Review Model Atom • Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. • Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola bermuatan positif dan di dalamnya terdapat elektron sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral • Model Atom Rutherford Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron – elektron yang bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan berbentuk elips Dalton’s Model Rutherford Thomson’s Model • Kelemahan model atom Rutherford : – Lintasan akan berbentuk spiral Dalam fisika klasik menyatakan bahwa bila suatu partikel bermuatan (elektron) mengelilingi inti, maka energinya akan berkurang sehingga suatu saat elektron akan jatuh ke inti atom dan atom menjadi tidak stabil (kenyataannya atom stabil) – Tidak dapat menerangkan spektrum atom Hidrogen Menurut Rutherford spektrum atom adalah spektrum kontinue, kenyataannya spektrum diskrit • Model Atom Bohr (memperbaiki gagasan Rutherford) Menyatakan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan tertentu sehingga elektron berada pada tingkat energi tertentu sesuai dengan lintasannya. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain dengan memancarkan atau menyerap energi. Selama elektron berada dalam lintasannya maka tidak akan terjadi penyerapan atau pemancaran energi. Lintasan mirip lintasan planet mengelilingi matahari Emisi Foton Emission • Spektrum emisi dihasilkan oleh zat yang memancarkan gel EM (garis,pita,kontinu) • Dengan DE = hc/l • Jika l = 440 nm, DE = 4.5 x 10-19 J Spektrum atom H Spektrum garis DE DE Spektrum kontinue Seluruh DE mungkin Hanya DE tertentu yang diizinkan Spektrum Kontinue Spektrum Garis • Garis-garis cahaya pada spectrum diatas berkorespondensi pada panjang gelombang tertentu, satu garis mewakili satu panjang gelombang yang menunjukan tingkatan energi tertentu. • Spektrum garis atom hydrogen mengindikasikan bahwa elektron dalam atom hydrogen menempati tingkatan energi tertentu, atau dengan kata lain energi elektron dalam atom hydrogen sudah terkuantisasi. Apabila semua tingakatn energi diperbolehkan dalam atom hydrogen maka tentunya spectrum atom hydrogen akan menghasilkan spectrum kontinu. • Hal ini tentu saja sangat sesuai dengan postulat Plank, yang menyatakan bahwa perubahan energi diantara tingkat energi atom hydrogen yang berbeda dihasilkan hanya pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan panjang gelombang cahaya yang diemisikan Spektrum Emisi Cahaya putih Lampu Hidrogen Terkuantisasi Emisi energi atom H Kita bisa menggunakan spektrum emisi ini untuk menentukan tingkat energi atom H Model Atom Bohr Bohr bekerja di lab Rutherford dan mengasumsikan model orbit elektron spt orbit planet. Elektron tersebut tidak meradiasikan energinya pada lintasan yang dimilikinya. Sejak Planck & Einstein menunjukkan bahwa benda panas tidak memancarkan radiasi kontinu, namun diskrit yaitu hf, Bohr berpendapat ini juga bisa diterapkan pada atom. Atom Bohr Cahaya akan mengemisikan foton pada saat terjadi transisi elektron dari tingkat energi yang berbeda The Bohr Atom Elektron dengan n >1 : dalam keadaan tereksitasi dan dapat kembali ke keadaan awal dengan mengemisikan foton. Model Atom Bohr • n disebut sebagai bilangan kuantum utama yang terkait dengan momentum angular, jari – jari orbit dan energi elektron. Model Atom Bohr • Niels Bohr menggunakan spektrum emisi atom H untuk membangun model atom H • Ide utama elektron mengelilingi inti hanya dalam orbit lingkaran tertentu. • Postulat Bohr mengasumsikan bahwa ada interaksi Coulomb antara elektron dan inti, namun interaksi ini tidak bisa dijelaskan dalam tataran fisika klasik Model Atom Bohr (cont.) • Model atom Bohr untuk atom H menjelaskan tingkat energi yang dimiliki atom H dengan menggunakan deret Balmer dan Rydberg. 2 Z = nomor atom (1 for H) Z 18 E 2.178x10 J 2 n n = integer (1, 2, ….) • Ry x h = -2.178 x 10-18 J (!) The Bohr Model (cont.) 2 Z 18 E 2.178x10 J 2 n Tingkat energi akan semakin sempit/dekat jika n makin besar • at n = infinity, E = 0 Model Atom Bohr (cont.) Kita bisa menggunakan model Bohr untuk memprediksi DE antar dua tingkat energi DE E final E initial 1 1 18 18 DE 2.178x10 J 2 (2.178x10 J) 2 ninitial n final 1 1 DE 2.178x1018 J 2 2 n final ninitial Model Atom Bohr (cont.) Contoh : Berapa panjang gelombang yang diemisikan jika elektron berpindah dari n = 4 to n = 1 untuk atom H? 1 1 DE 2.178x1018 J 2 2 n final ninitial 1 4 1 DE 2.178x10 J1 2.04x1018 J 16 18 18 DE 2.04 x10 J hc l l 9.74 x108 m 97.4nm Model Atom Bohr (cont.) Contoh : Berapa panjang gelombang terpanjang yang dihasilkan dalam perpindahan elektron dalam atom H? 1 1 DE 2.178x1018 J 2 2 n final ninitial 1 DE 2.178x1018 J0 1 2.178x1018 J 18 DE 2.178x10 J hc l l 9.13x108 m 91.3nm Perluasan untuk Z yang lebih besar Model atom Bohr diperluas dari atom berelektron tunggal ke atom berelektron banyak. 2 Z 18 E 2.178x10 J 2 n Z = nomor atom n = integer (1, 2, ….) • Contoh: He+ (Z = 2), Li+2 (Z = 3), etc. • Contoh : Berapa panjang gelombang yang diemisikan oleh elektron atom He+ n = 4 to n = 1 1 1 DE 2.178x1018 J Z 2 2 2 n final ninitial 2 1 4 1 DE 2.178x10 J41 8.16x1018 J 16 hc 18 l 2.43x108 m 24.3nm DE 8.16x10 J l l H l He 18 • Model Atom Mekanika Kuantum Posisi elektron di dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti, namun hanya dapat diperkirakan kemungkinan ditemukannya elektron pada suatu tempat tertentu yaitu orbit. Orbit adalah suatu daerah dalam ruang berbentuk spesifik dan dalam daerah ini besar kemungkinan ditemukannya elektron.Dengan mekanika kuantum dapat dibuktikan elektron yang dapat menempati kulit tertentu dan jumlahnya terbatas. Model mekanika kuantum dipakai hingga saat ini.