SISFO PEMASARAN dan PRODUKSI

advertisement
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Taufik Hidayat, S.Kom, MMSI,
Lektor Kepala
1
Sistem Informasi Fungsional
Mencerminkan Sistem Fisik Fungsional
Sistem Informasi Fungsional
Sistem
Informasi
Pemasaran
Sistem
Informasi
Manufaktur
Fungsi
Pemasaran
Fungsi
Manufaktur
Sistem
Informasi
Keuangan
Fungsi
Keuangan
Sistem
Informasi
Sumber Daya
Manusia
Fungsi
Sumber Daya
Manusia
Sistem
Informasi
Sumber
Daya
Informasi
Fungsi
Jasa
Informasi
Sistem Fisik Perusahaan
2

Bauran Pemasaran (4P)
• Product (Produk/jasa apa yang saat ini
disukai pelanggan? Perlu modifikasi? Perlu
inovasi seperti apa?
• Promotion (Bagaimana strategi promosi
yang paling menguntungkan?)
• Place (Lokasi-lokasi manakah yang paling
tepat/strategis? Bagaimana saluran distribusi
yang paling menguntungkan?)
• Price (Bagaimana rumusan harga yang
paling menguntungkan pihak konsumen dan
perusahaan?)
3


Pusat Saraf Pemasaran Kotler (Kotler's
marketing nerve center)
3 Arus Informasi yang penting bagi
pemasaran:
• Internal
 Seluruh data yang diteliti dan dikumpulkan dari
dalam perusahaan
• Intelijen
 Mengalir dari lingkungan luar ke dalam
perusahaan
• Komunikasi
 Mengalir dari dalam perusahaan ke lingkungan
luar.
4
Arus Informasi Kotler
Intelijen Pemasaran
Informasi Perusahaan
Lingkungan
pemasaran
internal
Komunikasi Pemasaran
5
Suatu sistem berbasis komputer yang
bekerja sama dengan sistem informasi
fungsional lain untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pemasaran
produk/jasa.
6
 Output
 Product (produk/jasa)
 Place (tempat & saluran distribusi)
 Promotion (promosi)
 Price (harga)
 Integrated mix (studi faktor-faktor pengaruh)
 Database
 Input
• AIS
• Marketing research
• Marketing intelligence
7
MKIS Model
Data
Subsistem
Input
Sistem
informasi
akuntansi
Sumber
Internal
Subsistem
penelitian
Pemasaran
Sumber lingkungan
Subsistem
intelijen
pemasaran
Information
Subsistem Output
D
Subsistem
produk
A
T
A
B
A
Subsistem
tempat
Subsistem
Promosi
Pemakai
S
E
Subsitem
harga
Subsistem
bauran
Integrasi
8





Pemasaran adalah area fungsional pertama yang
menggunakan SIM
Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan SIM/FAIS
yang diterapkan di divisi Pemasaran dan mempunyai 3
subsistem input:
1. Subsistem Informasi Akuntansi (Accounting
Information System/AIS): subsistem yang mengolah
seluruh data dari divisi pemasaran yang terkait
pencatatan akuntansi penghitungan biaya dan
pendapatan di divisi pemasaran saja.
2. Subsistem Riset Pemasaran (Marketing
Research): Mengolah data penelitian yang dilakukan di
dalam perusahaan oleh bagian pemasaran.
3. Subsistem Intelijen Pemasaran (Marketing
Intelligence): Mengolah data penelitian yang dilakukan
di luar perusahaan oleh bagian pemasaran.
9


Data sales order sebagai input.
SIA menyediakan data untuk
• Laporan periodik
• Laporan khusus
• Model Matematik dan model berbasis
pengetahuan
10
 Manajer Pemasaran menggunakan riset
pemasaran untuk mengumpulkan informasi
 Mengumpulkan informasi dari konsumen dan
prospek (calon konsumen): kumpulan data
transaksi, keluhan, dll yang terdokumentasi di
dalam perusahaan serta dari survey khusus
bagian pemasaran kepada para
pelanggan/customers dan kepada para calon
pelanggan/prospective customers.
 Melakukan sendiri atau menggunakan jasa pihak
ketiga
 Pemrosesan menggunakan subsistem riset
pemasaran
11



Digunakan oleh subsistem riset pemasaran
Data primer dikumpulkan oleh perusahaan
Contoh data primer
• Survei (survey)
• Wawancara mendalam (In-depth interview)
• Pengamatan (Observation)
• Percobaan terkontrol (Controlled experiment)
12

Data Sekunder
• Mailing lists/data dari kumpulan surat,
dukumen, email, dsb.
• Retail sales statistics / statistik penjualan
eceran.
• Video retrieval systems/data berupa video.

