PENGANTAR Saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan

advertisement
PENGANTAR
Saudara-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan,
Terpujilah nama Tuhan, PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
semester ganjil 2016 dapat kembali hadir untuk menemani saudara semua
dalam menggumuli Firman Tuhan. Dalam Panduan Pemahaman Alkitab
pada semester ini sengaja tidak mencantumkan tema dan tujuan PA,
alasannya adalah supaya peserta lebih kreatif dan berkembang, tidak
hanya dibatasi oleh satu pokok bahasan saja, melainkan peserta dapat
diperkaya dengan pemahaman– pemahaman yang ditemukan dalam ber
PA.
Karena panduan PA menggunakan metode Pendidikkan Orang Dewasa
(POD) dan tetap menggunakan Motto yang sama, ”Pemahaman Alkitab
adalah Proses belajar berteologi bersama” maka peran pemimpin PA
bukanlah menjadi nara sumber melainkan menjadi pemandu jalannya PA,
sedangkan para peserta PA diharapkan terlibat aktif dalam berteologi
bersama dan mau saling menghargai pendapat satu dengan yang lainnya.
Supaya dalam proses belajar berteologi bersama dapat berjalan lancar,
akan lebih baik bila pemandu PA dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Dengan menguasai bacaan Alkitab, memahami latar belakang teks
Alkitab, memamhami pengantar PA dan juga paham dengan pertanyaanpertanyaan pendalaman. Dengan demikian pemimpin pa akan memandu
jalannya PA dengan lancar.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para penulis Panduan
Pemahaman Alkitab semester ini, yaitu: Pdt. Riyadi Basuki (RIBAS),
Pdt. Kurniawan Dewanto Wijaya (KDW), Pdt. Candra Istiono (CI), Pdt.
Indro Tri Sugioto (ITS), Pdt. Alfred Ruben Gordon Ta’ek (ARGT), Pdt.
Arya T.P. Sianturi (ATPS), Pdt. Anang Wijokangko (AW)
Akhir kata semoga Panduan PA ini menjadi berkat bagi semua jemaat
sinode GKSBS sehingga nama Tuhan dimuliakan. Selamat ber PA dan
Tuhan memberkati.
Metro, Desember 2015
an. MPS GKSBS
Pdt. A.T. Hariyanto, S.Pd., M. Div.
Sekretaris
1|Page
DAFTAR ISI
Hal
1. Minggu I Januari 2016
2. Minggu II Januari 2016
3. Minggu III Januari 2016
4. Minggu IV Januari 2016
5. Minggu V Januari 2016
6. Minggu I Februari 2016
7. Minggu II Februari 2016
8. Minggu III Februari 2016
9. Minggu IV Februari 2016
10. Minggu I Maret 2916
11. Minggu II Maret 2016
12. Minggu IV Maret 2016
13. Minggu I April 2016
14. Minggu II April 2016
15. Minggu III April 2016
16. Minggu IV April 2016
17. Minggu I Mei 2016
18. Minggu II Mei 2016
19. Minggu III Mei 2016
20. Minggu IV Mei 2016
21. Minggu V Mei 2016
22. Minggu I Juni 2016
23. Minggu II Juni 2016
24. Minggu III Juni 2016
25. Minggu IV Juni 2016
3
8
10
13
15
18
21
24
27
30
34
37
40
43
45
47
50
53
56
59
62
66
69
72
75
***
2|Page
PA Minggu I, Januari 2016
Bacaan : Kis. 8:4-25
I. PENGANTAR PA
1. Latar belakang Teks
Pada bagian ini Lukas pertama-tama mencatat penyebaran Injil ke
Samaria. Orang-orang Samaria merupakan keturunan campuran
dari golongan sisa Israel dengan bangsa-bangsa asing yang
ditempatkan di Samaria oleh bangsa Asyur yang menaklukkan
mereka sementara kalangan kelas atas sudah di buang (II Raja-raja
17). Orang-orang Samaria telah mendirikan Bait Suci di Gunung
Sikhem (lihat Yohanes 4:20). Karena orang-orang Yahudi
menganggap orang Samaria sebagai suku campuran baik secara
keturunan maupun secara agama, berbagai prasangka kesukuan
yang bersifat kekerasan harus diatasi sebelum gereja dapat menjadi
umat yang sungguh-sungguh universal.
2. Penjelasan Teks
Kisah Para Rasul 8: 4-5 menjelaskan bahwa penganyiayaan
kepada jemaat dan kepada para rasul telah mengakibatkan
tersebarnya Injil ke berbagai daerah. Kata tersebar dalam ayat ini
diterjemahkan dari kata Yunani diaspeiro yang dalam artian
menyebarkan benih. Orang percaya di Yerusalem itu adalah benihbenih Allah, dan penganyiayaan itu digunakan oleh Allah untuk
menanam benih-benih itu ke tanah yang baru, sehingga mereka
dapat menghasilkan buah (Matius 13:37-38). Beberapa diantara
mereka pergi ke seluruh Yudea dan Samaria (ingat kembali Kisah
Para Rasul 1:8) dan sebagian lagi pergi ke tempat yang lebih jauh
(Kisah Para Rasul 11:19).
Filipus memberitakan Injil di Samaria, dimana pada waktu itu
rasul-rasul masih tinggal di Yerusalem. Lukas menulis tentang apa
3|Page
yang dikerjakan Filipus di Samaria, yaitu memberitakan Mesias
kepada orang-orang disitu
Kemudian ayat 6 dan 7 menjelaskan bahwa Allah memakai Filipus
untuk memberitakan Injil yang juga disertai denan tanda-tanda
menakjubkan. Penekanan mengenai kata mendengar dan kata
diberitakan tentang Injil adalah menegaskan tentang pentingnya
mendengar Injil yang diberitakan itu untuk keselamatan.
Ayat 8 menceritakan, dimana kota Samaria di penuhi dengan
sukacita yang luar biasa. Sukacita itu adalah sukacita dari berbagai
hal yang menjadi satu yaitu: sukacita keselamatan, sukacita
penyembuhan, sukacita dari iman.
Kisah Para Rasul 8:9-25 menceritakan tentang Simon si Tukang
sihir, dalam ayat yang cukup panjang ini, kembali kita melihat
dimana Iblis selalu ingin menghancurkan kesaksian gereja dari
dalam. Musuh itu datang seperti singa yang akan menelan
mangsanya dan jika pendekatannya gagal, ia akan datang seperti
ular untuk menipu. Dalam kasus ini yang menjadi alat Iblis adalah
seorang tukang sihir yang bernama Simon.
Kata yang diterjemahkan dengan takjub dalam ayat 9 dan 11
berarti “membuat orang heran dan kacau.” Dalam ayat 11 Simon
juga merasa takjub. Orang banyak merasa terpesona dengan apa
yang dilakukan Simon sehingga mereka percaya kepada apa saja
yang dikatakannya. Mereka menganggapnya sebagai kuasa Allah
yang terkenal sebagai kuasa besar. Ada perbedaan yang menyolok
antara sihir Simon dengan Mukjizat yang Filipus lakukan. Sihir
Simon dia pergunakan untuk meninggikan dirinya sendiri,
sedangkan Mukjizat Filipus adalah dari Allah dan untuk
memuliakan Allah.
4|Page
Pada ayat 12 di ceritakan, dimana pada waktu orang Samaria
mendengar berita Filipus banyak orang yang menjadi percaya dan
meminta diri dibaptis. Karena semakin hari semakin banyak orang
yang percaya kepada Filipus maka otomatis pengaruh Simon si
tukang sihir itu semakin berkurang.
Kemudian di ayat 13 dikatakan bahwa Simon menjadi percaya,
tetapi nanti di ayat 20 Petrus mengecam dia dengan keras
“binasalah engkau…” ini kadangkala menjadi pertanyaan, apa
maksudnya percaya dalam ayat 13 ini.
Kita dapat menjajawab pertanyaan ini dengan mengajukan satu
pertanyaan lagi. Apa yang menjadi dasar “imanya”? Imanya tidak
berdasar pada Firman Allah, tetapi pada mukjizat-mukjizat yang
dilakukan oleh Filipus; dan tidak ada petunjuk bahwa Simon telah
bertobat dari dosa-dosannya.
Jika membaca ayat 14 kita mengingat bahwa orang-orang Samaria
tidak menerima karunia Roh Kudus ketika mereka menjadi
percaya. Oleh sebab itu diperlukan dua orang rasul, Petrus dan
Yohanes untuk datang dari Yerusalem menumpangkan tangan ke
atas orang-orang yang sudah bertobat itu, dan berdoa bagi mereka
agar menerima karunia Roh.
Pada ayat 18 kejahatan Simon terbongkar, ternyata Simon bukan
hanya ingin membuat mukjizat, tetapi ia juga ingin kuasa untuk
dapat menyalurkan karunia Roh Kudus, kepada orag lain – dan ia
mau membayar berapa saja untuk mendapatkan kuasa itu.
Sehingga pada ayat 20 kata-kata Petrus kepada Simon
menunjukkan bahwa Simon tukang sihir itu belum bertobat.
“binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau”
merupakan kata yang sangat keras seandainya digunakan kepada
orang percaya.
5|Page
Kemudian pada ayat 22 Petrus menegor Simon dengan tegas
supaya ia bertobat dan supaya Tuhan mengampuni niat hatinya.
Kata niat hati disini berarti rencana atau rancangan dalam arti yang
buruk.
Selanjutnya ayat 23 Petrus berkata bahwa hati Simon seperti
empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan, hal ini
menunjukkan bahwa ia tidak pernah benar-benar dilahirkan
kembali.
Ayat 24 merupakan tanggapan Simon terhadap apa yang dikatakan
Petrus. Namun sama sekali dia tidak menunjukkan pertobatan. Ia
lebih memikirkan bagaimana menghindari hukuman daripada
bagaimana menjadi benar dihadapan Allah.
Ayat 25 menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes kembali ke
Yerusalem, tetapi mereka tidak mau kehilangan kesempatan untuk
membagikan kabar baik kepada orang lain. Jadi sepanjang
perjalanan pulang mereka memberitakan Injil.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan datadata.
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
2. Pembacaan Teks/Perikop
3. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop
bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan
teks; bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang
muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
6|Page
b. (Mendalami)
1) Apa yang menarik dari pelayanan Filipus dan Simon?
Jelaskan perbandingannya!
2) Pesan apa yang menarik dan itu kontektual dengan situasi
bergereja masa kini?
3) Bagaimana kita memaknai pesan tersebut?
c. (Mendorong)
1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini?
(Pribadi, Persekutuan, Kelg, dll)
III. Pujian dan persembahan
IV. Doa syafaat dan penutup
~ribas~
7|Page
PA Minggu II, Januari 2016
Bahan : Mazmur 36:5-10 (ay. 1-13)
I. PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Kitab Mazmur adalah kumpulan dari seratus lima puluh nyanyian,
doa, dan syair yang berbeda. Oleh karenanya kitab Mazmur dibagi
menjadi lima jilid. Dan Mazmur 36 termasuk dalam bagian/jilid I
(Mazmur 1:1 – 41:13). Bagian/jilid I-II dibentuk sebagai tanggapan
atas sejumlah peristiwa yakni kehancuran Yerusalem dan Bait Allah
pada tahun 585 SM, pembuangan orang Israel dari negeri mereka dan
lenyaplah garis keturunan Raja Daud.
2. Penjelasan Teks
Orang fasik (ay. 2) adalah orang – orang yang tidak pernah peduli
tentang Tuhan, sehingga tidak pernah memohon pengampunan (ay. 5).
Mereka adalah musuh TUHAN dan umatNya.
KasihMu ... KeadilanMu. (ay. 6-7) ayat-ayat ini mengawali pujian
akan kasih Tuhan bagi seluruh dunia dengan menyebutkan berbagai
unsur, yakni langit, tanah (gunung) dan laut. Karena TUHAN
mengasihi seluruh dunia, pemeliharaanNya diberikan tidak hanya
kepada manusia. Seperti halnya diungkapkan pemazmur dalam
Mazmur 10:6 mengundang – setiap mahluk hidup – untuk memuji
TUHAN.
SayapMu ... dirumahMu. (ay.8-7). “Sayap” TUHAN yang disebut
menunjukkan bahwa doa ini pada mulanya dinaikkan di Bait Allah.
Layaknya dua mahluk yang bersayap yang terukir pada tabut
perjanjian yang disimpan di Bait Allah. Kedua sayap itu adalah
lambang perlindungan untuk Tabut Perjanjian. Seperti itulah
bagaimana Allah memberi perlindungan kepada anak-anak manusia,
terwujud dalam naungan sayapMu. Bait Allah dikenal sebagai
“rumah” TUHAN dan tempat berlindung. Pemazmur ingin
menegaskan bahwa diam dalam rumah TUHAN adalah bukti/wujud
perlindungan TUHAN di setiap waktu.
8|Page
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
2. Pembacaan Teks/Perikop
3. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Pengungkapan - berkaitan perikop)
1) Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah
hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau
pertanyaan dari peserta yang belum paham akan teks.
2) (Jika peserta tidak ada yang berbagi pemahaman dan pertanyaan,
pemandu PA dapat memakai pertanyaan-pertanyaan berikut ini
untuk membangun partisipasi)
1) Apa yang dimaksudkan dengan orang fasik dan apa saja
yang telah dilakukannya?
2) Apa yang telah dikerjakan oleh Allah Sang Khalik, dalam
perikop ini?
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari peserta)
b. (Mendalami) :
1) Orang yang seperti apakah yang mendapatkan perlindungan
dari TUHAN?
2) Apa saja prinsip-prinsip hidup orang fasik dan orang benar?
3) Bagaimana pemazmur menghidupi prinsip (nilai-nilai) hidup
orang benar?
c. (Mendorong) :
1) Apa komitmen atau aksi kita sebagai orang yang telah
menerima kasih setia Allah?
III. Pujian dan persembahan
IV. Doa syafaat dan penutup.
-- kdw –
9|Page
PA Minggu III, Januari 2016
Bacaan: 1 Korintus 12: 12-31a
I. PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Korintus adalah sebuah kota Yunani, ibukota provinsi Akhaya yang
termasuk wilayah pemerintahan Roma. Kota ini, penduduknya
terdiri dari banyak macam bangsa, terkenal karena kemajuannya
dalam perdagangan, kebudayaannya yang tinggi, tetapi juga
terkenal karena keadaan susilanya yang rendah dan adanya
bermacam-macam agama di situ.
1 Korintus merupakan surat Paulus yang pertama kepada jemaat di
Korintus. ditulis untuk membahas persoalan-persoalan yang timbul
di dalam jemaat yang telah didirikan oleh Paulus di Korintus itu.
Persoalan-persoalan tersebut adalah mengenai kehidupan berjemaat
dan kepercayaan Kristen. Yang menjadi pikiran utama Rasul
Paulus dalam 1 Korintus ialah persoalan tentang perpecahan dan
kebejatan di dalam jemaat, dan tentang persoalan-persoalan seks
dan perkawinan,
2. Penjelasan Teks
Dalam perikop 1 Korintus 12 :12-31a, Paulus ingin menekankan
kepada jemaat tentang kesatuan tubuh Kristus, bahwa Jemaat
Kristen di Korintus adalah gambaran tentang keadaan tubuh Kristus
yang sebenarnya. Paulus menggambarkan jemaat seperti tubuh.
