Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air

advertisement
BAB II
PROFIL UMUM BALAI KALIBRASI FASILITAS PENERBANGAN
(BKFP)
2.1.
Latar Belakang Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BFKP)
Sejak diwujudkannya Flingt Inspection Unit atau satuan udara kalibrasi
tumbuh dalam Direktorat Jendral Perhubungan Udara pada tahun 1973 – 1974
sampai dengan tahun 1990 – 1991, unit kerja tersebut masih berupa proyek ini,
pembinaan personil satuan udara kalibrasi sulit dikembangkan karena sifat dan
kedudukannya, adalah tenaga paruh waktu atau part time yang diperbantukan dari
unit lain.
Pada tahun 1991 terwujud organisasi formal yang bernama Balai Kalibrasi
Fasilitas Penerbangan, berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM
68 tahun 1991 tanggal 14 September 1991 tentang organisasi dan tata kerja Balai
Kalibrasi Fasilitas Penerbangan. Adanya keputusan ini Balai Kalibrasi Fasilitas
Penerbangan banyak mengalami kemajuan pesat dibandingkan dengan struktur
proyek satuan udara kalibrasi, hingga saat ini Balai Kalibrasi Fasilitas
Penerbangan selalu berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BKFP) merupakan badan
pemerintah yang memberikan layanan penerbangan kalibrasi udara baik untuk
sipil maupun militer. Cakupan layanan meliputi kalibrasi, penerapan, inspeksi dan
pengujian peralatan penunjang transportasi udara seperti alat navigasi, alat bantu
pendaratan, Radar dan komunikasi penerbangan. Peralatan penunjang transportasi
udara tersebut membutuhkan inspeksi dan kalibrasi secara periodik untuk
menjamin beroperasinya alat tersebut dengan benar dan akurat. Tujuan akhir yang
ingin dicapai adalah operasional penerbangan yang aman dan memenuhi standard
keselamatan.
BKFP mengemban tanggung jawab sebagai salah satu komponen pemerintah
dalam rangka menjamin terciptanya kualitas keselamatan penerbangan di ruang
udara Indonesia. Dalam menunjang tugasnya, BKFP secara berkesinambungan
terus melakukan peningkatan kemampuan baik dari fasilitas maupun sumber daya
manusia yang mengoperasikan. Berbagai langkah ditempuh seperti modernisasi
peralatan, peningkatan kapasitas dan pelatihan agar menghasilkan kualitas SDM
yang mumpuni.
2.2.
Visi dan Misi Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BKFP)
VISI :
Perusaan perawatan pesawat terbang yang berkaitan tinggi, profitable,
berkembang dan memuaskan semua pihak yang terlibat dengan perana penuh
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
seluruh karyawan yang kompeten, berintergrasi, bersemangat, kooperaktif positif,
dan berhati jernih yang mendedikasikan pekerjaan sebagai ibadah.
MISI :
Memberikan pelayanan dan dukungan terhadap operator penerbangan
dengan memberikan solusi dalam perawatan pesawat.
 Melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas kerja secara terus –
menerus.
 Mengembangkan organisasi dan sumber daya manusia.
2.3.
Tugas pokok Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BFKP)
Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BFKP) mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penerbangan kalibrasi, pengujian dan peneraan alat bantu
navigasi udara, alat bantu pendaratan, komunikasi penerbangan, dan laboratorium
kalibrasi serta perawatan pesawat udara kalibrasi.
2.3.1. Fungsi Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
a. Penyusunan rencana dan program penerbangan kalibrasi.
b. Pelaksanaan pengujian dan penerapan alat bantu navigasi udara, alat bantu
pendaratan dan komunikasi penerbangan serta laboratorium kalibrasi.
c. Perawatan pesawat udara kalibrasi dan fasilitas pengujian.
d. Pelaksanaan adminitrasi dan kerumah tanggaan.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.2. Prosedur Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
Berdasarkan mandat yang diberikan melalui
Keputusan Menteri
Perhubungan, BKFP menjalankan layanan penerbangan kalibrasi agar peralatan
navigasi udara dapat diandalkan dan memenuhi standar keamanan. Dalam
menjalankan fungsinya, BKFP beroperasi telah sesuai dan memenuhi regulasi dan
perijinan berikut:

ICAO Doc-8071 (Approved flight inspection services provider)

ICAO Annex 10

CASR-135 (Indonesian's Air Operator Certificate)

CASR-171 (Indonesian's approval for the inspection and calibration of
navigational aids)

2.4.
