SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Taufik Hidayat, S.Kom, MMSI, Lektor Kepala 1 Sistem Informasi Fungsional Mencerminkan Sistem Fisik Fungsional Sistem Informasi Fungsional Sistem Informasi Pemasaran Sistem Informasi Manufaktur Fungsi Pemasaran Fungsi Manufaktur Sistem Informasi Keuangan Fungsi Keuangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Fungsi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Sumber Daya Informasi Fungsi Jasa Informasi Sistem Fisik Perusahaan 2 Bauran Pemasaran (4P) • Product (Produk/jasa apa yang saat ini disukai pelanggan? Perlu modifikasi? Perlu inovasi seperti apa? • Promotion (Bagaimana strategi promosi yang paling menguntungkan?) • Place (Lokasi-lokasi manakah yang paling tepat/strategis? Bagaimana saluran distribusi yang paling menguntungkan?) • Price (Bagaimana rumusan harga yang paling menguntungkan pihak konsumen dan perusahaan?) 3 Pusat Saraf Pemasaran Kotler (Kotler's marketing nerve center) 3 Arus Informasi yang penting bagi pemasaran: • Internal Seluruh data yang diteliti dan dikumpulkan dari dalam perusahaan • Intelijen Mengalir dari lingkungan luar ke dalam perusahaan • Komunikasi Mengalir dari dalam perusahaan ke lingkungan luar. 4 Arus Informasi Kotler Intelijen Pemasaran Informasi Perusahaan Lingkungan pemasaran internal Komunikasi Pemasaran 5 Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk/jasa. 6 Output Product (produk/jasa) Place (tempat & saluran distribusi) Promotion (promosi) Price (harga) Integrated mix (studi faktor-faktor pengaruh) Database Input • AIS • Marketing research • Marketing intelligence 7 MKIS Model Data Subsistem Input Sistem informasi akuntansi Sumber Internal Subsistem penelitian Pemasaran Sumber lingkungan Subsistem intelijen pemasaran Information Subsistem Output D Subsistem produk A T A B A Subsistem tempat Subsistem Promosi Pemakai S E Subsitem harga Subsistem bauran Integrasi 8 Pemasaran adalah area fungsional pertama yang menggunakan SIM Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan SIM/FAIS yang diterapkan di divisi Pemasaran dan mempunyai 3 subsistem input: 1. Subsistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System/AIS): subsistem yang mengolah seluruh data dari divisi pemasaran yang terkait pencatatan akuntansi penghitungan biaya dan pendapatan di divisi pemasaran saja. 2. Subsistem Riset Pemasaran (Marketing Research): Mengolah data penelitian yang dilakukan di dalam perusahaan oleh bagian pemasaran. 3. Subsistem Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence): Mengolah data penelitian yang dilakukan di luar perusahaan oleh bagian pemasaran. 9 Data sales order sebagai input. SIA menyediakan data untuk • Laporan periodik • Laporan khusus • Model Matematik dan model berbasis pengetahuan 10 Manajer Pemasaran menggunakan riset pemasaran untuk mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi dari konsumen dan prospek (calon konsumen): kumpulan data transaksi, keluhan, dll yang terdokumentasi di dalam perusahaan serta dari survey khusus bagian pemasaran kepada para pelanggan/customers dan kepada para calon pelanggan/prospective customers. Melakukan sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga Pemrosesan menggunakan subsistem riset pemasaran 11 Digunakan oleh subsistem riset pemasaran Data primer dikumpulkan oleh perusahaan Contoh data primer • Survei (survey) • Wawancara mendalam (In-depth interview) • Pengamatan (Observation) • Percobaan terkontrol (Controlled experiment) 12 Data Sekunder • Mailing lists/data dari kumpulan surat, dukumen, email, dsb. • Retail sales statistics / statistik penjualan eceran. • Video retrieval systems/data berupa video. Beberapa data sekunder harus dibeli dan sebagian cuma-cuma 13 Paket Grafik (print maps) Menjadikan riset pasar realitas bagi semua perusahaan Analisis Statistik Keahlian menginterpretasikan output software merupakan kunci sukses alatalat tersebut 14 Aktivitas etis yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing Tidak sama dengan kegiatan mematamatai perusahaan (industrial espionage) Setiap sistem informasi fungsional mempunyai tanggung jawab intelijen 15 Siklus hidup produk mendukung melalui: 1) Pengenalan produk/jasa kepada publik/konsumen (product introduction) 2) Pertumbuhan penjualan (Growth) 3) Dewasa /penjualan sudah tidak bisa berkembang lagi, tanda kejenuhan konsumen (Mature) 4) Penurunan penjualan (Decline) Informasi menjawab 3 pertanyaan kunci: Perlu diperkenalkan produk/jasa baru /inovasi? 