Satu tubuh namun banyak anggota yang memiliki peran dan
karunia yang berbeda. Tiap anggota punya fungsi dan kegiatan
berbeda-beda, namun tidak mungkin lepas dan terpisah satu dari
yang lain. Diakui bahwa tubuh terdiri dari bagian-bagian yang
unik, khas, berbeda bentuk dan fungsinya (ayat 13-18). Semua
anggota tubuh begitu berharga karena memiliki peran dan fungsi
masing-masing untuk saling melengkapi.
Ayat 19-26 Peranan dan fungsi masing-masing anggota tubuh itu
baru bisa dirasakan apabila ditempatkan dalam kesatuan tubuh. Di
luar kesatuan itu masing- masing anggota tidak bisa berfungsi dan
10 | P a g e
berperan sebagaimana mereka dibentuk. Kesatuan tubuh itu
sedemikian solidnya sampai- sampai …”jika satu anggota
menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota
dihormati, semua anggota turut bersukacita”. (ayat 26). Tetapi tidak
dapat dikatakan bahwa karunia yang satu lebih bernilai
dibandingkan karunia lainnya, meskipun satu sama lainnya
berbeda. Paulus mengingatkan bahwa mereka bisa berfungsi
sebagai tubuh Kristus hanya bila mereka menyadari
kebergantungan dan kesatuan dengan bagian tubuh lainnya dengan
karunia-karunia yang dianugerahkan oleh Allah. Yang satu
memerlukan yang lain, yang satu diperlukan oleh yang lain.
Demikianlah seharusnya realita jemaat sebagai tubuh Kristus.
Dalam ayat 27-31 Paulus mengarahkan bagaimana jemaat Tuhan
seharusnya hidup. Untuk hal tersebut ada orang-orang yang
diberikan fungsi khusus dan memanfaatkan karunia-karunia khusus
yang dianugerahkan oleh Kristus dalam kerjasama yang baik
karena Dia yang kita layani dalam rangka membangun kesatuan
jemaat.
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan :
a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
b. Pujian pembukaan KJ. 249
c. Doa Pembukaan
d. Pembacaan teks
2. Pendalam teks Perikop
a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita,
apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau
apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA
menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
11 | P a g e
b. (mendalami)
1) Menurut bapak, ibu, saudara apa peran dan fungsi saudara
sebagai tubuh Kristus? Apa yang sudah saudara lakukan?
2) Bagaimana tanggapan saudara pada ayat 26 “Karena itu
jika satu anggota menderita, semua anggota turut
menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota
turut bersukacita”?
c. (Mendorong)
Tindakan nyata apa yang kita lakukan ketika ada anggota
jemaat mengalami penderitaan atau sukacita sebagai satu
tubuh?
III. Pujian dan persembahan KJ. 256
IV. Doa syafaat dan penutup
(CI)
12 | P a g e
PA Minggu IV, Januari 2016
Bacaan Alkitab: Mazmur 71:1-6
I. Pengantar PA
1. Latar belakang teks Mazmur 71:1-6
Mazmur ini berisi doa seorang yang sudah tua (Maz 71:9) yang
menghadapi kesulitan dan memerlukan bantuan Allah untuk
membebaskan dirinya dari semua musuh dan kesusahan (Maz 71:12,18).Dia telah berjalan di jalan Allah sejak kecil (Maz 71:5,6,17) dan
mengalami kesulitan yang luar biasa dalam hidup ini ( Maz 71:20),
namun ia tetap memelihara iman dan keyakinannya kepada Allah.Ia
bertekad untuk menjalankan sisa hidupnya dengan keyakinan bahwa
Allah akan menunjukkan kuasa dan kebaikanNya di dalam hidupnya.
2. Tafsiran teks Mazmur 71:1-6
Mazmur 71 memuat pergumulan pemazmur sebagai orang yang sudah
tua. Dulu pemazmur pernah mengalami masa muda yang penuh
dengan sukacita. Pengalaman ini menumbuhkan sukacita karena
Tuhan sendiri yang menopang kehidupannya (ayat 5-6).
Masa muda pemazmur ini, menjadi kesaksian bagi banyak orang
tentang perbuatan ajaib tangan Tuhan yang memeliharanya (7-8). Kini
pemazmur merasakan kekuatan fisiknya menurun dan memudar
sehingga rasa percaya diri pun luntur.
Hal ini berbeda saat tubuh masih sehat,tenaga besar,tiada rintangan
fisik mental maupun hambatan para musuh yang dapat menghalangi
gerak pemazmur.
Beragam perubahan ini menghantarkan pemazmur pada puncak
keraguan yakni jangan-jangan Tuhan pun sudah meningggalkan dia
(ayat 9) apalagi tekanan para musuhnya bertambah sehingga perasaan
ditinggalkan Tuhan makin kuat (ayat 10-11).
Dalam kemunduran fisik dan tekanan masalah iman pemazmur
berharap kepada Allah Israel yang setia. Kerinduan Pemazmur adalah
ia tetap boleh melayani Tuhan pada masa tuanya.
Pemazmur bangkit dalam sikap semakin rindu menyaksikan berbagai
perbuatan Tuhan (ayat 12-16). Pengalaman penyertaan Tuhan pada
masa lampau itu menjadi pegangan bagi pemazmur dan memantapkan
tekadnya untuk tetap melayani Tuhan di usia senja.
13 | P a g e
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan :
 Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
 Pujian pembukaan : PKJ 7:1-3
 Doa Pembukaan
2. Pendalam teks Perikop
a. (Mengungkap)
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara
pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak
saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok
pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta
PA)
b. (Mendalami)
1) Situasi apa yang sedang dialami Pemazmur dalam perikop
ini ?
2) Situasi apa yang sering kita rasakan saat memasuki masa
tua,masa pensiun (purna tugas)?
3) Bagaimana pemazmur menyikapi perasaan itu?
c. (Mendorong)
Sikap apa yang harus kita bangun dalam kaitannya dengan hidup
bersama orang muda dengan orang tua agar semua orang mampu
menjalani hidup sesuai dengan usianya?
III. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ 148 :1- dengan mengumpulkan
persembahan
Doa persembahan dan syafaat
Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa
persembahan dan syafaat
IV. Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 131
~indro~
14 | P a g e
PA Minggu V, Januari 2016
BACAAN: LUKAS 5:1-11
I. PENGANTAR PA
1. Latar belakang teks
Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang juga menulis kitab Kisah Para
Rasul dan ditujukkan kepada Teofilus sahabatnya. Dalam menulis
Injil Lukas, penulis mengacu pada tiga sumber, yaitu: 1). Injil Markus.
2). Kumpulan pekataan Yesus yang juga dipakai oleh penulis Injil
Matius. 3). Kumpulan kisah yang tidak dipakai oleh penulis Injil lain.
Injil Lukas ditulis kurang lebih setelah tahun 70, yaitu setelah pasukan
Roma menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah di kota itu. Penulis
kitab Lukas mengangkat sebuah Tema besar dalam penulisan Injil ini
yakni: Perhatian Yesus kepada orang-orang miskin.
2. Tafsiran (Penjelasan Teks)
 Menangkap ikan adalah mata pencaharian dan sumber pendapatan
utama di Galilea/Genesaret atau Tiberias.
 Nelayan-nelayan dari dua perahu di tepi pantai itu telah turun dan
sedang membasuh jala-nya. Mereka membersihkan jala untuk
menghilangkan minyak ikan yang kalau sampai mengering berarti
berpotensi merusak jala tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa para
nelayan itu untuk sementara waktu belum bermaksud menangkap
ikan lagi.
 Simon sebagai nelayan yang berpengalaman, memperdebatkan
sesuatu yang lazim terjadi dengan sesuatu hal baru yang
diperlawankan Yesus. Bagi Simon sudah tidak mungkin, biasanya
menangkap ikan di malam hari, bahkan semalaman kami berusaha
menangkap tapi tidak dapat, apalagi hari sudah mulai siang.
 Simon yang meskipun sadar bahwa hal itu tidak mungkin tapi ia
tetap melakukan sesuai perintah Yesus. Dan hasilnya diluar
dugaan, sejumlah besar ikan ditangkap, jalanya mulai koyak dan
perahu itu hampir tenggelam.
 Simon segera meminta pertolongan teman-temannya untuk
membantunya mengisi ikan-ikan tersebut ke kedua perahu itu.
15 | P a g e
 Semua orang yang ada di pantai itu menjadi takjub. Termasuk di
sana ada Yakobus dan Yohanes.
 Simon Petrus melihat hal itu, ia tersungkur di depan Yesus dan
berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini orang
berdosa”. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melihat kebesaran
dan kekuasaan Tuhan, ia sadar bahwa ia adalah manusia biasa yang
tidak luput dari dosa.
 “Jangan takut” sebuah sapaan Yesus yang menenangkan jiwa.
Ada kedamaian yang dijaminkan Yesus kepada Simon. Jaminan
keamanan itu diawali tatkala Yesus hendak mengajak mereka
untuk “mulai dari sekarang” menjadi penjala manusia.
 Mereka merespon dengan cepat, menghela perahu-perahu itu ke
pantai dan sesaat itupun mereka mengikut Yesus.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data
 Nama lain dari danau Genesaret adalah Danau Galilea. Letak
danau ini di bagian utara lembah Sungai Yordan. Danau ini
panjangnya sekitar 23 km dan lebarnya 10 km. Orang Romawi
menyebutnya danau Tiberias
 Simon Petrus. Petrus adalah nama Simon dalam bahasa Yunani.
Nama lainnya dalam bahasa Ibrani adalah Kefas, artinya “batu
karang”.
 Takjub/heran/kagum terhadap kehebatan, keindahan, keelokan
seseorang atau sesuatu.
 Yakobus dan Yohanes keduanya adalah murid-murid Yesus.
Julukan mereka adalah “Boanerges” yang artinya “anak-anak
guruh” (Mrk.3:17).
II. ALUR PROSES PA:
1. Pembukaan:
 Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA.
 Pujian Pembuka KJ/PKJ
 Doa.
2. Pembacaan Teks/perikop: Lukas 5:1-11
16 | P a g e
3. Pendalaman teks/perikop
a. (Mengungkap):
Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa
yang saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa
yang hendak saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun
pokok-pokok pikiran yang muncul dan disampaikan pokok-pokok
itu ke peserta PA).
b. (Mendalami):
1) Hal apa yang mengesankan dari peristiwa pemanggilan muridmurid Tuhan Yesus?
2) Bagaimana reaksi Simon dan teman-temannya atas
pemanggilan mereka menjadi penjala manusia? Mengapa?
c. (Mendorong)
1) Setiap orang dipanggil untuk menjadi penjala manusia.
Setujukah anda? Bagaimana saudara memaknai panggilan itu
sekarang?
2) Bagaimana sikap saudara ketika dipanggil melalui gereja
untuk mengambil bagian dalam pelayanan?
III.
Pujian, persembahan dan doa syafaat.
IV.
Penutup
~arg~
17 | P a g e
PA Minggu I, Februari 2016
Bacaan : Yeremia 17:5-10
I. PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Yeremia adalah seorang muda yang dipanggil Allah untuk
melakukan kehendak Allah dalam memperbaiki hubungan Allah
dengan bangsa Israel. Dimana bangsa Israel pada saat itu sedang
mengalami kegoncangan iman. Kerajaan Yehuda yang kecil
terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-kerajaan besar yang
berusaha menancapkan kekuasaaan di kawasan itu. Dan Babel
berhasil menguasai kerajaan Yehuda. Dengan demikian,
memungkinkan budaya-budaya/keyakinan untuk masuk dan
berkembang di tengah-tengah kehidupan mereka sehingga bangsa
Israel mengalami kegoncangan iman mereka. Hal ini terlihat
melalui keberadaan hidup mereka yang kembali kepada kehidupan
yang lama. Hidup yang mengandalkan kemampuan diri mereka,
hidup yang oleh kerja keras mereka, sehingga mereka melupakan
Tuhan. Mereka lupa bahwa ada Allah yang senantiasa
memperhatikan mereka. Ada Allah yang dengan setia menolong
mereka. Oleh sebab Allah memanggil Yeremia untuk
mengingatkan mereka untuk kembali kepada-Nya.
2. Penjelasan Teks
Perbuatan yang tidak disenangi oleh Tuhan ketika seseorang
mengandalkan keberadaannya seorang diri dan menjauh dari-Nya
(5). Hal ini di umpamakan seperti semak bulus dipadang belantara
(kering) dan yang tinggal di padang gurun dan yang tidak
berpenduduk (6).
Kita harus menyadari bahwa sebagai orang percaya kepada Allah
maka sesungguhnya kehidupan kita senantiasa memancarkan
kasih setia Tuhan. Ketika seseorang mempercayakan dirinya
kepada Allah maka hidupnya pun senantiasa memberikan buahbuah kebenaran Allah, bertumbuh di dalam Allah serta
menjadikan Allah sebagai sumber air hidup yang sejati. Hal ini di
18 | P a g e
umpamakan seperti pohon yang di tanam di tepi air yang daunnya
tetap hijau dan yang tidak pernah merasakan kering serta tetap
menghasilkan buah (7-8).
Allah yang Maha kuasa mampu melihat segala sesuatu yang ada
dalam dunia ini. Terlebih ketika Ia melihat kedalaman hati
manusia. Jika sudah tiba waktunya, Allah akan memberikan
ganjaran bagi orang-orang yang memiliki hati yang licik serta hati
yang sudah membatu (9). Sebab mereka akan menerima apa yang
setimpal dengan perbuatannya. (10).
II. ALUR PROSES PA
1. Pembukaan.
2. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan dari
PKJ 138:1-2
3. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan dari KJ
370:1-2.
4. Pembacaan perikop.
Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara
bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk keluarga
yang berketempatan untuk membacakan perikop kita pada hari ini.
5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa
pertanyaan dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
6.
a. Mengungkap
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara
pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak
saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok
pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke
peserta PA)
b. Mendalami
1) Apakah yang dimaksud dengan mengandalkan diri sendiri
dan mengandalkan Tuhan? Sebutkan ciri-cirinya!
Diskusikan.
19 | P a g e
2) Apa akibat dari orang yang mengandalkan diri sendiri dan
mengandalkan Tuhan?
c. Mendorong
1) Apa sikap yang dibangun agar kita mampu mengandalkan
Tuhan dalam segala hal!
2) Bagaimana tindakan kita dalam mewujudkan sikap hidup
yang mengandalkan Tuhan!
III.
Pujian dan Persembahan
IV.
Doa syafaat dan Penutup.
~atps~
20 | P a g e
PA Minggu II, Februari 2016
Bacaan: Roma 10 : 8b – 13
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Secara umum, surat Roma ini adalah bagian dari surat Paulus yang
ditujukan kepada jemaat di Roma. Dalam kehidupan berjemaat, mereka
sedang mengalami banyak tekanan baik dari orang-orang Yahudi maupun
orang-orang Roma sehingga mengakibatkan persoalan yang terjadi dalam
tubuh jemaat. Oleh karena itu, Paulus mengirimkan suratnya untuk
menasehati jemaat di sana (Rom. 1:1).
2. Penjelasan Teks
Kepada jemaat, Paulus mempersiapkan kunjungannya dan hendak
meluruskan pemahaman yang disalah artikan tentang keselamatan.
Orang-orang Yahudi yang telah menjadi Kristen merasa bahwa
keselamatan hanya untuk orang-orang Yahudi, sebab hanya merekalah
yang menjadi bangsa pilihan Allah. hanya merekalah yang diselamatkan
karena telah melakukan hukum taurat (ay.10). Inilah yang
melatarbelakangi Paulus untuk menegaskan bahwa Allah yang satu
adalah Tuhan yang menyelamatkan bagi semua orang (ay.12).
