BAB I PENDAHULUAN . Latar Belakang Makhluk hidup, baik

advertisement
BAB I PENDAHULUAN .
Latar Belakang Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unitunit
kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses perubahan
yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menunjang fungsi
organorgan dalam makhluk itu dan dengan demikian juga merupakan penunjang
terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri. Fenomena kehidupan yang ditandai oleh
adanya pertumbuhan dan reproduksi serta halhal yang berkaitan merupakan ruang lingkup
Biologi dan ilmuilmu yang relevan misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan. Selain itu, pada
sel terjadi proses pembelahan sel,yaitu mitosi dan meiosis, yang mana proses pembelahan
sel tersebut sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan, reproduksi dan pewarisan sifat
pada makhluk hidup. Maka dari itu disusunlah makalah ini dengan judul PROSES MEIOSIS
. Tujuan .. .. mitosis .. Untuk mengetahui proses, factor dan dampak terjadinya non Untuk
mengetahui proses pemebalahn meiosis Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan
antara meiosis dan
disjunction
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
. Definisi Mitosis dan Tahaptahap proses meiosis ..DEFINISI MEIOSIS . Meiosis
PembelahanReduksi adalah reproduksi selmelalui tahaptahap pembelahanseperti pada
mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan reduksi jumlah kromosom. Anonymous
a, . Meiosis adalah proses seluler yang membelahsel diploid hingga membentuk sel gamet
haploid. . Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi
seksual organisme. . Meiosis adalah proses pembelahansel di manajumlahkromosom per sel
,dibelahdua. . Meiosis merupakan pembelahan sel secara tidak langsung melalui dua
tahapan meiosis I dan meiosis II, tanpamelaluiinterfase.
Sumber
http//id.shvoong.com/exactsciences/biology/pengertianpembelahanselmeiosis/ixzzgIANUcr
TAHAPAN MEIOSIS Tahapanpembelahan meiosis adalahsebagaiberikut a. Interfase I
Fasedimanaseltumbuhdanberkembang.Merupakantahappersiapanuntukmengadaka
npembelahan sel. Padafaseiniterjadiperistiwapenggandaan DNA DNA
darisatusalinanmenjadiduasalinan.Akhirdarifasedihasilkanduasalinan
dansiapberubahmenjadikromosom
b. Profase I Profase I merupakantahapterpanjangdibandingkantahapan meiosis lain
Dibedakanatas . Leptoten Faseiniditandaidenganbenangkromatinberubahmenjadikromosom.
. Zigoten Faseiniditandaidengankromosom
salingberdekatandanberpasanganmembentuksinapsisataubivalen. . Pakiten
Padafaseiniterjadipenggandaanataureplikasikromosom,
menjadiduakromatiddengansentromer
masihtetapmenyatuatauberlekatandanbelummembelah, yang sehinggadisebut homolog
tetrad.Padafaseiniantarlengankromosomdapatterjadikiasma.Kiasmamerupakan
tempatterjadinyapindahsilang. . Diploten Kromosom homolog bergeraksalingmenjauh. .
Diakinesis Faseiniditandaidenganmunculnyabenang spindle yang
keluardiantaraduasentriol, yang telahberada di kutubkutub yang berlawanan. Padafaseini
nucleolus dan membrane nucleus menghilang, dan tetrad mulaibergerakmenujubudang
equator.
c. Metafase I
Faseiniditandaidengan . Kromosom homolog tetrad mengaturdiridi bidang equator /
pembelahan. .
Masingmasingkromosomberikatandenganbenangspindelpadabagiansentromer. d. Anafase I
Faseiniditandaidengankromosom berpisahdanbergerakmenujukutubkutub
danmembranselmulaimelekukdibagiantengah. homolog yang tetrad berlawanan,
e. Telofase I Faseiniditandaidenganmasingmasingkromosomtelahsampai di kutubkutub yang
berlawanan.Lekukan membrane selsemakindalam.Nukleolusdan membrane pembagian
intimulaiterbentukkembali.Padafaseiniterjadiperistiwasitokinens
plasma sehinggaterbentukduaselanakandengankromosom yang sudah haploid. f. Interkines
Merupakanfasediantarapembelahan meiosis ke meiosis ,
padatahapinitidakadareplikasimaterigenetikdandankromosomtidakberubahmenjad
ikromatinsepertifaseinterfasepadapembelahan mitosis.
