MODUL PERKULIAHAN Sistem Multimedia Wireless Broadband Networking Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Pasca Sarjana Magister Teknik Elektro 10 Kode MK Disusun Oleh MK54005 Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng Abstract Kompetensi Modul ini memberikan penjelasan tentang teknik prinsip wireless broadband networking. Prinsip wireless broadband dan beberapa contoh aplikasi broadband, seperti: Wireless LAN, PLC, UWB, WiMAX. Mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu wireless broadband networking dan jenis-jenis aplikasinya. 10.1. Wireless LAN Pengertian Wireless LAN atau kadang disingkat dengan WLAN adalah sebuah sistem komunikasi data yang fleksibel yang dapat diaplikasikan sebagai ekstensi ataupun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan LAN kabel. Wireless LAN menggunakan teknologi frekuensi radio, mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan mobilitas user. Wireless LAN adalah sebuah alternatif dimana untuk alternatif LAN kabel sulit atau tidak mungkin dibangun. Tempat-tempat seperti bangunan tua yang dilindungi atau ruangruang kelas. instalasi WLAN juga murah karena hanya terdiri dari akses poin dan instalasi jaringan Backbone , bagian terakhir dari jaringan yang berada di udara. Gambar 10.1. Wireless LAN Wireless LAN, user dapat membagi akses informasi tanpa harus direpotkan dengan kabel ke jaringan, Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel konvensional. Beberapa kelebihan Wireless LAN antara lain, adalah: 1. Mobilitas: kelebihan Sistem wireless LAN karena dapat menyediakan user dengan akses informasi yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan LAN kabel 2. Instalasi cepat dan mudah: Instalasi sistem wireless LAN bisa berlangsung dengan cepat dan sangat mudah mengaplikasikannya dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang rumit 3. Instalasi fleksibel: Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel. 2016 2 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Penurunan biaya: Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan biaya perawatan dan pemeliharaannya, maka secara signifikan jauh lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada jaringan WLAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan LAN Kabel. 5. Skalabilitas: Sistem wireless LAN dapat dikonfigurasikan dalam berbagai tipe topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Dapat dengan mudah merubah konfigurasinya Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai kepada infrastruktur yang lebih kompleks yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam wilayah yang luas Wireless LAN ini hanya mencoba untuk mencontoh struktur kabel LAN, dengan menggunakan media lain untuk mentransfer data selain dengan kabel. Media ini yang terutama adalah gelombang elektromagnetik baik frekuensi radio (RF) atau frekuensi inframerah (IR). Wireless LAN terutama terdiri dari dua entitas: klien atau pengguna akhir perangkat dan Access Points (AP). Klien ‘dilengkapi dengan perangkat yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan media frekuensi radio untuk berkomunikasi dengan perangkat nirkabel lainnya. fungsi AP seperti saklar biasa atau router dalam jaringan kabel untuk perangkat nirkabel. Selain itu, ia merupakan gateway antara perangkat nirkabel dan jaringan kabel. Gambar 10.2. Struktur Wireless LAN Struktur dasar dari sebuah LAN Nirkabel disebut BSS (Basic Service Set) ditunjukkan pada Gambar 10.2 di mana jaringan terdiri dari AP dan beberapa perangkat nirkabel.Ketika perangkat ini mencoba untuk berkomunikasi antara mereka sendiri mereka 2016 3 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menyebarkan data mereka melalui perangkat AP. Dalam rangka membentuk jaringan, AP menyebarkan SSID (Service Set Identifier) untuk memungkinkan orang lain untuk bergabung dengan jaringan. Gambar 10.3. Ad hoc Media Jika BSS tidak memiliki perangkat AP, dan perangkat nirkabel yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung, ini BSS adalah disebut BSS Independen dan bekerja dalam modus yang disebut “ad hoc mode” (ditunjukkan pada