Dalam hal ini, keselamatan tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja,
melainkan bagi seluruh umat manusia yang mau berseru kepadaNya.
Bukan untuk orang-orang Yahudi atau orang-orang Yunani saja. Tapi
semua orang, semua suku bangsa di dalam dunia (ay.13). Seseorang yang
diselamatkan adalah seseorang yang mengaku dengan mulut dan percaya
dalam hatinya bahwa Yesus adalah Tuhan yang mampu membangkitkan
orang-orang mati. Unsur-unsur keselamatan berpusat pada kepercayaan
akan ketuhanan Yesus Kristus dan kebangkitanNya secara jasmaniah.
Kepercayaan yang menyangkut tentang iman harus ada di dalam hati,
yang meliputi perasaan, akal, dan kehendak sehingga mempengaruhi
seluruh kehidupannya. Iman juga harus meliputi penyerahan diri secara
umum kepada Yesus sebagai Tuhan, baik dalam kata maupun perbuatan.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks / pemaparan data-data.
 Orang Yahudi : kata Yahudi adalah diambil menurut salah satu marga
dari kedua belas leluhur suku Israel yang paling banyak keturunannya,
yakni Yehuda. Yehuda adalah salah satu dari dua belas anak Yakub,
seorang nabi yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israel. Yang
21 | P a g e
kemudian berkembang menjadi besar yang dinamakan suku Israel.
Setelah berabad-abad kemudian, Yahudi berkembang menjadi bagian
yang dominan dan mayoritas dari bani Israel. Sehingga sebutan
Yahudi tidak hanya ditujukan pada orang-orang dari turunan Yehuda
saja tetapi juga ditujukan kepada segenap turunan dari Israel (Yakub).
Pada akhirnya, keseluruhan bangsa Israel tanpa memandang
latarbelakang asal-usulnya disebut sebagai orang-orang Yahudi dan
begitu pula semua penganut ajarannya disebut dengan nama pula.
 Orang Yunani : mereka adalah orang-orang yang bermukim dikedua
pantai laut Eagea, Asia Kecil. Orang Yunani sering masuk rumah
ibadat orang Yahudi sebagai pengamat (Yoh. 12:20; Kis. 14:1; 17:14;
18:4), tapi sikap Israel yang eklusif sebagai satu bangsa, tetap
dipertahankan dengan gigih. Sulitnya membebaskan Injil yang sudah
mendarah daging dalam kehidupan bangsa Israel. Inilah yang
melatarbelakangi agama Kristen dalam bentuk yang universal.
Terjemahan Injil dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani membuat Injil
terbuka bagi semua orang, dan menghasilkan Perjanjian Baru.
II.
III.
ALUR PROSES PA.
1. Pembukaan
a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta
dan mengucapkan terimakasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika
memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan /
nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta
(ucapan terimakasih, permohonan doa, dst.
b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan, melalui
Kj/Pkj. No : ………
c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk
memimpin doa pembukaan.
2. Pendalaman teks perikop
a. Pengungkapan
Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari perikop
bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang
akan saudara-saudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokokpokok pikiran yang muncul disampaikan itu ke peserta PA).
22 | P a g e
b. Mendalami (pesannya apa)
1) Bagaimana pendapat saudara bahwa Allah yang satu itu adalah
Tuhan yang menyelamatkan semua orang?
2) Menurut Paulus, bagaimana seseorang diselamatkan oleh Tuhan
(ay.10)? Jelaskan dan berikan contohnya!
3) Dalam hal-hal apa saja dan kapan kita berseru kepada Tuhan?
c.Mendorong (komitmen dari jemaat)
1) Sebagai orang yang sudah diselamatkan, apa yang harus kita
lakukan untuk orang lain ?
IV.
V.
PUJIAN DAN PERSEMBAHAN
a. Pujian persembahan : Kj/Pkj. No. : ……………………….
b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin
didoakan. Selanjutnya, pemandu mengumpulkan pokok-pokok doa dan
membagikan ke peserta untuk berkenan mendoakannya.
 Doa persembahan.
 Doa syafaat.
 Doa penutup dan Bapa Kami
PENUTUP
Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian Kj/Pkj.
~aw~
23 | P a g e
PA Minggu III Februari 2016
Bacaan: Mazmur 91:1-2, 9-16
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Perikop bacaan dari Mazmur 91 adalah lanjutan dari pasal
sebelumnya. Di mana Musa menaikkan doa kepada Tuhan untuk
memohon pemulihan dan berkatNya bagi umat Israel yang telah
menerima hukuman Tuhan dan mengakui pelanggarannya (Ps. 90 :
7 – 11). Selanjutnya, dalam pasal 90 Pemazmur menunjukkan
pertolongannya hanya kepada Tuhan. Ia menyatakan
pertolongannya ini didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan
sanggup untuk menolongnya bahkan melebihi pertolongan yang
diberikan manusia.
2. Penjelasan Teks
Dalam hal ini, tampak kedekatan Pemazmur dengan Tuhan (ay. 3 –
12). Persoalannya adalah, apakah Pemazmur juga merasa lemah
dan menghadapi ancaman? Jika diperhatikan ayat demi ayat,
memang perikop ini tidak menjelaskan secara konkrit apa yang
menjadi ancaman yang membuat si Pemazmur merasa lemah.
Sekalipun dalam ayat 3 – 6 dijelaskan tentang ancaman, misalnya :
jerat penangkap burung, sampar, panah, kegelapan dan penyakit
menular. Semua itu mengarah pada sesuatu yang dapat
mengakibatkan sebuah kematian.
Pada ayat ke – 13, singa dan ular tedung merupakan tanda dari
kekuatan yang dapat mematikan lawannya. Akan tetapi, si
Pemazmur memberikan jaminan iman bahwa kekuatan yang
mematikan itu akan dilangkahi bagaikan sesuatu yang lemah. Itu
berarti kekuatan yang mematikan itu, tidak akan mampu untuk
mematikan manusia yang menjadikan Tuhan sebagai tempat
pertolongannya. Selanjutnya dalam ayat ke : 14 – 16, si Pemazmur
menyampaikan tindakan Tuhan dan jaminanNya. Tindakan Tuhan
adalah tindakan memberikan kebebasan dan jaminan akan
keselamatan, jaminan hidup dan jaminan penyertaan di dalam
pertolonganNya.
24 | P a g e
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks / pemaparan datadata.
 Malaikat : adalah abdi Allah, utusan atau wakil Allah. Tugas
malaikat yaitu menyampaikan pesan Allah kepada manusia baik
secara langsung maupun melalui mimpi. Malaikat digambarkan
sebagai makhluk bersayap dan berjubah panjang. Namun, dalam
Alkitab malaikat menampakkan diri dalam berbagai wujud.
Mereka menampakkan diri kepada Musa dalam wujud api yang
menyala di semak belukar (Kel. 3 : 2).
 Singa dan ular tedung : adalah binatang yang buas. Dalam
Alkitab, binatang-binatang buas dipakai sebagai gambaran dari
musuh-musuh Allah.
II.
ALUR PROSES PA
1. Pembukaan
a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh
peserta dan mengucapkan terimakasih kepada tuan / nyonya
rumah. Jika memungkinkan pemandu memberikan kesempatan
kepada tuan / nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal
kepada seluruh peserta (ucapan terimakasih, permohonan doa,
dst.
b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan, melalui
Kj/Pkj. No : ……………….
c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk
memimpin doa pembukaan.
2. Pendalaman teks perikop
a. Pengungkapan
Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari
perikop bacaan yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan.
Atau apa yang akan saudara-saudara tanyakan (pemandu PA
menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul disampaikan itu
ke peserta PA).
b. Mendalami (pesannya apa)
1) Apa yang melatarbelakangi Pemazmur mengungkapkan doa
tentang perlindungan Allah?
25 | P a g e
2) Disaat apa sajakah saudara-saudara membutuhkan
pertolongan? Ceritakan pengalaman saudara-saudara ketika
menerima pertolongan!
3) Usaha apakah yang akan kita lakukan untuk meyakini bahwa
Tuhan adalah Sumber Pertolongan kita?
c. Mendorong (komitmen dari jemaat)
1) Apa tujuan kita menolong sesama dan bagaimana
mewujudnyatakannya.
III.
PUJIAN DAN PERSEMBAHAN
a. Pujian persembahan : Kj/Pkj. No. : ……………………….
b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang
ingin didoakan. Selanjutnya, pemandu mengumpulkan pokokpokok doa dan membagikan ke peserta untuk berkenan
mendoakannya.
 Doa persembahan.
 Doa syafaat.
 Doa penutup dan Bapa Kami
IV.
PENUTUP
Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian Kj/Pkj.
~aw~
26 | P a g e
PA Minggu IV, Februari 2016
Bacaan: Lukas 13:1-9
I.
Pengantar PA
1. Latar Belakang Teks
Menurut pakar Perjanjian Baru penulis Injil Lukas bernama
Lukas. Ia seorang tabib (Kolose 4:14), seorang rekan Paulus
(Filemon 24) dan penulis dua buku dari riwayat hidup Kristus
yaitu Injil Lukas dan sejarah gereja mula-mula yaitu Kisah Para
Rasul. Lukas menyatakan maksudnya untuk memberikan suatu
cerita yang teratur buat kepentingan mereka yang belajar iman
Kristen. Lukas menceritakan riwayat Yesus sebagai sejarah. Ia
percaya bahwa iman Kristen adalah berdasarkan peristiwaperistiwa sejarah yang dapat dipandang sebagai perbuatan Allah.
Lukas berusaha menegakan suatu dasar sejarah yang kuat, yaitu
dasar yang beralaskan sejarah, untuk membangun iman para
pembacanya.
Lukas mengungkapkan gagasan pokok dalam pelayanan Yesus
ialah Injil Keselamatan. Lukas memperlihatkan lebih jelas bahwa
pelayanan Yesus adalah masa dimana orang-orang sungguhsungguh menerima keselamatan dan bergabung dengan Kerajaan
Allah. Keselamatan itu adalah untuk semua orang “ Sebab Anak
Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang.". Lukas 19:10
2. Penjelasan Teks
Lukas 13;1-9 berisi dua ajaran singkat dari Yesus tentang
perlunya pertobatan.
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Galilea yang membawa
kabar tentang beberapa peziarah Paskah dari Galilea yang
dibantai oleh pasukan Romawi didalam Bait Suci disaat mereka
menyembelih korban-korban mereka (ayat 1).
Tuhan Yesus diperhadapkan dengan pandangan umum orang
Yahudi bahwa orang yang mati dalam suatu bencana pasti
disebabkan oleh dosanya yang besar. Yesus membantah hal itu
dan merespons bahwa jika dosa seseorang tidak menentukan
27 | P a g e
bagaimana mereka mati. Demikian pula dengan peristiwa yang
terjadi pada delapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat
Siloam itu terjadi bukan karena dosa-dosanya (ayat 4). Menarik
untuk diperhatikan adalah respons Yesus yang diulang sampai
dua kali pada ayat 3 dan 5. “Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi
jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara
demikian”. Penekanan utamanya adalah pertobatan.
Dosa tidak menentukan cara kematian seseorang, tetapi dosa
akan menentukan apa yang terjadi setelah kematiannya.
Pertobatanlah yang akan menjadi kunci utamanya. Karena semua
orang berdosa, jika seseorang tidak bertobat dalam hidupnya,
maka ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Lalu yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon Ara
yang tidak berbuah, Melalui perumpamaan tentang pohon ara,
Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kesempatan untuk bertobat
masih diberikan. Pohon ara yang tumbuh selama tiga tahun
ternyata tidak menghasilkan apa-apa (6). Permintaan untuk
menebang pohon tersebut menunjukkan batas kesabaran si
pemilik kebun yang telah menanti selama tiga tahun (7). Namun
pengurus kebun masih memohon kepada tuannya untuk bersabar
menantikan pohon tersebut berbuah. pengurus kebun itu bersedia
untuk merawat dan memupuknya mungkin tahun depan berbuah,
jika sampai tahun depan tidak berbuah maka bolehlah ditebang.
Penggunaan kata "mungkin" di ay. 9 menunjukkan harapan dan
kesempatan lagi. Ini menunjukkan pentingnya pertobatan. Selagi
manusia hidup masih ada kesempatan untuk bertobat dan berubah
dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan selalu ada
pengampunan bagi setiap orang bertobat.
II. Proses PA
1. Pembukaan :
a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
28 | P a g e
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
b. Pujian pembukaan PKJ.
c. Doa Pembukaan
d. Pembacaan teks perikop
2. Pendalam teks Perikop
a. (Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita,
apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau
apa yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA
menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
b. (mendalami)
1) Menurut perikop saat ini apakah dosa-dosa menentukan
bagaimana seseorang meninggal? Mengapa?
2) Siapakah yang dimaksud pemilik dan pengurus dalam
perikop bacaan ini? Apa tugasnya?
3) Menurut saudara-saudara apa yang dimaksud dengan
bertobat? Perubahan seperti apa yang seharusnya terjadi?
c. (Mendorong)
Apa yang harus dilakukan agar kehidupan menjadi berbuah?
III. Pujian dan Persembahan :
IV. Doa syafaat dan Penutup.
~ci~
29 | P a g e
PA Minggu Pertama Maret 2016
Bacaan: Yosua 5:9-12
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang Teks
Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab
Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan
memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan
menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin
Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan
adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun
selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah
memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan
bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos
21:43).
Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang
memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah
sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya
dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang
hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan
kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib
Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati
sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima
perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak
lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia
sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah
memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18).
2. Penjelasan Teks
Ay. 9: Cela Mesir bukan mengacu kepada cela yang ditimpakan
kepada Israel oleh orang Mesir, juga bukan mengacu kepada
penderitaan orang Israel sepanjang masa perbudakan di Mesir,
30 | P a g e
melainkan kepada penundaan pelaksanaan perjanjian dengan
Abraham yang ditandai dengan penyunatan.
Ketika dengan iman bangsa Israel menyeberang memasuki negeri
yang dijanjikan dan menunjukkan kesediaan mereka untuk
menerima kembali syarat-syarat perjanjian Allah dengan bersedia
disunat, maka rasa malu karena penyembahan berhala dan nafsu
yang berasal dari Mesir akhirnya disingkirkan. Disebut
Gilgal. Bangsa Israel telah memberikan makna yang baru kepada
istilah gilgal yang semula mungkin artinya "lingkaran" menjadi
"menggulingkan/melenyapkan"
Ay 10: “Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan
Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang,
di dataran Yerikho”.
Catatan: Perintah Tuhan untuk merayakan Paskah (= keluarnya
Israel dari Mesir) yang ada dalam Kel 12, juga diabaikan oleh
bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun.
Ada 3 hal yang merupakan point penting dari perikop ini:
I) Kitab Suci hanya mencatat 2 x perayaan Paskah sebelum
perayaan Paskah dalam ay 10 ini, yaitu:
a) Di Mesir, pada malam waktu mereka mau keluar dari Mesir
(Kel 12).
b) Dalam Bil 9:1-5
Argumentasi yang menunjukkan bahwa bangsa Israel tak pernah
lagi merayakan Paskah selama di padang gurun:
a)
Orang yang tidak / belum disunat tidak boleh ikut dalam
perayaan Paskah (Kel 12:44,48). Padahal, sementara di perjalanan
gurun, mereka tidak / belum disunat.
b) Ada penafsir yang berdasarkan Kel 12:25 mengatakan bahwa
perayaan Paskah memang seharusnya baru dirayakan kalau bangsa
31 | P a g e
Israel sudah tiba di Kanaan. Dan ia mengatakan bahwa Bil 9
merupa­kan perkecualian, karena di situ ada perintah khusus.
