PANDUAN PEMBANGUNAN SITUS WEB PEMDA PESERTA USDRP

advertisement
PANDUAN PEMBANGUNAN SITUS WEB PEMDA PESERTA USDRP
( Edisi April 2010 )
Landasan Hukum :
1. Keputusan Presiden No. 50/2000, tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.
2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2001, tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika Indonesia.
3. Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi No. 65/2002, tentang pengemabangan layanan
pemerintah secara elektronis pada berbagai instansi pemerintah, baik di pusat dan daerah.
4. Kerangka kerja Teknologi Informasi Nasional ( National IT Framework/NITF ).
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003, tentang Tim Koordinasi Telematika
Indonesia.
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003, tentang Strategi dan Kebijakan
Pengembangan e-Government.
7. Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah – Depkominfo, 5 Agustus 2003
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No. 28/2006, tentang Penggunaan Nama Domain go.id
untuk Situs Web Resmi Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Undang Undang No. 14 Tahun 200, tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Pembangunan situs web merupakan salah satu strategi ( strategi 6 ) Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government , yaitu melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan
yang realistik dan terukur.
Pembangunan situs web pemda merupakan tingkat pertama dari empat tingkatan ( webpresence,
interaction, transaction dan transformation/integration ) dalam tahapan pengembangan e-Government
di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses
kepada informasi dan layanan pemda, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di
Indonesia dengan menggunakan media internet.
Situs web pemda dapat dikatakan sebagai perubahan bentuk penggunaan media komunikasi dengan
memanfaatkan teknologi informasi komunikasi ( Information Comummnication Technology – ICT ).
Tahapan pembangunan /peningkatan Situs Web Pemda Peserta USDPR :
1. Pembentukan Organisasi Tim Pengelola/Manajemen Situs Web
2. Menentukan Isi Situs Web
3. Desain Situs Web
4. Publikasi Situs Web pada Internet
5. Penambahan Isi Situs Web
6. Pemutakhiran Isi Situs Web
Secara rincian tahapan di atas dapat dilihat pada lampiran 1.
1. Pembentukan Organisasi Tim Pengelola/Manajemen Situs Web
Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan
pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online menyebabkan perlunya
seorang eksekutif yang menangani manajemen secara keseluruhan pada tingkat tertinggi. Situs web
yang efektif merupakan salah satu strategi yang harus dijalankan oleh organisasi yang bergerak di
bidang media online.
Manajemen situs web pemda akan lebih baik dan lebih lugas jika terdapat keterpaduan antara
penerbitan elektronik dengan unit-unit kerja di lingkungan Pemda, yang materinya disajikan melalui
situs web bersangkutan. Di dalam strategi penyelenggaraan situs web, penting untuk memastikan
bahwa berbagai tugas manajemen yang diperlukan bagi pengelolaan situs web yang efektif telah
teridentifikasi , dan tanggungjawab pelaksanaan telah teralokasi serta dipahami dengan jelas oleh
para pengelola.
Pada suatu organisasi kecil yang masih menggunakan aturan webmaster tradisional, mungkin hanya
diperlukan satu orang sebagai penanggungjawab untuk menangani persoalan stratejik dan
implementasi praktis situs web pemda. Hal tersebut sudah harus diubah cara penanganannya.
Adanya kompleksitas pada publikasi secara elektronik melalui media online, dan bertambahnya
kepentingan pemda provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan informasi kepada masyarakat,
maka diperlukan adanya persyaratan standar struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi
penanggungjawab situs web pemda di dalam melakukan pengawasan dan pemantauan.
Adapun organisasi tim pengelola situs web pemda sebaiknya terdiri atas :
a.
Pelindung
Gubernur/Bupati/Walikota
b.
Penanggungjawab Situs Web
Eselon tertinggi pada organisasi structural Pemerintah Daerah
c.
Manajer Satu
Eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi structural Pemerintahan Daerah
Tugas :

Koordinasi Pengelola yang meliputi antara lain tugas pengelolaan arsitektur informasi secara
menyeluruh, perencanaan dan penilaian kemampuan pemakaian ( usability ), perencanaan isi,
yang dapat membantu pengembangan pengalaman pengguna situs web yang memenuhi tujuan
pembuatan situs web.

