1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip penilaian yang tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2007 tentang Standar Penilaian salah satunya disebutkan bahwa Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik yang menyeluruh dan berkesinambungan adalah instrumen penugasan. Instrumen penugasan merupakan salah satu instrumen penilaian nontes yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Memperkaya bentuk instrumen penugasan yang sesuai dengan perkembangan kemampuan siswa serta didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi guru sebagai langkah terkecil dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Secara tidak lansung, ada keterkaitan antara keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dan pola catatan pelajaran siswa yang diberikan guru di dalam kelas. Catatan pelajaran siswa yang diberikan guru di dalam kelas merupakan salah satu sumber belajar siswa di sekolah, sehingga keefektifan 2 catatan pelajaran dalam menyampaikan informasi pembelajaran yang didapat akan mempengaruhi keberhasilan dalam mengerjakan tugas. Banyak teknik mencatat yang diperkenalkan oleh beberapa ahli dan praktisi pendidikan, salah satu nya adalah teknik peta pikiran (mind map), teknik peta pikiran merupakan teknik pencatatan secara sederhana yang melibatkan grafik, gambar, dan warna. Dasar pencatatan teknik ini adalah asosiasi, yang melibatkan otak kanan dan otak kiri. Teknik mencatat ini diperkenalkan oleh Buzan (2004), meskipun populer sebagai salah satu teknik mencatat yang praktis dan menyeluruh, pada perkembangannya ada beberapa tenaga pendidik mulai mengembangkannya sebagai instrumen penugasan yang cocok diterapkan di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 01 Terbanggi Besar pada tanggal, dari 30 responden yang mewakili seluruh populasi lebih dari 50% siswa menggunakan teknik mencatat linear. Metode mencatat dengan teknik ini cenderung mengarahkan siswa menghafal secara verbal, tidak mengelaborasikan kemampuan siswa dalam membaca, mengingat, menganalisa, mengorganisasikan, dan mempresentasikan. Terbukti dari hasil wawancara dengan guru fisika di SMA Negeri 01 Terbanggi Besar, guru mengalami kesulitan saat melakukan penilaian terhadap siswa khususnya penilaian terhadap penguasaan konsep, instrumen penugasan yang diberikan tidak mampu mengukur kemampuan siswa secara komprehensif. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Instrumen Penugasan Berbasis Peta Pikiran (Mind Map) Untuk Pembelajaran Fisika di SMA 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana format instrumen penugasan berbasis peta pikiran yang sesuai untuk materi gelombang elektromagnetik SMA? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan format instrumen penugasan berbasis peta pikiran yang sesuai untuk materi gelombang elektromagnetik SMA. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini diantaranya: 1. Bagi siswa khususnya, dapat mengenal teknik pencatatan peta pikiran secara menyeluruh sehingga diharapkan dapat menambah prestasi belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Bagi guru, dapat menambah wawasan pengetahuan dan kemampuan khususnya dalam merancang instrumen penugasan yang berbasiskan peta pikiran. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman dalam membuat instrumen penugasan, meningkatkan kompetensi ilmu fisika dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mengajar. E. Ruang Lingkup Penelitian 4 Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam suatu wujud fisik tertentu. 2. Instrumen penugasan berbasis peta pikiran merupakan salah satu komponen penilaian hasil belajar dalam rencana pembelajaran berupa tugas (task/assignment) yang mengacu pada kurikulum dan didesain dengan berbasis peta pikiran sehingga siswa diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar khususnya dalam pelajaran fisika. 3. Pembelajaran fisika adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan (khusunya dalam ilmu fisika), sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 4. Materi pokok yang disajikan dalam penelitian ini adalah gelombang elektromagnetik pada siswa SMA kelas X.