Proposisi Makro dan Mikro dan teks dasar siswa kelas SMA XI

advertisement
Proposisi Makro dan Mikro dan teks dasar siswa kelas SMA XI Materi : BAB II Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Penerbit : ERLANGGA
Nama Dosen : Dra. Tita Juita, M.Pd., M.Kes.
: Adi Maladona, S.Pd.
Mata Kuliah
Nama
NIM
Kelas
: Pedagogik Materi Subjek
: Wahab Mughni Sa’adillah
: 2119110098
:4F
No
Tindakan Wacana
Teks dasar
1
Informing
TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa dapat menunjukkan sikap
peduli terhadapkeselamatan diri
dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan struktur
dan funsi jaringan pada tumbuhan
di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
 Siswa dapat menunjukkan
kesadaran dan rasa kagum terhadap
pola pikir ilmiah dalam mengamati
bioproses yang terjadi pada
tumbuhan.
 Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri
dan fungsi jaringan meristematis
pada tumbuhan.
 Siswa dapat membedakan ciri-ciri
berbagai jenis jaringan permanen
pada tumbuhan.
 Siswa dapat menjelaskan fungsi
berbagai jenis jaringan permanen
pada tumbuhan.
 Siswa dapat membandingkan
struktur sel berbagai jaringan
Proposisi mikro
Proposisi makro 3
1. Garis-Garis
Besar
Pembelajaran
Merupakan
Pembahasan
Awal
Dari
Pokok Bahasan
Jaringan
pada
tumbuhan
Proposisi makro 2
Proposisi makro 1






2
Informing
3
Eliciting
tumbuhan pada gambar.
Siswa dapat menentukan jenis-jenis
jaringan penyusun organ vegetatif
(akar, batang, daun) dan organ
generatif (bunga, buah, biji)
Siswa dapat menjelaskan
perbedaan anatomi tumbuhan
monokotil dengan dikotil.
Siswa dapat menjelaskan sifat
totipotensi dan teknik kultur
jaringan tumbuhan
Siswa dapat mengemukakan
keunggulan pembibitan tanaman
dengan teknik kultur jaringan.
Siswa dapat mengidentifikasi
berbagai macam jaringan penyusun
organ pada tumbuhan monokotil
maupun dikotil melalui
pengamatan dengan menggunakan
mikroskop.
Siswa dapat membuat sketsa
gambar penampang melintang atau
membujur organ akar, batang, dan
daun dari hasil pengamatan
menggunakan mikroskop.
Pendahuluan
1. Pengamatan cara
Mengamati Cara Mengembangbiakkan
perkembangbiakkan
Tanaman dengan Teknik Kultur Jaringan
tanaman dengan
Perhatikan Gambar 2.2 berikut. Apa
teknik kultur
yang anda ketahui tentang cara
jaringan
pengembangbiakan tanaman dalam botol
ini?
Tumbuhan merupakan organisme
multiseluler yang terdiri atas banyak sel.
Sel-sel tumbuhan yang memiliki bentuk,
susunan, dan fungsi yang sama akan
3. Tumbuhan yaitu
organisme
multiseluler
Perkembangbiakan
tumbuhan secara
2. Pengamat
an cara
perkemba
ngbiakkan
tanaman
dengan
teknik
kultur
jaringan
Tumbuhan
adalah organisme
multiseluluer
berkembangbiak
secara generatif
1.
1. Pendahuluan
4
Informing
membentuk suatu jaringan tumbuhan
tertentu.
Beberapa jenis jaringan yang berbeda
akan membentuk suatu organ, misalnya
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
Beberapa organ tumbuhan dimanfaatkan
untuk perkembangbiakan tumbuhan.
Perkembangbiakan tumbuhan secara
generatif pada umumnya menggunakan
tumbuhan biji, sedangkan
perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif dapat menggunakan batang,
umbi, serta tunas pada akar dan daun.
generatif pada
umumnya
menggunakan
tumbuhan biji,
sedangkan
perkembangbiakan
tumbuhan secara
vegetatif dapat
menggunakan
batang, umbi, serta
tunas pada akar dan
daun.
Kemajuan di bidang bioteknologi saat
ini, memungkinkan perkembangbiakan
tanaman menggunakan metode kultur
jaringan, yang memanfaatkan sifat
totipotensi tumbuhan. Prinsip kultur
jaringan adalah menumbuhkan jaringan
dari sel-sel hidup, pada medium khusus
secara in vitro . Hasil yang didapatkan
dengan metode kultur jaringan lebih
banyak dan hanya memerlukan
waktuyang singkat. Jaringan yang akan
dikultur biasanya diambil dari jaringan
muda yang berasal dari akar, batang, dan
daun. Mengapa kultur jaringan
menggunakan jaringan yang masih
muda? Jenis-jenis jaringan apakah yang
terdapat pada akar, batang dan daun?
Pada bab ini kita akan membahas jenisjenis jaringan meristem dan permanen
(dewasa) pada tumbuhan, organ vegetatif
(akar,batang, dan daun) pada tumbuhan,
organ generatif (bunga, buah dan biji)
pada tumbuhan, perbedaan anatomi
antara tumbuhan monolotil dengan
dikotil, serta sifat totipotensi dan kultur
jaringan.
4. Perkembangbiakan
tanaman
menggunakan
metode kultur
jaringan, yang
memanfaatkan sifat
totipotensi
tumbuhan. Prinsip
kultur jaringan
adalah
menumbuhkan
jaringan dari sel-sel
hidup, pada medium
khusus secara in
vitro .
dengan biji dan
secara vegetatif
dengan batang,
umbi, tunas dan
daun
1. Sifat totipotensi
tumbuhan
dimanfaatkan
untuk kultur
jaringan
2. Sifat
totipotensi
tumbuhan
dimanfaat
kan untuk
kultur
jaringan
5
6
Directing
Eliciting
I.
Jenis Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekumpulan satu atau lebih
jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat
yang sama. Jadi, sel-sel tumbuhan
memiliki fungsi dan sifat yang sama. Jadi,
sel-sel tumbuhan yang memiliki fungsi dan
tujuan yang sama akan berkumpul
membentuk jaringan tumbuhan tertentu.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel
yang terjadi selama masa pertumbuhan
dan perkembangan, jenis jaringan
tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu jaringan meristem
(jaringan embrional)dan jaringan
permanen (dewasa).
A. Jaringan Meristem (Jaringan
Embrional)
Jaringan meristem atau jaringan embrional
adalah jaringan yang sel-selnya aktif
membelah diri secara mitosis. Kemampuan
jaringan bermitosis secara terus menerus
menyebabkan terus bertambahnya sel-sel
baru sehingga tumbuhan mengalami
pertambahan tinggi dan volume.
Jaringan meristem memiliki sifat-sifat
,sebagai berikut.
 Disusun oleh sel-sel muda yang
aktif membelah dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan.
 Tidak memiliki ruang antarsel
(susunan rapat)
 Sel-sel berbentuk bulat, lonong,
poligonal, kuboid atau prismatik,
dan memiliki dinding sel yang tipis.
Namun, sel-sel tertentu pada
meristem apikal mempunyai
dinding sel yang tebal. Sel-sel
kambium pembuluh juga memiliki
I. Jenis Jaringan
pada Tumbuhan :
dapat dikelompokkan
menjadi dua macam,
yaitu jaringan
meristem (jaringan
embrional)dan
jaringan permanen
(dewasa).
5. Jaringan
Meristem
(Jaringan
Embrional)
Jaringan meristem
atau jaringan
embrional adalah
jaringan yang selselnya aktif
membelah diri
secara mitosis.
Jaringan meristem
memiliki sifat-sifat
:
 Disusun oleh selsel muda yang
aktif membelah
dalam fase
pertumbuhan dan
perkembangan.
 Tidak memiliki
ruang antarsel
(susunan rapat)
4. Jenis jaringan
ada 2 macam
yaitu meristem
dan permanen
3. Jaringan
meristem
dan
jaringan
permanen
(dewasa)
merupaka
n
pembahas
an pada
jenis- jenis
jaringan
5. Jaringan
meristem
adalah
jaringan yang
sel-selnya
aktif
membelah
diri secara
mitosis dan
dapat
dikelompokk
an
berdasarkan
posisi, asal
ususl,
jaringan yang
dihasilkan
strukturnya,
taraf
perkembanga
nnya, dan
fungsinya
5. Berdasarkan
asal
terbentuknya
jaringan
meristem
terbagi
menajdi dua,
yaitu meristem
primer dan
sekunder
2.
Jenis
Jaringan



7
Directing
8
Eliciting
dinding radial yang sangat tebal

pada periode tertentu.
Di dalam sel mengandung banyak
protoplasma. Biasanya protoplasma
tidak mengandung bahan makanan
cadangan dan kristal. Plastida
masih berbentuk proplastida.

Namun protoplasma felogen dapat
mengandung seluruh bahan
tersebut.
Sel memiliki satu atau dua inti sel
(nukleus) yang besar.
Vakuola sel sangat kecil atau tidak
ada sama sekali.
Jaringan meristem dapat
dikelompokkan berdasarkan
posisinya pada tubuh tumbuhan,
asal-usulnya, jarigan yang
dihasilkan strukturnya, taraf
perkembangannya, dan fungsinya.
Berdasarkan asal terbentuknya
jaringan meristem dikelompokkan
menjdi dua macam, yaitu jaringan
meristem primer dan meristem
sekunder.
1. Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan
meristem pada tumbuhan dewasa
yang sel-seknya katif membelah.
Pada umumnya terdapat di ujung
batang atau (pucuk) dan ujung
akar.
Meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer, yaitu
pertumbuhan vertikal yang
mengakibatkan perpanjangan
batang dan akar. Meristem ini
berasal dari sel-sel inisial yang
Sel-sel berbentuk
bulat, lonong,
poligonal, kuboid
atau prismatik, dan
memiliki dinding
sel yang tipis.
Di dalam sel
mengandung
banyak
protoplasma.
Vakuola sel sangat
kecil atau tidak
ada sama sekali.
6. Jaringan meristem
dapat
dikelompokkan
berdasarkan
posisinya pada
tubuh tumbuhan,
asal-usulnya, jarigan
yang dihasilkan
strukturnya, taraf
perkembangannya,
dan fungsinya
7. Meristem
Primer
Meristem
primer adalah
jaringan
meristem pada
tumbuhan
dewasa yang
sel-seknya katif
membelah
8. Meristem Primer
Meristem primer
adalah jaringan
meristem pada
tumbuhan dewasa
yang sel-seknya
katif membelah
9. Meristem ini berasal
dari sel-sel inisial
yang disebut
promeristem.
Promeristem
10.
Promeristem
6. Meristem
Primer
Meristem
primer adalah
jaringan
meristem pada
tumbuhan
dewasa yang
sel-seknya katif
membelah
disebut promeristem.
Promeristem adalah jaringan
yang sudah ada ketika tumbuhan
masih dalam fase embrio,
Berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Harbelendt.
Promeristem akan berkembang
menjadi protoderm, prokambium
dan meristem dasar . Selanjutnya
protoderm akan berdiferensiasi
menjadi sistem jaringan
pengangkut, sedangkan meristem
dasar akan berkembang menjadi
parenkim (jaringan dasar)
9
Eliciting
akan berkembang
menjadi
protoderm,
prokambium dan
meristem dasar .
11.
Promeristem
akan berkembang
menjadi
protoderm,
prokambium dan
meristem dasar .
