Diapositiva 1

advertisement
Ukuran kesehatan
& penyakit
[email protected]
TM-3
Definisi sehat
• UU no.9 thn 1960, meliputi
kesehatan badan,rohani(mental)dan
sosial dan bukan hanya keadaan
bebas dr penyakit, cacat dan
kelemahan
• UU kes no.23 thn 1992 suatu
keadaan sejaterah badan, jiwa, dan
sosial, yg memungkinkan stiap org
hidup produktif scr sosial dan ekonomi
2
• Bayi?????
• Protes para pakar,
produktifdinamis
• UU 36 thn 2009 tdk mengalami
perubahan, keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yg memungkinkan setiap org
untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi
Definisi Sehat & Sakit
• Sehat menurut WHO (1948)
adalah keadaan baik yang
lengkap secara fisik, mental dan
sosial dan bukan semata-mata
terbebas dari penyakit atau
kecacatan. Sehat tesebut
mencakup sehat fisik, mental,
sosial dan spiritual.
• Epidemiologi terpusat pada aspek
kesehatan yang mudah diukur. Ahli
epidemiologi mendefinisikan
penyakit/status sehat secara
sederhana yaitu ada tidaknya
penyakit yang diketahui dengani
penetapan diagnosa melalui gejala,
tanda dan hasil tes terkait.
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Frekuensi masalah kesehatan ad/:
besarnya masalah kesehatan yg
ditemukan dlm kelompok masy.
• Tujuannya mengetahui besaran
masalah kesehatan disuatu t4dpt
disusun berbagai alternatif
pemecahan masalah.
u/ mengetahui besarnya
masalah kesehatan di masyarakat
ada hal yg perlu di perhatikan ad/:
• Mengupayakan agar masalah
kesehatan yg diukur hanya masalah
yg dimaksud
• Mengupayakan agar masalah
kesehatan yg diukur masuk dlm
pengukuran (kelengkapan data)
• Mengupayakan agar penyajian hasil
pengukuran dlm format yg
memberikan keterangan yg optimal
Ukuran Frekuensi
• Ukuran frekuensi dpt dibedakan
menjadi 3 yaitu:
– Rasio
– Proporsi
– Rate
Rasio
• Rasio ad/: perbandingan 1 peristiwa
(event) sbg numerator(a) & peristiwa
lainnya yg tdk berhub sbg
denominator(b)
a
•
Ratio 
b
Contoh Rasio
• Dinas kesehatan scr rutin
melakukan pengumpulan data
penyakit HIV/AIDS melalui kegiatan
surveilans. Pd thn 2009, jmlh kasus
HIV/AIDS di kota “X” berdasarkan
jenis kelaminditemukan sebanyak
86 terjadi pd laki2 & 29 pd
perempuan.hitunglah brp rasio
kejadian HIV/AIDS antara pria dan
wanitadi kota “X” pd thn 2009?
Rasio = 86/29 = 2,9 :1
• Berarti ditemukan 3 org pria
pengidap HIV-AIDS pada setiap 1
org wanita pengidap HIV-AIDS
atau dng katalain rasio HIV-AIDS
antara pria : wanita ad/:3:1
Proporsi
• Ad/:ukuran yg membandingkan 1
peristiwa sbg numerator(a) &
peristiwa lainnya sbg denominator
yg mengandung peristiwa
numerator (a+b).
• Rumus proporsi
Contoh Proporsa
• Pada contoh soal rasio
HIV/AIDS, hitunglah brp proporsi
penyakit HIV/AIDS pd wanita
Atau ¼ , berarti dari 4 kasus
HIV/AIDS yg dilaporkan, 1 kasus
terjadi pada pria
Rate
• Ad/: ukuran proporsi yg
memasukan unsur periode waktu
pengamatan dlm denominatornya
• Rumus menghitung rate
Population at risk
• Population at risk/ populasi yang retan
terhadap penyakit adalah sekumpulan
individu yang belum/ tidak menderita
penyakit tetapi mempunyai risiko untuk
menderita penyakit.
• Populasi yg mengalami keterpaparan
&mempunyai risiko u/ sakit
•
Contoh :
–
–
Penelitian tentang karsinoma servik, pop. at
risk adl semua wanita usia 25–69 tahun
Penelitian tentang luka2 akibat kerja, pop. at
risk adl angkatan kerja
Ukuran morbiditas
• Indeks kesakitan/ukuran morbiditas
digunakan u/ menggambarkan
kejadian penyakit di populasi/peluang
(risiko) terjadinya penyakit.
