GRII Kelapa Gading Khotbah Minggu (29 Maret 2015) Pengkhotbah : Pdt. Billy Kristanto, Th.D Tema : ……....….…..……………...…......... Nas Alkitab Tahun ke-16 Arti Kebangkitan : ............................................................................................................. Bp. Jethro Rachmadi Lukas 24:36-49 Ringkasan Khotbah 773/812 05 April 2015 GRII KG 773/812 (hal 4) Bicara mengenai kebangkitan ada dua pendekatan yang bisa kita lakukan, yang pertama of course yang mengatakan hal-hal historis bahwa kebangkitan ini benar-benar terjadi, ini untuk menghadapi orang-orang yang tidak percaya akan kebangkitan tubuh. Yang kedua yang lebih bersifat spiritual yaitu ya okelah ada kebangkitan, artinya apa buat kita? Dan kita akan coba bahas keduanya pada hari ini, mungkin kita akan tertarik atau condong pada salah satu aspek, mungkin, tetapi actually dua-duanya penting. Bukan hanya kita perlu percaya bahwa Yesus itu bangkit, tetapi kita juga mungkin perlu tahu bagaimana untuk bicara kepada orang lain. Pada hari ini kesulitan orang dalam menghadapi kebangkitan, itu bukan hanya isu supernatural lagi, dulu itu problemnya kan mukjizat atau tidak mukjizat, orang punya worldview yang mekanistik, orang berpikir bahwa universe itu teratur, and therefore yang sudah mati ya mati, tidak bisa lagi bangkit dari kubur dsb. Tapi hari ini isu-isu mengenai aspek historis tidak cuma dalam hal itu saja, moreless hal itu sebetulnya sudah ditinggalkan juga, karena zaman sekarang sudah masuk ke mekanika quantum, kalau kita mulai mengerti, begitu kan ya? Mereka mulai melihat bahwa ternyata tidak semua dari dunia ini mekanistik, bahkan banyak hal yang kita tidak bisa tahu dalam science, science ada banyak sekali tebakannya, so dari sisi yang itu sebenarnya sudah tidak terlalu ada lagi. Tetapi biasanya isu yang hari ini muncul itu adalah dari masalah interpretasi teks, misalnya ada yang berkata, saya tidak percaya kebangkiktan, kenapa? Kamu itu salah baca, kamu baca buku cerita seperti buku sejarah, ini bukan buku sejarah, ini buku yang isinya cerita, buku ini tujuannya untuk menginspirasi, untuk membawa kesalehan kepada kamu, ini bukan untuk mencatat kejadian sejarah. Jadi kalau kamu lihat hal-hal seperti mukjizat, orang bangkit dari kubur dsb., kamu harus tahu spiritual meaning-nya apa? Bukan masalah bangkit itu benar atau tidak? Lalu keberatan yang lain adalah kamu harus tahu juga bahwa buku-buku ini ditulis bukan dari kacamata objektif seorang sejarahwan, ditulis oleh orang-orang yang memang ingin Yesus itu bangkit, mereka itu baru mengalami tragedi, dimana pemimpin mereka itu mati. Maka tidak heran kalau dalam hati mereka yang terdalam penuh dengan dukacita, mereka ingin sekali Allah mereka bangkit, jadi kamu jangan terima bulat-bulat hal seperti ini, kurang meyakinkan, karena ini kacamatanya sama sekali tidak objektif. Ada seorang scholar yang lumayan terkenal, yang mengatakan bahwa orang yang bilang bahwa catatan Lukas dan injil lainnya itu bukan mencatat fakta sejarah, itu orang yang tidak mengerti literatur. Alkitab itu seringkali justru ditulis dengan bahasa yang kurang inspirasional, tidak make sense kalau kita mengatakan bahwa ini adalah satu buku yang bersifat buku cerita, ini bukan mencatat sejarah, tidak make sense. Kenapa alkitab justru memakai bahasa yang sangat-sangat biasa? Dalam PL, tema mengenai kebangkitan, itu sebenarnya sangat-sangat jarang dibahas dan hanya satu account yang mendeskripsikan seperti apa orang yang sudah bangkit itu? Itu ada di kitab Daniel dan di kitab Daniel dikatakan bahwa