BKFP Flight Inspection Procedures.
Logo dan Struktur Organisasi
Gambar. 2.1 Logo Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar. 2.2 Struktur Organisasi Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.
Klasifikasi Pesawat
Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BKFP) mengoperasikan tiga jenis
pesawat dalam mendukung layanan kalibrasi dan inspeksi penerbangan. Tiap
pesawat memiliki peruntukannya masing masing yang disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Armada yang dioperasikan dilengkapi dengan flight
inspection system yang terintegrasi dengan pesawat. Saat ini armada pesawat
BKFP berjumlah 9 unit diantaranya berjenis pesawat TBM 700 ber jumlah 4 unit,
2 jenis Beechcraft King Air B200 dan 2 jenis pesawat Learjet 31A. Dimana satu
unit Beechcraft King Air 200GT baru saja didatangkan pada awal tahun 2010.
Pesawat sejenis berikutnya akan bergabung akan masuk kedalam jajaran armada
pada akhir tahun 2011. Dengan demikian BKFP akan memiliki 10 pesawat yang
siap digunakan untuk melayani seluruh bandara di wilayah Indonesia dan juga
negara lain di kawasan regional. Dari tiga jenis pesawat yang dimiliki Balai
Kalibrasi Fasilitas Penerbangan mempunyai tipe – tipe yang berbeda diantaranya
adalah:
2.5.1. Pesawat Socata TBM 700
Pada awal 1980-an, para Mooney Airplane Perusahaan Kerrville, Texas
merancang pesawat ringan bertekanan enam kursi didukung oleh 360 hp tunggal
(268 kW) mesin piston, yang Mooney 301, yang melakukan penerbangan
perdananya pada tanggal 7 April 1983. Mooney dibeli oleh pemilik Perancis pada
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tahun 1985, yang mengakibatkan pembicaraan antara Mooney dan perusahaan
Socata Perancis untuk membangun turunan turboprop dari 301. Hasil diskusi ini
adalah 700 TBM, yang jauh lebih berat dari 301 dengan lebih dari dua kali
kekuatan, dengan joint venture, TBM Internasional, yang didirikan pada bulan
Juni 1987 antara Mooney dan Socata induk perusahaan Aérospatiale untuk
merancang dan membangun pesawat baru
dalam TBM penunjukan, "TB"
singkatan Tarbes, kota di Perancis di mana Socata berada, "M" singkatan. untuk
Mooney.
Mesin yang dipakai pada pesawat TBM 700 ini yaitu single engine, dan
mesin TBM 700 berjenis TurboProp (PT6A - 64) dengan 4 buah blade yang
dipasang secara variabel. Pada pesawat ini terpasang sistem Retractable Landing
Gear pada roda pendaratannya, yaitu sistem untuk menaikan dan menurunkan
roda pendaratan yang terletak diantara badan pesawat (fuselage) dan sayap (wing),
kapasitas penumpang yang dimiliki oleh pesawat ini terdapat 6 buah tempat
duduk diantaranya untuk pilot, co pilot dan penumpang.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.3 Pesawat socata TBM 700
Sumber : http://www.flightcalibration-indonesia.com/id/profil
Gambar : 2.4 Pesawat tampak depan, samping dan atas
Sumber : http://www.aero-news.net/images/content/commav/2002/tbm700c2-0902a.jpg
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Number of fleet
4 Aircrafts
Maximum range
2813 km (1519 nm)
Normal cruise speed
467 km/h
Maximum operating altitude
9450m (31,000ft)
Balance field length
650 m
Landing distance
650 m
Length
10.65m
Wingspan
12.68m
Wing Area
18m²
Height
4.36m
2.5.2. Pesawat Beechcraft King Air B200
Pesawat Beechraft King Air adalah sebuah pesawat 11 penumpang bersayap tetap,
dengan kabin bertekanan dan mesin turboprop yang dibangun oleh Divisi
Beechcraft dari Raytheon Company (sekarang Hawker Beechcraft). Pesawat ini
dirancang, dan umumnya dipakai sebagai pesawat penumpang regional. Pesawat
ini
juga
digunakan
sebagai pesawat
kargo,
transportasi
korporat,
dan
oleh Militer Amerika Serikat dan negara lainnya.
