materi (microsoft word)

advertisement
PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi
2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi
3. Peserta dapat melakukan proses akuntansi
ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Informasi keuangan dalam laporan keuangan diklasifikasikan menjadi 3 elemen, yaitu aset, kewajiban
dan ekuitas. Elemen-elemen laporan keuangan tersebut membentuk suatu persamaan, yang disebut
sebagai persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
Penggunaan Dana
Sumber dana
=
=
Aset
=
Kewajiban
+
Ekuitas
=
Penyertaan
Pendapatan
Surplus
-
Biaya
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh rumah sakit sebagai akibat peristiwa masa lalu
yang diharapkan akan memberikan manfaat di masa yang akan datang bagi rumah sakit. Contoh aset
pada rumah sakit adalah Kas, Persediaan barang farmasi, Peralatan medis dan non medis, Tanah,
Gedung, Biaya yang dibayar di muka.
Kewajiban adalah hutang yang ada pada rumah sakit saat ini, yang ditimbulkan karena adanya
peristiwa di masa lalu. Hutang ini menimbulkan kewajiban bagi rumah sakit untuk melakukan
pembayaran di masa yang akan datang. Hutang mempunyai akibat keluarnya arus aset dari rumah
sakit, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, oleh karena itu kewajiban
diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Contoh Kewajiban
adalah: Hutang usaha, Hutang Gaji, Hutang pajak, Pendapatan yang diterima di muka.
Ekuitas adalah merupakan sumber perolehan dana yang berasal dari donatur dan dari hasil
operasional rumah sakit. Ekuitas juga merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Contoh Ekuitas
pada rumah sakit adalah Ekuitas awal, donasi dan surplus tahun yang lalu.
PROSES AKUNTANSI
Proses akuntansi merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, mencatat dan melaporkan
peristiwa-peristiwa ekonomi di dalam organisasi. Proses akuntansi menggunakan dasar pencatatan
ganda, atau yang sering disebut sebagai double entry system, dalam sistem ini, jumlah yang didebet
harus sama dengan jumlah yang dikredit. Proses akuntansi dimulai pengidentifikasian akun. Akun
merupakan catatan akuntansi individual atas bertambahnya atau berkurangnya aset, kewajiban atau
ekuitas tertentu. Setiap akun harus mempunyai: (1) nama akun, (2) sisi kiri atau sisi debet dan (3) sisi
kanan atau sisi kredit. Bentuk akun yang paling sederhana menyerupai huruf T, Jika jumlah sisi debet
melebihi sisi kredit, maka akun tersebut memiliki saldo debet, dan jika sebaliknya, maka akun
tersebut memiliki sisi kredit. Setiap klasifikasi akun mempunyai saldo normal, apakah saldo debet
atau saldo kredit. Sebagai contoh akun kas mempunyai saldo normal di sisi debet, sedangkan akun
hutang mempunyai saldo normal di sisi kredit.
NAMA AKUN
SISI KANAN (DEBET)
SISI KIRI (KREDIT)
Saldo debet
Saldo Kredit
Proses akuntansi siklus akuntansi. Siklus akuntansi terdiri dari langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Analisis setiap transaksi dan pengaruhnya terhadap akun
2. Mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal
3. Memindahkan informasi dari jurnal ke dalam buku besar
4. Menyusun daftar saldo
5. Membuat jurnal penyesuaian dan koreksi bila diperlukan, serta membuat jurnal penutup
6. Menyusun Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan operasi dan laporan arus kas
Langkah-langkah dalam proses akuntansi tersebut membentuk suatu siklus yang bisa digambarkan
sebagai berikut:
Neraca Awal
Laporan Operasi
Analisis Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Daftar
Saldo
Penyesuaian/
Koreksi/
Penutup
Neraca Akhir
Laporan Arus Kas
ANALISIS TRANSAKSI
Sebelum melakukan proses pencatatan, dilakukan analisis transkasi. Peristiwa yang terjadi di
rumah sakit, disebut sebagai transaksi, jika peristiwa tersebut mengubah posisi keuangan rumah sakit
(aset, kewajiban dan ekuitas). Di dalam melakukan analisis transaksi perlu diidentifikasi pasangan
akun manakah yang terpengaruh oleh peristiwa tersebut. Contoh transaksi pada rumah sakit adalah
sebagai berikut:
-
Pada tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi senilai Rp 10.000.000. secara tunai,
maka akun yang akan terpengaruh dari adanya peristiwa tersebut adalah adalah akun kas dan
persediaan barang farmasi, yaitu berkurangnya akun kas rumah sakit dan bertambahnya akun
persediaan barang farmasi. Setiap kali terjadi transaksi, pasangan akun akan bertambah dan
berkurang secara seimbang. Dalam contoh di atas, akun yang bertambah adalah akun
persediaan barang farmasi sebesar Rp 10.000.000 dan harus diimbangi dengan berkurangnya
akun lain sebesar Rp 10.000.000, dalam hal ini akun yang berkurang adalah kas.
