PENGANTAR Saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Terpujilah nama Tuhan, PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB semester ganjil 2016 dapat kembali hadir untuk menemani saudara semua dalam menggumuli Firman Tuhan. Dalam Panduan Pemahaman Alkitab pada semester ini sengaja tidak mencantumkan tema dan tujuan PA, alasannya adalah supaya peserta lebih kreatif dan berkembang, tidak hanya dibatasi oleh satu pokok bahasan saja, melainkan peserta dapat diperkaya dengan pemahaman– pemahaman yang ditemukan dalam ber PA. Karena panduan PA menggunakan metode Pendidikkan Orang Dewasa (POD) dan tetap menggunakan Motto yang sama, ”Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar berteologi bersama” maka peran pemimpin PA bukanlah menjadi nara sumber melainkan menjadi pemandu jalannya PA, sedangkan para peserta PA diharapkan terlibat aktif dalam berteologi bersama dan mau saling menghargai pendapat satu dengan yang lainnya. Supaya dalam proses belajar berteologi bersama dapat berjalan lancar, akan lebih baik bila pemandu PA dapat mempersiapkan diri dengan baik. Dengan menguasai bacaan Alkitab, memahami latar belakang teks Alkitab, memamhami pengantar PA dan juga paham dengan pertanyaanpertanyaan pendalaman. Dengan demikian pemimpin pa akan memandu jalannya PA dengan lancar. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para penulis Panduan Pemahaman Alkitab semester ini, yaitu: Pdt. Riyadi Basuki (RIBAS), Pdt. Kurniawan Dewanto Wijaya (KDW), Pdt. Candra Istiono (CI), Pdt. Indro Tri Sugioto (ITS), Pdt. Alfred Ruben Gordon Ta’ek (ARGT), Pdt. Arya T.P. Sianturi (ATPS), Pdt. Anang Wijokangko (AW) Akhir kata semoga Panduan PA ini menjadi berkat bagi semua jemaat sinode GKSBS sehingga nama Tuhan dimuliakan. Selamat ber PA dan Tuhan memberkati. Metro, Desember 2015 an. MPS GKSBS Pdt. A.T. Hariyanto, S.Pd., M. Div. Sekretaris 1|Page DAFTAR ISI Hal 1. Minggu I Januari 2016 2. Minggu II Januari 2016 3. Minggu III Januari 2016 4. Minggu IV Januari 2016 5. Minggu V Januari 2016 6. Minggu I Februari 2016 7. Minggu II Februari 2016 8. Minggu III Februari 2016 9. Minggu IV Februari 2016 10. Minggu I Maret 2916 11. Minggu II Maret 2016 12. Minggu IV Maret 2016 13. Minggu I April 2016 14. Minggu II April 2016 15. Minggu III April 2016 16. Minggu IV April 2016 17. Minggu I Mei 2016 18. Minggu II Mei 2016 19. Minggu III Mei 2016 20. Minggu IV Mei 2016 21. Minggu V Mei 2016 22. Minggu I Juni 2016 23. Minggu II Juni 2016 24. Minggu III Juni 2016 25. Minggu IV Juni 2016 3 8 10 13 15 18 21 24 27 30 34 37 40 43 45 47 50 53 56 59 62 66 69 72 75 *** 2|Page PA Minggu I, Januari 2016 Bacaan : Kis. 8:4-25 I. PENGANTAR PA 1. Latar belakang Teks Pada bagian ini Lukas pertama-tama mencatat penyebaran Injil ke Samaria. Orang-orang Samaria merupakan keturunan campuran dari golongan sisa Israel dengan bangsa-bangsa asing yang ditempatkan di Samaria oleh bangsa Asyur yang menaklukkan mereka sementara kalangan kelas atas sudah di buang (II Raja-raja 17). Orang-orang Samaria telah mendirikan Bait Suci di Gunung Sikhem (lihat Yohanes 4:20). Karena orang-orang Yahudi menganggap orang Samaria sebagai suku campuran baik secara keturunan maupun secara agama, berbagai prasangka kesukuan yang bersifat kekerasan harus diatasi sebelum gereja dapat menjadi umat yang sungguh-sungguh universal. 2. Penjelasan Teks Kisah Para Rasul 8: 4-5 menjelaskan bahwa penganyiayaan kepada jemaat dan kepada para rasul telah mengakibatkan tersebarnya Injil ke berbagai daerah. Kata tersebar dalam ayat ini diterjemahkan dari kata Yunani diaspeiro yang dalam artian menyebarkan benih. Orang percaya di Yerusalem itu adalah benihbenih Allah, dan penganyiayaan itu digunakan oleh Allah untuk menanam benih-benih itu ke tanah yang baru, sehingga mereka dapat menghasilkan buah (Matius 13:37-38). Beberapa diantara mereka pergi ke seluruh Yudea dan Samaria (ingat kembali Kisah Para Rasul 1:8) dan sebagian lagi pergi ke tempat yang lebih jauh (Kisah Para Rasul 11:19). Filipus memberitakan Injil di Samaria, dimana pada waktu itu rasul-rasul masih tinggal di Yerusalem. Lukas menulis tentang apa 3|Page yang dikerjakan Filipus di Samaria, yaitu memberitakan Mesias kepada orang-orang disitu Kemudian ayat 6 dan 7 menjelaskan bahwa Allah memakai Filipus untuk memberitakan Injil yang juga disertai denan tanda-tanda menakjubkan. Penekanan mengenai kata mendengar dan kata diberitakan tentang Injil adalah menegaskan tentang pentingnya mendengar Injil yang diberitakan itu untuk keselamatan. Ayat 8 menceritakan, dimana kota Samaria di penuhi dengan sukacita yang luar biasa. Sukacita itu adalah sukacita dari berbagai hal yang menjadi satu yaitu: sukacita keselamatan, sukacita penyembuhan, sukacita dari iman. Kisah Para Rasul 8:9-25 menceritakan tentang Simon si Tukang sihir, dalam ayat yang cukup panjang ini, kembali kita melihat dimana Iblis selalu ingin menghancurkan kesaksian gereja dari dalam. Musuh itu datang seperti singa yang akan menelan mangsanya dan jika pendekatannya gagal, ia akan datang seperti ular untuk menipu. Dalam kasus ini yang menjadi alat Iblis adalah seorang tukang sihir yang bernama Simon. Kata yang diterjemahkan dengan takjub dalam ayat 9 dan 11 berarti “membuat orang heran dan kacau.” Dalam ayat 11 Simon juga merasa takjub. Orang banyak merasa terpesona dengan apa yang dilakukan Simon sehingga mereka percaya kepada apa saja yang dikatakannya. Mereka menganggapnya sebagai kuasa Allah yang terkenal sebagai kuasa besar. Ada perbedaan yang menyolok antara sihir Simon dengan Mukjizat yang Filipus lakukan. Sihir Simon dia pergunakan untuk meninggikan dirinya sendiri, sedangkan Mukjizat Filipus adalah dari Allah dan untuk memuliakan Allah. 4|Page Pada ayat 12 di ceritakan, dimana pada waktu orang Samaria mendengar berita Filipus banyak orang yang menjadi percaya dan meminta diri dibaptis. Karena semakin hari semakin banyak orang yang percaya kepada Filipus maka otomatis pengaruh Simon si tukang sihir itu semakin berkurang. Kemudian di ayat 13 dikatakan bahwa Simon menjadi percaya, tetapi nanti di ayat 20 Petrus mengecam dia dengan keras “binasalah engkau…” ini kadangkala menjadi pertanyaan, apa maksudnya percaya dalam ayat 13 ini. Kita dapat menjajawab pertanyaan ini dengan mengajukan satu pertanyaan lagi. Apa yang menjadi dasar “imanya”? Imanya tidak berdasar pada Firman Allah, tetapi pada mukjizat-mukjizat yang dilakukan oleh Filipus; dan tidak ada petunjuk bahwa Simon telah bertobat dari dosa-dosannya. Jika membaca ayat 14 kita mengingat bahwa orang-orang Samaria tidak menerima karunia Roh Kudus ketika mereka menjadi percaya. Oleh sebab itu diperlukan dua orang rasul, Petrus dan Yohanes untuk datang dari Yerusalem menumpangkan tangan ke atas orang-orang yang sudah bertobat itu, dan berdoa bagi mereka agar menerima karunia Roh. Pada ayat 18 kejahatan Simon terbongkar, ternyata Simon bukan hanya ingin membuat mukjizat, tetapi ia juga ingin kuasa untuk dapat menyalurkan karunia Roh Kudus, kepada orag lain – dan ia mau membayar berapa saja untuk mendapatkan kuasa itu. Sehingga pada ayat 20 kata-kata Petrus kepada Simon menunjukkan bahwa Simon tukang sihir itu belum bertobat. “binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau” merupakan kata yang sangat keras seandainya digunakan kepada orang percaya. 5|Page Kemudian pada ayat 22 Petrus menegor Simon dengan tegas supaya ia bertobat dan supaya Tuhan mengampuni niat hatinya. Kata niat hati disini berarti rencana atau rancangan dalam arti yang buruk. Selanjutnya ayat 23 Petrus berkata bahwa hati Simon seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan, hal ini menunjukkan bahwa ia tidak pernah benar-benar dilahirkan kembali. Ayat 24 merupakan tanggapan Simon terhadap apa yang dikatakan Petrus. Namun sama sekali dia tidak menunjukkan pertobatan. Ia lebih memikirkan bagaimana menghindari hukuman daripada bagaimana menjadi benar dihadapan Allah. Ayat 25 menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes kembali ke Yerusalem, tetapi mereka tidak mau kehilangan kesempatan untuk membagikan kabar baik kepada orang lain. Jadi sepanjang perjalanan pulang mereka memberitakan Injil. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan datadata. II. Alur Proses PA 1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 2. Pembacaan Teks/Perikop 3. Pendalaman Teks/Perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks; bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) 6|Page b. (Mendalami) 1) Apa yang menarik dari pelayanan Filipus dan Simon? Jelaskan perbandingannya! 2) Pesan apa yang menarik dan itu kontektual dengan situasi bergereja masa kini? 3) Bagaimana kita memaknai pesan tersebut? c. (Mendorong) 1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini? (Pribadi, Persekutuan, Kelg, dll) III. Pujian dan persembahan IV. Doa syafaat dan penutup ~ribas~ 7|Page PA Minggu II, Januari 2016 Bahan : Mazmur 36:5-10 (ay. 1-13) I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Kitab Mazmur adalah kumpulan dari seratus lima puluh nyanyian, doa, dan syair yang berbeda. Oleh karenanya kitab Mazmur dibagi menjadi lima jilid. Dan Mazmur 36 termasuk dalam bagian/jilid I (Mazmur 1:1 – 41:13). Bagian/jilid I-II dibentuk sebagai tanggapan atas sejumlah peristiwa yakni kehancuran Yerusalem dan Bait Allah pada tahun 585 SM, pembuangan orang Israel dari negeri mereka dan lenyaplah garis keturunan Raja Daud. 2. Penjelasan Teks Orang fasik (ay. 2) adalah orang – orang yang tidak pernah peduli tentang Tuhan, sehingga tidak pernah memohon pengampunan (ay. 5). Mereka adalah musuh TUHAN dan umatNya. KasihMu ... KeadilanMu. (ay. 6-7) ayat-ayat ini mengawali pujian akan kasih Tuhan bagi seluruh dunia dengan menyebutkan berbagai unsur, yakni langit, tanah (gunung) dan laut. Karena TUHAN mengasihi seluruh dunia, pemeliharaanNya diberikan tidak hanya kepada manusia. Seperti halnya diungkapkan pemazmur dalam Mazmur 10:6 mengundang – setiap mahluk hidup – untuk memuji TUHAN. SayapMu ... dirumahMu. (ay.8-7). “Sayap” TUHAN yang disebut menunjukkan bahwa doa ini pada mulanya dinaikkan di Bait Allah. Layaknya dua mahluk yang bersayap yang terukir pada tabut perjanjian yang disimpan di Bait Allah. Kedua sayap itu adalah lambang perlindungan untuk Tabut Perjanjian. Seperti itulah bagaimana Allah memberi perlindungan kepada anak-anak manusia, terwujud dalam naungan sayapMu. Bait Allah dikenal sebagai “rumah” TUHAN dan tempat berlindung. Pemazmur ingin menegaskan bahwa diam dalam rumah TUHAN adalah bukti/wujud perlindungan TUHAN di setiap waktu. 8|Page II. Alur Proses PA 1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 2. Pembacaan Teks/Perikop 3. Pendalaman Teks/Perikop a. (Pengungkapan - berkaitan perikop) 1) Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari peserta yang belum paham akan teks. 2) (Jika peserta tidak ada yang berbagi pemahaman dan pertanyaan, pemandu PA dapat memakai pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk membangun partisipasi) 1) Apa yang dimaksudkan dengan orang fasik dan apa saja yang telah dilakukannya? 2) Apa yang telah dikerjakan oleh Allah Sang Khalik, dalam perikop ini? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari peserta) b. (Mendalami) : 1) Orang yang seperti apakah yang mendapatkan perlindungan dari TUHAN? 2) Apa saja prinsip-prinsip hidup orang fasik dan orang benar? 