2) Harus ubah strategi? 3) Perlu dihapus? 1) 16 Siklus Hidup Produk dan Keputusan yang Berhubungan Tahap-tahap Perkenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan Volume penjualan Perlukah produk diperkenalkan Perlukah strategi produk diubah? Perlukah produk dihapus? 17 Bagian dari subsistem produk Komite produk baru Memperhatikan/fokus kepada produksi sebagaimana pemasaran Membuat daftar keputusan dan bobot masing-masing keputusan 18 Saluran distribusi pendek atau panjang Material, uang, dan informasi mengalir melalui saluran distribusi • Aliran sumber daya • Umpan balik Aliran berlawanan dengan aliran sumber daya • Feedforward information Aliran informasi kepada konsumen • EDI (Electronic Data Interchange: sistem informasi berbasis web untuk kegiatan saling bertukar dokumen) 19 Arus Material, Uang, dan Informasi Uang Pemasok Material Uang Uang Uang Perush. Pedagang Materia Pengecer Materia Konsumen Manufak Materiabesar l l l tur Arus Informasi Dua Arah 20 (1) iklan (2) Penjualan perseorangan (personal selling) (3) Promosi penjualan (sales promotion) Subsistem Harga Dua pendekatan dasar: 1. Berdasar harga / Cost based (menggunakan AIS) 2. Berdasar permintaan / Demandbased (menggunakan what-if model) 21 BRANDAID Model - Solid arrows /panah tersambung: pengaruh yang datang (faktor-faktor yang memberi pengaruh) - Dashed arrows/panah patah-patah: respon yang diberikan terhadap pengaruh yang datang 3 pengaruh yang dapat mengubah keputusan para pelanggan: - Pengaruh individual, misal: selera pribadi - Pengaruh kombinasi/campuran dari berbagai faktor yang mempengaruhi para pelanggan untuk memutuskan. - Pengaruh tak terduga yang tak diharapkan 22 BRANDAID Perusahaan Manufaktur Harga Promosi penjualan Wiraniaga Penyusunan paket Distribusi Penjualan Produk Harga iklan Promosi: kupon potongan harga Hadiah sampel Paket: Grafik & fungsi paket Penjualan Pengecer Harga Promosi Penjualan Wiraniaga Penyusunan paket ketersediaan Distribusi Penjualan Pesaing Konsumen harga Promosi iklan Produk Harga iklan Promosi: kupon potongan harga hadiah sampel Paket: Grafik & fungsi paket Trend musim Lingkungan 23 Contoh salah satu tampilan grafik pada Sistem Informasi Pemasaran yang menunjukkan menyatunya 4P pada keadaan penjualan di periode tertentu 30 25 S A L E S 20 15 10 5 Months 0 -5 -10 -15 -20 24 12 0 Months Actual Model 24 Tampilan yang menyimpulkan kejadian nyata (Actual) yang tidak diharapkan yang ternyata tidak sesuai dengan model yang direncanakan (terjadi kesalahan perkiraan) Sales New Package Model Actual Months 25 Penggunaan MKIS (Marketing Information System) semakin berimbang di ketiga level manajemen pemasaran Strategic planning level .17 Management control level .70 Operational control level .13 1980 Strategic planning level .30 Management control level .54 Operational control level .16 1990 Note: persentase diperoleh berdasarkan survey jawaban para responden. 26 Strategic planning level .25 Strategic planning level .28 Management control level .57 Management control level .40 Operational control level .17 1980 Operational Control level .31 1990 Note: persentase berdasarkan jawaban para responden. 