JURNAL
Setelah dilakukan analisis transaksi dan diidentifikasi akun-akun yang terpengaruh dari
peristiwa tersebut, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal. Manfaat
penjurnal dalam proses akuntansi adalah:
1. Menunjukkan dampak suatu transaksi secara lengkap dalam satu tempat
2. Menunjukkan kronologis pencatatan transaksi
3. Membantu mencegah sedini mungkin terjadinya kesalahan pencatatan, sebab jumlah debet
dan kredit pada setiap pencatatan dapat secara mudah diperbandingkan
Dalam proses penjurnalan setiap transaksi harus dicatat dalam jurnal yang terpisah. Jurnal
yang lengkap berisi informasi tentang:
1. Tanggal transaksi
2. Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan dikredit
3. Keterangan singkat atas transaksi tersebut
4. Pendebetan dicatat di sisi kanan dan pengkreditan dicatat pada sisi kiri
TEHNIK PENJURNALAN
Proses
penjurnalan
dilakukan
dengan
menggunakan
format
jurnal
yang
dapat
menginformasikan secara jelas transaksi yang terjadi dan perlu dicatat. Secara tehnis, penjurnalan
dilakukan sebagai berikut:
1. Tanggal transaksi dimasukkan dalam kolom tanggal
2. Nama akun yang didebet harus ditulis merapat di sebelah kiri di kolom Nama Akun dan
keterangan, sedangkan nama akun yang dikredit ditulis agak menjorok ke kanan
3. Jumlah yang harus didebet dimasukkan ke dalam kolom debet, sedangkan jumlah yang harus
dikredit dimasukkan dalam kolom kredit.
4. Berikan penjelasan singkat untuk setiap transaksi
5. Berikan jarak antar jurnal. Jarak ini akan memisahkan setiap jurnal dan memudahkan untuk
membaca jurnal
6. Kolom referensi (ref) dibiarkan kosong pada saat membuat jurnal. Kolom ini baru diisi ketika
dilakukan posting, yaitu pemindahan akun dari buku jurnal ke buku besar
7. Jurnal yang hanya terdiri dari 2 akun, yaitu 1 akun debet dan 1 akun kredit disebut sebagai
jurnal sederhana.
Contoh format jurnal:
1. Tanggal 5 Oktober terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar Rp 500.000
2. Tanggal 7 Oktober mencatat pendapatan dari pasien umum, berdasarkan formulir kuitansi
yang diperoleh dari kasir, dengan perincian: biaya pendaftaran Rp 5.000, Biaya pemeriksaan
dan tindakan Rp 15.000 dan biaya obat Rp 60.000 (harga pokok obat Rp 50.000)
POSTING KE BUKU BESAR
Langkah berikutnya setelah dilakukan penjurnalan adalah melakukan posting ke buku besar.
Posting ke buku besar maksudnya adalah pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam
buku besar. Dalam proses akuntansi, tahap ini merupakan tahap untuk mengakumulasikan transaksitransaksi yang telah dicatat di dalam jurnal ke dalam akun individual. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses posting adalah sebagai berikut:
1. Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang dikredit di dalam jurnal dan ke
dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar
2. Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar
Ilustrasi berikut ini menggambarkan proses posting dari jurnal ke buku besar:
DAFTAR SALDO/ NERACA SALDO
Setelah jurnal di posting ke akun individual, yaitu buku besar, maka pada akhir periode
disusun daftar saldo atau sering disebut dengan neraca saldo (trial balance). Daftar saldo atau neraca
saldo ini disusun berdasarkan saldo akhir yang terdapat dalam setiap akun individual atau buku besar.