Membangun tim dan hubungannya dengan organisasi. Manajer Situs harus menjadi pimpinan
dalam mengidentifikasi ‘staf kunci’ yang mempunyai tanggungjawab atas pemeliharaan situs
web, isi, disain, penerbitan standar pengembangan situs web bersangkutan. Harus ada
hubungan organisasi yang jelas dan efektif dengan

-
Penanggungjawab situs web pemerintah daerah;
-
Sumberdaya editorial;
-
Pers/publikasi off-line;
-
Pusat Informasi;
-
Tim pembuat kebijakan;
-
Penulis dan penyedia informasi;
-
Staf yang menyediakan layanan publik;
-
Penanggungjawab sistem, jaringan, dan intranet;
-
Penanggungjawab pelatihan.
Bantuan online. Manajer Situs adalah penanggungjawab pengaturan suatu layanan dan bantuan
online bagi pengunjung situs web, serta kemampuan akses melalui hubungan pada homepage
situs web.

Promosi Situs Web. Manajer Situs bertanggungjawab atas deskripsi dan hubungan dengan situs
web instansi dari situs-situs web yang sesuai (situs direktori, mesin pencari, subyek dari spesifik
situs web), penggunaan notifikasi e-mail yang baik, serta mendorong penempatan media
tradisional pada URL (Uniform Resource Locator) pada setiap kesempatan (brosur, poster,
laporan cetak, dan sebagainya).
d. Tim Pengelola
Sejumlah pegawai Pemda yang mampu, serta memepunyai standar kompetensi di bidang teknologi
informasi.
Tugas :

Menentukan spesifikasi teknis yang mendukung pencapaian tujuan pembuatan situs web,
teramasuk spesifikasi persyaratan server, spesifikasi disain situs web secara keseluruhan,
pemeliharaan, dan persyaratan keamanan (security ).

Melakukan tugas operasional situs, pemantauan dan pemeliharaan standar-standar situs web
dan pemutakhiran informasi situs web, serta memastikan situs web selalu dapat diakses.

Bertanggungjawab dalam pemasukan data yang telah disiapkan dan diverifikasi oleh Tim
Asistensi.
e. Tim Asistensi
Para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural pemda, mewakili unitunit kedinasan yang ada di daerah.
Tugas :

