TATA IBADAH HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA (HPII/HPKD) Minggu, 02 Oktober 2016 Menggunakan Tata Ibadah Gereja Toraja Tema: KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU (Mazmur 37: 1 – 9) PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta 10430 Telp. 021 – 31504455/3908119-20 Fax: 021 – 3150457 email: [email protected] 1 KATA PENGANTAR Salam Sejahtera dalam Kasih Yesus Kristus! Gereja-gereja di seluruh dunia setiap minggu pertama bulan Oktober melakukan Perjamuan Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan-Nya bagi kita patut kita rayakan dengan berbagi kehidupan bersama seluruh ciptaan. Tema HPII dan HPKD 2016 adalah ”Kebahagiaan Orang Fasik Semu” (Mazmur 37:1-9) dengan menggunakan Tata Ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja Toraja. Pada kebaktian HPII dan HPKD tahun ini, kami memohon dukungan doa dan kerjasama Gereja-gereja Anggota PGI untuk dapat ikut berperan dalam menunjang program Pekabaran Injil di Indonesia melalui Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI. Jika gereja setempat tergerak untuk membantu kami dalam hal dana, dapat dilakukan dengan menjalankan pundi persembahan ekstra pada Kebaktian HPII dan HPKD 2016, dan diteruskan ke: Rek. PGI, c.q Bidang Koinonia PGI: 1. Atas nama PGI, 2. Atas nama PGI No. 0230.01.000448.30.6 No. 342.301.2001 BRI Cab. Jakarta Cut Mutiah BCA Cabang Matraman Jl. Cut Mutiah No.12, Jl. Matraman Raya, Jakarta Pusat. Jakarta Pusat Kami akan terbantu jika pengiriman dana diinformasikan kepada kami disertai bukti pengiriman. Atas segala bentuk dukungan dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Selamat merayakan HPII dan HPKD 2016. Kiranya Yesus Kristus, Kepala Gereja, semakin memberkati pelayanan kita semua. Jakarta, 7 September 2016 Teriring Salam dan Doa, Pdt. Sri Yuliana, M.Th. Sekretaris Eksekutif Bidang KPG PGI 2 PENJELASAN PENGGUNAAN TATA IBADAH HPII & HPKD Minggu, 02 Oktober 2016 Nyanyian dalam tata ibadah ini dapat diganti (disesuaikan) dengan nyanyian jemaat setempat. Penempatan Paduan Suara (Vokal Group) dan Warta Jemaat ditempatkan menurut kebiasaan masing-masing jemaat. Pada Pelayanan Perjamuan Kudus (pembagian roti dan anggur) dapat disesuaikan dengan kebiasaan gereja setempat. Bahan Alkitab untuk khotbah berdasarkan Buku Almanak Kristen Indonesia (BAKI) 2016. Berikut ini bahan pemikiran untuk Pelayan Firman: ~~~ KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU Mazmur 37: 1 – 9; Ratapan 1: 1 – 6; II Timotius 1: 1 – 14; Lukas 17: 5 - 10 Tidak sedikit orang ketika sedang menghadapi masalah atau penyakit atau sedang berada dalam pergumulan dan bertanya-tanya dalam dirinya, “Mengapa orang yang jahat tampaknya kehidupannya lebih senang daripada orang baik? Apakah jika kita ingin sukses atau kaya kita harus berbuat jahat?” Lumrah rasanya jika banyak orang bertanya demikian. Sebab fakta sekarang berbicara, orang baik banyak yang hidupnya susah, dan sebaliknya, banyak orang yang jelas-jelas kehidupannya jahat tampaknya hidupnya senang-senang saja. Banyak orang yang sudah mengikuti Tuhan dengan setia tetapi harus mengalami penderitaan. Namun mereka yang hidup seenaknya, mabuk-mabukan, korupsi, berjudi, dan lain-lain, malah hidup makmur dan sehat-sehat saja. Sepertinya Tuhan tidak memerdulikan dan menghukum mereka. Tetapi benarkah demikian? Benarkah Tuhan membiarkan orang benar menderita dan membebaskan orang-orang jahat? Mari kita belajar dari bacaan kita: Mazmur 37. Dalam Mazmur ini, Daud mengajak bersabar menghadapi teka-teki kemakmuran orang jahat dan penderitaan orang benar. Tidak ada penjelasan latar