Florence Nightingale lahir pada 12 Mei 1820 silam, di Italia. Nama

advertisement
Florence Nightingale lahir pada 12 Mei 1820 silam, di Italia. Nama depannya
diambil dari kota kelahirannya, yakni Firenze, yang dalam bahasa Inggris disebut
“Florence”. Ia adalah tokoh keperawatan terkenal sepanjang masa sekaligus ahli
statistik dan penulis. Dalam rangka hari kelahirannya tepat yang ke-195 ini,
berikut disajikan lima hal yang mungkin belum kamu ketahui tentang Florence
Nightingale:
. Tidak diinginkan mendalami bidang keperawatan oleh orang tuanya
Keluarga Nightingale merupakan keluarga Inggris kaya yang masuk dalam lingkaran sosial paling
elit di negara mereka. Dalam laman Med Tech disebutkan, orang tua Nightingale mudah berbaur
dengan orang-orang di sekitar mereka. Sementara itu, Nightingale lebih suka menghindar menjadi
pusat perhatian. Ia lebih suka merawat orang-orang sakit dan miskin di desanya. Sayangnya,
panggilan jiwa Nightingale tidak disambut dengan antusias oleh keluarganya. Orang tua Nightingale
melarangnya menjadi perawat dan menginginkannya menikah dengan seorang pria. Namun, pada
1844, Nightingale tetap mendaftar sebagai mahasiswa keperawatan.
2. Mendapat julukan “The Lady with the Lamp”
Masih dari Med Tech, di tahun 1854, Nightingale pernah menangani para prajurit yang menjadi
korban di Perang Krimea. Ia bekerja tak mengenal waktu dan memiliki kebiasaan memeriksa pasien
di tengah malam berbekal lampu minyak kecil. Dari kebiasaannya ini lah, ia mendapat julukan “The
Lady with the Lamp” (Wanita Berlampu).
3. Telah menghasilkan sangat banyak tulisan
Nightingale telah menghasilkan sangat banyak tulisan. Berdasarkan laman The School Run, ia telah
menulis lebih dari 200 buku, laporan, dan pamflet tentang bagaimana seharusnya sebuah rumah sakit
diatur dan dijalankan. Termasuk Notes on Nursing: What it is and What it is Not, sebuah buku yang
menjelaskan keterampilan keperawatan dasar seperti kesehatan, gizi, dan cara mengatur sebuah
kamar pasien.
4. Menjadi wanita pertama yang dianugerahi Order of Merit
Seperti dilansir laman Nursing Schools, tahun 1883, Ratu Victoria menganugerahi Nightingale
dengan penghargaan Royal Red Cross atas kerja kerasnya sebagai perawat militer. Kemudian, tahun
1907, Nightingale juga menjadi wanita pertama yang dianugerahi Order of Merit. Penghargaan ini
merupakan sebuah tanda kehormatan yang diberikan kepada seseorang dengan pekerjaan hebat di
bidang kemiliteran, sains, seni, literatur, ataupun budaya.
5. Kelahirannya diperingati sebagai Hari Perawat Internasional
Hari kelahiran Nightingale diperingati sebagai International Nurses Day atau Hari Perawat
Internasional. Dikutip dari laman International Council of Nurses (ICN), hari penting ini diperingati
oleh ICN setiap tahunnya dengan cara mendistribusikan kotak yang berisi bahan-bahan informasi
pendidikan untuk digunakan oleh para perawat.
2. Hal.1 Model Konsep Florence Nightingale
“MODEL KONSEP FLORENCE NIGHTINGALE”
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari baubauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan
yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas
manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh,
komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
3. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang
spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
a. Individu / manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan
melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus
pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
a. Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik,
psikhis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan
kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya :
? Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
? Ventilasi
? Pembuangan sampah
? Pencemaran lingkungan
? Komunikasi sosial, dll
d. Diagnosa keperawatan
Berrbagai maslah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
? Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
? Penyesuaian terhadap lingkungan.
? Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e. Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan
individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.
Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:
a. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan
hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan
bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat
orang yang sakit.
b. Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan
dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan
c. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara
alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.
d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
yang lengkap dan berpotensi.
e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara
penuh.
f. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya
seseorang.
Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun
memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale
tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada
mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologik dari manusia
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi
proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
udara bersih,
2.
air yang bersih,
3.
pemeliharaan yang efisien
4.
kebersihan, serta
5.
penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis
yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan
sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka
yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang
daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
1.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal
mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari
faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :
Kebersihan
2.
Minuman
3.
Nutrisi
4.
Kelembaban
5.
Jalan udara
6.
Saluran air
Yang mempengaruhi kesehatan.
1.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi
lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah.
Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu
Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan
rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan
sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam
akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan
pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita
menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya
bertujuan untuk mencegah penyakit.
3.
6
d.
Kesehatan Nightingale (1954) menuli
s, “kesehatan bukan
hanya menjadi baik tetapi untukdapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan
yang kita miliki ".
Dari pernyataan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan
dan promosi kesehatan di samping merawat pasien dari sakit hingga menjadisehat.
C.
Hubungan Proses Keperawatan dalam Tim Kesehatan
Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perh
atian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
merupakanupaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk
denganmasalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberianudara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan
nutrisi yangadekuat.Perawat selalu membantu proses penyembuhan pasien, dimana
perawat lebih dituntutharus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial
pasien selalu nyamandengan lingkungan yang bersih.
D.
Proses Keperawatan Menurut Florence Nightingale
Proses keperawatan menurut Florence yakni :I.
Pengkajian / Pengumpulan dataData pengkajian Florence Nightingale lebih
menitikberatkan pada kondisilingkungan (lingkungan fisik, psikis, dan sosial).II.
Diagnosa KeperawatanBerbagai masalah klien berhubungan dengan lingkungan
antara lain :1.
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
7
2.
Penyesuaian terhadap lingkungan3.
Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhanIII.
PerencanaanUpaya dasar dalam mempengaruhi pertumbuhan klien dalam
kontekslingkungan yang sehat dan nyaman.IV.
ImplementasiMempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkunganyang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan
perkembanganindividu.V.
EvaluasiMengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan individu.
E.
Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Teori
–
teori lain
Teori keperawatan Florence Nightingale merupakan teori keperawatan pertama
yangda di dalam dunia keperawatan, teori ini merupakan induk dari semua teori
–
teoriyang berkembang setelahnya, dengan kata lain dari teori Florence ini
dapatditurunkan menjadi berbagai teori
–
teori keperawatan.
8
BAB IIIPENUTUPA.
Kesimpulan
Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan Lingkungan
sebagaiaspek yang paling utama dalam proses penyembuhan pasien. Jika ada
seseorang yangsakit maka lingkungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar
mendukung proses penyembuhan pasien.Menurut Florence Pelajaran paling
penting yang dapat diberikan kepada perawatadalah mengajari mereka apa yang
harus diamati, bagaimana mengamati, apa gejalamenunjukkan keadaan pasien
yang membaik, apa yang penting dari tidak ada, apa bukti kelalaian dan tentang
apa jenis kelalaian.Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir tentang
memberikankenyamanan lingkungan pada pasien baik secara fisik maupun
psikologi. Disampingitu Florence percaya bahwa tindakan pencegahan dan
promosi kesehatan adalah halyang tak kalah penting dibanding dengan
merawat pasien hingga sembuh.Kelebihan teori Florence adalah pengkajian
menggunakan data angka sedangkankekurangan dari teori Florence adalah belum
adanya model keperawatan sepertimodel keperawatan Betty Neuman, Teori
Florence ini masih bersifat filosofi yaknihanya sebatas pengalaman Florence saat
merawat korban perang.
B.
Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat
mengaplikasikanteori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan
keperawatan.Saran bagi pembaca agar memberikan masukan untuk melengkapi
makalah teorikeperawatan Florence Nightingale.
4. Biografi Florence Nightingale
Dua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga William (W.E.N) dan
Fanny Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa.
Parthenope, anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama
sesuai dengan nama sebuah kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada
tanggal 12-Met 1820: Florence.
Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di
luar kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah
rumah musim panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada
tahun 1837, pada usia tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya,
“Pada tanggal 7 Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk
melayani-Nya.” Tetapi pelayanan apa?
Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita
— bukan karena status sosial keluarga kaya — saat dia merawat keluargakeluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah
keluarganya.
Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa
panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, para
gadis Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa
itu, perawat tidak melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua
pekerjaan di rumah sakit — rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di
rumah sendiri) — dan dianggap sebagai peminum atau pelacur………
Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang
tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi. Dia
bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe,
“Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk
menjadi seorang perawat?” Dia menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak
biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin
terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu
pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.”
Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti
Catholic Sisters of Charity — suatu jalan bagi para wanita untuk
mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan
kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor
Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat
tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang,
sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru,
dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap
kegiatan selalu diikuti dengan doa.
Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi
Florence menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya.
Tahun 1846, Florence melakukan perjalanan ke Roma bersama temantemannya, Charles dan Selina Bracebridge. Pada perjalanan ini, dia bertemu
dengan Sidney Herbert dan istrinya, Liz. Mereka adalah orang Kristen yang
taat. Kemudian dia menjadi Menteri Perang dan seorang teman serta
pendorong, semangat bagi Florence Nightingale.
Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke
Kaiserworth di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang
ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru.
Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya
yang terkekang.
Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang
pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman
in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke
dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti
pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien,
dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan
bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte —
menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. (Komite
institusi ini menginginkan agar institusi tersebut hanya menerima jemaat
Gereja Inggris).
Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang
terhadap Rusia untuk menguasai Crimea dan Konstantinopel — pintu
gerbang menuju Timur Tengah — Sidney Herbert, sebagai Menteri Perang,
meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit
militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia tiba
bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14
orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya
adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik
Roma, Dissenting Deaconnesses, perawat rumah sakit Protestan, dan
beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera.
Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut bersama tim
tersebut untuk mendorong semangatnya.
Selama perang berlangsung, Florence menghadapi pertempuran berat untuk
meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan
di sebuah rumah sakit militer. Perang Crimea telah membongkar sistem
kemiliteran Inggris yang ternyata mengirim ribuan prajurit untuk menjemput
kematiannya sendiri akibat kekurangan gizi, penyakit, dan diabaikan.
Sebanyak 60.000 prajurit Inggris dikirim ke Crimea. Sejumlah 43.000
meninggal, sakit, atau terluka, dan hanya 7.000 yang terluka oleh musuh.
Sisanya merupakan korban akibat lumpur, kekacauan, dan penyakit.
Pada saat perang akan berakhir, laporan dan saran Florence Nightingale
membuat Inggris seperti dilanda badai. Dia menjadi pahlawan wanita negara
tersebut. Pada tahun 1860, Sekolah Keperawatan Nightingale dibuka di
London dan kelas pertamanya berisi lima belas orang murid wanita muda.
Sepanjang hidupnya, sebelum dia meninggal saat sedang tidur pada usia
sembilan puluh tahun di tahun 1910, dia bekerja tanpa lelah untuk
mengadakan perubahan-perubahan di kemiliteran yang berhubungan
dengan perawatan kesehatan dan medis.
Sebab dia telah bersumpah, “Semua yang terjadi di Crimea, tidak boleh
terulang kembali.”
Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:
a. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan
dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu
dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang
sakit.
b. Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah infeksi, dan
cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta
mengendalikan lingkungan
c. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada kondisi
yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.
d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.
e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
f. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan
dan sakitnya seseorang.
Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja
ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit
mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat,
sebenarnya terkait dengan dimensi psikologik dari manusia
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal
yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima
komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan
individu yang meliputi
1.udara bersih,
2.air yang bersih,
3.pemeliharaan yang efisien
4.kebersihan, serta
5.penerangan/pencahayaan
Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan
sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya.
Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya
bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup
seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan
menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang
merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik,
dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :
1.Kebersihan
2.Minuman
3.Nutrisi
4.Kelembaban
5.Jalan udara
6.Saluran air
Yang mempengaruhi kesehatan.
Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan
perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh
berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan
untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu Nightingale sangat
menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam lingkungan
rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan
menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan
pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien.
Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan
tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu
wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan
komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.
Artikel yang berkaitan
5. Sekilas dengan pelopor perawat’’Florence Nightingale’’,lahir sekitar tahun
1820 di Italia tepatnya di kota Florence sebagai keluarga terhormat dan kaya
raya,saat ia memutuskan untuk bekerja menjadi seorang perawat terjadi
pertentangan hebat diantara keluarganya,yang menghendaki ia menjadi
seorang istri dari pria terhormat dan kaya raya pula,dan pekerjaan perawat
adalah pekerjaan rendah kata keluarganya.