g. Profase II Tahapawalpembelahansel yang ditandaidengan membrane nucleus dan
nucleolus mulaimenghilangkembali.Sentrosommembelahdansepasangsentriolmemisahmenu
jukutubkutub yang berlawanan, dandiantarakeduanyamunculbenang spindle yang
memancardarikeduastentriol.
h. Metafase II Tahapiniditandaidenganmasingmasingkromosommengaturdiri
bidangpembelahan equator.Benang spindle mengikatkromosom di di
bagiansentromerkhususnyadibagiankinetokor i. Anafase II
Tahapiniditandaidengankromatidkromatidtelahsampai di kutubkutub yang
berlawanan, membrane selmulaimelekuk di bagiantengahpadaakhir anaphase. j. Telofase II
Tahapiniditandaidengankromatidtelahsampai kutubdanberubahmenjadikromosom.Membran
nucleus dan di nucleolus
mulaitampak.Kromosommenipisdanmemanjangmenjadibenangbenangkromatin.Terjadisitoki
nesis danterbentukduaselanakan.
http//prestasiherfen.blogspot.com///latihansoalreproduksisel.html pembagian plasma
. Perbedaan dan persamaan anatara mitosis dan meiosis .. PERBEDAAN MITOSIS
DENGAN MEIOSIS
Bagan perbandingan antara mitosis dengan meiosis
Pada mahkluk hidup multiseluller bersel banyak dengan tipe sel eukariota terjadi dua macam
pembelahan sel / reproduksi sel yaitu mitosis dan meiosis. Keduanya merupakan
pembelahan yang terjadi secara bertahap. Meskipun demikian keduanya memiliki
perbedaan.
Perbedaanperbedaan tersebut antara lain . Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk
proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk sel gamet pada hewan dan tumbuhan
berbiji dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar
keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama dari generasi ke generasi . Mitosis
terjadi di jaringan meristematis pd tumbuhan di ujung akar dan batang , sedangkan meiosis
terjadi di dalam organ kelamin jantan dan betina . Mitosis berlangsung melalui tahapan
profasemetafaseanafase dan telofase diselingi oleh interfase, sedangkan meiosis
berlangsung melalui tahapan
profase I metafase I anafase I telofase I profase II metafase II anafase II telofase II tanpa
interfase . Pada meiosis sel induk mengalami satu kali pembelahan , sedangkan pada
meiosis sel induk mengalami dua kali pembelahan. . Pada mitosis sel induk akan
menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel
induk, sedangkan pada meiosis sel induk akan menghasilkan sel anak dengan jumalh
kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk . Pada mitosis sel anak bersifat diploid n
, sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid n . Mitosis
satu sel induk sel anak diploid n diploid n terjadi di sel badan atau kromosom autosom satu
kali pembuahan
Meiosis
satu sel induk sel anak diploid n haploid n terjadi di sel sex terjadi kali pembuahan
Anonymous,
.. Persamaan mitosis dan meiosis mitosis dan meiosis merupakan dua tipe pembelahan sel
yang berbeda, dengan beberapa ciri yang sama. Persamaan pertama adalah perlunya
duplikasi seluruh isi kromosom sel sebelum pembelahan dan keduanya juga menggunakan
mesin sel dari sel induk untuk membuat DNA, RNA dan protein baru yang akan terlibat
dalam pembelahan sel. Persamaan kedua, kedua proses bergantung pada
penggunaan gelondong mitosis untuk memisahkan kromosom menjadi dua kutub sel yang
nantinya akan menjadi turunan dari sel tersebut.
Bambang, . Hormon yang berperan dalam proses meiosis Hormon yang terlibat dalam
proses meiosis. Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu
. Gonadotropin praduksi hipotalamus, hormon ini merangsang produksi FSH dan LH oleh
kelenjar hipofisa. . Folicle Stimulating Hormon FSH selanjutnya merangsang sel sertoli untuk
memproduksi ABP/Androgen Binding Protein yang akan memicu
pembentukan sperma. . Luteinizing Hormon LH selanjutnya merangsang produksi testoteron
androgen oleh Sel Leydig. . Testoteron selanjutnya akan merangsang perkembangan seks
primer dan seks sekunder dan juga merangsang spermatogenesis. Jika spermatozoa sudah
terbentuk, maka Sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin yang akan menghambat
hipofisa memproduksi FSH dan LH.
Oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu
Ovum diproduksi di ovarium. Pada embrio terdapat sekitar . buah sel induk telur oogonium.
Pada usia bulan oogonium akan bermitosis sehingga menghasilkan juta oosit primer dan
pada ssat lahir jumlah oosit primer tinggal juta yang bertahan samapai masa pubertas.
Oogonium dan oosit ini terdapat di folikel telur yang pertumbuhannya dari folikel primer,
sekunder, tersier dipengaruhi oleh FSH. Pada ssat ovulasi, folikel tersier berubah menjadi
folikel de graff. Ovum terbentuk setelah oosit primer bermeiosis menjadi ovum. . Pada saat
embrio, seorang wanita mempunyai . oogonium calon
ovum yang kemudian membelah secara mitosis menjadi juta oogonium pada saat embrio
berusia bulan, tetapi menurun menjadi juta oogonium pada saat embrio tersebut neonatus. .
Selang bulan berikutnya terjadi meiosis I tahap I yang berhenti pada profase I. Pada usia
tahun terjadi lanjutan meiosis I metafase I, anafase I, dan telofase I yang menghasilkan ..
oosit primer. . Pada masa pubertas terjadi meiosis I tahap II profase II, metafase II, anafase
II, dan telofase II, dan bersamaan menjelang ovulasi akan dihasilkan oosit sekunder dan
badan polar I, badan polar I kemudian mebelah menjadi badan polar. . Selanjutnya oosit
sekunder mengalami meiosis II yang berhenti pada metafase II sebelum ovulasi. Setelah
ovulasi dan ada penetrasi sperma, maka meiosis II dilanjutkan yang menghasilkan ootid dan
badan polar II. . Ootid kemudian berdiferensiasi menjadi ovum pada saat menjelang
pelburan inti sel sperma dan ovum. badan polar menempel di ovum dan berdegenerasi.
Gambar . Oogenesis
PENGARUH HORMON DALAM OOGENESIS
. Pada saat pascamenstruasi dimana pegaruhprogesteron sudah tidak ada
hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin menyebabkan hipofisa menghasilkan FSH
dan LH. . FSH menyebabkan folikel berkembang dari folikel primer folikel sekunder folikel de
graaf. . Folikel de graaf memfasilitasi ovulasi dengan produksi satu ovum. Terjadinya ovulasi
juga diransang oleh LH pada hari ke fase estrus. . Di sisi lain folikel de graaf juga
menghasilkan estrogen yang menyebabkan penebalan endomentrium dan mempengaruhi
hipofisa untuk menghentikan produksi FSH dan LH. . Folikel de graff yang telah
mengeluarkan satu ovum folikel kosong akan membentuk korpus luteum badan kuning yang
mampu menghasilkan progesteron. . Progesteron selanjutnya menghambat hipofisa
memproduksi FSH dan LH yang menyebabkan ovulasi berikutnya dihambat untuk
sementara. Di sisi lain progesteron juga menyebabkan munculnya fase luteal hari ke pasca
ovulasi, endomentrium tebal, lembut, dan kaya akan pembuluh darah. . Jika ovulasi gagal
korpus luteum dan endomentrium berdegenerasi yang menyebabkan pendarahan
menstruasi pada hari ke setelah ovulasi. Degerasi korpus luteum juga menyebabkan
produksi progresteron tidak ada sehingga hipotalamus dapat memproduksi gonadotropin
yang akan meransang mengulang siklus ovulasi tahap berikutnya. Anonymous,
. Proses fertilisasi Dalam proses gametogenesis ada hal, yaitu proses spermatogenesis dan
oogenesis. Dimana, spermatogenesis adalah pembentukan gamet. Oogenesis adalah
pembentukan ovum. Mekanisme oogenesis sangat berbeda dengan spermatogenesis,
walaupun memiliki persamaan dalam pembelahan meiosis. Oogenesis berbeda dengan
spermatogenesis dalam hal penting. Pertama, selama pembelahan meiosis dalam
oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama.