Pesawat ini dirancang untuk mengangkut penumpang dalam segala cuaca dari
bandar udara yang memiliki landasan pacu relatif pendek. Pesawat ini mamapu
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diterbangkan hingga jarak 600 mil (970 km), meskipun hanya sedikit operator
yang menggunakan jarak tempuh maksimalnya.
Mesin yang digunakan pesawat ini sama dengan pesawat TBM 700 tetapi
pesawat ini memiliki dua buah mesin yang terletak dibagian sayap yang
dinamakan double engine, pesawat ini memiliki daya jelejah yang lebih baik dari
TBM 700. Karena memiliki dua mesin maka konsumsi bahan bakar pun menjadi
lebih banyak dibandingkan dengan pesawat TBM 700. Pada pesawat King Air
B200 ini juga memiliki sistem pendaratan yang sama dengan pesawat TBM 700
yaitu menggunakan sistem Retractable Landing Gear.
Gambar : 2.5 Pesawat Beechcraft King Air B200
Sumber : http://www.flightcalibration-indonesia.com/id/profil
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.6 Pesawat tampak depan, samping dan atas
Sumber :
http://www.bankofaircraft.com/wpcontent/uploads/2009/11/Beechcraft_King_Air_B200.gif
Number of fleet
2 aircrafts
Maximum range
3338 km (1800 nm)
Normal cruise speed
480km/h
Maximum operating altitude 10,700m (35,000 ft)
Balance field lenght
567m
Landing distance
Length
632m
13.36m
Wingspan
16.61m
Wing Area
28.15m²
Height
4.52m
.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.3. Pesawat LearJet 31A
Bombardier Aerospace adalah bagian dari Bombardier Inc. Perusahaan ini
adalah perusahaan pesawat terbesar keempat di dunia dalam hal pengiriman
tahunan pesawat komersial secara keseluruhan, dan ketiga terbesar dalam hal
pengiriman tahunan pesawat terbang secara keseluruhan. Hal ini bermarkas
di Montreal,Quebec, Kanada.
Mesin yang digunakan pesawat ini berbeda dengan jenis mesin yang
digunakan dua pesawat sebelumnya. Mesin yang digunakan yaitu tipe mesin
turbo fan yang terletak dibagian ekor pesawat (empanage), perbedaannya pada
mesin ini adalah tenaga yang dihasilkan oleh mesin ini lebih besar karena mesin
untuk memutar kipas (fan) sehingga menghasilkan gaya dorong yang lebih besar.
Sedangkan tipe mesin dua pesawat sebelumya adalah turbo prop adalah tenaga
yang dihasilkan oleh mesin untuk memutar baling – baling (blade). Pesawat ini
juga memiliki sistem roda pendaratan yang sama dengan TBM 700, King Air
B200 yaitu sistem Retractable Landing Gear.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.7 Pesawat LearJet 31A
Sumber : http://www.flightcalibration-indonesia.com/id/profil
Gambar : 2.8 Pesawat tampak depan, samping dan atas
Sumber : http://www.globalsecurity.org/military/world/canada/images/learjet-60xrline1.gif
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Number of fleet
2 Aircrafts
Maximum range
2695 km (1455nm)
Normal cruise speed
845km/h
Maximum operating altitude
15.545 m (51.000ft)
Balance field length
1,064m
Landing distance
875m
Length
14.8m
Wingspan
13.4m
Wing area
24.6m²
Height
3.75m
2.6.