Saldo-saldo debet dalam buku besar dipindahkan ke dalam sisi kiri (debet) pada neraca saldo,
sedangkan saldo-saldo kredit dalam buku besar dipindahkan ke dalam sisi kanan (kredit) pada neraca
saldo. Tujuan utama membuat daftar saldo adalah untuk memastikan bahwa sisi debet dalam neraca
saldo tersebut jumlahnya sama dengan sisi kredit. Jika saldo pada sisi debet dalam neraca saldo tidak
sama dengan jumlah pada sisi kreditnya, rumah sakit dapat segera mencari tahu penyebabnya dengan
menelusuri pada pencatatan transaksi pada jurnal atau buku besar.
Contoh sederhana daftar saldo adalah sebagai berikut
RUMAH SAKIT “HARAPAN SEHAT”
DAFTAR SALDO
31 OKTOBER 2011
NAMA AKUN
DEBET
Kas
Rp 430.000
Piutang Pelayanan
50.000
Persediaan barang farmasi
450.000
Peralatan rumah tangga
185.000
Hutang usaha
Hutang Gaji
Pendapatan diterima di muka
Ekuitas
Surplus tahun lalu
Pendapatan pendaftaran
Pendapatan pelayanan
Pendapatan apotik
Beban obat
50.000
Beban bahan habis pakai
15.000
Total
Rp 1.180.000
KREDIT
Rp
100.000
50.000
100.000
800.000
50.000
5.000
15.000
60.000
Rp 1.180.000
PENYESUAIAN
Melalui proses akuntansi, kita berharap mengetahui bagaimana hasil operasi yang dilakukan
oleh suatu organisasi/ rumah sakit. Hasil operasi secara sederhana dapat diperoleh dari besarnya
pendapatan dikurangi besarnya biaya yang telah dikeluarkan. Meskipun demikian, pada kenyataannya
tidaklah sesederhana itu. Salah satu manfaat dari adanya proses akuntansi adalah pengukuran kinerja.
Supaya pengukuran kinerja dapat mencerminkan aktivitas yang sesungguhnya maka, hal penting yang
harus diperhatikan adalah periode waktu (timing) dan dasar pencatatan.
Periode waktu menggambarkan pelaporan keuangan suatu organisasi harus mempunyai
batasan waktu, batasan yang sering digunakan dalam akuntansi adalah periode satu bulan, satu
kwartal dan satu tahun. Periode akuntansi satu tahun disebut sebagai tahun fiskal.
Batasan waktu menyebabkan perlunya penyesuaian dalam proses akuntansi. Penyesuaian
dilakukan setelah daftar saldo (neraca saldo) disusun. Penyesuaian dilakukan melalui pencatatan
dalam jurnal penyesuaian. Hal-hal yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara lain:
1. Beberapa transaksi ekonomi tidak mungkin dicatat harian, karena pertimbangan efisiensi.
Contohnya adalah Bahan habis pakai di rumah sakit, yang setiap hari dipakai dalam jumlah
kecil-kecil, maka akan tidak efisien jika dicatat setiap hari. Contoh yang lain adalah
pengakuan penyusustan (depresiasi), pada umumnya akan dilakukan sekali dalam satu
periode waktu.
2. Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya tersebut berkaitan
dengan berlalunya waktu dan bukan merupakan akibat dari pemakaian sumber daya seharihari. Contohnya adalah Biaya sewa dan biaya asuransi
3. Beberapa transaksi belum dicatat. Contohnya adalah pemakaian biaya listrik dalam satu
bulan tertentu, belum tercatat, karena tagihan baru diketahui beberapa hari pada bulan
berikutnya.