Sekitar tahun 1844 ia telah nekad menjadi perawat ,saat ia berumur sekitar
17 tahun dan bekerja pada rumah sakit kecil,di pinggiran kota London
Inggris,dan ia banyak menolong para korban perang’Krim’’ia bertanggung
jawab dalam menolong tentara Inggris yang terluka.
Dan sekitar tahun1854 ia berlayar dengan sekitar 35 orang perawat lainnya
untuk mengobati orang orang yang terluka dalam perang,dan sehari ia
mampu bekerja 20 jam dan tanpa pamrih tanpa upah atau gaji,satu
kebiasaan sang nona cantik ini ,kalau ia lagi menjenguk perajurit di malam
hari si Nona selalu membawa lampu’’teplok’’kesayanganya.
Kisahnya ditulis di Koran Koran Inggris dan setelah usai perang ia mendapat
penghargaan
sebagai
pahlawan
nasional
dalam
keperawatan
korban
perang,dan ia juga mendapat bantuan dari para dermawan hingga terkumpul
dana sekitar ,45.000 found,dan dana itu di buatkannya berbagai macam
fasilitas social,seperti sekolah perawat,pelatihan perawatan dll.
Karena sangat lelah dalam bekerja menolong orang orang yang sakit
maupun maupun yang terluka dalam perang achirnya si nona mengalami
sakit
dan
kesehatannya
memburuk,hingga
ia
mengalami
‘’kebutaan’’permanen DAN dalam keadaan butapun ia masih mampu
melakukan tugasnya sebagai perawat sekitar tahun 1901, selanjutnya atas
jasa jasanya pada tahun 1907 Florence mendapat penghargaan tertinggi dari
pemerintah
dengan
medali’’Order
of
Merit’’,sebagi
wanita
pertama
mendapatkannya, Tuhan telah berkehendak dan sekitar tahun 1910 ia wafat
dalam usia 90 tahun, dengan meninggalkan sejuta kenangan manis !
FAYE ABDELLAH
TEORI KEPERAWATAN ABDELLAH
A. Konsep Teori Keperawatan Abdellah dikenal Sebagai 21 TipologiMasalah Keperawatan
Pandangan model
konsep dan teorikeperawatan merupakangambaran dari bentuk pelayanankeperawatan
yang
akan diberikandalam memenuhi kebutuhan dasarmanusia berdasarkan tindakandan lingk
up pekerjaan denganarah yang jelas dalam pelayanankeperawatan.
Dalam keperawatanterdapat beberapa model
konsep keperawatan berdasarkan pandanganpara ahli dalam bidang keperawatan, yang
memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang
hendak dicapai serta pengetahuan danketerampilan yang ada.Salah
satunya adalah teori keperawatan Faye Glenn Abdellah yang
difokuskan dalam pemberian asuhan keperawatanbagi manusia yang
pada intinya adalah memberikan kebutuhan fisik, emosi, intelektual, social dan
spiritual bagi para pasien maupunkeluarga.Sehingga perawat perlu pendekatan dengan
hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia, komunikasi
dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu-ilmu. dasar dan keterampilan keperawatan
tertentu.Perawatan adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah dan juga sebagai
pembuat keputusan.Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan pasien secara
individual yang mungkin terjadi dalam bidang-bidang berikut ini :
1. Kenyamanan, kebersihan, dankeamanan.
2. Keseimbangan fisiologi.
3. Factor-faktor psikologi dan social.
4. Faktor-faktor sosiologi dan komunitas.
Dalam keempat bidang di atas, Abdellah mengidentifikasikan kebutuhan pasien
secaraspesifik, yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatanAbdellah :
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik.
2. Mempertahankan aktifitas, latihan fisik dan tidur yang optimal.
3. Mencegah kecelakaan, cedera atau trauma lain serta adanya infeksi.
4. Mempertahankan mekanika tubuh.
5. Memfasilitasi masukan oksigen keseluruh tubuh.
6. Mempertahankan nutrisi.
7. Mempertahankan eliminasi.
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Mengenali respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit baik patologis maupun
fisiologis.
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, reaksi positif dan negative.
13. Menidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit
organic.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal.
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkan/mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi,
perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosi.
20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang mucul dari penyakit.
21. Memahami peran dan masalah social sebagai factor yang mempengaruhi dalam
munculnya penyakit.
B. Konsep Teori Keperawatan Abdellah DalamTomey dan Alligood(2006)
Adapun tiga teori keperawatan Abdellah dalamTomey danAlligood (2006), yaitu :
1.Keperawatan
Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu pengetahuan yang menyiapkan perawat dengan
sikap, kompetensi intelektual dan keterampilan teknis di mana membantu orang sakit
maupun sehat untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh keinginan dan kemampuan.
1. Masalah Keperawatan
Abdellah mendefinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien
secara fisik, sosiologis, dan emosional jenis hubungan interpersonal antara perawat dan
pasien unsur umum perawatan pasien.
2. PemecahanMasalah
Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses mengidentifikasi,
menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk menyelesaikan
masalah. Salah satu proses ini adalah menentukan diagnosa keperawatan.
C. KonsepTeori Keperawatan Faye Glenn Abdellah
George (2008) menjelaskan, Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan
kepada individu, keluarga, masyarakat.Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif,
yang meliputi :
1. Menyadari masalah keperawatan pasien.
2. Menentukan tindakan yang tepa tuntuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip
keperawatan yang relevan.
3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat
ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan ketidak
nyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.
5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
6.Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan
dalam mencapai kesehatan fisik dan psikis.
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.
9. Bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkatan derajat
kesehatan yang optimal pada tingkat local, daerah, nasional, dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk mneningkatkan keahlian
dalam tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang
baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat.
D. ParadigmaKeperawatanBerdasarTeoriAbdellah
Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut :
1. Keperawatan
Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan
informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan
kemandirian atau mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang
merupakan suatu cara berdasarkan pola pemecahan masalah.
2. Individu
Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan
sosial. Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya
merupakan fokus dari teori Abdellah.
3. Kesehatan
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan
dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan
lingkungan terapeutik yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana
pasien berasal.
