musik Kentrung pada GAS untuk mengetahui sajian setiap instrumen sebagai musik Pantun atau Paleggiren terdapat pada isi/ inti pengiring dalam musik Kentrung GAS Bondowoso. musik Kentrung. Pantun tersebut dinyanyikan oleh Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna seniman Kentrung sesuai melodi yang sudah pakem atau bermanfaat bagi : (1) Bagi Penulis, sebagai sarana dengan iringan alat musik terbang. Menariknya musik untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman Kentrung yang terdapat pada isi pantun tersebut dalam penulisan. Selain itu juga dapat digunakan sebagai dinyanyikan dengan melakukan improvisasi. Pantun landasan awal untuk penulisan selanjutnya. (2) Bagi tersebut di improvisasi oleh seniman Kentrung, sesuai Pelaku Musik Kentrung, sebagai motivasi untuk terus dengan tema acara yang dibawakan. Para seniman meningkatkan dan mengembangkan kreativitasnya dalam Kentrung memang selalu kompak. Dasar pandangan para melestarikan Kentrung di Bondowoso. (3) Bagi Jurusan seniman kentrung ini mengabdi pada empat hal yaitu Sendratasik, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kepada Bapak-Ibu, Guru, pemerintah, dan Allah SWT. refrensi pada penelitian berikutnya dan menambah Fenomena yang terdapat pada musik Kentrung perbendaharaan pustaka tentang seni pertunjukan tradisi. membuat peneliti tertarik karena beberapa alasan. Kajian teoritik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pertama, keberadaan musik Kentrung di Bondowoso etnomusikologi, kajian etnomusikologi sebagai satu- 3 satunya kajian dimana musik tidak hanya dipahami dari menggunakan lirik bahasa Indonesia yang di dalamnya aspek aural (pendengaran) saja, tetapi juga meliputi berisi tentang penyambutan kepada para penonton dalam pengkajian sosial, kultural, psikologi, dan estetik, maka pertunjukan musik Kentrung. terdapat paling sedikit enam penyelidikan yang di dalamnya saling timbal balik. Beberapa Teks nyanyian yang digunakan pada isi atau inti penyelidikan pertunjukan musik Kentrung menggunakan bahasa yang akan digunakan dalam skripsi penelitian ini hanya Madura. Setiap kata yang diambil dalam teks nyanyian dua penyelidikan, yaitu:Instrumentasi dan teks nyanyian. berupa pantun atau Paleggiren yang dinyanyikan dengan melodi yang sudah pakem. Ketika diartikan secara HASIL DAN PEMBAHASAN harafiah, teks nyanyian lagu Kentrung merupakan Teks Nyanyian Kentrung bangunan kalimat yang tidak mempunyai arti kata yang Menurut Junaidi syair dalam nyanyian musik Kentrung merupakan permainan kata-kata yang berupa pantun atau Paleggiren yang dilakukan atau dinyanyikan oleh pemain Kentrung dengan melakukan improvisasi. Biasanya teks nyanyian yang digunakan dalam musik Kentrung “GAS Bondowoso” ini menggunakan bahasa jelas. Teks nyanyian Kentrung merupakan bentuk ekspresi dari seniman Kentrung. Bentuk ekspresi yang terkandung dalam teks nyanyian musik Kentrung ini memiliki makna dan tujuan agar penikmat musik Kentrung bisa ikut merasakan dan dapat memperoleh manfaat saat melihat musik Kentrung. Madura. Karena sebagian besar masyarakat Bondowoso menggunakan bahasa Madura. Teks nyanyian yang ditampilkan pun berbeda-beda sesuai dengan tema acara yang ditampilkan. Sesuai dengan penelitian secara langsung yang dilakukan di lapangan pada tanggal 6 April 2016, teks nyanyian yang digunakan ada dua Makna teks nyanyian musik kentrung juga dapat dideskripsikan dengan menganalisis arti dari setiap kata yang terkandung dalam teks nyanyian musik Kentrung. Berikut arti setiap kata dalam teks nyanyian dan makna teks nyanyian tersebut pada isi atau inti pertunjukan musik Kentrung. bagian yaitu bagian pembukaan sajian musik Kentrung dan bagian isi/ inti sajian musik Kentrung. Berikut teks Isi atau Inti Teks Nyanyian musik Kentrung (wawancara Junaidi, April 2016) nyanyian musik Kentrung bagian pembukaan dan bagian isi/ inti sajian musik Kentrung. 