BAB III PROSEDUR EKSPERIMEN Prosedur eksperimen yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan initial populasi n yang dibentuk secara acak dan beberapa parameter yang akan digunakan sebagai kriteria, yaitu jumlah generasi, jumlah populasi pada setiap generasi, jumlah gen setiap populasi, tingkat crossover, tingkat mutasi dan tingkat keseragaman unsur kromosom 2. Melakukan evaluasi fitness dengan menghitung fitness f (x) dari setiap kromosom x dalam populasi. Proses evaluasi terdiri dari empat tahap yaitu: a. Mengkonversi binary encoding menjadi real value b. Mengevaluasi objective function dengan meminimumkan least square dan maksimum likelihood untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dan fungsi produksi CES. c. Menghitung nilai fitness eval (vk) untuk setiap kromosom vk. Jika objective function adalah minimum least square maka yang terpilih adalah nilai minimum dari fitness eval, akan tetapi jika objective function adalah maksimum likelihood maka yang dipilih adalah nilai maksimum fitness eval d. Menghitung tingkat keseragaman unsur kromosom, dan melakukan evaluasi apakah nilai tingkat keseragaman unsur kromosom yang ada pada suatu generasi telah memenuhi persayaratan yang ditentukan. Proses iterasi berhenti ketika persyaratan tersebut dipenuhi. 3. Menciptakan populasi baru (nt+1) yang berasal dari populasi sebelumnya (nt) atau disebut parent, dengan prosedur sebagai berikut: a. Mereproduksi 2 kromosom yaitu yang terbaik (best fitness) pertama dan terbaik kedua dari generasi 1 utk melanjutkan pada generasi 2. b. Menghitung total fitness dari populasi c. Menghitung peluang seleksi, pk untuk setiap kromosom vk d. Menghitung peluang kumulatif qk untuk setiap kromosom vk e. Proses seleksi yang digunakan adalah one-cut-point yang dipilih secara random dan kemudian pada generasi 1 (parent) 2 kromosom yang berpasangan ditukar sebagian gennya (proses crossover) untuk memperoleh generasi 2 (offspring) 16 f. Proses ini berulang untuk memperoleh beberapa pasangan offspring dan 2 pasangan terbaik dari parent (pasangan parent dipertahankan untuk diikutkan dalam generasi selanjutnya) g. Melakukan proses mutasi dari beberapa pasangan offspring (2 pasangan terbaik tidak dilakukan mutasi) dengan merubah gen 0 menjadi satu atau 1 menjadi 0 dan banyaknya gen yang dirubah bergantung pada mutation rate. h. Dari proses tersebut akan tercipta populasi generasi ke dua, dan terus dilakukan berulang-ulang sampai dengan 10 ribu generasi atau 15 ribu generasi. 4. Berdasarkan 2 buah model fungsi produksi yang telah ditentukan, yaitu fungsi Cobb-Douglas dan CES, maka dilakukan optimisasi dengan minimisasi least square dan maksimisasi likelihood. Sedangkan tingkat keseragaman unsur kromosom dijadikan salah satu kriteria konvergensi dari proses iterasi yang dilakukan dalam simulasi. Jika tingkat keseragaman unsur kromosom sudah terpenuhi, maka secara otomatis proses berakhir dan generasi tersebut dinyatakan telah memenuhi kriteria yang diinginkan, tanpa perlu melanjutkan proses evolusi. 5. Membangun persamaan Akaike Information Criteria (AIC) dan Schwart Criteria (SC) untuk menentukan model yang paling sesuai atau efisien untuk masing-masing pendekatan. 17