belakang dari Mazmur 37, tetapi Daud menulisnya menjelang akhir hidupnya, saat ia melihat bagaimana kehidupan berlangsung saat itu. Banyak orang jahat yang hidup tenang seolah-olah bebas dari hukuman, sementara ada begitu banyak orang khususnya rakyat biasa yang mengalami ketidakadilan akibat kejahatan mereka. (bnd. orang yang mengambil uang negara, koruptor dibebaskan dengan pencuri ayam yang disiksa dan dipenjara). Di sini Daud mendorong orang benar untuk memiliki kesabaran dan keyakinan di dalam TUHAN dengan menggambarkan suatu keadaan yang berbeda dari orang saleh dan orang jahat. Kita bisa lihat itu dalam tiga kali 3 peringatan yang muncul: “Jangan marah” (ay 1, 7, 8). “Jangan marah” secara literal, dari bahasa aslinya, berarti jangan menjadi panas. Sebuah keadaan yang berpotensi membuat seseorang melampiaskan amarahnya secara nyata di hadapan orang banyak yang akhirnya dia pun terpancing berbuat dosa. Dengan kata lain, jangan sampai panas hati memberikan kesempatan iblis memprovokasi untuk melakukan dosa. Jika amarah dibiarkan terus tumbuh, ia akan berubah menjadi kebencian, keinginan untuk membalas dan menghakimi. Hal-hal itu jelas tidak berkenan kepada Allah. Sesuai dengan ajakan Pemazmur, ada empat hal yang harus kita pegang. Pertama, “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik.” (ay 3a). Kita harus mengakui, fakta yang kita hadapi sekarang bahwa orang yang jahat kehidupannya kaya dan bahagia merupakan godaan yang bisa memancing kita untuk berbuat jahat. Sebab itu daripada kita kecewa dengan keadaan mereka, lebih baik bersandar dan berharap kepada TUHAN, bukankah Dialah Hakim yang Agung, hanya TUHAN yang berhak menghakimi setiap orang. Kedua, “Bergembiralah karena TUHAN” (ay 4a) berarti dalam menyaksikan keadaan seperti itu, kita harus mencari kebahagiaan di dalam Tuhan. Jangan terpancing dengan hidup makmur yang menghalalkan segala cara. Lakukanlah semua di dalam Tuhan, dan Tuhan akan mencurahkan berkatberkat dan pemeliharaan-Nya. Ketiga, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya.” (ay 5a). Sebagai manusia yang penuh keterbatasan, kita tidak pernah mampu menjalani kehidupan ini, sebab itu kita harus menyerahkannya kepada Tuhan dan percaya bahwa dalam segala perkara Tuhan akan bertindak dengan otoritas-Nya. Keempat, “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia.” (ay 7a). Artinya, jika kelakuan orang jahat semakin keterlaluan mari kita belajar untuk tidak menghakimi mereka, sebab satu saat Tuhan pasti bertindak. Orang-orang percaya adalah mereka yang telah dikhususkan, dikuduskan dari dunia ini. Karena itu, kita aman di dalam Kristus Yesus, sebab Dia hidup maka kita pun akan hidup. Artinya, orang percaya hendaknya tidak membuang waktunya semenit pun dengan bersungut-sunggut menghadapi keadaan yang ada, melainkan dengan mata iman melihat bahwa tidak ada alasan untuk iri kepada orang jahat atas kemakmuran mereka yang hanya berlangsung sementara. Sebab mereka yang menjadikan Allah sebagai kesukaan hatinya akan mendapatkan apa yang diinginkan hatinya dan akan dipuaskan sepenuhnya di dalam Dia. (AWMT). ~~~~~~~~~~~~~~~~ 4 TATA IBADAH HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA (HPII/HPKD) Minggu, 2 Oktober 2016 Berhimpun Menghadap Allah 1. Persiapan PL 2. Hari ini, Hari Perjamuan Kudus se-Dunia. Gereja-gereja di seluruh dunia melakukan Perjamuan Kudus untuk bersama-sama mengingat kembali hakekat hidup beriman dalam Yesus Kristus. Ia telah mati disalibkan untuk menebus dosadosa kita. Bersamaan dengan itu, umat Kristen di Indonesia memeringati Hari Pekabaran Injil di Indonesia (HPII), untuk