Bagian – Bagian Pesawat
Secara umum pesawat terbagi dalam kima group atau lima bagian utama
yaitu : wing group, tail group, body group, landing gear group dan power plan
group. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang kelima bagian tersebut :
2.6.1. Wing group
Wing adalah bagian terpenting dari suatu pesawat, karena wing menghasilkan lift
(gaya angkat)
ketika bergerak terhadap aliran udara karena bentuknya yang
airfoil.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain sebagai penghasil gaya angkat, pada kebanyakan pesawat saat ini juga
sebagai sebagai fuel tank (tempat bahan bakar) dan tempat bergantungnya engine.
1. Aileron
Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan,
maka yang dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan stick control atau
tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu
pergerakan di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron
kiri bergerak turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi
pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan aileron yang naik
menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan atas wing berkurang
(karena idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat daripada di
permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan kehilangan
lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan
pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara
terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya
jika pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.
a. Terletak pada wing
b. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll.
c. Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari
nose hingga ke tail).
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick
control.
e. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat
dalam arah lateral.
f. Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi
naik turun.
Gambar : 2.9 Sistem aileron
Sumber : http://laodeabdikarso.blogspot.com/2010/01/komputer-jinjing-populer-dalambahasa.html
2. Elevator
Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch up or down (gerakan
menaikan dan menurunkan nose). Maka yang dilakukan adalah dengan
menggerakan stick control pada cockpit ke depan atau ke belakang. Jika
kita menginginkan pitch up (nose ke atas) maka pilot akan menggerakan
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
stick control nya ke belakang (menuju ke badan pilot) yang akan mendapat
respon dengan naiknya elevator secatra bersamaan. Dengan naiknya
elevator maka terjadi penurunan gaya aerodinamika pesawat yang
menekan tail ke bawah sehingga nose akan raise atau naik. Kebalikannya
jika pilot menginginkan pitch down, maka stick control akan di gerakan ke
depan yang akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga bagian
tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan nose turun.
a. Terletak pada horizontal stabilizer.
b. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch
(pitch up or down).
c. Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang
wing).
d. Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick
control.
e. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat dalam arah logitudinal.
f. Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi
naik atau turun.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.10 Elevator
Sumber : http://laodeabdikarso.blogspot.com/2010/01/komputer-jinjing-populer-dalambahasa.html
Gambar : 2.11 Elevator
Sumber : http://laodeabdikarso.blogspot.com/2010/01/komputer-jinjingpopuler-dalam-bahasa.html
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Rudder
Rudder bekerja dengan perantara sistem mekanik yang bernama rudder
pedal. Seperti halnya pedal rem atau gas pada mobil. Terdapat dua pedal
yaitu kiri dan kanan yang masing-masing untuk pergerakan yaw kiri dan
kanan.
Jika pilot menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan
menekan/menginjak rudder pedal sebelah kiri, secara mekanik akan
diartikan rudder akan berdefleksi ke kiri. Yang terjadi adalah timbul gaya
aerodinamik yang menekan permukaan rudder yang berdefleksi, sehingga
tail akan bergerak ke kanan dan nose akan bergerak ke kiri. Maka pesawat
akan yaw ke kiri. Sebaliknya jika akan melakukan yaw ke kanan maka
yang diinjak adalah rudder pedal sebelah kanan.
a. Terletak pada vertical stabilizer.
b. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan yaw.
c. Bergerak pada sumbu vertical (sumbu memanjang tegak lurus
terhadap Center of gravity dari pesawat).
d. Rudder dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan rudder
pedal.
e. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan
pesawat dalam arah direksional.
f. Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.12 Sistem Rudder
Sumber : http://laodeabdikarso.blogspot.com/2010/01/komputer-jinjingpopuler-dalam-bahasa.html
Gambar : 2.12 Sistem Kerja Rudder
Sumber : http://laodeabdikarso.blogspot.com/2010/01/komputer-jinjingpopuler-dalam-bahasa.html
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6.2. Tail group
Tail group atau empennage pada pesawat meliputi seluruh bagian ekor
pesawat baik permukaan yang fixed (tetap) dan bergerak / dapat digerakan
(controable). Yang termasuk permukaan tetap yaitu horizontal stabilizer dan
vertical stabilizer, sedangkan bagian yang bergerak antara lain elevator, rudder
dan trim tabs.