orang-orang bangkit itu bersinar seperti matahari, kalau misalnya kita adalah penulis injil dan ceritanya kita ingin membuat cerita yang membuat orang terkesima, dan terinspirasi, apakah kita akan menulis, Yesus setelah bangkit tiba-tiba muncul, begitu saja? Pintu terkunci, tiba-tiba Dia masuk, kenapa tidak tulis, kalau mau benar-benar inspirasional, waktu Dia muncul bercahaya seperti jutaan matahari, Dia masuk dan pintu terdobrak dihadapanNya, Dia masuk dan kami semua melihat dengan……., kenapa tidak tulis seperti itu saja? Dalam ayat 42 dituliskan, Dia cuma tiba-tiba muncul dan lalu dikatakan, mereka memberikan kepada Dia sepotong ikan goreng, wow kita merasakan ada siraman rohani yang dibawa oleh ayat tersebut, begitukah? Kenapa kita tidak menuliskan, sepotong ikan goreng, tetapi bukan ikan sembarangan, gorengannya juga bukan sembarang goreng, ini memakai bumbu ini dst., kalau memang mau inspirasional, kenapa tidak tulis seperti itu? Kenapa menulis ayat-ayat yang sangat-sangat biasa, diberikan sepotong ikan goreng, artinya apa, kita tidak tahu? Justru karena itulah kita tahu gaya bahasa dari pada literatur ini adalah gaya bahasa yang mencatat sejarah, kenapa diberikan ikan goreng? Karena itulah yang tejadi, bukan karena mereka mau membuat kalimat-kalimat inspirasional dari hal seperti ini. Jadi keberatan yang pertama, ini buku cerita, bukan catatan sejarah, kita memang tidak percaya bahwa buku alkitab itu hanya catatan sejarah, tetapi alkitab juga bukan tidak berdasarkan sejarah, itu satu hal yang jelas. Kita bisa lihat dari teks-nya, kita bisa lihat dari bagaimana mereka menuliskannya? Tadi kan GRII KG 773/812 (hal 1) “Arti Kebangkitan” “Arti Kebangkitan” saya objection yang sudah dibahas tadi, bahwa orang-orang ini kepengen Yesus bangkit dan bukan hanya mereka ingin, mereka itu primitif, mereka itu masih hidup dalam zaman-zaman dimana ada hal-hal yang serba mistik dan tahayul itu diterima luas, iya kan ya? Kan buktinya mereka bisa ngumpul di kolam yang mereka percaya, kalau ada riaknya itu berarti malaikat turun dan berarti kalau orang terjun pada saat itu akan sembuh dsb., yaaah tidak terlalu jauhlah mereka bisa menerima orang bangkit dari kubur, tetapi kan kita tidak seperti itu, kita kan orang modern? Kita sudah tahu bahwa hal-hal seperti itu tidak mungkin dsb., ya sekali agi, jangan lupa faktor psikologisnya, mereka waktu itu harapannya begitu tinggi, Yesus itu akhirnya setelah sekian lama tidak mau masuk ke Yerusalem, akhirnya dia mau masuk ke Yerusalem, ini artinya apa? Ini hari kudeta, Dia akhirnya akan mengambil kekuasaan, waktu masuk lewat prosesi pula? Akhirnya kabinet baru akan dibentuk dan saya akan jadi menteri, eh tiba-tiba caspres-nya dibunuh, ya mereka begitu sedih, luka batin, tidak bisa menerima realita, akhirnya halusinasi, karena mereka ingin sekali Yesus bangkit, bisa kan seperti itu? Ada banyak kok kasusnya terdokumentasi, bagaimana orangorang yang begitu sayang sama satu orang, begitu orang itu meninggal, dia kadangkadang bisa halusinasi melihat orang itu, kadang-kadang sangat-sangat jelas. Maka ini adalah satu cerita yang simply mereka ceritakan kepada diri mereka berulang kali sampai akhirnya mereka percaya sendiri, kita juga sering seperti itu kan ya? Psikololgi zaman modern, kalau kita tidak bisa terima realita, kenapa ya orang-orang di kantor dan di gereja saya tidak suka sama saya? Oooh saya akan katakan ini bahwa mereka itu yang tidak benar, mereka itu tidak senang karena saya ini pembawa kebenaran, lama-lama saya mengatakan pada diri saya sendiri, lama-lama