Beberapa data sekunder harus dibeli
dan sebagian cuma-cuma
13




Paket Grafik (print maps)
Menjadikan riset pasar realitas bagi
semua perusahaan
Analisis Statistik
Keahlian menginterpretasikan output
software merupakan kunci sukses alatalat tersebut
14



Aktivitas etis yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang
pesaing
Tidak sama dengan kegiatan mematamatai perusahaan (industrial
espionage)
Setiap sistem informasi fungsional
mempunyai tanggung jawab intelijen
15

Siklus hidup produk mendukung melalui:
1) Pengenalan produk/jasa kepada
publik/konsumen (product introduction)
2) Pertumbuhan penjualan (Growth)
3) Dewasa /penjualan sudah tidak bisa berkembang
lagi, tanda kejenuhan konsumen (Mature)
4) Penurunan penjualan (Decline)

Informasi menjawab 3 pertanyaan kunci:
Perlu diperkenalkan produk/jasa baru /inovasi?
2) Harus ubah strategi?
3) Perlu dihapus?
1)
16
Siklus Hidup Produk dan Keputusan yang Berhubungan
Tahap-tahap
Perkenalan Pertumbuhan Dewasa
Penurunan
Volume
penjualan
Perlukah
produk
diperkenalkan
Perlukah strategi produk
diubah?
Perlukah
produk
dihapus?
17




Bagian dari subsistem produk
Komite produk baru
Memperhatikan/fokus kepada
produksi sebagaimana pemasaran
Membuat daftar keputusan dan bobot
masing-masing keputusan
18