3) Bagaimana pemazmur menghidupi prinsip (nilai-nilai) hidup orang benar? c. (Mendorong) : 1) Apa komitmen atau aksi kita sebagai orang yang telah menerima kasih setia Allah? III. Pujian dan persembahan IV. Doa syafaat dan penutup. -- kdw – 9|Page PA Minggu III, Januari 2016 Bacaan: 1 Korintus 12: 12-31a I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Korintus adalah sebuah kota Yunani, ibukota provinsi Akhaya yang termasuk wilayah pemerintahan Roma. Kota ini, penduduknya terdiri dari banyak macam bangsa, terkenal karena kemajuannya dalam perdagangan, kebudayaannya yang tinggi, tetapi juga terkenal karena keadaan susilanya yang rendah dan adanya bermacam-macam agama di situ. 1 Korintus merupakan surat Paulus yang pertama kepada jemaat di Korintus. ditulis untuk membahas persoalan-persoalan yang timbul di dalam jemaat yang telah didirikan oleh Paulus di Korintus itu. Persoalan-persoalan tersebut adalah mengenai kehidupan berjemaat dan kepercayaan Kristen. Yang menjadi pikiran utama Rasul Paulus dalam 1 Korintus ialah persoalan tentang perpecahan dan kebejatan di dalam jemaat, dan tentang persoalan-persoalan seks dan perkawinan, 2. Penjelasan Teks Dalam perikop 1 Korintus 12 :12-31a, Paulus ingin menekankan kepada jemaat tentang kesatuan tubuh Kristus, bahwa Jemaat Kristen di Korintus adalah gambaran tentang keadaan tubuh Kristus yang sebenarnya. Paulus menggambarkan jemaat seperti tubuh. Satu tubuh namun banyak anggota yang memiliki peran dan karunia yang berbeda. Tiap anggota punya fungsi dan kegiatan berbeda-beda, namun tidak mungkin lepas dan terpisah satu dari yang lain. Diakui bahwa tubuh terdiri dari bagian-bagian yang unik, khas, berbeda bentuk dan fungsinya (ayat 13-18). Semua anggota tubuh begitu berharga karena memiliki peran dan fungsi masing-masing untuk saling melengkapi. Ayat 19-26 Peranan dan fungsi masing-masing anggota tubuh itu baru bisa dirasakan apabila ditempatkan dalam kesatuan tubuh. Di luar kesatuan itu masing- masing anggota tidak bisa berfungsi dan 10 | P a g e berperan sebagaimana mereka dibentuk. Kesatuan tubuh itu sedemikian solidnya sampai- sampai …”jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita”. (ayat 26). Tetapi tidak dapat dikatakan bahwa karunia yang satu lebih bernilai dibandingkan karunia lainnya, meskipun satu sama lainnya berbeda. Paulus mengingatkan bahwa mereka bisa berfungsi sebagai tubuh Kristus hanya bila mereka menyadari kebergantungan dan kesatuan dengan bagian tubuh lainnya dengan karunia-karunia yang dianugerahkan oleh Allah. Yang satu memerlukan yang lain, yang satu diperlukan oleh yang lain. Demikianlah seharusnya realita jemaat sebagai tubuh Kristus. Dalam ayat 27-31 Paulus mengarahkan bagaimana jemaat Tuhan seharusnya hidup. Untuk hal tersebut ada orang-orang yang diberikan fungsi khusus dan memanfaatkan karunia-karunia khusus yang dianugerahkan oleh Kristus dalam kerjasama yang baik karena Dia yang kita layani dalam rangka membangun kesatuan jemaat. II. Alur Proses PA 1. Pembukaan : a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. b. Pujian pembukaan KJ. 249 c. Doa Pembukaan d. Pembacaan teks 2. Pendalam teks Perikop a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) 11 | P a g e b. (mendalami) 1) Menurut bapak, ibu, saudara apa peran dan fungsi saudara sebagai tubuh Kristus? Apa yang sudah saudara lakukan? 2) Bagaimana tanggapan saudara pada ayat 26 “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita”? c. (Mendorong) Tindakan nyata apa yang kita lakukan ketika ada anggota jemaat mengalami penderitaan atau sukacita sebagai satu tubuh? III. Pujian dan persembahan KJ. 256 IV. Doa syafaat dan penutup (CI) 12 | P a g e PA Minggu IV, Januari 2016 Bacaan Alkitab: Mazmur 71:1-6 I. Pengantar PA 1. Latar belakang teks Mazmur 71:1-6 Mazmur ini berisi doa seorang yang sudah tua (Maz 71:9) yang menghadapi kesulitan dan memerlukan bantuan Allah untuk membebaskan dirinya dari semua musuh dan kesusahan (Maz 71:12,18).Dia telah berjalan di jalan Allah sejak kecil (Maz 71:5,6,17) dan mengalami kesulitan yang luar biasa dalam hidup ini ( Maz 71:20), namun ia tetap memelihara iman dan keyakinannya kepada Allah.Ia bertekad untuk menjalankan sisa hidupnya dengan keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan kuasa dan kebaikanNya di dalam hidupnya. 2. Tafsiran teks Mazmur 71:1-6 Mazmur 71 memuat pergumulan pemazmur sebagai orang yang sudah tua. Dulu pemazmur pernah mengalami masa muda yang penuh dengan sukacita. Pengalaman ini menumbuhkan sukacita karena Tuhan sendiri yang menopang kehidupannya (ayat 5-6). Masa muda pemazmur ini, menjadi kesaksian bagi banyak orang tentang perbuatan ajaib tangan Tuhan yang memeliharanya (7-8). Kini pemazmur merasakan kekuatan fisiknya menurun dan memudar sehingga rasa percaya diri pun luntur. Hal ini berbeda saat tubuh masih sehat,tenaga besar,tiada rintangan fisik mental maupun hambatan para musuh yang dapat menghalangi gerak pemazmur. Beragam perubahan ini menghantarkan pemazmur pada puncak keraguan yakni jangan-jangan Tuhan pun sudah meningggalkan dia (ayat 9) apalagi tekanan para musuhnya bertambah sehingga perasaan ditinggalkan Tuhan makin kuat (ayat 10-11). Dalam kemunduran fisik dan tekanan masalah iman pemazmur berharap kepada Allah Israel yang setia. Kerinduan Pemazmur adalah ia tetap boleh melayani Tuhan pada masa tuanya. Pemazmur bangkit dalam sikap semakin rindu menyaksikan berbagai perbuatan Tuhan (ayat 12-16). Pengalaman penyertaan Tuhan pada masa lampau itu menjadi pegangan bagi pemazmur dan memantapkan tekadnya untuk tetap melayani Tuhan di usia senja. 13 | P a g e II. Alur Proses PA 1. Pembukaan : Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. Pujian pembukaan : PKJ 7:1-3 Doa Pembukaan 2. Pendalam teks Perikop a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Situasi apa yang sedang dialami Pemazmur dalam perikop ini ? 2) Situasi apa yang sering kita rasakan saat memasuki masa tua,masa pensiun (purna tugas)? 3) Bagaimana pemazmur menyikapi perasaan itu? c. (Mendorong) Sikap apa yang harus kita bangun dalam kaitannya dengan hidup bersama orang muda dengan orang tua agar semua orang mampu menjalani hidup sesuai dengan usianya? III. Persembahan Peserta PA menyanyikan PKJ 148 :1- dengan mengumpulkan persembahan Doa persembahan dan syafaat Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat IV. Penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 131 ~indro~ 14 | P a g e PA Minggu V, Januari 2016 BACAAN: LUKAS 5:1-11 I. PENGANTAR PA 1. Latar belakang teks Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang juga menulis kitab Kisah Para Rasul dan ditujukkan kepada Teofilus sahabatnya. Dalam menulis Injil Lukas, penulis mengacu pada tiga sumber, yaitu: 1). Injil Markus. 2). Kumpulan pekataan Yesus yang juga dipakai oleh penulis Injil Matius. 3). Kumpulan kisah yang tidak dipakai oleh penulis Injil lain. Injil Lukas ditulis kurang lebih setelah tahun 70, yaitu setelah pasukan Roma menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah di kota itu. Penulis kitab Lukas mengangkat sebuah Tema besar dalam penulisan Injil ini yakni: Perhatian Yesus kepada orang-orang miskin. 2. Tafsiran (Penjelasan Teks) Menangkap ikan adalah mata pencaharian dan sumber pendapatan utama di Galilea/Genesaret atau Tiberias. Nelayan-nelayan dari dua perahu di tepi pantai itu telah turun dan sedang membasuh jala-nya. Mereka membersihkan jala untuk menghilangkan minyak ikan yang kalau sampai mengering berarti berpotensi merusak jala tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa para nelayan itu untuk sementara waktu belum bermaksud menangkap ikan lagi. Simon sebagai nelayan yang berpengalaman, memperdebatkan sesuatu yang lazim terjadi dengan sesuatu hal baru yang diperlawankan Yesus. Bagi Simon sudah tidak mungkin, biasanya menangkap ikan di malam hari, bahkan semalaman kami berusaha menangkap tapi tidak dapat, apalagi hari sudah mulai siang. Simon yang meskipun sadar bahwa hal itu tidak mungkin tapi ia tetap melakukan sesuai perintah Yesus. Dan hasilnya diluar dugaan, sejumlah besar ikan ditangkap, jalanya mulai koyak dan perahu itu hampir tenggelam. Simon segera meminta pertolongan teman-temannya untuk membantunya mengisi ikan-ikan tersebut ke kedua perahu itu. 15 | P a g e Semua orang yang ada di pantai itu menjadi takjub. Termasuk di sana ada Yakobus dan Yohanes. Simon Petrus melihat hal itu, ia tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini orang berdosa”. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melihat kebesaran dan kekuasaan Tuhan, ia sadar bahwa ia adalah manusia biasa yang tidak luput dari dosa. “Jangan takut” sebuah sapaan Yesus yang menenangkan jiwa. Ada kedamaian yang dijaminkan Yesus kepada Simon. Jaminan keamanan itu diawali tatkala Yesus hendak mengajak mereka untuk “mulai dari sekarang” menjadi penjala manusia. Mereka merespon dengan cepat, menghela perahu-perahu itu ke pantai dan sesaat itupun mereka mengikut Yesus. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data Nama lain dari danau Genesaret adalah Danau Galilea. Letak danau ini di bagian utara lembah Sungai Yordan. Danau ini panjangnya sekitar 23 km dan lebarnya 10 km. Orang Romawi menyebutnya danau Tiberias Simon Petrus. Petrus adalah nama Simon dalam bahasa Yunani. Nama lainnya dalam bahasa Ibrani adalah Kefas, artinya “batu karang”. Takjub/heran/kagum terhadap kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu. Yakobus dan Yohanes keduanya adalah murid-murid Yesus. Julukan mereka adalah “Boanerges” yang artinya “anak-anak guruh” (Mrk.3:17). II. ALUR PROSES PA: 1. Pembukaan: Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA. Pujian Pembuka KJ/PKJ Doa. 2. Pembacaan Teks/perikop: Lukas 5:1-11 16 | P a g e 3. Pendalaman teks/perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA). b. (Mendalami): 1) Hal apa yang mengesankan dari peristiwa pemanggilan muridmurid Tuhan Yesus? 2) Bagaimana reaksi Simon dan teman-temannya atas pemanggilan mereka menjadi penjala manusia? Mengapa? c. (Mendorong) 1) Setiap orang dipanggil untuk menjadi penjala manusia. Setujukah anda? Bagaimana saudara memaknai panggilan itu sekarang? 2) Bagaimana sikap saudara ketika dipanggil melalui gereja untuk mengambil bagian dalam pelayanan? III. Pujian, persembahan dan doa syafaat. IV. Penutup ~arg~ 17 | P a g e PA Minggu I, Februari 2016 Bacaan : Yeremia 17:5-10 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Yeremia adalah seorang muda yang dipanggil Allah untuk melakukan kehendak Allah dalam memperbaiki hubungan Allah dengan bangsa Israel. Dimana bangsa Israel pada saat itu sedang mengalami kegoncangan iman. Kerajaan Yehuda yang kecil terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-kerajaan besar yang berusaha menancapkan kekuasaaan di kawasan itu. Dan Babel berhasil menguasai kerajaan Yehuda. Dengan demikian, memungkinkan budaya-budaya/keyakinan untuk masuk dan berkembang di tengah-tengah kehidupan mereka sehingga bangsa Israel mengalami kegoncangan iman mereka. Hal ini terlihat melalui keberadaan hidup mereka yang kembali kepada kehidupan yang lama. Hidup yang mengandalkan kemampuan diri mereka, hidup yang oleh kerja keras mereka, sehingga mereka melupakan Tuhan. Mereka lupa bahwa ada Allah yang senantiasa memperhatikan mereka. Ada Allah yang dengan setia menolong mereka. Oleh sebab Allah memanggil Yeremia untuk mengingatkan mereka untuk kembali kepada-Nya. 2. Penjelasan Teks Perbuatan yang tidak disenangi oleh Tuhan ketika seseorang mengandalkan keberadaannya seorang diri dan menjauh dari-Nya (5). Hal ini di umpamakan seperti semak bulus dipadang belantara (kering) dan yang tinggal di padang gurun dan yang tidak berpenduduk (6). Kita harus menyadari bahwa sebagai orang percaya kepada Allah maka sesungguhnya kehidupan kita senantiasa memancarkan kasih setia Tuhan. Ketika seseorang mempercayakan dirinya kepada Allah maka hidupnya pun senantiasa memberikan buahbuah kebenaran Allah, bertumbuh di dalam Allah serta menjadikan Allah sebagai sumber air hidup yang sejati. Hal ini di 18 | P a g e umpamakan seperti pohon yang di tanam di tepi air yang daunnya tetap hijau dan yang tidak pernah merasakan kering serta tetap menghasilkan buah (7-8). Allah yang Maha kuasa mampu melihat segala sesuatu yang ada dalam dunia ini. Terlebih ketika Ia melihat kedalaman hati manusia. Jika sudah tiba waktunya, Allah akan memberikan ganjaran bagi orang-orang yang memiliki hati yang licik serta hati yang sudah membatu (9). Sebab mereka akan menerima apa yang setimpal dengan perbuatannya. (10). II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan. 2. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan dari PKJ 138:1-2 3. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan dari KJ 370:1-2. 4. Pembacaan perikop. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk keluarga yang berketempatan untuk membacakan perikop kita pada hari ini. 5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: 6. a. Mengungkap Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. Mendalami 1) Apakah yang dimaksud dengan mengandalkan diri sendiri dan mengandalkan Tuhan? Sebutkan ciri-cirinya! Diskusikan. 19 | P a g e 2) Apa akibat dari orang yang mengandalkan diri sendiri dan mengandalkan Tuhan? c. Mendorong 1) Apa sikap yang dibangun agar kita mampu mengandalkan Tuhan dalam segala hal! 2) Bagaimana tindakan kita dalam mewujudkan sikap hidup yang mengandalkan Tuhan! III. Pujian dan Persembahan IV. Doa syafaat dan Penutup. ~atps~ 20 | P a g e PA Minggu II, Februari 2016 Bacaan: Roma 10 : 8b – 13 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Secara umum, surat Roma ini adalah bagian dari surat Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Roma. Dalam kehidupan berjemaat, mereka sedang mengalami banyak tekanan baik dari orang-orang Yahudi maupun orang-orang Roma sehingga mengakibatkan persoalan yang terjadi dalam tubuh jemaat. Oleh karena itu, Paulus mengirimkan suratnya untuk menasehati jemaat di sana (Rom. 1:1). 