E. PenerapanTeoriKeperawatanAbdellah.
Adapun penerapan teori keperawatan Abdellah, yaitu:
1.
PelayananKeperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu perawat untuk
melakukan proses keperawatan secara sistematik. Ini membantu perawat dalam
memahami alasan tindakan yang dilakukan. Perawatm enggunakan teori ini sebagai dasar
melakukan pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, dan rencana keperawatan
sebagai cara untuk mengatasi masalah pasien berdasar keperawatan yang berpusat pada
pasien (Tomey and Alligood, 2006).
Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat dikaitkan dengan
pengaruh yang kuat dengan pendekatan berpusat pada pasien yang berfokus pada
pemecahan masalah pasien. Proses pemecahan masalah Abdellah meliputi identifikasi
masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan data,
dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari data paralel langkahlangkah dari proses keperawatan penilaian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Abdellahdan Levine, 1986; George, 2008).
Pada akhirnya, teori Abdellah membantu perawat berlatih mengatur administrasi
proses keperawatan, strategi keperawatan dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat
keputusan. Sebagai doktor yang aktif terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan
internasional, Abdellah memberikan kepercayaan untuk penggunaan model dan
menganjurkan menerapkan pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan.
2.
Pendidikan Keperawatan
Teori dan konsep Abdellah dikembangkan di tahun 1950 dan merupakan rekor klinis
yang komprehensif untuk mahasiswa keperawatan, dengan menyediakan struktur
kurikulum pendidikan keperawatan. Pendekatan berpusat pada pasien merupakan dasar
yang digunakan pada saat itu untuk model keperawatan.TeoriAbdellahmerupakanteori
yang paling berpengaruh dibanding teori lainnya. Teori ini digunakan untuk merubah pola
pengajaran berbasis medik kependektan berpusat pada pasien untuk pendidikan
keperawatan (Tomey and alligood, 2006)
3.
Riset Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan teori yang berbasis riset.
Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk dilanjutkan dengan riset lainnya.Abdellah
sangat percaya bahwa gagasan penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam
membantu perawatan muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian ekstensif dilakukan
tentang kebutuhan pasien dan masalahnya telah menjadi landasan untuk pengembangan
dari apa yang sekarang dikenal sebagai diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan dalam mengembangkan model
keperawatan untuk merencaranakan pola staff keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu
unit perawatan intensif, unit perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit
perawatan mandiri dan unit perawatanhome are. Dengan mengelompokkan pasien sesuai
kesamaan kebutuhan selain dengan kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan
keperawatan akan dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and Alligood,
2006).
2. Teori Keperawatan Faye Glenn Abdellah
BAB I
PENDAHULUANA
A. Latar Belakang
Faye Glenn Abdellah (lahir 1919) mengabdikan hidupnya untuk keperawatan, sebagai
peneliti, pendidik, dan membantu mengubah fokus profesi dari penyakit berpusat pendekatanpendekatan yang berpusat pada pasien. Dia menjabat sebagai perawat kesehatan masyarakat
selama 40 tahun, membantu untuk mendidik orang Amerika tentang kebutuhan lansia dan bahaya
yang ditimbulkan oleh AIDS, kecanduan, merokok, dan kekerasan. Sebagai seorang profesor
keperawatan, ia mengembangkan metode mengajar berdasarkan penelitian ilmiah. Abdellah terus
bekerja sebagai pemimpin dalam profesi keperawatan ke dalam delapan puluhan nya.
Faye Glenn Abdellah (lahir 13 Maret 1919) adalah pelopor perawat penelitian yang telah
diakui dengan 77 dan akademis kehormatan profesional. Dia adalah petugas perawat pertama
yang menerima pangkat bintang belakang laksamana-dua 150-nya lebih dari publikasi, termasuk
karya-karya mani nya, Better Perawatan Perawatan Melalui Penelitian dan Pasien-Centered
Pendekatan untuk Keperawatan, mengubah fokus teori keperawatan dari penyakit-berpusat ke
pendekatan yang berpusat-pasien dan pindah praktek keperawatan di luar pasien untuk
memasukkan mengurus keluarga dan orang tua Care nya Pasien Penilaian Evaluasi metode untuk
mengevaluasi perawatan kesehatan sekarang standar bagi bangsa ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas terdapat bebarapa rumusan masalah mengenai apa itu
teori Faye Glenn Abdellah dan bagaimana ruang lingkupnya?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.
Untuk mengetahui biografi Faye Glenn Abdellah
2.
Untuk mengetahui konsep teori keperawatan Faye Glenn Abdellah
3.
Untuk mengetahui konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalahkeperawatan
4.
Untuk mengetahui konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey danAlligood
5.
Untuk mengetahui paradikma keperawatan berdasar teori Abdellah
6.
Untuk mengetahui penerapan teori keperawatan Abdellah
7.
Untuk mengetahui asumsi-asumsi utama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Faye Glenn Abdellah
Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun
1942, Abdellahmemperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laudedari Fitkin Memorial
Hospital
School
of
Nursing
New
Jersey (sekarang
Ann
Mei
School
of Nursing). Iamenerima gelar B.S. pada tahun 1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D.,
dari Techers College, di Columbia University pada tahun 1955.Dengan pendidikanlanjutannya,
Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter. Namun,
seperti iamenjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat, "Aku tidak pernah inginmenjadi
MD karena aku bias melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang
merupakan profesi yang peduli."(Tomey&Alligood, 2006).
Dr. Abdellah melayani selama
40
tahun
di U.S. Public
Health
Service
(USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat
sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and
Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed
Graduate School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah
menerbitkan lebih dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan untuk praktisi
lanjutan keperawatan, administrasi kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa diantaranya
diterjemahkan dalam enam bahasa (George, 2008)
Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya
adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America,
Eastern University, and Monmouth College. Gelar kehormatan ini didapatkan oleh beliau dari
pengabdiannya di riset keperawatan, pengembangan pelatihan pertama perawat peneliti, ahli
dalam kebijakan kesehatan, dan kontribusinya dalam pengembangan kesehatan negara. (George,
2008).
Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota delegasi USSR, Yugoslavia,
Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek Riset Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan
Program pengembangan anak cacat dan lansia di Portugis; Riset keperawatan dan Perawatan
Jangka Panjang di Tel Aviv University; Asosiasi Keperawatan Jepang dalam Riset dan
Pendidikan Keperawatan; Riset, Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia
dan New Zealand; dan sebagai konsultan Riset WHO (George, 2008).