1. Pa’ empa’ lè’ perrèng talèh Deun’nah deun maronggih “Pembukaan Pertunjukan Kentrung” Mon tak teppak torè jek calèh Mon senneng torè pèrenga ghih Assalamualaikum kami ucapkan Kepada para hadirin sekalian Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Inilah kentrung GAS Bondowoso Untuk menghibur warga semua Empat bambu ikat Pabila ada salah dan lupa Daunnya daun kelor Mohon dimaafkan sebesar-besarnya Kalau tidak bagus jangan dicaci Assalamualaikum kami ucapkan Kalau senang harap diterima Kepada para hadirin sekalian Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung Teks nyanyian yang digunakan sebagai pembukaan lagu Kentrung diciptakan sendiri oleh GAS Bondowoso. Pembukaan musik Kentrung ini pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian tersebut yaitu saling menghargai sesama manusia. Dalam suatu kehidupan terdapat beberapa perbedaan pendapat. Jika senang terhadap suatu hal mohon diterima dengan 3. Kota tape ning è bendebesah baik. Tetapi jika tidak suka terhadap suatu hal karena Gerbong maut sejarah’nah tidak bagus, mohon jangan dicaci. Intinya dalam Mon panjenengan tako’ ka dhusah kehidupan ini sesama manusia harus saling menghargai. Jek kaloppaèn lèmma bektonah Menjalin hubungan persaudaraan dengan sesama manusia sangat dianjurkan agar sesuai dengan ajaran agama. Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Manusia yang hakikatnya sebagai mahluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri dan sepatutnya saling membantu Kota Tape di Bondowoso satu sama lain. Teks nyanyian ini mengingatkan kembali Gerbong Maut sejarahnya akan pentingnya memperbaiki kehidupan sosial dalam Kalau Anda takut dengan dosa masyarakat yang semakin hilang rasa persaudaraannya. Jangan lupa dengan lima waktunya 2. Kauleman arèh juma’at Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung Arèh juma’at meliah kemondung pada bait ketiga dan keempat. Makna teks nyanyian Panjenengan mon pajjet muslimat tersebut yaitu tentang Agama/ religius. Lebih tepatnya Palèng pantes dhikah akodung tentang ketaatan pada sholat lima waktu. Jika takut akan dosa kepada Allah SWT, maka jangan lupa dengan Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah kewajiban yaitu sholat lima waktu. Sholat adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah Sang Maha Pencipta. Ke undangan hari jum’at Makna teks nyanyian tersebut mengingatkan kembali Hari jumat beli Duku tentang sholat sebagai sarana ibadah. Banyak sekali Kalau Anda memang muslimah generasi muda yang melupakan ibadahnya hanya demi Alangkah baiknya Anda berkerudung tuntutan kesenangan semata. Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung 4. Mellè rokok ta’ ollè nyolet pada bait ketiga dan keempat. Pantun atau Paleggiren Mon nyolettah è eddhi’en tabbing tersebut mengandung makna religius yang mempunyai Ollè noro’ ta’ ollè nginep hubungan sisi religius manusia dengan Sang Maha Mon nginep’a kodhu akabin Kuasa. Teks nyanyian tersebut memiliki makna, jika seorang muslimah (seorang wanita yang beragama Islam) maka wajib berkerudung. hukumnya menutup Berjilbab/ berkerudung aurat bukan Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah dengan hanya Beli rokok tidak boleh dibakar sebuah identitas bagi umat Islam untuk menunjukkan Kalau dibakar di dekat dinding bamboo bahwa seorang muslimah. Tetapi jilbab/kerudung adalah Boleh ikut tidak boleh bermalam suatu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Maka dapat Kalau mau bermalam harus menikah disimpulkan dari teks