saya percaya sendiri fakta itu, itu kan psikologi modern? Scholar ini mengatakan, argumentasi seperti ini, itu make sense untuk orang-orang abad 21, tetapi itu justru sama sekali tidak make sense buat orang-orang abad pertama. Ini very interesting, waktu Yesus bangkit injil mencatat reaksi mereka itu apa? Tercengan, kaget, mereka bilang, mereka sendiri pikir mereka melihat hantu, orang pertama yang curiga bahwa semua itu halusinasi, itu bukan orang abad ke 21, yang pertama curiga adalah mereka sendiri waktu melihat. Mereka sendiri pun tidak menyangka dan tidak expect bahwa Yesus akan bangkit? Sekali lagi, respon mereka itu bukan guyonan sama Tuhan, eeh mana dong, coba lihat bolongnya dst., mereka tidak bicara seperti itu. Apakah benar orang Yahudi pada zaman itu lebih terbuka secara kepercayaan terhadap kebangkitan orang mati dari pada zaman modern? Ini pun juga tidak benar, orang Yahudi memang punya konsep kebangkitan orang mati, tapi tidak ada satupun dari mereka yang percaya orang bisa bangkit sendirian sekarang, mereka percaya bahwa semua orang itu akan bangkit nanti, kelak kalau dunia sudah berakhir. Di dalam zaman Tuhan Yesus yang mengklaim titel mesias, itu bukan hanya Dia seorang, ada banyak orangorang lain yang mengklaim titel mesias dan yang terjadi adalah banyak dari mereka juga mati di tangan pemerintah, disalibkan, dibunuh dll., dengan cara yang mirip dengan Tuhan Yesus. Tetapi tidak ada satupun dari orang-orang ini, pengikut-pengikutNya yang mengklaim bahwa pemimpinnya bangkit dari kematian, dari kubur, kenapa? Waktu saat itu pilihan mereka hanya dua kalau pemimpin mereka mati, either mereka bubar atau mereka angkat pemimpin baru, mereka tidak merasa bahwa mengklaim orang bangkit dari kubur, berarti itu satu opsi, kenapa? Karena konsep mereka tidak menerima kebangkitan pada hari ini, satu orang, tidak bisa, mereka tidak terima itu, itu satu hal yang tidak masuk dalam otak mereka. Very interesting hanya pengikut Yesus yang mengklaim itu dan kenapa pengikut Tuhan Yesus tidak pilih pemimpin baru saja? Kenapa tidak angkat Yakobus, saudaranya Tuhan Yesus loh? Dan Yakobus itu bukan orang sembarangan, dia later jadi pilar gereja, ini orang yang cocok dan tepat untuk meneruskan tampuk kepemimpinan dari tangan Yesus, tetapi kenapa dia tidak dipilih? Maka kita bisa lihat, kitab injil itu ditulis dengan satu gaya yang seakan-akan berteriak dari masa lalu dan mengatakan, kamu jangan pikir kami tidak sulit untuk terima orang bangkit dari kubur, kami juga sama sulitnya, kami juga tidak sangka Dia akan bangkit, kami juga punya konsep yang sama bahwa orang tidak mungkin bangkit dari kubur begitu saja? Kamu pikir itu tidak mungkin, kami juga demikian, satu-satunya alasan yang mungkin, maka kenapa kami sampai mengatakan hal ini adalah karena Dia memang telah bangkit, itu telah terjadi. Satu hal lagi, mengenai kuburan Tuhan Yesus, zaman dulu itu kalau seorang yang besar mati, apalagi mati martir, biasanya yang orang lakukan adalah mereka mulai mengunjungi kuburannya, mereka menghormati, mereka mengenang dan tidak lerlalu lama kuburan itu akan berubah menjadi tempat keramat. Ada yang menjaga, ada yang membersihkan, ada imamnya mungkin di situ dsb., kita tahu hal ini terjadi, karena yang melakukan itu bukan hanya orang Yahudi, tetapi bahkan orang kristen zaman awal pun melakukan hal ini. Misalnya Polycarpus, penerus dari Yohanes, gembala dari gereja di Smirna, dia mati martir, lalu sejarah itu mencatat bahwa kuburannya itu dijaga, bahkan jemaat Smirna itu mengadakan perjamuan kudus setiap tahun