27 Tahun 1990 para manager pemasaran lebih memfokuskan pada fungsi planning dari pada 3 fungsi manajemen yang lain, terlihat perbedaannya dari tahun 1980, perencanaan menjadi lebih matang dan mempermudah pelaksanaan fungsi yang lain. Planning .37 Planning .51 Organizing .03 Organizing .06 Directing .25 Staffing .01 Directing .07 Controlling .34 Controlling .36 1980 1990 28 Tahun 1990 para manager pemasaran semakin aktif memanfaatkan MKIS terutama dalam mengambil keputusan harga dan promosi. Product .32 Product .49 Price .27 Price .39 Place .16 Place .15 Promotion .08 Promotion .13 1980 1990 29 Subsystem Subsystem Product Place Promotion VP of marketing X X Other executives X X Brand managers X Sales manager Advertising manager Manager mktg resrch X X Manager of product planning X Manager of physical distribution Other managers X X Integrated Price Mix X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 30 Industri besar menggunakan komputer sebagai alat pemasaran • Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen • Untuk memformulasikan bauran pemasaran • Untuk menindaklanjuti seberapa baik bauran tersebut diterima konsumen 31 Sistem Informasi Pemasaran (MKIS) • Subsistem input SIA, Riset Pemasaran, Intelijen Pemasaran • Subsistem Output Product, Place, Promotion, Price, Integrated Mix Pemberlakuan atau operasional MKIS membutuhkan konsep manajemen dan konsep pemasaran • Kuncinya adalah perencanaan. 32 Sistem informasi berbasis web yang secara online membina hubungan baik antara pihak perusahaan dengan seluruh pelanggannya secara individual. E-CRM diciptakan pada pertengahan tahun 90-an setelah lahirnya WWW (1994) E-CRM bukan termasuk SIM/FAIS, tetapi pendukung SIM atau pendukung ERP. Aplikasi-aplikasi pada e-CRM: 1. Customer-Facing Applications: terdiri atas berbagai aplikasi yang semuanya difokuskan untuk memfasilitasi interaksi otomatis antara perusahaan dengan para pelanggan dan calon pelanggannya, misalnya aplikasi layanan prajual /promosi, call center otomatis, automated email, layanan teknis dan administratif helpdesk, dsb. 2. Customer-Touching Applications: kumpulan aplikasi untuk self-service bagi para pelanggan dalam melakukan browsing produk-produk, pemberian order, konfigurasi model pesanan sesuai keinginan pelanggan, transaksi jual beli secara ecommerce, dsb. 3. Customer-Centric Intelligence Applications: kumpulan aplikasi untuk menganalisis hasil-hasil transaksi, demografi pelanggan, dsb. 4. Online Networking Applications: kumpulan aplikasi untuk mempererat hubungan Aktivitas e-CRM 1. Operational CRM (layanan-layanan lengkap prajual, layanan transaksi jual beli ecommerce, penagihan, dsb) 2. Analytical CRM (menganalisis pasar (trend produk yang sedang disukai pelanggan, segmen pasar dominan, dll untuk menghasilkan laporan analisis pasar sesuai kebutuhan perusahaan sebagai pengguna 3. Collaborative CRM (untuk komunikasi aktif dan cepat secara online antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya untuk penyediaan permintaan pelanggan secara cepat dan kepuasan pelanggan.) Fasilitas lain Personalized Web Pages: masing-masing pelanggan diberikan halaman web pribadi yang berisikan data transaksi-transaksi yang mereka lakukan, jumlah uang yang telah dibelanjakan selama ini, dsb. FAQs: Frequently Asked Questions : jawaban otomatis atas pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan secara online. Chat Rooms E-Mail and Automated Response Call Centers Troubleshooting Tools Sistem Informasi Manufaktur Taufik Hidayat, S.Kom, MMSI, Lektor Kepala 1. Computer Aided Design (CAD) • Computer Aided Engineering (CAE) • Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk • Menggunakan perangkat lunak CAD • Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan 2. Computer Aided Manufacturing (CAM) • Penerapan komputer dalam proses produksi • Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi dari database rancangan. • Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM • Produksi lebih cepat dan presisi. 3. Robotik – Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam manufaktur – IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974 – Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi, melaksanakan tugas yang berbahaya Istilah kunci • Reorder point, stockout, lead time, safety stock Rumusan ROP: R = LU+S Masih digunakan oleh banyak perusahaan • Sangat sesuai utk inventori ritel Pemesanan Kembali Tanpa dan Dengan Persediaan Cadangan Titik pesanan ulang Sisa persediaan A. Tanpa stock cadangan Lead time Waktu Sisa persediaan B. Stock cadangan Persediaan cadangan Melihat /prediksi permintaan konsumen ke depan dan mengidentifikasi kebutuhan material sesuai prediksi (Demand Forecasting) Komponen-komponen: 1. Sistem penjadwalan produksi – menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang (waktu yang dibutuhkan sejak awal produksi s/d barang jadi dan sampai ke tangan konsumen). 