Selanjutnya
protoderm akan
berdiferensiasi
menjadi sistem
jaringan
pengangkut,
sedangkan meristem
dasar akan
berkembang
menjadi parenkim
(jaringan dasar)
2. Meristem Sekunder
12. Meristem
Meristem sekunder berasal dari selSekunder
sel dewasa yang berubah sifatnya
Contohnya adalah
menjadi sel-sel meristematik. Selkambium dan
sel meristem sekunder berbentuk
kambium gabus
pipih atau prisma dan memiliki
(felogen).
vakuola yang besar di bagian
13.
Kambium
tengahnya. Contohnya adalah
disebut juga dengan
kambium dan kambium gabus
kambium
(felogen). Kambium merupakan
pembuluh
laisan sel-sel yang aktif membelah
(kambium
di antara pembuluh angkut xilem
vaskuler)
dan floem. Kambium merupakan
14.
Kambium
lapisan sel-sel yang aktif
dapat ditemukan
membelah di antara pembuluh
didalam batang
angkut xilem dan floem. Kambium
maupun akar
disebut juga dengan kambium
tumbuhan dikotil
(dicotylodeneae),
pembuluh (kambium vaskuler).
7. Meristem
sekunder contohnya
adalah kambium dan
kambium gabus
Kambium dapat ditemukan
didalam batang maupun akar
tumbuhan dikotil (dicotylodeneae),
Gymnospermae, dan beberapa
tumbuhan monokotil (misalnya
Agave, Aloe, Yucca sp., dan
Dracaena sp). Kambium
menyebabkan pertumbuhan
sekunder sehingga batang
menjadi bertambah besar. Aktivitas
kambium kearah dalam dalam
membentuk pembuluh kayu
(xilem), sedangkan ke arah laur
membentuk pembuluh tapis
(floem). Pada fase pertumbuhan,
aktivitas kambium kearah dalam
lebih banyak dibandingkan dengan
aktivitas kambium ke arah luar,
sehingga kayu pada batang atau
akar menjadi lebih tebal daripada
kulitnya.
10
Eliciting
Gymnospermae, dan
beberapa tumbuhan
monokotil (misalnya
Agave, Aloe, Yucca
sp., dan Dracaena
sp).
Kambium gabus (felogen) adalah 15. Kambium gabus
jaringan kambium yang
(felogen) adalah
membentuk lapisan pelindung
jaringan kambium
periderm (gabus). Kambium
yang membentuk
gabus terletak di bawah epidermis
lapisan pelindung
batang dan akar yang sudah tua.
periderm (gabus).
Aktivitas kambium gabus (felogen)
ke arah luar akan membentuk
felem (lapisan gabus), sedangkan
ke arah dalam membentuk
feloderm (korteks sekunder).
Lapisan gabus sangat sulit atau
tidak bisa ditembus air. Pada
umumnya sel-sel gabus merupakan
sel mati. Sementara itu, feloderm
terdiri atas sel-sel hidup.
11
Directing
12
Eliciting
13
Informing
Berdasarkan posisinya pada tubuh 16. jaringan meristem
tumbuhan, jaringan meristem dapat
dapat dibedakan
dibedakan menjadi tiga macam,
menjadi tiga
yaitu meristem apikal, meristem
macam, yaitu
interkalar, dan meristem lateral.
meristem apikal,
meristem
interkalar, dan
meristem lateral.
17. Meristem
a. Meristem apikal (meristem
apikal
ujung)
Meristem apikal terdapat di ujung
menyebabk
batang (pucuk) utama, ujung
an
batang (pucuk) lateral, dan ujung
pemanjang
akar. Meristem apikal
an batang
menyebabkan pemanjangan batang
dan akar
dan akar yang disebut
yang
pertumbuhan primer. Semua
disebut
jaringan yang terbentuk dari
pertumbu
meristem apikal disebut jaringan
han
primer. Proses pemanjangan
primer.
meristem apikal akan
menghasilkan daun, bunga, dan
tunas apikal (tunas ujung) yang
akan berkembang menjadi cabang
samping. Meristem apikal akan
tampak melebar sebelum
pembentukan daun, kemudian akan
menyempit kembali sesudah
terbentuknya primordium daun.
Proses ini akan berulang kembali
dengan adanya inisiasi dari setiap
daun atau pasangan daun.
Menurut Schmidt, terdapat dua
bagian penting pada daerah ujung
batang, yaitu korpus dan tunika.
Korpus merupakan bagian pusat
dari titik tumbuh, denganarea yang
luas, tersusun dari sel-sel relatif
besar, serta dapat membelah secara
18. Korpus
merupakan bagian
pusat dari titik
tumbuh,
denganarea yang
luas, tersusun dari
sel-sel relatif
7. Jaringan
meristem ada tiga
macam yaitu
apikal, interkalar,
dan lateral
8. Meristem apikal
disebut jaringan
primer yang terdapat
di ujung batang
(pucuk) lateral dan
ujung akar
6. Berdasarkan
posisi pada tubuh
tumbuhan,
Jaringan meristem
ada tiga macam
yaitu apikal,
interkalar, dan
lateral
14
Informing
15
Eliciting
tidak beraturan ke segala arah dan
membentuk seluruh jaringan selain
epidermis.
Tunika merupakan bagian paling
luar dari titik tumbuh, terdiri atas
satu atau beberapa lapis sel yang
tersusun dari sel-sel berukuran
relatif lebih kecil dan mengalami
pembelahan ke arah lateral lateral
atau ke samping. Sel-sel tunika
akan berdiferensiasi menjadi
epidermis.
besar, serta dapat
membelah secara
tidak beraturan ke
segala arah dan
membentuk
seluruh jaringan
selain epidermis.
19. Tunika
merupakan bagian
paling luar dari
titik tumbuh,
terdiri atas satu
atau beberapa lapis
sel yang tersusun
dari sel-sel
berukuran relatif
lebih kecil dan
mengalami
pembelahan ke
arah lateral lateral
atau ke samping.
Sel-sel tunika akan
berdiferensiasi
menjadi epidermis.
Sementara itu, Hanstein membagi
ujung akar menjadi tiga daerah,
yaitu dermatogen yang akan
berkembang menjadi epidermis ,
periblem yang akan berkembang
menjadi stele.
20. Hanstein
membagi ujung
akar menjadi tiga
daerah, yaitu
dermatogen yang
akan berkembang
menjadi epidermis
, periblem yang
akan berkembang
menjadi stele
c. Meristem
interkalar
atau
aksilar
(meritem
b. Meristem interkalar atau
aksilar (meritem antara)
Meristem interkalar terdapat di
antara jaringan yang sudah
berdiferensiasi. Contohnya
9 Meristem
interkalar atau
aksilar terdapat di
antara jaringan yang
sudah
meristem pada pangkal ruas
tumbuhan golongan rumputrumputan (Graminae), beberapa
anggota spesies dari
Caryophllaceae dan Polygonaceae,
serta Equisetum sp. Meristem
interkalar merupakan daerah
meristematik yang terisolasi di
subapikal batang, kemudian
berkembang menuju pangkal
(besipetal). Sel selnya membelah
untuk membentuk rangkaian sel
yang sejajar sehingga disebut
meristem rusuk. Meristem
interkalar menyebabkan
pemanjangan ruas batang dan
menyebabkan terbentuknya bunga.
Jaringan yang terbentuk oleh
meristem interkalar termasuk
jaringan primer.
16
Directing
17
Eliciting
antara)
21. Meristem
interkalar
terdapat di antara
jaringan yang
sudah
berdiferensiasi.
Contohnya
meristem pada
pangkal ruas
tumbuhan
golongan rumputrumputan
(Graminae),
beberapa anggota
spesies dari
Caryophllaceae
dan Polygonaceae,
serta Equisetum
sp.
berdiferensiasi.
Contohnya pada
pangkal ruas
tumbuhan golongan
graminae
Miltenyi mengatakan bahwa meristem 22. Miltenyi
interkalar batang rumput tidak memiliki
mengatakan bahwa
kedudukan yang tetap, melainkan berubahmeristem
ubah bersamaan dengan memanjangnya
interkalar batang
ruas, tetapi setelah perkembangan lakuna
rumput tidak
(interupsi di dalam jaringan pembuluh
memiliki
silinder tengah)., aktivitas ini menjadi
kedudukan yang
terbatas pada jaringan dasar perifer di
tetap, melainkan
daerah sendi. Aktivitas meristematik sendi
berubah-ubah
akan tetap aktif meskipun batang sudah
bersamaan dengan
menjadi dewasa
memanjangnya
ruas, tetapi setelah
perkembangan
lakuna (interupsi
di dalam jaringan
pembuluh silinder
tengah).
a. Meristem Lateral (meristem
23. Meristem lateral 10. Meristem lateral
terletak
terletak memanjang
samping)
Meristem lateral terletak
memanjang sejajar
memanjang sejajar permukaan
permukaan batang
batang atau akar, contohnya
atau akar,
contohnya
kambium pembuluh, kambium
gabus. Meristem lateral
kambium
menyebabkan terjadinya
pembuluh,
pertumbuhan sekunder pada batang
kambium gabus.
maupun akar, sehingga batang dan 24. Sel-sel tersebut
akar tersebut akan membesar.
dibatasi oleh
Aktivitas meristem lateral akan
lapisan berlemak
membentuk jaringan sekunder.
suberin.
Kambium pembuluh ,
25. Pada jaringan
menyebabkan epidermis pecah.
gabus terdapat
Jatringan pelindung (jaringan
sekumpulan sel-sel
gabus) kemudian mengambil alih
yang memiliki
fungsi epidermis. Gabus tersusun
ruang antarsel
dari sel-sel mati berbentuk pipih
yang disebut
tanpa ruang antarsel. Sel-sel
lentisel.
tersebut dibatasi oleh lapisan
berlemak suberin. Pada batang,
gabus muncul pada sel-sel korteks
terluar, seangkan pada akar
umumnya gabus dibentuk di dalam
perisikel. Pada jaringan gabus
terdapat sekumpulan sel-sel yang
memiliki ruang antarsel yang
disebut lentisel. Lentisel berfungsi
sebagai jalur pertukaran udara atau
oksigen untuk kebutuhan hidup
yang terletak di dalamnya.
18
Eliciting
B. Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa 26. jaringan permanen
)
bersifat
Jaringan permanen adalah jaringan
nonmeristematik
yang berasal dari pembelahan selatau tidak aktif
sel meristem primer maupun
membelah, tidak
sekunder, yang telah berdiferensiasi
tumbuh, dan tidak
atau mengalami perubahan bentuk
berkembang lagi.
sesuai dengan fungsinya. Jadi,
27. Jaringan permanen
sejajar permukaan
batang atau akar,
contohnya kambium
pembuluh dan gabus.
11. Jaringan
permanen
berasal dari
pembelahan
sel-sel
meristem
primer
maupun
7. Jaringan
permanen berasal
dari pembelahan
sel-sel meristem
primer maupun
sekunder yang
telah
berdiferensiasi






jaringan permanen bersifat
nonmeristematik atau tidak aktif
membelah, tidak tumbuh, dan tidak
berkembang lagi. Jaringan
permanen memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut.
Tidak melakukan aktivitas
pembelahan diri.
Sel-sel berukuran relatif besar
dibandingkan dengan sel-sel
meristem.
Sel memiliki vakuola yang besar,
sehingga mengandung sedikit
plasma sel.
Sel telah mengalami penebalan
pada dindingnya sesuai dengan
fungsinya.
Terkadang sel-selnya telah mati
Terdapat ruang antar sel.






19
Directing
20
Directing
memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut.
Tidak melakukan
aktivitas
pembelahan diri.
Sel-sel berukuran
relatif besar
dibandingkan
dengan sel-sel
meristem.
Sel memiliki
vakuola yang
besar, sehingga
mengandung
sedikit plasma sel.