dikuburannya, itu yang terjadi kalau seorang yang besar itu meninggal. Tetapi yang interesting adalah kuburan dari Kristus itu justru tidak ada yang tahu dimana, sepertinya orang tidak peduli dan sampai hari ini ada tiga tempat yang di suspect sebagai kuburan yang asli, tidak tahu mana yang asli, sampai hari ini orang masih terus memperdebatkan, kok bisa? Sampai hari ini kuburan Polycarpus kita tahu ada dimana, tapi kuburan Yesus, orang yang lebih penting, itu bisa hilang, bagaimana bisa seperti itu? Tim Keller membahas satu argumen yang very interesting, kalau ada anggota keluarga yang kita kasihi meninggal, misalnya anak kita, maka kamar anak itu menjadi keramat buat kita kan ya? Bukan hanya kamarnya, mungkin kita tidak akan mengganggu barang- GRII KG 773/812 (hal 2) barangnya, iya kan ya? Karena semua itu kenangan, ini satu hal yang penting karena dia sudah tidak ada, tapi kalau orangnya masih ada bagaimana? Kalau anak kita berkeliaran, lalu bajunya ditaruh sembarangan, apa yang akan kita lakukan? Kita pasti marah minta anak kita untuk membereskannya, begitu kan ya? Itu yang terjadi kalau orangnya masih ada, kalau sudah tidak ada pasti lain ceritanya, ini yang interesting. Barang-barang orang menjadi penting ketika orangnya tidak ada, tetapi kalau orangnya ada, barang-barangnya jadi tidak penting. Kenapa kubur Yesus bisa tidak penting? Kenapa kubur Yesus bisa di ignore? Kenapa Yesus bisa tidak dijaga? Mana pengkeramatannya? Kenapa? Karena mereka punya Dia, punya orangnya, mereka memperlakukan Dia sebagai orang yang masih hidup, karena memang Dia masih hidup. Kalau sekarang Dia bangkit, lalu apa pengaruhnya buat saya, buat dunia ini? Arti resurrection, pertama, bahwa kebangkitan itu bukan berarti pembaruan iman dan pembaruan jiwa kita saja. Kebangkitan adalah berarti pembaruan, pembersihan dan restorasi dari seluruh ciptaan. Waktu Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem dan dieluk-elukkan oleh rakyat, kenapa mereka mengatakan, Hosana bagi anak Daud, kenapa istilah anak Daud harus keluar? Kenapa si Mesias itu menjadi penting jadi anaknya Daud? Karena kedatangan Mesias, orang Yahudi percaya, itu bukan pertama-tama masalah keselamatan pribadi, mereka percaya bahwa kedatangan Mesias, itu adalah kembalinya zaman keemasan yang seperti zaman Daud, tapi bahkan lebih dari pada itu, efek dari kembalinya raja yang kekal itu, itu akan berpangaruh kepada seluruh bumi. Kita seringkali lost perspektif ini karena kita seringkali bicara, naah ini nih murid-murid, Tuhan Yesus sudah mau naik, mereka masih bertanya, Tuhan kapan Engkau merestorasi kerajaan Israel, waduh tidak mengerti? Tuhan datang bukan untuk itu, Tuhan datang untuk menyelamatkan rohanimu, itu yang paling penting. Mungkin kita yang salah, kita yang mungkin tidak menangkap arti sesungguhnya dari kedatangan Mesias, karena dari dulu kedatangan Mesias sebagai anak Daud, itu maksudnya yang terutama, justru adalah restorasi dari kerajaan, persisnya artinya apa itu orang-orang Yahudi pada zaman abad pertama itu salah mengerti, mereka pikir kebebasan dari Roma dsb., padahal sebenarnya lebih dari pada itu dan bukan kurang dari pada itu. Kenapa ada satu motif yang terusmenerus berulangkali muncul dalam alkitab? Ketika Mesias datang, Dia itu berbuat apa? Dia mampu untuk menguasai Alam, waktu Dia dicobai, dikatakan Dia bersama binatang buas, Dia sanggup menguasai alam, binatangbinatang melayani Dia. Lalu waktu Dia meredakan badai, Dia sanggup menguasai alam, waktu try for entry dikatakan, Dia duduk di atas keledai yang belum pernah