Abdellah menyadari supaya ilmu keperawatan meraih status professional penuh dengan
otonomi, maka basis pengetahuan yang kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga perlu
beralih dari pengendalian pengobatan (control of medicine) dan menuju filosofi perawatan yang
lengkap yang berpusat pada pasien. Abdellah dan rekan-rekannya menyusun konsep 21 masalah
keperawatan (nursing problems) untuk mendidik dan mengevaluasi para siswa. Tipologi 21
nursing problems, pertama muncul di dalam buku Patient-centered Approaches to Nursing edisi
tahun 1960 dan berdampak pada hasil yang luas (far reaching) untuk profesi tersebut.
Tahun 1960, Abdellah berkeinginan untuk mempromosikan keperawatan komprehensif
yang berpusat pada klien. Abdellah menggambarkan keperawatan sebagai layanan pada individu,
keluarga dan masyarakat. Mengakui pengaruh Henderson, maka diperluas menjadi 21 masalah
keperawatan yang ia percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan
teori keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).
B.
1.
2.
3.
4.
Konsep Teori Keperawatan Faye Glenn Abdellah
George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, yang
meliputi:
Menyadari masalah keperawatan pasien.
Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip keperawatan yang
relevan.
Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan
total.
Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan dan
memberikan rasa keamanan kepada individu.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan dalam
mencapai kesehatanfisik dan psikis.
Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan
dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.
Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat kesehatan
yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dalam
tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk
memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat ketergantungan
total.” Dihilangkan.
Konsep Teori Abdellah dikenal Sebagai 21 Tipologi Masalah Keperawatan
Adadapun
konsep Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah keperawatan, yaitu:
Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.
Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
Mempertahankan eliminasi.
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan
kompensasi.
Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.
Mempertahankan fungsi sensorik.
Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan penyakit
organic.
Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.
Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.
Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi,
dan perkembangan yang berbeda.
Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosional.
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah
yang muncul akibat daripenyakit.
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
munculnya suatu penyakit.
D. Konsep Teori Keperawatan Abdellah Dalam Tomey dan Alligood (2006)
Adapun tiga teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan Alligood (2006), yaitu:
1. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Perawatan didasarkan pada seni dan ilmu pengetahuan yang menyiapkan perawat dengan sikap,
kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis yang siap membantu orang sakit maupun sehat
untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh keinginan dan kemampuan.
2. Masalah Keperawatan
Abdellah mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien
secara fisik, sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;
unsur umum perawatan pasien.
3. Pemecahan Masalah
Pemecahan
masalah
keperawatan
merupakan
proses
mengidentifikasi,
menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk menyelesaikan
masalah. Salah satu proses ini adalah menentukan diagnosa keperawatan.
E. Paradigma Keperawatan Berdasar Teori Abdellah
Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
1. Keperawatan
Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan
informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau
mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara
berdasarkan pola pemecahan masalah.
2.
Individu
Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial.
Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari
teori Abdellah.
3. Kesehatan
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan
dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan
terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.
F. Penerapan Teori Keperawatan Abdellah
Adapun penerapan teori keperawatan Abdellah, yaitu:
1. Pelayanan Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu perawat untuk melakukan proses
keperawatan secara sistematik. Ini membantu perawat dalam memahami alasan tindakan yang
dilakukan. Perawat menggunakan teori ini sebagai dasar melakukan pengkajian, membuat
diagnosa keperawatan, dan rencana keperawatan sebagai cara untuk mengatasi masalah pasien
berdasar keperawatan yang berpusat pada pasien (Tomey and Alligood, 2006).
Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat dikaitkan dengan pengaruh yang
kuat dengan pendekatan berpusat pada pasien yang berfokus pada pemecahan masalah pasien.
Proses pemecahan masalah Abdellah meliputi identifikasi masalah, memilih data yang relevan,
merumuskan hipotesis melalui pengumpulan data, dan merevisi hipotesis berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh dari data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan Levine, 1986; George, 2008).
Pada akhirnya, teori Abdellah membantu perawat berlatih mengatur administrasi proses
keperawatan, strategi keperawatan dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat keputusan.
Sebagai doktor yang aktif terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan internasional,
Abdellah memberikan kepercayaan untuk penggunaan model dan menganjurkan menerapkan
pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
Teori dan konsep Abdellah dikembangkan di tahun 1950 dan merupakan rekor klinis yang
komprehensif untuk mahasiswa keperawatan, dengan menyediakan struktur kurikulum
pendidikan keperawatan. Pendekatan berpusat pada pasien merupakan dasar yang digunakan
pada saat itu untuk model keperawatan. Teori Abdellah merupakan teori yang paling berpengaruh
dibanding teori lainnya. Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran berbasis medik ke
pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan (Tomey and alligood, 2006)
3. Riset Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan teori yang berbasis riset. Hal ini
menjadi sangat memungkinkan untuk dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat percaya
bahwa gagasan penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam membantu perawatan
muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien dan
masalahnya telah menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang dikenal
sebagai diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan dalam mengembangkan model
keperawatan untuk merencaranakn pola staff keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu unit
perawatan intensif, unit perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit perawatan
mandiri dan unit perawatan home care. Dengan mengelompokkan pasien seuai kesamaan
kebutuhan, selain dengan kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan keperawatan akan
dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and Alligood, 2006)
G. Asumsi-Asumsi Utama
Adapun asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
1. Nursing
Nursing (keperawatan) adalah profesi memberikan pertolongan. Dalam model Abdellah,
nursing care adalah melakukan sesuatu untuk atau kepeda seseorang atau memberikan informasi
untuk seseorang dengan tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, meningkatkan atau
mengembalikan kemampuan menolong diri sendiri (self-help), atau meringankan suatu
penderitaan.
Penentuan strategi penanganan perawatan yang hendak dijalankan didasarkan pada
pendekatan problem solving. Proses perawatan dipandag sebagai problem solving dan
identifikasi yang tepat atas masalah-masalah perawatan merupakan perhatian yang paling
penting. Observasi langsung atas kebutuhan -kebutuhan yang nampak jelas (overt) memang
memungkinkan, tetapi penentuan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi (covert) memerlukan
ketrampilan komunikasi yang baik serta interaksi dengan pasien. Keputusan bagaimana
kebutuhan-kebutuhan pasien dapat dipenuhi dengan baik dianggap sebagai tanggung jawab
rumah sakit dan para pegawai kesehatan publik.