nyanyian di atas memuat unsur kearifan lokal yang berhubungan dengan sisi religius Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung manusia. Manusia diingatkan kembali agar tetap menjaga pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian ketaatannya dengan Sang Maha Pencipta. tersebut yaitu hukum laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Bagi laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, tidak boleh berada dalam satu atap rumah 5 atau tinggal bersama sebelum menikah. Makna tersebut dan bertemu atau hidup bersama, maka berbahagia lah masih berhubungan dengan unsur Agama/ religius. dua insan ini. 5. Bedhe rengi’ è ngakan manisan 7. Mapan ongghu mon Kawah Ijen Bede empè’ nyo’on bhekoh È bebenah bedhe Kawah Wurung Mon se bini’ è jek nangisan Mon panjenengan alakoh sè atè-atè Perlonah se lake’ mon alakoh Jhe’ loppa è ka jenjinah Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Ada semut makan permen atau manisan Indah sekali kawah Ijen Ada anak sapi menggotong tembakau Di bawahnya ada Kawah wurung Kalau jadi Istri jangan menangis Kalau Anda kerja hati-hati Selama suami masih kerja Jangan lupa dengan janjinya Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian tersebut yaitu sebagai seorang istri harus menghormati tersebut dan menghargai suami. Selama suami bekerja atau dilakukan dengan hati-hati dan sungguh-sungguh. Selain mencari nafkah, seorang istri haruslah menghormati dan itu makna selanjutnya yaitu tentang janji yang harus menghargai suami saat bekerja. Sebagai istri dilarang ditepati. mengeluh, mengoceh atau rewel pada sang suami saat kewajiban untuk menepati suatu janji yang diucapkan suami sedang bekerja atau mencari nafkah. atau dibuat. Karena janji itu adalah hutang dan akan yaitu melakukan Sebagai manusia, suatu pekerjaan, sudah menjadi harus suatu ditagih diakhirat nanti oleh Allah SWT. 6. Sello’ seser soccah mira È arak’a ka jhu tenga 8. Duh Ondem le’ ma’ bere’ dejeh La mon niser ka sè èara Bedhe Proto mua’ ranjang Mon tatemmoh mon pade bunga Mon ghelem dika noro’ buleh Kor a foto setengah badan Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Cincin berakik warna merah Mau dipamerkan ke wilayah tengah Awan mendung di barat laut Kalau Cinta sama seseorang Ada truk membawa ranjang Kalau bertemu sama-sama bahagia Kalau mau Anda ikut saya Tetapi harus foto setengah badan Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung tersebut yaitu tentang percintaan. Jika dua orang insan pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian manusia laki-laki dan perempuan yang saling mencintai, tersebut yaitu jika ingin hidup bersama dengan orang yang bukan muhrim, maka harus menikah dahulu. yang terdapat pada teks nyanyian musik Kentrung 9. Bede ranjang tedhung maleko’ mempunyai beberapa makna, seperti memuji keagungan Mon ka jember mellèyah bedih Tuhan, menghormati dan menghargai sesama, serta nilai Mon ta’ sala ta’ ollè tako’ kemanusiaan. Inti makna yang ada pada teks nyanyian Mon bhender je’ sala’ agih seni Kentrung ini mengabdi pada empat hal yaitu kepada Bapak-Ibu, Guru, pemerintah, dan Allah SWT. Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah Sebagai kesenian yang bernafaskan Islami, makna dalam teks nyanyian musik Kentrung tidak hanya Ada tempat tidur langsung tidur nyenyak tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Tetapi juga Kalau ke jember mau membeli pasir berisi tentang hubungan manusia dengan manusia. Teks Kalau tidak salah tidak boleh takut nyanyian musik Kentrung juga mempunyai makna yang Kalau benar jangan disalahkan berhubungan dengan solidaritas dan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat. Pada bagian penutup