II) Sekarang mereka merayakan Paskah. Perhatikan urut-urutannya:
sunat dulu (ay 2-9), baru merayakan Paskah (ay 10).
Bandingkan dengan Kel 12:44,48 - “(44) Seorang budak belian
barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia. … (48)
Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau
merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang
bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh
mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang
asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh
memakannya”.
Analoginya: karena dalam Perjanjian Baru sunat digantikan oleh
Baptisan, dan Perjamuan Paskah digantikan oleh Perjamuan
Kudus, maka orang baru boleh mengikuti Perjamuan Kudus, kalau
ia sudah dibaptis!
III) Makan hasil tanah Kanaan.
Ay 11-12: “(11) Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan
hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertis gandum,
pada hari itu juga. (12) Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan
harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel
tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan
yang dihasilkan tanah Kanaan”.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan datadata.
 Gilgal: Nama ini bunyinya seperti kata dilenyapkan dalam bahasa
Ibrani.
 Analogi: kerangka pikir/cara berpikir
 Istilah herpâ, "cela"; sering mengacu kepada keadaan memalukan
(bdg. Kej. 34:4 untuk keadaan memalukan karena tidak
disunat).
 bertih/ber·tih/ n gandum yang disangrai di kuali sampai kulitnya
pecah meletup
32 | P a g e
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
2. Pembacaan Teks/Perikop
3. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop
bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan
teks; bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang
muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Coba diskusikan dengan teman di kanan atau kiri anda,
apa makna sunat dalam perikop ini, dan mengapa hal sunat
menjadi prasyarat mengikuti perayaan paskah?
2) Bagaimana saudara memaknai sunat yang digantikan
dengan baptisan, dan perjamuan paskah yang digantikan
dengan perjamuan kudus?
3) Allah menghentikan pemberian manna dan umat mulai
makan dari jerih lelah mereka. Apa maksud dari semua
ini?
c. (mendorong)
1) Bila baptis menjadi prasyarat perjamuan kudus, apa yang
harus dilakukan orang tua agar anak-anak ikut merayakan
perjamuan kudus?
III. Pujian dan persembahan
IV. Doa syafaat dan penutup
~ribas~
33 | P a g e
PA Minggu II, Maret 2016
Bahan : Filipi 3:4b – 14 (Ay. 1b – 16)
I. PENGANTAR
Latar Belakang Teks
Rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat Tuhan di Filipi ketika ia
sedang berada dalam penjara di sebuah kota. Meskipun ia mengalami
masa-masa yang sulit, Paulus ingin mengingatkan jemaat di Filipi untuk
tetap setia kepada Injil Kristus, yang pertama kali diberitakan oleh Paulus
kepada mereka. Paulus mengingatkan bahwa mungkin mereka akan
mengalami penderitaan seperti dirinya.tetapi mereka tidak boleh takut
terhadap penderitaan tersebut, sebab “Segala perkara dapat kutanggung
di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Fil. 4:13). Kata-kata
yang singkat ini merupakan kata-kata peneguhan iman yang memberi
kekuatan orang-orang Kristen sejak pertama kalinya ditulis.
Penjelasan Teks
Hak-hak istimewa Paulus yaitu ia sudah disunat pada hari kedelapan
layaknya orang Yahudi. Ia berasal dari bangsa Israel, yang menunjukkan
kemurnian asal-usulnya secara mutlak. Ia berasal dari suku Benyamin.
Salah satu dari dua belas suku Israel. Jadi, Paulus mengklaim bahwa
sejak kelahirannya ia adalah orang Yahudi yang takut akan Allah dan
memelihara hukum Taurat; bahwa garis keturunannya sebagai orang
Yahudi sangat murni dan bahwa ia anggota kelas bangsawan Yahudi.
Keberhasilan-keberhasilan Paulus dalam iman Yahudi, antara lain: ia
adalah orang Ibrani yang lahir dari orangtua Ibrani. Menunjukkan bukan
hanya keturunan Yahudi, melainkan juga masih dapat berbahasa Ibrani.
Paulus adalah orang yang telah dididik menjadi orang Farisi yang artinya
“yang dipisahkan” dari hal-hal duniawi untuk memusatkan diri kepada
hukum Taurat dengan amat teliti dan rinci. Sehubungan dengan semangat
membela Allah, ia pernah menjadi penganiaya gereja atau disebut juga
memiliki semangat fanatik akan agama Yahudi. Dan keberhasilan dalam
iman Yahudi, Paulus juga tidak bercacat berkaitan dengan kebenaran
yang dapat dicapai melalui Hukum Taurat.
34 | P a g e
Paulus baru saja berkata bahwa ia tiba pada kesimpulan bahwa semua
hak istimewa Yahudi dan keberhasilannya adalah kerugian total.
Persoalan hidup yang besar dan mendasar yaitu menemukan persekutuan
dengan Allah dan hidup dalam damai dan persahabatan dengan DIA.
Jalan menuju persekutuan demikian ialah melalui kebenaran, melalui
cara hidup dan sikap kepada Allah yang sesuai dengan kehendakNya.
Oleh sebab itu, kebenaran bagi Paulus hampir selalu mempunyai arti
hubungan yang benar dengan Allah. Paulus mendapati bahwa suatu
hubungan yang benar dengan Allah didasarkan bukan atas Hukum
Taurat, melainkan atas iman di dalam Yesus Kristus. Ini tidak diraih oleh
satu orang pun, tetapi diberikan oleh Allah, tidak diperoleh dengan
usaha-usaha, namun diterima dengan sikap percaya.
Keinginan Paulus mengenal Dia secara pribadi, artinya mengenal kuasa
kebangkitanNya. Kristus bangkit dalam tubuh dan tubuh inilah yang
dikuduskanNya. Sebab Ia hidup, maka kita pun hidup; kemenanganNya
adalah kemenangan kita juga. Itulah bukti bahwa janjiNya akan
menyertai kita hingga akhir zaman sungguh benar. Mengenal Kristus
adalah mengenal persekutuan dalam penderitaanNya. Menderita demi
iman bukanlah hukuman, melainkan hak istimewa sebab dengan
demikian kita mengambil bagian dalam pekerjaan Kristus. Mengenal
Kristus adalah dipersekutukan dengan Kristus sehingga hari demi hari
kita makin dekat dalam mengambil bagian dalam kematianNya sehingga
pada akhirnya kita pun mengambil bagian dalam kebangkitanNya.
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
2. Pembacaan Teks/Perikop
3. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Pengungkapan - berkaitan perikop):
 Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini,
bagikanlah hal-hal yang sudah dipahami berkaitan dengan
teks ini. Atau pertanyaan dari peserta yang belum paham akan
teks.
 Jika peserta tidak ada yang berbagi pemahaman dan
pertanyaan, pemandu PA dapat memakai pertanyaanpertanyaan berikut ini untuk membangun partisipasi.
35 | P a g e
1) Apa yang saudara mengerti /pahami tentang
“mengenal” Kristus?
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang
muncul dari peserta)
b. (Mendalami):
1) Upaya/usaha apa yang dilakukan Paulus untuk mengenal
Kristus (lihat ayat 12)?
2) Apakah “Hadiah” yang dikejar oleh Paulus? Dan mengapa
kita/manusia atau orang Kristen memahami bahwa
kehidupannya bagaikan sebuah perlombaan?
c. (Mendorong):
1) Aksi / program kerja apakah yang kiranya dapat dilakukan
untuk menguatkan pertumbuhan iman percaya kita?
III.
Pujian dan persembahan
IV.
Doa syafaat dan penutup
~kdw~
36 | P a g e
PA Minggu IV, Maret 2016
Bacaan Alkitab: Lukas 24:1-12
I.
Pengantar PA
1. Latar belakang teks
Kisah Lukas tentang kebangkitan berbeda isinya dengan narasi
injil yang lain,walaupun fakta-faktanya intinya sama.Setiap
Penulis Injil menyebutkan kunjungan para perempuan ke
makam.Dalam dunia Yahudi, perempuan tidak dihargai dan
dianggap sebagai kaum yang rendah martabatnya. Perempuan
juga dipandang tak ada bedanya dengan barang yang dapat
dimiliki atau dibuang. Berbeda dengan orang-orang Yahudi
kebanyakan, Yesus sebagai orang Yahudi justru tidak
berpandangan demikian.
Injil Lukas memperlihatkan keakraban Yesus dengan kaum
perempuan sebagai sahabat. Ia digambarkan sangat menghargai
harkat dan martabat mereka sebagai manusia. Dalam Injil Lukas
dapat dijumpai beberapa sosok perempuan seperti Elisabet, Maria
dan Marta, Maria Magdalena, dan perempuan janda yang berasal
dari Nain.
2. Tafsiran teks
Pagi-pagi benar pada hari minggu perempuan-perempuan dengan
membawa rempah-rempah bergegas ke kuburan (ayat 1). Mereka
adalah: Maria dari Magdala,Yohana dan Maria ibu Yakobus juga
beberapa perempuan lain. Perempuan-perempuan itu ingin
memberi rempah-rempah pada mayat Yesus. Ketika tiba di
kuburan mayat Yesus sudah tidak ada. Apakah mayat Yesus
sudah dicuri? Adakah yang sudah mengambil mayat Yesus? Tentu
ini merupakan pikiran-pikiran yang muncul dalam benak mereka.
Ketika sedang bingung, tiba-tiba malaikat muncul. Malaikatmalaikat tersebut menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Dua
malaikat memberi kesaksian bahwa Yesus bangkit agar tuntutan
dalam kesaksian dalam Ulangan 19:15 terpenuhi. Dengan
perkataan lain, kebangkitan Yesus bukanlah peristiwa yang
37 | P a g e
mendadak dan mengejutkan. Kebangkitan-Nya telah dinyatakan
sebelumnya.
Teringat pada perkataan Yesus, perempuan-perempuan sadar
bahwa Yesus bangkit (ayat 8). Berita kebangkitan Yesus mereka
saksikan kepada murid-murid Yesus (ayat 9). Justru para murid
menganggap kesaksian perempuan-perempuan tersebut adalah
omong kosong (ayat 11). Mereka tidak mempercayainya karena
peristiwa itu sangat menajubkan, diluar jangkauan akal manusia.
Jika para perempuan mengatakan melihat Roh Yesus mungkin
mereka akan lebih mudah percaya. Walaupun demikian Petrus
segera berlari untuk membuktikan kebenaran berita itu. Ketika
melihat kedalam kubur itu, ia hanya melihat kain kafan yang
dipakai untuk membungkus mayat Yesus. Hal ini mempertegas
bahwa Yesus bangkit dengan tubuh daging-Nya. KebangkitanNya membawa kepada suatu realita baru di dalam kehidupan
manusia, yakni setelah kematian-Nya akan ada kehidupan baru
yang tidak terpisah namun masih punya unsur-unsur yang lama
yaitu tubuh dan daging dan Kristuslah yang pertama kali
mengalami ini.
II. Alur Proses PA
1. Pembukaan :
 Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
 Pujian pembukaan : PKJ 12:1-2
 Doa Pembukaan
2. Pendalam teks Perikop
a. (Mengungkap)
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara
pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak
saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok
38 | P a g e
pikiran yang muncul dan sampaikan pokok-pokok itu ke
peserta PA)
b. (Mendalami)
1)
Apa yang dialami perempuan-perempuan itu ketika
datang ke kubur Yesus?
2)
Apa reaksi para murid Yesus ketika perempuanperempuan memberitakan tentang kebangkitan Yesus
dalam perikop ini ? mengapa ?
3)
Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa kebangkitan
Yesus (dari kacamata perempuan dan murid-murid)?
c. (Mendorong)
Komitmen apa yang akan kita lakukan berkaitan dengan
pesan yang kita sepakati melalui PA ini?
III.
Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ 149:1- dengan mengumpulkan
persembahan.
Doa persembahan dan syafaat
Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa
persembahan dan syafaat
IV.
Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari KJ. 152:1-2
39 | P a g e
PA Minggu I, Bulan April 2016
Bacaan: Mazmur 150;1-6
I. PENGANTAR PA
1. Latar belakang
Penulis kitab ini adalah Daud dan orang lain. Tema dari kitab Mazmur
adalah Doa dan pujian. Kitab ini ditulis pada abad ke-10 hingga ke-5 SM.
Judul Ibrani untuk kitab Mazmur adalah tehillim yang berarti puji-pujian
seangkan dalam Septuaginta (PL dalam bahasa Yunani) ialah psalmoi
yang berarti nyanyian yang diiringi alat musik gesek atau petik.
Nyanyian pujian terakhir ini memenuhi syarat untuk menduduki posisi
terhormat sebagai puji-pujian kepada Allah untuk seluruh Mazmur. Bagi
sebagian teolog, mazmur 150 merupakan puncak dari tulisan kitab
mazmur. Setiap bagian dalam mazmur ini tampaknya dibuat berdasarkan
pemikiran sebelumnya untuk menyiapkan klimaks/puncak, yang muncul
secara mendadak seperti luapan puji-pujian yang nyaring dari seluruh
penghuni surga dan bumi.
2. Tafsiran/ Penjelasan Teks
Bagian ini merupakan sebuah undangan untuk memuji Allah; Semua
makhluk dipanggil memuji Allah.
Menurut sebagian orang, mazmur ini terutama dimaksudkan untuk kaum
Lewi dalam rangka menyemangati mereka melaksanakan tugas di rumah
Tuhan, sebagai penyanyi dan pemain musik.
Dari mana persembahan puji-pujian itu muncul, dan dari bagian
pemerintahan-Nya yang mana persembahan itu terutama timbul.
Persembahan pujian itu datang:
a. Dari tempat kudus-Nya. Pujilah Dia di sana. Biarlah imamimam-Nya dan umat-Nya yang melayani di sana, melayani Dia
dengan puji-pujian mereka.
b. Dari cakrawala-Nya yang kuat. Pujilah Dia oleh karena kuasa
dan kemuliaan-Nya yang tampak dalam cakrawala,
keluasannya, kecemerlangannya dan perhiasannya yang megah.
Serta juga oleh karena pengaruh-pengaruhnya yang penuh
kuasa atas bumi ini. Sebagian orang memahami tempat kudus
dan cakrawala-Nya yang kuat di sini sebagai langit tertinggi,
40 | P a g e
tempat kediaman kemuliaan-Nya. Itu memang tempat kudusNya, bait-Nya yang kudus dan di sana Dia senantiasa dipuji.
Alasan persembahan pujian ini diberikan:
a. Pekerjaan-pekerjaan kuasa-Nya (ay.2): pujilah Dia karena
segala perbuatan-Nya yang perkasa. Karena keperkasaanNya: kuasa pemeliharaan-Nya, kuasa anugerah-Nya.
b. Kemuliaan dan kebesaran-Nya. Pujilah Dia sesuai dengan
kebesaran-Nya yang hebat, sesuai dengan keagungan-Nya
yang besar. Ungkapkan puji-pujian dengan ungkapan ke
tingkat tertinggi yang dapat kita lakukan.
Dengan cara apa persembahan ini harus diberikan, yakni dengan segala
jenis alat musik yang pada waktu itu digunakan dalam ibadah di bait suci.