• Atau merupakan derajat sakit,
cedera/gangguan pd suatu populasi
• Indeks yg digunakan adalah insiden
dan prevalensi
Insidensi
• Ad/: gambaran ttg frekuensi
penderita baru suatu penyakit yg
ditentukan pd waktu ttt pd
sekelompok masy.
• Ukuran insiden penyakit terdiri dari
angka insidensi (insidence rate),
angka serangan (attack rate),
insidensi kumulatif (cumulative
incidence)
Insidensi rate (incidance rate)
• Ad/: Jumlah penderita baru suatu penyakit
yg ditemukan pada jangka waktu ttt
dibanding dng jumlah penduduk yg
mungkin terkena penyakit tsb pd
pertengahan thn jangka ttt
• Jumlah kasus baru suatu penyakit yg
muncul dlm suatu periode waktu
dibandingkan dengan unit populasi ttt dlm
periode waktu ttt.
• Biasanya digunakan u/ pnykt yg bersifat
akut
• Pengamatan harus bersifat dinamis
dimana ukuran disini
menggambarkan kecepatan/
kekuatan perubahan keadaan karena
pengaruh lingk. Insiden bukan ukuran
probabilitas, nilai antara 0 – hampir
tak terhingga.
Insidensi Rate
(Incidence Rate)
• Menurut Last, cara menghitung Insidensi
sebagai tingkat insidensi orang / persontime incidence rate. Insidensi ini digunakan
pada studi prospektif, yaitu investigasi
yang melacak kasus seiring perjalanan
waktu ke depan. Digunakan ketika banyak
factor datang secara bersamaan (usia,
jenis kelamin, ras) dalam periode waktu
yang bervariasi.
Insidensi Rate
(Incidence Rate)
Rumus:
Jml kasus baru periode wkt ttt
I
xk
Jml pop. at risk periode ttt
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
insidensi yaitu :
– Time of onset, yaitu hari/ tanggal kejadian suatu
kesakitan perlu diketahui dengan pasti tidak semua
penyakit dapat didiagnosis dengan cepat
– Period of observation, biasanya insidensi dihitung dalam
periode 1 tahun atau lebih, bila terjadi pada saat wabah/
KLB maka dihitung attack rate.
– Penggunaan denominator/penyebut yaitu jumlah
populasi yang berisiko atau person-year (person-time
incidence rate). Person-year adalah jumlah orang yang
mempunyai risiko yang diobservasi dalam beberapa
periode waktu tertentu.
– Numerator/ pembilang, perlu diperhatikan apakah kasus
baru atau pernah menderita penyakit yang sama,
karena kejadian kesakitan dapat terjadi lebih dari satu
kali pada orang yang sama pada waktu tertentu.
Contoh:
Bulan
Jumlah
Januari (1)
7
Feb
5
Maret
2
April
8
Mei
9
Juni
11
Juli
9
Agustus
10
September
3
Oktober
5
November
7
Desember
8
Jumlah
84
• Jumlah penduduk
kecamatan X tgl 1 juli
2009 ad/: 100.000 org.
Berdasarkan laporan dari
puskesmas setempat, di
temukan penderita baru
penyakit tuberkulosis paru
sbg brkt:
• Dari data diatas,dpt dihitung angka
insiden penyakit tuberkulosis paru
pd thn 2009, ad/ sbg berikut. Diket,
jumlah penderita 84 org dan jumlah
penduduk ad/ 100.000 org
Jadi angka insiden tuberkulosis paru di
kecamatan “X” pd thn 2009 adalah 0,087%
Angka insiden berguna u/ mengetahui
masalah kesehatan yg dihadapi di suatu
masyarakat , mengetahui berapa besarnya
risiko terjadi masalah kesehatan.
Insidensi Kumulatif
(Cumulative Incidence/ CI)
• Adalah probabilitas/ risiko (risk) seseorang
untuk terkena penyakit (atau untuk hidup)
dalam periode waktu tertentu
• Insidensi kumulatif merupakan probabilitas/
risiko orang yang terkena penyakit diantara
semua orang yang berisiko terkena penyakit
tersebut. Karena merupakan probabilitas,
maka CI selalu bernilai antara 0 - 1. Periode
waktu bisa beberapa jam, bulan, tahun dll.