biasanya Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung terdapat teks nyanyian yang menunjukkan doa dan pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian harapan para seniman Kentrung. tersebut yaitu jika ingin berpendapat tidak boleh takut Kebersamaan yang dilakukan oleh seniman asalkan benar. Tetapi jika mengetahui suatu pendapat itu Kentrung GAS benar, jangan dibuat salah atau disalahkan. menumbuhkan Bondowoso rasa selama kekeluargaan berkesenian tanpa adanya perbedaan. Setiap seniman Kentrung memiliki karakter 10. Motor koning ma’ deri dejeh yang berbeda-beda sesuai latar belakang masing-masing Rokok èskot talènah mira individu. Karakter yang dimiliki oleh masing-masing Mator oning de’ trètan sadhejeh seniman Kentrung akan menghilang dan dipersatukan Sala lopot nyo’on sapora oleh aktivitas sehari-hari yang dilakukan bersama-sama selama proses latihan lain Mobil kuning dari utara interaksi yang dilakukan berkali-kali ini, maka masing- Rokok eskot talinya merah masing anggota Kentrung akan menyesuaikan diri satu Kasih tau kepada semua saudara sama lain. Sehingga akan menimbulkkan kekompakan Jika ada salah mohon maaf bagi setiap pemain Kentrung di atas panggung. Unsur pantun/ Paleggiren di atas terkandung Instrumentasi yang Kentrung. yang berhubungan Instrumen kesenian aktivitas Arti setiap kata dari teks nyanyian di atas adalah pada bait ketiga dan keempat. Makna dari teks nyanyian dengan dan digunakan dalam Dengan musik tersebut yaitu mohon maaf atas kesalahan yang ada. Kentrung di Desa Curahdami Kecamatan Curahdami Biasanya teks nyanyian ini dilakukan atau dinyanyikan di Kabupaten Bondowoso secara keseluruhan tergolong akhir penampilan musik kentrung. Tujuannya untuk dalam kelompok instrumen musik membranofon, karena meminta maaf kepada para penonton selama pertunjukan sumber bunyinya berasal dari membran atau kulit. Dilihat Kentrung berlangsung mungkin ada salah yang disengaja dari cara memainkan, maka instrumen yang digunakan ataupun tidak disengaja yang dilakukan oleh para pemain pada musik Kentrung GAS Bondowoso termasuk dalam atau seniman kentrung. kelompok instrumen pukul atau perkusi. Instrumen Berdasarkan dari pengertian setiap kata dalam perkusi yaitu alat musik yang hasil bunyinya diperoleh teks nyanyian musik Kentrung tersebut, makna syair dengan cara dipukul (Sukarya, 1982:141). Instrumen 7 yang digunakan pada musik kentrung GAS Bondowoso sebagai variasi lagu atau dengan kata lain bertugas yaitu terbang Kentrung. Ketiga alat terbang Kentrung ini mengatur irama dan jalannya sajian. Pola permainan bentuk dan bahannya sama. Namun ketiga alat terbang instrumen terbang Kentrung kendang saling mengisi satu kentrung ini memiliki fungsi sajian yang berbeda-beda. sama lain. Sehingga setiap instrumen terbang kentrung GAS Pola yang dimainkan oleh terbang Kentrung Bondowoso, disebut dengan terbang Kentrung kendang, kendang saling mengisi satu sama lain dan menjadikan terbang Kentrung jidur (bass), dan terbang Kentrung patokan bagi instrumen lain dalam perubahan tempo. pethot (pengatur tempo). satu-satunya melodi dalam Urutan pola permainan nyanyian Kentrung berganti musik Kentrung ini yaitu vokal manusia. Melodi-melodi sesuai tanda yang dimainkan oleh terbang Kentrung lagu dinyanyikan oleh semua pemain Kentrung secara kendang. Berikut adalah gambar dari alat musik terbang bergantian. Instrumen yang berperan sebagai pengendali Kentrung Kendang. tempo adalah terbang Kentrung pethot. Instrumen yang Terbang Kentrung Jidur (Bass) berfungsi sebagai pengatur irama dan sebagai variasi lagu Instrumen terbang Kentrung jidur (bass) dalam atau dengan kata lain bertugas mengatur irama dan kesenian Kentrung berfungsi sebagai