Memorandum of Understanding (MoU), Perjanjian/Agreement dan

advertisement
Disampaikan oleh :
Bahrul Ulum,
Lawyer and Legal Consultant



Orang/Person
Badan Hukum (Publik
dan Privat)
Badan Hukum Publik
(Pemerintah baik
pusat dan daerah)
(Dalam Hukum Publik/Administrasi Negara)
1.
2.
3.
4.
5.
UUD 1945 (Pasal 33)
UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 12
Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
PP No. 50 Tahun 2007 tentang
Pedoman Kerjasama Daerah
Perpres No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Peraturan Menteri dalam Negeri No.
3 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
Daerah dengan Pihak Luar Negeri
Pasal 195 ayat (1), (2), (3) dan (4)




Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat
mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan
pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik,
sinergi dan saling menguntungkan.
Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diwujudkan dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang
diatur dengan keputusan bersama.
Dalam penyediaan pelayanan publik, daerah dapat bekerja sama
dengan pihak ketiga.
Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
yang membebani masyarakat dan daerah harus mendapatkan
persetujuan DPRD.
 Pihak
Ketiga disini dapat
dengan instansi swasta, baik
nasional dan Internasional
Lembaga negara dan lembaga pemerintah, baik
departemen maupun nondepartemen, di tingkat
pusat dan daerah, yang mempunyai renca- na
untuk membuat perjanjian internasional, ter1ebih
dahulu melak- ukan konsultasi dan koordinasi
mengenai rencana tersebut dengan Menteri.
Note : ketika subjek hukum (Para Pihaknya adalah
Pihak Asing Badan dan Lembaga Luar Negeri atau
Perusahaan Trans Nasional)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
persamaan kedudukan;
memberikan manfaat dan saling
menguntungkan;
tidak mengganggu stabilitas politik dan
keamanan perekonomian;
menghormati kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
mempertahankan keberlanjutan lingkungan;
mendukung pengarusutamaan gender; dan
sesual dengan peraturan perundang-undangan.
a.
b.
c.
d.
kerjasama provinsi dan kabupaten/kota
“kembar”;
kerjasama teknik termasuk bantuan
kemanusiaan;
kerjasama penyertaan modal; dan
kerjasama lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan.
1.
2.
3.
4.
UU yang berlaku secara umum/nasional
UU No. 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh
Perpres No. 11 Tahun 2010 tentang
Kerjasama Pemerintah Aceh dengan
Lembaga atau Badan di Luar Negeri
Qanun-Qanun yang dibuat baik di
Pemerintah Aceh dan Pemerintah
Kab/Kota yang berkenaan dengan
kerjasama, infestasi/penanaman
modal, dll
 Pemerintah
Aceh dapat
mengadakan kerja sama dengan
lembaga atau badan di luar negeri
kecuali yang menjadi kewenangan
Pemerintah.
Ayat (1)
 Pemerintahan Aceh dan kabupaten/kota
berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam semua sektor publik kecuali
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah.
Ayat (2)
 Kewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi urusan pemerintahan yang
bersifat nasional, politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,
dan urusan tertentu dalam bidang agama.


Mengatur tentang Tata Cara Kerjasama
antara Pemerintah Aceh dengan Lembaga
atau Badan Luar Negeri
Terkesan hanya mengatur Pemerintah Aceh,
padahal Kewenangan dalam hal melakukan
kerjasama Luar Negeri juga terdapat di
pemerintahan kab/kota (sesuai dengan
Permendagri No. 3 Tahun 2008)
 Hukum
kontrak bersifat mengatur
 Azas kebebasan berkontrak
(freedom
 of
contract)
 Azas pacta sunt servanda
 Azas
konsensualitas
 Azas obligatoir
 Azas keseimbangan
 Kesepakatan
para pihak:
 Tidak ada unsur paksaan
(duress,dwang)
 Tidak ada unsur penipuan (fraud,
 misrepresentation)
 unsur
kesilapan (mistake,
dwaling)
Perjanjian
Lisan/Tertulis
MoU
(Tertulis)
Kontrak/
Contract/Agreement
(Tertulis)

Dikenal dengan beberapa sebutan:
c.
Nota Kesepahaman
Nota Kesepakatan
Perjanjian Pendahuluan (Letter of
d.
Perjanjian dasar (Basic Agreement)
a.
b.
Intent)
MoU tidak dikenal di dalam sistem hukum Civil
Law. MoU lebih dikenal di dalam sistem hukum
Common Law (Inggris serta Jajahannya). Namun .
Namun perkembangan dewasa ini di sitem
hukum Indonesia sudah mulai dipengaruhi dari
oleh sistem hukum Anglo Saxon/Commong law
banyak dibuat MoU-MoU yang pelakunya baik
subjek hukum privat maupun subjek hukum
publik (Pemerintah) bahkan Negara sering
membuat perjanjian kerjasama internasional
dengan pihak asing
.