Gambar 10.3). Kelompok BSSs (baik BSSatau IBSS) dapat dikombinasikan untuk membentuk ESS (Extended Service Set). Set ini dibuat oleh rantai kelompok ini BSS ke sistem backbone tunggal. Terdapat beberapa Wireless LAN standarisasi yang berfungsi untuk menentukan jenis yang akan digunakan. Jenis Wireless LAN yang digunakan disesuaikan dengan rencana disain system yang akan diinstalasi pada sebuah tempat. Beberapa standar Wireless LAN ditampilkan pada Gambar 10.4. WLAN Standard Over-the-Air (OTA) Estimates (Bitrate of signals transmitted) Actual rate for data transmission (Data transfer) 802.11b 11 Mbps 5 Mbps 802.11g 54 Mbps 25 Mbps (when .11b is not present) 802.11a 54 Mbps 25 Mbps 802.11n 200+ Mbps 100 Mbps Gambar 10.4. Standar Wireless LAN 2016 4 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 10.2. Ultra Wideband (UWB) Ultra Wideband (UWB) adalah salah satu teknologi yang menggunakan frekuensi operasi sangat lebar (3.1GHz sampai 10.6GHz), sehingga UWB sanggup menyalurkan data dengan kecepatan 480 Mbps. Sistem UWB dirancang untuk digunakan seperti bluetooth, yaitu sebagai teknologi personal area network (PAN) yang beroperasi pada daya sangat rendah dan jarak sekitar 10 meter. Jika sebuah video streaming memerlukan 7 Mbps, berarti ada sekitar 70 TV atau PC yang bisa mengakses sebuah film secara bersamaan. Untuk mentransfer informasi berukuran 100 Mbit, sebuah informasi akan dipecah menjadi 10 bagian atau lebih dan selanjutnya dilewatkan melalui 10 frekuensi carrier. Itulah yang dimaksud dengan Orthogonal Frekuensi Division Multiplexed (OFDM) yang merupakan teknologi jaringan akses UWB. Suatu teknologi yang diperkirakan menjadi tulang punggung jaringan akses yang mendukung. Maka, wajar jika UWB mampu melewatkan data besar dengam kecepatan maksimal. Gambar 10.5. Frequency dan Speed UWB Sistem UWB dirancang untuk digunakan seperti bluetooth. Namun, tidak seperti sistem data wirless yang memodulasi data ke operator radio yang beroperasi pada kanal fixed, UWB merupakan sistem berspektrum tersebar. Artinya, data di-encode menjadi gelombang yang disiarkan pada frekuensi berjangkauan luas. Untuk transmisi data, sistem ini menawarkan kapasitas yang lebih besar dibandingkan teknologi yang sudah ada. Keuntungan lain dari teknologi UWB adalah kecilnya interferensi, karena transmisi disebarkan melalui spektrum radio dan tersebarnya sinyal membuatnya lebih sulit dihambat. Kelebihan ini membuat militer sebagai pihak pertama yang mengapdosi sistem berbasis teknologi konektivitas nirkabel jarak dekat ini. Karena sinyal yang dihasilkan berdaya rendah dan menyebar melalui spektrum, maka sinyal ini bisa berbagi ruang dengan komunikasi 2016 5 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id radio yang sudah ada dan tidak menyebabkan layanannya terganggu. Ini penting mengingat saat ini hampir semua area pada spektrum radio sudah dipakai berbagai layanan. UWB (Ultra-Wideband) memungkinkan kita melakukan voice calling sekaligus mengirim file DVD ukuran besar. Ini adalah alternatif komunikasi jarak dekat yang cukup murah. Hal ini cukup menatik di tengah merajalelanya promosi telepon murah, yang membuat kita berganti ganti kartu. Riset terus dilakukan termasuk mengembangkan UWB tidak saja sebagai aplikasi point to pint, tapi potensial sebagai IP-centric network, yaitu ketika UWB dipasangi pada pesawat telepon, fax, printer dan laptop. Keuntungan lain dari teknologi UWB adalah kecilnya interferensi, karena transmisi disebarkan melalui spektrum radio dan tersebarnya sinyal membuatnya lebih sulit dihambat. Kelebihan ini membuat militer sebagai pihak pertama yang mengapdosi sistem berbasis teknologi konektivitas nirkabel jarak dekat ini. Karena sinyal yang dihasilkan berdaya rendah dan menyebar melalui spektrum, maka sinyal ini bisa berbagi ruang dengan komunikasi radio yang sudah ada dan tidak menyebabkan layanannya tergangu. Ini penting mengingat saat ini hampir semua area pada spektrum radio sudah dipakai berbagai layanan. Gambar 10.6. Contoh Instalasi dan Aplikasi UWB 10.3. Power Line Communication (PLC) Power Line Communication (PLC) adalah sistem untuk membawa data pada konduktor yang juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik. Sehingga jaringan listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik juga menjadi media penghantar komunikasi. Daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan tinggi, yang didistribusikan melalui tegangan menengah, dan digunakan di dalam gedung pada tegangan rendah. 