penentu akhir lagu. jalannya sajian adalah terbang Kentrung Kendang. Urutan pola permainan nyanyian Kentrung berganti Instrumen yang berperan sebagai penentu akhir lagu sesuai dengan tanda musikal yang dimainkan oleh adalah terbang Kentrung Jidur (bass), fungsi terbang instrumen terbang Kentrung jidur (bass). Setiap akan Kentrung (Jidur atau bass) ini sama seperti gong pada memasuki lagu baru, maka terbang kentrung jidur akan karawitan Jawa hanya saja tidak pada hitungan ke-8. memainkan pola pakem sebagai tanda kepada instrumen Terbang yang digunakan dalam sajian musik lain jika nyanyian sudah berakhir dan akan masuk pada Kentrung berjumlah 3 buah. Masing-masing terbang nyanyian selanjutnya. Selain sebagai pertanda akhir memainkan dengan pola yang berbeda. Sehingga ketika nyanyian, terbang kentrung jidur ini juga berperan dimainkan bersamaan maka akan terdengar suara yang sebagai pengisi. bersahut-sahutan. Dalam sajian nyanyian Kentrung, terbang berperan sebagai pengisi atau pengiring vokal. Instrumen terbang Kentrung jidur ini memiliki peran dan fungsi yang mirip dengan Gong dalam karawitan Jawa. Akan tetapi, dalam sajian kesenian Kentrung jidur dimainkan tidak pada setiap hitungan ke-8 seperti hitungan pada permainan karawitan Jawa. Pola permainan jidur memiliki pola permainan sendiri. Terbang Kentrung Pethot Instrumen terbang Kentrung Pethot dalam musik Kentrung berfungsi sebagai pengatur tempo. Masingmasing terbang memainkan pola yang berbeda. Sehingga ketika dimainkan bersamaan maka akan terdengar suara Gambar 4.32 Sajian lengkap Musik Kentrung. (Dok. Vionita, 2016) yang bersahut-sahutan. Pola permainan instrumen terbang Kentrung pethot ini saling mengisi satu sama lain Fungsi Sajian Instrumen Musik Kentrung dan menjadi patokan tempo. Terbang Kentrung Kendang Vokal Instrumen terbang Kentrung kendang dalam Vokal dalam musik Kentrung merupakan satu- musik Kentrung berfungsi sebagai pengatur irama dan satunya unsur melodis. Vokal menjadi melodi utama berupa lagu dengan syair atau lirik. Melodi vokal yang berisi lirik dinyanyikan dengan pola melodi yang sudah Kulit kambing pakem atau sudah menjadi patokan dalam musik Gambar 4.33 Bagian depan instrumen Kentrung terbuat Kentrung GAS Bondowoso. Pada melodi vokal juga dari kulit kambing terdapat frase tanya dan jawab. Vokal yang ada pada (Dok. Vionita, 2016) musik Kentrung tergolong suara tenor yaitu suara yang menghasilkan nada tinggi pada suara pria. Range suara tenor terletak diantara nada C3 (nada C satu oktaf diatas nada C natural) sampai nada A4 (nada A di atas nada C tengah) dalam paduan suara dan sampai C5 untuk penyanyi solo. Ada beberapa penyanyi tenor yang memiliki rentang suara lebih ekstim yakni dari B♭ 2 (dua Tali Cina B♭ di bawah C natural) sampai ke nada F5 (dua F di atas C tengah). Vokal pada musik Kentrung dilakukan oleh pemain Kentrung secara solois dan bergantian. Pembawaannya dibawakan dengan posisi berdiri sambil memegang Gambar 4.34 Bagian belakang instrumen kentrung alat musik terbang. Vokal pada musik Kentrung terdapat tali Cina dilakukan oleh pemain Kentrung secara solois dan (Dok. Vionita, 2016) bergantian. Pembawaannya dibawakan dengan posisi berdiri sambil memegang alat musik terbang. Bentuk Instrumen Musik Kentrung Instrumen terbang Kentrung kendang, terbang Kentrung jidur, dan terbang Kentrung pethot yang digunakan pada kesenian Kentrung GAS Bondowoso terbuat dari kulit kambing sebagai sumber bunyinya dan kayu nangka digunakan sebagai pembentuk kerangka Kayu Nangka atau badan alat musik terbang. Bagian belakang alat terbang Kentrung terdapat tali yang biasa disebut tali cina. Berikut gambar instrumen terbang kentrung tampak Gambar 4.35 Bagian