Daftar Isi - Digilib

advertisement
Daftar Isi
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2003
GEOLOGI
ISBN.978-979-99141-2-5
DAN PEMINERALAN U SEKTOR ONSOM - KA YU ARA
KALIMANTAN BARAT
(p2BGGNrrPBGNI /K/007 12003)
Oleh : Bambang Soetopo
ABSTRAK
GEOLOGI
DAN PEMINERALAN
U SEKTOR
ONSOM - KA YU ARA
KALIMANTAN BARAT. Di Sektor Onsom - Kayu Ara terdapat indikasi pemineralan U
yang berasosiasi dengan turmalin, kuarsa, sulfida yang mengisi bidang bukaan fraktur
berarah NW - SE. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui geologi dan pemineralan U Sektor
Onsom - Kayu Ara. Studi ini dilakukan dengan mengkaji hasil penelitian sebelumnya. Secara
umum geologi Sektor Onsom - Kayu Ara terdiri dari kuarsit biotit, sekis, metapelit, filit,
kuarsit serisit dan terobosan granit/adamelit, mikro diorit dan dasit. Sesar yang berkembang
adalah sesar mendatar sinistral NE - SW, sesar mendatar dekstral NW - SE dan sesar nonnal
S - N. Pemineralan U mengisi fraktur berarah NW - SE dan NE - SW berupa urat yang
menipis (lensis) tebal milimetrik - sentimetrik. Pemineralan U berupa uraninit, monasit dan
gummit yang berasosiasi dengan tunnalin, zirkon, biotit, kuarsa, pirit, pirhotit, hematit, rutil,
kalkopirit, magnetit, ilmenit dan molibdenit, radiometri 1.000 - > 15.000 cis. Pembentukan
peminemlan U berkaitan dengan terobosan granit/adamelit pada fase pegmatit pneumatolitik.
Kedapatan pemineralan U di sektor Onsom - Kayu Am kumng menarik, prospeksi di Sektor
Onsom - Kayu Ara tidak perlu dilanjutkan .
Kata kunci : Geologi, mineralisasi D, Onsom-Kayuara, Kalan.
ABSTRACT
GEOLOGY AND U MINERALIZATION
IN ONSOM AND KAYU ARA
SECTORS, WEST KALIMANTAN. In Onsom - Kayu Ara sectors was found that U
mineralization associated with quartz, tourmaline, sulfide filling in open fracture NW - SE .
Goal of the study is to know about geological and U mineralized connection between Onsom
- Kayu Ara sectors. In general geology of Onsom is similar with Kayu Ara which consists of
biotite quartzite, serisite quartzite, phyllite, schist, metapelite, micro diorite, granitel
adarnelite and dacite. Prominent fault is NE - SW sinistral fault, NW - SE dextral fault and N
- S nonnal faults. U mineralization in fracture system NW - SE and NE - SW and also as the
vein the thickness of the minemlization is milimetric to centimetric. Uranium mineralization
are uraninite, monazite, and gummite associated with tounnaline, zircon, biotite, quartz,
pyrite, pyrhotite, hematite, rutile, chalcopyrite, magnetite ilmenite and molybdenite. The
radiometric is in the range of 1.000 to 15.000 cIs. U minemlization process connected with
intrusion of gmnite/adamelite and in the phase of pegmatite pneumatolitic. Based geology
and U mineralization study was sugest that the U mineralization of Onsom - Kayu Ara is not
interested to be continued in the next prospection stage.
Key word: Geology, D mineralization, Onsom-Kayuara, Kalan
PUSAT PENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
441
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2003
ISBN.978-979-99141-2-5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laporan
ini merupakan
P2BGGN/TPBGN/K/007/2003.
laporan
kegiatan
penunjang
penelitian
No
kode
:
Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa di sektor Onsom-
Kayu Ara ditemukan adanya indikasi mineralisasi uranium yang secara geologi merupakan
daerah yang prospek untuk dikembangkan ke tahap penelitian selanjutnya. Kedua sektor
tersebut saling berdekatan
yang dibatasi oleh punggungan/tinggian.