2. Penjelasan Teks Kepada jemaat, Paulus mempersiapkan kunjungannya dan hendak meluruskan pemahaman yang disalah artikan tentang keselamatan. Orang-orang Yahudi yang telah menjadi Kristen merasa bahwa keselamatan hanya untuk orang-orang Yahudi, sebab hanya merekalah yang menjadi bangsa pilihan Allah. hanya merekalah yang diselamatkan karena telah melakukan hukum taurat (ay.10). Inilah yang melatarbelakangi Paulus untuk menegaskan bahwa Allah yang satu adalah Tuhan yang menyelamatkan bagi semua orang (ay.12). Dalam hal ini, keselamatan tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja, melainkan bagi seluruh umat manusia yang mau berseru kepadaNya. Bukan untuk orang-orang Yahudi atau orang-orang Yunani saja. Tapi semua orang, semua suku bangsa di dalam dunia (ay.13). Seseorang yang diselamatkan adalah seseorang yang mengaku dengan mulut dan percaya dalam hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan yang mampu membangkitkan orang-orang mati. Unsur-unsur keselamatan berpusat pada kepercayaan akan ketuhanan Yesus Kristus dan kebangkitanNya secara jasmaniah. Kepercayaan yang menyangkut tentang iman harus ada di dalam hati, yang meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi seluruh kehidupannya. Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun perbuatan. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks / pemaparan data-data. Orang Yahudi : kata Yahudi adalah diambil menurut salah satu marga dari kedua belas leluhur suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda. Yehuda adalah salah satu dari dua belas anak Yakub, seorang nabi yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israel. Yang 21 | P a g e kemudian berkembang menjadi besar yang dinamakan suku Israel. Setelah berabad-abad kemudian, Yahudi berkembang menjadi bagian yang dominan dan mayoritas dari bani Israel. Sehingga sebutan Yahudi tidak hanya ditujukan pada orang-orang dari turunan Yehuda saja tetapi juga ditujukan kepada segenap turunan dari Israel (Yakub). Pada akhirnya, keseluruhan bangsa Israel tanpa memandang latarbelakang asal-usulnya disebut sebagai orang-orang Yahudi dan begitu pula semua penganut ajarannya disebut dengan nama pula. Orang Yunani : mereka adalah orang-orang yang bermukim dikedua pantai laut Eagea, Asia Kecil. Orang Yunani sering masuk rumah ibadat orang Yahudi sebagai pengamat (Yoh. 12:20; Kis. 14:1; 17:14; 18:4), tapi sikap Israel yang eklusif sebagai satu bangsa, tetap dipertahankan dengan gigih. Sulitnya membebaskan Injil yang sudah mendarah daging dalam kehidupan bangsa Israel. Inilah yang melatarbelakangi agama Kristen dalam bentuk yang universal. Terjemahan Injil dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani membuat Injil terbuka bagi semua orang, dan menghasilkan Perjanjian Baru. II. III. ALUR PROSES PA. 1. Pembukaan a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan mengucapkan terimakasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan / nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta (ucapan terimakasih, permohonan doa, dst. b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan, melalui Kj/Pkj. No : ……… c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pendalaman teks perikop a. Pengungkapan Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari perikop bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudara-saudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokokpokok pikiran yang muncul disampaikan itu ke peserta PA). 22 | P a g e b. Mendalami (pesannya apa) 1) Bagaimana pendapat saudara bahwa Allah yang satu itu adalah Tuhan yang menyelamatkan semua orang? 2) Menurut Paulus, bagaimana seseorang diselamatkan oleh Tuhan (ay.10)? Jelaskan dan berikan contohnya! 3) Dalam hal-hal apa saja dan kapan kita berseru kepada Tuhan? c.Mendorong (komitmen dari jemaat) 1) Sebagai orang yang sudah diselamatkan, apa yang harus kita lakukan untuk orang lain ? IV. V. PUJIAN DAN PERSEMBAHAN a. Pujian persembahan : Kj/Pkj. No. : ………………………. b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin didoakan. Selanjutnya, pemandu mengumpulkan pokok-pokok doa dan membagikan ke peserta untuk berkenan mendoakannya. Doa persembahan. Doa syafaat. Doa penutup dan Bapa Kami PENUTUP Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian Kj/Pkj. ~aw~ 23 | P a g e PA Minggu III Februari 2016 Bacaan: Mazmur 91:1-2, 9-16 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Perikop bacaan dari Mazmur 91 adalah lanjutan dari pasal sebelumnya. Di mana Musa menaikkan doa kepada Tuhan untuk memohon pemulihan dan berkatNya bagi umat Israel yang telah menerima hukuman Tuhan dan mengakui pelanggarannya (Ps. 90 : 7 – 11). Selanjutnya, dalam pasal 90 Pemazmur menunjukkan pertolongannya hanya kepada Tuhan. Ia menyatakan pertolongannya ini didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan sanggup untuk menolongnya bahkan melebihi pertolongan yang diberikan manusia. 2. Penjelasan Teks Dalam hal ini, tampak kedekatan Pemazmur dengan Tuhan (ay. 3 – 12). Persoalannya adalah, apakah Pemazmur juga merasa lemah dan menghadapi ancaman? Jika diperhatikan ayat demi ayat, memang perikop ini tidak menjelaskan secara konkrit apa yang menjadi ancaman yang membuat si Pemazmur merasa lemah. Sekalipun dalam ayat 3 – 6 dijelaskan tentang ancaman, misalnya : jerat penangkap burung, sampar, panah, kegelapan dan penyakit menular. Semua itu mengarah pada sesuatu yang dapat mengakibatkan sebuah kematian. Pada ayat ke – 13, singa dan ular tedung merupakan tanda dari kekuatan yang dapat mematikan lawannya. Akan tetapi, si Pemazmur memberikan jaminan iman bahwa kekuatan yang mematikan itu akan dilangkahi bagaikan sesuatu yang lemah. Itu berarti kekuatan yang mematikan itu, tidak akan mampu untuk mematikan manusia yang menjadikan Tuhan sebagai tempat pertolongannya. Selanjutnya dalam ayat ke : 14 – 16, si Pemazmur menyampaikan tindakan Tuhan dan jaminanNya. Tindakan Tuhan adalah tindakan memberikan kebebasan dan jaminan akan keselamatan, jaminan hidup dan jaminan penyertaan di dalam pertolonganNya. 24 | P a g e 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks / pemaparan datadata. Malaikat : adalah abdi Allah, utusan atau wakil Allah. Tugas malaikat yaitu menyampaikan pesan Allah kepada manusia baik secara langsung maupun melalui mimpi. Malaikat digambarkan sebagai makhluk bersayap dan berjubah panjang. Namun, dalam Alkitab malaikat menampakkan diri dalam berbagai wujud. Mereka menampakkan diri kepada Musa dalam wujud api yang menyala di semak belukar (Kel. 3 : 2). Singa dan ular tedung : adalah binatang yang buas. Dalam Alkitab, binatang-binatang buas dipakai sebagai gambaran dari musuh-musuh Allah. II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan mengucapkan terimakasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan / nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta (ucapan terimakasih, permohonan doa, dst. b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan, melalui Kj/Pkj. No : ………………. c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pendalaman teks perikop a. Pengungkapan Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari perikop bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudara-saudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul disampaikan itu ke peserta PA). b. Mendalami (pesannya apa) 1) Apa yang melatarbelakangi Pemazmur mengungkapkan doa tentang perlindungan Allah? 25 | P a g e 2) Disaat apa sajakah saudara-saudara membutuhkan pertolongan? Ceritakan pengalaman saudara-saudara ketika menerima pertolongan! 3) Usaha apakah yang akan kita lakukan untuk meyakini bahwa Tuhan adalah Sumber Pertolongan kita? c. Mendorong (komitmen dari jemaat) 1) Apa tujuan kita menolong sesama dan bagaimana mewujudnyatakannya. III. PUJIAN DAN PERSEMBAHAN a. Pujian persembahan : Kj/Pkj. No. : ………………………. b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin didoakan. Selanjutnya, pemandu mengumpulkan pokokpokok doa dan membagikan ke peserta untuk berkenan mendoakannya. Doa persembahan. Doa syafaat. Doa penutup dan Bapa Kami IV. PENUTUP Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian Kj/Pkj. ~aw~ 26 | P a g e PA Minggu IV, Februari 2016 Bacaan: Lukas 13:1-9 I. Pengantar PA 1. Latar Belakang Teks Menurut pakar Perjanjian Baru penulis Injil Lukas bernama Lukas. Ia seorang tabib (Kolose 4:14), seorang rekan Paulus (Filemon 24) dan penulis dua buku dari riwayat hidup Kristus yaitu Injil Lukas dan sejarah gereja mula-mula yaitu Kisah Para Rasul. Lukas menyatakan maksudnya untuk memberikan suatu cerita yang teratur buat kepentingan mereka yang belajar iman Kristen. Lukas menceritakan riwayat Yesus sebagai sejarah. Ia percaya bahwa iman Kristen adalah berdasarkan peristiwaperistiwa sejarah yang dapat dipandang sebagai perbuatan Allah. Lukas berusaha menegakan suatu dasar sejarah yang kuat, yaitu dasar yang beralaskan sejarah, untuk membangun iman para pembacanya. Lukas mengungkapkan gagasan pokok dalam pelayanan Yesus ialah Injil Keselamatan. Lukas memperlihatkan lebih jelas bahwa pelayanan Yesus adalah masa dimana orang-orang sungguhsungguh menerima keselamatan dan bergabung dengan Kerajaan Allah. Keselamatan itu adalah untuk semua orang “ Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.". Lukas 19:10 2. Penjelasan Teks Lukas 13;1-9 berisi dua ajaran singkat dari Yesus tentang perlunya pertobatan. Pada waktu itu datanglah beberapa orang Galilea yang membawa kabar tentang beberapa peziarah Paskah dari Galilea yang dibantai oleh pasukan Romawi didalam Bait Suci disaat mereka menyembelih korban-korban mereka (ayat 1). Tuhan Yesus diperhadapkan dengan pandangan umum orang Yahudi bahwa orang yang mati dalam suatu bencana pasti disebabkan oleh dosanya yang besar. Yesus membantah hal itu dan merespons bahwa jika dosa seseorang tidak menentukan 27 | P a g e bagaimana mereka mati. Demikian pula dengan peristiwa yang terjadi pada delapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam itu terjadi bukan karena dosa-dosanya (ayat 4). Menarik untuk diperhatikan adalah respons Yesus yang diulang sampai dua kali pada ayat 3 dan 5. “Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian”. Penekanan utamanya adalah pertobatan. Dosa tidak menentukan cara kematian seseorang, tetapi dosa akan menentukan apa yang terjadi setelah kematiannya. Pertobatanlah yang akan menjadi kunci utamanya. Karena semua orang berdosa, jika seseorang tidak bertobat dalam hidupnya, maka ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lalu yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon Ara yang tidak berbuah, Melalui perumpamaan tentang pohon ara, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kesempatan untuk bertobat masih diberikan. Pohon ara yang tumbuh selama tiga tahun ternyata tidak menghasilkan apa-apa (6). Permintaan untuk menebang pohon tersebut menunjukkan batas kesabaran si pemilik kebun yang telah menanti selama tiga tahun (7). Namun pengurus kebun masih memohon kepada tuannya untuk bersabar menantikan pohon tersebut berbuah. pengurus kebun itu bersedia untuk merawat dan memupuknya mungkin tahun depan berbuah, jika sampai tahun depan tidak berbuah maka bolehlah ditebang. Penggunaan kata "mungkin" di ay. 9 menunjukkan harapan dan kesempatan lagi. Ini menunjukkan pentingnya pertobatan. Selagi manusia hidup masih ada kesempatan untuk bertobat dan berubah dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan selalu ada pengampunan bagi setiap orang bertobat. II. Proses PA 1. Pembukaan : a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada 28 | P a g e peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. b. Pujian pembukaan PKJ. c. Doa Pembukaan d. Pembacaan teks perikop 2. Pendalam teks Perikop a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (mendalami) 1) Menurut perikop saat ini apakah dosa-dosa menentukan bagaimana seseorang meninggal? Mengapa? 2) Siapakah yang dimaksud pemilik dan pengurus dalam perikop bacaan ini? Apa tugasnya? 3) Menurut saudara-saudara apa yang dimaksud dengan bertobat? Perubahan seperti apa yang seharusnya terjadi? c. (Mendorong) Apa yang harus dilakukan agar kehidupan menjadi berbuah? III. Pujian dan Persembahan : IV. Doa syafaat dan Penutup. ~ci~ 29 | P a g e PA Minggu Pertama Maret 2016 Bacaan: Yosua 5:9-12 I. PENGANTAR 1. Latar belakang Teks Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos 21:43). Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18). 