samping instrumen kentrung terbuat bagian depan, belakang dan samping. dari kayu nangka. (Dok. Vionita, 2016) Terbang Kentrung Kendang Instrumen terbang Kentrung kendang dalam musik Kentrung GAS bondowoso terbuat dari kulit kambing sebagai sumber bunyi dan kayu yang digunakan sebagai pembentuk kerangka atau badan terbang yaitu kayu nangka. Ketika akan melakukan pementasan, tali yang ada di bagian belakang instrumen terbang yang biasa disebut tali cina ditarik sampai kencang agar bunyi yang dihasilkan menghasilkan suara yang nyaring. Hal 9 ini juga dilakukan pada semua instrumen terbang Kentrung. Pada ukuran terbang Kentrung kendang ini memiliki ukuran diameter 30 cm. Instrumen terbang Kentrung Jidur Instrumen terbang Kentrung kendang Gambar 4.37 Bentuk Instrumen terbang Kentrung Jidur Gambar 4.36 Bentuk Instrumen terbang Kentrung Kendang. (Dok. Vionita, 2016) Terbang Kentrung Jidur (Bass) Instrumen terbang Kentrung jidur (bass) dalam musik Kentrung GAS Bondowoso memiliki bahan yang sama dengan terbang Kentrung kendang dan terbang Kentrung pethot. Hanya saja terbang Kentrung jidur ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan terbang Kentrung kendang dan terbang Kentrung pethot. Pada ukuran terbang kentrung jidur ini memiliki ukuran diameter yang lebih besar yaitu 40 cm. kerangka terbang Kentrung jidur ini sama dengan terbang Kentrung kendang dan terbang Kentrung pethot. Sama-sama terbuat dari kayu nangka yang berbentuk lingkaran. Salah satu sisi kerangka ditutup dengan kulit kambing sebagai sumber bunyi dan sisi lain dibiarkan terbuka dengan diikat menggunakan tali cina. Tali ini berguna untuk menarik atau mengencangkan permukaan kulit kambing pada saat akan melakukan pementasan hal ini guna untuk menghasilkan suara yang nyaring saat permukaan terbang dipukul. (Bass) (Dok. Vionita, 2016) Terbang Kentrung Pethot Instrumen terbang Kentrung pethot dalam musik Kentrung GAS Bondowoso memiliki bahan dan bentuk yang sama persis dengan terbang Kentrung kendang yaitu terbuat dari kulit kambing sebagai sumber bunyi dan kayu yang digunakan sebagai pembentuk kerangka atau badan terbang yaitu kayu nangka. Ketika akan melakukan pementasan, tali yang ada di bagian belakang instrumen terbang yang biasa disebut tali cina ditarik sampai kencang agar bunyi yang dihasilkan memiliki volume yang nyaring. Pada ukuran terbang Kentrung pethot ini memiliki ukuran diameter 30 cm Instrumen terbang Kentrung Pethot Gambar 4.39 Teknik menabuh ‘tak’ (Dok. Vionita, 2016) Suara ‘tung’ dihasilkan dengan menabuh bagian Gambar 4.38 Bentuk Instrumen terbang Kentrung Pethot. pinggir dari permukaan terbang Kentrung Kendang. (Dok. Vionita, 2016) Teknik memukulnya menggunakan jari-jari tangan. Jari Teknik Permainan tangan menabuh bagian permu-kaan terbang dengan Terbang Kentrung Kendang memantulkan jari tangan atau tidak ditahan seperti ketika Terbang Kentrung kendang ini dimainkan memukul untuk menghasilkan suara ‘tak’. dengan posisi pemain terbang berdiri dan instrumen terbang diletakkan ditangan sebelah kiri pemain kentrung di bagian bawah instrumen terbang. Tangan kanan memukul kulit atau membran yang berbahan kulit kambing. Pola permainan terbang Kentrung kendang menghasilkan tiga jenis suara yaitu ‘tak’, ‘tung’, dan ‘deng’. Ketiga suara tersebut dihasilkan dengan teknik dan posisi daerah tabuhan yang berbeda. Suara ‘tak’ dihasilkan dengan menabuh terbang kentrung di bagian tengah dari permukaan terbang Kentrung Kendang. Teknik memukul menggunakan telapak tangan sampai jari-jari tangan dengan keras dan Gambar 4.40 Teknik memukul terbang dengan suara menahan pukulan dengan tidak langsung melepas tangan ‘tung’ di permukaan terbang melainkan ditahan di permukaan (Dok. Vionita, 2016) terbang yang tertutup kulit kambing. Sedangkan suara ‘deng’ dihasilkan dengan menabuh di bagian pinggir pada permukaan terbang Kentrung. Teknik memu-kulnya menggunakan jari tangan dengan langsung memantulkan tangan sesaat setelah memukul. 