Penelitian
tersebut
dilakukan secara sektor per sektor sehingga belurn diketahui keterkaitan antara sektor satu
dengan sektor lainnya baik litologi, struktur geologi dan keberadan pemineralan U di kedua
sektor tersebut. Dari kegiatan studi pustaka ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
geologi maupun pemineralan U kedua sektor secara keseluruhan dan komprehensip
guna
mendapatkan gambaran apakah kedua sektor tersebut perlu dikembangkan atau tidak. Secara
geologi litologi di Sektor Onsom batuannya terdiri dari kuarsit biotit, sekis, metapelit dan
terobosan granitik. Pemineralan U berupa uraninit berasosiasi dengan turmalin, pirit, pirhotit,
magnetit, molibdenit dan kuarsa
dengan radiometri 5.000 cis yang terakumulasi
dalam
fraktur berarah NW - SE dan NE - Sw. Sedang sektor Kayu Ara batuan terdiri dari filit,
kuarsit serisit pemineralan U mengisi ftaktur berarah NW - SE dan NE - SW, radiometri
berkisar antara 500 - 15.000 cis
Tujuan
Pengetahuan geologi dan pemineralan U sektor Onsom - Kayu ara secara keseluruhan
dan komprehensip dan potensi pengembangan selanjutnya.
Lokasi
Secara administratif lokasi kajian terletak di Desa Nang Antai dan Desa Karang Kora
Kecamatan Ella Illir, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawai Kalimantan Barat (Gambar 1).
METODE KERJA
Studi data sekunder dari hasil penelitian sebelumnya di sektor Onsom dan Kayu Ara
yang menyangkut aspek litologi, struktur dan pemineralan U.
442
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
ISBN.978-979-99141-2-5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Geologi Regional
Geologi Pegunungan Schwanner Kalimantan dimulai dari batuan metamorf (PZM)
dan granit terdaunkan yang merupakan
metamorfik
konstituen
alas
Kerak
Benua
(I)
.
Batuan
Pinoh (PZM) adalah batuan metamorf di Kalimantan yang berumur Permo
Karbon yang terdiri dari sekis mika, sekis kuarsa mika, filit, filit kuarsa, sabak, hornfels
kuarsa. Secara lokal pada batuan sabak, filit, sekis mengandung porfiroblast andalusit, garnet
dan agregat silimanit
(2)
•
Di Kalimantan bagian barat laut batuan ini diintrusi oleh granit
biotit yang berumur Perm - Trias Akhir (201 - 320 juta tahun), sedang di Pegunungan
Schwanner batuan metamorf terse but diintrusi oleh tonal it! granitoid berumur Kapur Awal
(tonal it Sepauk) dan batuan volkanik kapur Akhir - Tersier Awal (granit Sukadana)
(3) •
Magma tonalit bersifat kalkalkali dan kejadiannya diidentifikasikan sebagai " igneous proces
" . Intrusi granit Sukadana yang terjadi pada Kapur Akhir (91 - 80 juta tahun) terdiri dari
granit monzonit, syenogranit dan alkali granit
(1)
•
Secara regional Cekungan Kalan adalah cekungan sedimenter
yang terdiri dari
sedimen Permokarbon berbutir kasar - halus yang termetamorfose tingkat rendah. Menurut
CEA - BAT AN, 1977, secara litologi Cekungan Kalan dibagi menjadi tiga seri, yaitu seri
bawah (Lower serie), seri tengah (intermediet serie) dan seri atas (upper serie) (Gambar 2).
Serie bawah meliputi sektor Dendang Arai, Tanah Merah, Jumbang I, Jumbang II, Jumbang
III dan Prembang Kanan yang dicirikan batuan berbutir kasar dengan terdapat terobosan terobosan granit sepanjang perlapisan.
"Intermediate serie")
Sedangkan sektor
Rabau
termasuk seri Tengah (
yang dicirikan batuan kuarsit yang berukuran kasar - sedang. Sedang
Sektor Remaja, Lemajung Sarana, Amir Engkala dan Rirang termasuk serie atas atau " upper
serie " yang dicirikan berselingan batuan volkanik dan sedimen pada beberapa tempat
mengandung material karbon
(4) •
Geologi Daerah Onsom - Kayu Ara
Secara stratigrafi litologi Sektor Onsom terdiri dari kuarsit biotit radiometri 100 250 cis, sekis radiometri 100-150 cis, metapelit 100- 00 cis, terobosan granitik 100-500 cis,
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN
443
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2003
mikrodiorit serta dasit. Struktur
yang
berkembang
ISBN.978-979-99141-2-5
berupa
stratifikasi
(So)
berarah
NE - SW/25 ° - 30 ° sedang foliasi(S 1) berarah ENE - WSW miring 40 ° - 43 ° ke arah
selatan.