Saluran distribusi pendek atau panjang
Material, uang, dan informasi mengalir
melalui saluran distribusi
• Aliran sumber daya
• Umpan balik
 Aliran berlawanan dengan aliran sumber daya
• Feedforward information
 Aliran informasi kepada konsumen
• EDI (Electronic Data Interchange: sistem
informasi berbasis web untuk kegiatan saling
bertukar dokumen)
19
Arus Material, Uang, dan Informasi
Uang
Pemasok Material
Uang
Uang
Uang
Perush.
Pedagang Materia Pengecer
Materia Konsumen
Manufak Materiabesar
l
l
l
tur
Arus Informasi Dua Arah
20
(1) iklan
(2) Penjualan perseorangan (personal
selling)
(3) Promosi penjualan (sales promotion)
Subsistem Harga
Dua pendekatan dasar:
1. Berdasar harga / Cost based
(menggunakan AIS)
2. Berdasar permintaan / Demandbased (menggunakan what-if model)
21
 BRANDAID Model
- Solid arrows /panah tersambung: pengaruh
yang datang (faktor-faktor yang memberi
pengaruh)
- Dashed arrows/panah patah-patah: respon
yang diberikan terhadap pengaruh yang datang
 3 pengaruh yang dapat mengubah keputusan para pelanggan:
- Pengaruh individual, misal: selera pribadi
- Pengaruh kombinasi/campuran dari berbagai faktor yang
mempengaruhi para pelanggan untuk memutuskan.
- Pengaruh tak terduga yang tak diharapkan
22
BRANDAID
Perusahaan
Manufaktur
Harga
Promosi
penjualan
Wiraniaga
Penyusunan paket
Distribusi
Penjualan
Produk
Harga
iklan
Promosi:
kupon potongan harga
Hadiah
sampel
Paket:
Grafik & fungsi
paket
Penjualan
Pengecer
Harga
Promosi
Penjualan
Wiraniaga
Penyusunan
paket
ketersediaan
Distribusi
Penjualan
Pesaing
Konsumen
harga
Promosi
iklan
Produk
Harga
iklan
Promosi:
kupon potongan harga
hadiah
sampel
Paket:
Grafik & fungsi
paket
Trend
musim
Lingkungan
23
Contoh salah satu tampilan grafik pada Sistem
Informasi Pemasaran yang menunjukkan
menyatunya 4P pada keadaan penjualan di periode
tertentu
30
25
S
A
L
E
S
20
15
10
5
Months
0
-5
-10
-15
-20
24
12
0
Months
Actual
Model
24
Tampilan yang menyimpulkan kejadian nyata (Actual) yang
tidak diharapkan yang ternyata tidak sesuai dengan model yang
direncanakan (terjadi kesalahan perkiraan)
Sales
New Package
Model
Actual
Months
25
Penggunaan MKIS (Marketing Information System)
semakin berimbang
di ketiga level manajemen pemasaran
Strategic
planning
level
.17
Management
control
level
.70
Operational control
level
.13
1980
Strategic
planning
level
.30
Management
control
level
.54
Operational control
level
.16
1990
Note: persentase diperoleh berdasarkan survey jawaban
para responden.
26
Strategic planning
level
.25
Strategic planning
level
.28
Management control
level
.57
Management control
level
.40
Operational control
level
.17
1980
Operational Control
level
.31
1990
Note: persentase berdasarkan jawaban para
responden.
27
Tahun 1990 para manager pemasaran lebih memfokuskan pada fungsi
planning dari pada 3 fungsi manajemen yang lain, terlihat
perbedaannya dari tahun 1980, perencanaan menjadi lebih matang
dan mempermudah pelaksanaan fungsi yang lain.
Planning .37
Planning
.51
Organizing .03
Organizing .06
Directing .25
Staffing .01
Directing
.07
Controlling .34
Controlling .36
1980
1990
28
Tahun 1990 para manager pemasaran semakin aktif memanfaatkan
MKIS terutama dalam mengambil keputusan harga dan promosi.
Product .32
Product .49
Price .27
Price .39
Place .16
Place .15
Promotion .08
Promotion .13
1980
1990
29
Subsystem
Subsystem
Product Place Promotion
VP of marketing
X
X
Other executives
X
X
Brand managers
X
Sales manager
Advertising manager
Manager mktg resrch X
X
Manager of product
planning
X
Manager of physical distribution
Other managers
X
X
Integrated
Price
Mix
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
30

Industri besar menggunakan komputer
sebagai alat pemasaran
• Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen
• Untuk memformulasikan bauran pemasaran
• Untuk menindaklanjuti seberapa baik bauran
tersebut diterima konsumen
31

Sistem Informasi Pemasaran (MKIS)
• Subsistem input
 SIA, Riset Pemasaran, Intelijen Pemasaran
• Subsistem Output
 Product, Place, Promotion, Price, Integrated Mix

Pemberlakuan atau operasional MKIS
membutuhkan konsep manajemen dan
konsep pemasaran
• Kuncinya adalah perencanaan.
32


Sistem informasi berbasis web yang secara online membina
hubungan baik antara pihak perusahaan dengan seluruh
pelanggannya secara individual. E-CRM diciptakan pada
pertengahan tahun 90-an setelah lahirnya WWW (1994)
E-CRM bukan termasuk SIM/FAIS, tetapi pendukung SIM atau
pendukung ERP.
 Aplikasi-aplikasi pada e-CRM:
1. Customer-Facing Applications: terdiri atas berbagai aplikasi yang semuanya
difokuskan untuk memfasilitasi interaksi otomatis antara perusahaan dengan para
pelanggan dan calon pelanggannya, misalnya aplikasi layanan prajual /promosi, call
center otomatis, automated email, layanan teknis dan administratif helpdesk, dsb.
2. Customer-Touching Applications: kumpulan aplikasi untuk self-service bagi para
pelanggan dalam melakukan browsing produk-produk, pemberian order,
konfigurasi model pesanan sesuai keinginan pelanggan, transaksi jual beli secara ecommerce, dsb.
3. Customer-Centric Intelligence Applications: kumpulan aplikasi untuk menganalisis
hasil-hasil transaksi, demografi pelanggan, dsb.
4. Online Networking Applications: kumpulan aplikasi untuk mempererat hubungan
 Aktivitas
e-CRM
1. Operational CRM (layanan-layanan lengkap
prajual, layanan transaksi jual beli ecommerce, penagihan, dsb)
2. Analytical CRM (menganalisis pasar (trend
produk yang sedang disukai pelanggan,
segmen pasar dominan, dll untuk
menghasilkan laporan analisis pasar sesuai
kebutuhan perusahaan sebagai pengguna
3. Collaborative CRM (untuk komunikasi aktif
dan cepat secara online antara perusahaan
dengan para mitra bisnisnya untuk
penyediaan permintaan pelanggan secara
cepat dan kepuasan pelanggan.)