ditunggangi sebelumnya, ini signifikansi yang sudah banyak dibahas, tetapi satu hal yang belum pernah kita bahas adalah kita tidak mengerti hal ini, karena kita itu tidak pernah menunggang binatang, waktu orang pertama GRII KG 773/812 (hal 3) kali mendengar bahwa Tuhan Yesus menunggangi keledai yang belum pernah ditunggangi, mereka itu akan berdecak kagum, kenapa? Kalau kita mendatangi binatang liar yang belum pernah ditunggangi orang, lalu kita coba naik ke atas binatang itu, maka dia akan mencoba melempar kita dari punggungnya, karena belum pernah ditunggangi, seekor binatang harus dijinakkan dulu sebelum ditunggangi. Dalam satu nubuatan Mesianik di dalam Yesaya 11:6-9, dalam bagian ini konteks kedatangan Mesias, itu bukan hanya pembersihan rohani, bukan hanya restorasi politik, kedatangan Mesias itu lebih dari pada itu, kedatangan Mesias itu berarti adalah shalom akan datang ke atas dunia ini. Segala sesuatu yang rusak akan diperbaiki, segala sesuatu akan dijadikan utuh kembali, kita harus melihat dan mengerti arti kebangkitan di dalam kacamata ini. Restorasi yang Tuhan lakukan, pekerjaan pembaruan yang Tuhan lakukan itu bukan hanya mengenai jiwa dan hati kita, tetapi juga rertorasi dari tubuh kita, dari alam, dari dunia materi ini. Kalau kita studi komparasi antara kristen dengan agama-agama sekitar, kita baru akan mengerti seberapa radikalnya konsep kebangkitan ini. Tidak ada satu agama apapun di dunia ini yang mengklaim kebangkitan tubuh, tidak ada, kenapa? Karena agamaagama Timur menganggap bahwa realita fisik itu ilusi, keselamatan adalah kita itu sadar bahwa ini semua ilusi, lalu agama-agama Barat, filosofi dsb., menganggap bahwa realita alam ini tidak penting, memang ada tapi evil, materi itu jahat, yang penting reason, yang penting rasio, nanti kita akan masuk ke alam ide, itu yang paling tinggi. Dalam agama ini tidak ada yang mau mengatakan tentang kebangkitan tubuh, tidak ada, kalau kamu bangkit pun, bangkit sebagai roh yang melayang-layang di surga sana dsb., tidak ada. Tetapi coba kita lihat bagaimana alkitab menghadirkan Allah kita? Yang pertama, Allah kita waktu Dia mencipta, apa yang Dia lakukan? Dia tidak menganggap materi itu rendah, karena Dia mengerjakan tubuh kita dengan tanganNya sendiri, Dia mengotori tanganNya dengan tanah untuk mencipta kita, Dia adalah seorang pekerja, Dia bukan seorang bos yang hanya bisa managing lewat rasio, strategi dsb., Dia orang lapangan. Yang kedua, waktu Dia datang ke dunia ini, Dia mengambil sebuah tubuh, Dia menjadi daging, tetapi semuanya ini tidak akan ada artinya kalau Dia tidak bangkit sebagai tubuh juga. Kalau Dia melakukan semua ini lalu setelah itu Dia bangkit sebagai Roh, berarti sebenarnya Dia tidak suka dengan materi, tapi setelah semuanya ini selesai, apa yang Dia lakukan? Dia bangkit dan Dia bangkit sebagai tubuh, bangkit dengan tubuh yang dimuliakan, maka kita harus melihat hal ini. Kebangkitan itu adalah afirmasi yang tertinggi dari kebalikan dunia materi, ada dua aplikasi yang bisa kita renungkan: Pertama, ini berarti kita bebas dari ketergantungan terhadap dunia materi, loh tadi katanya Kristus justru bangkit bukan jadi roh yang lepas dari materi, tetapi sekarang kenapa dikatakan kita bebas dari materi? Bukan bebas dari materi, tetapi bebas dari ketergantungan terhadap dunia materi, maksudnya adalah sekarang dunia materi tidak akan bisa mengontrol kita. Kita hidup di dalam dunia, itu menginginkan banyak hal yang bersifat material, kita ingin melihat gunung alpen sebelum kita mati, kita ingin pergi kesini, kesana sebelum kita