Sesar yang terdapat berupa sesar sinistral NW - SE dan NNW - SSE serta sesar
mendatar dekstral NW - SE (5). Sektor Kayu Ara batuan terdiri dari filit, kuarsit serisit.
Stratifikasi yang berkembang berarah NE - SW/42 - 45° miring ke arah selatan dan terdapat
urat-urat
kuarsa dan lampropir tebal mili-centimetrik. Sesar yang berkembang berupa sesar
mendatar sinistral NNE - SSW miring 50° - 80° ke ESE dan NE - SW miring 60° - 80° ke
arah SE dan sesar mendatar dekstral NW - SE miring 50° - 80° kearah NE
(6)
(garnbar 3).
Dari data terse but menunjukkan bahwa kesarnaan kedua sektor tersebut adalah pola
penyebaran litologi yang mendekati sarna berarah NE - SW miring ke arah selatan dan
sebagian struktur sesar yang berkembang mempunyai kesarnaan berarah NE - SW dan NW SE. Sedang perbedaan kedua sektor tersebut adalah kedapatan granitik/adarnelit
di Sektor
Onsom tidak terdapat di Sektor Kayu Ara.
Keberadaan granitik
Intrusi granitik yang terdapat di Sektor Onsom sebagai adarnelit yang penyebarannya
pada bagian timur S. Onsom, batuan tersebut merupakan terobosan dalam dengan komposisi
mineral terdiri dari kuarsa, K felspar, plagioklas, biotit, monasit,
pirit, pirhotit, magnetit
dengan nilai radiometri berkisar antara 100 - 500 cis. Batuan mikro diorit radiometri 75 100 cis dan dasit radiometri 60 - 100 cis. Sedang intrusi yang terdapat di Sektor Kayu Ara
berupa agregat mineral mafik dengan komposisi kuarsa, biotit, muskovit, turmalin, apatit,
alanit, monasit, dengan ketebalan sentimetrik yang bersifat granitik dan mikrodiorit yang
kedapatannya
sarna dengan mikrodiorit yang terdapat di Sektor Onsom mengisi bidang
fraktur berarah NW - SE. Perbedaannya mikrodiorit di Sektor Kayu Ara menerobos batuan
kuarsit serisit dan filit sedang di Sektor Onsom menerobos batuan kuarsit biotit, metapelit.
Pemineralan U
- Batuan favorabel
Batuan favorabel di sektor Onsom terdiri dari kuarsit biotit, metapelit sedang di
Sektor Kayu Ara batuan favorabel berupa kuarsit serisit dan filit. Secara umum kedua batuan
444
PUSATPENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2003
ISBN .978-979-99141-2-5
baik kuarsit biotit maupun kuarsit serisit tersebut mempunyai kesamaan baik tekstur maupun
ukuran mineral sebagai batuan kuarsit. Penyebaran batuan favorabe1 kedua sektor secara
umum berarah NE - SW miring kearah selatan. Secara mikroskopis batuan kuarsit serisit
maupun kuarsit biotit berkomposisi kuarsa, serisit, muskovit, biotit, klorit, kordierit, apatit,
epidot, zirkon, mineral opak. Berdasarkan indikasi mineral tersebut batuan favorabe1 tersebut
termasuk fasies albit epidot ampibolit
Radiometri
(8)
Soil
Secara umum kenampakan pola penyebaran radiometri soil di Sektor Onsom - Kayu
Ara berarah NW - SE dan NE - SW
(Gambar 4). Radiometri soil
yang terdapat
dipermukaan tersebut merupakan pencerminan dari pemineralan U yang terakumulasi dalam
bidang fraktur yang terdapat di kedua sektor tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pola
penyebaran radiometri soil re1atif sama dengan pola penyebaran pemineralan U yang terdapat
pada bidang fraktur terse but. Secara litologi, struktur maupun pemineralan U sektor Onsom
maupun Kayu Ara mempunyai kesamaan.
lCedapatan/lCarakter
Kedapatan pemineralan U di Sektor Onsom pada batuan kuarsit biotit, metapelit dan
batuan adamelit yang terakumulasi dalam
miring 40
°-
81 0.