2. Sistem MRP – menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto (kebutuhan kotor/garis besar) menjadi kebutuhan netto (lebih rinci dan tepat) 3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output: melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan. 4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian. Sistem MRP 3. Perencanaan File kapasitas tagihan kebutuhan material File pesanan pelanggan File ramalan penjualan File persediaan barang jadi File Kapasitas Produksi 1.Sistem penjadwalan produksi Master jadwal produksi File Inventory bahan mentah 2. Sistem perencanaan kebutuhan material Jadwal pesanan Yg direncanakan Laporan Perencanaann Laporan Kinerja Laporan perkecualian Changes to planned orders Sistem Pembelian Laporan pelepasan pesanan 4.Sistem pelepasan pesanan Laporan pelepasan pesanan Sistem pengendalian lantai kerja produksi Tujuannya adalah utk mengintegrasikan MRP dengan semua sistem-sistem yang mempengaruhi pengelolaan material Sistem MRP II Sistem informasi eksekutif Sistem Informasi fungsional lainnya Pemasukan Pesanan Tagihan Piutang dagang Pembelian Perencanaan kebutuhan material Buku besar Penerimaan Hutang dagang Penggunaan sumber daya yang lebih efisien • Mengurangi ketergantungan pada gudang/mengurangi jumlah gudang • Lebih sedikit waktu yang terbuang • Lebih sedikit kemacetan Perencanaan prioritas lebih baik • Memulai produksi lebih cepat • Jadwal flexibel Meningkatkan pelayanan pelanggan • Sesuai tanggal pengiriman • Meningkatkan kualitas • Kemungkinan harga lebih rendah Meningkatkan moral pekerja Manajemen informasi yang lebih baik Sistem informasi berbasis komputer yang memiliki aplikasi yang mengintegrasikan antara besarnya pesanan dan penyediaan stok secara berimbang sehingga tidak berketergantungan lagi dengan pergudangan. Arus material lebih cepat Sesuai untuk ukuran lot/satuan jumlah order berskala kecil Waktu lebih tepat Definisi • Suatu sistem berbasis-komputer yang bekerja dalam hubunagnnya dengan sistem informasi fungsional lainnya utk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan • Sistem Informasi Manufaktur merupakan SIM/MIS/FAIS yang diterapkan di divisi produksi/manufaktur. Model Sistem Manufaktur Subsistem Output Susbsistem input Subsistem informasi Akuntansi Sumberdaya Internal Subsistem rekayasa industri Sumberdaya lingkungan Susbsistem intelijen manufaktur Data Informasi Subsistem Produksi D A T A B A S E Subsistem Inventory Pemakai Subsistem kualitas Subsistem Biaya Pengumpulan data hitung di divisi produksi: • Menurut arus material • Mengumpulkan data pekerjaan (laporan pekerjaan) • Mengumpulkan data kehadiran (laporan kehadiran pekerja) • Pengumpulan data lain yang terkait manajemen produksi dan berisikan data hitung. Sub Sistem Rekayasa Industri (input dari hasil penelitian industri didalam/internal inti produksi): Teknisi industri (IE) Mempelajari sistem fisik dan konsep Menetapkan standar produksi Sub Sistem Intelijen Manufaktur (kumpulan data input yang berasal dari lingkungan luar dari inti produksi) seperti: Dapat dilihat dalam hal kontak lingkungan Data Serikat pekerja (arus personel) • Informasi personel/pegawai • Pemenuhan kontrak serikat Data para pemasok OUTPUT: Sub Sistem Produksi Digunakan untuk: 1. Membangun fasilitas produksi 2. Menjalankan fasilitas produksi Jadwal produksi ditentukan saat tahap-tahap produksi diselesaikan Menelusuri waktu penyelesaian yang diharapkan dan aktual Sub Sistem Inventory/pergudangan stok Pentingnya menentukan tingkat inventory Biaya perawatan (carrying costs) Biaya pembelian Jumlah pesanan ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) Jumlah