2016 6 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PLC dapat diterapkan pada setiap tahap. Kebanyakan teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, kabel tempat), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan distribusi dan kabel tempat).Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal yang memungkinkan beberapa teknologi PLC dijembatani untuk membentuk jaringan yang sangat besar. Power Line Communication (PLC) atau komunikasi melalui kabel listrik ini juga dikenal dengan : Power Line Digital Subscriber Line (PDSL) Mains communication Power Line Telecom (PLT) Power Line Networking (PLN) Broadband over Power Lines (BPL) PLC atau yang biasa disebut ‘internet via jala-jala’, adalah koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN. Jadi koneksi internet yang selama ini memakai kabel komunikasi dengan port RJ11 atau RJ45 akan diganti dengan kabel daya/jala-jala langsung dari kabel daya PLN. Bisa, karena memanfaatkan medan elektromagnet yang ditimbulkan oleh akitivitas penghantaran arus (Hukum Maxwell). Gambar 10.11. Prinsip Kerja PLC Secara teoritis, kabel listik memang bisa digunakan untuk membawa “paket data” seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines). koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalem kabel listrik yang bisa membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang 2016 7 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet. Gambar 10.12. Peralatan PLC Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz. Data mengalir melalui kabel fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari tegangan menengah ke tegangan listrik rendah. Gambar 10.13. Instalasi PLC 2016 8 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan PLC, sinyal telekomunikasi (data, gambar, voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah (1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data. 10.4. WiMAX WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul. Gambar 10.13. Prinsip WiMAX Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless 2016 9 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area. WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz. Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz. Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negaranegara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit. Seperti yang kita telah ketahui bahwa WiMax merupakan salah satu dari jaringan Wireless dan WiMax ini berada pada kategori 4G yang merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya yang memiliki fitur-fitur yang lebih canggih di bandingkan dengan teknologi standar jaringan sebelumnya. Gambar 10.14. Aplikasi WiMAX 2016 10 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari suatu fakta yang mengatakan bahwa teknologi jaringan 4G di tanah air indonesia ini masih di katakan “Teknologi Jaringan Masa Depan” namun, bila memang sudah ada Vendor atau Provider yang menyediakan teknologi 4G ini, itu pun masih di katakan dalam tahap awal pengembangan dan benar-benar belum maksimal dalam menyediakan layanannya. Berbeda dengan teknologi jaringan di negara asing, telah ada vendor ponsel yang menyediakan teknologi jaringan WiMax seperti “Samsung Conquer 4G dan HTC EVO 4G”. Daftar Pustaka 1. Bhatnagar, G., Mehta, S., and Mitra, S., Introduction to Multimedia Systems, Academic Press, India, 2002. 2. Vaughan, Tay, Multimedia: Making It Work, McGraw Hill, NY, US. 2011. 3. Ditsa, George, Management: Support System & Multimedia Technology, IRM Press, Hershey, PA, 2003 4. Bonaventure,O. Computer Networking: Principles, Protocols and Practice. The Saylor Foundation. 2011. 2016 11 Sistem Multimedia Dr. Ir. Andi Adriansyah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id