Menyediakan dan memverifikasi data dari masing-masing unit-unit kedinasan untuk dapat
dipublikasikan pada situs web.
Struktur organisasi, ukuran, dan jumlah tim yang terlibat pada suatu pengelolaan situs web pemda akan
bervariasi tergantung pada kebutuhan organisasinya.
Anggaran pembangunan situs web pemda dapat ditempatkan pada anggaran Kantor Pengelolaan Data
Elektronik ( KPDE ) atau Sekratariat Daerah yang membawahi kehumasan. Sedangkan anggaran untuk
pembangun situs web dinas/SKPD dapat ditempatkan pada anggaran KPDE atau dinas/SKPD terkait
dengan berkoordinasi dengan KPDE.
2. Menentukan Isi Situs Web
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di internet adalah isi (content) dan disain
yang baik serta menarik. Organisasi yang ada di Pemda hendaknya mengembangkan situs-situs web
dengan isi yang selalu baru serta ditulis dengan baik, jelas, dan singkat yang memenuhi kebutuhan
masyarakat luas maupun pemangku kebijakan, serta mudah diakses. Suatu informasi mutakhir yang
dipublikasikan pada situs web di internet hendaknya bersamaan dengan publikasi yang ada di media
lain.
Sebuah situs web pemda mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola situs web pemda harus
mampu menetukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di
situs web. Organisasi-organisasi yang ada di pemda sendirilah yang akan menentukan bagaimana
sebaiknya mengatur isi dengan memperhatikan masyarakat pengguna situs web bersangkutan.
Pada saaat ini sudah banyak situs web pemerintah yang dapat dilihat di internet dengan beraneka
ragam tampilan. Sesuai dengan Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemda yang telah diterbitkan oleh
Kementrian Komunikasi dan Informasi pada bulan Agustus 2003, situs web pemda diharapkan antara
lain mampu untuk menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Situs web pemda
diharapkan banyak dikunjungi dan diminati oleh banyak orang, dan merupakan kebanggaan tersendiri
bila situs web pemda bukan hanya dibuka oleh masyarakat di daerahnya sendiri, tetapi juga oleh
masyarakat di seluruh Indonesia dan diluar negeri.
Berdasarkan INPRES No. 3 Tahun 2003, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi dapat mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing guna
terlaksananya pengembanga e-Government secara nasional dengan berpedoman pada Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Pembangunan situs web merupakan salah satu strategi
(strategi 6) Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, yaitu melaksanakan
pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistic dan terukur. Terdapat 11 (sebelas)
parameter (kecepatan/speed, homepage, isi/contents, konteks, ukuran kualitas interaksi/usability,
kemudahan dibaca/readability, mobilitas data, ketepatan/accuracy, layanan publik, hits penggunaan
platform) yang digunakan untuk penilaian situs web pemerintah, salah satu parameternya yaitu,
minimum konten/isi. Begitu pula dengan USDRP yang memasuki minimum konten situs web pemda
sebagai salah satu indicator kinerja pelaksana USDRP di kota/kabupaten peserta.
Minimum Isi (Contents) sesuai Kriteria Penilaian Depkominfo
Isi minimal pada setiap situs web pemda sesuai dengan penilaian Depkominfo adalah:
a. Selayang Pandang
Menjelaskan secarasingkat tentang keberadaan Pemda bersangkutan (sejarah, motto, daerah,
lambing dan arti lambing, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
b. Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemda bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta
nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodaat dari Pimpinan
Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
c. Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi,
budaya dari daerah yang bersangkutan. Semua data dalam benruk numeris atau statistic harus
mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
d. Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta
referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal, atau
instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga
sumberdaya yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya
(digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
e. Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh PEmda bersangkutan. Melalui
situs web Pemda inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada
masyarakat luas.
f.
Berita
Berita dari lingkungan lembaga pemda setempat, bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan
berita situs web pemda menjadi acuan atau referensi untuk berita yang diterbitkan oleh surat kabar
lokal.