Sel telah
mengalami
penebalan pada
dindingnya sesuai
dengan fungsinya.
Terkadang selselnya telah mati
Terdapat ruang
antar sel.
sekunder
yang telah
berdiferensia
si atau
mengalami
perubahan
bentuk sesuai
dengan
fungsinya
atau mengalami
perubahan bentuk
sesuai dengan
fungsinya dan
terbagi menjadi
dua yaitu jaringan
sederhana dan
kompleks
Berdasarkan jumlah tipe sel
12. Berdasarkan
12. Berdasar
penyusunnya, jaringan permanen
jumlah tipe sel
kan
dapat dibedakan menjadi dua
penyusunnya,
jumlah
macam, yaitu jaringan sederhana
jaringan
tipe sel
dan jaringan kompleks. Jaringan
permanen
ada 2
sederhana merupakan jaringan
dapat
macam
homogen yang terdiri atas satu tipe
dibedakan
yaitu
sel, contohnya parenkim, kolenkim,
menjadi dua
jaringan
dan sklerenkim. Jaringan kompleks
macam, yaitu
sederhana
merupakan jaringan heterogen yang
dan
jaringan
terdiri atas dua tipe sel atau lebih,
kompleks
sederhana
contohnya xilem, floem, dan
dan jaringan
epidermis.
kompleks.
Berdasarkan Fungsinya, jaringan
13. Berdasarkan
14. Berdasarkan
8. Jaringan
dewasa dibedakan menjadi empat
Fungsinya, jaringan
fungsinya
pelindung, dasar,
macam, yaitu jaringan pelindung
(epidermis), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penyokong dan
jaringan pengangkut (vaskuler).
21
Eliciting
1. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis adalah jaringan
yang tersusun dari lapisan sel-sel
yang menutupi permukaan organ
tumbuhan seperti akar, batang
daun, bunga, buah, dan biji.
Jaringan epidermis disebut
jaringan pelindung, karena
berfungsi melindungi bagian
dalam tumbuhan dari segala
pengaruh luar yang merugikan
misalnya perubahan suhu,
kerusakan mekanin, hilangnya air
melalui penguapan dan hilangnya
zat-zat makanan. Jaringan
epidermis memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
 Umumnya terdiri atas satu lapis
sel. Contohnya adalah sel-sel
velamen pada akar anggrek.
 Memiliki sel-sel yang tersusun
rapat tanpa ruang antarsel.
 Bentuk sel bervariasi, contohnya
berbentuk tubular pada helaian
daun dikotil, bentuk memanjang
pada sel epidermis helaian daun
monokotil dan berbentuk
heksagonal pada helaian daun
Aloe cristata.
 Sel-sel memiliki banyak
dewasa dibedakan
menjadi empat
macam, yaitu
jaringan pelindung
(epidermis), jaringan
dasar (parenkim),
jaringan penyokong
dan jaringan
pengangkut
(vaskuler).
. Jaringan
epidermis
memiliki ciriciri sebagai
berikut.
 Umumnya
terdiri atas
satu lapis
sel.
Contohnya
adalah selsel velamen
pada akar
anggrek.
 Memiliki
sel-sel yang
tersusun
rapat tanpa
ruang
antarsel.
 Bentuk sel
bervariasi,
contohnya
berbentuk
tubular
pada
helaian
daun
dikotil,
bentuk
jaringan dewasa
ada 4 macam,
yaitu jaringan
pelindung, dasar,
penyokong dan
pengangkut
15. Jaringan
epidermis adalah
jaringan yang
tersusun dari
lapisan sel-sel
yang menutupi
permukaan organ
tumbuhan seperti
akar, batang
daun, bunga buah
dan biji fungsinya
untuk melindungi
bagian dalam
tumbuhan.
penyokong dan
pengangkut
merupakan pokok
bahasan dari
jaringan dewasa
berdasarkan
fungsinya
vakuola dan protoplas yang
menyimpan berbagai hasil
metabolisme.
 Ketebalan dinding sel epidermis
berbeda-beda. Pada biji dan
daun tumbuhan konifer,
memiliki dinding sel yang
sangat tebal.
Dinding sel epidermis ada yang
mengandung lignin, kutikula, dan
pektin. Pada tumbuhan yang hidup di
habitat kering, dinding sel epidermis
memiliki kutikula yang tebal.
Dipermukaan kutikula terdapat
endapan lilin, sehingga menyebabkan
daun dan buah kelihatan berkilat.
Lapisan lilin sangat penting untuk
mejaga kelembapan organ.
memanjang
pada sel
epidermis
helaian
daun
monokotil
dan
berbentuk
heksagonal
pada
helaian
daun Aloe
cristata.
 Sel-sel
memiliki
banyak
vakuola dan
protoplas
yang
menyimpan
berbagai
hasil
metabolism
e.
 Ketebalan
dinding sel
epidermis
berbedabeda. Pada
biji dan
daun
tumbuhan
konifer,
memiliki
dinding sel
yang sangat
tebal.
22
Informing
Sel-sel inisial epidermis sebagian
dapat berkembang dan
bermodifikasi menjadi alat-alat
tambahan lain yang disebut
derivat, epidermis, seperti
stomata (mulut daun), trikoma
(rambut-rambut), emergensia,
spina (duri), sel kipas sel kersik
(silika), velamen, dan litokis.
23
Eliciting
Stomata (tunggal=stoma), terdapat
pada epidermis organ tumbuhan
yang berwarna hijau. Stomata
adalah celah atau lubang (pori)
yang diapit oleh sepasang sel
penjaga. Sel penjaga biasanya
berbentuk seperti ginjal pada
tumbuhan dikotil atau berbentuk
halter pada tumbuhan monokotil.
Sel penjaga ada yang terletak sama
tinggi, lebih rendah, dan lebih
tinggi (menonjol) terhadap
permukaan epidermis. Sel penjaga
dikelilingi oleh sel-sel tetangga.
Sel-sel tetangga memiliki bentuk
yang sama (homogen), tetapi
berbeda dengan sel epidermis lain.
Sel tetangga berperan sebagai
sensor perubahan osmosis yang
. alat-alat
tambahan
lain yang
disebut
derivat,
epidermis,
seperti
stomata
(mulut
daun),
trikoma
(rambutrambut),
emergensi
a, spina
(duri), sel
kipas sel
kersik
(silika),
velamen,
dan litokis
17. Stomata
(tunggal=stoma),
terdapat pada
epidermis organ
tumbuhan yang
berwarna hijau.
16.
16. Salah satu
contoh sel inisial
epidermis adalah
stomata yang
terdapat pada
epidermis organ
tumbuhan berwarna
hijau
akan menyebabkan sel penjaga
bergerak mengatur lebar celah
stomata.
24
Eliciting
25
Informing
Pada umumnya stomata lebih
banyak terdapat pada epidermis
bagian bawah daun daripada
epidermis sebelah atas daun.
Bahkan beberapa jenis tumbuhan
tidak memiliki stomata di bagian
atas daun. Pada tumbuhan
dicotyledoneae dengan susunan
pertulangan daun seperti jala,
stomata terletak tersebar tidak
beraturan . Pada tumbuhan
monocotyledoneae dengan susunan
pertulangan daun pararel, stomat
tersusun dalam leret longitudinal.
Stomata berfungsi sebagai jalan
masuk dan keluarnya CO2 dan O2
pada proses respirasi (pernapasan)
maupun fotosintesis, serta jalur
penguapan air (transpirasi).
Stomata akan terbuka pada siang
hari dan menutup pada malam hari.
Membuka dan menutupnya stomata
disebabkan oleh perubahan tekanan
turgor akibat penambahan dan
pengurangan ion Kalium (K+)
secara reversible oleh sel penjaga.

Mekanisme membuka menutupnya
stomata dapat dijelaskn sebagai
berikut.
Stomata membuka ketika sel-sel
Pada
tumbuhan
dicotyledo
neae
dengan
susunan
pertulanga
n daun
seperti jala,
stomata
terletak
tersebar
tidak
beraturan .
19. Stomata
16. Fungsi stomata
berfungsi
adalah sebagai jalan
sebagai
masuk dan keluarnya
jalan
CO2 dan O2 pada
masuk dan
proses respirasi dan
keluarnya
penguapan
CO2 dan O2
(transpirasi)
pada
proses
respirasi
(pernapasa
n) maupun
fotosintesis
, serta jalur
penguapan
air
(transpirasi
).
20. Mekanism
e membuka
menutupny
a stomata
18.

penjaga secara aktif mengakumulasi
ion kalium (K+) dari sel-sel tetangga di
sekitarnya. Akumulasi K+ akan
menurunkan potensial air sel, sehingga
air masuk melalui osmosis dan sel
penjaga membengkak (turgid).
Stomata menutup ketika sel-sel penjaga
kehilangan air melalui peristiwa
osmosis, sehingga sel penjaga menjadi
lembek dan mengerut.
dapat
dijelaskn
sebagai
berikut.
21. Stomata
membuka
ketika selsel penjaga
secara aktif
mengakum
ulasi ion
kalium
(K+) dari
sel-sel
tetangga di
sekitarnya.
Akumulasi
K+ akan
menurunka
n potensial
air sel,
sehingga
air masuk
melalui
osmosis
dan sel
penjaga
membengk
ak (turgid).
22. Stomata
menutup
ketika selsel penjaga
kehilangan
air melalui
peristiwa
osmosis,
sehingga
sel penjaga
menjadi
lembek dan
mengerut.
26
Eliciting
a. Trikoma (rambut-rambut)
Trikoma adalah rambut-rambut
dari epidermis yang terdiri atas
sel tunggal atau banyak sel.
Trikoma terdapat pada hampir
seluruh organ tumbuhan,
misalnya akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Fungsi
trikoma bagi tumbuhan adalah
mengurangi penguapan,
meneruskan rangsangan,
mengurangi dari gangguan
hewan herbivora, membantu
penyebaran biji, membantu
penyerbukan bunga, membantu
perkecambahan biji, membantu
perambatan bagi tumbuhan
yang merambat, serta
membantu penyerapan air dan
garam-garam mineral dari
dalam tanah.
Berdasarkan adanya fungsi
sekresi, trikoma dibedakan
menjadi dua macam, yaitu
trikoma non glanduler (tidak
menghasilkan sekret) dan
trikoma glanduler
(menghasilkan sekret).
Trikoma nonglanduler, dapat
berupa :
(1). Rambut bersel satu atau
banyak sel, berbentuk tidak
pipih, contohnya pada daun
avokad (Lauraceae). dan
murbei (Moraceae).
(2). Rambut sisik berbentuk
pipih dan bersel banyak,
contohnya pada daun durian
b. Trikoma
(rambutrambut)
23. Trikoma
adalah
rambutrambut dari
epidermis
yang terdiri
atas sel
tunggal
atau
banyak sel.
Trikoma
terdapat
pada
hampir
seluruh
organ
tumbuhan,
misalnya
akar,
batang,
daun,
bunga,
buah, dan
biji.
24.
Fungsi trikoma
bagi tumbuhan
adalah mengurangi
penguapan,
meneruskan
rangsangan,
mengurangi dari
gangguan hewan
herbivora,
membantu
penyebaran biji,
17. Trikoma adalah
rambut-rambut dari
epidermis yang
terdiri atas sel
tunggal atau banyak.
Adanya hampir di
setiap organ
tumbuhan dan
berdasarkan fungsi
dibagi menjadi dua
yaitu trikoma non
glanduler dan
glanduler
(Durio zibenthius) .
(3) Rambut bercabang dan
bersel banyak, contohnya pada
daun waru (Hibiscus sp)
(4) Rambut akar yang
merupakan pemanjangan sel
epidermis yang tegak lurus
dengan permukaan akar.