Sitoplasma hampir dimonopoli oleh satu sel anak yaitu oosit sekunder. Sel yang sempurna
dengan sitoplasma tersebut seterusnya akan berkembang menjadi ovum, sementara sel
yang lebih kecil yang disebut badan polar polosit akan mengalami degenerasi. Kedua, saat
seorang wanita dilahirkan, ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang
menjadi sel telur. Ketiga, proses oogenesis memiliki siklus hidup yang panjang mulai periode
istirahat.
Gambar . Sprematogenesis
Gambar . Oogenesis Gametogenesis pada tumbuhan ada , yaitu megasporogenesis dan
mikrosporogenesis. Dimana megasporogenesis didalam ovarium terdapat bakal biji atau
kantung lembaga. Setiap ovulum masingmasing mengandung sebuah sporangium yang
didalamnya mengandung sel induk megaspora yang akan mengalami meiosis dan akan
menghasilkan empat megaspora haploid. Pada kebanyakan angiospermae, hanya satu dari
empat megaspora yang akan bertahan hidup. Megaspora tersebut kemudian akan
mengalami pembelahan inti kariokinesis sebanyak tiga kali. Proses megasporagenesis
adalah sebagai berikut. . Sel induk megaspora diploid n mengadakan pembelahan meiosis
sehingga dihasilkan empat sel megaspora haploid. . Tiga dari empat sel tersebut mengalami
degenerasi. Satu sel megaspora tetap hidup dan membentuk kantung embrio.
. Sel megaspora mengalami kariokinesis sebanyak tiga kali sehingga sel tersebut memiliki
inti haploid. . Dari inti tersebut, inti yang berada dekat kalaza disebut antipoda, inti ditengah
dekat mikrofil dinamakan ovum. inti yang mengapit ovum disebut sinergid dan inti yang
berada di pusat disebut inti kandung lembaga sekunder. Sedangkan pada
mikrosporagenesis, pada bagian dalam kepala sari terdapat atau buah ruang kotak sari.
Setiap kotak sari terdapat sel induk mikrospora yang diploid n. Sel induk mikrospora
kemudian mengalami meiosis sehingga dihasilkan empat sel mikrospora haploid n.
Mikrospora kemudian mengalami kariokinesis secara mitosis sehingga sel tersebut memiliki
inti yang berukuran besar dan kecil. Inti yang berukuran besar dinamakan inti vegetatif,
sedangkan inti yang berukuran kecil dinamakan inti generatif. Mikrospora dinamakan pula
serbuk sari atau tepung sari. Serbuk sari yang sudah mengalami kariokinesis dan matang
akan keluar dari kepala sari. Jika serbuk sari menempel di kepala putik penyerbukan, maka
serbuk sari akan mengalami perkecambahan menjadi buluh serbuk sari yang ditandai
dengan membelahnya inti generatif sehingga setiap buluh serbuk sari akan memiliki inti
vegetatif dan inti generatif yang
masingmasing bersifat haploid. Buluh serbuk sari inilah yang nantinya akan membuahi ovum
sehingga dihasilkan individu baru hasil perkawinan generatif. Anonymous, . Proses non
disjunction Perubahan jumlah kromosom. Ada dua konsep tentang jumlah kromosom.
Pertama adalah euploid, termasuk ke dalamnya serangkaian kelompok kromosom atau
seluruh materi yang berada di dalam suatu sel yang disebut genom. Kedua adalah
aneuploid, yang berhubungan erat dengan variasi pada suatu kromosom atau pada sejumlah
kecil kromosom.
Pembahasan tentang jumlah kromosom ini hanya terbatas pada pengertian mengenai ploidi
saja dan pemikiranpemikiran yang berhubungan dengan teknik persilangan tanaman.
Euploid. Euploid didefinisikan sebagai variasi dalam sejumlah set dasar kromosom yang
disebut genom. Set dasar kromosom yang dimaksudkan ialah jumlah kromosom terkecil
yang pernah dimiliki oleh suatu jenis pada evolusinya.