Jml orang yg terkena penyakit pd jk wkt ttt
CI 
xk
Jml semua org dlm risiko terkena pykt pd jk wkt ttt
Attack Rate
•
•
•
Adalah incidence pada suatu epidemi/
wabah
Digunakan u/ mengamati kejadian penyakit
di populasi pada waktu yg terbatas,
Ad/ jumlah penderita baru suatu penyakit yg
ditemukan pd saat ttt dibandingkan dng
jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yg sama
Jml penderita yg ditemukan
AR 
xk
Jml pop. at risk saat wabah
Prevalensi
• Ad/ gambaran ttg frekuensi penderita lama & baru
yg ditemukan pd jangka waktu ttt di sekelompok
masy ttt.
• Adalah jumlah seluruh kejadian penyakit atau
jumlah kasus (penderita lama & baru) pada suatu
populasi pada populasi tertentu.
• Prevalensi merupakan ukuran probabilitas dimana
nilai berkisar antara 0 – 1. Biasanya untuk ukuran
penyakit kronis. Prevalensi digunakan untuk
merencanakan yankes, menilai kebutuhan yankes,
dan evaluasi program.
Prevalensi
•
Period prevalence rate; bila tingkat
prevalensi selama periode waktu
tertentu

•
Jml penderita lama & baru periode wkt ttt
xk
Jml pop. at risk periode ybs
Point prevalence rate; bila data
dikumpulkan pada satu titik waktu
tertentu

Jml penderita lama & baru pada satu titik waktu
xk
Jml pop. at risk pd satu titik wkt
Faktor yg mempengaruhi Prevalensi
1. Keganasan penyakit
Jika banyak yang mati karena suatu penyakit,
maka prevalensi menurun.
2. Durasi penyakit
Jika durasi penyakit singkat, maka jumlah
penderita lebih sedikit, sehingga prevalensi
menurun. Jika durasi penyakit lama, maka
jumlah penderita meningkat, sehingga
prevalensi meningkat.
3. Jumlah kasus baru
Jika jumlah kasus meningkat, dengan demikian
prevalensi meningkat.
Hubungan Insiden & prevalen
•
•
•
Prevalence menggambarkan keadaan suatu
masalah kesehatan pada suatu saat. Besarnya nilai
prevalence ditentukan banyaknya orang yang sakit
sebelumnya (insiden = I) serta lamanya orang
menderita penyakit (duration = d).
Jika jumlah org yang sakit sebelumnya tidak begitu
banyak, tetapi berlangsung cukup lama, maka
kemungkinan terjadi peningkatan jumlah orang yang
menderita sakit, sehingga dirumuskan :
P=Ixd
Rumus tersebut berlaku jika :
– Nilai I dlm wkt cukup lama bersifat konstan,
artinya tidak ada perubahan menyolok
– Lama berlangsungnya penyakit bersifat stabil,
artinya tidak ada perubahan menyolok
UKURAN ASOSIASI PAPARAN
& PENYAKIT
• Ukuran ini ditunjukkan dengan risiko
• Risiko diartikan sebagai kemungkinan bahwa
individu yang sehat (tanpa penyakit) dan terpapar
oleh berbagai faktor risiko akan dapat menderita
penyakit
• Faktor risiko adalah faktor yang berhubungan
dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit
• Risiko dapat digunakan untuk menggambarkan
hubungan antara penyebab dan akibat atau
paparan faktor risiko dan suatu kejadian/ efek.
• Ukuran yang paling sering digunakan adalah
Relative Risk (RR) dan Odds Ratio (OR)
Relative Risk (RR)
• Disebut pula rasio risiko (risk ratio)
• Digunakan untuk menjawab
pertanyaan “Berapa kalikah
kemungkinan orang-orang yang
terpapar faktor risiko untuk menderita
penyakit apabila dibandingkan
dengan orang-orang yang tidak
terpapar faktor risiko ?”
• Digunakan pada studi cohort 
prospektif
• Menghitung rasio antara 2 kelompok
• Membandingkan insidensi antara
kelompok terpapar dgn yg tidak
terpapar
• Cth : Hubungan antara merokok dgn
kanker prostat
• Dari 1000 perokok  90 menderita ca
prostat
• Dari 1000 bukan perokok  30
menderita ca prostat
Free Template from
www.brainybetty.com
33
PENYAKIT
EXPOSURE
Jumlah
Jumlah
+
-
+
a
b
a+b
-
c
d
c+d
a+c
b+d
a+b+c+d
RR = a/ a + b
c/ c + d
OR = a x d
bxc
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena
ca prostat dibandingkan dgn bukan perokok dapat
dijelaskan sbb.