2. Penjelasan Teks Ay. 9: Cela Mesir bukan mengacu kepada cela yang ditimpakan kepada Israel oleh orang Mesir, juga bukan mengacu kepada penderitaan orang Israel sepanjang masa perbudakan di Mesir, 30 | P a g e melainkan kepada penundaan pelaksanaan perjanjian dengan Abraham yang ditandai dengan penyunatan. Ketika dengan iman bangsa Israel menyeberang memasuki negeri yang dijanjikan dan menunjukkan kesediaan mereka untuk menerima kembali syarat-syarat perjanjian Allah dengan bersedia disunat, maka rasa malu karena penyembahan berhala dan nafsu yang berasal dari Mesir akhirnya disingkirkan. Disebut Gilgal. Bangsa Israel telah memberikan makna yang baru kepada istilah gilgal yang semula mungkin artinya "lingkaran" menjadi "menggulingkan/melenyapkan" Ay 10: “Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho”. Catatan: Perintah Tuhan untuk merayakan Paskah (= keluarnya Israel dari Mesir) yang ada dalam Kel 12, juga diabaikan oleh bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun. Ada 3 hal yang merupakan point penting dari perikop ini: I) Kitab Suci hanya mencatat 2 x perayaan Paskah sebelum perayaan Paskah dalam ay 10 ini, yaitu: a) Di Mesir, pada malam waktu mereka mau keluar dari Mesir (Kel 12). b) Dalam Bil 9:1-5 Argumentasi yang menunjukkan bahwa bangsa Israel tak pernah lagi merayakan Paskah selama di padang gurun: a) Orang yang tidak / belum disunat tidak boleh ikut dalam perayaan Paskah (Kel 12:44,48). Padahal, sementara di perjalanan gurun, mereka tidak / belum disunat. b) Ada penafsir yang berdasarkan Kel 12:25 mengatakan bahwa perayaan Paskah memang seharusnya baru dirayakan kalau bangsa 31 | P a g e Israel sudah tiba di Kanaan. Dan ia mengatakan bahwa Bil 9 merupa­kan perkecualian, karena di situ ada perintah khusus. II) Sekarang mereka merayakan Paskah. Perhatikan urut-urutannya: sunat dulu (ay 2-9), baru merayakan Paskah (ay 10). Bandingkan dengan Kel 12:44,48 - “(44) Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia. … (48) Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya”. Analoginya: karena dalam Perjanjian Baru sunat digantikan oleh Baptisan, dan Perjamuan Paskah digantikan oleh Perjamuan Kudus, maka orang baru boleh mengikuti Perjamuan Kudus, kalau ia sudah dibaptis! III) Makan hasil tanah Kanaan. Ay 11-12: “(11) Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertis gandum, pada hari itu juga. (12) Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan”. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan datadata. Gilgal: Nama ini bunyinya seperti kata dilenyapkan dalam bahasa Ibrani. Analogi: kerangka pikir/cara berpikir Istilah herpâ, "cela"; sering mengacu kepada keadaan memalukan (bdg. Kej. 34:4 untuk keadaan memalukan karena tidak disunat). bertih/ber·tih/ n gandum yang disangrai di kuali sampai kulitnya pecah meletup 32 | P a g e II. Alur Proses PA 1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 2. Pembacaan Teks/Perikop 3. Pendalaman Teks/Perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks; bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Coba diskusikan dengan teman di kanan atau kiri anda, apa makna sunat dalam perikop ini, dan mengapa hal sunat menjadi prasyarat mengikuti perayaan paskah? 2) Bagaimana saudara memaknai sunat yang digantikan dengan baptisan, dan perjamuan paskah yang digantikan dengan perjamuan kudus? 3) Allah menghentikan pemberian manna dan umat mulai makan dari jerih lelah mereka. Apa maksud dari semua ini? c. (mendorong) 1) Bila baptis menjadi prasyarat perjamuan kudus, apa yang harus dilakukan orang tua agar anak-anak ikut merayakan perjamuan kudus? III. Pujian dan persembahan IV. Doa syafaat dan penutup ~ribas~ 33 | P a g e PA Minggu II, Maret 2016 Bahan : Filipi 3:4b – 14 (Ay. 1b – 16) I. PENGANTAR Latar Belakang Teks Rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat Tuhan di Filipi ketika ia sedang berada dalam penjara di sebuah kota. Meskipun ia mengalami masa-masa yang sulit, Paulus ingin mengingatkan jemaat di Filipi untuk tetap setia kepada Injil Kristus, yang pertama kali diberitakan oleh Paulus kepada mereka. Paulus mengingatkan bahwa mungkin mereka akan mengalami penderitaan seperti dirinya.tetapi mereka tidak boleh takut terhadap penderitaan tersebut, sebab “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil. 4:13). Kata-kata yang singkat ini merupakan kata-kata peneguhan iman yang memberi kekuatan orang-orang Kristen sejak pertama kalinya ditulis. Penjelasan Teks Hak-hak istimewa Paulus yaitu ia sudah disunat pada hari kedelapan layaknya orang Yahudi. Ia berasal dari bangsa Israel, yang menunjukkan kemurnian asal-usulnya secara mutlak. Ia berasal dari suku Benyamin. Salah satu dari dua belas suku Israel. Jadi, Paulus mengklaim bahwa sejak kelahirannya ia adalah orang Yahudi yang takut akan Allah dan memelihara hukum Taurat; bahwa garis keturunannya sebagai orang Yahudi sangat murni dan bahwa ia anggota kelas bangsawan Yahudi. Keberhasilan-keberhasilan Paulus dalam iman Yahudi, antara lain: ia adalah orang Ibrani yang lahir dari orangtua Ibrani. Menunjukkan bukan hanya keturunan Yahudi, melainkan juga masih dapat berbahasa Ibrani. Paulus adalah orang yang telah dididik menjadi orang Farisi yang artinya “yang dipisahkan” dari hal-hal duniawi untuk memusatkan diri kepada hukum Taurat dengan amat teliti dan rinci. Sehubungan dengan semangat membela Allah, ia pernah menjadi penganiaya gereja atau disebut juga memiliki semangat fanatik akan agama Yahudi. Dan keberhasilan dalam iman Yahudi, Paulus juga tidak bercacat berkaitan dengan kebenaran yang dapat dicapai melalui Hukum Taurat. 34 | P a g e Paulus baru saja berkata bahwa ia tiba pada kesimpulan bahwa semua hak istimewa Yahudi dan keberhasilannya adalah kerugian total. Persoalan hidup yang besar dan mendasar yaitu menemukan persekutuan dengan Allah dan hidup dalam damai dan persahabatan dengan DIA. Jalan menuju persekutuan demikian ialah melalui kebenaran, melalui cara hidup dan sikap kepada Allah yang sesuai dengan kehendakNya. Oleh sebab itu, kebenaran bagi Paulus hampir selalu mempunyai arti hubungan yang benar dengan Allah. Paulus mendapati bahwa suatu hubungan yang benar dengan Allah didasarkan bukan atas Hukum Taurat, melainkan atas iman di dalam Yesus Kristus. Ini tidak diraih oleh satu orang pun, tetapi diberikan oleh Allah, tidak diperoleh dengan usaha-usaha, namun diterima dengan sikap percaya. Keinginan Paulus mengenal Dia secara pribadi, artinya mengenal kuasa kebangkitanNya. Kristus bangkit dalam tubuh dan tubuh inilah yang dikuduskanNya. Sebab Ia hidup, maka kita pun hidup; kemenanganNya adalah kemenangan kita juga. Itulah bukti bahwa janjiNya akan menyertai kita hingga akhir zaman sungguh benar. Mengenal Kristus adalah mengenal persekutuan dalam penderitaanNya. Menderita demi iman bukanlah hukuman, melainkan hak istimewa sebab dengan demikian kita mengambil bagian dalam pekerjaan Kristus. Mengenal Kristus adalah dipersekutukan dengan Kristus sehingga hari demi hari kita makin dekat dalam mengambil bagian dalam kematianNya sehingga pada akhirnya kita pun mengambil bagian dalam kebangkitanNya. II. Alur Proses PA 1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 2. Pembacaan Teks/Perikop 3. Pendalaman Teks/Perikop a. (Pengungkapan - berkaitan perikop): Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari peserta yang belum paham akan teks. Jika peserta tidak ada yang berbagi pemahaman dan pertanyaan, pemandu PA dapat memakai pertanyaanpertanyaan berikut ini untuk membangun partisipasi. 35 | P a g e 1) Apa yang saudara mengerti /pahami tentang “mengenal” Kristus? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari peserta) b. (Mendalami): 1) Upaya/usaha apa yang dilakukan Paulus untuk mengenal Kristus (lihat ayat 12)? 2) Apakah “Hadiah” yang dikejar oleh Paulus? Dan mengapa kita/manusia atau orang Kristen memahami bahwa kehidupannya bagaikan sebuah perlombaan? c. (Mendorong): 1) Aksi / program kerja apakah yang kiranya dapat dilakukan untuk menguatkan pertumbuhan iman percaya kita? III. Pujian dan persembahan IV. Doa syafaat dan penutup ~kdw~ 36 | P a g e PA Minggu IV, Maret 2016 Bacaan Alkitab: Lukas 24:1-12 I. Pengantar PA 1. Latar belakang teks Kisah Lukas tentang kebangkitan berbeda isinya dengan narasi injil yang lain,walaupun fakta-faktanya intinya sama.Setiap Penulis Injil menyebutkan kunjungan para perempuan ke makam.Dalam dunia Yahudi, perempuan tidak dihargai dan dianggap sebagai kaum yang rendah martabatnya. Perempuan juga dipandang tak ada bedanya dengan barang yang dapat dimiliki atau dibuang. Berbeda dengan orang-orang Yahudi kebanyakan, Yesus sebagai orang Yahudi justru tidak berpandangan demikian. Injil Lukas memperlihatkan keakraban Yesus dengan kaum perempuan sebagai sahabat. Ia digambarkan sangat menghargai harkat dan martabat mereka sebagai manusia. Dalam Injil Lukas dapat dijumpai beberapa sosok perempuan seperti Elisabet, Maria dan Marta, Maria Magdalena, dan perempuan janda yang berasal dari Nain. 2. Tafsiran teks Pagi-pagi benar pada hari minggu perempuan-perempuan dengan membawa rempah-rempah bergegas ke kuburan (ayat 1). Mereka adalah: Maria dari Magdala,Yohana dan Maria ibu Yakobus juga beberapa perempuan lain. Perempuan-perempuan itu ingin memberi rempah-rempah pada mayat Yesus. Ketika tiba di kuburan mayat Yesus sudah tidak ada. Apakah mayat Yesus sudah dicuri? Adakah yang sudah mengambil mayat Yesus? Tentu ini merupakan pikiran-pikiran yang muncul dalam benak mereka. Ketika sedang bingung, tiba-tiba malaikat muncul. Malaikatmalaikat tersebut menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Dua malaikat memberi kesaksian bahwa Yesus bangkit agar tuntutan dalam kesaksian dalam Ulangan 19:15 terpenuhi. Dengan perkataan lain, kebangkitan Yesus bukanlah peristiwa yang 37 | P a g e mendadak dan mengejutkan. Kebangkitan-Nya telah dinyatakan sebelumnya. Teringat pada perkataan Yesus, perempuan-perempuan sadar bahwa Yesus bangkit (ayat 8). Berita kebangkitan Yesus mereka saksikan kepada murid-murid Yesus (ayat 9). Justru para murid menganggap kesaksian perempuan-perempuan tersebut adalah omong kosong (ayat 11). Mereka tidak mempercayainya karena peristiwa itu sangat menajubkan, diluar jangkauan akal manusia. Jika para perempuan mengatakan melihat Roh Yesus mungkin mereka akan lebih mudah percaya. Walaupun demikian Petrus segera berlari untuk membuktikan kebenaran berita itu. Ketika melihat kedalam kubur itu, ia hanya melihat kain kafan yang dipakai untuk membungkus mayat Yesus. Hal ini mempertegas bahwa Yesus bangkit dengan tubuh daging-Nya. KebangkitanNya membawa kepada suatu realita baru di dalam kehidupan manusia, yakni setelah kematian-Nya akan ada kehidupan baru yang tidak terpisah namun masih punya unsur-unsur yang lama yaitu tubuh dan daging dan Kristuslah yang pertama kali mengalami ini. II. Alur Proses PA 1. Pembukaan : Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. Pujian pembukaan : PKJ 12:1-2 Doa Pembukaan 2. Pendalam teks Perikop a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok 38 | P a g e pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Apa yang dialami perempuan-perempuan itu ketika datang ke kubur Yesus? 2) Apa reaksi para murid Yesus ketika perempuanperempuan memberitakan tentang kebangkitan Yesus dalam perikop ini ? mengapa ? 3) Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa kebangkitan Yesus (dari kacamata perempuan dan murid-murid)? c. (Mendorong) Komitmen apa yang akan kita lakukan berkaitan dengan pesan yang kita sepakati melalui PA ini? III. Persembahan Peserta PA menyanyikan PKJ 149:1- dengan mengumpulkan persembahan. Doa persembahan dan syafaat Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat IV. Penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari KJ. 152:1-2 39 | P a g e PA Minggu I, Bulan April 2016 Bacaan: Mazmur 150;1-6 I. PENGANTAR PA 1. Latar belakang Penulis kitab ini adalah Daud dan orang lain. Tema dari kitab Mazmur adalah Doa dan pujian. Kitab ini ditulis pada abad ke-10 hingga ke-5 SM. Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah tehillim yang berarti puji-pujian seangkan dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani) ialah psalmoi yang berarti nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik. Nyanyian pujian terakhir ini memenuhi syarat untuk menduduki posisi terhormat sebagai puji-pujian kepada Allah untuk seluruh Mazmur. Bagi sebagian teolog, mazmur 150 merupakan puncak dari tulisan kitab mazmur. Setiap bagian dalam mazmur ini tampaknya dibuat berdasarkan pemikiran sebelumnya untuk menyiapkan klimaks/puncak, yang muncul secara mendadak seperti luapan puji-pujian yang nyaring dari seluruh penghuni surga dan bumi. 2. Tafsiran/ Penjelasan Teks Bagian ini merupakan sebuah undangan untuk memuji Allah; Semua makhluk dipanggil memuji Allah. Menurut sebagian orang, mazmur ini terutama dimaksudkan untuk kaum Lewi dalam rangka menyemangati mereka melaksanakan tugas di rumah Tuhan, sebagai penyanyi dan pemain musik. Dari mana persembahan puji-pujian itu muncul, dan dari bagian pemerintahan-Nya yang mana persembahan itu terutama timbul. Persembahan pujian itu datang: a. Dari tempat kudus-Nya. Pujilah Dia di sana. Biarlah imamimam-Nya dan umat-Nya yang melayani di sana, melayani Dia dengan puji-pujian mereka. b. Dari cakrawala-Nya yang kuat. Pujilah Dia oleh karena kuasa dan kemuliaan-Nya yang tampak dalam cakrawala, keluasannya, kecemerlangannya dan perhiasannya yang megah. Serta juga oleh karena pengaruh-pengaruhnya yang penuh kuasa atas bumi ini. Sebagian orang memahami tempat kudus dan cakrawala-Nya yang kuat di sini sebagai langit tertinggi, 40 | P a g e tempat kediaman kemuliaan-Nya. Itu memang tempat kudusNya, bait-Nya yang kudus dan di sana Dia senantiasa dipuji. Alasan persembahan pujian ini diberikan: a. Pekerjaan-pekerjaan kuasa-Nya (ay.2): pujilah Dia karena segala perbuatan-Nya yang perkasa. Karena keperkasaanNya: kuasa pemeliharaan-Nya, kuasa anugerah-Nya. b. Kemuliaan dan kebesaran-Nya. Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat, sesuai dengan keagungan-Nya yang besar. Ungkapkan puji-pujian dengan ungkapan ke tingkat tertinggi yang dapat kita lakukan. Dengan cara apa persembahan ini harus diberikan, yakni dengan segala jenis alat musik yang pada waktu itu digunakan dalam ibadah di bait suci. Sangkakala, gambus, kecapi, rebana, tari-tarian, kecapi dan seruling serta ceracap. Alat-alat ini sekiranya tidak menghalangi hati kita dalam memuji Tuhan. Musik yang terindah adalah hati yang taat dan setia serta saleh dalam menguduskan nama Tuhan. Siapa yang harus memberikan persembahan ini: Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Pemazmur mengakhiri tulisan ini dengan panggilan kepada semua umat manusia. Bahkan segala yang bernafas memuji Tuhan. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data Sangkakala…..gambus dan kecapi….seruling: Sangkakala dipakai untuk menyambut para penguasa dan pada hari-hari raya. Segala yang bernafas: Orkes dari alat-alat musik yang lengkap akan digabungkan dengan sebuah Paduan Suara, ketika “segala yang bernafas” menaikkan nyanyian pujian. Inilah pesan yang bergabung dalam seluruh kitab Mazmur-Allah, pencipta dan penguasa dunia, layak mendapat pujian dari segala sesuatu termasuk segala makhluk hidup. II. ALUR PROSES 1. Pembukaan: Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA. Pujian Pembuka KJ/PKJ Doa. 2. Pembacaan Teks/perikop: Mazmur 150:1-6 41 | P a g e 3. Pendalaman teks/perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA). b. (Mendalami): 1) Mengapa Tuhan dipuji dalam tempat-Nya yang kudus dan dalam cakrawala-Nya yang kuat? 2) Bagaimana caranya umat kala itu memuji Tuhan? 3) Diskusikanlah. Mana yang lebih penting “hati” atau “alat musik” dalam memuji Tuhan. c. (Mendorong) 1) Bagaimana cara yang baik dalam memuji Tuhan di setiap persekutuan? 2) Ada banyak alat musik khas (gamelan, kolintang, suling, dll), mungkinkah bisa dipakai sebagai alat music dalam mengiring pujian kepada Tuhan? Bagaimana caranya? III. PUJIAN, PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT. IV. PENUTUP ARGT 42 | P a g e PA MINGGU II, APRIL 2016 BAHAN : Wahyu 5:11-14 I. PENGANTAR 1. Latar Belakang Teks Kitab Wahyu merupakan kitab Apokaliptik (pengungkapan/ penyingkapan). Tulisan-tulisan di dalam kitab Wahyu ini hendak berupaya membuka rahasia-rahasia surgawi kepada manusia. Seorang bernama Yohanes dipakai Allah untuk menyatakan rahasia-rahasia surgawi hal ini bertujuan agar manusia senantiasa bertahan dan berjuang di dalam mempertahankan imannya pada Yesus Kristus dan jika tiba waktunya Ia akan memberikan mahkota kehidupan bagi setiap orang yang bertahan dalam nama-Nya. 2. Penjelasan Teks Ayat 11-13. Yohanes melihat betapa banyaknya (berlaksa-laksa) jumlah malaikat, makhluk-makhluk dan tua-tua, baik yang ada dibumi, yang di bawah bumi, yang di laut dengan segala isinya mengakui dan meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Anak Domba yang disembelih itu layak untuk disembah dan dipermuliakan. Dia berhak duduk di atas takhta, berhak menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat dan pujipujian. Bahwa tidak ada yang berkuasa selain Dia atas seluruh kehidupan manusia. Hal ini didasarkan bahwa Yesus adalah Mesias (yang diurapi Tuhan). Dialah yang dipilih Allah untuk menjadi Penyelamat atas segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Ayat 14. Selanjutnya, kata amin disini artinya dipakai sebagai ungkapan untuk menyatakan:”sungguh benar”. Hal ini membuktikan bahwa segala yang bernafas senantiasa menyembah Dia. Jadi melalui rahasia-rahasia surgawi tersebut kiranya memberikan sesuatu yang benar dan pasti bagi orang-orang percaya. 43 | P a g e II. 1. 2. 3. 4. ALUR PROSES PA Pembukaan. Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 120:1-3 Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 55:1,4. Pembacaan perikop. a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk tuan/nyonya rumah untuk membacakan perikop. b. Pemandu menjelaskan teks sebagaimana ada dalam penjelasan teks. 5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Sudah sejauh mana kita mengakui, meyakini dan mengamini bahwa Yesus Kristus adalah Juru`selamat untuk segala makhluk? Jelaskan! 2) Apa wujud pengakuan kita terhadap Anak Domba sebagai penguasa segala makhluk? c. (Mendorong) 1) Komitmen apa yang akan kita lakukan terhadap makhluk lain? 6. Pemandu PA mengajak menyanyi lagu persembahan KJ 295:1-. 7. Penutup. Pemandu mengajak peserta menyanyikan PKJ 397:1,3, sebagai penutup dan kemudian memimpin doa syafaat dan penutup. -- ATPS -- 44 | P a g e PANDUAN PA MINGGU III APRIL 2016 BAHAN : MAZMUR 23:1-6 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Kitab Mazmur pada perikop ini ditulis oleh pemazmur Daud. Pemazmur menyadari bahwa betapa luar biasanya pekerjaan yang Allah nyatakan di dalam kehidupannya. Segala kebaikan, pertolongan dan pengasihan-Nya membuat dirinya bersyukur atas pemeliharaan Allah di dalam dan sepanjang kehidupannya. Pemazmur merasakan jika tanpa pertolongan Allah, dia bukanlah siapa-siapa. Jika tanpa pengasihan-Nya, dia bukanlah apa-apa. Oleh Karena itu pemazmur senantiasa mengucap syukur kepada Allah dalam doa dan puji-pujian. 2. Penjelasan Teks Ayat 1-6. Pemazmur meyakini bahwa Tuhan adalah gembala (1). Gembala yang akan menuntun domba-dombanya kepada suatu keadaan yang baik. Hal tersebut selaras dengan pengalamannya sebagai seorang gembala. Ia memiliki tugas untuk merawat, membimbing, menuntun, melindungi domba-dombanya (2-3). Berangkat dari pengalamannya tersebut tentu menambah keteguhan dan keyakinan hatinya bahwa Allah juga senantiasa merawat, melindungi, membimbing dan memberi kesejahteraan kepadanya dan segenap orang yang percaya kepada-Nya. Keteguhan dan keyakinan hatinya yang sungguh kepada Allah maka membuat dirinya tetap berdiri tegap dan siap menghadapi berbagai pergumulan sedang atau akan yang terjadi dalam kehidupannya (4-5). Namun di tengah-tengah keberaniannya, ketegaran hatinya dalam menghadapi setiap pergumulan yang ada, ia tetap memiliki kerendahan hati dan kesetiaan untuk mencari hadirat Allah. Ia datang ke dalam baitNya yang kudus, berdiam di rumah Tuhan di sepanjang waktu (6). 45 | P a g e II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan. 2. Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 138:1,3 & KJ 407:1 3. Pembacaan perikop. a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk keluarga yang berketempatan untuk membacakan perikop kita pada hari ini. b. Pemandu menjelaskan teks sebagaimana ada dalam penjelasan teks. 4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan kepada peserta PA) b. (Mendalami) 1) Apa yang Anda pahami tentang maksud dari perkataan, “Tuhan adalah Gembalaku? Jelaskan! 2) Sejauhmanakah kesetiaan kita mencari kehadiran Tuhan? Jelaskan! c. (Mendorong) 1) Apa yang akan kita lakukan jika kita benar-benar mengasihi Dia? 2) Sikap apa yang akan kita tumbuhkembangkan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan persekutuan kita pada perikop ini? 5. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan lagu persembahan dari KJ 415:1-. 6. Penutup. Pujian Penutup : PKJ 154:1-2,sebagai penutup dan kemudian memimpin doa syafaat dan penutup. (ATPS) 46 | P a g e PA MINGGU IV, APRIL 2016 BACAAN : Kisah Para Rasul 11 : 1 – 18 PENGANTAR 1. Latar Belakang Teks Kitab Kisah Para Rasul bisa ditulis oleh Lukas, yang berisikan tentang terbentuknya gereja Kristen serta pertumbuhannya sampai pada pertengahan abad pertama masehi. Kitab ini dialamatkan kepada seorang yang bernama Teofilus (Kis. 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan, namun menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas (Kol. 4:14). 2. Penjelasan Teks Perikop bacaan kita ini, memperlihatkan bagaimana orang-orang Yahudi menghujat Petrus yang pergi kerumah-rumah dan membaptis orang-orang non-Yahudi. Hidup dalam kasih yang sempit juga dialami oleh jemaat mulamula. Sebagai orang Yahudi, mereka merasa bahwa mereka sajalah yang menjadi milik kepunyaan Allah. Akibatnya mereka menutup diri dan memandang rendah orang-orang di luar Yahudi. Bahkan masuk ke rumahrumah non-Yahudi sudah dianggap najis dan berdosa, apalagi melakukan ibadah dan makan bersama. Di tengah situasi yang demikian, Petrus berusaha menjelaskan kepada mereka. Suara Tuhan sebanyak tiga kali turun kepada Petrus yang berbunyi“Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (ay. 9 & 10). Ini menunjukkan bahwa apa yang diingatkan Tuhan sangatlah penting, sebab manusia cenderung mudah untuk menghakimi dan menganggap diri paling benar. Ketika Petrus menjumpai dan masuk ke rumah orang-orang non-Yahudi, lawatan Roh Kudus turun atas mereka, sama seperti kepada orang-orang Yahudi (ay.15). disini kita bisa merenungkan bahwa Tuhan mencurahkan RohNya secara sama. Petrus menyaksikan hal ini secara nyata, dan jelas hal ini merubah paradigma yang selama ini ia pikir sebagai sesuatu yang benar (ay.17). Ketika hal ini dijelaskan kepada orang-orang Yahudi yang menghujatnya, mereka pun akhirnya bisa mengerti hal itu. Setelah mereka mengerti, lalu menjadi tenang dan akhirnya memuliakan Tuhan, katanya :“Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup”. 47 | P a g e Ada banyak orang merasa tidak nyaman disaat mereka berada diantara orang yang tidak kenal. Pada umumnya orang ketika merasa tidak nyaman, maka secara spontan akan segera mencari tempat aman dan keluar dari kumpulan. Mungkin duduk atau berdiri di pojok, mainan HP atau menyibukkan diri dengan berbagai cara. Sedikit ada orang yang bisa segera nyaman dan langsung berbaur dengan mudah di tengah kumpulan yang baru saja dikenal. Akan sangat berbeda ketika kita berada di tempat yang kita kenal (di lingkungan keluarga atau lingkungan tetangga). Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini membuktikan bahwa sebenarnya ruang lingkup kasih kita sesungguhnya sempit. 3. Penjelasan kata-kata dalam teks a. Sunat: sunat atau khitan adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan kelamin pria. Sunat sangat penting untuk Yahudi sebagai kewajiban agama. Dasar dari kewajiban ini ditemukan dalam Taurat, dalam Kejadian pasal 17. Dimana perjanjian sunat dibuat untuk Abraham dan keturunannya. Sunat dilakukan pada hari kedelapan dari kehidupan anak laki-laki yang baru lahir. Dalam Kisah Para Rasul pasal 15 dicatat bahwa Kristen tidak mewajibkan sunat. Kristen juga tidak melarangnya; bahkan Yesus sendiri melakukan sunat (Luk. 2:21). b. Halal : Halal berasal dari bahasa Arab, yang artinya diperbolehkan. Adalah segala objek atau kegiatan yang diperbolehkan / diijinkan untuk digunakan atau dilaksanakan. Halal menjadi lawan kata dari kata haram. VI. ALUR PROSES PA Pembukaan a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan mengucapkan terima kasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan / nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta (ucapan terima kasih, permohonan doa, dst). b. Pemandu mengajak memuji Tuhan, melalui KJ/PKJ …………. c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan. 3. Pendalaman teks perikop a. Pengungkapan 48 | P a g e Setelah membaca dengan cermat, apa yang dipahami dari perikop bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudarasaudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul disampaikan itu ke peserta PA). b. Mendalami 1) Mengapa Petrus masuk ke rumah orang-orang non-Yahudi? Jelaskan! 2) Bagaimana perasaan saudara tatkala berkumpul dengan orangorang yang masih asing dengan kehidupan kita? 3) Hal-hal apakah yang terkadang kita menjaga jarak terhadap sesama? Jelaskan dan berikan contohnya. c. Mendorong 1) Apa yang akan kita lakukan untuk membangun relasi dengan sesama? Dan kapan (komitmen) membangun relasi terhadap sesama itu dilakukan? 4. PUJIAN DAN PERSEMBAHAN c. Pujian persembahan : KJ/PKJ. d. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin didoakan. Selanjutnya pemandu PA membagi pokok-pokok doa kepada peserta untuk berkenan mendoakannya. (Doa persembahan; Doa syafaat; Doa penutup dan Bapa Kami 5. PENUTUP Pemandu mengajak menutup PA melalui pujian KJ/PKJ. ~ AW ~ 49 | P a g e PA MINGGU I, MEI 2016 BAHAN: Kisah Para Rasul 16:9-15 PENGANTAR 1. Latar Belakang Teks Kisah Rasul secara garis besar menggambarkan tentang peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda dunia Yahudi. Pemberitaan Injil pada awalnya berjalan sukses di kalangan orang-orang Yahudi. Injil yang disebarkan pun bergerak semakin luas melalui pimpinan Roh Kudus. Penerimanya pertama-tama adalah orang Yahudi yang murtad, kemudian dilanjutkan kepada kaum proselit, hingga akhirnya kepada orang-orang bukan Yahudi penyembah berhala. Misi Kristen inilah yang kemudian belanjut hingga sekarang. Kitab ini pun berakhir secara mengejutkan ketika Paulus beserta kawan-kawannya mencapai Roma. 2. Penjelasan Teks Kisah Para Rasul 16:9-15 menyampaikan kepada kita bagaimana Paulus mengungkapkan kasihnya kepada Tuhan dengan taat mengikuti panggilan Tuhan. Setelah perjumpaannya dengan Yesus dan pertobatannya maka Paulus sungguh-sungguh menunjukkan betapa besar keinginannya untuk melayani Tuhan, ia tetap setia dan taat melakukan apa yang Tuhan mau, sekalipun tugas pelayanannya tidaklah mudah untuk dijalani. Karena itu dalam bacaan perikop ini, ada keinginan Paulus dan rekan-rekannya untuk memberitakan Injil ke Samotrake, akan tetapi Allah tidak menginginkan mereka ke sana. Paulus mendapat penglihatan untuk menyeberang ke Makedonia, dikatakan mereka langsung memutuskan untuk menyeberang ke sana. Mereka percaya akan Tuhan dan panggilanNya, mereka taat dan dalam ketaatan akan perintah Tuhan mereka mendapatkan seorang perempuan bernama Lidia yang kemudian percaya kepada Tuhan melalui pengajaran Paulus dan Silas. Bahkan Lidia dan seisi rumahnya percaya kepada Allah dan memberi diri untuk dibaptis. Tuhan memang menghendaki kita melakukan pelayanan, akan tetapi Tuhan juga ingin kita mempertimbangkan matang-matang mengenai 50 | P a g e kesesuaian tempat pelayanan dengan kemampuan kita. Jangan sampai kita jatuh atau gagal karena kita tidak mampu beradaptasi, atau lingkungan pelayanan kita diluar kemampuan kita.Sebagaimana Allah menyuruh Paulus dan rekan-rekannya untuk ke Makedonia, Allah hendak melakukan efisiensi pelayanan. Sebab, di daerah yang ingin dikunjungi Paulus, yaitu Asia dan Bitinia, sudah ada Petrus yang memberitakan Injil disitu. Perginya Paulus ke Makedonia, tidak hanya supaya pelayanan efektif, akan tetapi juga supaya Injil Allah ini tersebar ke seluruh penjuru dunia. Hidup dalam ketaatan bukanlah hal yang mudah, seseorang kadang perlu berjuang keras untuk dapat bertahan dalam ketaatan. Karena itu Tuhan Yesus menjanjikan penghibur kepada murid-muridNya. Penghibur yaitu Roh Kudus akan diutus Bapa dalam nama Yesus, untuk mengajar dan mengingatkan akan segala yang diajarkan Yesus. Roh kudus itulah yang akan memampukan para murid untuk hidup taat dan setia untuk menyampaikan pengajaran Yesus kepada banyak orang. Ketaatan akan firmanNya berarti hidup dalam tuntunan dan KasihNya. Karena itu hendaklah hidup kita selalu menghadirkan kasih dan damai sejahtera bagi orang lain. Ketaatan kepada Allah bukanlah untuk keuntungan atau kepentingan kita sendiri, namun Allah menghendaki kita di dalam ketaatan kepadaNya mau menunjukkan kasih kepada sesama dan terus mengusahakan damai sejahtera dalam hidup berdampingan sebagai murid-muridNya. V. Alur Proses PA 4. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 5. Pembacaan Teks : Kisah Para Rasul 16:9-15 6. Pendalaman Teks/Perikop d. (Pengungkapan - berkaitan perikop): Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari peserta yang belum paham akan teks. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari peserta) 51 | P a g e e. (Mendalami): 1) Temukanlah nilai-nilai positif dalam perikop bacaan kita saat ini. 2) Apa makna ay. 10 dalam perikop ini dan apa respon Paulus? 3) Bagaimana dengan panggilan Tuhan kepada kita untuk kehidupan saat ini, apa respon kita atas panggilan dengan dasar ayat 10 tersebut? f. (Mendorong): 1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini? (Pribadi, Persekutuan, Keluarga, dll) 7. Pujian dan persembahan 8. Doa syafaat dan penutup ~ kdw ~ 52 | P a g e PA MINGGU II, MEI 2016 BACAAN : Lukas 24:44-53 I. PENGANTAR PA 1. Latar belakang Teks Lukas 24 mempunyai ayat yang cukup panjang. Ada 53 ayat. Dalam pasal 24 ini, Lukas menuliskan rangkaian cerita mulai kebangkitan Yesus sampai kenaikan. LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) membaginya dalam empat judul (1) Kenaikan Tuhan Yesus mulai dari ayat 1-12, (2) Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus ayat 13-35, (3) Yesus menampakkan diri kepada semua murid ayat 36-49 dan (4) Kenaikan Yesus ayat 50-53. Berarti perikop kita ada diantara dua judul. Setelah Yesus menampakkan diriNya selama 40 hari, barulah kemudian Yesus naik ke Sorga. Penampakan Yesus setelah ia bangkit sangat penting. Paling tidak ada 7 tujuan: 1. Menegaskan bahwa kebangkitan Yesus adalah nyata (Yoh. 20:1416;Luk. 43:39-43) 2. Menegaskan bahwa Yesus yang bangkit adalah Yesus yang mati tersalib (Yoh. 20:27 ) 3. Menjadi model untuk tubuh kebangkitan (1Kor. 15:35-44) 4. Memulihkan semangat dan membebat luka hati para murid (Yoh. 21:17) 5. Meluruskan pengharapan para murid (Luk. 24:21-27) 6. Memberikan pembaharuan kepada para murid (Yoh. 20:22-23) 7. Mempersiapkan para murid untuk menerima amanat Agung (Luk. 24:4449) 2. Penjelasan Teks Kalau kita perhatikan Lukas 24:44-53 ada tiga hal penting. Pertama, bahwa sebelum Yesus naik ke sorga, atau saat-saat Yesus akan naik ke sorga, Yesus memberikan tugas kepada para muridNya untuk menyaksikan segala sesuatu tentang Dia. Para murid kembali diberitahukan bahwa Dialah Mesias yang telah ditulis dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. (ay. 44) Mesias yang menderita, mati disalibkan dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Semuanya ini dilakukan dalam rangka penyelamatan manusia. Dan mengenai semuanya ini para murid telah menyaksikannya. 53 | P a g e Oleh karena itu Yesus mengamanatkan agar sebagai murid-muridNya setelah kepergianNya naik ke sorga agar memberitakan berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa di dalamNya, dan ini dilakukan mulai dari Yerusalem. (ay.45-48) Keselamatan hanya dalam namaNya. Mengapa dalam namaNya? Karena dalam nama Yesus Kristus ada kuasa menolong orang untuk menyesali dosa-dosanya dan bertobat. Demikian juga, karena hanya dalam namaNya pengampunan dosa diberikan bagi siapa saja yang menyesali dosa-dosanya sehingga manusia boleh selamat. Dalam hal ini Lukas telah menegaskannya dalam Kisah Para Rasul 4:12 “bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Demikian juga dalam Roma 10:13, Paulus mengatakan siapa yang berseru kepada nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan. Kedua,Yesus menjanjikan penolong, yakni Roh Kudus (ay. 49). Yesus tahu bahwa tugas yang diberikan kepada para murid bukanlah pekerjaan yang mudah. Demikian juga Yesus sangat mengenal siapa murid-muridNya yang pernah meninggalkan, bahkan yang telah menyangkal Dia. Oleh karena itu Yesus belum mengijinkan mereka pergi keluar dari Yesusalem memberitakan Injil sebelum menerima Roh Kudus, karena mereka pasti gagal. Hal ini juga memberi pemahaman bagi kita pentingnya pimpinan Roh Kudus dalam memberitakan Injil. Roh Kudusyang dijanjikan Yesus akan menolong para murid menjadi saksi di tengah-tengah dunia ini yang berani menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat, berani berkorban, berani hidup tampil beda, berani setia sampai mati demi namaNya, nama yang olehnya manusia diselamatkan. Ketiga, Yesus memberkati murid-muridNya dan kemudian naik ke sorga (ay.51). Disebutkan dalam ayat 32 bahwa murid-murid pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mengapa demikian? Bukankah biasanya perpisahan selalu mendatangkan kesedihan? Apa lagi perpisahan entah kapan baru bertemu kembali. Mereka sangat bersukacita, tidak lain karena mereka telah memiliki pemahaman dan iman yang benar tentang Yesus. Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dipahami (1) bahwa benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu, di luar Dia tidak ada penyelamatan dan 54 | P a g e keselamatan; (2) Dengan kenaikan Yesus ke Sorga, Ia menyediakan tempat bagi orang beriman; (3) Kenaikan Yesus ke Sorga memberi kesempatan dan peluang bagi orang percaya untuk menjadi saksi Yesus di dunia ini, setelah mendapat urapan dan curahan Roh Kudus. II. Alur Proses PA 4. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 5. Pembacaan Teks/Perikop 6. Pendalaman Teks/Perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks; bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Temukan makna Kenaikan Yesus ke Sorga melalui perikop bacaan kita! 2) Apa pesan yang ingin disampaikan? Bagaimana kita memaknai pesan tersebut? c. (Mendorong) 1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini? (Pribadi, Persekutuan, Keluarga, dll) 7. Pujian dan persembahan 8. Doa syafaat dan penutup ~ribas~ 55 | P a g e PA MINGGU III, MEI 2016 BAHAN : KEJADIAN 11:1 – 9 I. PENGANTAR 1. PENJELASAN TEKS. Pengacauan Bahasa Manusia. Menurut ayat 1 semua orang berbicara dalam “satu” bahasanya dan “satu” logatnya. Jika diperhatikan dari katakata Ibraninya, maka memang ayat 1 berbicara mengenai bahasa verbal. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, sebab secara laporan Alkitab, manusia itu berasal dari satu nenek moyang, yaitu Nuh. Tentu saja Nuh dan anak-anaknya satu bahasa, satu logat atau dialek. Tidak mungkin jika satu keluarga mempunyai banyak bahasa. Secara logis, satu keluarga maka satu bahasa, logat dan dialek. Dan tentu saja, bahasa yang digunakan dalam keluarga tersebut, secara otomatis diturunkan kepada anak cucu. Jadi, kesimpulannya adalah, yang dikacaukan oleh Allah itu memang sungguh-sungguh bahasa verbal yang saat ini digunakan oleh setiap manusia menurut suku, dan bangsanya. Tanpa diperhatikan secara seksama, maka tentu penghukuman Allah bagi manusia zaman itu sesuatu yang mengherankan, sebab secara sepintas manusia membangun sebuah komunitas untuk menjaga kesatuan umat manusia. Tentu secara hukum sosialogi dan hukum moralis hal ini tentu saja baik. Namun ternyata peristiwa tersebut tidak sebaik yang dipikirkan. Ada beberapa masalah besar yang membuat manusia berdosa di hadapan Allah, yang kemudian Allah menghukum manusia dengan mengacaukan bahasa. 1. Menentang Firman Tuhan. Menurut John J. Davis, bahwa yang membuat manusia berdosa di hadapan Allah adalah sikap dan rencana manusia yang menentang firman Tuhan Allah. Sebab dalam Kej. 1:28, Tuhan berfirman kepada manusia supaya “…beranak cucu dan bertambah banyak; penuhilah bumi…”, bahkan perintah ini Tuhan Allah mengulangi kepada Nuh setelah air bah surut (Kej. 9:1). Dalam kejadian 11:1-9 ini, tampak manusia tidak mau berserak di seluruh 56 | P a g e bumi, tetapi manusia ingin tetap bersatu. Hal inilah yang menurut John J. Davis yang membuat manusia berdosa di hadapan Allah. 2. Penghinaan Bagi Allah. Pembangunan kota itu juga merupakan penghinaan Allah, hal ini dilihat dari tujuan membangun kota tersebut, yaitu membangun menara yang puncaknya sampai ke Surga. Dalam hal ini ada indikasi dimana manusia mau menyamakan diri dengan Allah, paling tidak bersaing dengan Allah. 3. Kesombongan Manusia. Di atas diuraikan bahwa pembangunan ini merupakan penghinaan kepada Allah, manusia mau bersaing dengan Allah. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembangunan ini sebagai bentuk kesombongan manusia. Henry berkata bahwa manusia ingin menorehkan nama di atas bumi agar dapat diperbincangan di sepanjang masa. 4. Meragukan Allah. Setelah peristiwa air bah, Tuhan berfirman kepada Nuh dan berjanji bahwa Tuhan tidak akan menghukum bumi dengan air bah (Kej. 9:11). Jika tafsiran di atas yang mengatakan bahwa alasan manusia membangun kota tersebut adalah mengantisipasi air bah, maka disinilah terletak dosa manusia di hadapan Allah. Sebab jika Tuhan berfirman bahwa Dia tidak menghukum manusia dengan air bah lagi, maka itu pasti. Jika manusia bermaksud membangun kota untuk mengantisipasi air bah, artinya manusia tidak mempercayai firman Tuhan yang diucapkanNya kepada Nuh nenek moyang mereka. Dari uraian di atas, ada beberapa hal yang menjadi pelajaran bagi manusia secara umum dalam peristiwa pengacauan bahasa tersebut, antara lain: 1. Kekuatan kesatuan manusia dengan cara dan tujuan apapun – di luar maksud Tuhan – tidak pernah berhasil dengan baik. 2. Menunjukkan bahwa ada Tuhan yang Maha Kuasa atas seluruh manusia yang mengatur seluruh hidup manusia termasuk rencana dan pemikiran manusia. 3. Seyogyanya manusia belajar untuk lebih merendahkan diri di hadapan Tuhan. 