pertemuan iii sel prokariotik

advertisement
SEL PROKARIOTIK
Struktur Sel
Prokariotik:Bakteri
fili
sitoplasma
flagella
ribosom
Dinding sel
mesosom
Ukuran Sel Prokariotik
 Secara umum berkisar dari 0,1 – 20 µm
 Paling kecil adalah Paramecium sp
berkisar 200 nm
 Paling besar adalah Epulopiscium
fishelsoni ukurannya 1 juta kali dari
bakteri pada umummya.
Cat: 1 µm = 1/1000 atau 0,001 mm atau
1/10.000 atau 0,0001 cm
Bentuk Sel Prokariotik
Ferdinand Cohn membagi
bakteri berdasarkan ciri
morfologinya, yaitu:
a. coccus, berbentuk bundar
atau bulat
b. Basil, berbentuk batang
atau silinder
c. Spiral, berbentuk batang
bengkok atau melingkar
d. Filamen, berbentuk benang
atau filamen
Susunan Kelompok Sel Bakteri
 Monococcus, coccus sendiri-
sendiri
 Diplococcus atau Diplococci,
pembelahan bakteri yang tetap
bertautan dan berpasangpasangan
 Tetracoccus, membagi diri dalam
dua arah yang membentuk sudut
siku-siku dan tiap kelompok
tersusun atas 4 sel
 Sarcina, membagi diri ke
arah 3 bidang, dengan
sudut siku-siku satu sama
lain, yaitu tiap-tiap
kelompok bakteri tersusun
sebagai kubus
 Streptococcus, coccus yang
berantai, yaitu pembelahan
sel terjadi konstan paralel
sehingga membentuk
rantai
 Filamentus, kelompok
bakteri yang membentuk
hifa palsu, mis golongan
Actinomycetes
 Bacillus, Streptobacillus,
Spirillum yaitu
pembelahan melintang
terhadap axis longitudinal
selnya, lalu terbentuk sel
anakan
Struktur Sel Bakteri
Struktur tidak tetap
komponen yang dimiliki oleh beberapa sel bakteri
tetapi tidak semua sel
mis: dinding sel, flagel, fili, kapsul, lapisan lendir,
vakuola gas, spora
Struktur tetap
komponen yang dimiliki oleh semua sel bakteri
mis: membran sitoplasma, komponen genetik, ribosom
Dinding Sel
 Fungsinya memberi bentuk, memberi kekuatan sel,
memelihara tekanan osmosis cairan intraseluler,
komunikasi antar sel, pembelahan dan pertumbuhan sel
 Memiliki peptidoglikan yaitu homopolimer dengan
komposisi dan struktur khusus yang disintesis oleh sel
prokariotik
Membran plasma/Membran sel
Membran sel merupakan bagian paling luar yang
membatasi isi sel dengan sekitarnya
 Tebal kira-kira 7,5 nm (0,0075 µm)
 Terdiri dari fosfolipid (20-30%) dan protein (50-70%)
 Fungsi permebialitas dan respirasi
Mesosom
 Mesosom merupakan daerah membran sitoplasma
yang mengalami pelipatan. Mesosom berfungsi dalam
pembentukan dinding sel dan dalam pembelahan sel
Nukleoid
Bahan inti dari bakteri yang
tersusun dari DNA yang
membentuk kromosom tunggal
dan sirkuler
Flagella
 Ukuran 20 nm
 Terdiri atas filamen, pencantel, dan
badan dasar
 Berputar dengan kecepatan 3000 putaran
permenit
 Fungsi : menjauh dari oksigen, menuju
kearah cahaya, magnet, dan kemotaksis
Flagella dibedakan berdasar
kedudukannya
 Monotrik, satu flagel melekat diujung





sel
Lopotrik, lebih dari dua flagel melekat
diujung sel
Amphitrik, satu flagel melekat dikedua
ujung sel
Kopotrik, banyak flagel melekat
dikedua ujung sel
Peritrik, banyak flagel menyebar pada
permukaan sel
Atrik , tidak mempunyai flagel
Fili dan Fimbria
 Organel tambahan bagi bakteri garam –
 Fili adalah benang-benang pendek lurus
dan kecil
 Fimbria adalah rambut
 Fungsi fili untuk pemindahan materi
genetik, pelekatan inang (kawin), hanya
jantan punya fili
 Fimbria berfungsi mencegah ditelan oleh
fagositosis
Glikokaliks
 Mengelilingi dinding sel bakteri
 Terdiri atas
1. Kapsul
2. Lapisan slime
3. Lapisan S
Kapsul
 Permukaan dinding sel ditutupi oleh suatu lapisan
 Fungsinya:
1. Membantu mencegah kekeringan sel
2. Bertindak sebagai penghalang ion-ion logam toksik
masuk ke dalam sel
3. Mencegah infeksi oleh bakteriofage
4. Membantu perlekatan
5. Membantu sel terhadap pagositosis
Lapisan Slime
 Tidak berikatan kuat dengan dinding sel
 Fungsinya melindungi sel terhadap kekeringan dan
kehilangan nutrien
Lapisan S/protein kristallin
 Ditemukan pada beberapa jenis gram – dan +
 Fungsi belum diketahui
Download