1. Empennage berfungsi untuk memberikan kestabilan pada pesawat dan
mengendalikan dinamika terbang dari pesawat, dengan gerakan pitch dan
yaw.
2. Vertical stabilizer, yaitu bagian ekor yang tegak dan tetap, dimana terdapat
rudder dan trim tabs.
3. Rudder, yaitu bagian yang bisa bergerak/berdefleksi yang letaknya pada
vertical stabilizer. Rudder digunakan untuk mengendalikan arah terbang
pesawat dalam sumbu vertical dengan gerakan yaw.
4. Horizontal stabilizer, yaitu bagian ekor yang mendatar dan tetap, dimana
terdapat elevator dan trim tabs.
5. Elevator, yaitu bidang kemudi yang terdapat pada horizontal stabilizer.
Elevator bergerak bersamaan untuk mengendalikan pergerakan pitch/naik
turun nya hidung pesawat dalam sumbu lateral.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Trim tabs, yaitu suatu bidang kecil yang terdapat pada control surface
yang berfungsi untuk menyeimbangkan dan mengurangi tekanan pada
kemudi.
2.6.3. Body group
Body group merupakan keseluruhan bagian badan pesawat dalam hal ini
fuselage dan struktur penyusunnya. Fuselage atau badan pesawat yang di
dalamnya termasuk cockpit, passangers cabin, cargo compartment, accessories
dan equipment compartment adalah bagian utama dari pesawat yang menyangga
beban crew, passangers dan cargo juga engine (pada pesawat single engine yang
diletakan di nose). Untuk itu fuselage harus kuat, handal, aerodinamis dan
mempunyai berat yang seringan mungkin. Kenapa demikian. Hal itu karena
fuselage adalah bagian terbesar dari pesawat, yang menerima beban dan menyerap
gaya yang terjadi baik akibat gesekan dengan udara maupun gravitasi dan juga
gaya-gaya lain yang bekerja akibat pergerakan pesawat itu sendiri. Fuselage suatu
pesawat terdiri dari structural members.
2.6.4. Landing group
Landing Group atau undercarriage group merupakan roda pendaratan
pesawat yang terdiri dari main landing gear atau roda pendaratan utama dan nose
landing gear. Ada dua tipe landing gear pada jenis pesawat fixed wing yaitu :
convensional Landing gear, dan tricycle landing gear. Sedangkan pada helikopter
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
landing gear ada yang berupa roda, ski atau hanya rangka penahan untuk landing
di daratan.
2.6.5. Power Plant
Power plant atau engine merupakan tenaga penggerak pesawat. Engine
sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu : piston engine dan turbojet engine.
Turbojet engine bisa dibedakan lagi menjadi : turbojet (untuk pesawat tempur
dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara), turboprop (pada pesawat
propeller), turboshaft (pada helikopter) dan turbofan (yang biasa digunakan pada
tipe pesawat transport).
Adapun turbojet engine dibedakan menja
a. Turbofan, digunakan umumnya pada pesawat transport sipil atau pesawat
subsonic.
b. Turboprop, seperti halnya piston engine, turboprop menggunakan setingan
propeller.
c. Turboshaft, digunakan pada helikopter.
d. Turbojet, engine ini digunakan untuk pesawat supersonic pada pesawat
tempur militer.
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar : 2.13 Power Plant
Sumber :
http://www.americanflyers.net/aviationlibrary/pilots_handbook/images/chapter_1_img_37.jpg
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pemeliharaan Landing Gear pada Pesawat Beechcraft King Air B200
Phase A dan B
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download