Prinsip akuntansi mencatat pendapatan dan biaya pada periode yang benar. Pendapatan dan
biaya harus diakui dan dicatat pada periode terjadinya atau berbasis akrual (accrual basis). Pada cash
basis, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan beban atau biaya dicatat pada saat kas
dikeluarkan. Cash basis tidak digunakan dalam prinsip akuntansi, karena dapat menyebabkan
terjadinya pelaporan keuangan yang menyesatkan. Prinsip akuntansi menggunakan prinsip matching,
yaitu beban harus dipertandingkan dengan pendapatan pada periode yang benar.
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat untuk memastikan hwa prinsip pengakuan pendapatan dan biaya
telah dicatat berdasarkan prinsip matching. Jurnal penyesuaian dibuat pada saat melakukan
penyususnan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Deferrals
a. prepaid expenses – Beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat sebagai aset sebelum
digunakan atau dikonsumsi
b. Unearned Revenue- Kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang (kewajiban) sebelum
pendapatan diperoleh
2. Accruals
a. Accrued Revenues – Pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum diterima atau belum
dilakukan pencatatan
b. Accrual Expenses – Beban telah terjadi tetapi kas belum dibayarkan atau belum dilakukan
pencatatan
PREPAID EXPENSES (BEBAN DIBAYAR DI MUKA)
Beban dibayar di muka adalah beban atau biaya yang telah dibayar dan dicatat sebagai aset
sebelum digunakan atau dikonsumsi. Beban ini habis dengan berlalunya waktu atau melalui
pemakaian. Contoh beban dibayar di muka adalah supplies (bahan habis pakai), asuransi dan
depresiasi.
Contoh:
Bahan Habis Pakai
Tanggal 5 Oktober rumah sakit membeli bahan habis pakai secara kredit seharga Rp 2.500.000. \
Bahan habis pakai ini diperkirakan akan habis dalam waktu 3 bulan
Tanggal 31 Oktober Bahan habis pakai yang tersisa senilai Rp 1.000.000
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal
5 Okt
31 Okt
Jurnal
Transaksi
Penyesuaian
Bahan Habis Pakai
Hutang Usaha
Beban/Biaya Bahan Habis Pakai
Bahan habis Pakai
Rp 2.500.000
2.500.000
Rp 1.500.000
1.500.000
Asuransi
Tanggal 5 Oktober Membayar polis asuransi sebesar Rp 600.000, akan jatuh tempo pada tanggal 30
September tahun yang akan datang
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal
5 Okt
31 Okt
Jurnal
Transaksi
Penyesuaian
Asuransi Dibayar Di muka
Kas
Beban asuransi
Asuransi Dibayar di muka
Rp 600.000
600.000
Rp 50.000
50.000
Depresiasi Aset Tetap
Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi biaya perolehan (cost) suatu aset untuk dibebankan
selama umur ekonomis aset tersebut dengan cara yang rasional dan sistematik. Depresiasi merupakan
estimasi dan bukan ukuran faktual atas cost yg telah expired
Tanggal 1 Oktober rumah sakit membeli peralatan kantor seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan
umur ekonomis 5 tahun
Tanggal
5 Okt
Jurnal
Transaksi
31 Okt
Penyesuaian
Peralatan Kantor
Hutang Usaha
Biaya Depresiasi
Akumulasi Depresiasi
Rp 5.000.000
5.000.000
Rp 1.000.000
1.000.000
UNEARNED REVENUE (PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA)
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang telah diterima dan dicatat sebagai
kewajiban rumah sakit sebelum pendapatan tersebut terealisasi. Pendapatan diterima di muka akan
direalisasikan melalui pemberian jasa pelayanan.
Contoh:
Tanggal 5 Oktober , rumah sakit menerima dana jamkesmas sebesar Rp 1.000.000
Tanggal 31 Oktober, Berdasarkan analisis yang dilakukan pendapatan yang terealisasi adalah Rp
500.000
Tanggal
5 Okt
31 Okt
Jurnal
Transaksi
Penyesuaian
Kas
Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka
Rp
Pendapatan Pelayanan
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
500.000
500.000
ACCRUED REVENUE
Accrued Revenue dapat terjadi karena jasa/ pelayanan telah diberikan kepada pelanggan/
pasien, tetapi belum dibayar oleh pelanggan/ pasien tersebut.