Kenampakan
fraktur
yang berarah NW - SE dan NE - SW
pemineralan U berbentuk urat tebal milimetrik -
sentimetrik, radiometri berkisar antara 400 - 5.000 cIs berasosiasi
magnetit, biotit, turmalin
dengan mineral sulfida,
(5).
Kedapatan pemineralan U di Sektor Kayu Ara pada batuan kuarsit serisit terakumulasi
dalam fraktur berarah NW - SE dan NE - SW berbentuk urat dan kadang-kadang menipis
seperti lensa, ketebalan ti[pis (milimetrik - sentimetrik) dengan jumlah frekuensi sedikit,
radiometri berkisar antara 500 - 5000 cIs dan radiometri 15.000 cIs (satu titik) berasosiasi
dengan biotit, turmalin, magnetit, pirhotit, molibdenit, pirit, rutil, ilmenit. Sebagian urat
mineralisasi U, biotit, turmalin memotong urat kuarsa
Secara mikroskopis
pemineralan
(6).
U di Sektor Onsom berupa uraninit,
(mineral primer), gummit (mineral sekunder),
monasit
hal ini dapat ditunjukkan dengan terdapatnya
jejak - jejak pertike1 alpa pada film CN 85. Karakter mineralisasi U mengisi retakan-retakan
PUSAT PENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
445
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
ISBN.978-979-99141-2-5
batuan sebagai urat tebal 0,003 - 0,042 mm yang berasosiasi dengan pirit, ilmenit, kuarsa,
magnetit, kalkopirit, molibdenit, rutil, kovelit, spalerit dan turmalin. Karakter mineral uraninit
tersebut sebagian terlingkupi oleh mineral sulfida dan silika, menunjukkan bahwa mineral
uraninit tersebut terbentuk lebih dulu dibandingkan
mineral sulfida dan silika. Mineral
uraninit terlingkupi oleh pirit, sedang mineral pirit terlingkupi oleh rutil dan hematit, mineral
magnetit terlingkupi oleh pirit dan kalkopirit
(5),
Sedang pemineralan U di Sektor Kayu Ara
berupa uraninit, monasit (primer), autunit, gummit (sekunder)
yang beasosiasi
dengan
magnetit, ilmenit, hematit, pirit, molibdenit, pirhotit, kuarsa, turmalin. Sebagian mineral
molibdenit memotong uraninit dan terlingkupi oleh pirit. dan mineral pirit terlingkupi oleh
rutil, sedang rutil terlingkupi hematit
Paragenesis
(6)
:
Berdasarkan hubungan dan asosiasi mineral yang ditemukan, maka paragenesis pemineralan
pada Sektor Onsom - Kayu Ara adalah sebagai berikut :
•
paragenesis fasa 1 dicirikan oleh terdapatnya mineral pirit, ilmenit, magnetit, kalkopirit,
molibdenit, rutil, kovelit, spalerit, biotit dan turmalin
Paragenesis fasa 2 dicirikan oleh terdapat urat kuarsa, kalsit.
•
Urutan kristalisasi mineral dengan menggunakan mikroskop bijih
1
2
Mineral
Magnetit
Pirhotit
Kalkopirit
Molibdenit
Uraninit
Pirit
Ilmenit
Rutil
Kovelit
Spalerit
Hematit
Gummit
Kuarsa
kalsit
446
PUSAT PENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
Pembentukan
pemineralan
ISBN.978-979-99141-2-5
U
Mineral uraninit terse but sebagian telah berubah menjadi gummit yang berasosiasi
pirit, ilmenit, kuarsa, magnetit, kalkopirit, molibdenit, rutil, kovelit dan turmalin. Dari
indikasi terdapatnya asosiasi mineral tersebut menunjukkan bahwa pemineralan U terbentuk
pada fase magmatik berupa pegmatik pneumatolitik
pegmatitik pneumatolitik terjadi pada temperatur 300
(8) •
0-
Menurut Anthony M. Evans fase
6000 C
(9).
Fase
magmatik
terse but berkaitan erat dengan sumber magma dalam yang berumur Kapur Atas (91 - 80)
Juta tahun (I).