produksi ekonomis (EMQ/Economic Manufacturing Quantity) Sub Sistem Kualitas mempertahankan bahwa bukan pekerja tapi manajemen yang menentukan kualitas Manajemen Mutu Total (TQM) Elemen-elemen TQM • Tanpa cacat • Faktor-faktor penentu kualitas Sub Sistem Biaya Laporan periodik pembiayaan Laporan usulan unsur-unsur: 1. Standard-standar biaya 2. Informasi pembiayaan Manajemen Mutu Total Filosofi TQM Perangkat grafis *Standar mutu dido- *Diagram alir proses Rong pelanggan *Lembar periksa *Kaitan pelanggan*Analisis pareto pemasok dan histogram *Orientasi pence*Diagram sebab dan gahan Akibat (fishbone) *faktor penentu kualitas *Bagan deret *Pengembangan *Diagram sebar terus menerus *Bagan kendali Perangkat statistik *Rencana sampling *Kapabilitas proses *Metode Taguchi Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur Subsistem Pemakai Inventory Kualitas Wapres manufaktur X X Eksekutif lain X X Superintendent pabrik X X Manajer perencanaan dan kontrol Manajer Rekayasa X Produksi X Biaya X X X X X X X X X Manajer pengendalian mutu Direktur pembelian X Manajer pengendalian inventory X Manajer lain X X X X X Supply Chain Rangkaian hubungan aliran material, jasa, informasi, dan uang mulai dari pemasok, produsen, distributor,gudang, pengecer, sampai kepada pelanggan akhir untuk mempermudah transfomasi dari bahan baku hingga produk akhir. E–Supply Chain : Sistem Informasi berbasis web yang mengelola rantai pasokan secara elektronik. E-SCM bukan termasuk SIM/MIS/FAIS tetapi pendukung SIM atau pendukung ERP. T I yang diimplementasikan harus dapat menunjang penuh infrastruktur dasar dan koordinasi yang diperlukan agar supply chain berfungsi optimal. 56 Aliran Rantai Pasokan Aliran Supply Chain • • • Material flows adalah semua aliran fisik produk , bahan baku yang mengalir sepanjang chain. Information flows terkait dengan semua data yang berhubungan dengan permintaan, pengiriman, pemesanan, pengembalian dan penjadwalan. Financial flows termasuk semua transfer uang, pembayaran, credit card , e-payments, informasi jadwal pembayaran, dan data credit. Supply Chains memberikan konstribusi pada peningkatan profitability dan competitiveness Automotive Supply Chain “Supply” Chain Value Chain Demand Chain Pengelolaan aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan melalui rantai pasokan untuk memastikan bahwa Aliran tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan: * Meramalkan permintaan pelanggan * Membuat jadwal produksi * Menyiapkan jaringan transportasi * Memesan persediaan pengganti dari para pemasok * Mengelola persediaan: bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi * Menjalankan produksi * Menjamin kelancaran transportasi sumber daya kepada pelanggan * Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan. 61 Setiap tindakan harus tercatat dan terlacak secara rinci pada terminal komputer dengan SCM Software yang diimplementasikan pada : Lokasi pemasok Internal Supply Chain : Area penerimaan perusahaan Area persediaan / warehouse / inventory control Area produksi / manufacturing + Software Area pengiriman / delivery / dispatch untuk penjadwalan Dalam kendaraan transportir Lokasi penjualan akhir/pelanggan. Biaya implementasi SI relatif tinggi dan ditanggung oleh masing-masing perusahaan yang berpartisipasi (business partners), umumnya anggota terkuat akan menekan anggota lainnya untuk bersinergi memfasilitasi perpindahan data antar anggota dalam menggunakan IOS (Interorganizational System). Oleh Professor dari Harvard University: Michael E. Porter. Rangkaian aktivitas nilai (value activities) menyeluruh suatu perusahaan dalam melaksanakan supply chain untuk meningkatkan margin agar tercipta competitive advantage. Macam aktivitas nilai: * Ativitas Nilai Utama (Primary Value Activities): Aktivitas logistik input persediaan bahan baku dari pemasok, operasi produksi, logistik output, operasi pemasaran dan penjualan, perolehan pesanan, dan pembinaan hubungan baik dengan pelanggan pasca penjualan. * Aktivitas Nilai Pendukung (Support Value Activities): 1. Infrastruktur