Selain enam isi minimal tersebut diatas, situs web pemerintah juga harus mampu melakukan
interaksi dengan masyarakat malalui komunikasi dua arah antar pengelola situs web dan
pengunjung melalui:
a. Forum Diskusi
Merupakan fitur pada situs web yang dapat digunakan oleh pengguna yang terdaftar untuk bertukar
informasi antar sesama pengguna ataupun dengan pengelola situs web. Forum diskusi dapat
dikelompokkan dalam beberapa forum sesuai dengan topik diskusi.
b. Saran/Komentar Pengunjung pada Buku Tamu
Merupakan fitur pada situs web yang dapat digunakan oleh pengguna (tidak harus terdaftar) untuk
menyampaikan masukkan kepada pengelola situs web. Fitur ini dapat juga merupakan tahap awal
dari bentuk pengaduan masyarakat melalui situs web.
3. Desain Situs Web
Selain isi dari suatu situs web, hal yang perlu ditangani oleh pengelola situs web pemda adalah
desain situs web standar penyajian (visualisasi) yang meliputi homepage dan navigasi, bentuk
standar teks dan tampilan grafis yang digunakan.
Situs web pemda harus mempunyai navigasi yang baik sehingga mudah untuk digunakan. Perancang
situs web harus menggunakan navigasi yang efektif untuk dapat melihat situs web secara
keseluruhan. Informasi dan layanan pada situs web hanya akan digunakan jika pengunjung sudah
terbiasa menggunakannya. Pengelola situs web pemda harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL (Uniform
Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server (contoh,
www.samarindakota.go.id bukan www.samarindakota.go.id/samarinda.html );
b. Terdapat link ke homepage dari setiap halaman (web page) pada situs web;
c. Menu navigasi utama dapat dibuka dari homepage;
d. Seksi utama (salah satu isi situs web) dari situs web dapat dengan mudah di ‘klik’ dari
homepage;
e. Logo atau simbol dari Pemda sebaiknya terdapat pada setiap halaman web dan selalu akan
mempunyai link ke homepage.
Homepage pada suatu situs web identik dengan sampul suatu buku yang dipublikasi. Suatu bentuk
homepage yang menarik akan mempunyai kesan tersendiri bagi pengunjung situs web untuk ingin
mengetahui lebih jauh tentang isi dari situs web yang bersangkutan. Suatu homepage dari situs web
pemda minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Nama Pemda;
Logo atau symbol Pemda;
Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail Pemda;
Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang sesuatu yang
menarik dari daerah yang bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung
monumental, atau produk unggulan;
e. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web pemda (jargon);
f. Kontak e-mail (alamat e-mail Manajer Situs) untuk menyampaikan suatu permintaan atau
keterangan;
g. Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemda;
h. Fasilitas pencarian.
Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa ketentuan yang
berhubungan dengan pembuatan teks antara lain:
a. Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks/HTML;
b. Teks disajikan dalam bentuk yang lebih kontras dibandingkan dengan latar belakang berwarna
ynag digunakan; perancang harus menghindari latar belakan yang terlalu mendetil;
c. Teks tidak boleh menggunakan flash; teks harus selalu dalam bentuk statis.
Penyajian teks menggunakan huruf yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang digunakan.
Beberapa aturan di dalam pemilihan huruf untuk teks pada situs web, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Ukuran huruf tidak diatur/dispesifikasi;
Pada umumnya, huruf yang digunakan untuk teks adalah Arial, Helvetica, Times New Roman;
Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks;
Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak dapat dicetak;
Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk memudahkan di
dalam pembacaan.
Publikasi Situs Web pada internet
a.
Menentukan Nama Domain
Menggunakan nama resmi nama daerah bersangkutan atau singkatannya, diikuti singkatan
nama kepemerintahan daerah. Untuk Pemerintah Provini singkatan yang digunakan adalah ‘prov’,
Pemerintah Kabupaten singkatannya adalah ‘kab’, Pemerintah Kota singkatannya adalah ‘kota’. Sebagai
contoh :
- Nama situs web Pemprov Kalimantan Timur adalah www.kaltimprov.go.id
- Nama situs web pemkab Penajam Paser Utaran adalah www.penajamkab.go.id
- Nama situs web pemkot Tarakan adalah www.tarakankota.go.id
Permohonan/pendaftaran nama domain go.id untuk situs resmi pemerintahan daerah diajukan kepada
menteri Komunikasi dan Informatika. Permohonan/pendaftaran nama domain go.id, harus
ditandatangani oleh Sekretaris Daerah untuk pemerintahan ditingkat pemerintah daerah.