mengokohkan kembali kebersamaan dalam mewartakan kabar sukacita kepada orang lain, agar dunia percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat Dunia. Hari ini kita menggunakan tata ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja Toraja, dengan tema: “Kebahagiaan Orang Fasik Semu”. Prosesi (Berdiri). Urut-urutan Prosesi: Pengantar pelayan Firman, Pelayan Firman, dan Majelis yang membawa roti dan anggur dan diikuti semua majelis. - (Jemaat menyanyikan NJNE 1) “Datanglah Umat-Mu, Tuhan” (Dinyanyikan berulang hingga prosesi selesai). (NJNE=Nyanyian Jemaat Nuansa Etnik) Mi=E 3. Votum PF Jemaat Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Amin 5 4. Salam PF Jemaat 5. Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Bagimu juga. Litani Pengharapan (Bacaan Alkitab 1) Lektor Jemaat (Jemaat duduk) (Ratapan 3:19-26) (Menyanyikan KJ. 144a) “Suara Yesus Kudengar” Suara Yesus kudengar, “Hai, mari yang penat, serahkanlah kepadaKu bebanmu yang berat.” Kepada Yesus Tuhanku, ‘ku datang berserah; Jiwaku yang letih lesu dinuatNya lega. Suara Yesus kudengar, “Yang haus, datanglah, dan air hidup Kuberi, hai mari minumlah.” Kepada Yesus, Tuhanku, ‘ku datang berserah; Kudapat Air Alhayat dan hidup dalamNya. Suara Yesus kudengar, “Akulah Sang Terang. Lihatlah sinar wajahKu: harimu cemerlang.” ‘Ku datang pada Tuhanku, Mentari mulia; seluruh jalan hidupku cerah bahagia. 6. Titah Perjamuan Kudus PF Seperti yang telah disampaikan pada minggu sebelumnya, perjamuan kudus adalah suatu pelayanan yang Tuhan Yesus sendiri kehendaki untuk tetap dilakukan sampai Ia datang kembali dalam kemuliaan kerajaan-Nya. Setiap kali kita makan roti dan minum anggur dalam perjamuan kudus, kita memperingati pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu mati untuk menebus dan membebaskan kita dari kutuk dosa. Jemaat Menyanyikan KJ 27 “Meski Tak Layak Diriku” Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu dan kar’na kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, padaMu. Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela, darah-Mulah pembasuhnya; ‘ku datang, Tuhan, padaMu. Terombang-ambing, berkeluh, gentar di kancah kemelut, ya Anak Domba Allahku, ku datang kini padaMu. Sebagaimana adaku celaka, buta dan kelu; segala apa yang perlu ‘ku dapat dalam diriMu. Sebagaimana janjiMu menyambut dan membasuhku, ya Anakdomba yang kudus, ‘ku datang kini padaMu. 6 7. Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah PF Marilah dengan rendah hati kita membuka diri, mengaku dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, untuk menyambut pendamaian yang telah Dia kerjakan di dalam Kristus. ~ Musik Instrumen ~ Jemaat (Menyanyikan PKJ 37 “Bila kurenung dosaku” do = g Solo Semua PF Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan, Yang berulang kulakukan dihadapanMu, Refrein Kasih sayangMu perlindunganku. Di bawah naungan sayapMu damai hatiku. Kasih sayangMu pengharapanku. Usapan kasih setiaMu s’lalu kurindu. Solo Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda, Iri hati dan benciku kadang menjelma. Semua Refrein Dengarkanlah berita anugerah “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” Roma 5:10 Jemaat Respon Berita Anugerah, Menyanyikan KJ 39 “Ku Diberi Belas Kasihan” ‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku; tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu! Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia, Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh muliia! Walau ‘ku patut dihukumkan, Kaulah penuh anugerah: darah PutraMu dicurahkan membasuh dosa dan cela. Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu, Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu. Ini tetap pengakuanku, jikalau orang ingin tahu: hanya berkat pengasihanMu rukunlah aku dan Engkau. ‘Ku merendahkan diriku dan kuagungkan rahmatMu, ‘ku merendahkan diriku dan kuagungkan rahmatMu. 7 B. Pemberitaan Firman dan Perjamuan Kudus 8. Pemberitaan Firman - Doa Pembacaan Alkitab - Pembacaan Alkitab: Mazmur Bacaan 2 Bacaan 3 : Mazmur 137:1-6 : 2 Timotius 1:1-14 : Lukas 17:5-10 - Khotbah (Tema: Kebahagiaan Orang Fasik Semu) - Nyanyian sambutan atas Firman Tuhan : “Bahagialah Tiap Orang” (Mazmur 1 – gaya Toraja) Syair dan Lagu : Tiku Rari 9. Pengakuan Iman (Jemaat Berdiri) 8 10. Perjamuan PF (Jemaat Duduk) Kita akan bersekutu dalam meja Perjamuan Kudus. Roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus hendaknya kita terima sebagai tanda dan meterai dari kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita. Di dalam perjamuan kudus ditegaskan kepada kita, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya yang sempurna telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita, dan Roh-Nya yang menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada kita, supaya kita dapat hidup dengan Dia dalam suatu persekutuan yang benar. Ia menghubungkan kita seorang dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut dinampakkan dalam hidup kita melalui perkataan dan perbuatan. Doa Ya Allah yang Mahakasih dan Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami mohon Engkau kiranya bekerja dalam hati kami melalui Roh-Mu, supaya di dalam perjamuan kudus ini, kami dengan penuh kepercayaan menyerahkan diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus. Kenyangkan dan segarkanlah kami dengan roti kehidupan, yaitu Yesus Kristus, supaya kami mampu menanggung salib dan mengiring Engkau. Kuatkanlah kami supaya dosa tidak lagi menguasai kami. Kiranya Kristuslah yang berkuasa atas hidup kami dan kami hidup di dalam Dia. Ya Bapa yang rahmani, kuatkanlah dan anugerahilah kami pengampunan-Mu. Dalam menanti kedatangan Tuhan yang akan menyambut kami, hiburkan kami untuk mampu bertahan di dalam memikul salib dan menyangkal diri kami, mengaku penebus kami, serta melihat kepadaMu baik dalam suka maupun dalam duka. Demi nama Tuhan Yesus. Amin. 11. (Nyanyian Pengantar KJ. 353) “Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil” (Pendeta menuju Meja Perjamuan) Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau. Lihatlah Dia prihatin menunggu aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!” Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau; Janganlah enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!” Waktu serta kesempatan berlalu yang dib’ri aku dan kau; nanti gelap kematian membayang mangancam aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!” Yesus berjanji memb’rikan kasihNya kepada aku dan kau. Ia mengampuni orang berdosa seperti aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!” 9 12. Doa Bapa Kami (Di meja Perjamuan) 13. Ajakan (Di Meja Perjamuan) PF Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Roti dan anggur yang kita lihat ini hendaklah kita terima sebagai tanda dan meterai dari pengorbanan dan persekutuan dengan Kristus. Supaya kita dipelihara dengan roti sorgawi, yakni Yesus Kristus, janganlah hati kita melekat kepada roti dan anggur yang kelihatan ini, melainkan dengan iman kita mengangkat hati kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Saudara-saudara, segala perkara telah sedia. Tuhan Yesus bersabda “Marilah kepadaKu, semua yang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. (Jemaat menuju meja Perjamuan. Jika Perjamuan Kudus dilakukan dengan membagi Roti dan Anggur kepada Jemaat, maka Majelis Gereja yang bertugas mengambil posisi untuk menerima Roti dan Anggur) Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti) mengucapkan: “Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan kita dengan tubuh Kristus. Tuhan Yesus berkata: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”. Ambillah dan makanlah. (Roti dibagikan ke anggota jemaat yang mengikuti Perjamuan Kudus). Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu mengucapkan: “Cawan minuman yang atasnya kita ucapkan syukur ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus. Tuhan Yesus bersabda : Inilah darah-Ku darah perjanjian baru yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Ambil dan minumlah. (Cawan atau sloki dibagikan kepada jemaat). Selanjutnya, pelayan membaca salah satu nats Alkitab yang berisi arti dan makna dari pengorbanan Tuhan Yesus, kemudian menyanyikan secara bersama salah satu nyanyian yang juga sesuai dengan arti dan makna perjamuan kudus. 10 C. Respon Jemaat 14. Syukur dan Doa Sesudah pelaksanaan perjamuan kudus pelayan kembali ke mimbar dan mengucapkan: Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Karena Tuhan sudah menguatkan dan menyegarkan jiwa kita, marilah kita sekarang berkata dalam hati seperti pemazmur memuji Nama Tuhan dan mengucapkan syukur kepada-Nya: Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih-setia dan rahmat. Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Mzm 103:1-5;8-13). Sebab itu mulutku dan hatiku akan memuji Tuhan dari sekarang ini sampai selama-lamanya. Doa Ya Allah yang Mahabaik. Terimakasih atas segala perkara yang baru saja kami lalui. Engkau mengundang kami dan kami telah datang di meja-Mu. Lewat perkara ini kami telah dihubungkan satu dengan yang lain di dalam Kristus. Betapa indahnya hidup dalam keyakinan, bahwa kami tidak sendiri di dalam perjalanan hidup kami. Engkau beserta dengan kami. Mereka yang dekat dengan kami, dan yang dengannya kami hidup bersama adalah bersama-sama dengan kami dalam perjalanan ini. Bahwa ketika kami saling memperhatikan, sesungguhnya saat itulah kami mengalami kedekatan-Mu. Tolonglah kami untuk membagi Persahabatan-Mu, menghadiahkan senyum-Mu, serta menjaga contoh kesabaran-Mu di dalam hati kami. Amin 15. Persembahan PL Membaca Kel 25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu. Jemaat (Menyanyikan PKJ 146 “Bawa Persembahanmu” do = f 11 Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka. Refrein: Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucaplah syukur. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kau terima. Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai agar kerajaanNya makin nyatalah. Damai dan sejahtera diberikan Tuhan. 16. Doa Syafaat D. Pengutusan dan Berkat 17. Petunjuk Hidup Baru PF (Jemaat Berdiri) Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Beritakanlah Injil. Dengarkanlah Petunjuk Hidup Baru: Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Yosua 24:14 18. Nyanyian Jemaat: NJNE 123 “Kasih Karunia Tuhan Yesus” 19. Berkat PF TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. 12 20. Nyanyian Syukur “Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku! Aku warisNya, ‘ku ditebus, ciptaan baru Rohulkudus. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. Pasrah sempurna, nikmat penuh; suka sorgawi melimpahiku. Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat besertaku. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. 