Dasar penyusunan kontrak pada masa datang yang
didasarkan pada hasil permufakatan para pihak, baik
secara tertulis maupun secara lisan. ( Black’s Law
Dictionary)
Perjanjian pendahuluan, dalam arti nantinya akan diikuti
dan dijabarkan dalam perjanjian lain yang mengaturnya
secara detail, karena itu,memorandum of understanding
berisikan hal-hal yang pokok saja. (Munir Fuady)
Dokumen yang memuat saling pengertian di antara para
pihak sebelum perjanjian dibuat. Isi dari memorandum of
understanding harus dimasukkan ke dalam kontrak,
sehingga ia mempunyai kekuatan mengikat.(Erman
Rajagukguk).






UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional
PP No. 50 Tahun 2007 tentang Pedoman Kerjasama
Daerah
Peraturan Menteri dalam Negeri No. 3 Tahun 2008
tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah Daerah dengan Pihak Luar Negeri
Pasal 1320 KUHPerdata
Pasal 1338 KUHPerdata
Doktrin dan Kebiasaan
Catatan :
Dasar hukum tersebut tidak menyebutkan dengan
tegas format dan ketentuan mengenai MoU


MoU dibuat oleh para pihak dengan maksud
dan tujuan bermacam-macam, ada MoU yang
hanya berisikan ikatan moral saja antar para
pihak, ataupun ada MoU yang menginginkan
lahirnya sebuah kontrak dan para pihak sepakat
untuk mengikatkan diri di dalam sebuah
kontrak yang lebih detil yang mengatur hak dan
tanggung jawab , dan terdapat MoU yang
memiliki syarat untuk keberlanjutannnya di
dalam sebuah kontrak
Yang membedakan MoU dengan Kontrak adalah
pada isinya, dan biasanya tanpa adanya sanksi
ataupun pilihan hukum (Chose of Law) dalam
menyelesaikan sengketa
a.
b.
c.
d.
e.
Isinya ringkas, dapat satu halaman saja
Isinya hal-hal yang bersifat pokok saja
Bersifat pendahuluan yang akan diikuti oleh
perjanjian secara rinci
Memilik jangka waktu berlaku, apabila tidak
dilanjuti di dalam bentuk kontrak, maka
MoU tersebut akan batal kecuali
diperpanjang oleh para pihak
Biasanya dibuat dalam bentuk perjanjian di
bawah tangan
Suatu perbuatan dengan mana satu pihak
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih.(Pasal 1313 KUH Perdata).

Suatu perjanjian antara dua orang atau lebih
yangmenciptakan kewajiban untuk berbuat
atau tidak berbuat suatu hal yang khusus (
 Black’s Law Dictionary).
 UU
yang berlaku sebagai
hukum positif
 Pasal 1320 KUHPerdata
 Pasal 1338 KUHPerdata
 KUHD
 Doktrin dan Kebiasaan
 Dari
Hukum Keluarga
 Kontrak yang bersumber dari
Kebendaan yang berhubungan
dengan peralihan hukum benda
 Kontrak Obligator/Kewajiban
 Kontrak yang berasal dari hukum
publik (Banyak dilakukan oleh
Pemerintah)

Kontrak Bernama diatur di dalam KUHPerdata
Bab 5 s/d Bab 18 sebanyak 394 Pasal,
terdapat 15 Jenis Kontrak yang bernama yang
sudah diatur di dalam BW yaitu: Jual Beli,
Tukar menukar, Sewa-menyewa, Perjanjian
melakukan pekerjaan, persekutuan perdata,
badan hukum, hibah, penitipan barang,
pinjam pakai, pinjam meminjam, pemberian
kuasa, bunga tetap atau abadi, perjanjian
untung-untungan, penaggungan utang, dan
perdamaian
Leasing,belisewa,franchis
joint venture, dll




Kontrak Investasi/Penanaman Modal dan
Joint Venture
Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa
(Perpres No. 54/2010
Kontrak Migas diatur di dalam UU No. 22
Tahun 2001 Tentang Minnyak dan Gas
Bumi
Kontrak tentang Pertambangan dan
Mineral diatur di dalam UU No 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara
 Pemerintah
Pusat dan
Perangkatnya (Kementrian
terkait)
 Pemerintah Daerah dan
Perangkatnya (SKPA terkait)
 Perusahaan Negara
 Perusahaan Daerah
 Asas
bersumber kepada Pasal
1320 KUHPerdata tentang
syarat-syarat sahnya kontrak
dan Pasal 1338 (Pacta
Sunservanda)
 Konsensualitas
 dan Kebebasan Berkontrak







Judul MoU dan Kontrak
Tempat dan waktu dibuat kontrak/MoU
Para Pihak (Identitas) Kontrak/MoU
Maksud dan Tujuan Pembuatan Kontrak/MoU
(Comparisi)
Isi Kontrak (Terdiri dari pasal, pasal dan ayat)
Penutup Jika MoU biasanya ada ketentuan
waktu, jika Kontrak biasanya ada bentuk
penyelesaian sengketa
Tanda tangan para pihak
Pra Kontrak
 Negosiasi awal
 Nota kesepahaman
 Studi kelayakan/uji tuntas (Due Diligent)
 Negosiasi lanjutan/akhir
Kontrak
 Penulisan naskah awal
 Perbaikan
 Penulisan naskah akhir
 Penandatanganan
Selamat latihan dan
berdiskusi
Download