Label genom secara keseluruhan dinyatakan dengan notasi X. Individu yang memiliki genom
tunggal X disebut monoploid, yang genomnya dua X adalah bentuk diploid, X ialah tetraploid,
X adalah pentaploid, X adalah heksaploid dan seterusnya. Tingkatan euploidi yang lebih dari
diploid biasanya dikelompokkan dalam poliploid. Jumlah seluruh kromosomnya ialah hasil
perkalian antara jumlah genom dengan jumlah kromosom pada genom tersebut.
Sering terjadi kekeliruan notasi antara jumlah genom X dan jumlah kromosom n. Tanda X
dipakai untuk menyatakan jumlah genom. Setiap genom mempunyai jumlah kromosom
tertentu. Perhatikan tabel yang disajikan
Euploidi dibedakan lagi menjadi autopoliploid dan alopoliploid. Autopoliploid auto sendiri
merupakan kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari genom spesies yang sama.
Autopoliploid terdiri dari beberapa genom yang identik dengan kromosomkromosom aslinya.
Alopoliploid allo berbeda merupakan kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari genom
spesies yang berbeda. Terbentuknya spesies alopoliploid ini berasal dari persilangan antara
dua spesies. Meski hasil persilangan itu steril, akan tetapi individu tersebut dapat lebih kuat
vigor dibanding induknya dan dapat mengalami perbanyakan secara tidak kawin.
Aneuploid. Aneuploid adalah variasi jumlah kromosom yang diakibatkan adanya
pengurangan atau penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak
berlangsung pada seluruh genom. Peranan mekanisme ini dalam evolusi tumbuhan tidak
begitu menonjol dibandingkan dengan euploidi.
Idealnya, benang spindel meiotik mendistribusikan kromosom pada selsel anak tanpa
kesalahan Tetapi ada kalanya terjadi kecelakaan yang disebut gagal berpisah non
disjunction, yaitu pada saat bagianbagian dari sepasang kromosom yang homolog tidak
bergerak memisahkan diri sebagaimana mestinya pada waktu meiosis I, atau pada saat
pasangan kromatid gagal berpisah selama meiosis II. Pada kasuskasus ini, satu gamet
menerima dua jenis kromosom yang sama dan satu gamet lainnya tidak mendapat salinan
sama sekali.Kromosomkromosom lainnya biasanya terdistribusi secara normal. Jika salah
satu di antara gametgamet yang menyimpang ini bersatu dengan gamet normal pada waktu
pembuahan, keturunannya akan memiliki jumlah kromosom yang tidak normal disebut
aneupliod. Kromosom yang terdapat pada pasangan normal yaitu n, disebut disomi. Jika
satu kromosom hilang sehingga sel memiliki jumlah kromosom n, maka sel aneuploidnya
disebut monosomi. Jika dua kromosom yang hilang maka disebut nulisomi n . Jika pada dua
pasangan masingmasing ada satu kromosom yang hilang, individu tersebut dikatakan
mengalami monosomi ganda n .Peristilahan untuk kromosom yang hilang selanjutnya dapat
diturunkan seperti pada contohcontoh berikut ini. Kromosom dapat hadir dalam bentuk
triplikat rangkap tiga di dalam sel telur yang sudah dibuahi. Akibatnya sel aneuploidnya
memiliki total kromosom n yang disebut trisomi. Jika ada dua kromosom lebih, maka
namanya menjadi tetrasomi n . Dengan demikian pada trisomik ganda akan ada
penambahan satu kromosom untuk setiap pasangan tersebut, yaitu n . Kemudian mitosis
akan meneruskan kelainan ini pada semua sel embrionik. Jika organisme tersebut mampu
bertahan hidup, organisme itu biasanya memperlihatkan sejumlah gejala yang disebabkan
oleh abnormalnya jumlah gen yang terletak pada kromosom tambahan atau kromosom yang
hilang tersebut.