Selama kemampuan menolong diri sendiri dibangun dan terjaga pada tingkatan dimana
tanpa perlu bantuan, maka perawat tidak aka dibituhkan. Prinsip perawat dalam pengembangan
kesehatan dibatasi oleh keadaan-keadaan kelemahan yang terantisipasi (anticipated impairmant).
Di tahun 1960 Abdellah menyatakan bahwa para dokter perlu pengetahuan lebih banyak
mengenai pencegahan dan rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi dalam
korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah menunjukkan tentang
pentingnya pula bagi para perawat untuk mengetahui perihal pencegahan dan rehabilitasi. Belum
ada perhatian yang dilakukan atas pencapaian tingkat yang lebih tinggi pada masalah
kesehatan dibanding yang sudah ada, ketika kebutuhan-kebutuhan seseorang terpenuhi atau
ketika kelemahan-kelemahan yang jelas dan terantisipasi tidak ada.
2. Person
Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik,
emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar
kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional dan sosial.
Tipologi nursing problems dikatakan berkembang (evolve) dari mengenali suatu kebutuhan
untuk pendekatan patient-centered ke perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan sebagai satusatunya alasan pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan sebelumnya pasien
tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.
Orang-orang ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan masalah-masalah yang
mereka alami. Model tersebut menyatakan bahwa dengan memecahkan setiap masalah,
seseorang kembali ke kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat mengatasi sendiri,
karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai dalam model ini. Keseluruhan, yakni si pasien,
3.
4.
tidak lebih besar dari akumulasi bagian-bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien
tersebut.
Dalam model Abdellah semua orang memiliki kemampuan mandiri (self-help) dan
kemampuan untuk belajar, dimana keduanya berbeda antara individu satu dengan lainnya.
Karena pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin mengalami kesulitan, pada orang yang
pingsan (tidak sadarkan diri) atau pada anak balita bila tanpa sumber-sumber dari keluarga, maka
kelalaian dapat saja terjadi tatkala hendak menyusun perawatan pasien dengan model seperti ini.
Environment
Masalah environment merupakan konsep yang paling sedikit dibahas dari model Abdellah
ini. Nursing problem nomor 17, dari tipologi, yakni "to create and maintain a therapeutic
environment". Abdellah juga menyatakan bila reaksi perawat kepada pasien adalah bermusuhan
atau negatif, suasana di dalam ruangan mungkin juga negatif (bermusuhan). Hal ini
menunjukkan bahwa pasien berinteraksi dan merespon terhadap lingkungan mereka serta bahwa
perawat adalah merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut. Lingkungan juga
termasuk rumah da masyarakat tempat asal pasien. Sekalipun dibicarakan sepintas, Abdellah
berpendapat bahwa para perawat tidak dibatasi dengan identifikasi masalah perawatan kepada
hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia memprediksi suatu community center di masa datang
yang akan meluas melewati batas dinding rumah sakit memasuki masyarakat.
Health
Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered Approaches to Nursing,
adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit
sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan
tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang harus diantisipasi. Banyak praktik perawatan di
tahun 1950-an memfokuskan pada penyembuhan atau penanganan penyakit, sehingga tidak
mengherankan jika status sehat (health) belum didefinisikan dengan jelas. Tetapi 30 tahun berlalu
semenjak terbitnya buku tesebut dan Abdellah sekarang menyatakan dan "akan memberikan
perhatian besar sekarang ini pada status sehat sebagai bagian penting dari rangkaian kesatuan
masalah penyakit-penyakit". Dia juga mendukung penuh pendekatan holistik untuk perawatan
patient-centered dan faktor-faktor lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian teori keperawatan yang telah dijelaskan, maka terdapat beberapa
kesimpulannya yaitu Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York
City. Pada tahun
1942,
Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dan MagnaCum Laude dari Fitkin Memorial Hospital
School
of
Nursing
New
Jersey (sekarang
Ann
Mei
School
of Nursing). Ia menerima gelar B.S. pada tahun 1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D.,
dari Techers College, di Columbia University pada tahun 1955.Denganpendidikan lanjutannya,
Abdellah bisa memilih untuk menjadi dokter. Namun,
seperti iamenjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi
MD karena aku bisa melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang
merupakan profesi yang peduli."(Tomey&Alligood, 2006).
Dr. Abdellah melayani selama
40
tahun
di U.S. Public
Health
Service
(USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat
sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and
Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan diNewly Formed
Graduate School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.
Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya
adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America,
Eastern University, and Monmouth College. Beliau mendapat 6gelar Doktor kehormatan dari
berbagai institusi. Beberapa diantaranya adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of
Akron, Catholic University of America, Eastern University, and Monmouth College.
George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, dari
kesepuluh penjelasan George tersebut pada tahun 1973, point ke-3 “Memberikan perawatan yang
berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.” Dihilangkan. Konsep teori
Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan.
Ada tiga konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey and Alligood
(2006)yaitu Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.Abdellah mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan
pasien secara fisik, sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan
pasien; unsur umum perawatan pasien. Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses
mengidentifikasi, menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan
informasi untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau
mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara
berdasarkan pola pemecahan masalah.
Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial.
Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari
teori Abdellah.
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan
dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan
terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.
Asumsi-Asumsi Utama dari teori keperawatan Abdellah, Nursing (keperawatan) adalah
profesi memberikan pertolongan. Person, Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang
memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa
yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi,
seperti kebutuhan emosional dan sosial. Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang
memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa
yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi,
seperti kebutuhan emosional dan sosial. Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patientcentered Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit.
Sehat idefinisikan secara implisit sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki
ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang
harus diantisipasi.
3. bdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Bertahun-tahun kemudian, pada tanggal 6
Mei1937, pesawat Jerman berbahan bakar hidrogen, Hindenburg meledak di atasLakehurst, New Jersey,
di mana Abdellah(18 tahun) dan keluarganya kemudian tinggal, dan Abdellah dan kakaknyaberlari ke
lokasi kejadian untuk membantu. Dalam sebuah wawancara dengan seorang penulis untuk
mukaPerawat, Abdellah bercerita:
"Saya bisa melihat orang melompat darizeppelin dan aku tidak tahu bagaimanamerawat mereka,
sehingga pada saat itulah aku bersumpah bahwa saya akanbelajar menyusui.”