Sangkakala, gambus, kecapi, rebana, tari-tarian, kecapi dan seruling serta
ceracap. Alat-alat ini sekiranya tidak menghalangi hati kita dalam
memuji Tuhan. Musik yang terindah adalah hati yang taat dan setia serta
saleh dalam menguduskan nama Tuhan.
Siapa yang harus memberikan persembahan ini: Biarlah segala yang
bernafas memuji Tuhan. Pemazmur mengakhiri tulisan ini dengan
panggilan kepada semua umat manusia. Bahkan segala yang bernafas
memuji Tuhan.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data
 Sangkakala…..gambus dan kecapi….seruling: Sangkakala
dipakai untuk menyambut para penguasa dan pada hari-hari
raya.
 Segala yang bernafas: Orkes dari alat-alat musik yang lengkap
akan digabungkan dengan sebuah Paduan Suara, ketika “segala
yang bernafas” menaikkan nyanyian pujian. Inilah pesan yang
bergabung dalam seluruh kitab Mazmur-Allah, pencipta dan
penguasa dunia, layak mendapat pujian dari segala sesuatu
termasuk segala makhluk hidup.
II. ALUR PROSES
1. Pembukaan:
 Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA.
 Pujian Pembuka KJ/PKJ
 Doa.
2. Pembacaan Teks/perikop: Mazmur 150:1-6
41 | P a g e
3. Pendalaman teks/perikop
a. (Mengungkap):
Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang
saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak
saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran
yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA).
b. (Mendalami):
1) Mengapa Tuhan dipuji dalam tempat-Nya yang kudus dan
dalam cakrawala-Nya yang kuat?
2) Bagaimana caranya umat kala itu memuji Tuhan?
3) Diskusikanlah. Mana yang lebih penting “hati” atau “alat
musik” dalam memuji Tuhan.
c. (Mendorong)
1) Bagaimana cara yang baik dalam memuji Tuhan di setiap
persekutuan?
2) Ada banyak alat musik khas (gamelan, kolintang, suling,
dll), mungkinkah bisa dipakai sebagai alat music dalam
mengiring pujian kepada Tuhan? Bagaimana caranya?
III. PUJIAN, PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT.
IV. PENUTUP
ARGT
42 | P a g e
PA MINGGU II, APRIL 2016
BAHAN : Wahyu 5:11-14
I.
PENGANTAR
1. Latar Belakang Teks
Kitab Wahyu merupakan kitab Apokaliptik (pengungkapan/
penyingkapan). Tulisan-tulisan di dalam kitab Wahyu ini hendak
berupaya membuka rahasia-rahasia surgawi kepada manusia. Seorang
bernama Yohanes dipakai Allah untuk menyatakan rahasia-rahasia
surgawi hal ini bertujuan agar manusia senantiasa bertahan dan berjuang
di dalam mempertahankan imannya pada Yesus Kristus dan jika tiba
waktunya Ia akan memberikan mahkota kehidupan bagi setiap orang
yang bertahan dalam nama-Nya.
2. Penjelasan Teks
Ayat 11-13. Yohanes melihat betapa banyaknya (berlaksa-laksa) jumlah
malaikat, makhluk-makhluk dan tua-tua, baik yang ada dibumi, yang di
bawah bumi, yang di laut dengan segala isinya mengakui dan meyakini
bahwa Yesus Kristus adalah Anak Domba yang disembelih itu layak
untuk disembah dan dipermuliakan. Dia berhak duduk di atas takhta,
berhak menerima kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat dan pujipujian. Bahwa tidak ada yang berkuasa selain Dia atas seluruh kehidupan
manusia. Hal ini didasarkan bahwa Yesus adalah Mesias (yang diurapi
Tuhan). Dialah yang dipilih Allah untuk menjadi Penyelamat atas segala
sesuatu yang diciptakan-Nya.
Ayat 14. Selanjutnya, kata amin disini artinya dipakai sebagai ungkapan
untuk menyatakan:”sungguh benar”. Hal ini membuktikan bahwa segala
yang bernafas senantiasa menyembah Dia. Jadi melalui rahasia-rahasia
surgawi tersebut kiranya memberikan sesuatu yang benar dan pasti bagi
orang-orang percaya.
43 | P a g e
II.
1.
2.
3.
4.
ALUR PROSES PA
Pembukaan.
Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 120:1-3
Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 55:1,4.
Pembacaan perikop.
a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara
bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk
tuan/nyonya rumah untuk membacakan perikop.
b. Pemandu menjelaskan teks sebagaimana ada dalam penjelasan
teks.
5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan
dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
a. (Mengungkap)
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami
berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hendak saudara tanyakan.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan ke peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Sudah sejauh mana kita mengakui, meyakini dan mengamini
bahwa Yesus Kristus adalah Juru`selamat untuk segala
makhluk? Jelaskan!
2) Apa wujud pengakuan kita terhadap Anak Domba sebagai
penguasa segala makhluk?
c. (Mendorong)
1) Komitmen apa yang akan kita lakukan terhadap makhluk lain?
6. Pemandu PA mengajak menyanyi lagu persembahan KJ 295:1-.
7. Penutup.
Pemandu mengajak peserta menyanyikan PKJ 397:1,3, sebagai penutup
dan kemudian memimpin doa syafaat dan penutup.
-- ATPS --
44 | P a g e
PANDUAN PA
MINGGU III APRIL 2016
BAHAN : MAZMUR 23:1-6
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Kitab Mazmur pada perikop ini ditulis oleh pemazmur Daud. Pemazmur
menyadari bahwa betapa luar biasanya pekerjaan yang Allah nyatakan di
dalam kehidupannya. Segala kebaikan, pertolongan dan pengasihan-Nya
membuat dirinya bersyukur atas pemeliharaan Allah di dalam dan
sepanjang kehidupannya. Pemazmur merasakan jika tanpa pertolongan
Allah, dia bukanlah siapa-siapa. Jika tanpa pengasihan-Nya, dia bukanlah
apa-apa. Oleh Karena itu pemazmur senantiasa mengucap syukur kepada
Allah dalam doa dan puji-pujian.
2. Penjelasan Teks
Ayat 1-6. Pemazmur meyakini bahwa Tuhan adalah gembala (1).
Gembala yang akan menuntun domba-dombanya kepada suatu keadaan
yang baik. Hal tersebut selaras dengan pengalamannya sebagai seorang
gembala. Ia memiliki tugas untuk merawat, membimbing, menuntun,
melindungi domba-dombanya (2-3). Berangkat dari pengalamannya
tersebut tentu menambah keteguhan dan keyakinan hatinya bahwa Allah
juga senantiasa merawat, melindungi, membimbing dan memberi
kesejahteraan kepadanya dan segenap orang yang percaya kepada-Nya.
Keteguhan dan keyakinan hatinya yang sungguh kepada Allah maka
membuat dirinya tetap berdiri tegap dan siap menghadapi berbagai
pergumulan sedang atau akan yang terjadi dalam kehidupannya (4-5).
Namun di tengah-tengah keberaniannya, ketegaran hatinya dalam
menghadapi setiap pergumulan yang ada, ia tetap memiliki kerendahan
hati dan kesetiaan untuk mencari hadirat Allah. Ia datang ke dalam baitNya yang kudus, berdiam di rumah Tuhan di sepanjang waktu (6).
45 | P a g e
II. ALUR PROSES PA
1. Pembukaan.
2. Pemandu PA mengajak menyanyi PKJ 138:1,3 & KJ 407:1
3. Pembacaan perikop.
a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara
bersama-sama atau bergantian atau bisa juga menunjuk keluarga
yang berketempatan untuk membacakan perikop kita pada hari
ini.
b. Pemandu menjelaskan teks sebagaimana ada dalam penjelasan
teks.
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan
dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
a. (Mengungkap)
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami
berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hendak saudara tanyakan.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan kepada peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Apa yang Anda pahami tentang maksud dari perkataan,
“Tuhan adalah Gembalaku? Jelaskan!
2) Sejauhmanakah kesetiaan kita mencari kehadiran Tuhan?
Jelaskan!
c. (Mendorong)
1) Apa yang akan kita lakukan jika kita benar-benar mengasihi
Dia?
2) Sikap apa yang akan kita tumbuhkembangkan dalam
kehidupan pribadi, keluarga dan persekutuan kita pada
perikop ini?
5. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan
lagu persembahan dari KJ 415:1-.
6. Penutup.
Pujian Penutup : PKJ 154:1-2,sebagai penutup dan kemudian memimpin
doa syafaat dan penutup. (ATPS)
46 | P a g e
PA MINGGU IV, APRIL 2016
BACAAN : Kisah Para Rasul 11 : 1 – 18
PENGANTAR
1. Latar Belakang Teks
Kitab Kisah Para Rasul bisa ditulis oleh Lukas, yang berisikan tentang
terbentuknya gereja Kristen serta pertumbuhannya sampai pada pertengahan
abad pertama masehi. Kitab ini dialamatkan kepada seorang yang bernama
Teofilus (Kis. 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan, namun
menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas (Kol. 4:14).
2. Penjelasan Teks
Perikop bacaan kita ini, memperlihatkan bagaimana orang-orang Yahudi
menghujat Petrus yang pergi kerumah-rumah dan membaptis orang-orang
non-Yahudi. Hidup dalam kasih yang sempit juga dialami oleh jemaat mulamula. Sebagai orang Yahudi, mereka merasa bahwa mereka sajalah yang
menjadi milik kepunyaan Allah. Akibatnya mereka menutup diri dan
memandang rendah orang-orang di luar Yahudi. Bahkan masuk ke rumahrumah non-Yahudi sudah dianggap najis dan berdosa, apalagi melakukan
ibadah dan makan bersama. Di tengah situasi yang demikian, Petrus
berusaha menjelaskan kepada mereka. Suara Tuhan sebanyak tiga kali turun
kepada Petrus yang berbunyi“Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak
boleh engkau nyatakan haram” (ay. 9 & 10). Ini menunjukkan bahwa apa
yang diingatkan Tuhan sangatlah penting, sebab manusia cenderung mudah
untuk menghakimi dan menganggap diri paling benar.
Ketika Petrus menjumpai dan masuk ke rumah orang-orang non-Yahudi,
lawatan Roh Kudus turun atas mereka, sama seperti kepada orang-orang
Yahudi (ay.15). disini kita bisa merenungkan bahwa Tuhan mencurahkan
RohNya secara sama. Petrus menyaksikan hal ini secara nyata, dan jelas hal
ini merubah paradigma yang selama ini ia pikir sebagai sesuatu yang benar
(ay.17). Ketika hal ini dijelaskan kepada orang-orang Yahudi yang
menghujatnya, mereka pun akhirnya bisa mengerti hal itu. Setelah mereka
mengerti, lalu menjadi tenang dan akhirnya memuliakan Tuhan, katanya
:“Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan
yang memimpin kepada hidup”.
47 | P a g e
Ada banyak orang merasa tidak nyaman disaat mereka berada diantara orang
yang tidak kenal. Pada umumnya orang ketika merasa tidak nyaman, maka
secara spontan akan segera mencari tempat aman dan keluar dari kumpulan.
Mungkin duduk atau berdiri di pojok, mainan HP atau menyibukkan diri
dengan berbagai cara. Sedikit ada orang yang bisa segera nyaman dan
langsung berbaur dengan mudah di tengah kumpulan yang baru saja dikenal.
Akan sangat berbeda ketika kita berada di tempat yang kita kenal (di
lingkungan keluarga atau lingkungan tetangga). Mengapa hal ini bisa
terjadi? Ini membuktikan bahwa sebenarnya ruang lingkup kasih kita
sesungguhnya sempit.
3. Penjelasan kata-kata dalam teks
a. Sunat: sunat atau khitan adalah tindakan memotong atau menghilangkan
sebagian atau seluruh kulit penutup depan kelamin pria. Sunat sangat
penting untuk Yahudi sebagai kewajiban agama. Dasar dari kewajiban ini
ditemukan dalam Taurat, dalam Kejadian pasal 17. Dimana perjanjian
sunat dibuat untuk Abraham dan keturunannya. Sunat dilakukan pada
hari kedelapan dari kehidupan anak laki-laki yang baru lahir.
Dalam Kisah Para Rasul pasal 15 dicatat bahwa Kristen tidak mewajibkan
sunat. Kristen juga tidak melarangnya; bahkan Yesus sendiri melakukan
sunat (Luk. 2:21).
b. Halal : Halal berasal dari bahasa Arab, yang artinya diperbolehkan.
Adalah segala objek atau kegiatan yang diperbolehkan / diijinkan untuk
digunakan atau dilaksanakan. Halal menjadi lawan kata dari kata haram.
VI. ALUR PROSES PA
Pembukaan
a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta
dan mengucapkan terima kasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika
memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan /
nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta
(ucapan terima kasih, permohonan doa, dst).
b. Pemandu mengajak memuji Tuhan, melalui KJ/PKJ ………….
c. Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk
memimpin doa pembukaan.
3. Pendalaman teks perikop
a. Pengungkapan
48 | P a g e
Setelah membaca dengan cermat, apa yang dipahami dari perikop bacaan
yang berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudarasaudara tanyakan (pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang
muncul disampaikan itu ke peserta PA).
b. Mendalami
1) Mengapa Petrus masuk ke rumah orang-orang non-Yahudi?
Jelaskan!
2) Bagaimana perasaan saudara tatkala berkumpul dengan orangorang yang masih asing dengan kehidupan kita?
3) Hal-hal apakah yang terkadang kita menjaga jarak terhadap
sesama? Jelaskan dan berikan contohnya.
c. Mendorong
1) Apa yang akan kita lakukan untuk membangun relasi dengan
sesama? Dan kapan (komitmen) membangun relasi terhadap
sesama itu dilakukan?
4. PUJIAN DAN PERSEMBAHAN
c. Pujian persembahan : KJ/PKJ.
d. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang
ingin didoakan. Selanjutnya pemandu PA membagi pokok-pokok
doa kepada peserta untuk berkenan mendoakannya.
(Doa persembahan; Doa syafaat; Doa penutup dan Bapa Kami
5. PENUTUP
Pemandu mengajak menutup PA melalui pujian KJ/PKJ.
~ AW ~
49 | P a g e
PA MINGGU I, MEI 2016
BAHAN: Kisah Para Rasul 16:9-15
PENGANTAR
1. Latar Belakang Teks
Kisah Rasul secara garis besar menggambarkan tentang peristiwa
perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda dunia Yahudi.
Pemberitaan Injil pada awalnya berjalan sukses di kalangan orang-orang
Yahudi. Injil yang disebarkan pun bergerak semakin luas melalui
pimpinan Roh Kudus. Penerimanya pertama-tama adalah orang Yahudi
yang murtad, kemudian dilanjutkan kepada kaum proselit, hingga
akhirnya kepada orang-orang bukan Yahudi penyembah berhala. Misi
Kristen inilah yang kemudian belanjut hingga sekarang. Kitab ini pun
berakhir secara mengejutkan ketika Paulus beserta kawan-kawannya
mencapai Roma.