Fasilitas lain
 Personalized Web Pages: masing-masing pelanggan diberikan
halaman web pribadi yang berisikan data transaksi-transaksi
yang mereka lakukan, jumlah uang yang telah dibelanjakan
selama ini, dsb.
 FAQs: Frequently Asked Questions : jawaban otomatis atas
pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan secara online.
 Chat Rooms
 E-Mail and Automated Response
 Call Centers
 Troubleshooting Tools
Sistem Informasi Manufaktur
Taufik Hidayat, S.Kom, MMSI, Lektor Kepala
1. Computer Aided Design (CAD)
• Computer Aided Engineering (CAE)
• Penggunaan komputer untuk membantu
rancangan produk
• Menggunakan perangkat lunak CAD
• Hasil rancangan disimpan dalam database
rancangan
2. Computer Aided Manufacturing (CAM)
• Penerapan komputer dalam proses produksi
• Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk
menghasilkan produk sesuai spesifikasi dari database
rancangan.
• Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM
• Produksi lebih cepat dan presisi.
3. Robotik
– Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam manufaktur
– IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun
1974
– Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi,
melaksanakan tugas yang berbahaya
 Istilah
kunci
• Reorder point, stockout, lead time, safety stock
 Rumusan
ROP: R = LU+S
 Masih digunakan oleh banyak
perusahaan
• Sangat sesuai utk inventori ritel
Pemesanan Kembali Tanpa
dan Dengan Persediaan Cadangan
Titik pesanan
ulang
Sisa
persediaan
A. Tanpa stock
cadangan
Lead time
Waktu
Sisa
persediaan
B. Stock cadangan
Persediaan cadangan
 Melihat
/prediksi permintaan konsumen ke depan
dan mengidentifikasi kebutuhan material sesuai
prediksi (Demand Forecasting)
 Komponen-komponen:
1. Sistem penjadwalan produksi – menghasilkan master jadwal
produksi yang mencakup lead time terpanjang (waktu yang
dibutuhkan sejak awal produksi s/d barang jadi dan sampai ke
tangan konsumen).
2. Sistem MRP – menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan
bruto (kebutuhan kotor/garis besar) menjadi kebutuhan netto (lebih
rinci dan tepat)
3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem
MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan
output: melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja
dan pembelian.
Sistem MRP
3. Perencanaan
File
kapasitas
tagihan
kebutuhan
material
File pesanan
pelanggan
File ramalan
penjualan
File
persediaan
barang jadi
File
Kapasitas
Produksi
1.Sistem
penjadwalan
produksi
Master
jadwal
produksi
File
Inventory
bahan
mentah
2. Sistem
perencanaan
kebutuhan
material
Jadwal
pesanan
Yg direncanakan
Laporan
Perencanaann
Laporan Kinerja
Laporan
perkecualian
Changes to
planned orders
Sistem
Pembelian
Laporan
pelepasan
pesanan
4.Sistem
pelepasan
pesanan
Laporan
pelepasan
pesanan
Sistem
pengendalian
lantai kerja
produksi
 Tujuannya
adalah utk mengintegrasikan
MRP dengan semua sistem-sistem yang
mempengaruhi pengelolaan material
Sistem MRP II
Sistem
informasi
eksekutif
Sistem Informasi
fungsional lainnya
Pemasukan
Pesanan
Tagihan
Piutang
dagang
Pembelian
Perencanaan
kebutuhan
material
Buku
besar
Penerimaan
Hutang
dagang
 Penggunaan
sumber daya yang lebih
efisien
• Mengurangi ketergantungan pada
gudang/mengurangi jumlah gudang
• Lebih sedikit waktu yang terbuang
• Lebih sedikit kemacetan
 Perencanaan prioritas lebih baik
• Memulai produksi lebih cepat
• Jadwal flexibel
 Meningkatkan pelayanan pelanggan
• Sesuai tanggal pengiriman