Ijazah keperawatan Abdellah dari Memorial Hospital Fitkin School of Nursing (sekarang Ann Mei School
of Nursing). Pada tahun 1940, ini adalah cukup untuk berlatih menyusui, tapi Abdellah percaya bahwa
asuhan keperawatan harus didasarkan pada penelitian, bukan jam perawatan. dia melanjutkan untuk
mendapatkan tiga derajat dari Columbia University: sarjana di bidang ilmu keperawatan tahun 1945, gelar
master seni dalam fisiologi pada tahun 1947 dan seorang dokter derajat pendidikan pada tahun
1955.Dengan pendidikan lanjutan nya, Abdellah bisa memilih untuk menjadi seorang dokter. Namun, saat
ia menjelaskan di muka dia untuk wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku
bisa melakukan semua yang ingin saya lakukan dalam keperawatan, yang merupakan profesipeduli."
Sebagai seorang perawat berlatih, Abdellah berhasil mengelola klinik perawatan primer di Yayasan
Pendidikan Anak di New York City dan dikelola lantai ginekologi kebidanan di PresbyterianMedical Center
Columbia University.
Perubahan Profesi Keperawatan
Abdellah kemudian menjadi instruktur perawat dan peneliti dan membantu mengubah fokusprofesi dari
penyakit terpusat untuk pasien berpusat. Dia memperluas peran perawat untuk memasukkan mengurus
keluarga dan orang tua. Dia meneliti praktek keperawatan dan mengajarkanmetode penelitian dan teori di
beberapa universitas, termasuk sekolah di Washington, Colorado,Minnesota, dan South Carolina. Dia
juga memegang beberapa posisi administrasi dalam fasilitas medis. Pada tahun 1993 ia mendirikan dan
menjabat sebagai dekan pertama dari Graduate School of Nursing di Universitas Jasa berseragam dari
Ilmu Kesehatan di Bethesda, Maryland.
Pekerjaan mengajar pertama Abdellah adalah di Yale University School of Nursing , di mana dia bekerja
ketika dia berusia awal dua puluhan . Saat itu ia diminta untuk mengajar kelas yang disebut " 120 Prinsip
Praktek Keperawatan , " menggunakan buku teks standar keperawatan diterbitkan oleh Liga Nasional
untuk Keperawatan . Buku ini termasuk pedoman yang tidak memiliki dasar ilmiah. Abdellah berkata
kepada Maura S. McAuliffe dalam sebuah wawancara untuk Gambar : " Mereka siswa Yale yang hanya
brilian dan menantang saya untuk menjelaskan mengapa mereka diminta untuk mengikuti prosedur tanpa
mempertanyakan ilmu di belakang mereka . " Setelah setahun Abdellah menjadi begitu frustrasi bahwa ia
mengumpulkan rekan-rekannya di halaman Yale dan membakar buku-buku pelajaran . Keesokan paginya
dekan sekolah mengatakan bahwa dia harus membayar untuk teks hancur . Butuh waktu setahun untuk
Abdellah untuk melunasi utang , tapi dia tidak pernah menyesali tindakannya . Saat ia mengatakan
kepada Gambar : " Dari 120 prinsip saya diminta untuk mengajar , saya benar-benar menghabiskan sisa
kehancuran hidup saya mengajar itu, karena mulai saya di jalan panjang dalam mengejar dasar ilmiah
dari latihan kita .
Abdellah adalah penganjur program gelar keperawatan untuk program Diploma, dia percaya, tidak
pernah dimaksudkan untuk mempersiapkan perawat di tingkat profesional pendidikan Keperawatan,ia
berpendapat, harus didasarkan pada penelitian,.. Ia sendiri menjadi salah satu yang pertama dalam
perannya sebagai seorang pendidik untuk fokus pada teori dan penelitian studi pertamanya yangkualitatif,
mereka hanya menggambarkan situasi Sebagai karirnya berkembang, penelitiannyaberevolusi untuk
mencakup fisiologi, kimia, dan ilmu perilaku..
Pada tahun 1957 Abdellah memimpin tim peneliti di Manchester, Connecticut, yang membentukdasar
bagi apa yang kemudian dikenal sebagai perawatan pasien progresif. Dalam kerangka ini,pasien
perawatan kritis dirawat di unit perawatan intensif, diikuti dengan transisi ke perawatan segera, dan
kemudian perawatan di rumah. Dua segmen dari program perawatan terbukti sangat populer dalam
profesi pengasuh. Abdellah juga dikreditkan dengan mengembangkan pertama diujisecara nasional unit
perawatan koroner sebagai hasil karyanya di Manchester.
Tahap ketiga dari persamaan perawatan pasien progresif - perawatan di rumah - tidak diterima secara
luas di pertengahan abad kedua puluh. Abdellah menjelaskan dalam dirinya wawancara Gambarbahwa
"orang pendek terlihat pada saat itu terus mengatakan perawatan di rumah berarti memilikipembantu
(perawat) di rumah setiap orang. Mereka tidak bisa mengerti bahwa perawatan di rumahdengan perawat
mengajar perawatan diri akan menjadi cara untuk membantu pasien kembali fungsiindependen " Empat
puluh tahun kemudian perawatan di rumah telah menjadi bagian penting dariperawatan kesehatan jangka
panjang.
Standar kemapanan
Dalam inovasi lain dalam bidangnya , Abdellah mengembangkan Penilaian Pasien Perawatan Evaluasi
( PACE ) , sistem standar yang digunakan untuk mengukur kualitas relatif dari sarana pelayanan
kesehatan perorangan yang masih digunakan dalam industri perawatan kesehatan abad ke-21 . Dia juga
adalah salah satu orang pertama di industri perawatan kesehatan untuk mengembangkan sebuah sistem
klasifikasi untuk perawatan pasien dan catatan pasien berorientasi . Sistem klasifikasi telah berevolusi
dengan cara yang berbeda dalam dalam industri perawatan kesehatan , dan pekerjaan Abdellah adalah
dasar dalam pengembangan yang paling banyak digunakan bentuk : kelompok terkait Diagnostik , atau
DRGs . DRGs , yang menjadi sistem pengkodean standar yang digunakan oleh Medicare ,
mengkategorikan pasien sesuai dengan diagnosis primer dan sekunder tertentu. Sistem ini membuat
biaya perawatan kesehatan turun karena setiap kode DRG meliputi jumlah maksimum Medicare akan
membayar untuk diagnosis atau prosedur tertentu, sementara juga mempertimbangkan umur pasien dan
lama tinggal di fasilitas perawatan kesehatan . Penyedia diberi insentif untuk menjaga harga turun karena
mereka hanya merealisasikan keuntungan jika biaya kurang dari jumlah yang ditentukan oleh kategori
DRG relevan.