Permohonan/pendaftaran nama domain go.id untuk situs resmi pemerintah daerah dapat dilakukan
sendiri atau melalui pihak ketiga. Permohonan/pendaftaran nama domain go.id untuk situs web
pemerintah daerah dapat dilakukan secara elektronik melalui situs www.depkominfo.go.id, dengan
syarat-syarat tertentu. Secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2,3 dan 4.
b.
Penempatan Situs Web pada server Web
Situs web yang ditempatkan pada server web yang dikelola sendiri server dan
Infrastruktur jaringan internet disiapkan, dimiliki dan dikelola oleh Pemda.
Situs Web yang ditempatkan pada server Penyedia Jasa Hosting
 Shared Hosting
Menggunakan server hosting bersama-sama dengan pengguna lain. Satu server
dipergunakan oleh lebih dari satu nama domain. Artinya dalam satu server tersebut
terdapat beberapa account yang dibedakan antara account satu dan lainnya dengan
username dan password.
 Dedicated Server
Penggunaan server yang dikhususkan untuk aplikasi yang lebih besar dan tidak bisa
dioperasikan dalam shared hosting. Dalam hal ini, penyediaan server ditanggung oleh
perusahaan hosting yang biasanya bekerja sama dengan penyedia jasa hosting.
 Colocation Server
Penyewaan tempat untuk meletakkan server yang dipergunakan untuk hosting. Server
disediakan oleh pemda yang biasanya bekerja sama dengan penyedia jasa hosting
5.
Penambahan Isi Situs Web
Salah satu indikator kinerja USDRP yang terkait dengan komponen pembaruan perkotaan dan
pengembangan kelembagaan adalah “ Pemutakhiran situs web pemda dua kali dalam setahun
dan minimum informasi yang harus terdapat di dalam situs web pemda”.
Minimum isi ( Content ) sesuai Indikator Kinerja USDRP
Minimum isi situs web pemerintah kota/kabupaten peserta USDRP, sesuai dengan indikator kinerja
USDRP melipui :
A. Program/kegiatan Pembangunan
Dokumen Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD) kota/kabupaten yang telah di
hasilkan.
B. Dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Dokumen RPJMD kota/kabupaten yang elah dihasilkan.
C. Ringkasan APBD
Laporan ringkasan APBD kota/kabupaten dan perubahannya yang telah dihasilkan.
D. Laporan Audit Tahunan
Laporan hasil pemeriksaan atas pencatatan pembukaan dan data-data yang terkait di dalam
pelaksanaan suatu proyek atau kegiatan pemda yang dianggarkan selama satu periode satu
tahun anggaran hasilnya berisi opini atau pendapat atas kewajaran hasil pemeriksaan.
E. Daftar Paket Kontrak pada tahun berjalan
Merupakan daftar paket pengadaan barang dan jasa yang akan dilaksanakan pada tahun
berjalan.
F. Daftar Paket Terkontrak
Merupakan daftar paket pengadaan barang dan jasa yang telah terkontrak. Format daftar paket
terkontrak pada dasarnya sama dengan format daftar paket kontrak pada tahun berjalan
dengan menambahkan kolom untuk informasi pemenang kontrak dan nilai kontraknya, serta
jangka waktu pelaksanaannya.
6.
Pemutakhiran Isi situs Web
Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, terdapat dua model situs web
pemerintah daerah yaitu :
a. Situs web dengan model statis (tradisional)
b. Situs web dengan model dinamis
Situs web dengan model statis adaah web yang cara pemutakhirannya dilakukan secara manual,
yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman
bersangkutan, sedang situs web model dinamis melakukan pemutakhirannya secara otomatis
dengan dukungan suatu aplikasi yang dikenal sebagai Content Management System (CMS).
CMS adalah suatu aplikasi yang memberikan kemudahan di dalam proses distribusi informasi.
Pada organisasi pengelolaan situs web pemerintah daerah, secara internal implementasi-nya
dapat dalam bentuk intranet, sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui
internet dengan menggunakan website.
Didalam pengelolaan situs web pemerintah daerah, penggunaan aplikasi CMS dimaksudkan
untuk mempermudah di dalam :
a. Menajemen data, karena CMS mempunyai basisdata sehingga semua isi yang terdapat di
setiap halaman situs web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari, sertadapat dibuat
indeks,
b. Melakukan perubahan secara langsung isi situs web yang diinginkan melalui grup pengguna.
Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara memasukan
peubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser.
c. Melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan “template based” yang
memisahkan data isi dan desain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file bersangkutan
yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu.
d. Melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah, sehingga
secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.’
Download