13 GEREJA TORAJA Gereja Toraja lahir dan tumbuh dari hasil kegiatan dari GZB (Gereformeerde Zendingsbond) dari Belanda. Toraja adalah sebuah teritori di bagian utara propinsi Sulawesi Selatan yang saat ini secara administratif terdiri dari dua kabupaten yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara. Pdt. A.A. van de Loosdrecht adalah zendeling pertama dari GZB yang melayani di Toraja. Dia tiba di Rantepao (salah satu kota kecamatan waktu itu, sekarang ibu kota kabupaten Toraja Utara) pada 7 November 1913 dan hanya melayani dalam waktu singkat karena terbunuh pada tanggal 26 Juli 1917. Setelah karya pada zendeling, Injil terus berkembang dengan berdirinya sejumlah jemaat, hingga pada sidang Sinode yang pertama, 25 Maret 1947, Gereja ini menyatakan berdiri sendiri dan menamakan diri Gereja Toraja. Dalam aras ekumene, Gereja Toraja telah menjadi anggota PGI sejak awal terbentuknya di Malino, 1947. Selanjutnya tahun 1964 menjadi anggota CCA dan tahun 1967 sebagai anggota WCC. Gereja Toraja menganut sistem organisasi Presbiterial Sinodal yang berarti pengaturan tata hidup dan pelayanan gereja yang dilaksanakan oleh para presbiter (penatua, pendeta, dan diaken) dalam suatu jemaat dengan keterikatan dan ketaataan dalam lingkup yang lebih luas (klasis dan sinode). Pengambilan keputusan yang paling luas adalah Sidang Sinode Am yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sejak berdiri sendiri sebagai satu sinode, Gereja Toraja telah melaksanakan 24 kali Sidang Sinode Am. Yang terbaru adalah Sidang Sinode Am XXIV, yang berlangsung selama 8 hari, tanggal 20-27 Juli 2016, bertempat di Makale, Tana Toraja, dengan tema: “Berakar dalam Kristus, berbuah banyak dalam dunia”. Untuk melaksanakan keputusan Sidang Sinode Am, diangkatlah sebuah badan yang dinamakan Badan Pekerja Sinode (BPS). Untuk Periode 2016-2021, Ketua BPS Gereja Toraja adalah Pdt. Musa Salusu, M.Th. dan Pdt. Suleman Allolinggi, M.Si., sebagai Sekretaris Umum. BPS Gereja Toraja berkedudukan di Tongkonan Sangullele di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara Propinsi Sulawesi Selatan. Saat ini Gereja Toraja beranggotakan 1.084 terbagi dalam 90 klasis dan tersebar dalam 17 propinsi di seluruh Indonesia (Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, 14 Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan). Dalam sepanjang sejarahnya, 997 warga Gereja Toraja telah menerima pengurapan sebagai pendeta, dan hingga kini 787 di antaranya sedang melayani di Jemaat, dan 38 lainnya sebagai Pendeta Tugas Khusus. Untuk periode 2016-2021, Gereja Toraja mencanangkan 7 pokok tugas panggilan yaitu : Penggalian, pengakaran dan penyebarluasan pokok-pokok iman yang kontekstual mengenai Kekristenan. Pengembangan kapasitas para pelayan dan kapasitas penatalayanan dan kelembagaan Peningkatan peran dan fungsi gereja dalam transformasi sosial budaya Peningkatan partisipasi gereja dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomi masyarakat Peningkatan akuntabilitas gerejawi dalam bidang politik dan hukum Peningkatan kepedulian dan tindakan gereja dalam pemeliharaan keutuhan ciptaan Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam pelayanan gerejawi dan pendampingan warga gereja pengguna TIK. Dari Kantor Sinode Gereja Toraja, atas nama seluruh warga Gereja Toraja, kami mengucapkan selamat menikmati persekutuan melalui Hari Perjamuan Kudus seDunia dan Hari Pekabaran Injil Indonesia. Kurre Sumanga’. Sekretariat Kantor Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja: Jl. Ahmad Yani No.45 Rantepao 91831 Toraja Utara – Sulawesi Selatan Telp. 0423-25143 Situs web: www.bps-gerejatoraja.org 15