Tanggal 31 Oktober rumah sakit melakukan tagihan kepada pasien sebesar atas pelayanan sebesar Rp
100.000, tetapi pasien akan membayar bulan depan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian pada akhir
periode sebagai berikut:
Tanggal
31 Okt
Jurnal
Penyesuaian
Piutang usaha
Pendapatan Pelayanan
Rp
100.000
ACRRUED EXPENSE
Accrued expense bisa terjadi karena biaya telah terjadi, tetapi belum dibayar
100.000
Contoh: pada tanggal 31 Oktober , rumah sakit mempunyai kewajiban untuk membayar gaji karyawan
sebesar Rp 250.000, tetapi baru akan dibayarkan pada tanggal 5 November. Maka pada tanggal 31
Oktober harus dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal
31 Okt
Jurnal
Penyesuaian
Beban Gaji
Hutang Gaji
Rp
250.000
250.000
PENYELESAIAN DALAM SIKLUS AKUNTANSI
Setalah dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada neraca saldo, maka proses akuntansi harus
diselesaikan. Ada beberapa komponen yang diperlukan dalam proses penyelesaian proses akuntansi
sebelum siap meyajikan laporan keuangan. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Kertas Kerja (Worksheet)
2. Jurnal Penutup
3. Jurnal Koreksi
4. Jurnal Pembalik
KERTAS KERJA/ WORKSHEET
Kertas kerja adalah alat kerja akuntan yang digunakan dalam proses pembuatan jurnal
penyesuaian dan laporan keuangan. Kertas kerja bukan merupakan catatan akuntansi permanen.
Langkah-langkah dalam membuat kertas kerja adalah sebagi berikut:
1. Membuat daftar saldo (neraca saldo), yang diambil dari setiap akin individu dalam buku besar
2. Membuat penyesuaian dalam kolom penyesuaian
3. Membuat daftar saldo setelah penyesuaian
4. Menggolongkan akun-akun ke dalam akun neraca dan akun operasi
5. Menyusun laporan keuangan (laporan operasi, neraca dan arus kas)
JURNAL PENUTUP
Pada akhir periode akuntansi, akun-akun organisasi akan siap memasuki periode akuntansi
berikutnya, maka organisasi perlu melakukan penutupan buku. Dalam proses penutupan buku, akunakun perlu dibedakan menjadi akun temporer dan akun permanen.
Akun temporer adalah akun yang berkaitan dengan satu periode akuntansi saja. Akun
temporer meliputi akun-akun yang terdapat pada laporan operasi (dalam perusahaan yg berorientasi
pada laba, disebut sebagai laporan rugi laba). Karena akun-akun ini merupakan akun temporer, maka
akun-akun ini harus ditutup pada setiap akhir periode akuntansi.
Akun permanen merupakan akun-akun yang berkaitan dengan satu periode akuntansi atau
lebih. Akun permanen meliputi akun-akun yang terdapat pada laporan posisi keuangan atau neraca.
Karena merupakan akun permanen, maka akun-akun ini tidak ditutup.
Untuk melakukan penutupan akun temporer, maka akun-akun ini dipindahkan ke dalam
neraca dan akan menjadi akun permanen melalui jurnal penutup. Jurnal penutup akan menyebabkan
akun temporer menjadi bersaldo NOL. Dalam membuat jurnal penutup, digunakan akun pembantu
yang disebut sebagai ikhtisar defisit/surplus (ikhtisar rugi/laba). Contoh jurnal penutup adalah sebagai
berikut:
1. Menutup Akun pendapatan dan Biaya
Tanggal
31 Okt
Nama Akun
Pendapatan pelayanan
Iktisar S/D
Iktisar S/D
Biaya obat
Biaya habis pakai
Biaya depresiasi
Biaya gaji
Biaya sewa
Biaya bunga
31 Okt
Debet
Rp 10.600.000
Kredit
Rp 10.600.000
Rp 7.740.000
Rp 1.500.000
40.000
50.000
5.200.000
900.000
50.000
2. Menutup akun pembantu (Ikhtisar S/D) ke akun Permanen
Tanggal
31 Okt
Nama Akun
Ikhtisar S/D
Surplus tahun berjalan
Debet
Rp 2.860.000
Kredit
Rp 2.860.000
Jurnal penutup juga harus diposting ke buku besar
JURNAL PEMBALIK/JURNAL REVERSI
Setelah penyusunan laporan keuangan dan penutupan buku, organisasi dapat memilih untuk
mebalik beberapa jurnal penyesuaian sebelum melakukan pencatatan jurnal transaksi pada periode
berikutnya. Jurnal pembalik adalah optional bagi organisasi. Jurnal pembalik dibuat pada awal
periode akuntansi dan merupakan lawan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada periode
sebelumnya. Jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan, tetapi
dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi pada periode berikutnya.