2. Penjelasan Teks
Kisah Para Rasul 16:9-15 menyampaikan kepada kita bagaimana Paulus
mengungkapkan kasihnya kepada Tuhan dengan taat mengikuti
panggilan Tuhan. Setelah perjumpaannya dengan Yesus dan
pertobatannya maka Paulus sungguh-sungguh menunjukkan betapa besar
keinginannya untuk melayani Tuhan, ia tetap setia dan taat melakukan
apa yang Tuhan mau, sekalipun tugas pelayanannya tidaklah mudah
untuk dijalani. Karena itu dalam bacaan perikop ini, ada keinginan
Paulus dan rekan-rekannya untuk memberitakan Injil ke Samotrake, akan
tetapi Allah tidak menginginkan mereka ke sana. Paulus mendapat
penglihatan untuk menyeberang ke Makedonia, dikatakan mereka
langsung memutuskan untuk menyeberang ke sana. Mereka percaya
akan Tuhan dan panggilanNya, mereka taat dan dalam ketaatan akan
perintah Tuhan mereka mendapatkan seorang perempuan bernama Lidia
yang kemudian percaya kepada Tuhan melalui pengajaran Paulus dan
Silas. Bahkan Lidia dan seisi rumahnya percaya kepada Allah dan
memberi diri untuk dibaptis.
Tuhan memang menghendaki kita melakukan pelayanan, akan tetapi
Tuhan juga ingin kita mempertimbangkan matang-matang mengenai
50 | P a g e
kesesuaian tempat pelayanan dengan kemampuan kita. Jangan sampai
kita jatuh atau gagal karena kita tidak mampu beradaptasi, atau
lingkungan pelayanan kita diluar kemampuan kita.Sebagaimana Allah
menyuruh Paulus dan rekan-rekannya untuk ke Makedonia, Allah hendak
melakukan efisiensi pelayanan. Sebab, di daerah yang ingin dikunjungi
Paulus, yaitu Asia dan Bitinia, sudah ada Petrus yang memberitakan Injil
disitu. Perginya Paulus ke Makedonia, tidak hanya supaya pelayanan
efektif, akan tetapi juga supaya Injil Allah ini tersebar ke seluruh penjuru
dunia.
Hidup dalam ketaatan bukanlah hal yang mudah, seseorang kadang perlu
berjuang keras untuk dapat bertahan dalam ketaatan. Karena itu Tuhan
Yesus menjanjikan penghibur kepada murid-muridNya. Penghibur yaitu
Roh Kudus akan diutus Bapa dalam nama Yesus, untuk mengajar dan
mengingatkan akan segala yang diajarkan Yesus. Roh kudus itulah yang
akan memampukan para murid untuk hidup taat dan setia untuk
menyampaikan pengajaran Yesus kepada banyak orang.
Ketaatan akan firmanNya berarti hidup dalam tuntunan dan KasihNya.
Karena itu hendaklah hidup kita selalu menghadirkan kasih dan damai
sejahtera bagi orang lain. Ketaatan kepada Allah bukanlah untuk
keuntungan atau kepentingan kita sendiri, namun Allah menghendaki kita
di dalam ketaatan kepadaNya mau menunjukkan kasih kepada sesama
dan terus mengusahakan damai sejahtera dalam hidup berdampingan
sebagai murid-muridNya.
V. Alur Proses PA
4. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
5. Pembacaan Teks : Kisah Para Rasul 16:9-15
6. Pendalaman Teks/Perikop
d. (Pengungkapan - berkaitan perikop):
Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal
yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari
peserta yang belum paham akan teks.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari
peserta)
51 | P a g e
e. (Mendalami):
1) Temukanlah nilai-nilai positif dalam perikop bacaan kita
saat ini.
2) Apa makna ay. 10 dalam perikop ini dan apa respon
Paulus?
3) Bagaimana dengan panggilan Tuhan kepada kita untuk
kehidupan saat ini, apa respon kita atas panggilan dengan
dasar ayat 10 tersebut?
f. (Mendorong):
1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini?
(Pribadi, Persekutuan, Keluarga, dll)
7. Pujian dan persembahan
8. Doa syafaat dan penutup
~ kdw ~
52 | P a g e
PA MINGGU II, MEI 2016
BACAAN : Lukas 24:44-53
I. PENGANTAR PA
1. Latar belakang Teks
Lukas 24 mempunyai ayat yang cukup panjang. Ada 53 ayat. Dalam pasal
24 ini, Lukas menuliskan rangkaian cerita mulai kebangkitan Yesus sampai
kenaikan. LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) membaginya dalam empat
judul (1) Kenaikan Tuhan Yesus mulai dari ayat 1-12, (2) Yesus
menampakkan diri di jalan ke Emaus ayat 13-35, (3) Yesus menampakkan
diri kepada semua murid ayat 36-49 dan (4) Kenaikan Yesus ayat 50-53.
Berarti perikop kita ada diantara dua judul. Setelah Yesus menampakkan
diriNya selama 40 hari, barulah kemudian Yesus naik ke Sorga.
Penampakan Yesus setelah ia bangkit sangat penting. Paling tidak ada 7
tujuan:
1. Menegaskan bahwa kebangkitan Yesus adalah nyata (Yoh. 20:1416;Luk. 43:39-43)
2. Menegaskan bahwa Yesus yang bangkit adalah Yesus yang mati tersalib
(Yoh. 20:27 )
3. Menjadi model untuk tubuh kebangkitan (1Kor. 15:35-44)
4. Memulihkan semangat dan membebat luka hati para murid (Yoh. 21:17)
5. Meluruskan pengharapan para murid (Luk. 24:21-27)
6. Memberikan pembaharuan kepada para murid (Yoh. 20:22-23)
7. Mempersiapkan para murid untuk menerima amanat Agung (Luk. 24:4449)
2. Penjelasan Teks
Kalau kita perhatikan Lukas 24:44-53 ada tiga hal penting.
Pertama, bahwa sebelum Yesus naik ke sorga, atau saat-saat Yesus akan
naik ke sorga, Yesus memberikan tugas kepada para muridNya untuk
menyaksikan segala sesuatu tentang Dia. Para murid kembali diberitahukan
bahwa Dialah Mesias yang telah ditulis dalam kitab Taurat Musa dan kitab
nabi-nabi dan kitab Mazmur. (ay. 44)
Mesias yang menderita, mati disalibkan dan pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati. Semuanya ini dilakukan dalam rangka penyelamatan
manusia. Dan mengenai semuanya ini para murid telah menyaksikannya.
53 | P a g e
Oleh karena itu Yesus mengamanatkan agar sebagai murid-muridNya
setelah kepergianNya naik ke sorga agar memberitakan berita tentang
pertobatan dan pengampunan dosa di dalamNya, dan ini dilakukan mulai
dari Yerusalem. (ay.45-48)
Keselamatan hanya dalam namaNya. Mengapa dalam namaNya? Karena
dalam nama Yesus Kristus ada kuasa menolong orang untuk menyesali
dosa-dosanya dan bertobat. Demikian juga, karena hanya dalam namaNya
pengampunan dosa diberikan bagi siapa saja yang menyesali dosa-dosanya
sehingga manusia boleh selamat. Dalam hal ini Lukas telah menegaskannya
dalam Kisah Para Rasul 4:12 “bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa
pun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita
dapat diselamatkan”. Demikian juga dalam Roma 10:13, Paulus mengatakan
siapa yang berseru kepada nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan.
Kedua,Yesus menjanjikan penolong, yakni Roh Kudus (ay. 49). Yesus tahu
bahwa tugas yang diberikan kepada para murid bukanlah pekerjaan yang
mudah. Demikian juga Yesus sangat mengenal siapa murid-muridNya yang
pernah meninggalkan, bahkan yang telah menyangkal Dia. Oleh karena itu
Yesus belum mengijinkan mereka pergi keluar dari Yesusalem
memberitakan Injil sebelum menerima Roh Kudus, karena mereka pasti
gagal. Hal ini juga memberi pemahaman bagi kita pentingnya pimpinan Roh
Kudus dalam memberitakan Injil. Roh Kudusyang dijanjikan Yesus akan
menolong para murid menjadi saksi di tengah-tengah dunia ini yang berani
menyaksikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruslamat, berani berkorban,
berani hidup tampil beda, berani setia sampai mati demi namaNya, nama
yang olehnya manusia diselamatkan.
Ketiga, Yesus memberkati murid-muridNya dan kemudian naik ke sorga
(ay.51). Disebutkan dalam ayat 32 bahwa murid-murid pulang ke Yerusalem
dengan sangat bersukacita. Mengapa demikian? Bukankah biasanya
perpisahan selalu mendatangkan kesedihan? Apa lagi perpisahan entah
kapan baru bertemu kembali. Mereka sangat bersukacita, tidak lain karena
mereka telah memiliki pemahaman dan iman yang benar tentang Yesus.
Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dipahami (1) bahwa benar Yesus adalah
Mesias yang dijanjikan itu, di luar Dia tidak ada penyelamatan dan
54 | P a g e
keselamatan; (2) Dengan kenaikan Yesus ke Sorga, Ia menyediakan tempat
bagi orang beriman; (3) Kenaikan Yesus ke Sorga memberi kesempatan dan
peluang bagi orang percaya untuk menjadi saksi Yesus di dunia ini, setelah
mendapat urapan dan curahan Roh Kudus.
II. Alur Proses PA
4. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
5. Pembacaan Teks/Perikop
6. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Mengungkap): Setelah membaca dan menghayati perikop
bacaan PA kita, apa yang saudara pahami berkaitan dengan teks;
bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan. (Pemandu PA
menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan
pokok-pokok itu ke peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Temukan makna Kenaikan Yesus ke Sorga melalui perikop
bacaan kita!
2) Apa pesan yang ingin disampaikan? Bagaimana kita
memaknai pesan tersebut?
c. (Mendorong)
1) Komitmen apa yang hendak kita bangun melalui PA ini?
(Pribadi, Persekutuan, Keluarga, dll)
7. Pujian dan persembahan
8. Doa syafaat dan penutup
~ribas~
55 | P a g e
PA MINGGU III, MEI 2016
BAHAN : KEJADIAN 11:1 – 9
I.
PENGANTAR
1. PENJELASAN TEKS.
Pengacauan Bahasa Manusia. Menurut ayat 1 semua orang berbicara
dalam “satu” bahasanya dan “satu” logatnya. Jika diperhatikan dari katakata Ibraninya, maka memang ayat 1 berbicara mengenai bahasa verbal.
Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, sebab secara laporan Alkitab,
manusia itu berasal dari satu nenek moyang, yaitu Nuh. Tentu saja Nuh
dan anak-anaknya satu bahasa, satu logat atau dialek. Tidak mungkin jika
satu keluarga mempunyai banyak bahasa. Secara logis, satu keluarga
maka satu bahasa, logat dan dialek. Dan tentu saja, bahasa yang
digunakan dalam keluarga tersebut, secara otomatis diturunkan kepada
anak cucu. Jadi, kesimpulannya adalah, yang dikacaukan oleh Allah itu
memang sungguh-sungguh bahasa verbal yang saat ini digunakan oleh
setiap manusia menurut suku, dan bangsanya.
Tanpa diperhatikan secara seksama, maka tentu penghukuman Allah bagi
manusia zaman itu sesuatu yang mengherankan, sebab secara sepintas
manusia membangun sebuah komunitas untuk menjaga kesatuan umat
manusia. Tentu secara hukum sosialogi dan hukum moralis hal ini tentu
saja baik. Namun ternyata peristiwa tersebut tidak sebaik yang
dipikirkan.
Ada beberapa masalah besar yang membuat manusia berdosa di hadapan
Allah, yang kemudian Allah menghukum manusia dengan mengacaukan
bahasa.
1. Menentang Firman Tuhan. Menurut John J. Davis, bahwa yang
membuat manusia berdosa di hadapan Allah adalah sikap dan rencana
manusia yang menentang firman Tuhan Allah. Sebab dalam Kej.
1:28, Tuhan berfirman kepada manusia supaya “…beranak cucu dan
bertambah banyak; penuhilah bumi…”, bahkan perintah ini Tuhan
Allah mengulangi kepada Nuh setelah air bah surut (Kej. 9:1). Dalam
kejadian 11:1-9 ini, tampak manusia tidak mau berserak di seluruh
56 | P a g e
bumi, tetapi manusia ingin tetap bersatu. Hal inilah yang menurut
John J. Davis yang membuat manusia berdosa di hadapan Allah.
2. Penghinaan Bagi Allah. Pembangunan kota itu juga merupakan
penghinaan Allah, hal ini dilihat dari tujuan membangun kota
tersebut, yaitu membangun menara yang puncaknya sampai ke Surga.
Dalam hal ini ada indikasi dimana manusia mau menyamakan diri
dengan Allah, paling tidak bersaing dengan Allah.
3. Kesombongan Manusia. Di atas diuraikan bahwa pembangunan ini
merupakan penghinaan kepada Allah, manusia mau bersaing dengan
Allah. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembangunan ini sebagai bentuk kesombongan manusia. Henry
berkata bahwa manusia ingin menorehkan nama di atas bumi agar
dapat diperbincangan di sepanjang masa.
4. Meragukan Allah. Setelah peristiwa air bah, Tuhan berfirman
kepada Nuh dan berjanji bahwa Tuhan tidak akan menghukum bumi
dengan air bah (Kej. 9:11). Jika tafsiran di atas yang mengatakan
bahwa alasan manusia membangun kota tersebut adalah
mengantisipasi air bah, maka disinilah terletak dosa manusia di
hadapan Allah. Sebab jika Tuhan berfirman bahwa Dia tidak
menghukum manusia dengan air bah lagi, maka itu pasti. Jika
manusia bermaksud membangun kota untuk mengantisipasi air bah,
artinya manusia tidak mempercayai firman Tuhan yang diucapkanNya kepada Nuh nenek moyang mereka.
Dari uraian di atas, ada beberapa hal yang menjadi pelajaran bagi
manusia secara umum dalam peristiwa pengacauan bahasa tersebut,
antara lain:
1. Kekuatan kesatuan manusia dengan cara dan tujuan apapun – di
luar maksud Tuhan – tidak pernah berhasil dengan baik.
2. Menunjukkan bahwa ada Tuhan yang Maha Kuasa atas seluruh
manusia yang mengatur seluruh hidup manusia termasuk rencana
dan pemikiran manusia.
3. Seyogyanya manusia belajar untuk lebih merendahkan diri di
hadapan Tuhan.
4. Manusia mestinya menyadari bahwa apapun yang dikerjakan
manusia diluar maksud Tuhan itu akan sia-sia.
57 | P a g e
II. ALUR PROSES PA
1. Pembukaan: Salam, Pujian, Doa
2. Pembacaan Teks: Kejadian 11:1-9
3. Pendalaman Teks/Perikop
a. (Pengungkapan - berkaitan perikop):
Setelah membaca dan mencermati teks/perikop ini, bagikanlah hal-hal
yang sudah dipahami berkaitan dengan teks ini. Atau pertanyaan dari
peserta yang belum paham akan teks.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dari
peserta)
b. (Mendalami):
1) Apa yang mendorong orang-orang pada saat itu memilih
untuk membangun menara?
2) Apa rencana Tuhan bagi orang-orang tersebut, yang telah
memilih untuk membangun bangunan supaya tidak
berserak? Dan mengapa Tuhan berbuat demikian?
3) Apakah yang seyogyanya dipikirkan oleh kita sebagai
manusia dalam kehidupan kita saat ini?
c. (Mendorong):
1) Dalam hidup saat ini, apa yang harus terus dilakukan
untuk hidup seturut dengan kehendak Allah?