Trikoma glanduler, dapat
berupa :
(1) Trikoma hidatoda, terdiri
atas sel tangkai dan sel
kepala berbentuk lonjong
yang mengeluarkan larutan
encer asam organik dan
anorganik. Contohnya
adalah hidatoda pada daun
muda dan batng Cicer
arietinum.
(2) Trikoma sekresi garam,
berbentuk rambut seperti
gelembung, terdiri atas
sebuah sel kelenjar yang
besar di ujung tangkai yang
menyempit. Garam
disekresikan oleh
sitoplasma ke dalam
vakuola besar, sel sekresi
menjadi kering sejalan
dengan umur daun sehingga
garamnya tertinggal di
permukaan daun.
Contohnya pada tumbuhan
Limonium sp., Tamarix sp.,
dan Avicennia sp.
(5) Trikoma sekresi nektar
(kelenjar madu), berbentuk
rambut bersel satu dan lebih
dengan plasma yang kental
dan mengeluarkan madu ke
membantu
penyerbukan bunga,
membantu
perkecambahan biji,
membantu
perambatan bagi
tumbuhan yang
merambat, serta
membantu
penyerapan air dan
garam-garam
mineral dari dalam
tanah.
25.
Trikoma
dibedakan menjadi
dua macam, yaitu
trikoma non
glanduler (tidak
menghasilkan
sekret) dan trikoma
glanduler
(menghasilkan
sekret).
Trikoma nonglanduler
permukaan sel, contohnya
pada kelopak bunga
Abutilon sp., Lonicera
japonica,dan Tropaeolum
majus.
(6)Rambut sengat, terdiri
atas sel tunggal yang
panjang dengan pangkal
berbentuk kantong dengan
ujung runcing berisi zat
beracun penyebab rasa
pedih. Contoh rambut
sengat Urtica ferox.
27
Eliciting
c. Emergensia
Emergensia adalah tonjolan
pada permukaan organ yang
terbentuk dari jaringan
epidermis dan jaringan di
bawah epidermis atau
subepidermis (sel-sel yang
terdapat di daerah korteks).
Contohnya adalah duri tempel
pada batang mawar (Rosa sp) .
28
Eliciting
e. Spina (duri)
Spina atau duri adalah tonjolan
pada permukaan epidermis
batang yng terbentuk dari
d. Emergensia
26. Emergensi
a adalah
tonjolan
pada
permukaan
organ yang
terbentuk
dari
jaringan
epidermis
dan
jaringan di
bawah
epidermis
atau
subepider
mis (sel-sel
yang
terdapat di
daerah
korteks).
27. Spina
(duri)
Spina atau duri
adalah tonjolan pada
18. Emergensia
adalah tonjolan di
sel-sel yang terdapat
di daerah korteks
19. Spina (duri)
adalah tonjolan pada
permukaan
epidermis batang
jaringan stele di bawah
korteks, contohnya duri pada
batang tumbuhan bunga kertas
(Bougainvillea spectabilis).
Eliciting
29
Eliciting
f. Sel kipas
Sel kipas (bulliform cell atau motor cell)
merupakan alat tambahan pada
epidermis daun bagian atas, tersusun
dari beberapa sel berdinding tipis,
memiliki vakuola yang besar, tidak
mengandung kloroplas, dan bentuk sel
seperti kipas dengan ukuran yang lebih
besar dibandingkan sel – sel epidermis
di sekitarnya. Dinding sel terdiri atas
selulosa dan pektin bagian paling luar
diselubungi kutikula. Plasma sel
berupa selaput yang melekat pada
dinding sel dan berfungsi menyimpan
air.
Sel kipas berfungsi untuk menyimpan air
dan mengurangi pengupan. Ketika
udara panas, air di dalam sel kipas akan
menguap dan sel kipas akan mengerut,
sehingga luas permukaan atas daun
menjadi lebih kecil dari luas
permukaan bawah daun. Hal tersebut
menyebabkan dun menggulung
sehingga laju penguapan berkurang.
Sel kipas terdapat pada tumbuhan
famili Graminae.
a. Sel kersik
Sel kersik adalah bagian sel epidermis
yang berbentuk bulat, elips, halter atau
pelana dan berisi kristal kersik .
permukaan epidermis
batang yng terbentuk
dari jaringan stele di
bawah korteks,
contohnya duri pada
batang tumbuhan
bunga kertas
(Bougainvillea
spectabilis).
yang terbentuk dari
jaringan stele di
bawah korteks
g. Sel kipas
Sel kipas
(bulliform cell atau
motor cell)
merupakan alat
tambahan pada
epidermis daun
bagian atas, tersusun
dari beberapa sel
berdinding tipis,
memiliki vakuola
yang besar, tidak
mengandung
kloroplas, dan
bentuk sel seperti
kipas dengan ukuran
yang lebih besar
dibandingkan sel –
sel epidermis di
sekitarnya.
20.Sel kipas adalah
alat tambahan pada
epidermis daun
bagian atas dan
berfungsi untuk
menyimpan air dan
mengurangi
penguapan
Sel kersik
terdapat pada famili
Cyperaceae,
Equsetinae dan
21.Sel kersik adalah
bagian sel epidermis
yang berbentuk
bulat, elips atau
28.
29.
Adanya sel kersik pada tumbuhan
menyebabkan permukaan batang pada
tumbuhan tersebut menjadi keras.
Sel kersik terdapat pada famili
Cyperaceae, Equsetinae dan Graminae,
misalnya tebu (Saccharum
officinarum).
30
Eliciting
a. Velamen
Velamen tersusun dari sel-sel
mati yang terdapat di bagian
dalam epidermis akar gantung
(akar udara) pada tumbuhan
epifit (tumbuhan menempel
pada benda atau tumbuhan
lain). Velamen berfungsi untuk
menimbun yang diperolehnya
dan mengikat oksigen.
Velamen terdapat pada
tumbuhan famili Orchidaceae
(anggrek), sehingga anggrek
dapat hidup memanfaatkan
embun dan udara lembap.
Velamen beserta epidermis
disebut sebagai epidermis
ganda.
31
Eliciting
h. Litokis
Litokis adalah sel epidermis
yang dindingnya mengalami
penebalan dan mengandung
sistolit. Litokis menyerupai
bangunan sarang lebah yang
tersusun dari tangkai selulosa
Graminae, misalnya
tebu (Saccharum
officinarum).
halter, sel tumbuhan
menjadi keras
Velamen
berfungsi untuk
menimbun yang
diperolehnya
dan mengikat
oksigen.
Velamen
terdapat pada
tumbuhan
famili
Orchidaceae
(anggrek),
sehingga
anggrek dapat
hidup
memanfaatkan
embun dan
udara lembap.
Velamen
beserta
epidermis
disebut sebagai
epidermis
ganda.
22. Velamen
tersusun dari sel-sel
mati dalam akar
gantung yang
berfungsi menimbun
perolehan dan
mengikat oksigen
Sel litokis
berukuran
lebih besar
daripada
sel-sel
epidermis
di
23.Litokis adalah sel
epidermis yang
mengalami
penebalan
menyerupai sarang
burung dan lebih
besar dari epidermis
30.
31.
dengan deposisi atau endapan
kristal kalsium karbonat
(CaCO3). Sel litokis berukuran
lebih besar daripada sel-sel
epidermis di sekitarnya. Sel
tersebut terdapat pada
permukaan bawah atau atas
daun tumbuhan. Acanthaceae,
Moraceae (Ficus elastica)
Urticaceae dan Cucurbitaceae.
32
Eliciting
2. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim merupakan
jaringan yang terbentuk dari selsel hidup dengan struktur
morfologi yang bervariasi.
Jaringan ini bertanggung jawab
terhadap segala proses fisiologis.
Jaringan parenkim disebut sebagai
jaringan dasar karena dapat
dijumpai pada setiap bagian
tumbuhan. Pada batang dan akar,
parenkim terdapat di antara
epidermis dan pembuluh angkut
sebagai korteks. Parenkim juga
dapat ditemukan sebagai empulur
batang. Pada daun, parenkim
berperan sebagai mesofil daun
serta dapat berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang dan jaringan bunga
karang. Pada buah dan biji,
parenkim berperan sebagai tempat
sekitarnya.
Sel
tersebut
terdapat
pada
permukaan
bawah atau
atas daun
tumbuhan.
Acanthace
ae,
Moraceae
(Ficus
elastica)
Urticaceae
dan
Cucurbitac
eae.
Jaringan
Dasar
(Parenkim)
Jaringan parenkim
merupakan jaringan
yang terbentuk dari
sel-sel hidup dengan
struktur morfologi
yang bervariasi.
33. Ciri-ciri
jaringan
parenkim
adalah
sebagai
berikut.
 Sel hidup,
berukuran
besar, pada
umumnya
berdinding
primer tipis
32.
di sekitarnya
24.
Jaringan
parenkim
merupakan
jaringan yang
terbentuk dari selsel hidup dengan
struktur morfologi
yang bervariasi.
Berdasarkan
fungsinya dibagi
menjadi 6 yaitu,
parenkim
asimilasi,
penimbun, air,
udara, pengangkut
dan penutup luka.
9. Jaringan
parenkim
asimilasi,
penimbun, air,
udara,
pengangkut dan
penutup luka
merupakan pokok
bahasan pada
jaringan dasar
(parenkim
berdasarkan
fungsinya




33
Eliciting
penyimpanan cadangan makanan.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah
sebagai berikut.
Sel hidup, berukuran besar, pada
umumnya berdinding primer tipis
dan berbentuk polihedron.
Memiliki inti sel dan banyak
vakuola.
Memiliki ruang antarsel sehingga
letak sel tidak rapat.
Bersifat meristematik karena selselnya dapat membelah diri
bahkan ketika dewasa sehingga
berperan penting dalam
regenerasi.
dan
berbentuk
polihedron.
 Memiliki inti
sel dan
banyak
vakuola.
 Memiliki
ruang
antarsel
sehingga
letak sel
tidak rapat.
Bersifat meristematik
karena sel-selnya
dapat membelah diri
bahkan ketika dewasa
sehingga berperan
penting dalam
regenerasi.
Berdasarkan fungsinya, jaringan 25. Berdasarkan
parenkim dibedakan menjadi 6
fungsinya, jaringan
macam.
parenkim
a. Parenkim asimilasi, parenkim
dibedakan menjadi
yang melakukan proses
6 macam.
ppembuatan zat-zat makanan
Parenkim
dengan cara fotosintesis.
asimilasi,
Parenkim asimilasi terdapat di
parenkim
bagian tumbuhan yang
penimbun,
berwarna hijau karena
26. Parenkim air,
mengandung klorofil,
parenkim yang
sehingga disebut jaringan
mampu
menyimpan air
klorenkim.
berdinding sel
b. Parenkim penimbun,
parenkim yang berfungsi
tipis dan
sebagai penyimpan cadangan
memiliki vakuola
makanan, karena memiliki
yang besar berisi
vakuola yang besar. Parenkim
cairan agak
penimbun terletak di bagian
berlendir. Zat
empulur batang dan akar,
berlendir tersebut
c.
d.
e.
f.
umbi akar rimpang serta biji.
Cadangan makanan yang
disimpan berupa gula, tepung
lemak dan protein.
Parenkim air, parenkim yang
mampu menyimpan air
berdinding sel tipis dan
memiliki vakuola yang besar
berisi cairan agak berlendir.
Zat berlendir tersebut dapat
meningkatkan daya simpan
air dari oleh sel. Parenkim air
terdapat pada tumbuhan epifit
dan xerofit misalnya Aloe
vera (lidah buaya).