11 dihasilkan dengan menabuh terbang Kentrung bagian pinggir sisi kanan. Teknik memukul / menabuh dengan menggunakan telapak tangan sampai jari-jari tangan dengan keras. Berikut gambar teknik memukul alat musik terbang Kentrung Jidur (Bass) Gambar 4.41 Teknik memukul suara’deng’ (Dok. Vionita, 2016) Terbang Kentrung Pethot Terbang kentrung kendang ini dimainkan dengan posisi pemain terbang berdiri dan instrumen terbang diletakkan ditangan sebelah kiri Gambar 4.43 Teknik memukul suara ‘dung’ pada terbang Kentrung Jidur (Bass) pemain (Dok. Vionita, 2016) Kentrung di bagian bawah instrumen terbang. Tangan kanan memukul kulit atau membran yang berbahan kulit kambing. Teknik PENUTUP Simpulan memukul pada instrumen terbang Kentrung pethot berbeda dengan terbang Kentrung kendang. Cara memukul/ menabuh instrumen terbang Kentrung pethot ini, menggunakan jari tangan dengan keras dan tidak menahan pukulan Pola permainan terbang Kentrung pethot menghasilkan suara ‘tuk-tuk’ suara ‘tuktuk’ ini dihasilkan dengan menabuh bagian pinggir pada permuka-an instrumen terbang Kentrung. Musik Kentrung pada GAS Bondowoso memiliki beberapa keunikan. Diantaranya terletak pada jumlah personil pada musik Kentrung sebanyak empat sampai tujuh orang, keunikan lainnya terdapat pada lagulagu yang dibawakan menggunakan lagu modern (populer) saat ini sesuai dengan tuntutan masyarakat pendukungnya. Hanya saja diubah lirik lagu atau syairnya dengan melakukan improvisasi, tetapi pada intinya lagu yang dibawakan tetap pada melodi yang sudah pakem namun syair atau liriknya sesuai dengan tema acara yang ditampilkan. Dengan demikian menjadikan musik Kentrung GAS Bondowoso sangat penting untuk diteliti terutama mengenai instrumentasi pada musik Kentrung GAS Bondowoso, serta teks nyanyian Gambar 4.42 Teknik memukul suara ‘tuk-tuk’ (Dok. Vionita, 2016) Terbang Kentrung Jidur (Bass) Dalam pola permainannya, terbang Kentrung jidur ini mengahasilkan suara ‘dung’. Suara ‘dung’ yang ada pada musik Kentrung GAS Bondowoso. Instrumen yang Digunakan dan Fungsi dalam Sajian Musik Kentrung Kentrung GAS Bondowoso di Desa Curahdami Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso menggunakan instrumen membranophone yang terbuat tidak hanya sebagai pengingat dan penanda suatu dari bahan kulit kambing sebagai sumber suara dan kayu kebudayaan namun juga dapat berfungsi sebagai alat nangka pendidikan karakter bangsa. sebagai kerangka atau body pembentuk instrumen. Kentrung GAS Bondowoso didukung oleh Saran tiga alat terbang. Ketiga alat terbang Kentrung ini bentuk Untuk memahami dan mengetahui lebih banyak dan bahannya sama, namun ketiga alat terbang Kentrung mengenai musik Kentrung ini memiliki fungsi sajian yang berbeda-beda. Sehingga Bondowoso, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam setiap instrumen terbang Kentrung GAS Bondowoso, dengan mengkaji aspek-aspek lain yang belum terungkap disebut terbang Kentrung kendang, terbang Kentrung dalam penelitian ini. Untuk menjaga eksistensi dari jidur (bass), dan terbang Kentrung pethot (pengatur musik Kentrung Bondowoso ini, seniman Kentrung tempo). Instrumen terbang Kentrung pethot berperan melakukan sebagai pengendali tempo. Instrumen terbang Kentrung perkembangan Kendang berfungsi sebagai pengatur irama dan sebagai menggunakan nada-nada atau lagu modern (populer) saat variasi lagu atau dengan kata lain bertugas mengatur ini sesuai dengan tuntutan masyarakat