Hubungan
Sektor Onsom Dan kayu Ara
Hasil studi data sekunder baik secara litologi maupun struktur gelogi kedua sektor
tersebut mempunyai kesarnaan, yaitu keduanya mempunyai ciri litologi mendekati sarna baik
ukuran maupun komposisi mineral dengan ukuran halus - kasar (kuarsa, sekis, filit) yang
termetamorfose
regional termasuk
fasies albit epidot arnpibolit. Terobosan
mikrodiorit
ditemukan di Sektor Onsom juga ditemukan Di kayu Ara dengan ukuran milimetrik centimetrik, sedang perbedaannya terobosan adamelit dan dasit hanya terdapat pada Sektor
Onsom tidak terdapat di Sektor Kayu Ara. Ketidak terdapatan adarnelit dan dasit diduga tidak
tersingkap
Pemineralan
karena morfologi
Sektor Kayu Ara lebih tinggi dibanding
U pada kedua sektor mempunyai kecenderungan
mineral dan kedapatannya
Sektor Onsom.
yang sarna yaitu asosiasi
. Pemineralan U di kedua sektor terakumulasi
dalarn bidang
fraktur sebagai urat berbentuk lensis atau spot yang berarah NW - SE dan NE - SW. Pola
penyebaran radiometri soil mempunyai kenarnpakan sarna berarah NW - SE dan NE - SW.
Kedua sektor tersebut baik Onsom maupun kayu Ara secara litologi berfasies albit epidot
arnpibolit dan terdapat adanya terobosan granitik, dasit serta pola penyebaran pemineralan U
berarah NW - SE dan NE - SW. Dari indikasi tersebut diduga Sektor Onsom - Kayu Ara
termasuk bagian bawah dari Stratigrafi Cekungan Kalan.
Potensi Pengembangannya
Berdasarkan kedapatan pemineralan U baik pada Sektor Onsom maupun kayu Ara
yang mengisi bidang fraktur NW - SE dan NE - Sw yang berbentuk urat dan kadang-kadang
PUSAT PENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
447
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 1003
ISBN.978-979-99141-2-5
menipis seperti lensa dengan tebal sangat tipis (milimetrik - centimetrik) dengan jumlah
frekuensi sedikit. Secara mikroskopis pemineralan U berupa uraninit, monasit dan gummit
yang berasosiasi dengan mineral sulfida, magnetit, tunnalin. Dari asosiasi
mineral tersebut
pemineralan U terbentuk pada fase magmatik berupa pegmatik pneumatolitik
pada temperatur 300
0 -
600
0
yang terjadi
C . Dari indikasi tersebut baik kedapatan, fase pembentukan
(temperatur tinggi) maupun tidak diketemukannya alterasi silisifikasi dan terdapatnya urat
kuarsa, kalsit memperkuat dugaan pembentukan pemineralan berdekatan dengan terobosan
granit, sehingga untuk pengembangan selanjutnya tidak perlu dilanjutkan
Kronologi Geologi Sektor Onsom - Kayu Ara
Kronologi pembentukan geologi dan mineralisasi uranium Sektor Onsom - Kayu Ara
diawali dengan pembentukan batuan metasedimen (kuarsit muskovit, metapelit serisit, sekis,
kuarsa biotit, filit) yang berumur Pernio Karbon. Batuan kuarsit biotit, kuarsit serisit,
metapelit dan filit merupakan batuan favorabel mengandung elemen U yang terdapat dalam
mineral biotit. Di Pegunungan Schwaner pada Kapur Awal terjadi intrusi granotoid/tonalit
yang mengintrusi batuan Permo Karbon, akibat intrusi tersebut terbentuk struktur roof
pendant. Pada Kapur Tengah terjadi proses tektonik yang membentuk struktur dengan arah N
500-
80 0 E dan N 310 0 - 3250 E (Kalan). Pada Kapur Akhir (91 - 80 juta tahun) terjadi
intrusi batuan granit yang mengandung unsur mineralisasi uranium yang kaya akan kadar
elemen Th, U, Cu, Nb, Mn, W diduga sebagai granit Sukadana
(2)
.Di Sektor Onsom intrusi
granit tersebut ditemukan sebagai adamelit. Akibat intrusi granit tersebut mengakibatkan
terbentuknya urat - urat kuarsa felspatik, gipsum, kalsit. Sedang unsur U
yang terdapat
dalam mineral biotit pada batuan metasedimen akan termobilisasi dan terakumulasi dalam
bidang fraktur sebagai urat berarah NW - SE dan NE - SW.