4. Pujian dan persembahan.
5. Doa syafaat dan penutup.
-- kdw –
58 | P a g e
PA MINGGU IV, MEI 2016
BACAAN: YOHANES 16 :12-15
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang Teks
Injil Yohanes tampaknya ditulis cukup lama setelah Yesus meninggal
dan dibangkitkan. Setelah masa ini para pengikut Yesus dari bangsa
Yahudi mulai dikucilkan dari tempat-tempat pertemuan Yahudi
(sinagoga-sinagoga) untuk mencegah mereka menyebarluaskan berita
tentang Yesus. Dalam Kabar Baik yang disampaikan oleh Yohanes,
Yesus dikemukakan sebagai Sabda Allah yang abadi yang telah menjadi
manusia dan tinggal di antara kita. Kabar Baik ini ditulis dengan maksud
supaya para pembacanya dapat percaya bahwa Yesuslah Raja
Penyelamat yang dijanjikan. Ia adalah Anak Allah sendiri supaya melalui
percaya kepada-Nya mereka memperoleh hidup.
2. Penjelasan Teks
Teologia Yohanes menekankan bahwa Roh Kudus mempunyai peranan
yang penting. Berkaitan pekerjaan Roh Kudus yang menghidupkan
kembali/lahir baru (Yoh. 3:5) dan janji bahwa Roh Kudus akan tercurah
setelah Yesus dimuliakan. Yohanes menggambarkan Roh Kudus sebagai
penghibur, yang berdiam dalam diri orang percaya selaku guru, sebagai
saksi Kristus, yang menyadarkan manusia dari lakunya yang salah, dan
selaku penuntun umat Kristen untuk hidup dalam kebenaran.
Dalam perikop kita saat ini ada dua hal berkaitan dengan Karya Roh
Kudus :
a. Pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang percaya ( Ayat 12-13)
Ada tiga macam pekerjaan Roh Kudus di dalam hati orang percaya:
1) “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”, yang
menginsafkan setiap orang percaya dan gereja untuk mengajar,
59 | P a g e
membetulkan kesalahan dan menuntun kepada kebenaran. Roh
Kuduslah yang mengilhamkan kebenaran dan memimpin kita ke
dalam kebenaran yang terdapat didalam Alkitab.
2) Ia tidak akan berkata-kata menurut kehendakNya sendiri;Segala
sesuatu yang diajarkan oleh Yesus bukan berasal dari diriNya,
melainkan dari BapaNya. Demikian pula yang dikatakan oleh
Roh Kudus bukan dari diriNya, melainkan dari Yesus Kristus
3) Ia akan memberitakan hal-hal yang akan datang. Roh Kudus
memimpin kepada pengharapan akan keselamatan didalam Tuhan
Yesus Kristus.
b. Roh Kudus memuliakan Yesus Kristus (14-15)
Yesus bekerja hanya untuk memuliakan BapaNya; Roh Kudus bekerja
didalam diri orang percaya untuk memuliakan Yesus Kristus. Semua
pekerjaan Roh Kudus menggerakan kita untuk mengakui “Yesus adalah
Tuhan”.
Dengan perkataan Yesus dalam ayat 15 kita diajar dan mengerti tentang
Tiga pribadi Allah yang Esa, Allah Bapa mempunyai kehendak, Yesus
menyempurnakan kehendak Bapa dan Roh Kudus melanjutkan
kehendakNya melalui orang-orang percaya.
II.
ALUR PROSES PA
1. Pembukaan :
e. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
f. Pujian pembukaan PKJ. 23
g. Doa Pembukaan
2. Pembacaan teks perikop : Yohanes 16 :12-15
3. Pendalam teks Perikop:
60 | P a g e
a.
(Mengungkap) Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa
yang saudara pahami berkaitan dengan teks, bagikan atau apa
yang hemdak saudara tanyakan. (Pemandu PA menghimpun
pokok-pokok pikiran yang muncul dan sampaikan pokokpokok itu ke peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Menurut perikop, apa peran Roh Kudus bagi kita?
2) Bagaimana cara Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan
kita?
c. (Mendorong)
i.
Menurut Saudara kapan saudara menerima Roh Kudus?
Perubahan apa yang terjadi? Apa yang saudara lakukan
setelah menerima Roh Kudus?
4. Pujian dan Persembahan : PKJ. 98
5. Doa syafaat dan Penutup.
(CI)
61 | P a g e
PA Minggu V, Bulan Mei 2016
1 Raja-raja 8:22-53
I. PENGANTAR PA
1. Latar belakang
Bahan Kitab 1 dan 2 Raja-raja ini dikumpulkan dari sejumlah sumber
ketika umat Israel masih berada di pembuangan di Babel (586-539 SM).
Kitab 1 Raja-raja terbagi atas tiga bagian pokok. Bagian pertama (pasal
1-2) menceritakan tahun-tahun terakhir kehidupan Daud dan bagaimana
Salomo, putranya menjadi raja Israel. Bagian kedua (pasal 3-11)
melaporkan apa yang dilakukan Salomo sebagai raja, khususnya
mengenai pembangunan dan penahbisan Bait Allah di Yerusalem. Bagian
akkhir (pasal 12-22) dimulai dengan kisah penolakan suku-suku utara
terhadap Rehabeam sebagai raja setelah kematian Salomo dan
terpecahnya kerajaan itu menjadi dua bagian yakni kerajaan Israel utara
dan kerajaan Yehuda di selatan. Keberlanjutannya adalah kisah tentang
para raja dari kedua kerajaan itu sejak pertengahan abad ke-9 SM.
Secara khusus bagian bahan PA yang kita bahas adalah ada pada
kelompok Salomo membangun dan menahbiskan bait Allah (5:1-8:66).
2. Tafsiran/Penjelasan Teks
Salomo yang adalah anak kandung Raja Daud yang diperkenankan
Tuhan untuk membangun Bait Suci. Setelah dibangunnya Bait Suci ini
maka Salomo menghadap Tuhan di mesbah-Nya dengan tangan tertadah
ke langit dan menaikkan doa. Adapun isi doa Salomo adalah:
a. Ayat 23-26: Hanya satu-satunya Tuhan Allah di langit dan di
bumi yang berjanji dan terus memelihara janji (tidak
mengingkari janji-Nya) dan kasih setiaNya kepada hambahamba-Nya yang dengan segenap hati hidup di hadapan Tuhan.
Salomo mengungkapkan dalam doa-nya bahwa janji Tuhan
Allah kepada Daud sudah diwujudkan, terbukti bangunan Bait
Suci sudah dibangun dan ditahbis. Salomo pun meminta dalam
doa agar tetaplah terpelihara janji Tuhan Allah bagi keturunan
62 | P a g e
Daud dan nyatalah keteguhan janji yang Tuhan Allah
firmankan sendiri.
b. Ayat 27-30: Isi doa berikut adalah Ssalomo mengajukan
pertanyaan yang bermaksud ingin mengatakan bahwa Bait Suci
yang dibangunnya tidak cukup untuk Tuhan bertakhta atasnya.
Betapa besar dan mulia Tuhan Allah. Maka Salomo memohon
kiranya mata Tuhan selalu tertuju pada tempat kudus-Nya ini
dan telinga Tuhan senantiasa mendengar doa dan seruan
hamba-Nya. Bila Tuhan mendengar dari kediaman-Nya di
sorga segala permohonan dan doa Salomo beserta umat-Nya
maka Tuhan akan mendengar dan mengampuni mereka.
c. Ayat 31-32: Bila ada yang berdosa kepada temannya dan
mengangkat sumpah dengan mengutuki dirinya di depan
mezbah ini, maka kiranya Tuhan Allah berkenan mendengar
dari sorga dan bertindak mengadili dengan mengatakan yang
bersalah tetap bersalah dengan menanggung akbitanya dan
menyataka benar orang yang benar serta menerima pembalasan
sesuai kebenarannya. Di Bait Suci ini umat menemukan
keadilan Allah.
d. Ayat 33-34: Bila umat terpukul kalah oleh musuh karena telah
berdosa tapi kemudian sadar dan kembali mohon ampun di
rumah Tuhan ini, maka kiranya Tuhan mendengarkan dari
Sorga dan mengampuni mereka serta mengembalikan kepada
tanah yang diberikan Tuhan.
e. Ayat 35-40: Bila langit tertutup, tidak ada hujan karena dosa
umat, tapi mereka datang berdoa di tempat ini, maka kiranya
Tuhan mendengarkan dan mengampuni mereka dari sorga
sehingga hujan turun membasahi tanah yang diberikan Tuhan.
Bila ada kelaparan, penyakit sampar, hama dan penyakit
gandum serta penyakit atau tulah lainnya. Lalu seseorang atau
segenap umat berdiri dan memanjatkan doa di tempat ini, maka
kiranya Tuhan mendengar dari sorga dan mengampuni serta
membalaskan kepada mereka sesuai kelakuannya masing-
63 | P a g e
masing. Dan dari situlah mereka menjadi takut akan Tuhan
Allah.
f. Ayat 41-43: Bila seorang asing yang datang karena mendengar
nama Tuhan yang hebat dan perkasa serta ingin berdoa di
tempat kudus-Mu ini, maka kiranya Tuhan Allah mendengar
segala yang diserukan dan menjawab permohonannya. Dengan
demikian nama Tuhan Allah akan dikenal oleh segala bangsa di
bumi sehingga menjadi takut akan Tuhan dan menjadi tahu
bahwa nama Tuhan diseruka dari tempat kudus ini.
g. Ayat 44-51: Bila umat Tuhan pergi berperang dan mereka
hendak berdoa dengan berkiblat kea rah Bait Suci ini maka
kiranya Tuhan di sorga berkenan mendengar doa mereka serta
memberikan keadilan kepada mereka. Bila ada yang tertawan
lalu menaikkan doa dengan berkiblat ke tempat kudus ini maka
kiranya Tuhan mendengar doa mereka dan memberikan
keadilan kepada mereka. Kiranya dosa mereka diampuni dan
membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang
mengangkut mereka menjadi tertawan.
h. Ayat 52-53: Pada bagian akhir doa Salomo ini, ia memohon
kepada Tuhan Allah agar Tuhan mendengarkan seruannya dan
seruan umat Tuhan seberapa kali berseru pada-Nya. Alasannya
karena mereka (umat) inilah yang dipisahkan oleh Allah
menjadi umat kepunyaan-Nya dari bangsa-bangsa.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data.
 Belalang: Belalang sering menyebabkan kerusakan hebat pada
tanaman. (ayt. 37)
 Karena engkau mengenal hatinya: Salomo mengerti bahwa selain
perbuatan lahiriahnya, Allah juga melihat motivasinya.
II. ALUR PROSES
1. Pembukaan:
 Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA.
 Pujian Pembuka KJ/PKJ
64 | P a g e
 Doa.
2. Pembacaan Teks/perikop: 1 Raja-raja 8:22-52
3. Pendalaman teks/perikop
a. (Mengungkap):
Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang
saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak
saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran
yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA).
b. (Mendalami):
1) Mengapa Salomo harus berdoa kepada Tuhan Allah
sehubungan dengan Bait Suci yang sudah didirikannya ini?
Seberapa pentingnya Bait Suci ini bila mencermati setiap
pokok doa Salomo ini? Jelaskan.
2) Bagaimana peran Tuhan Allah dengan Bait Suci dalam
konteks Doa Salomo ini?
c. (Mendorong):
1) Dalam konteks kita saat ini, dimanakah tempat yang tepat
untuk kita menghadap hadirat Allah dalam doa?
2) Bila doa menjadi sesuatu yang penting. Ceritakan
pengalaman baik saudara bahwa doa itu menjadi penting
agar peserta yang lain terbangun kesadaran yang sama.
III.
PUJIAN, PERSEMBAHAN DAN DOA SYAFAAT.
IV.
PENUTUP
(ARGT
)
65 | P a g e
PA MINGGU I, JUNI 2016
BACAAN: LUKAS 7:11-17
I.
PENGANTAR PA
1. Latar Belakang
Injil Lukas ditulis oleh seseorang yang juga menulis kitab Kisah Para
Rasul dan ditunjukkan kepada Teofilus sahabatnya. Dalam menulis Injil
Lukas, penulis mengacu pada tiga sumber, yaitu: 1). Injil Markus. 2).
Kumpulan perkataan Yesus yang juga dipakai oleh penulis Injil Matius.
3). Kumpulan kisah yang tidak dipakai oleh penulis Injil lain.
Injil Lukas ditulis kurang lebih setelah tahun 70, yaitu setelah pasukan
Roma menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah di kota itu. Penulis
kitab Lukas mengangkat sebuah Tema besar dalam penulisan Injil ini
yakni: Perhatian Yesus kepada orang-orang miskin.
2. Penjelasan Teks
Penulis kitab Injil Lukas mengisahkan tentang peristiwa Yesus
membangkitkan seorang anak muda di kota Nain. Seperti biasanya
banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus kemana Ia pergi
dan mendengarkan ajaran Yesus juga ingin menyaksikan mujizat-Nya.
Saat Ia dekat pintu gerbang kota Nain, ada orang mati diusung keluar
untuk dimakamkan. Anak itu adalah anak satu-satunya dari seorang
perempuan janda.
Hati yang penuh belas kasihan terhadap janda itu mendorong Yesus
untuk melakukan aksi yang didahului dengan kalimat “Jangan
menangis”. Tindakan Yesus setelah itu adalah mendekati usungan itu dan
menyentuhnya serta berkata “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah”. Bukti dari bahwa anak muda itu telah bangkit, oleh penulis
kitab Injil Lukas adalah anak muda itu bangun, duduk dan mulai berkatakata. Anak yang bangkit itu kemudian diserahkan kembali pada ibu janda
itu. Hal menarik dari bagian ini adalah dengan “menyentuh-nya” saja.
Hendak memperlihatkan bahwa ada kuasa yang mengalir keluar dari
Yesus kepada anak muda tersebut.
66 | P a g e
Banyak orang yang menyaksikan peristiwa itu menjadi takut dan
memuliakan Allah. Mereka berkata satu kepada yang lain bahwa
“Seorang Nabi telah muncul di tengah-tengah kita” dan Allah telah
melawat umat-Nya. Kabar tersebut pun tersebar ke seluruh wilayah
Yudea dan yang menyekitarinya.
3. Penjelasan kata-kata penting dalam teks/pemaparan data
 Kota Nain merupakan sebuah kota kecil yang letaknya di Galilea
Selatan.
 Orang mati diusung ke luar: Kebiasaan yang ada adalah setelah
seseorang meninggal maka jenazah tersebut biasanya dikubur pada
hari itu juga. Dalam rangka penguburan, keluarga menyewa para
peratap. Peratap tersebut mengiring usungan jenazah tersebut dari
rumah duka menuju tempat pemakaman dengan terus melakukan
ratapan. Bersama-sama dengan keluarga yang berduka, mereka akan
berteriak-teriak dengan suara nyaring, memukuli pipi, atau
mengoyakkan pakaian untuk memperlihatkan kesedihan mereka (lht.
Kej. 37:34; Ul. 34:8; 1 Samuel 31:13).
II.
ALUR PROSES
1. Pembukaan:
a. Salam dan ucapan terima kasih dari Pemandu PA.
b. Pujian Pembuka KJ/PKJ
c. Doa.
2. Pembacaan Teks/perikop: Lukas 7:11-17
3. Pendalaman teks/perikop
a. (Mengungkap):
Setelah membaca dan menghayati perikop bacaan PA kita, apa yang
saudara pahami berkaitan dengan teks? Bagikan. Atau apa yang hendak
saudara tanyakan? (Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran
yang muncul dan disampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA).
b. (Mendalami):
1) Yesus menaruh perhatian terhadap seorang janda dalam
kisah ini. Apa yang melatarbelakangi Yesus melakukan
tindakan pertolongan tersebut?