mati, kita ingin berbuat banyak hal sebelum kita mati, kita ingin mendapatkan banyak hal sebelum kita mati. Tetapi ketika kita melihat hal ini, apa yang lakukan? Waktu kita melihat buku seribu tempat yang kita harus kunjungi sebelum kita mati, perasaan apa yang muncul dalam hati sebelum kita mati, kalau benar-benar kita berpikir, pasti depresi kan? Kenapa? Tidak mungkin saya sampai seribu dan kalaupun saya sampai seribu, pasti masih ada tempattempat lain yang belum pernah saya lihat, tetapi hidup ini terbatas, oleh karena itu akhirnya apa? Saya harus berjuang untuk mencapai ini dan itu, mendapatkan ini dan itu, karena hidup ini terbatas, tubuh ini terbatas, suatu hari saya tidak akan ada lagi and therefore saya harus mengusahakan apa yang bisa lakukan dalam hidup ini selagi saya bisa, kedengarannya mirip seperti orang kristen kan ya? Seperti lagu, bekerja selama siang sebelum malam datang dsb., seakan-akan bahwa berarti nanti kita itu tidak akan di sini lagi, apa yang kamu lakukan di sini, itu yang final, nanti kamu akan melayang-layang sebagai roh, kamu tidak akan ada porsinya lagi di dalam dunia ini, ini salah besar. Kebangkitan mengatakan, justru nanti porsi kita adalah di sini, mendapatkan tubuh dan ini berarti kita tidak perlu ketergantungan terhadap dunia materi, sebagai contoh, kalau kita melihat seribu tempat yang tidak bisa kita datangi, kita mulai sedih bukan? Apalagi kalau kita bayangkan orang-orang yang misalnya ada keterbatasan tertentu, misalnya seorang atlit harus lari di olimpiade, lalu satu hari kakinya harus diamputasi, bukankah orang itu akan depresi? Bahkan bisa bunuh diri? Kenapa? Karena dia tergantung terhadap dunia materi. Ada seorang kristen bernama Joni Eareckson Tada, lumpuh dibawah leher dan harus memakai kursi roda seumur hidupnya, lalu satu hari di dalam gerejanya liturgis mengatakan, mari kita berlutut berdoa kepada Tuhan, lalu Joni menangis, karena dia tahu bahwa dia tidak akan bisa melakukan itu, dia tidak bisa berlutut kepada Tuhannya yang dia sembah. Kemudian dia berpikir satu hal, dia tulis, tapi ada kebangkitan, di dalam kebangkitan saya akan bangkit sebagai tubuh dan itu berarti ada satu hal yang saya akan lakukan. Hal pertama yang akan saya lakukan ketika lutut-lutut saya dibangkitan adalah saya akan berlutut dihadapan Tuhanku, kita pernah mendengar hal ini kan ya? Kita pernah mendengar Fanny Crosby kan ya? Lagunya, one day I’ll see Him face to face, satu hari aku akan melihat Dia muka dengan muka, melihat, Fanny Crosby itu buta dan dia pernah ditanya, apakah kamu mau pada hari ini disembuhkan butamu? Apa yang dia katakan? Tidak mau, karena dengan ini berarti hal yang pertama yang saya akan lihat adalah Tuhanku. Pengharapan akan kebangkitan tubuh yang akan datang itu membuat orang lepas dari ketergantungan materi di dunia ini, bahkan dia merasa tidak perlu harus melihat, amazing dan itu karena dia akan bangkit sebagai tubuh. Ini membuat kita bebas dari ketergantungan, hari ini mungkin kita harus memilih antara karir atau relasi, antara uang atau pekerjaan Tuhan dll., kita takut kehilangan semua itu, kita takut menderita bagi Kristus, karena menderita berarti kehilangan, kita takut berkorban bagi Kristus, karena berkorban berarti kehilangan. Jangan kuatir, kita akan bangkit, kalau kita harus mengorbankan tidak bisa pergi ke gunung alpen karena harus melayani Tuhan, jangan kuatir, nanti setelah kita bangkit kita akan bisa melihat gunung alpen itu, karena Tuhan akan mentransformasi dunia ini dan bukan akan membuat dunia baru di sana, langit dan bumi baru