• Meningkatkan kualitas
• Kemungkinan harga lebih rendah
 Meningkatkan moral pekerja
 Manajemen informasi yang lebih baik
 Sistem
informasi berbasis komputer yang
memiliki aplikasi yang mengintegrasikan
antara besarnya pesanan dan penyediaan
stok secara berimbang sehingga tidak
berketergantungan lagi dengan pergudangan.
 Arus material lebih cepat
 Sesuai untuk ukuran lot/satuan jumlah order
berskala kecil
 Waktu lebih tepat
 Definisi
• Suatu sistem berbasis-komputer yang bekerja
dalam hubunagnnya dengan sistem informasi
fungsional lainnya utk mendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang
berhubungan dengan manufaktur produk
perusahaan
• Sistem Informasi Manufaktur merupakan
SIM/MIS/FAIS yang diterapkan di divisi
produksi/manufaktur.
Model Sistem Manufaktur
Subsistem
Output
Susbsistem
input
Subsistem
informasi
Akuntansi
Sumberdaya
Internal
Subsistem
rekayasa
industri
Sumberdaya
lingkungan
Susbsistem
intelijen
manufaktur
Data
Informasi
Subsistem
Produksi
D
A
T
A
B
A
S
E
Subsistem
Inventory
Pemakai
Subsistem
kualitas
Subsistem
Biaya
 Pengumpulan
data hitung di divisi produksi:
• Menurut arus material
• Mengumpulkan data pekerjaan (laporan
pekerjaan)
• Mengumpulkan data kehadiran (laporan kehadiran
pekerja)
• Pengumpulan data lain yang terkait manajemen
produksi dan berisikan data hitung.
Sub Sistem Rekayasa Industri (input dari hasil
penelitian industri didalam/internal inti produksi):
 Teknisi industri (IE)
 Mempelajari sistem fisik dan konsep
 Menetapkan standar produksi
Sub Sistem Intelijen Manufaktur (kumpulan data
input yang berasal dari lingkungan luar dari inti
produksi) seperti:
 Dapat dilihat dalam hal kontak lingkungan
 Data Serikat pekerja (arus personel)
• Informasi personel/pegawai
• Pemenuhan kontrak serikat
 Data para pemasok
OUTPUT:
Sub Sistem Produksi
 Digunakan untuk:
1. Membangun fasilitas produksi
2. Menjalankan fasilitas produksi
 Jadwal produksi ditentukan saat tahap-tahap produksi
diselesaikan
 Menelusuri waktu penyelesaian yang diharapkan dan aktual
Sub Sistem Inventory/pergudangan stok
 Pentingnya menentukan tingkat inventory
 Biaya perawatan (carrying costs)
 Biaya pembelian
 Jumlah pesanan ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity)
 Jumlah produksi ekonomis (EMQ/Economic Manufacturing
Quantity)
Sub Sistem Kualitas
 mempertahankan bahwa bukan pekerja tapi
manajemen yang menentukan kualitas
 Manajemen Mutu Total (TQM)
 Elemen-elemen TQM
• Tanpa cacat
• Faktor-faktor penentu kualitas
Sub Sistem Biaya
 Laporan periodik pembiayaan
 Laporan usulan unsur-unsur:
1. Standard-standar biaya
2. Informasi pembiayaan
Manajemen
Mutu Total
Filosofi TQM
Perangkat grafis
*Standar mutu dido- *Diagram alir proses
Rong pelanggan
*Lembar periksa
*Kaitan pelanggan*Analisis pareto
pemasok
dan histogram
*Orientasi pence*Diagram sebab dan
gahan
Akibat (fishbone)
*faktor penentu kualitas
*Bagan deret
*Pengembangan
*Diagram sebar
terus menerus
*Bagan kendali
Perangkat
statistik
*Rencana
sampling
*Kapabilitas
proses
*Metode
Taguchi
Bagaimana Manajer Menggunakan
Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem
Pemakai
Inventory
Kualitas
Wapres manufaktur
X
X
Eksekutif lain
X
X
Superintendent pabrik
X
X
Manajer perencanaan dan
kontrol
Manajer Rekayasa
X
Produksi
X
Biaya
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Manajer pengendalian mutu
Direktur pembelian
X
Manajer pengendalian inventory
X
Manajer lain
X
X
X
X
X