LATIHAN
Berikut Transaksi yang terjadi pada Rumah Sakit “Segar Bugar” selama Bulan Januari 2012
Tanggal
1
2
Transaksi
Rumah sakit menerima dana dari pemerintah berupa kas yang ditransfer ke bank
sebesar Rp. 2.000.000.000,00 untuk operasional awal tahun.
Menerima pendapatan atas pelayanan medis kepada pasien sebesar Rp
4
5
6
7
11
13
14
16
18
20
25
31
31
100.000.000,00
Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 200.000.000,00
Membeli perlengkapan/ persediaan non medis seharga Rp.10.500.000,00 baru
dibayar tunai Rp.7.000.000,00
Menerima pemnbayaran pasien rawat inap status umum, total tarif perawatan
Rp.1.250.000,00 baru diterima pelunasannya Rp.1.100.000,00
Dibayar outsourcing cleaning service untuk 1 tahun ke depan senilai
Rp.240.000.000,00
Diterima pelusanan atas pelayanan pasien berjaminan yang diberikan bulan
desember 2010 sebesar Rp 3.000.000,00 oleh penjamin A
Dibayar beban listrik, air dan telepon bulan Januari 2011 Rp 350.000.000,00
Diterima pendapatan atas jasa pelayanan medis kepada pasien senilai Rp
200.000.000,00
Dibeli peralatan medis seharga Rp 400.000.000,00 secara kredit selama 1 tahun
Dibeli Obat-obatan Rp.15.000.000,00 secara tunai
Diterima pelunasan pasien tanggal 6 januari sebesar sisa yang belum dibayarkan
Dibayar sebagian utang atas transaksi tanggal 16 Januari 2011 sebesar
Rp150.000.000,00
Diketahui Obat-obatan yang tersisa tanggal 31 Januari 2011 sebanyak Rp
85.000.000,00
Diketahui perlengkapan/ persediaan non medis tersisa tanggal 31 januari 2011
sebanyak Rp 50.000.000,00
Rumah Sakit “Segar Bugar”
Neraca
Per 31 Desember 2010
ASET :
Kas
Piutang
Persediaan Obat
Persediaan Non Medis
Tanah
Kendaraan
Alat Medis
Gedung dan Bangunan
Akum. Peny. Aset Tetap
Total Aset
12.000.000
150.000.000
100.000.000
90.000.000
1.000.000.000
200.000.000
1.000.000.000
2.500.000.000
(320.000.000)
4.732.000.000
KEWAJIBAN :
Hutang Jangka Pendek
Hutang Jangka Panjang
0
0
EKUITAS :
Modal -Pemerintah
4.732.000.000
Total Kewajiban+Modal
4.732.000.000
Penyesuaian yang dilakukan di akhir bulan Januari antara lain:
1. Biaya outsourcing
2. Biaya Penyusutan aset (1tahun=12 bulan)
Kendaraan, Umur Ekonomis= 10 tahun, Nilai sisa = 0
Alat Medis, Umur Ekonomis = 5 tahun, Nilai sisa = 0
Gedung dan Bangunan, Umur Ekonomis = 25 tahun, Nilai Sisa = 0
Rumus Biaya Penyusutan = (Nilai Perolehan – Nilai sisa)/ Umur Ekonomis
Permintaan:
1. Buatlah Jurnal atas transaksi-transaksi di dalam tabel (bisa mempergunakan form persamaan
akuntansi)
2. Buatlah Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Januari 2011
3. Buatlah Buku Besar
4. Buatlah Neraca Saldo Setelah Penyesaian
5. Buatlah Laporan Operasi
6. Buatlah Neraca
7. Buatlah Laporan Arus Kas
Download