Selain mengarah ke sistem DRG, kerja Abdellah dengan klasifikasi telah berperan dalam pembangunan
berkelanjutan dari suatu sistem klasifikasi internasional untuk praktek keperawatan.Saat ia dijelaskan
dalam Gambar, "Ada upaya besar yang berkelanjutan untuk mengembangkanklasifikasi internasional
untuk praktek keperawatan -. Untuk memberikan kerangka pemersatu untuk menyusui"
Bertugas di Militer
Abdellah melayani selama 40 tahun di AS Public Health Service ( PHS ) Ditugaskan Corps , sebuah
cabang militer . Dia menjabat aktif bertugas selama Perang Korea dan petugas perawat pertama yang
mencapai pangkat laksamana berbintang dua . Di luar pekerjaan masa perang nya , sebagai perawat
kesehatan masyarakat , ia memfokuskan sebagian besar perhatiannya pada perawatan orang tua . Dia
adalah salah satu yang pertama untuk berbicara tentang keperawatan gerontologi , untuk melakukan
penelitian di daerah itu , dan untuk mempengaruhi kebijakan publik tentang panti jompo . Selama tahun
1970 dia bertanggung jawab untuk menetapkan standar panti jompo di Amerika Serikat . Abdellah
diperiksa di rumah jompo dengan membuat kunjungan mendadak dan berkeliaran di seluruh fasilitas
pemeriksaan daerah pengunjung jarang melihat . Dia menemukan banyak bahaya kebakaran dan juga
menemukan bahwa itu sering sulit untuk melacak kepemilikan rumah jompo . Pengawasan Abdellah itu
tidak disambut , bahkan oleh papan perizinan dibebankan dengan melihat keluar untuk pasien usia lanjut
mereka, dan beberapa negara dilarang Abdellah dan lain-lain dari membuat kunjungan mendadak.
Abdellah telah sering menyatakan bahwa ia percaya perawat harus lebih terlibat dalam diskusi kebijakan
publik tentang peraturan panti jompo. Saat ia mengatakan kepada Gambar, "sikap umum kami adalah
membiarkan orang lain melakukannya. Kita perlu untuk membuat terobosan di negara, negara bagian,
dan daerah sebelum kita sampai ke tingkat federal. Kemudian kita dapat memiliki lebih dari suara di
tingkat nasional .... saya yakin bahwa jika kita ingin memiliki efek pada legislator, cara yang paling penting
adalah untuk mendapatkan perawat ditugaskan sebagai rekan kongres ... 'mereka' adalah orang-orang
yang benar-benar rancangan undang-undang. "
Pada tahun 1981 US Surgeon General C. Everett Koop bernama Abdellah wakil dokter bedah
umum,membuatnya perawat pertama dan wanita pertama yang memegang posisi. Dia bertugas di
bawahUS dokter bedah umum selama delapan tahun dan pensiun dari militer pada tahun 1989. Sebagai
wakil ahli bedah umum, itu adalah tanggung jawab Abdellah untuk mendidik Amerika tentang masalah
kesehatan masyarakat, dan dia bekerja tekun di bidang AIDS, rumah sakit perawatan,merokok,
kecanduan alkohol dan obat, yang cacat mental, dan kekerasan.
Dalam posisi pemerintahannya, Abdellah juga terus berusaha untuk meningkatkan kesehatan dan
keselamatan Amerika lanjut usia. Dia disiapkan dan didistribusikan. Serangkaian selebarandirancang
untuk menginformasikan orang-orang tentang penyakit Alzheimer, arthritis, penggunaan yang aman dari
obat-obatan, influenza, tekanan darah tinggi, dan ancaman lain terhadap kesehatanlansia. Di bawah
bimbingan nya, PHS juga bekerja sama dengan dokter untuk membuat mereka menyadari penelitian
terbaru tentang masalah kesehatan tentang pasien yang lebih tua. Misalnya,dokter memperingatkan
bahwa dosis obat biasa mungkin tidak sesuai untuk pasien usia lanjut.
Kontribusi Internasional
Sebagai konsultan dan pendidik, Abdellah berbagi teori perawat dengan perawat di seluruh dunia. Dia
memimpin seminar di Perancis, Portugal, Israel, Jepang, Cina, Selandia Baru, Australia, dan Uni Soviet.
Dia juga menjabat sebagai konsultan penelitian untuk Organisasi Kesehatan Dunia. Dari perspektif global
nya, Abdellah belajar untuk menghargai perawatan medis non-tradisional dan komplementer dan
mengembangkan kepercayaan seperti perawatan non-Barat layak penelitian ilmiah.
Abdellah telah menulis banyak artikel dalam jurnal profesional serta beberapa buku, termasuk Pengaruh
Nurse Staffing pada Satisfactions dengan Perawatan (1959), Pasien-berpusat Pendekatan Keperawatan
(1960), Perawatan Pasien yang lebih baik melalui Penelitian Keperawatan (1965; revisi 1986) , dan
Intensive Care, Konsep dan Praktik Perawat Spesialis klinis (1969). Dia adalah penerima lebih dari 70
penghargaan dan gelar kehormatan dan merupakan rekan dari American Academy of Nursing. Abdellah
ditunjuk untuk Hall of Fame Keperawatan di Universitas Columbia pada tahun 1999.
Pada tahun 2000 Abdellah masuk dalam Hall Perempuan Nasional of Fame di Seneca, New York.
Selama Balainya pidato induksi Fame Abdellah mengatakan, "Kita tidak bisa menunggu dunia untuk
mengubah .... Bagi kita dengan kecerdasan, tujuan, dan visi harus memimpin dan mengubah dunia. Mari
kita maju bersama! ... Aku berjanji tidak pernah beristirahat sampai pekerjaan saya telah selesai! "
Download