448
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
ISBN .978-979-99141-2-5
KESIMPULAN
•
Kedapatan pemineralan U mengisi bidang fraktur berarah NW - SE dan NE - SW dengan
ketebalan milimetrik - centimetrik, pada batuan metapelit" kuarsit biotit, kuarsit serisit,
filit dan adamelit .
•
Pembentukan
pemineralan
U terjadi
akibat
proses
pegmatik
pneumatolitik
pada
temperatur 300 0 - 600 0 C.
•
Dari kedapatan pemineralan U di sektor Onsom - Kayu Ara kurang menarik baik dari
karakter, pembentukan pemineralan U, ukuran kedapatan pemineralan U milimetrik centimetrik, maka tidak perlu dilanjutkan .
DAFTAR
PUSTAKA
1. PIETER PE and SUPRlATNA S, Peta Geologi Daerah Kalimantan Barat, Tengah, Timur.
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi DEPTAMBEN bekerjasama dengan BMR
Australia,1990, page 25.
2. PIETER PE and SANYOTO P, Geological Data Record Nangataman and Pontianak 1 :
250.000 Quadrayles, West Kalimantan. Geological Research and Development Center,
Indonesia in Cooperation With The Berau of Mineral Resources Australia, 1989, page 55.
3. WILLIAMS PR, JOHNSTON CR, ALMOND RA and Cooperation WH, late Cretaceous
to early Tertiary Structrural elements of west Kalimantan, Tectonophysics, 1988, page 35.
4. SOEPRAPTO
TJOKROKARDONO
, MUDJO
SUMEDI,
RETNO
WITJA YATI,
MANTO WIDODO, Studi Mineralisasi dan Paragenesis Pernineralan U di Sektor Rabau
Hulu Kalimantan Barat, Majalah BAT AN Vol XX No 3 - 4, Juli - Oktober 1987.
5. ZAINUDDIN HAMID, TUGIYO, SUBAGYO ES, Inventarisasi Sumberdaya U Sektor
Onsom - Inau Kalimantan Barat Tahapan Prospeksi Sistematik, 1995.
6. ALDAN DJALIL, RUSMADI,
NASRUN
SAMSUL, PRlYO SULARTO,
PAIMIN
.Inventarisasi Sumberdaya U Sektor Kayu Ara Hulu Kalimantan Barat Tahapan Prospeksi
Sistematik,1995 ..
PUSAT PENGEMBANGAN
GEOLOGI
NUKLIR-BATAN
449
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2003
ISBN.978-979-99141-2-5
7. WILLIAM TUNER and GILBERT, Petrography An Introduction to the study of rocks in
thin Section, Second Edition, by W. H. Freeman and Company, 1982.
8. PAUL RAMDOHR, The are Minerals and Their Intergrowths, Second edition in two
volume, Pergamon Press, Oxfords New York, Toronto, Sydney, Paris, Frankufrt, 1980.
9. ANTHONY
M. EVANS, An Introduction to ore Geology Geoscience Tex to Volume
2, University of Leicester Elservier, New York, 1980.
U
I
2Km
------------------------------.-----------.Gamhar I. PF.TA LOKASI KA.IIA:"i
450
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN
KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 1003
ISBN.978-979-99141-2-5
A
KEfEAANGAN
C~J
Kuarsit biat4
CE0
kuarsit semit
Lr': Filit
C~~~:Sekis
"
:._~p'_j
Metapelit
'. -{d'")
Adametit
Stfabflkui
Foliasi
Patahan
Sinklin
B
PE~AI'J!PANG CeOLOGI
I
~
8
Gambar 3. Peta Geologi Sektor Onsom - Kayu Ara Kalimantan Barat
IModifikasi AWan Jalil. dkk. 1995 & Zainuddin H, dkk, 19951
KETERANGAN
Seldw
On$Om
CD
>137.01cis
C!J
117,t1-137.G7c1s
S.lctor
Ara
fYlyu
[IJ
[IJ
>
'",35'''
91-10S,35cll
"~G
<$.':
~;'
Gombor 4. Pota __
Sod (Modililcosl dan Aidon jalil dkk; 1995 d•• Zainuddin H. dkk. 18951
Daftar Isi
PUSATPENGEMBANGANGEOLOGINUKLIR-BATAN
451
Download