pendukungnya. irama dan jalannya sajian. Sedangkan instrumen terbang Keadaan yang demikian menjadikan nyanyian pada seni Kentrung Jidur (bass) berperan sebagai penentu akhir Kentrung semakin bervariasi. perubahan pada pada GAS Bondowoso jumlah lagu-lagu personil yang di dan dibawakan lagu. Fungsi terbang Kentrung (Jidur atau bass) ini sama Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih seperti gong pada karawitan Jawa hanya saja tidak pada lanjut mengenai kesenian musik Kentrung dengan fokus hitungan ke-8. Vokal berperan sebagai melodi utama penelitian yang lain, misalnya untuk mengkaji bentuk dalam nyanyian musik Kentrung. musik pada musik Kentrung, hubungan sosial kesenian Teks Nyanyian Musik Kentrung musik Kentrung dengan masyarakatnya dan fungsi Teks nyanyian Kentrung nyanyian musik Kentrung bagi masyarakat Bondowoso. merupakan pantun atau Paleggiren dalam bahasa Dengan harapan agar kesenian tradisional yang tergolong Madura. Pantun/ Paleggiren yang sangat efektif sebagai hamper punah ini bisa dikenal oleh masyarakat luas pendidikan terutama para generasi muda saat ini. karakter dalam bangsa. musik Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teks nyanyian musik Kentrung tergolong jenis pantun biasa yang bersajak a-b-a-b, a-a-a- DAFTAR PUSTAKA a, dan terdapat beberapa teks nyanyian menggunakan Abdurrahman, Dudung. 2003. Pengantar Metode Penelitian.Yogyakarta: Kurnia Alam Semesta. jenis pantun bebas yaitu pantun yang tidak bersajak a-b- Alan P. Merriam. 1964.The Anthropology of Music, Chicago: North Western University Press. a-b ataupun a-a-a-a hanya saja mengutamakan persamaan bunyi. Teks nyanyian musik Kentrung mempunyai beberapa makna yaitu makna yang berhubungan dengan Anggoro, M. Toha. 2007.Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.. unsur religius, makna yang berhubungan dengan antar Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius manusia, makna yang berhubungan dengan pengabdian Isfanhari, Musafir. 2000. Pengetahuan Dasar Musik. Jakarta : Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Negara, makna yang berhubungan dengan orang tua dan Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: CV. Titik Terang. keluarga, makna yang berhubungan dengan kepribadian diri. Makna-makna tersebut sangat perlu ditanamkan agar Kartamihardja, Prajoga. 1996/1997. Ensiklopedi Seni Musik dan Seni Tari daerah (Laporan Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Jawa Timur). Surabaya: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jatim. kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih kuat dan maju berkat kepribadian masyarakat yang kuat. Budaya yang kita miliki menyimpan berbagai bentuk pesan yang mengandung kearifan lokal yang tujuannya 13 Katalog BPS 1101022.3511110 Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso. 2015. Statda Kecamatan Curahdami Tahun 2015. Bondowoso Mashoed. 2004. Surabaya: Papyrus Sejarah dan Budaya Bondowoso. Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia. Prier, Edmund-Karl. 1996. Ilmu Bentuk Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Sugiyono. Musik. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD). Bandung: Alfabeta. . 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD). Bandung: Alfabeta. . 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan RD). Bandung: Alfabeta. Sukarya, Yaya.1982.Pengetahuan Dasar Musik,Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Supanggah, Rahayu.1995. Etnomusikologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya Szwed, John. 2008. Memahami dan Menikmati Jazz. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Tim.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.