Perokok
Ca Prostat
+
-
Jumlah
Risiko
90
1000
0,09
1000
0,03
2000
RR=3,0
910
Bukan
perokok
30
970
Jumlah
120
1880
Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca
Prostat 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan
perokok
Odds Ratio (OR)
• Yang dimaksud dg Odds Ratio (OR)/ rasio odds
(kemungkinan) paparan faktor risiko pada
kelompok kasus dengan kemungkinan paparan
faktor risiko pada kelompok kontrol.
• Artinya “Berapa kalikah faktor risiko
menyebabkan penyakit bagi kelompok terpapar
dibandingkan dengan kelompok yang tidak
terpapar?”
• Digunakan pada studi kasus kontrol 
retrospektif
• Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif
hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio.
• Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi
pemaparan
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat
Dari 1000 perokok  90 menderita ca prostat
Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca prostat
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena
ca prostat dibandingkan dgn bukan perokok dapat
dijelaskan sbb.
Ca Prostat
+
-
Odds
Perokok
90
910
90/910
Bukan
perokok
30
970
30/970
Odds
90/30
910/970 OR=3,2
Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat pada
perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita
prostat pada yang bukan perokok
Ukuran Mortalitas
•
Crude Death Rate (CDR/ Angka Kematian Kasar)
Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun tertentu dibagi
dengan jml penddk pada pertghan tahun tsb, biasanya dinyatakan
untuk 1000 org. CDR disebut kasar karena tidak
memperhitungkan tentang usia, jenis kelamin, atau variabel lain.
Jml kematian total pd th X
CDR 
xk
Jml penduduk pd pertengahan th X
Jml pddk th X  Jml pddk th seblmnya
Jml pddk pd pertgh th X 
2
Ukuran Mortalitas
•
Infant Mortality Rate (IMR/ Angka Kematian Bayi)
Adalah jml kematian bayi yang usianya < 1 tahun per
1000 kelhiran pada tahun tersebut
Jml kematian anak usia  1 th
IMR 
xk
Jml kelahiran hidup di tahun yg sama
Ukuran Mortalitas
•
MMR 
•
Maternal Mortality Rate (MMR/ Angka Kematian
Ibu)
Jml kematian ibu sebab hamil / melahirkan sampai 42 hari postpartum
xk
Jml kelahiran hidup di tahun yg sama
Age Specific Death Rate (ASDR/ Angka Kematian
menurut Usia)
Jml kematian menurut kelompok usia tertentu
ASDR 
xk
Jml penduduk kelompok usia tertentu
Ukuran Mortalitas
•
Cause Specific Death Rate (CSDR/ Angka
Kematian menurut Penyebab tertentu)
Jml kematian krn penyebab tertentu
CSDR 
xk
Total kematian pd wkt yg sama
•
Case Fatality Rate (CFR/ Angka Fatalitas Kasus)
Case Fatality Rate menunjukkan seberapa fatalkah
suatu penyakit dapat menimbulkan kematian
CFR 
Jml kematian akibat penyakit X
xk
Jml kasus yg terdiagnosis sbg pykt X pd wkt yg sama
Latihan Soal
!
A*
!
B*
C*
!
*
D
E
!
*
F*
1 Des’93
!
R
!
!
1 Agst’ 94
Keterangan :
* = waktu mulai sakit
! = waktu berhenti sakit
R= kambuhan
• Diketahui populasi yang diamati
ada 100 orang
• Soal :
• Berapakah point prevalence rate
pada 1 Desember 1993 ?
• Berapa incidence rate penyakit
tersebut ?
• Berapa period prevalence rate
mulai 1 Des’ 93 s/d 1 Agst’ 94 ?
44
Sumber Data
• Informasi epidemiologi berasal dari
berbagai sumber.
• Ex: registrasi penyakit, catatan
medis, catatan kerja, dan semua
sumber terkait.
• Data dpt bersumber dari hasil
survei, tes lab dll
• Data kependudukan BPS
• Semua data terkait penduduk dan
faktor risikonya
Penyajian data epidemiologi
• Tabel
Download