Parenkim udara
(aerenkim), parenkim yang
mampu menyimpan udara,
karena memilii ruang antar sel
yang besar. Parenkim air
terdapat pada tangkai daun
Canna sp dan alat pengapung
tumbuhan air misalnya eceng
gondok.
Parenkim pengangkut,
parenkim yang terdapat di
sekitar xilem dan floem yang
sel-selnya memanjang sesuai
arah pengangkutannya.
Parenkim penutup luka,
parenkim yang bersifat
meristematik kerena
melakukan pembelahan diri
untuk regenerasi parenkim
baru. Parenkim penutup luka
disebut juga fellogen
(kambium gabus).
dapat
meningkatkan
daya simpan air
dari oleh sel.
Parenkim air
terdapat pada
tumbuhan epifit
dan xerofit
misalnya Aloe
vera (lidah
buaya).
27.
Parenkim
udara (aerenkim),
parenkim yang
mampu menyimpan
udara, karena
memilii ruang antar
sel yang besar.
Parenkim air
terdapat pada
tangkai daun Canna
sp dan alat
pengapung
tumbuhan air
misalnya eceng
gondok.
28.
Parenkim
pengangkut,
parenkim yang
terdapat di sekitar
xilem dan floem
yang sel-selnya
memanjang sesuai
arah
pengangkutannya.
29.
Parenkim
penutup luka,
parenkim yang
bersifat
meristematik kerena
melakukan
pembelahan diri
untuk regenerasi
parenkim baru.
Parenkim penutup
luka disebut juga
fellogen (kambium
gabus).
34
Eliciting
a.
b.
c.
d.
Berdasarkan bentuknya
jaringan perenkim dapat
dibedakan menjadi empat
macam.
Parenkim palisade, terdiri
atasa sel-sel berbentuk
panjang tegak dan
mengandung banyak
kloroplas. Parenkim palisade
terdapat pada mesofil daun
dan terkadang pada biji.
Parenkim bunga karang,
terdiri atas sel-sel yang
bentuk dan ukurannya tidak
teratur dan memiliki ruang
antar sel yang lebih besar.
Parenkim bunga karang
terdapat pada mesofil daun.
Parenkim bintang
(aktinenkim), terdiri atas
sel-sel berbentuk seperti
bintang dan saling
bersambungan di bagian
ujung parenkim bintang
terdapat pada tangkai Canna
sp.
Parenkim lipatan, terdiri
atas sel-sel dengan dinding
sel yang mengalami lipatan
ke arah dalam dan banyak
mengandung kloroplas.
Parenkim lipatan terdapat
30. Berdasarkan
bentuknya
jaringan
perenkim
dapat
dibedakan
menjadi empat
macam.
31. Parenkim
palisade,
terdiri atasa
sel-sel
berbentuk
panjang tegak
dan
mengandung
banyak
kloroplas.
Parenkim
palisade
terdapat pada
mesofil daun
dan terkadang
pada biji.
32. Parenkim
bunga
karang, terdiri
atas sel-sel
yang bentuk
dan ukurannya
tidak teratur
dan memiliki
25. Berdasarkan
bentuknya jaringan
parenkim ada 4
macam yaitu,
parenkim palisade,
bunga karang,
bintang, dan lipatan
pada mesofil daun pinus dan
padi.
ruang antar sel
yang lebih
besar.
Parenkim
bunga karang
terdapat pada
mesofil daun.
33. Parenkim
bintang
(aktinenkim),
terdiri atas selsel berbentuk
seperti bintang
dan saling
bersambungan
di bagian
ujung
parenkim
bintang
terdapat pada
tangkai Canna
sp.
34. Parenkim
lipatan, terdiri
atas sel-sel
dengan
dinding sel
yang
mengalami
lipatan ke arah
dalam dan
banyak
mengandung
kloroplas.
Parenkim
lipatan
terdapat pada
mesofil daun
pinus dan padi.
35
Eliciting
36
Directing
37
Eliciting
26. Jaringan
35. Jaringan
penyokong adalah
Penyokong
jaringan yang
Jaringan penyokong
adalah jaringan yang
menunjang bentuk
menunjang bentuk
tubuh tumbuhan.
tubuh tumbuhan .
Berdasarkan
Ciri-ciri jaringan
bentuk dan
penyokong yaitu
sifatnya dibedakan
memiliki dinding sel
menjadi dua yaitu
Jaringan penyokong berfungsi
yang tebal dan kuat,
kolenkim dan
untuk :
serta memiliki
sklerenkim
 Menegakan
batang
dan spesialisasi pada selselnya.
menguatkan daun,
 Melindungi
tumbuhan
dari
gangguan mekanis
 Melindungi embrio di bagian biji,
 Melindungi jaringan pengangkut
 Memperkuat jaringan aerenkim
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong adalah
jaringan yang menunjang bentuk
tubuh tumbuhan . Ciri-ciri
jaringan penyokong yaitu
memiliki dinding sel yang tebal
dan kuat, serta memiliki
spesialisasi pada sel-selnya.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya 58.
Berdasarkan
jaringan penyokong dapat dibedakan bentuk dan sifatnya
menjadi dua macam yaitu jaringan jaringan penyokong
kolenkim dan sklerenkim.
dapat
dibedakan
menjadi dua macam
yaitu
jaringan
kolenkim
dan
sklerenkim.
a. Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan
jaringan penguat pada organorgan tumbuhan yang masih
aktif mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan. Jaringan ini
terdapat pada batang, daun,
bagian-bagian bunga dan buah
serta akar yang terkena cahaya
matahari. Pada batang kolenkim
dapat ditemukan dalam bentuk
silinder atau jalur-jalur yang
27. Jaringan
kolenkim
memiliki ciriciri
sebagai
berikut.
 Tersusun
dari
sel-sel
yang
hidup
 Ukuran
dan
bentuk
sel
beragam,
ada
yang berbentuk
27.Jaringan
kolenkim merupakan
jaringan penguat
pada organ-organ
tumbuhan yang
masih tumbuh dan
berkembang.
Jaringan parenkim
dan sklerenkim
terdapat hubungan
fisiologi
10.
Jaringan
kolenkim
dan
sklerenki
m
merupaka
n pokok
bahasan
jaringan
penyokon
g
berdasarka
n bentuk
dan
sifatnya
membujur. Pada daun, kolenkim
dapat ditemukan di salah satu
sisi atau kedua sisi tulang daun
dan di sepanjang pinggir helaian
daun. Tumbuhan monokotil
umumnya
tidak
memiliki
jaringan kolenkim jika sejak
muda selnya sudah membentuk
sklerenkim.
Jaringan kolenkim memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
 Tersusun dari sel-sel yang
hidup
 Ukuran dan bentuk sel
beragam, ada yang berbentuk
prisma pendek atau panjang
seperti serat dengan ujung
meruncing.
 Penebalan dinding sel tidak
teratur. Hanya memiliki
dinding sel yang primer dan
lunak, lentur dan tidak
berlignin. Namun kolenkim
dewasa kurang lentur dan
lebih keras
 Isi sel mengandung kloroplas
dan tanin.
38
Directing


prisma
pendek
atau
panjang
seperti
serat
dengan
ujung
meruncing.
Penebalan
dinding sel tidak
teratur.
Hanya
memiliki dinding
sel yang primer
dan lunak, lentur
dan
tidak
berlignin. Namun
kolenkim dewasa
kurang lentur dan
lebih keras
Isi
sel
mengandung
kloroplas
dan
tanin.
Terdapat hubungan fisiologi dan morfologi 28. Terdapat
antara kolenkim dengan parenkim. Jika
hubungan fisiologi
keduanya terletak berdampingan, dapat
dan
morfologi
ditemukan sel-sel
peralihan antara
antara kolenkim
kolenkim dan parenkim.
dengan parenkim.
Jika
keduanya
terletak
berdampingan,
dapat ditemukan
sel-sel peralihan
antara kolenkim
dan parenkim.
39
Eliciting
40
Directing
b. Jaringan sklerenkim
29. Jaringan
Jaringan sklerenkim merupakan
sklerenkim
jaringan penguat pada organ Jaringan sklerenkim
tumbuhan yang sudah berhenti merupakan jaringan
melakukan pertumbuhan dan penguat pada organ
perkembangan. Ciri-ciri jaringan tumbuhan yang sudah
sklerenkim
yaitu sel-selnya berhenti melakukan
memiliki dinding sekunder yang pertumbuhan dan
tebal biasanya mengandung zat perkembangan. Cirilignin bersifat kenyal karena sel- ciri jaringan
selny telah mati. Jaringan sklerenkim yaitu selsklerenkimdikelompokkan
selnya memiliki
menjadi
2
jenis,
yaitu dinding sekunder yang
serabut(serat-serat) skelerenkim tebal biasanya
dan sklereid (sel batu).
mengandung zat
(1) Serabut (serat skelrenkim)
lignin bersifat kenyal
(2) Sklereid (sel batu)
karena sel-selny telah
Berdasarkan
bentuknya mati.
sklereid dibedakan menjadi 5 30. Berdasarkan
macam, yaitu :
bentuknya sklereid
dibedakan menjadi
 Brakisklereid
5 macam, yaitu :
 Makrosklereid
 Brakisklereid
 Osterosklereid
 Makrosklereid
 Asterosklereid
 Osterosklereid
 Trikosklereid
 Asterosklereid
 Trikosklereid
31. Jaringan Pengangkut (Jaringan
Vaskuler)
Jaringan
pengangkut
adalah
jaringan pada tumbuhan tingkat
tinggi yang berfungsi mengangkut
garam-garam mineral, serta zat
makanan
hasil
fotosintesis.
Jaringan
pengangkut
pada
tumbuhan adalah xilem dan floem.
28. Jaringan
sklerenkim
merupakan
jaringan
penguat pada
organ yang
sudah berhenti
melakukan
pertumbuhan
dan
perkembangan.
32. Jaringan
29. Jaringan vaskuler
pengangkut
ada tumbuhan
pada tumbuhan
yaitu, xilem dan
adalah xilem
floem, xilem
dan floem.
berfungsi
mengangkut air
dan garam-garam
mineral dari akar
menuju daun
sementara floem
berfungsi
2. Jaringan
pengangk
ut pada
tumbuhan
ada dua
yaitu
xilem dan
floem
mengangkut dan
mendistribusikan
zat makanan hasil
fotosintesis dari
daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
41
Eliciting
a. Xilem
Xilem berfungsi mengangkut
air dan garam-garam mineral
dari akar menuju ke daun.
Xilem merupakan jaringan
yang
kompleks
karena
tersusun dari berbagai bentuk
sel. Sel-selnya telah mati
berdinding
tebal
dan
mengandung
zat
lignin
komponen-komponen
pembentuk xilem, yaitu:
(1) Unsur trakeal, terdiri atas
sel-sel yang manjang, tidak
mengandung protoplasma,
memiliki dinding sel yang
berlignindan
memiliki
noktah-noktah (lekukan).
Unsur trakeal tersusun dari
dua macam sel yaitu
trakeid dan trakea.
(2) Serat xilem, meupakan sel
panjang dengan dinding
sekunder yang berlignin.
Serat xilem memiliki dua
macam serat yaitu serat
trakeid dan serat libiform.
(3) Parenkim xilem, tersusun
dari sel-sel yang masih
hidup berfungsi sebagai
tempat
penyimpanan
cadangan makanan, dan
dapat ditemukan pada
xilem primer maupun
33. Xilem
Xilem berfungsi
mengangkut air dan
garam-garam mineral
dari akar menuju ke
daun.