Supply Chain
Rangkaian hubungan aliran material, jasa, informasi, dan uang
mulai dari pemasok, produsen, distributor,gudang, pengecer,
sampai kepada pelanggan akhir untuk mempermudah transfomasi
dari bahan baku hingga produk akhir.
E–Supply Chain :

Sistem Informasi berbasis web yang mengelola rantai pasokan
secara elektronik.

E-SCM bukan termasuk SIM/MIS/FAIS tetapi pendukung SIM atau
pendukung ERP.
T I yang diimplementasikan harus dapat
menunjang penuh infrastruktur dasar dan
koordinasi yang diperlukan
agar supply chain berfungsi optimal.
56
Aliran Rantai Pasokan

Aliran Supply Chain
•
•
•
Material flows adalah semua aliran fisik
produk , bahan baku yang mengalir
sepanjang chain.
Information flows terkait dengan semua
data yang berhubungan dengan
permintaan, pengiriman, pemesanan,
pengembalian dan penjadwalan.
Financial flows termasuk semua transfer
uang, pembayaran, credit card , e-payments,
informasi jadwal pembayaran, dan data credit.
Supply Chains memberikan konstribusi pada peningkatan
profitability dan competitiveness
Automotive Supply Chain
“Supply” Chain
Value Chain
Demand Chain
Pengelolaan aliran sumber daya material, jasa, informasi,
dan
keuangan melalui rantai pasokan untuk memastikan bahwa
Aliran tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.
Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan:
* Meramalkan permintaan pelanggan
* Membuat jadwal produksi
* Menyiapkan jaringan transportasi
* Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
* Mengelola persediaan: bahan mentah, barang dalam
proses dan barang jadi
* Menjalankan produksi
* Menjamin kelancaran transportasi sumber daya kepada
pelanggan
* Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi,
dan keuangan dari pemasok, di dalam perusahaan, dan
kepada pelanggan.
61




Setiap tindakan harus tercatat dan terlacak secara rinci
pada terminal komputer dengan SCM Software yang
diimplementasikan pada :
Lokasi pemasok
Internal Supply Chain :
Area penerimaan perusahaan
Area persediaan / warehouse / inventory control
Area produksi / manufacturing
+ Software
Area pengiriman / delivery / dispatch
untuk penjadwalan


Dalam kendaraan transportir
Lokasi penjualan akhir/pelanggan.


Biaya implementasi SI relatif tinggi dan ditanggung
oleh masing-masing perusahaan yang berpartisipasi
(business partners), umumnya anggota terkuat akan
menekan anggota lainnya untuk bersinergi memfasilitasi
perpindahan data antar anggota dalam menggunakan
IOS (Interorganizational System).
Oleh Professor dari Harvard University:
Michael E. Porter.
 Rangkaian aktivitas nilai (value activities)
menyeluruh suatu perusahaan dalam melaksanakan
supply chain untuk meningkatkan margin agar
tercipta competitive advantage.


Macam aktivitas nilai:
* Ativitas Nilai Utama (Primary Value Activities):
Aktivitas logistik input persediaan bahan baku dari
pemasok, operasi produksi, logistik output, operasi
pemasaran dan penjualan, perolehan pesanan, dan
pembinaan hubungan baik dengan pelanggan pasca
penjualan.
* Aktivitas Nilai Pendukung (Support Value Activities):
1. Infrastruktur Perusahaan ( bentuk Organisasi )
2. Manajemen SDM, Pengembangan teknologi, dan
manajemen pengadaan / pembelian.