4. Manusia mestinya menyadari bahwa apapun yang dikerjakan manusia diluar maksud Tuhan itu akan sia-sia. 57 | P a g e II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa 2. Pembacaan Teks: Kejadian 11:1-9 3. Pendalaman Teks/Perikop a. (Pengungkapan - berkaitan perikop): Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari peserta yang belum paham akan teks. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari peserta) b. (Mendalami): 1) Apa yang mendorong orang-orang pada saat itu memilih untuk membangun menara? 2) Apa rencana Tuhan bagi orang-orang tersebut, yang telah memilih untuk membangun bangunan supaya tidak berserak? Dan mengapa Tuhan berbuat demikian? 3) Apakah yang seyogyanya dipikirkan oleh kita sebagai manusia dalam kehidupan kita saat ini? c. (Mendorong): 1) Dalam hidup saat ini, apa yang harus terus dilakukan untuk hidup seturut dengan kehendak Allah? 4. Pujian dan persembahan. 5. Doa syafaat dan penutup. -- kdw – 58 | P a g e PA MINGGU IV, MEI 2016 BACAAN: YOHANES 16 :12-15 I. PENGANTAR 1. Latar belakang Teks Injil Yohanes tampaknya ditulis cukup lama setelah Yesus meninggal dan dibangkitkan. Setelah masa ini para pengikut Yesus dari bangsa Yahudi mulai dikucilkan dari tempat-tempat pertemuan Yahudi (sinagoga-sinagoga) untuk mencegah mereka menyebarluaskan berita tentang Yesus. Dalam Kabar Baik yang disampaikan oleh Yohanes, Yesus dikemukakan sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Kabar Baik ini ditulis dengan maksud supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja Penyelamat yang dijanjikan. Ia adalah Anak Allah sendiri supaya melalui percaya kepada-Nya mereka memperoleh hidup. 2. Penjelasan Teks Teologia Yohanes menekankan bahwa Roh Kudus mempunyai peranan yang penting. Berkaitan pekerjaan Roh Kudus yang menghidupkan kembali/lahir baru (Yoh. 3:5) dan janji bahwa Roh Kudus akan tercurah setelah Yesus dimuliakan. Yohanes menggambarkan Roh Kudus sebagai penghibur, yang berdiam dalam diri orang percaya selaku guru, sebagai saksi Kristus, yang menyadarkan manusia dari lakunya yang salah, dan selaku penuntun umat Kristen untuk hidup dalam kebenaran. Dalam perikop kita saat ini ada dua hal berkaitan dengan Karya Roh Kudus : a. Pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang percaya ( Ayat 12-13) Ada tiga macam pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang percaya: 1) “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”, yang menginsafkan setiap orang percaya dan gereja untuk mengajar, 59 | P a g e membetulkan kesalahan dan menuntun kepada kebenaran. Roh Kuduslah yang mengilhamkan kebenaran dan memimpin kita ke dalam kebenaran yang terdapat didalam Alkitab. 2) Ia tidak akan berkata-kata menurut kehendakNya sendiri;Segala sesuatu yang diajarkan oleh Yesus bukan berasal dari diriNya, melainkan dari BapaNya. Demikian pula yang dikatakan oleh Roh Kudus bukan dari diriNya, melainkan dari Yesus Kristus 3) Ia akan memberitakan hal-hal yang akan datang. Roh Kudus memimpin kepada pengharapan akan keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus. b. Roh Kudus memuliakan Yesus Kristus (14-15) Yesus bekerja hanya untuk memuliakan BapaNya; Roh Kudus bekerja didalam diri orang percaya untuk memuliakan Yesus Kristus. Semua pekerjaan Roh Kudus menggerakan kita untuk mengakui “Yesus adalah Tuhan”. Dengan perkataan Yesus dalam ayat 15 kita diajar dan mengerti tentang Tiga pribadi Allah yang Esa, Allah Bapa mempunyai kehendak, Yesus menyempurnakan kehendak Bapa dan Roh Kudus melanjutkan kehendakNya melalui orang-orang percaya. II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan : e. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. f. Pujian pembukaan PKJ. 23 g. Doa Pembukaan 2. Pembacaan teks perikop : Yohanes 16 :12-15 3. Pendalam teks Perikop: 60 | P a g e a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokokpokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Menurut perikop, apa peran Roh Kudus bagi kita? 2) Bagaimana cara Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan kita? c. (Mendorong) i. Menurut Saudara kapan saudara menerima Roh Kudus? Perubahan apa yang terjadi? Apa yang saudara lakukan setelah menerima Roh Kudus? 4. Pujian dan Persembahan : PKJ. 98 5. Doa syafaat dan Penutup. (CI) 61 | P a g e PA Minggu V, Bulan Mei 2016 1 Raja-raja 8:22-53 I. PENGANTAR PA 1. Latar belakang Bahan Kitab 1 dan 2 Raja-raja ini dikumpulkan dari sejumlah sumber ketika umat Israel masih berada di pembuangan di Babel (586-539 SM). Kitab 1 Raja-raja terbagi atas tiga bagian pokok. Bagian pertama (pasal 1-2) menceritakan tahun-tahun terakhir kehidupan Daud dan bagaimana Salomo, putranya menjadi raja Israel. Bagian kedua (pasal 3-11) melaporkan apa yang dilakukan Salomo sebagai raja, khususnya mengenai pembangunan dan penahbisan Bait Allah di Yerusalem. Bagian akkhir (pasal 12-22) dimulai dengan kisah penolakan suku-suku utara terhadap Rehabeam sebagai raja setelah kematian Salomo dan terpecahnya kerajaan itu menjadi dua bagian yakni kerajaan Israel utara dan kerajaan Yehuda di selatan. Keberlanjutannya adalah kisah tentang para raja dari kedua kerajaan itu sejak pertengahan abad ke-9 SM. Secara khusus bagian bahan PA yang kita bahas adalah ada pada kelompok Salomo membangun dan menahbiskan bait Allah (5:1-8:66). 2. Tafsiran/Penjelasan Teks Salomo yang adalah anak kandung Raja Daud yang diperkenankan Tuhan untuk membangun Bait Suci. Setelah dibangunnya Bait Suci ini maka Salomo menghadap Tuhan di mesbah-Nya dengan tangan tertadah ke langit dan menaikkan doa. Adapun isi doa Salomo adalah: a. Ayat 23-26: Hanya satu-satunya Tuhan Allah di langit dan di bumi yang berjanji dan terus memelihara janji (tidak mengingkari janji-Nya) dan kasih setiaNya kepada hambahamba-Nya yang dengan segenap hati hidup di hadapan Tuhan. Salomo mengungkapkan dalam doa-nya bahwa janji Tuhan Allah kepada Daud sudah diwujudkan, terbukti bangunan Bait Suci sudah dibangun dan ditahbis. Salomo pun meminta dalam doa agar tetaplah terpelihara janji Tuhan Allah bagi keturunan 62 | P a g e Daud dan nyatalah keteguhan janji yang Tuhan Allah firmankan sendiri. b. Ayat 27-30: Isi doa berikut adalah Ssalomo mengajukan pertanyaan yang bermaksud ingin mengatakan bahwa Bait Suci yang dibangunnya tidak cukup untuk Tuhan bertakhta atasnya. Betapa besar dan mulia Tuhan Allah. Maka Salomo memohon kiranya mata Tuhan selalu tertuju pada tempat kudus-Nya ini dan telinga Tuhan senantiasa mendengar doa dan seruan hamba-Nya. Bila Tuhan mendengar dari kediaman-Nya di sorga segala permohonan dan doa Salomo beserta umat-Nya maka Tuhan akan mendengar dan mengampuni mereka. c. Ayat 31-32: Bila ada yang berdosa kepada temannya dan mengangkat sumpah dengan mengutuki dirinya di depan mezbah ini, maka kiranya Tuhan Allah berkenan mendengar dari sorga dan bertindak mengadili dengan mengatakan yang bersalah tetap bersalah dengan menanggung akbitanya dan menyataka benar orang yang benar serta menerima pembalasan sesuai kebenarannya. Di Bait Suci ini umat menemukan keadilan Allah. d. Ayat 33-34: Bila umat terpukul kalah oleh musuh karena telah berdosa tapi kemudian sadar dan kembali mohon ampun di rumah Tuhan ini, maka kiranya Tuhan mendengarkan dari Sorga dan mengampuni mereka serta mengembalikan kepada tanah yang diberikan Tuhan. e. Ayat 35-40: Bila langit tertutup, tidak ada hujan karena dosa umat, tapi mereka datang berdoa di tempat ini, maka kiranya Tuhan mendengarkan dan mengampuni mereka dari sorga sehingga hujan turun membasahi tanah yang diberikan Tuhan. Bila ada kelaparan, penyakit sampar, hama dan penyakit gandum serta penyakit atau tulah lainnya. Lalu seseorang atau segenap umat berdiri dan memanjatkan doa di tempat ini, maka kiranya Tuhan mendengar dari sorga dan mengampuni serta membalaskan kepada mereka sesuai kelakuannya masing- 63 | P a g e masing. Dan dari situlah mereka menjadi takut akan Tuhan Allah. f. Ayat 41-43: Bila seorang asing yang datang karena mendengar nama Tuhan yang hebat dan perkasa serta ingin berdoa di tempat kudus-Mu ini, maka kiranya Tuhan Allah mendengar segala yang diserukan dan menjawab permohonannya. Dengan demikian nama Tuhan Allah akan dikenal oleh segala bangsa di bumi sehingga menjadi takut akan Tuhan dan menjadi tahu bahwa nama Tuhan diseruka dari tempat kudus ini. g. Ayat 44-51: Bila umat Tuhan pergi berperang dan mereka hendak berdoa dengan berkiblat kea rah Bait Suci ini maka kiranya Tuhan di sorga berkenan mendengar doa mereka serta memberikan keadilan kepada mereka. Bila ada yang tertawan lalu menaikkan doa dengan berkiblat ke tempat kudus ini maka kiranya Tuhan mendengar doa mereka dan memberikan keadilan kepada mereka. Kiranya dosa mereka diampuni dan membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang mengangkut mereka menjadi tertawan. h. Ayat 52-53: Pada bagian akhir doa Salomo ini, ia memohon kepada Tuhan Allah agar Tuhan mendengarkan seruannya dan seruan umat Tuhan seberapa kali berseru pada-Nya. Alasannya karena mereka (umat) inilah yang dipisahkan oleh Allah menjadi umat kepunyaan-Nya dari bangsa-bangsa. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data. Belalang: Belalang sering menyebabkan kerusakan hebat pada tanaman. (ayt. 37) Karena engkau mengenal hatinya: Salomo mengerti bahwa selain perbuatan lahiriahnya, Allah juga melihat motivasinya. II. ALUR PROSES 1. Pembukaan: Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA. Pujian Pembuka KJ/PKJ 64 | P a g e Doa. 2. Pembacaan Teks/perikop: 1 Raja-raja 8:22-52 3. Pendalaman teks/perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA). b. (Mendalami): 1) Mengapa Salomo harus berdoa kepada Tuhan Allah sehubungan dengan Bait Suci yang sudah didirikannya ini? Seberapa pentingnya Bait Suci ini bila mencermati setiap pokok doa Salomo ini? Jelaskan. 2) Bagaimana peran Tuhan Allah dengan Bait Suci dalam konteks Doa Salomo ini? c. (Mendorong): 1) Dalam konteks kita saat ini, dimanakah tempat yang tepat untuk kita menghadap hadirat Allah dalam doa? 2) Bila doa menjadi sesuatu yang penting. Ceritakan pengalaman baik saudara bahwa doa itu menjadi penting agar peserta yang lain terbangun kesadaran yang sama. III. PUJIAN, PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT. IV. PENUTUP (ARGT ) 65 | P a g e PA MINGGU I, JUNI 2016 BACAAN: LUKAS 7:11-17 I. PENGANTAR PA 1. Latar Belakang Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang juga menulis kitab Kisah Para Rasul dan ditunjukkan kepada Teofilus sahabatnya. Dalam menulis Injil Lukas, penulis mengacu pada tiga sumber, yaitu: 1). Injil Markus. 2). Kumpulan perkataan Yesus yang juga dipakai oleh penulis Injil Matius. 3). Kumpulan kisah yang tidak dipakai oleh penulis Injil lain. Injil Lukas ditulis kurang lebih setelah tahun 70, yaitu setelah pasukan Roma menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah di kota itu. Penulis kitab Lukas mengangkat sebuah Tema besar dalam penulisan Injil ini yakni: Perhatian Yesus kepada orang-orang miskin. 2. Penjelasan Teks Penulis kitab Injil Lukas mengisahkan tentang peristiwa Yesus membangkitkan seorang anak muda di kota Nain. Seperti biasanya banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus kemana Ia pergi dan mendengarkan ajaran Yesus juga ingin menyaksikan mujizat-Nya. Saat Ia dekat pintu gerbang kota Nain, ada orang mati diusung keluar untuk dimakamkan. Anak itu adalah anak satu-satunya dari seorang perempuan janda. Hati yang penuh belas kasihan terhadap janda itu mendorong Yesus untuk melakukan aksi yang didahului dengan kalimat “Jangan menangis”. Tindakan Yesus setelah itu adalah mendekati usungan itu dan menyentuhnya serta berkata “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah”. Bukti dari bahwa anak muda itu telah bangkit, oleh penulis kitab Injil Lukas adalah anak muda itu bangun, duduk dan mulai berkatakata. Anak yang bangkit itu kemudian diserahkan kembali pada ibu janda itu. Hal menarik dari bagian ini adalah dengan “menyentuh-nya” saja. Hendak memperlihatkan bahwa ada kuasa yang mengalir keluar dari Yesus kepada anak muda tersebut. 66 | P a g e Banyak orang yang menyaksikan peristiwa itu menjadi takut dan memuliakan Allah. Mereka berkata satu kepada yang lain bahwa “Seorang Nabi telah muncul di tengah-tengah kita” dan Allah telah melawat umat-Nya. Kabar tersebut pun tersebar ke seluruh wilayah Yudea dan yang menyekitarinya. 3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data Kota Nain merupakan sebuah kota kecil yang letaknya di Galilea Selatan. Orang mati diusung ke luar: Kebiasaan yang ada adalah setelah seseorang meninggal maka jenazah tersebut biasanya dikubur pada hari itu juga. Dalam rangka penguburan, keluarga menyewa para peratap. Peratap tersebut mengiring usungan jenazah tersebut dari rumah duka menuju tempat pemakaman dengan terus melakukan ratapan. Bersama-sama dengan keluarga yang berduka, mereka akan berteriak-teriak dengan suara nyaring, memukuli pipi, atau mengoyakkan pakaian untuk memperlihatkan kesedihan mereka (lht. Kej. 37:34; Ul. 34:8; 1 Samuel 31:13). II. ALUR PROSES 1. Pembukaan: a. Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA. b. Pujian Pembuka KJ/PKJ c. Doa. 2. Pembacaan Teks/perikop: Lukas 7:11-17 3. Pendalaman teks/perikop a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA). b. (Mendalami): 1) Yesus menaruh perhatian terhadap seorang janda dalam kisah ini. Apa yang melatarbelakangi Yesus melakukan tindakan pertolongan tersebut? 67 | P a g e 2) Bagaimana dan dengan cara apakah Yesus melakukan tindakan membangkitkan anak muda tersebut? 3) Apa reaksi dari orang banyak yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut? c. (Mendorong) 1) Ketika kita tersentuh oleh sebuah peristiwa menyedihkan yang dialami orang lain di sekitar kita, apa yang seharusnya kita lakukan? 2) Bila kita yang mengalami pemulihan dari Tuhan, apa yang harusnya kita lakukan? 4. Pujian, persembahan dan doa syafaat. 5. Penutup ~ ARGT ~ 68 | P a g e PA MINGGU II, JUNI 2016 BACAAN: MAZMUR 5:2-8 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Kitab Mazmur adalah kitab yang berisi tentang nyanyian pujian, doa dan juga syair dalam menyatakan kepercayaan Umat Allah. Kitab Mazmur ini mengajak umat untuk senantiasa berbagi bersama kepada Allah dalam setiap kehidupannya. Ajakan ini kiranya dapat menuntun kehidupan seseorang pada jalan kebenaran Allah. Pemazmur dalam perikop ini hendak menunjukkan bahwa kehidupan seseorang hendaklah ditunjukkan kepada sebuah sikap yang rendah hati dihadapan Allah dan diwujudkan dalam doa dan beribadah. Ketika pemazmur menjalankan itu semua sebagai bagian dalam kehidupannya, maka dengan demikian pemazmur akan beroleh jalan kebenaran Allah. Sebab segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah dari sekarang sampai selama-lamanya. 2. Tafsiran teks Mazmur 5:2-8 Ayat 2-8. Pemazmur hendak menunjukkan kedekatannya kepada Allah dalam sebuah ibadah dan doa. Ibadah dan doa dipagi hari ini memberikan gambaran kepada pemazmur agar kiranya ia beroleh tuntunan, pertolongan dan keselamatan dari Allah. Ia mengakui bahwa dirinya adalah manusia yang lemah dan tidak berdaya. Hal tersebut ditunjukkan pada sebuah permohonannya, “ya Rajaku dan Allahku”. Oleh sebab itu pemazmur mengharapkan agar Allah kiranya mengasihani dia sehingga ia beroleh keselamatan (2-3). Selanjutnya, bahwa pemazmur senantiasa datang ke dalam kehadirat-Nya setiap pagi, menaikkan doa pagi dan memohon kepada-Nya, hal tersebut 69 | P a g e dilakukannya karena dirinya adalah seorang yang taat beribadah dan setia berdoa kepada Allah (4). Pemazmur meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang adil. Keadilan-Nya ditunjukkan melalui penumpangan tangan-Nya (berkat) bagi orang-orang benar dan tidak kepada orang fasik (seorang yang tidak taat kepada Tuhan) dan juga tidak kepada orang jahat seperti para pembual, orang-orang yang melakukan kejahatan, berbohong, penumpah darah dan penipu (5-7). Perkataan berkat kasih setia-Mu (8), menunjukkan bahwa Allah akan memberkati orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mengasihi-Nya, memberlakukan Firman Allah di sepanjang kehidupannya. Dengan kesungguhan iman dimilikinya, maka hal tersebut diwujudkan pada kerendahan hatinya untuk sujud menyembah Allah di dalam bait-Nya yang kudus. II. 1. 2. 3. 4. ALUR PROSES PA. Pembukaan. Pemandu PA mengajak menyanyi dari KJ 454:1,3 Pemandu PA mengajak menyanyi dari KJ 453:3 Pembacaan perikop. a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bersama-sama atau bergantian atau menunjuk keluarga yang berketempatan untuk membacakan perikop. 5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan panduan pertanyaan sebagai berikut: a. Mengungkap Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan. 70 | P a g e (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. Mendalami 1) Seberapa banyak dari antara kita yang setiap paginya melakukan doa dan renungan pagi? Ceritakan perasaan apa yang didapatkan setiap hari! 2) Apa manfaat dari doa dan melaksanakan renungan pagi hari bagi kita? Jelaskan! c. Mendorong 1) Tindakan yang seperti apa yang akan kita ambil ketika kita benarbenar mengasihi Allah? 2) Sikap apa yang akan kita tumbuhkembangkan dalam kehidupan pribadi, keluarga dan persekutuan kita pada perikop ini? 6. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan lagu persembahan dari PKJ 145:1-. 7. Penutup. Pemandu mengajak peserta menyanyikan KJ 460:1-2, sebagai penutup dan kemudian memimpin doa syafaat dan penutup. Pokok-pokok doa bisa di dapat dari permohonan dari tuan rumah dan para peserta yang hadir. [ATPS] 71 | P a g e PA MINGGU III, JUNI 2016 BACAAN ALKITAB: Galatia 3:23-29 I. PENGANTAR 1. Latar belakang teks Surat Paulus Kepada Jemaat-jemaat di Galatia ini ditulis untuk menolong orang-orang yang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran salah itu,Mereka berpendapat bahwa untuk berbaik kembali dengan Allah, orang harus melaksanakan hukum agama Yahudi. Supaya mereka kembali taat kepada ajaran yang benar. Paulus mulai dengan mengemukakan bahwa satu-satunya dasar yang baik untuk menjalani kehidupan orang percaya adalah hidup dalam iman percaya kepada Kristus. Juga bahwa tugasnya ditujukan terutama sekali kepada orang bukan Yahudi (1-2). Setelah itu Paulus membentangkan pendiriannya bahwa hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali hanya melalui percaya kepada Allah (3-4). Di dalam pasal-pasal terakhir buku ini (5-6), Paulus menunjukkan bahwa cinta kasih yang timbul pada diri orang Kristen karena ia percaya kepada Kristus, akan dengan sendirinya menyebabkan orang itu melakukan perbuatanperbuatan sebagai orang percaya. 2. Tafsiran Teks Rasul Paulus dalam perikop ini menjelaskan tentang fungsi hukum taurat. a. Hukum taurat berfungsi untuk menunjukkan keberadaan dosa yang memperbudak umat manusia(ayat 19). Dengan hukum Taurat orang tidak dapat berdalih bahwa dirinya tidak berdosa atau tidak tahu bahwa yang diperbuatnya adalah dosa (lihat Roma 7:7-11). Dengan demikian hukum Taurat mengurung orang dalam kesadaran akan belenggu dosa yang mengikat mereka (ayat 22). Bahkan dengan hukum Taurat manusia menjadi frustasi karena menyadari diri tidak berdaya. 72 | P a g e b. Hukum taurat diberikan untuk memimpin orang-orang yang hidup sebelum janji keselamatan dalam Kristus digenapi. Hukum taurat berfungsi sebagai penjaga kehidupan supaya moral dan perilaku tetap bertahan sampai janji yang diberikan digenapi. Hukum Taurat tidak dapat membawa orang kepada keselamatan yang menjadi kebutuhan utama manusia,namun ia dapat menuntun orang untuk mencari atau merindukan kelepasan dari Sang Juruselamat (ayat 23-24). Maka ketika Kristus sudah datang sebagai pembebas dari segala belenggu dosa, hukum Taurat tidak lagi diperlukan sebagai penjaga kehidupan yang benar (ayat 25) di dalam Kristus tidak ada lagi perhambaan dosa. Galatia 3:26-29. Kamu semua. Orang bukan Yahudi maupun orang Yahudi disambut ke dalam keluarga Allah karena iman. Dengan demikian mereka memperoleh kedudukan mereka di dalam Yesus Kristus. Dibaptis dalam Kristus. Baptisan air membawa orang ke dalam persekutuan Gereja, tetapi di balik upacara ini terdapat aspek yang lebih penting dari baptisan-dipisahkan oleh Roh untuk hidup bersatu dengan Kristus dan tubuh-Nya (bdg. 1 Kor 12:13). Telah mengenakan Kristus. Tuhan Yesus menjadi kunci dan tanda dari satu hidup baru yang dialami bersama semua orang percaya yang lain. Semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Menjadi anak Allah berarti menjadi anggota persaudaraan di dalam Kristus. Terdapat satu manusia baru di dalam dirinya (bdg. Ef 2:15*). Pembedaan dan pemisahan yang biasa dalam kehidupan dihapuskan oleh hubungan ini. Berada dalam Kristus Yesus. Menjadi milik-Nya, membuat orang menjadi bagian dari keturunan Abraham, sebab Kristus adalah keturunan Abraham sebagaimana sudah dikemukakan dalam (Gal 3:16,19). Kedudukan sebagai anak menjadikan orang percaya juga menjadi ahli waris ( bdg. Rm 8:17). 73 | P a g e II. ALUR PROSES PA o Pembukaan : a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan tempat untuk ber PA. b. Pujian pembukaan : PKJ 8:1-2 c. Doa Pembukaan 2. Pendalam teks Perikop a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA) b. (Mendalami) 1) Apa guna hukum taurat bagi manusia? 2) Mengapa hukum taurat tidak dapat menyelamatkan orang dari dosa? 3) Bagaimana sikap manusia terhadap hukum taurat? c. (Mendorong) 1) Komitmen apa yang membuat kita untuk mentaati hukum Allah? 3. Persembahan: Peserta PA menyanyikan PKJ 216 :1- dengan mengumpulkan persembahan Doa persembahan dan syafaat. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat 4. Penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 126:1-2 (IS) 74 | P a g e PA MINGGU IV, JUNI 2016 BACAAN ALKITAB : 2 Raja-raja 2:1–2,6–14 I. PENGANTAR Teks firman Tuhan ini menceritakan tentang Elia yang akan naik ke sorga. Elia adalah seorang abdi Allah (nabi Tuhan). Sebelum terangkat ke sorga, nabi Elia bersama dengan Elisa dari perjalanannya di Gilgal. Berkatalah Elia kepada Elisa: “Baiklah tinggal di sini”. Gilgal adalah tempat asal Elisa. Tentunya ada maksud tertentu dari Elia ketika berkata demikian, namun Elisa menjawab dengan tegas “Demi Tuhan yang hidup, Sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau”. Dalam hal ini, Elisa menolak untuk tinggal di tanah kelahirannya. Ia tetap ingin mengikut kemana Elia pergi, bahkan penolakannya terjadi ketika Elia menyuruh untuk tinggal di Betel. Betel adalah tempat dimana Allah berbicara kepada Yakub dan termasuk tempat ibadat yang istimewa bagi bangsa Israel (Kej. 12:8; 28:11–19; 35:6–7). Selanjutnya Elia dan Elisa pergi ke Yerikho, di tempat ini Elisa tetap menolak perintah Elia. Terakhir, Elia dan Elisa pergi ke sungai Yordan tempat di mana Allah akan mengangkat Elia ke sorga. Betapa seringnya setelah diselamatkan, orang-orang Kristen kemudian masuk ke rumah, beristirahat dan akhirnya tertidur. Berbeda dengan Elisa, sebenarnya sebuah kesempatannya untuk beristirahat dan tinggal di tanah asalnya ketimbang ikut Elia Betel, Yerikho dan sungai Yordan. Namun tidaklah demikian yang dilakukan Elisa. Ketika sampai di Betel, Elisa tetap mengikuti Elia bahkan sampai di Yerikho sekalipun masih mengikutinya .Ada banyak orang Kristen merasa puas telah datang kepada Kristus kemudian bisa terlibat pelayanan dalam ibadah. Sehingga apa yang dilakukannya sebatas kewajiban untuk meneguhkan imannya. Demikian juga banyak sekali orang mudah untuk duduk kemudian beristirahat ketika Allah telah memberkatinya. Tanpa mau mensyukuri berkat yang sudah diterima untuk dibagikan agar menjadi berdampak untuk orang lain. Sudah barang tentu ini tidak boleh untuk kita lakukan. Di sungai Yordan Elisa menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan dan pada gilirannya ia mendapat hidup baru yang lebih baik. Merupakan sukacita besar melihat orang-orang Kristen datang ke tempat yang terakhir ini. Berupa penyerahan diri secara total kepada panggilan apapun yang sudah Allah berikan. Elia dan Elisa telah menyeberang dan mereka telah menyerahkan hidupnya bagi Kristus. II. ALUR PROSES PA 1. Pembukaan 75 | P a g e a.Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan mengucapkan terima kasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan / nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta (ucapan terima kasih, permohonan doa, dst). b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan,melalui KJ/PKJ. No : c.Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pendalaman teks perikop a.Pengungkapan Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari perikop bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudara-saudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul disampaikan itu ke peserta PA). b. Mendalami 1) Apa yang bisa kita pelajari dari Elisa? Jelaskan. 2) Mengapa Elisa tidak menurut Elia tatkala sampai di Gilgal, Betel dan Yerikho 3) Di tengah kesibukan dan kebutuhan hidup, mampukah kita meneladan sikap Elisa? 4) Apa yang dimaksud dengan kehidupan yang berdampak bagi Tuhan dan sesama? Berikan contoh dan jelaskan. c. Mendorong 1) Bagaimana cara kita untuk membangun kehidupan yang berdampak? Jelaskan. 2) Apa sumbangsih kita bagi Tuhan dan orang lain setelah PA ini? 3. Pujian dan Persembahan a. Pujian persembahan : KJ/PKJ. b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin didoakan. Selanjutnya pemandu PA membagi pokok-pokok doa kepada peserta untuk berkenan mendoakannya. c. Doa persembahan. d. Doa syafaat. e. Doa penutup dan Bapa Kami 4. PENUTUP Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian KJ/PKJ. No. : . (AW) 76 | P a g e