34. Sel-selnya
telah mati
berdinding
tebal dan
mengandung
zat lignin
komponenkomponen
pembentuk
xilem, yaitu:
35. Unsur trakeal,
terdiri atas selsel yang
manjang, tidak
mengandung
protoplasma,
memiliki
dinding sel
yang
berlignindan
memiliki
noktah-noktah
(lekukan).
Unsur trakeal
tersusun dari
dua macam sel
yaitu trakeid
dan trakea.
xilem sekunder. Pada
xilem sekunder dapat
ditemukan
verupa
parenkim
kayu
dan
parenkim jari-jari empulur.
42
Eliciting
38. Floem
36. Serat xilem,
meupakan sel
panjang
dengan
dinding
sekunder yang
berlignin.
Serat xilem
memiliki dua
macam serat
yaitu serat
trakeid dan
serat libiform.
37. Parenkim
xilem, tersusun
dari sel-sel
yang masih
hidup
berfungsi
sebagai tempat
penyimpanan
cadangan
makanan, dan
dapat
ditemukan
pada xilem
primer maupun
xilem
sekunder. Pada
xilem sekunder
dapat
ditemukan
verupa
parenkim kayu
dan parenkim
jari-jari
empulur.
39. Floem
Floem berfungsi mengangkut dan
mendistribusikan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Floem
tersusun dari sel-sel yang hidup
dan mati. Komponen-komponen
pembentuk floem yaitu :
(1) Unsur tapis, tersusun dari selsel panjang yang dinding
ujungnya saling berlekatan
dengan dinding ujung sel di
bawahnya atau di atasnya,
sehingga
membentuk
pembuluh tapis. Inti sel
menghilang dari protoplasma
dan dinding selnya berporipori.
(2) Sel pengiring (sel tetangga),
merupakan untaian sel-sel
hidup
yang
menyerupai
parenkim, serta memiliki
nukleus,plastid, plasmodesma
yang bercabang. Sel pengiring
berperan dalam proses keluarmasuknya zat-zat makanan
melalui pembuluh tapis.
(3) Serat floem, dapat berupa sl
hidup atau sel mati. Serat yang
hidup
berfungsi
sebagai
cadangan makanan.
(4) Parenkim floem, terletak di
bagian buluh
tapis dan
merupakan
sel
hidup.
Parenkim floem berfungsi
sebagai tempat penyimpanan
zat tepung, lemak dan zat-zat
organik lainnya.
(5) Sel
albumin
(pada
Gymnospermae), merupakan
sel-sel jari empulur dan
parenkim buluh tapis yang
Floem berfungsi
mengangkut dan
mendistribusikan zat
makanan hasil
fotosintesis dari daun
ke seluruh bagian
tumbuhan.
40. Komponenkomponen
pembentuk
floem yaitu :
41. Unsur
tapis,
tersusun dari
sel-sel panjang
yang dinding
ujungnya
saling
berlekatan
dengan
dinding ujung
sel
di
bawahnya atau
di
atasnya,
sehingga
membentuk
pembuluh
tapis. Inti sel
menghilang
dari
protoplasma
dan
dinding
selnya berporipori.
42. Sel pengiring
(sel tetangga),
merupakan
untaian sel-sel
hidup
yang
menyerupai
parenkim,
serta memiliki
mengandung banyak zat putuh
telur.
nukleus,plastid
, plasmodesma
yang
bercabang. Sel
pengiring
berperan
dalam proses
keluarmasuknya zatzat makanan
melalui
pembuluh
tapis.
43. Serat
floem,
dapat berupa sl
hidup atau sel
mati.
Serat
yang
hidup
berfungsi
sebagai
cadangan
makanan.
44. Parenkim
floem, terletak
di
bagian
buluh
tapis
dan merupakan
sel
hidup.
Parenkim
floem
berfungsi
sebagai tempat
penyimpanan
zat
tepung,
lemak dan zatzat
organik
lainnya.
45. Sel
albumin
(pada
Gymnosperma
e), merupakan
sel-sel
jari
empulur dan
parenkim
buluh
tapis
yang
mengandung
banyak
zat
putuh telur.
43
Eliciting
46. Tipe-tipe Berkas Pengangkut
Melalui pengamatan dengan
menggunkan
mikroskop,
berkas pengangkut mudah
dibedakan dengan jaringan
parenkim disekitarnya karena
sel-selnya relatif kecil tanpa
ruang antarsel. Berdasarkan
letak xilem dan floem, berkas
pengangkut
dibedakan
menjadi tiga tipe dasar,
sebagai berikut :
(1) Tipe kolateral
(2) Tipe konsentris
(3) Tipe radial
47.
berkas
pengangkut
dibedakan menjadi
tiga tipe dasar,
sebagai berikut :
48.
Tipe kolateral
49.
Tipe
konsentris
50.
Tipe radial
44
Eliciting
51. Jaringan Sekretori
Jaringan sekretori merupakan
sekumpulan sel yang berfungsi
menghasilkan suatu zat. Pada
tumbuhan
terdapat
beberapa
macam jaringan sekretori, antara
lain :
a. Saluran getah merupakan
kumpulan sel yang berisi
cairan
lateks
yang
mengandung garam dan asamasam organik ada yang
berwarna putih seperti susu
Euphorbia
sp.,Lactuca.,
Asclepias sp.
52. Jaringan
Sekretori
53. Jaringan
sekretori
merupakan
sekumpulan
sel yang
berfungsi
menghasilkan
suatu zat. Pada
tumbuhan
terdapat
beberapa
macam
jaringan
30. Berkas
pengangkut
dibedakan
menjadi tiga
tipe dasar yaitu
tipe kolateral,
konsentris dan
radial
31.
Jaringan
sekretori
merupakan
sekumpulan sel
yang berfungsi
menghasilkan
suatu zat,
contohnya
saluran getah,
resin, lendir,
penyamak dan
mirosin
3. Jaringan
sekretori
merupaka
n
sekumpula
n sel yang
berfungsi
menghasil
kan suatu
zat
b. Sel-sel resin dan minyak
merupakan
sel-sel
yang
mengandung resin, damar serta
minyak
eteris
contohnya
tumbuhan
Coniferae
dan
Eucalyptus sp.
c. Sel-sel lendir merupakan selsel hidup, inti berbentuk
seperti benang dan memiliki
lendir yang dihasilkan oleh
dinding sel.
d. Sel-sel penyamak, berada
dalam kelompok atau sel
tunggal, dan menghasilkan zat
penyamak. Contohnya pada
tumbuhan pinang, gambir,
ketapang.
e. Sel-sel mirosin merupakan selsel berbentuk seperti bulu-bulu
dan berisi senyawa protein
mirosin Contonya Raphanus
sativus
dan
Brassica
olearaceae.
sekretori,
antara lain :
54. Saluran getah
merupakan
kumpulan sel
yang berisi
cairan lateks
yang
mengandung
garam dan
asam-asam
organik ada
yang berwarna
putih seperti
susu
Euphorbia
sp.,Lactuca.,
Asclepias sp.
55. Sel-sel resin
dan minyak
merupakan selsel yang
mengandung
resin, damar
serta minyak
eteris
contohnya
tumbuhan
Coniferae dan
Eucalyptus sp.
56. Sel-sel lendir
merupakan selsel hidup, inti
berbentuk
seperti benang
dan memiliki
lendir yang
dihasilkan oleh
dinding sel.
57. Sel-sel
penyamak,
45
Directing
II.
Organ pada Tumbuhan
Organ merupakan kumpulan dari
beberapa jaringan yang memiliki
tujuan atau peranan tertentu
dalam tubuh. Organ tumbuhan
dapat dibedakan menjadi organ
vegetatif dan organ generatif.
Organ vegetatif yaitu akar,
batang, daun. Organ generatif
yaitu bunga,buah, biji
berada dalam
kelompok atau
sel tunggal,
dan
menghasilkan
zat penyamak.
Contohnya
pada tumbuhan
pinang,
gambir,
ketapang.
58. Sel-sel mirosin
merupakan selsel berbentuk
seperti bulubulu dan berisi
senyawa
protein mirosin
Contonya
Raphanus
sativus dan
Brassica
olearaceae.
59. Organ
pada
Tumbuhan
Organ merupakan
kumpulan dari
beberapa jaringan
yang memiliki tujuan
atau peranan tertentu
dalam tubuh. Organ
tumbuhan dapat
dibedakan menjadi
organ vegetatif dan
organ generatif.
32. Organ
pada
tumbuhan
dibedaka
n menjadi
organ
vegetatif
dan
generatif
4. Organ
3. Organ pada
tumbuhan
tumbuhan
terdiri dari
organ
vegetatif
dan
generatif,
organ
vegetatif
yaitu akar,
batang,
dan daun.
Organ
generatif
yaitu
bunga,
buah dan
biji.
46
Eliciting
A. Akar
Berdasarkan asalnya, akar dibedakan
menjadi dua macam, yaitu akar primer
(akar normal) dan akar liar. Akar primer
tumbuh sejak embrio hingga tumbuhan
mati, berfungsi menegakan tumbuhan serta
menyerap garam-garam mineral. Akar liar
muncul dari batang, daun dan jaringan
lainnya, dapat bersifat permanen atau
temporer serta dapat tumbuh mencapai
tanah atau tidak menyentuh tanah.
Secara umum akar terdiri atas tudung akar,
epidermis, korteks, endodermis dan stele.
47
Eliciting
1. Tudung akar
Tudung akar terdapat pada ujung
akar,
berfungsi
melindungi
promeristem
dan
membantu
penetrasi akar yang tumbuh
kedalam tanah. Tudung akar
tersusun dari sel-sel parenkim yang
hidup terkadang mengandung pati.
2. Epidermis
Epidermis
akardisebut
juga
epiblem atau lapisan pilifer.
Epidermis terdiri dari sel-sel yang
berdinding
tipis
dan
tidak
mengandung kutikula. Sel-sel
epidermis di daerah ujung akan
berkembang
menjadi
rambutrambut akar.
3. Korteks
Korteks tersusun dari sel-sel
parenkim yang kadang kala
mengandung karbohidrat atau
kristal. Dinding sel pada lapisan
terluar
korteks
mengalami
penebalan oleh zat suberin dan
berdiferensiasi
menjadi
60. Secara umum 33. Akar dibedakan
akar
terdiri
menjadi akar
atas
tudung
primer dan dan
akar,
akar liar, pada
epidermis,
umumnya akar
korteks,
terdiri dari tudung
endodermis
akar, epidermis,
dan stele.
korteks,
endodermis dan
stele.
92. Tudung akar
93. Tudung akar
terdapat pada
ujung
akar,
berfungsi
melindungi
promeristem
dan membantu
penetrasi akar
yang tumbuh
kedalam tanah.
Tudung akar
tersusun dari
sel-sel
parenkim yang
hidup
terkadang
mengandung
pati.
94. Epidermis
akardisebut
juga epiblem
atau
lapisan
pilifer.
Epidermis
eksodermis. Sementara lapisan
terdalam berdiferensiasi menjadi
endodermis.
4. Endodermis
Endodermis akar terdiri atas satu
lapis sel yang struktur dan
fungsinya berbeda dengan sel-sel
disekitarnya.
Dinding
sel
endodermis akar dapat mengalami
penebalan berbentuk titik-titik
caspary oleh zat suberin.
5. Stele (sillinder pusat)
Stele akar merupakan bagian
tengah dari akar yang terletak
disebelah dalam endodermis. Stele
terdiri atas perisikel, berkas
pembuluh dan parenkim.
terdiri dari selsel
yang
berdinding
tipis dan tidak
mengandung
kutikula. Selsel epidermis
di
daerah
ujung
akan
berkembang
menjadi
rambut-rambut
akar.
95. Korteks
tersusun dari
sel-sel
parenkim yang
kadang
kala
mengandung
karbohidrat
atau
kristal.