Gambar . non disjunction Terdapat dua tahapan nondisjunction yang bisa terjadi yaitu pada
meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I, nondisjunction yang terjadi akan menghasilkan dua
jenis sel yang satunya mengandung dua pasang kromosom, yang satu lagi tidak
mengandung kromosom. Nondisjunction pada meiosis II akan menghasilkan tiga jenis sel sel
normal, sel dengan monosomy dan sel dengan trisomy. Nondisjunction selama Mitosis
Profase
Metafase
Anafase
Telofase Perhatikan bahwa sel terbentuk di sebelah kiri memiliki kromosom ekstra dan
membentuk sel di sebelah kanan memiliki kromosom yang hilang. G Interfase Selama fase
ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
G Interfase Selama fase ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
Nondisjunction selama Meiosis
G Interfase Selama fase ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
Profase I
Metafase
Anafase
Telofase Saya
Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II
Sel haploid Putri Selama fase ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
Meiosis II nondisjunction Selama
G Interfase Selama fase ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
Profase I
Metafase Saya
Anafase Saya
Telofase Saya
Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II
Sel haploid Putri Selama fase ini, kromosom uncoiled dan tidak terlihat.
Anonymous , Faktor penyebab terjadinya non disjunction . Genetik Diperkirakan terdapat
predisposisi genetic terhadap non disjunction. Bukti yang mendukung teori ini adalah
berdasarkan atas hasil penelitiab epidemiologi yang menyatakan adanya peningkatan ririko
berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan sindrom Down. . Radiasi Radiasi
dikatakan merupakan salah satu penyebab terjadinya non disjunctional opada sindrom Down
ini. Uchida dikutip Ueschel dkk menyatakan bahwa sekitar ibu yang melahirkan anak dengan
sindrom Down, penah mengalami radiasi didaerah perut sebelum terjadinya konsepsi.
Sedangkan peneliti lain tidak mendapatkan adanya hubungan antara radiasi dengan
penyimpangan kromsom. . Infeksi Infeksi juga dikatakan sebagai salah satu penyebab
terjadinya sindrom Down. Sampai saat ini belum ada peneliti yang mampu memastikan
bahwa virus dapat mengakibatkan terjadinya non disjunction. . Autoimun Factor lain yang
juga diperkirakan sebagai etiologi sindrom Down adalah autoimun. Terutama autoimun tiroid
atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid. Penelitian Fialkow dikutip dari Pueschel dkk,
secacar konsisten
mendapatkan adanya perbedaan autoantibody tiroid pada ibu yang melahirkan anak dengan
sindrom Down dengan ibu control yang umurnya sama. . Umur ibu Apabila umur ibu diatas
tahun, diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan non disjunction
pada kromosom. Perubahan endokrin seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya
kadar hidropiandrosteron, menurunnya konsentrasi estradiol sistemik, perubahan
konsentrasi reseptor hosmon, dan peningkatan secara tajam kadar LH Luteinizing hormone
dan FSH follicular Stimulating hormone secara tibatiba sebelum dan selama menopause,
dapat meningktkan kemungkinan terjadinya non disjunction . Umur ayah Selain pengaruh
umur ibu terhadao sindrom Down, juga dilaporkan adanya oengaruh dari umur ayah.
Penelitian sitogenik pada orang tua dari anak dengan sindrom Down mendapatkan bahwa
kasus ekstra kromosom bersumber dari ayahnya. Tetapi korelasinya tidak setinggi dengan
umur ibu. Factor lain gangguang intragametik, organisasi nucleolus, bahan kimia dan
frekuensi koitus. Soetjiningsih,
DAFTAR PUSTAKA Anonymous a, Http//id.wikipedia.org/wiki/Reproduksisel Anonymous. .
Proses Fertilisasi pada Tumbuhan.
http//www.edukasi.net/index.phpmodscriptampcmdBahanBelajar/Mate riPokok/viewampid.
Diakses pada tanggal november . Anonymous . . Proses non disjunction
http//faculty.clintoncc.suny.edu/faculty/michael.gregory/files/bio/bio
laboratory/humangenetics/drawingsofnondisj unction/nondisjunction.htm di akses Desember
Anonymous. . Hormon dalam proses meiosis. http//www.google.com Di akses Desember
Soetjiningsih. . Tumbuh kembang anak . Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta Widjanarko,
Bambang. . http//reproduksiumj.blogspot.com///genetikareproduksi.html akses Desember Di
Download