yang direstorasi, di sini, sekarang. Itu akan membuat kita jadi orang-orang yang tidak takut menderita, bukan berarti kita mencari-cari penderitaan, tetapi kita jadi tidak takut menderita. Kedua, kita dibebaskan untuk dunia materi, bukan hanya dari tapi juga untuk dunia materi, apa maksudnya? Kebangkitan tubuh itu berarti tujuan, ultimate hidup orang kristen itu di sini dan bukan di sana, langit dan bumi yang baru. Ini satu hal yang sudah mendarah daging di banyak orang kristen tradisional, di reformed sudah beberapa kali dibicarakan, tetapi tetap kita harus bicara, karena konsepnya mendarah daging sekali. Kebangkitan bukan artinya pergi ke surga, kalau kita menyelidiki alkitab, sangat sedikit bagian PB yang bicara mengenai bahwa kita akan naik ke surga, di surat Filipi dikatakan bahwa kita itu warga negara surga, bukankah itu berarti suatu hari kita akan di sana dan bukan di sini? Orang-orang Filipi pada waktu itu ada banyak yang warga negara Roma, ketika mereka pensiun dan sudah selesai pekerjaan mereka, mereka itu tidak diperkenankan kembali ke Roma, menjadi warga negara surga tidak berarti kita akan otomatis ada di sana, tidak berarti seperti itu. Karena tugas dari warga negara Roma yang tinggal di kota Filipi pada waktu itu bukanlah kembali ke kota Roma, tapi untuk membawa budaya Roma ke dalam kota Filipi, ini very interesting. Menjadi warga negara surga itu artinya itu bukan kita balik ke surga, itu artinya kita dipanggil untuk membawa kerajaan surga di atas bumi ini, itu adalah doa Bapa kami, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga, itu destiny kita, itulah yang namanya tujuan hidup orang kristen. Kebangkitan dalam kekristenan itu bukan eskapisme dari dunia materi ke surga spiritual, tetapi turunnya surga ke bumi, coba kita baca Wahyu, kitab ini mengatakan, Yerusalem yang baru turun dari surga ke bumi, di situ tempat kita tinggal, Tuhan tinggal bersama kita, bukan kita tinggal bersama Tuhan. Ketika Luther ditanya kalau besok Tuhan datang kamu mau berbuat apa? Luther mengatakan, saya akan menanam pohon, kenapa? Karena di Mazmur 96 dikatakan, ketika Tuhan datang untuk menghakimi bumi, padang akan beria-ria dan segala pohon di hutan bersorak-sorai. Saya menanam pohon, Luther mengatakan, karena kalau besok Tuhan datang, saya ingin lihat apa yang Dia lakukan bagi pohon itu? Saya ingin lihat bagaimana Dia mentransformasi, merestorasi pohon ini? Mengerti maksudnya kita dibebaskan untuk dunia ini? Itu berarti pergilah ke dalam dunia, masuklah kita ke dalam dunia, jadilah dokter, perbaikilah tubuh manusia, karena tubuh manusia tidak akan hilang. Tuhan ketika Dia GRII KG 773/812 (hal 4) datang, besok atau kapanpun, Dia akan merestorasi tubuh yang kita kerjakan itu, pergilah dan ajarilah orang akan ilmu, karena ilmu tidak akan hilang, waktu Tuhan datang, Dia akan merestorasi ilmu itu, atau pekerjaan apa pun, Tuhan akan merestorasi semua pekerjaan itu. Di dalam 1 Korintus 15 Paulus membahas begitu panjang tentang kebangkitan, kira-kira bagaimana dia menutupnya? Kita baca ayat 58, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”. Pekerjaan Tuhan itu bukan hanya penginjilan saja, pekerjaan Tuhan adalah membawa keindahan, kemuliaan, keteraturan Tuhan, apa yang Tuhan mau, kehendak Tuhan di atas dunia ini, apapun pekerjaan kita, dan kita dipanggil unuk berjerih lelah dalam hal itu, karena Tuhan sudah bangkit, itu berarti jerih payah kita tidak sia-sia. Inilah kabar sukacita dari kebangkitan. Amin. Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah (AS) GRII KG 773/812 (hal 1)