Dinding
sel
pada lapisan
terluar korteks
mengalami
penebalan oleh
zat suberin dan
berdiferensiasi
menjadi
eksodermis.
Sementara
lapisan
terdalam
berdiferensiasi
menjadi
endodermis.
96. Endodermis
akar
terdiri
atas satu lapis
sel
yang
struktur
dan
fungsinya
berbeda
dengan sel-sel
disekitarnya.
Dinding
sel
endodermis
akar
dapat
mengalami
penebalan
berbentuk
titik-titik
caspary oleh
zat suberin.
97. Stele (sillinder
pusat)
98. Stele
akar
merupakan
bagian tengah
dari akar yang
terletak
disebelah
dalam
endodermis.
Stele
terdiri
atas perisikel,
berkas
pembuluh dan
parenkim.
48
Informing
Struktur akar dikotil dan monokotil
memiliki perbedaan yaitu pada kar
tubuhan dikotil tidak memiliki
parenkim sentral tetapi terdapat
kambium diantara xilem dan floem
(tipe kolateral terbuka), sedangkan
pada tumbuhan monokotil memilii
parenkim sentral tetapi tidak
ditemukan kambium (tipe kolateral
99. Struktur akar
dikotil
dan
monokotil
memiliki
perbedaan
yaitu pada kar
tubuhan dikotil
tidak memiliki
parenkim
34. Struktur
akar
dikotil
dan
monokoti
l
memiliki
perbedaa
n
tertutup).
Parenkim sentral pada tumbuhan
monokotil
akan
berkembang
dengan baik,
bahkan dapat
berkembang menjadi sklerenkim.
49
50
Eliciting
Directing
A. Batang
Batang
merupakan
bagian
tumbuhan yang terletak di atas
permukaan tanah, yang berfungsi
menopang daun, bunga dan buah.
Bagian batang tempat munculnya
daun disebut buku. Bagian antara
dua disebut ruas
Secara umum batang dan akar
memiliki struktur yang relatif sama,
keduanya memiliki stele dengan xilem
dan floem , perisikel endodermis,
korteks dan epidermis . Perbedaannya
sentral tetapi
terdapat
kambium
diantara xilem
dan floem (tipe
kolateral
terbuka),
sedangkan
pada tumbuhan
monokotil
memilii
parenkim
sentral tetapi
tidak
ditemukan
kambium (tipe
kolateral
tertutup).
100.
Batang
merupakan
bagian
tumbuhan
yang terletak
di atas
permukaan
tanah, yang
berfungsi
menopang
daun, bunga
dan buah.
101.
Secara
umum batang
dan akar
memiliki
struktur yang
35. Batang
merupakan
bagian tumbuhan
yang terletak di
atas permukaan
tanah dan
berfungsi
menopang
tumbuhan.
Strukturnya
memiliki stele,
xilem, floem,
perisikel
endodermis,
korteks dan
epidermis
36. Batang
memiliki tiga
bagian pokok,
yaitu epidermis,
korteks dan
terletak
pada
struktur
berkas
pengangkutannya yaitu berkas xilem
dan floem pada akar terletak dalam
radius yang berbeda atau terpisah,
sedangkan pada batang terletak dalam
radius yang sama dan bersebelahan .
51
Eliciting
Batang memiliki tiga bagian
pokok, yaitu epidermis, dan korteks dan
modifikasi stele (silinder pusat).
1. Epidermis
Epidermis batang terdiri atas
satu lapis sel-sel yang tersusun
rapat tanpa ruang antarsel.
Dinding sel bagian luar
mengalami penebalan dari zat
kutin.
Epidermis batang memiliki
berbagai macam modifikasi,
yaitu stomata,trikoma, sel silika
dan sel gabus. Stomata akan
berkembang menjadi lentisel
yang
berfungsi
untuk
pertukaran gas dan penguapan.
2. Korteks
Korteks
tersusun
dari
parenkim,
kolenkim,
sklerenkim yang berupa serabut
dan sklereid serta idioblas (selsel yang bentuk dan fungsinya
berbeda dengan sel-sel di
sekitarnya). Beberapa jenis
tumbuhan memiliki parenkim
korteks yang mengandung
klorofil
yang
disebut
klorenkim, sehingga mampu
berfotosintesis.
3. Stele (Silinder Pusat)
relatif sama,
keduanya
memiliki stele
dengan xilem
dan floem ,
perisikel
endodermis,
korteks dan
epidermis .
102.
Batang
memiliki tiga
bagian pokok,
yaitu
epidermis, dan
korteks
dan
modifikasi
stele (silinder
pusat).
modifikasi stele
Stele terletak di sebelah dalam
endodermis stele terdiri atas
perisikel, parenkim, berkas
pengangkut
dan
empulur.
Empulur erupakan bagian
batang
pada
tumbuhan
berpembuluh, yang memiliki
karakteristik
parenkim.
Empulur juga terdapat disekitar
berkas pengangkut berbentuk
jari-jari sehingga disebut jarijari empulur. Empulur biasanya
berupa jaringan lunak agak
kering, terkadang memiliki
rongga berukuran kecil.
52
Eliciting
B. Daun
Daun merupakan salah satu
organ
tumbuhan
yang
berperan sebagai pabrik
pengolah makanan. Daun
dapat dibedakan menjadi dua
tipe yaitu daun dorsiventral
memiliki
jaringan
tiang
hanya pada sisi atas daun.
Daun
tipe
isobelateral
memiliki
struktur
yang
seragam antara permukaan
atas dan bawahnya. Daun
isobilateral tumbuh vertikal
sehingga kedua permukaan
daun
dapat
menerima
intensitas cahaya matahari
yang sama . Daun jenis ini
terdapat pada hampir semua
daun tumbuhan monokotil
dan beberapa jenis dikotil.
Secara umum daun tersusun
dari jaringan pelindung ,
103. Daun
37. Daun merupakan
merupakan salah satu
salah satu organ
organ tumbuhan yang
tumbuhan yang
berperan sebagai
berperan sebagai
pabrik pengolah
pabrik pengolah
makanan.
makanan
jaringan dasar, jaringan
pengangkut, jaringan penguat
dan jaringan sekretori.
53
Eliciting
1. Epidermis
Epidermis daun terdapat
di permukaan atas dan
bawah, biasanya terdiri
atas selapis sel, tetapi ada
pula yang terdiri dari
beberapa
lapis
sel
(epidermis
ganda)
misalnya pada daun
Ficus sp., Nerium sp dan
Piper sp.
Sel
epidermis
tidak
mengandung
klorofil
kecuali pada sel penutup
stomata dan sel epidermis
daun tumbuhan yang
berada didalam air.
54
Eliciting
55
Eliciting
2. Mesofil
105.
Mesofil
Mesofil terdapat di antara
Mesofil terdapat di
epidermis
atas
dan antara epidermis atas
epidermis bawah. Pada dan epidermis bawah.
tumbuhan dikotil mesofil Pada tumbuhan dikotil
berdiferensiasi menjadi mesofil berdiferensiasi
jaringan
tiang
dan menjadi jaringan tiang
jaringan bunga karang.
dan jaringan bunga
Jaringan
palisade
karang.
tersusun dari selapis atau
lebih sel-sel berbentuk
silindris tersusun rapat
dan banyak mengandung
klorofil sehingga sangat
efisien untuk fotosintesis.
Jaringan Pengangkut
107.
Jaringa
Jaringan
pengangkut
n Pengangkut
pada daun berupa tulang Jaringan pengangkut
106.
104. Beberapa lapis
sel (epidermis
ganda) misalnya
pada daun Ficus sp.,
Nerium sp dan
Piper sp.
38.
Epidermis
daun terdapat di
permukaan atas
dan bawah
39. Mesofil
terdapat di
antara epidermis
atas dan bawah
40. Jaringan
pengangkut
pada daun
56
Eliciting
57
Eliciting
108.
daun . Tulang daun pada
pada daun berupa
tumbuhan dikotil terdiri tulang daun . Tulang
atas satu tulang utama daun pada tumbuhan
yang berbentuk cabang- dikotil terdiri atas satu
cabang seperti jala. Seltulang
sel yang mengelilingi
berkas
pengangkut
mengandung lebih sedikit
klorofil ,berukuran lebih
besar dan lebih tebal
daripada
mesofil
di
sekitarnya.
Sel-sel
tersebut disebut seludang
berkas pengangkut.
Jaringan Penguat
109.
Jaringa
Jaringan penguat daun
n Penguat
berupa kolenkim dan Jaringan penguat daun
sklerenkim . Kolenkim berupa kolenkim dan
terdapat di dekat tulang
sklerenkim .
daun yang besar dibagian Kolenkim terdapat di
sisi
dalam
lapisan
dekat tulang daun
epidermis dan tepi daun yang besar dibagian
tumbuhan dikotil. Serat
sisi dalam lapisan
sklerenkim
banyak
epidermis dan tepi
ditemukan
pada
daun tumbuhan
tumbuhan
monokotil.
dikotil. Serat
Epidermis yang selsklerenkim banyak
selnya rapat dan memiliki
ditemukan pada
lapisan kutikula juga tumbuhan monokotil.
merupakan
jaringan
penguat daun.
C. Bunga
110.
Bunga
Bunga
merupakan
alat
merupakan alat
reproduksi seksual pada
reproduksi seksual
tumbuhan . Bunga sempurna
pada tumbuhan .
adalah bunga yang memiliki
Bunga sempurna
putik dan benang sari (alat
adalah bunga yang
reproduksi). Bunga lengkap
memiliki putik dan
adalah bunga yang memiliki
benang sari (alat
berupa tulang
daun
41. Jaringan
penguat daun
berupa
kolenkim dan
sklerenkim
42.
Bunga
merupakan alat
reproduksi seksual
pada tumbuhan.
Bunga yang
sempurna memiliki
putik dan benang
sari
alat reproduksi dan perhiasan
reproduksi).
bunga seperti kelopak dan 111.
Bunga lengkap
mahkota.
adalah bunga yang
1. Daun kelopak dan Daun
memiliki
alat
mahkota
reproduksi
dan
Secara anatomi daun kelopak
perhiasan
bunga
dan
daun
mahkota
seperti kelopak dan
mempunyai struktur yang
mahkota.
sama,
yaitu
memiliki
epidermis atas dan bawah,
parenkim
dasar,
berkas
pembuluh,
dan
sel-sel
idioblas.
58
Directing
59
Eliciting
60
Eliciting
Daun mahkota memiliki warna bemacammacam karena adanya kromoplas dan
pigmen tambahan pada cairan sel. Daun
mahkota yang masih muda mengandung
zat tepung. Sel epidermis mahkota bunga
berbentuk tonjolan (papila) yang dilapisi
kutikula dan mengandung minyak volatil.
2. Benang Sari
112. Benang Sari
Benang sari terdiri atas
tangkai sari dan kepala Benang sari terdiri
sari (antera). Benang sari atas tangkai sari dan
memiliki empat ruangan kepala sari (antera).
berisi serbuk sari. Ruang
serbuk
sari
disebut
mikrosporangium karena
menghasilkan
mikrospora. Mikrospora
akan tumbuh menjadi
buluh dan menghasilkan
gamet
jantan
(sel
sperma).
3. Putik (Pstilum)
Putik
biasanya
113.
Putik
biasanya
43.
Daun
mahkota
memiliki warna
bermacammacam karena
adanya
kromoplas dan
pigmen tambahan
pada cairan sel.
44. Benang sari
terdiri atas
tangkai sari dan
kepala sari
45. Putik
mengalami
mengalami diferensiasi
menjadi tiga bagian yaitu
bagian
basal
yang
menggelembung
(ovarium)
bagian
memanjang
(tangkai
putik) dan bagian ujung
putik (stigma). Di dalam
ovarium terdapat satu atu
lebih bakal biji. Pada
ovul terdapat kandung
lembaga
yang
menghasilkan
gamet
betina.