The supply chain melibatkan tiga egments:
•
Upstream, dimana sourcing atau procurement dari
external supplier terjadi
•
Internal, dimana packaging, assembly,atau
manufacturing dilaksanakan
•
Downstream, dimana distribusi atau dispersal
dilaksanakan , kebanyakan oleh external
distributors.
Juga termasuk pergerakan informasi dan uang dan
prosedure yang mendukung pergerakan product atau
jasa/service.
Organizations dan individuals adalah bagian dari chain
juga.
SUPPORT
PROCESSES
The Value Chain of a Firm
Administrative Coordination & Support Services
Collaborative Workflow Intranet
Human Resources Management
Employee Benefits Intranet
Technology Development
Product Development Extranet with Partners
PRIMARY BUSINESS
PROCESSES
Procurement of Resources
E-Commerce Web Portals for Suppliers
Inbound
Outbound Marketing
Operations
Logistics
Logistics & Sales
Automated
Just-in-Time
Warehousing
ComputerAided
Flexible
Manufacturing
Online
Point-of-Sale
And Order
Processing
Target
Marketing
Customer
Service
Customer
Relationship
Management
Continued
Global supply chains biasanya lebih panjang dari pada domestik
, dan lebih kompleks. Sehingga muncul tambahan ketidak
pastian.
Supply chains yang melibatkan suppliers dan/atau customers
di negara lain dikenal dengan global supply chains.
• Perusahaan masuk ke global dengan alasan :
– Biaya lebih rendah dari materials, products, services
dan upah buruh
– ketersediaan dari produk karena tidak tersedia secara
domestik
– Tujuan/strategi perusahaan yang lebih meluas ke
global/internasional
– Teknologi berkelas internasional/global
– Kualitas produk dan pelayanan bertaraf internasional
– Mampu berkompetisi secara global
– Kebutuhan untuk mengembangkan produk dan
pelayanan berkualitas internasional untuk meningkatkan
penjualan.




$

$

Ancaman (masalah) pada Supply Chain
sebelum menerapkan e-SCM:
Perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan/peramalan permintaan
yang buruk karena berfluktuasinya permintaan, kepercayaan konsumen yang
berubah, persaingan kecepatan pasokan, harga, dan pelayanan, cuaca
butuk, keadaan jalan yang rusak untuk transportasi darat, permasalahan di
perjalanan, kerusakan mesin produksi, dll.
Pelayanan yang buruk kepada pelanggan
Mutu produk yang buruk
Biaya manajemen pergudangan yang tinggi
Pendapatan perusahaan yang menurun
Biaya ekstra manajemen pengapalan
Sumber masalah tersebut di atas pada Supply
Chain sebelum menerapkan e-SCM:
 Ketidakpastian
terutama pada rantai pasokan yang
panjang dan kompleks
 Koordinasi yang buruk
68
 Faktor-faktor






pemicu masalah pada Supply Chain
Faktor pengaruh permintaan: kegagalan peramalan & perencanaan
supply & demand, persaingan, harga, kondisi cuaca, perkembangan
teknologi, kepercayaan pelanggan.
Faktor pengaruh waktu pengiriman: kegagalan mesin produksi,
kondisi jalan, kemacetan lalu-lintas, permasalahan pengapalan.
Faktor keterlambatan produksi: kualitas bahan baku, mutu materi
penunjang.
Bullwhip Effect.
Kepercayaan dan kolaborasi yang menipis yang disebabkan oleh
penyebaran informasi yang kurang lancar atau kurang transparan
antar unit dalam rantai pasokan, kelemahan suatu unit yang
terprediksi oleh unit yang lain, ketidakseimbangan pembagian
keuntungan dan resiko, kegagalan menepati butir-butir kesepakatan
dan kewajiban.
International Supply Chain dapat memiliki masalah yang lebih
kompleks karena melibatkan pula perbedaan kebijakan politik, risiko
nilai tukar, perbedaan kebijakan pemerintah, kualitas produk, dan
masalah-masalah infrastruktur (birokrasi dalam struktur organisasi,
fasilitas, teknologi,dsb)
Cost of Reverse Logistics merupakan biaya khusus daur ulang yang
dibebankan kepada perusahaan dan menimbulkan kesulitan dalam
manajemen siklus hidup rantai pasokan.
69
Alternatif strategi pemecahan masalah:
 Outsourcing
 Many-Supplier Strategy
 Vendor Selection
 Penerapan Enterprise Systems:
-Penerapan E-Business
-ERP
-E-SCM
-E-CRM
-Smart Materials dengan fasilitas RFID Tag
70
Download