67 | P a g e
2) Bagaimana dan dengan cara apakah Yesus melakukan
tindakan membangkitkan anak muda tersebut?
3) Apa reaksi dari orang banyak yang menyaksikan langsung
peristiwa tersebut?
c. (Mendorong)
1) Ketika kita tersentuh oleh sebuah peristiwa menyedihkan
yang dialami orang lain di sekitar kita, apa yang
seharusnya kita lakukan?
2) Bila kita yang mengalami pemulihan dari Tuhan, apa yang
harusnya kita lakukan?
4. Pujian, persembahan dan doa syafaat.
5. Penutup
~ ARGT ~
68 | P a g e
PA MINGGU II, JUNI 2016
BACAAN: MAZMUR 5:2-8
I.
PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Kitab Mazmur adalah kitab yang berisi tentang nyanyian pujian, doa dan
juga syair dalam menyatakan kepercayaan Umat Allah. Kitab Mazmur
ini mengajak umat untuk senantiasa berbagi bersama kepada Allah dalam
setiap kehidupannya. Ajakan ini kiranya dapat menuntun kehidupan
seseorang pada jalan kebenaran Allah.
Pemazmur dalam perikop ini hendak menunjukkan bahwa kehidupan
seseorang hendaklah ditunjukkan kepada sebuah sikap yang rendah hati
dihadapan Allah dan diwujudkan dalam doa dan beribadah. Ketika
pemazmur menjalankan itu semua sebagai bagian dalam kehidupannya,
maka dengan demikian pemazmur akan beroleh jalan kebenaran Allah.
Sebab segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah dari sekarang
sampai selama-lamanya.
2. Tafsiran teks Mazmur 5:2-8
Ayat 2-8. Pemazmur hendak menunjukkan kedekatannya kepada Allah
dalam sebuah ibadah dan doa. Ibadah dan doa dipagi hari ini memberikan
gambaran kepada pemazmur agar kiranya ia beroleh tuntunan,
pertolongan dan keselamatan dari Allah. Ia mengakui bahwa dirinya
adalah manusia yang lemah dan tidak berdaya. Hal tersebut ditunjukkan
pada sebuah permohonannya, “ya Rajaku dan Allahku”. Oleh sebab itu
pemazmur mengharapkan agar Allah kiranya mengasihani dia sehingga
ia beroleh keselamatan (2-3).
Selanjutnya, bahwa pemazmur senantiasa datang ke dalam kehadirat-Nya
setiap pagi, menaikkan doa pagi dan memohon kepada-Nya, hal tersebut
69 | P a g e
dilakukannya karena dirinya adalah seorang yang taat beribadah dan setia
berdoa kepada Allah (4).
Pemazmur meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang
adil. Keadilan-Nya ditunjukkan melalui penumpangan tangan-Nya
(berkat) bagi orang-orang benar dan tidak kepada orang fasik (seorang
yang tidak taat kepada Tuhan) dan juga tidak kepada orang jahat seperti
para pembual, orang-orang yang melakukan kejahatan, berbohong,
penumpah darah dan penipu (5-7).
Perkataan berkat kasih setia-Mu (8), menunjukkan bahwa Allah akan
memberkati orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mengasihi-Nya,
memberlakukan Firman Allah di sepanjang kehidupannya. Dengan
kesungguhan iman dimilikinya, maka hal tersebut diwujudkan pada
kerendahan hatinya untuk sujud menyembah Allah di dalam bait-Nya
yang kudus.
II.
1.
2.
3.
4.
ALUR PROSES PA.
Pembukaan.
Pemandu PA mengajak menyanyi dari KJ 454:1,3
Pemandu PA mengajak menyanyi dari KJ 453:3
Pembacaan perikop.
a. Pemandu dapat mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara
bersama-sama atau bergantian atau menunjuk keluarga yang
berketempatan untuk membacakan perikop.
5. Pemandu PA mengajak peserta untuk menjawab beberapa pertanyaan
dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:
a.
Mengungkap
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami
berkaitan dengan teks, bagikan atau apa yang hemdak saudara tanyakan.
70 | P a g e
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
b.
Mendalami
1) Seberapa banyak dari antara kita yang setiap paginya
melakukan doa dan renungan pagi? Ceritakan perasaan apa
yang didapatkan setiap hari!
2) Apa manfaat dari doa dan melaksanakan renungan pagi hari
bagi kita? Jelaskan!
c.
Mendorong
1) Tindakan yang seperti apa yang akan kita ambil ketika kita benarbenar mengasihi Allah?
2) Sikap apa yang akan kita tumbuhkembangkan dalam kehidupan
pribadi, keluarga dan persekutuan kita pada perikop ini?
6. Pemandu PA mengajak semua peserta untuk menyanyikan
lagu persembahan dari PKJ 145:1-.
7. Penutup.
Pemandu mengajak peserta menyanyikan KJ 460:1-2, sebagai penutup
dan kemudian memimpin doa syafaat dan penutup. Pokok-pokok doa
bisa di dapat dari permohonan dari tuan rumah dan para peserta yang
hadir.
[ATPS]
71 | P a g e
PA MINGGU III, JUNI 2016
BACAAN ALKITAB: Galatia 3:23-29
I. PENGANTAR
1. Latar belakang teks
Surat Paulus Kepada Jemaat-jemaat di Galatia ini ditulis untuk
menolong orang-orang yang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran salah
itu,Mereka berpendapat bahwa untuk berbaik kembali dengan Allah,
orang harus melaksanakan hukum agama Yahudi.
Supaya mereka kembali taat kepada ajaran yang benar. Paulus mulai
dengan mengemukakan bahwa satu-satunya dasar yang baik untuk
menjalani kehidupan orang percaya adalah hidup dalam iman percaya
kepada Kristus. Juga bahwa tugasnya ditujukan terutama sekali kepada
orang bukan Yahudi (1-2). Setelah itu Paulus membentangkan
pendiriannya bahwa hubungan manusia dengan Allah menjadi baik
kembali hanya melalui percaya kepada Allah (3-4). Di dalam pasal-pasal
terakhir buku ini (5-6), Paulus menunjukkan bahwa cinta kasih yang
timbul pada diri orang Kristen karena ia percaya kepada Kristus, akan
dengan sendirinya menyebabkan orang itu melakukan perbuatanperbuatan sebagai orang percaya.
2. Tafsiran Teks
Rasul Paulus dalam perikop ini menjelaskan tentang fungsi hukum taurat.
a. Hukum taurat berfungsi untuk menunjukkan keberadaan dosa
yang memperbudak umat manusia(ayat 19). Dengan hukum
Taurat orang tidak dapat berdalih bahwa dirinya tidak berdosa
atau tidak tahu bahwa yang diperbuatnya adalah dosa (lihat Roma
7:7-11). Dengan demikian hukum Taurat mengurung orang dalam
kesadaran akan belenggu dosa yang mengikat mereka (ayat 22).
Bahkan dengan hukum Taurat manusia menjadi frustasi karena
menyadari diri tidak berdaya.
72 | P a g e
b. Hukum taurat diberikan untuk memimpin orang-orang yang hidup
sebelum janji keselamatan dalam Kristus digenapi. Hukum taurat
berfungsi sebagai penjaga kehidupan supaya moral dan perilaku
tetap bertahan sampai janji yang diberikan digenapi.
Hukum Taurat tidak dapat membawa orang kepada keselamatan yang
menjadi kebutuhan utama manusia,namun ia dapat menuntun orang
untuk mencari atau merindukan kelepasan dari Sang Juruselamat (ayat
23-24). Maka ketika Kristus sudah datang sebagai pembebas dari segala
belenggu dosa, hukum Taurat tidak lagi diperlukan sebagai penjaga
kehidupan yang benar (ayat 25) di dalam Kristus tidak ada lagi
perhambaan dosa.
Galatia 3:26-29. Kamu semua. Orang bukan Yahudi maupun orang
Yahudi disambut ke dalam keluarga Allah karena iman. Dengan
demikian mereka memperoleh kedudukan mereka di dalam Yesus
Kristus. Dibaptis dalam Kristus. Baptisan air membawa orang ke dalam
persekutuan Gereja, tetapi di balik upacara ini terdapat aspek yang lebih
penting dari baptisan-dipisahkan oleh Roh untuk hidup bersatu dengan
Kristus dan tubuh-Nya (bdg. 1 Kor 12:13). Telah mengenakan Kristus.
Tuhan Yesus menjadi kunci dan tanda dari satu hidup baru yang dialami
bersama semua orang percaya yang lain. Semua adalah satu di dalam
Kristus Yesus. Menjadi anak Allah berarti menjadi anggota persaudaraan
di dalam Kristus. Terdapat satu manusia baru di dalam dirinya (bdg. Ef
2:15*). Pembedaan dan pemisahan yang biasa dalam kehidupan
dihapuskan oleh hubungan ini. Berada dalam Kristus Yesus. Menjadi
milik-Nya, membuat orang menjadi bagian dari keturunan Abraham,
sebab Kristus adalah keturunan Abraham sebagaimana sudah
dikemukakan dalam (Gal 3:16,19). Kedudukan sebagai anak menjadikan
orang percaya juga menjadi ahli waris ( bdg. Rm 8:17).
73 | P a g e
II.
ALUR PROSES PA
o Pembukaan :
a. Pemandu PA membuka acara dan memberi salam kepada
peserta PA. pemandu PA mengucapkan terima kasih kepada
peserta yang hadir dan tuan rumah yang sudah menyediakan
tempat untuk ber PA.
b. Pujian pembukaan : PKJ 8:1-2
c. Doa Pembukaan
2. Pendalam teks Perikop
a. (Mengungkap)
Setelah membaca perikop bacaan PA kita, apa yang saudara pahami
berkaitan dengan teks, bagikan. Atau apa yang hendak saudara tanyakan.
(Pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul dan
sampaikan pokok-pokok itu ke peserta PA)
b. (Mendalami)
1) Apa guna hukum taurat bagi manusia?
2) Mengapa hukum taurat tidak dapat menyelamatkan orang
dari dosa?
3) Bagaimana sikap manusia terhadap hukum taurat?
c. (Mendorong)
1) Komitmen apa yang membuat kita untuk mentaati hukum
Allah?
3. Persembahan: Peserta PA menyanyikan PKJ 216 :1- dengan
mengumpulkan persembahan Doa persembahan dan syafaat.
Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa
persembahan dan syafaat
4. Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 126:1-2
(IS)
74 | P a g e
PA MINGGU IV, JUNI 2016
BACAAN ALKITAB : 2 Raja-raja 2:1–2,6–14
I.
PENGANTAR
Teks firman Tuhan ini menceritakan tentang Elia yang akan naik ke sorga. Elia
adalah seorang abdi Allah (nabi Tuhan). Sebelum terangkat ke sorga, nabi Elia
bersama dengan Elisa dari perjalanannya di Gilgal. Berkatalah Elia kepada
Elisa: “Baiklah tinggal di sini”. Gilgal adalah tempat asal Elisa. Tentunya ada
maksud tertentu dari Elia ketika berkata demikian, namun Elisa menjawab
dengan tegas “Demi Tuhan yang hidup, Sesungguhnya aku tidak akan
meninggalkan engkau”. Dalam hal ini, Elisa menolak untuk tinggal di tanah
kelahirannya. Ia tetap ingin mengikut kemana Elia pergi, bahkan penolakannya
terjadi ketika Elia menyuruh untuk tinggal di Betel. Betel adalah tempat dimana
Allah berbicara kepada Yakub dan termasuk tempat ibadat yang istimewa bagi
bangsa Israel (Kej. 12:8; 28:11–19; 35:6–7). Selanjutnya Elia dan Elisa pergi ke
Yerikho, di tempat ini Elisa tetap menolak perintah Elia. Terakhir, Elia dan
Elisa pergi ke sungai Yordan tempat di mana Allah akan mengangkat Elia ke
sorga.
Betapa seringnya setelah diselamatkan, orang-orang Kristen kemudian masuk
ke rumah, beristirahat dan akhirnya tertidur. Berbeda dengan Elisa, sebenarnya
sebuah kesempatannya untuk beristirahat dan tinggal di tanah asalnya
ketimbang ikut Elia Betel, Yerikho dan sungai Yordan. Namun tidaklah
demikian yang dilakukan Elisa. Ketika sampai di Betel, Elisa tetap mengikuti
Elia bahkan sampai di Yerikho sekalipun masih mengikutinya .Ada banyak
orang Kristen merasa puas telah datang kepada Kristus kemudian bisa terlibat
pelayanan dalam ibadah. Sehingga apa yang dilakukannya sebatas kewajiban
untuk meneguhkan imannya. Demikian juga banyak sekali orang mudah untuk
duduk kemudian beristirahat ketika Allah telah memberkatinya. Tanpa mau
mensyukuri berkat yang sudah diterima untuk dibagikan agar menjadi
berdampak untuk orang lain. Sudah barang tentu ini tidak boleh untuk kita
lakukan. Di sungai Yordan Elisa menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan
dan pada gilirannya ia mendapat hidup baru yang lebih baik. Merupakan
sukacita besar melihat orang-orang Kristen datang ke tempat yang terakhir ini.
Berupa penyerahan diri secara total kepada panggilan apapun yang sudah Allah
berikan. Elia dan Elisa telah menyeberang dan mereka telah menyerahkan
hidupnya bagi Kristus.
II.
ALUR PROSES PA
1. Pembukaan
75 | P a g e
a.Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan
mengucapkan terima kasih kepada tuan / nyonya rumah. Jika
memungkinkan pemandu memberikan kesempatan kepada tuan /
nyonya rumah menyampaikan sesuatu hal kepada seluruh peserta
(ucapan terima kasih, permohonan doa, dst).
b. Pemandu mengajak seluruh peserta PA memuji Tuhan,melalui
KJ/PKJ. No :
c.Pemandu meminta salah satu peserta atau tuan rumah untuk memimpin
doa pembukaan.
2. Pendalaman teks perikop
a.Pengungkapan
Setelah membaca dengan cermat apa yang dipahami dari perikop bacaan yang
berkaitan dengan teks Alkitab, bagikan. Atau apa yang akan saudara-saudara
tanyakan (pemandu PA menghimpun pokok-pokok pikiran yang muncul
disampaikan itu ke peserta PA).
b. Mendalami
1) Apa yang bisa kita pelajari dari Elisa? Jelaskan.
2) Mengapa Elisa tidak menurut Elia tatkala sampai di Gilgal, Betel
dan Yerikho
3) Di tengah kesibukan dan kebutuhan hidup, mampukah kita
meneladan sikap Elisa?
4) Apa yang dimaksud dengan kehidupan yang berdampak bagi
Tuhan dan sesama? Berikan contoh dan jelaskan.
c. Mendorong
1) Bagaimana cara kita untuk membangun kehidupan yang
berdampak? Jelaskan.
2) Apa sumbangsih kita bagi Tuhan dan orang lain setelah PA ini?
3. Pujian dan Persembahan
a. Pujian persembahan : KJ/PKJ.
b. Pemandu PA memberikan waktu kepada peserta jika ada yang ingin
didoakan. Selanjutnya pemandu PA membagi pokok-pokok doa
kepada peserta untuk berkenan mendoakannya.
c. Doa persembahan.
d. Doa syafaat.
e. Doa penutup dan Bapa Kami
4. PENUTUP
Pemandu mengajak peserta untuk menutup PA melalui pujian KJ/PKJ. No. : .
(AW)
76 | P a g e
Download