61
Eliciting
D. Buah
Buah
merupakan
perkembangan lebih lnjut
dari bakal buah. Berdasarkan
sifat dinding buah . Buah
dapat
dibedakan menjadi
tiga macam : buah kering
pecah misalnya kedelai, buah
kering tidak pecah misalnya
padi dan jagung dan buah
berdaging misalnya buah
persik,
buah
jeruk,
mentimun.
Pada
buah
berdaging
perikarpium berdiferensiasi
menjadi eksokarpium dan
epikarpium,
mesokarpium
(lpisan tengah yang tebal)
dan endokarpium (lapisan
dalam berupa selaput yang
mengandung sel batu). Pada
buah kelapa , endokarpium
tidak berupa selaput tetapi
berupa lapisan yang tebal dan
keras.
mengalami
diferensiasi
menjadi tiga
bagian yaitu
bagian basal
yang
menggelembu
ng (ovarium)
bagian
memanjang
(tangkai putik)
dan bagian
ujung putik
(stigma).
diferensiasi
menjadi tiga
bagiam yaitu
ovarium, tangkai
putik dan ujung
putik
114.
Buah
46. Buah merupakan
dapat
perkembangan
dibedakan
lebih lanjut dari
menjadi tiga
bakal buah.
macam : buah
kering pecah
misalnya
kedelai, buah
kering
tidak
pecah
misalnya padi
dan jagung dan
buah
berdaging
misalnya buah
persik, buah
jeruk,
mentimun.
Pada
buah
kering,
eksokarpium
memiliki
karakteristik
seperti
sklerenkim. Perubahan warna
kulit buah selama pemasakan
buah disebabkan adanya
transformasi
kloroplas
menjadi
kromoplas.Kromoplas
berkembang didalam masa
gelatin dan perikarpium.
62
Eliciting
E. Biji
Biji
merupakan
perkembangan lebih lanjut
dari bakal biji . Kulit biji
merupakan diferensiasi dari
integumen yang berfungsi
melindungi
embrio
dab
endosperma yang berada
didalamnya. Struktur kulit
biji
bervariasi
biasanya
terdiri
atas
jaringan
epidermis makrosklereid dan
osteosklereid
sel-sel
parenkim , sel kristal serta sel
berpigmen. Berdasarkan ada
tidaknya endosperma biji
dapat dibedakan menjadi dua
tipe yaitu endosperma dan
nonendosperma. Biji tipe
endosperma
misalnya
terdapat pada Zea mays
(Jagung) Ricinus communis
(jarak).
Biji
tipe
nonendosperma
misalnya
terdapat pada Piper nigrum
(merica) dan Cucurbita sp
(labu kuning).
115.
Biji
47. Biji merupakan
Biji merupakan
perkembangan
perkembangan lebih
lebih lanjut dari
lanjut dari bakal biji .
bakal biji. Kulit
Kulit biji merupakan
biji merupakan
diferensiasi dari
diferensiasi dari
integumen yang
integumen yang
berfungsi melindungi
berfungsi
embrio dab
melindungi
endosperma yang
embrio dan
berada didalamnya.
endosperma di
116.
Biji
dalamnya
tipe
endosperma
misalnya
terdapat pada
Zea
mays
(Jagung)
Ricinus
communis
(jarak).
Biji
tipe
nonendosperm
a
misalnya
terdapat pada
Piper nigrum
(merica) dan
Cucurbita sp
(labu kuning).
63
61. Perbedaan Anatomi Tumbuhan
Monokotil dengan Dikotil (Tabel
2.1)
64
62. Sifat Totipotensi
Jaringan
dan
Kultur
Totipotensi yaitu kemampuan
setiap sel tumbuhan untuk
tumbuh menjadi individu baru
yang sempurna. Pada tahun 1969,
F.C
Steward
mengadakan
eksperimen
dengan
cara
mengambil satu sel empulur
wortel, kemudian ditumbuhkan
menjadi individu baru. Teknik ini
dikenal dengan kultur jaringan .
Kultur jaringan adalah teknik
perbanyakan tanaman dengan
cara mengisolasi bagian tanaman
(seperti jaringan akar, batang,
daun dan mata tunas ), kemudian
menumbuhkannya pada media
buatan yang kaya nutrisi dan zat
pengatur tumbuh hormon secara
aseptik dalam wadah tertutup
yang tembus cahaya (misalnya
botol-botol kaca), pada suhu
tertentu sehingga bagian tanaman
dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman
lengkap.
117.
Totipot
ensi yaitu
kemampuan
setiap sel
tumbuhan
untuk tumbuh
menjadi
individu baru
yang
sempurna.
7. Sifat
titopotensi
yaitu
kemampuan
setiap sel
tumbuhan
untuk
tumbuh
menjadi
individu
baru yang
sempurna
dan ini yang
menjadi
dasar dalam
kultur
jaringan.
5. Sifat
titopotensi
dan kultur
jaringan
merupaka
n
pembahas
an dari
pokok
bahasan
dari
hubungan
diantara
keduanya
65
66
Dasar teori kultur jaringan yaitu :
1. Sel dari suatu organisme
multiseluler di manapun
letaknya, sebenarnya sama4.
dengan sel zigot karena
berasal dari satu sel tersebut
(setiap sel berasal dari satu
sel).
2. Teori totipotensi sel, artinya
setiap sel memiliki potensi
genetik seperti zigot, yaitu
mampu memperbanyak diri
dan berdiferensiasi menjadi
tanaman lengkap.
3. Pada
tumbuhan
masih
terdapat sel atau jaringan
yang belum berdiferensiasi,
yaitu jaringan meristem dan
jaringan dasar (parenkim)
yang masih aktif membelah.
118.
Dasar
teori kultur
jaringan yaitu :
Sel dari suatu
organisme
multiseluler di
manapun letaknya,
sebenarnya sama
dengan sel zigot
karena berasal dari
satu sel tersebut
(setiap sel berasal
dari satu sel).
119.
Teori
totipotensi sel,
artinya setiap
sel memiliki
potensi genetik
seperti zigot,
yaitu mampu
memperbanya
k diri dan
berdiferensiasi
menjadi
tanaman
lengkap.
5.
A. Jenis Kultur Jaringan
120.
Jenis
Berdasarkan jenis eksplan
Kultur
(sel atau jaringan asal),
Jaringan
jenis kultur jaringan dapat
Berdasarkan jenis
dibedakan
menjadi
eksplan (sel atau
beberapa jenis, yaitu:
jaringan
asal),
1. Meristem culture, yaitu
jenis
kultur
teknik kultur jaringan
jaringan
dapat
dengan
menggunakan
dibedakan menjadi
eksplan dari jaringan
beberapa
jenis,
muda atau meristem.
yaitu:
2. Pollen yaitu teknik kultur  Meristem culture,
jaringan
menggunakan
Pollen
8. Jenis Kultur
Jaringan
Berdasarkan
jenis
eksplan
(sel atau jaringan
asal), jenis kultur
jaringan
dapat
dibedakan
menjadi beberapa
jenis, yaitu:
 Meristem
culture,
Pollen
eksplan dari serbuk sari
atau benang sari.
3. Protoplas culture, yaitu
teknik kultur jaringan
dengan
menggunakan
eksplan dari protoplasma
(sel hidup yang telah
dihilangkan
dinding
selnya ) .
4. Chloroplast culture, yaitu
teknik kultur jaringan
dengan
menggunakan
eksplan kloroplas untuk
tujuan perbaikan sifat
tanaman dengan membuat
varietas baru.
5. Somatic
cross
atau
silangan
protoplasma,
yaitu penyilangan dua
macam
protoplasma
menjadi satu, kemudian
dibudidayakan
hingga
menjadi tanman yang
mempunyai sifat baru.
67
Eliciting
 Protoplas culture
 Chloroplast culture,
 Somatic cross
121. Teknik
Kultur
Jaringan 122.
Perbanyakan
(Mikropropagasi)
tanaman
dengan
Perbanyakan tanaman dengan teknik
teknik
kultur
kultur jaringan meliputi beberapa
jaringan
meliputi
tahap, yaitu sterilisasi, pembuatan
beberapa
tahap,
media,
inisiasi,
multipikasi,
yaitu
sterilisasi,
pengakaran dan aklimatisasi.
pembuatan media,
1. Sterilisasi . Segala kegiatan pada
inisiasi, multipikasi,
kultur jaringan yang harus
pengakaran
dan
dilakukan ditempat yang steril,
aklimatisasi.
yaitu Laminar air flow cabinet
dengan menggunakan alat-alat
yang juga steril. Sterilisasi
eralatan dapat dilakukan dengan
pemanasan di dalam autoklaf serta



Protoplas
culture
Chloropla
st culture,
Somatic
cross
9. Perbanyaka
n tanaman
dengan
teknik
kultur
jaringan
meliputi
beberapa
tahap, yaitu
sterilisasi,
pembuatan
media,
inisiasi,
multipikasi,
pengakaran
68
Eliciting
pencelupan kedalam etanol atau
kaporit.
2. Pembuatan media. Komposisi
media yang digunakan bergantung
pada jenis tanaman yang akan
dikultur.
3. Inisiasi
adalah
pengambilan
eksplan dari bagian tanaman yang
akan dikultur.
4. Multipikasi adalah fase saat
eksplan
akan
menunjukkan
adanya pertumbuhan akar yang
menandai proses kultur jaringan
yang dilakukan mulai berjalan
dengan baik.
Aklimatisasi
adalah
kegiatan eksplan keluar
dari aseptik ke bedeng.
Peminadaham dilakukan
secara
hati-hati
dan
bertahap yaitu dengan
memberikan sungkup.
123. Keunggulan Pembibitan dengan
Teknik Kultur Jaringan
Teknik kultur jaringan dimanfaatkan
untuk penyediaan bibit tanaman
secara vegetatif pada tanaman yang
sulit
dikembangbiakan
secara
generatif,
misalnya
anggrek.
Pembibitan dengan teknik kultur
jaringan
memiliki
beberapa
keunggulan, antara lain :
1. Dapat diperoleh bibit yang
bersifat identik dengan induknya.
2. Tidak membutuhkan tempat yang
luas.
3. Kualitas dan kesehatan bibit lebih
terjamin.
4. Bibit yang dihasilkan seragam
5. Bibit
akan
lebih
cepat
dan
aklimatisasi.
124.
Pembib
itan
dengan
teknik kultur
jaringan
memiliki
beberapa
keunggulan,
antara lain :
Dapat diperoleh
bibit yang bersifat
identik
dengan
induknya.
Tidak
membutuhkan
tempat yang luas.
Kualitas
dan
kesehatan
bibit
lebih terjamin.
10. Keunggulan
kultur
jaringan:
Bibit
bersifat
identik
dengan
induk, tidak
membutuhk
an tmpat
yang luas,
lebih
terjamin
kualitas dan
kesehatanny
a, seragam,
lebih cepat
pertumbuha
pertumbuhannya.
6. Pengadaan bibit tidak tergantung
pada musim.
7. Dengan waktu yang singkat bisa
mendapatkan bibit dalam jumlah
banyak.
Bibit
yang
dihasilkan
seragam
Bibit akan lebih
cepat
pertumbuhannya.
Pengadaan bibit
tidak tergantung
pada musim.
Dengan
waktu
yang singkat bisa
mendapatkan bibit
dalam
jumlah
banyak.
nnya, tidak
bergantung
pada musim,
bisa
mendapatka
n bibit yang
banyak.
Download