Perusahaan ( bentuk Organisasi ) 2. Manajemen SDM, Pengembangan teknologi, dan manajemen pengadaan / pembelian. The supply chain melibatkan tiga egments: • Upstream, dimana sourcing atau procurement dari external supplier terjadi • Internal, dimana packaging, assembly,atau manufacturing dilaksanakan • Downstream, dimana distribusi atau dispersal dilaksanakan , kebanyakan oleh external distributors. Juga termasuk pergerakan informasi dan uang dan prosedure yang mendukung pergerakan product atau jasa/service. Organizations dan individuals adalah bagian dari chain juga. SUPPORT PROCESSES The Value Chain of a Firm Administrative Coordination & Support Services Collaborative Workflow Intranet Human Resources Management Employee Benefits Intranet Technology Development Product Development Extranet with Partners PRIMARY BUSINESS PROCESSES Procurement of Resources E-Commerce Web Portals for Suppliers Inbound Outbound Marketing Operations Logistics Logistics & Sales Automated Just-in-Time Warehousing ComputerAided Flexible Manufacturing Online Point-of-Sale And Order Processing Target Marketing Customer Service Customer Relationship Management Continued Global supply chains biasanya lebih panjang dari pada domestik , dan lebih kompleks. Sehingga muncul tambahan ketidak pastian. Supply chains yang melibatkan suppliers dan/atau customers di negara lain dikenal dengan global supply chains. • Perusahaan masuk ke global dengan alasan : – Biaya lebih rendah dari materials, products, services dan upah buruh – ketersediaan dari produk karena tidak tersedia secara domestik – Tujuan/strategi perusahaan yang lebih meluas ke global/internasional – Teknologi berkelas internasional/global – Kualitas produk dan pelayanan bertaraf internasional – Mampu berkompetisi secara global – Kebutuhan untuk mengembangkan produk dan pelayanan berkualitas internasional untuk meningkatkan penjualan. $ $ Ancaman (masalah) pada Supply Chain sebelum menerapkan e-SCM: Perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan/peramalan permintaan yang buruk karena berfluktuasinya permintaan, kepercayaan konsumen yang berubah, persaingan kecepatan pasokan, harga, dan pelayanan, cuaca butuk, keadaan jalan yang rusak untuk transportasi darat, permasalahan di perjalanan, kerusakan mesin produksi, dll. Pelayanan yang buruk kepada pelanggan Mutu produk yang buruk Biaya manajemen pergudangan yang tinggi Pendapatan perusahaan yang menurun Biaya ekstra manajemen pengapalan Sumber masalah tersebut di atas pada Supply Chain sebelum menerapkan e-SCM: Ketidakpastian terutama pada rantai pasokan yang panjang dan kompleks Koordinasi yang buruk 68 Faktor-faktor pemicu masalah pada Supply Chain Faktor pengaruh permintaan: kegagalan peramalan & perencanaan supply & demand, persaingan, harga, kondisi cuaca, perkembangan teknologi, kepercayaan pelanggan. Faktor pengaruh waktu pengiriman: kegagalan mesin produksi, kondisi jalan, kemacetan lalu-lintas, permasalahan pengapalan. Faktor keterlambatan produksi: kualitas bahan baku, mutu materi penunjang. Bullwhip Effect. Kepercayaan dan kolaborasi yang menipis yang disebabkan oleh penyebaran informasi yang kurang lancar atau kurang transparan antar unit dalam rantai pasokan, kelemahan suatu unit yang terprediksi oleh unit yang lain, ketidakseimbangan pembagian keuntungan dan resiko, kegagalan menepati butir-butir kesepakatan dan kewajiban. International Supply Chain dapat memiliki masalah yang lebih kompleks karena melibatkan pula perbedaan kebijakan politik, risiko nilai tukar, perbedaan kebijakan pemerintah, kualitas produk, dan masalah-masalah infrastruktur (birokrasi dalam struktur organisasi, fasilitas, teknologi,dsb) Cost of Reverse Logistics merupakan biaya khusus daur ulang yang dibebankan kepada perusahaan dan menimbulkan kesulitan dalam manajemen siklus hidup rantai pasokan. 69 Alternatif strategi pemecahan masalah: Outsourcing Many-Supplier Strategy Vendor Selection Penerapan Enterprise Systems: -Penerapan E-Business -ERP -E-SCM -E-CRM -Smart Materials dengan fasilitas RFID Tag 70